FONOLOGI III A, B, C, DAN D
FONOLOGI
PERTEMUAN KEEMPAT
DAN KELIMA
FONEM SEGMENTAL
DALAM BAHASA INDONESIA
Secara
etimologi kata fonologi berasal dari
kata fon, artinya “bunyi”, dan logi, artinya “ilmu”.
Fonologi diartikan sebagai bagian dari kajian linguistik yang mempelajari, membahas,
membicarkan, dan menganalisis bunyi-bunyi bahasa yang diproduksi oleh alat-alat
ucap manusia.
Fonologi
terdiri atas dua cabang yaitu fonetik
dan fonemik. Fonetik sebagai cabang fonologi yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa
tanpa memperhatikan fungsinya, apakah
bunyi-bunyi bahasa itu dapat membedakan makna (kata) atau tidak. Sedangkan
fonemik sebagai cabang fonologi yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa
dengan memperhatikan fungsinya sebagai pembeda makna (kata).
Objek
kajian dari fonemik adalah fonem, berbeda dengan objek kajian fonetik yang
mengkaji fon. Fonem adalah bunyi bahasa yang dapat atau berfungsi membedakan
makna. Fonem merupakan abstraksi atau gambaran dari satu atau sejumlah fon,
baik berupa fonem vokal maupun fonem konsonan. Penulisan
fonem (transkripsi
fonemik)
dituliskan dengan lambang /.../.
Salah
satu ciri fonem adalah kemampuannya membedakan makna. Contohnya:
kata saku diucapkan [saku]
kata laku diucapkan [laku]
Selanjutnya
ada juga pasangan minimal berikut
kata baku diucapkan [baku]
kata daku diucapkan [daku]
Bunyi [s], [l],
[b], dan [d] pada tuturan di atas, masing-masing
memiliki fungsi pembeda makna. Identifikasi
fonem dilakukan dengan mencari fungsi fonem yaitu sebagai pembeda makna dalam pasangan minimal. Paangan
minimal dilakukan dengan cara memasangkan bentuk kebahasaan yang memiliki
kemiripan fonetis dan ada satu perbedaan dalam pasangan minimal tersebut. Satuan-satuan
pembeda makna pada contoh di atas harus ditulis: /s/, /l/, /b/,
dan /d/.
Fonem bahasa ada dua jenis (a) fonem segmental dan (b)
fonem suprasegmental. Bahasa Indonesia tidak memiliki fonem suprasegmental.
Fonem Segmental Bahasa Indonesia: Fonem Vokal dan
Konsonan
Khazanah
fonem dalam
bahasa Indonesia terdiri dari enam buah fonem vokal /a/,
/i/,
/u/,
/e/,
/ә/,
dan /o/. Ada tiga fonem
diftong yaitu /ai/,
/au/
dan /oi/.
Delapan
belas fonem konsonan /p/,
/t/,
/c/,
/k/,
/b/,
/d/,
/j/,
/g/,
/m/,
/ň/,
/ŋ/,
/n/,
/s/,
/h/,
/r/,
dan /l/. Ada dua
semivokal
/w/,
dan /y/ yang biasa dikelompokkan ke dalam fonem konsonan. Kemudian
terdapat penambahan lima fonem yang berasal dari bahasa asing yaitu /x/, /z/, /f/, /v/, dan /ʃ/.
Dalam bahasa
Indonesia memang sangat sulit ditemukan bentuk-bentuk kebahasaan yang memenuhi
kriteria suprasegmental seperti itu, berbeda sekali dengan kata-kata dalam
bahasa Inggris. Dalam bahasa Indonesia, unsur-unsur suprasegmental tidak mampu
membedakan makna (meaning), tetapi
hanya sampai pada pembedaan maksud (purpose).
Bahasa Indonesia
bagi sebagian besar masyarakat Indonesia adalah bahasa kedua. Bahasa pertama
yang diperoleh merupakan bahasa ibu, lazimnya adalah bahasa daerah, yakni
tempat orang itu berasal. Bahasa Indonesia dijadikan bahasa kedua dipelajari
saat seseorang orang masuk dalam wahana pendidikan mulai jenjang terendah
hingga jenjang perguruan tinggi. Jadi, fakta bahasa pada masyarakat demikian
itu menunjukkan fakta kediglogisan. Dalam kaitan dengan fonologi, fakta
kebahasaan itu lalu melahirkan kenyataan diasistem. Distribusi fonem
menghadirkan bunyi vokal dan konsonan yang bervariasi sebagai akibat dari fakta
diasistem yang tidak secara khusus diperhatikan.
Bahasa Indonesia
memiliki enam buah fonem vokal, yaitu: /i/, /e/, /ә/, /a/, /u/, dan /o/. Dalam
banyak bahasa, kualitas dan bentuk bibir, dan kemampuan bibir untuk membentuk
formasi tertentu, sangat menentukan kualitas vokal. Akan tetapi, di dalam
bahasa Indonesia, fakta fisiologis
demikian itu tidak berpengaruh.
Fonem vokal
dalam bahasa Indonesia dapat dibedakan berdasarkan: parameter
posisi lidah, dan parameter
bagian lidah pada waktu pembentukan vokal.
Berdasarkan
parameter posisi lidah, dibedakan menjadi: vokal tinggi,
yaitu: /i/ dan /u/. vokal sedang,
yaitu: /e/, /ә/, dan /o/. vokal rendah,
yaitu: /a/
Berdasarkan
parameter depan-belakangnya bagian lidah, dibedakan menjadi: vokal
depan, yaitu: /i/ dan /e/. vokal tengah,
yaitu: /ә/ dan /a/. vokal belakang,
yaitu: /u/ dan /o/.
Fonem
vokal, misalnya /i/ merupakan fonem tinggi-depan, dengan kedua bibir agak
membuka dan terentang ke arah samping.
Diftong
merupakan vokal rangkap yang meliputi ai, au, oi. Contoh:
/ai/ : balai, pantai
/au/ : kerbau, harimau
/oi/ : sekoi, amboi
Konsonan adalah
bunyi ujaran yang arus udaranya mengalami hambatan ketika keluar dari
paru-paru. Pengujaran
fonem konsonan terdapat tiga faktor yang terlibat, yaitu
keadaan pita suara, penyentuhan alat ucap yang satu dengan yang lain, dan cara
alat ucap itu bersentuhan. Alat ucap yang bergerak untuk menghasilkan foenm disebut sebagai artikulator aktif. Misalnya bibir
bawah, gigi bawah, dan lidah. Daerah yang disentuh atau didekati disebut
sebagai daerah artikulator. Misalnya bibir atas, gigi atas, gusi atas,
langit-langit keras, langit-langit lunak, dan anak tekak.
Pemberian nama
terhadap fonem konsonan didasarkan pada artikulator yang bekerja.
Misalnya labio (bibir bawah), apiko (ujung lidah), lamino (daun lidah), dorso (belakang lidah), radiko (akar lidah), diikuti dengan
daerah artikulasinya: labial (bibir
atas), dental (gigi atas), alveolar (gusi), palatal (langit-langit keras), velar/velum
(langit-langit lunak), dan uvular
(anak tekak).
Berdasarkan
posisi pita suara, konsonan dibedakan atas:
1)
konsonan
bersuara; pita suara hanya terbuka sedikit sehingga terjadilah getaran pada
pita suara. Misalnya: /b, d, j, g/.
2)
konsonan
tidak bersuara; pita suara terbuka agak lebar sehingga tidak ada getaran pada
pita suara. Misalnya: /p, t, c, k, s/.
Berdasarkan tempat artikulasinya, konsonan
dibedakan atas:
1)
bilabial : bibir atas merapat
pada bibir bawah. Contoh: /m, b, p/
2)
konsonan oral : dikeluarkan melalui rongga mulut:
/p, b/
3)
konsonan nasal : dikeluarkan melalui rongga hidung:
/m/,
/ň/,
/ŋ/,
/n/
4)
labiodental : gigi bawah merapat pada
bibir atas: /f, v/
5)
laminoalveolar : daun lidah menempel pada gusi:
/t, d/
6)
dorsovelar : pangkal lidah dan
langit-langit lunak: /k,g/
Berdasarkan cara
artikulasinya, konsonan dibedakan atas:
1)
hambat
(letupan, plosif, stop); artikulator menutup sepenuhnya aliran udara sehingga
udara mampat di belakang tempat penutupan itu. Kemudian penutupan itu dibuka
secara tiba-tiba sehingga terjadi letupan. /b, d, j, g,
p, t, c, k/.
2)
geseran
(frikatif); artikulator aktif mendekat artikulator pasif membentuk celah sempit
sempit sehingga udara yang lewat mendapat gangguan di celah itu. /f, s, z/
3)
paduan
(afrikatif); gabungan antara hamb\at dan geseran. /c, j/
4)
sengauan
(nasal); artikulator menghambat sepenuhnya aliran udara melalui mulut dan
membiarkannya keluar melalui rongga hidung. /m/,
/ň/,
/ŋ/,
/n/,
getaran (trill); artikulator aktif melakukan kontak beruntun dengan artikulator
pasif sehingga getaran bunyi itu terjadi berulang-ulang. /r/
5)
sampingan
(lateral); artikulator aktif menghambat aliran udara pada bagian tengah mulut,
lalu membiarkan udara keluar melalui samping lidah. /l/
6)
hampiran
(semivokal, aproksiman); artikulator aktif dan pasif membentuk ruang yang
mendekati posisi terbuka seperti dalam pembentukan vokal tetapi tidak cukup
sempit untuk menghasilkan konsonan geseran. /w, y/.
Gugus Konsonan
(kluster)
Konsonan adalah
bunyi ujaran yang dihasilkan dari paru-paru dan mengalami rintangan saat
keluarnya. Konsonan rangkap disebut kluster. Contoh kluster pada kata drama,
tradisi, film, dan modern.
Realisasi fonem
adalah pengungkapan sebenarnya dari ciri atau satuan fonologis, yaitu fonem
menjadi bunyi bahasa. Bahasa Indonesia memiliki realisasi dalam berbagai bunyi.
Realisasi fonem sebenarnya sama dengan bagaimana fonem itu dilafalkan.
Realisasi dalam wujud bunyi yang bermacam-macam dari sebuah fonem itulah yang
disebut sebagai alofon. Dengan demikian dapat ditegaskann, bahwa sumber yang
sama dari sejumlah bunyi itu merupakan fonem. Fonem dalam transkripsi fonemik
dituliskan dengan simbol /…/, sedangkan alofon yang
hakikatnya adalah bunyi dalam transkripsi
fonetis dituliskan dengan simbol […].
Contoh fonem vocal:
Fonem vokal /i/ dapat memiliki alofon
[i] seperti pada [sapi] dan [lagi].
Fonem vokal /i/ juga memiliki alofon [I]
seperti pada ‘piring’ dan ‘kambing’. Dengan demikian dapat ditegaskan
bahwa /i/ dapat berealisasi ke dalam [i] dan [I] dalam posisi yang tidak sama.
Keduanya dapat disebut sebagai alofon dari fonem /i/ dalam bahasa Indonesia.
Fonem vokal /u/ dapat memiliki alofon
[u] seperti pada ‘bumi’ dan ‘bulan’
dan berealisasi ke dalam alofon [U] pada ‘jantung’
dan ‘pikun’. Jelaslah bahwa realisasi
fonem ke dalam alofon-alofon itu disebabkan oleh posisinya yang tidak sama,
apakah bunyi itu pada posisi ultima (akhir) ataukah pada posisi penultima
(bukan akhir).
Contoh pelafalan fonem konsonan,
Fonem /p/ dapat berealisasi menjadi [p]
pada posisi onset (bukan akhir) ‘para’, dan akan
berealisasi manjadi [p’] pada posisi koda seperti ‘atap’.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa [p] dan [p’] itu merupakan realisasi dari
fonem konsonan /p/. (2)
Fonem /k/ yang pada posisi awal onset
[k] seperti pada ‘kaki’, akan direalisasikan secara berbeda dengan [?] pada
‘anak’ atau ‘telak’. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa realisasi fonem /k/ dalam contoh tersebut adalah bunyi [k] dan bunyi [?],
dan kedua-duanya dapat dikatakan sebagai alofon dari fonem /k/.
Realisasinya
seperti contoh di atas, ditegaskan setiap wujud fonem itu memiliki realisasi
bunyi yang dapat bermacam-macam. Semakin sebuah fonem
banyak digunakan, fonem itu cenderung akan memiliki lebih banyak variasi.
Dengan perkataan lain, sedikit banyaknya alofon sebuah fonem, dipengaruhi oleh
frekuensi pemakaian fonem itu dalam praktik kebahasaan.
Sumber Bacaan
Chaer, Abdul. 2009. Fonologi Bahasa Indonesia. Bandung: Rineka Cipta.
Setyaningsih,
Yuliana dan Kunjana Rahardi. 2014. Fonologi Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
http://id.wikipedia.org/wiki/Fonemik.
http://iinfitria19.blogspot.com/2012/12/fonem-bahasa-indonesia.html.
https://sites.google.com/site/tatabahasaindonesia/fonem-bahasa-indonesia.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama: Dinda Cholifah
BalasHapusNIM: A310200068
Kelas: 3B
Dalam bahasa, fonem terbagi menjadi 2 yaitu fonem segmental dan suprasegmental. Dalam bahasa Indonesia hanya memiliki fonem segmental. Fonem segmental bahasa Indonesia terdiri dari fonem vokal dan fonem konsonan yang masing-masing terdiri dari enam buah fonem vokal dan tiga fonem diftong (vokal rangkap), dan delapan belas fonem konsonan, serta penambahan empat fonem dari bahasa asing.
Fonem vokal dalam bahasa Indonesia dibedakan berdasarkan parameter posisi lidah dan parameter bagian lidah pada saat pembentukan vokal. Sedangkan pemberian nama pada fonem konsonan didasarkan pada artikulator yang bekerja. Pada konsonan, terdapat kluster, yaitu bunyi ujaran yang dihasilkan dari paru-paru dan mengalami rintangan saat keluar.
Nama : Raden Roro Ramadhanty Putri Khoirunissa
BalasHapusNIM : A310200062
Kelas : 3B
Fonologi merupakan bagian dari kajian linguistik yang terdiri dua cabang yaitu fonetik yang mengkaji bunyi bahasa tanpa memperhatikan fungsinya dan fonemik yang mengkaji bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsinya sebagai pembeda makna (kata). Objek kajian fonemik adalah fonem, dan objek kajian fonetik adalah yang mengkaji Fon. Fonem bahasa ada dua jenis, yaitu fonem segmental dan fonem suprasegmental. Bahasa Indonesia tidak memiliki fonem suprasegmental. Fonem segmental bahasa Indonesia: fonem vokal dan konsonan. Terdapat 6 fonem vokal di Indonesia yakni /a/,/i/,/u/,/e/,/ә/, dan /o/. Dan ada 3 fonem diftong yakni /ai/,/au/, dan /oi/. 18 fonem konsonan yakni /p/,/t/,/c/,/k/,/b/,/d/,/j/,/g/,/m/, /ň/, /ŋ/, /n/, /s/, /h/, /r/, dan /l/. Ada 2 semivokal /w/, dan /y/ yang biasa dikelompokkan ke dalam fonem konsonan. Kemudian terdapat penambahan lima fonem yang berasal dari bahasa asing yaitu /x/, /z/, /f/, /v/, dan /ʃ/. Dalam bahasa Indonesia, unsur-unsur suprasegmental tidak mampu membedakan makna (meaning), tetapi hanya sampai pada pembedaan maksud (purpose).
Nama : Hasna Rofifah
BalasHapusNIM : A310200093
Kelas : 3B
Dalam Fonologi, fonem dibagi menjadi 2 yaitu fonem segmental dan fonem suprasegmental, dimana pengelompokannya didasarkan pada bisa atau tidaknya fonem disegmentasi/ dipisahkan. Dalam bahasa Indonesia sendiri hanya ada fonem segmental, kemudian dalam fonem segmental terbagi menjadi 3 bagian yaitu fonem vokal, konsonan dan semivokal. Pembagian tersebut didasarkan pada ada atau tidak adanya hambatan pada saat pengucapan fonem. Sedangkan, realisasi fonem adalah pengungkapan yang sebenarnya dari ciri atau satuan fonologis, yaitu fonem menjadi bunyi bahasa. Realisasi fonemerat kaitannya dengan variasi fonem. Realisasi atau lafal fonem mencakup vocal, diftong, konsonan, semi vokal dimana dalam fonem vokal sendiri terdiri dari 6 buah fonem, 3 buah fonem diftong, 18 buah fonem konsonan, 2 buah fonem semivokal dan 5 fonem bahasa asing.
Nama: Dinda Nur Rahmawati
BalasHapusNim: A310200109
Kelas: 3C
Fonologi diartikan sebagai bagian dari kajian linguistik yang mempelajari, membahas, membicarkan, dan menganalisis bunyi-bunyi bahasa yang diproduksi oleh alat-alat ucap manusia.
Fonem adalah satuan bunyi terkecil di dalam bahasa yabg berfungsi untuk membedakan makna. Fonem itu terbagi menjadi dua yaitu fonem sekmental, dan fonem suprasegmental.
fonem sekmental yaitu fonem yang dapat dianalisa keberadaannya. la terdiri atas vokal dan konsonan. Fonem suprasegmental adalah fonem yang keberadaannya harus berada bersama-sama dengan fonem segmental. Dan fonem distong terbagi menjadi tiga yaitu: /ai/, /au/, dan /oi/. fonem vocal terdiri dari: /a/,/i/,/u/,e/,ә/,/o/. Dan fonem konsonan terdiri dari: /b/,/c/,/d/,/f/,/g/,/h/,/j/,/k/,/l/,m/,/n/,/p/,/r/,/s/,/t/,/v/,/w/,/x/,/y/,/z/.
Nama : Deni Surya Pratama
BalasHapusNIM : A310200069
Kelas : 3B
Fonologi terdiri atas dua cabang yaitu fonetik dan fonemik. Fonem bahasa ada dua jenis (a) fonem segmental dan (b) fonem suprasegmental. Bahasa Indonesia tidak memiliki fonem suprasegmental. Fonem Segmental Bahasa Indonesia: Fonem Vokal dan Konsonan. Fonem dalam bahasa Indonesia terdiri dari enam buah fonem vokal /a/, /i/, /u/, /e/, /ә/, dan /o/. Ada tiga fonem diftong yaitu /ai/, /au/ dan /oi/. Delapan belas fonem konsonan /p/, /t/, /c/, /k/, /b/, /d/, /j/, /g/, /m/, /ň/, /ŋ/, /n/, /s/, /h/, /r/, dan /l/. Ada dua semivokal /w/, dan /y/ yang biasa dikelompokkan ke dalam fonem konsonan. Kemudian terdapat penambahan lima fonem yang berasal dari bahasa asing yaitu /x/, /z/, /f/, /v/, dan /ʃ/. Fonem vokal dalam bahasa Indonesia dibedakan berdasarkan parameter posisi lidah dan parameter bagian lidah pada saat pembentukan vokal. Sedangkan pemberian nama pada fonem konsonan didasarkan pada artikulator yang bekerja. Pada konsonan, terdapat kluster, yaitu bunyi ujaran yang dihasilkan dari paru-paru dan mengalami rintangan saat keluar.
Nama: Finka Rahmawati
BalasHapusNim : A310200063
Kelas : 3B
Fonologi diartikan sebagai bagian dari kajian linguistik yang mempelajari, membahas, membicarkan, dan menganalisis bunyi-bunyi bahasa yang diproduksi oleh alat-alat ucap manusia.Fonologi terdiri atas dua cabang yaitu fonetik dan fonemik.Fonemik sebagai cabang fonologi yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsinya sebagai pembeda makna (kata). Fonem bahasa ada dua jenis (a) fonem segmental dan (b) fonem suprasegmental. Bahasa Indonesia tidak memiliki fonem suprasegmental.Berdasarkan cara artikulasinya, konsonan dibedakan atas:
1) Hambat (letupan, plosif, stop)
2) Geseran (frikatif)
3) Paduan (afrikatif)
4) Sengauan (nasal)
5) Sampingan (lateral)
6) Hampiran (semivokal, aproksiman)
Gugus Konsonan (kluster)
*Konsonan adalah bunyi ujaran yang dihasilkan dari paru-paru dan mengalami rintangan saat keluarnya. Konsonan rangkap disebut kluster.
*Realisasi fonem adalah pengungkapan sebenarnya dari ciri atau satuan fonologis.
Nama : Yuni Diyan Dari
BalasHapusNim : A310200058
Kelas : 3B
Fonem bahasa ada dua jenis fonem segmental dan fonem suprasegmental.
fonem dalam bahasa Indonesia terdiri dari enam buah fonem vokal /a/, /i/, /u/, /e/, /ә/, dan /o/. Ada tiga fonem diftong yaitu /ai/, /au/ dan /oi/.
Delapan belas fonem konsonan /p/, /t/, /c/, /k/, /b/, /d/, /j/, /g/, /m/, /ň/, /ŋ/, /n/, /s/, /h/, /r/, dan /l/. Ada dua semivokal /w/, dan /y/ yang biasa dikelompokkan ke dalam fonem konsonan. Kemudian terdapat penambahan lima fonem yang berasal dari bahasa asing yaitu /x/, /z/, /f/, /v/, dan /ʃ/.
Fonem vokal dalam bahasa Indonesia dapat dibedakan berdasarkan: parameter posisi lidah, dan parameter bagian lidah pada waktu pembentukan vokal. memiliki enam buah fonem vokal, yaitu: /i/, /e/, /ә/, /a/, /u/, dan /o/.
- Berdasarkan parameter posisi lidah, dibedakan menjadi: vokal tinggi, vocal rendah dan vocal sedang.
- Berdasarkan parameter depan-belakangnya bagian lidah, dibedakan menjadi vokal depan,vocal tengah dan vocal belakang.
Berdasarkan cara artikulasinya, konsonan dibedakan menjadi:
- Hambat
- Geseran
- Paduan
- Sengauan
- Sampingan
- Hampiran
Nama : Hayyu Annaafi Warida Putri
BalasHapusNIM : A310200003
Kelas : 3C
Fonologi diartikan sebagai bagian dari kajian linguistik yang mempelajari, membahas, membicarkan, dan menganalisis bunyi-bunyi bahasa yang diproduksi oleh alat-alat ucap manusia. Fonologi terdiri atas dua cabang yaitu fonetik dan fonemik. Fonetik sebagai cabang fonologi yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa tanpa memperhatikan fungsinya, apakah bunyi-bunyi bahasa itu dapat membedakan makna (kata) atau tidak. Sedangkan fonemik sebagai cabang fonologi yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsinya sebagai pembeda makna (kata).
Fonem adalah satuan bunyi terkecil di dalam bahasa yabg berfungsi untuk membedakan makna. Fonem itu terbagi menjadi dua yaitu fonem segmental, dan fonem suprasegmental.
Fonem segmental yaitu fonem yang dapat dianalisa keberadaannya, terdiri atas vokal dan konsonan. Fonem suprasegmental adalah fonem yang keberadaannya harus berada bersama-sama dengan fonem segmental.
Fonem diftong terbagi menjadi tiga yaitu: /ai/, /au/, dan /oi/. Fonem vocal terdiri dari: /a/,/i/,/u/,e/,ә/,/o/. Dan fonem konsonan terdiri dari: /b/,/c/,/d/,/f/,/g/,/h/,/j/,/k/,/l/,m/,/n/,/p/,/r/,/s/,/t/,/v/,/w/,/x/,/y/,/z/.
Nama : Hanifah Fitriyani
BalasHapusNIM : A310200070
Kelas : 3B
Fonem bahasa ada dua jenis (a) fonem segmental dan (b) fonem suprasegmental. Bahasa Indonesia tidak memiliki fonem suprasegmental.F Segmental Bahasa Indonesia terdiri dari Vokal dan Konsonan.
Fonem vokal dalam bahasa Indonesia dapat dibedakan berdasarkan: parameter posisi lidah, dan parameter bagian lidah pada waktu pembentukan vokal. Sedangkan fonem konsonan adalah bunyi ujaran yang arus udaranya mengalami hambatan ketika keluar dari paru-paru. Pengujaran fonem konsonan terdapat tiga faktor yang terlibat, yaitu keadaan pita suara, penyentuhan alat ucap yang satu dengan yang lain, dan cara alat ucap itu bersentuhan.
Nama : Fanesa Narulita
BalasHapusNim : A310200043
Kelas : 3A
FONEM SEGMENTAL DALAM BAHASA INDONESIA
Secara etimologi kata fonologi berasal dari kata fon, artinya “bunyi”, dan logi, artinya “ilmu”. Fonologi diartikan sebagai bagian dari kajian linguistik yang mempelajari, membahas, membicarkan, dan menganalisis bunyi-bunyi bahasa yang diproduksi oleh alat-alat ucap manusia. Fonologi terdiri atas dua cabang yaitu fonetik dan fonemik. Objek kajian dari fonemik adalah fonem, berbeda dengan objek kajian fonetik yang mengkaji fon. Fonem adalah bunyi bahasa yang dapat atau berfungsi membedakan makna. Fonem merupakan abstraksi atau gambaran dari satu atau sejumlah fon, baik berupa fonem vokal maupun fonem konsonan. Penulisan fonem (transkripsi fonemik) dituliskan dengan lambang /.../.
Fonem bahasa ada dua jenis (a) fonem segmental dan (b) fonem suprasegmental. Bahasa Indonesia tidak memiliki fonem suprasegmental.
Fonem Segmental Bahasa Indonesia: Fonem Vokal dan Konsonan
Khazanah fonem dalam bahasa Indonesia terdiri dari enam buah fonem vokal /a/, /i/, /u/, /e/, /ә/, dan /o/. Ada tiga fonem diftong yaitu /ai/, /au/ dan /oi/. Delapan belas fonem konsonan /p/, /t/, /c/, /k/, /b/, /d/, /j/, /g/, /m/, /ň/, /ŋ/, /n/, /s/, /h/, /r/, dan /l/. Ada dua semivokal /w/, dan /y/ yang biasa dikelompokkan ke dalam fonem konsonan. Kemudian terdapat penambahan lima fonem yang berasal dari bahasa asing yaitu /x/, /z/, /f/, /v/, dan /ʃ/. Bahasa Indonesia memiliki enam buah fonem vokal, yaitu: /i/, /e/, /ә/, /a/, /u/, dan /o/. Berdasarkan parameter posisi lidah, dibedakan menjadi: vokal tinggi, yaitu: /i/ dan /u/. vokal sedang, yaitu: /e/, /ә/, dan /o/. vokal rendah, yaitu: /a/ Berdasarkan parameter depan-belakangnya bagian lidah, dibedakan menjadi: vokal depan, yaitu: /i/ dan /e/. vokal tengah, yaitu: /ә/ dan /a/. vokal belakang, yaitu: /u/ dan /o/. Fonem vokal, misalnya /i/ merupakan fonem tinggi-depan, dengan kedua bibir agak membuka dan terentang ke arah samping.
Konsonan adalah bunyi ujaran yang arus udaranya mengalami hambatan ketika keluar dari paru-paru. Pengujaran fonem konsonan terdapat tiga faktor yang terlibat, yaitu keadaan pita suara, penyentuhan alat ucap yang satu dengan yang lain, dan cara alat ucap itu bersentuhan. Pemberian nama terhadap fonem konsonan didasarkan pada artikulator yang bekerja. Misalnya labio (bibir bawah), apiko (ujung lidah), lamino (daun lidah), dorso (belakang lidah), radiko (akar lidah), diikuti dengan daerah artikulasinya: labial (bibir atas), dental (gigi atas), alveolar (gusi), palatal (langit-langit keras), velar/velum (langit-langit lunak), dan uvular (anak tekak).
Nama : Wahyu Mardaning Hardiyanti
BalasHapusNIM : A310200065
Kelas : 3B
Fonologi terdiri atas dua cabang, yaitu fonetik dan fonemik. Fonetik mengkaji bunyi-bunyi bahasa tanpa menperhatikan fungsinya, objek kajiannya adalah fon. Fonemik mengkaji bunyi-bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsinya, objek kajiannya adalah fonem.
Fonem bahasa ada dua jenis, yaitu fonem segmental dan fonem suprasegmental. Bahasa Indonesia tidak memiliki fonem suprasegmental.
Dalam fonem bahasa Indonesia terdiri dari enam buah fonem vokal, tiga fonem diftong dan delapan belas fonem konsonan, dua fonem semivokal, lima fonem bahasa asing.
Fonem vokal dibedakan parameter posisi lidah pada waktu pembentukan vokal :
Berdasarkan parameter posisi lidah, dibedakan menjadi vokal tinggi, vokal rendah, vokal sedang
Berdasarkan parameter depan-belakangnya bagian lidah, dibedakan menjadi vokal depan, vokal tengah, vokal belakang
Berdarkan cara artikulasinya konsonan dibedakan menjadi, hambat, geseran, paduan, sangauan, sampingam, hampiran.
Nama : Frida Ariyani
BalasHapusNim : A310200107
Kelas : 3 B
Fonologi terdiri atas dua cabang yaitu fonetik dan fonemik. Fonetik sebagai cabang fonologi yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa tanpa memperhatikan fungsinya, apakah bunyi-bunyi bahasa itu dapat membedakan makna (kata) atau tidak. Sedangkan fonemik sebagai cabang fonologi yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsinya sebagai pembeda makna (kata).
Delapan belas fonem konsonan /p/, /t/, /c/, /k/, /b/, /d/, /j/, /g/, /m/, /ň/, /ŋ/, /n/, /s/, /h/, /r/, dan /l/. Ada dua semivokal /w/, dan /y/ yang biasa dikelompokkan ke dalam fonem konsonan. Kemudian terdapat penambahan lima fonem yang berasal dari bahasa asing yaitu /x/, /z/, /f/, /v/, dan /ʃ/.
Bahasa Indonesia memiliki enam buah fonem vokal, yaitu: /i/, /e/, /ә/, /a/, /u/, dan /o/.
- Berdasarkan parameter posisi lidah, dibedakan menjadi: vokal tinggi, vocal rendah dan vocal sedang.
- Berdasarkan parameter depan-belakangnya bagian lidah, dibedakan menjadi vokal depan,vocal tengah dan vocal belakang.
Berdasarkan cara artikulasinya, konsonan dibedakan menjadi:
- Hambat
- Geseran
- Paduan
- Sengauan
- Sampingan
- Hampiran
Nama : Aulia Nisatul Arifah
BalasHapusNIM : A310200024
Kelas : 3A
Fonologi terdiri atas dua cabang yaitu fonetik dan fonemik. Fonetik sebagai cabang fonologi yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa tanpa memperhatikan fungsinya, apakah bunyi-bunyi bahasa itu dapat membedakan makna (kata) atau tidak. Sedangkan fonemik sebagai cabang fonologi yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsinya sebagai pembeda makna (kata).
Fonem adalah satuan bunyi terkecil di dalam bahasa yabg berfungsi untuk membedakan makna. Fonem itu terbagi menjadi dua yaitu fonem segmental, dan fonem suprasegmental.
Fonem segmental yaitu fonem yang dapat dianalisa keberadaannya, terdiri atas vokal dan konsonan. Fonem suprasegmental adalah fonem yang keberadaannya harus berada bersama-sama dengan fonem segmental.
Fonem diftong terbagi menjadi tiga yaitu: /ai/, /au/, dan /oi/. Fonem vocal terdiri dari: /a/,/i/,/u/,e/,ә/,/o/. Dan fonem konsonan terdiri dari: /b/,/c/,/d/,/f/,/g/,/h/,/j/,/k/,/l/,m/,/n/,/p/,/r/,/s/,/t/,/v/,/w/,/x/,/y/,/z/.
NAMA : RIFKY DHIMAS NUGROHO
BalasHapusNIM : A310200020
Segmental adalah fonem yang bisa dibagi. Contohnya, ketika kita mengucapkan “Bahasa”, maka nomina yang dibunyikan tersebut (baca: fonem), bisa dibagi menjadi tiga suku kata: ba-ha-sa. Atau dibagi menjadi lebih kecil lagi sehingga menjadi: b-a-h-a-s-a.
Segmental adalah fonem yang bisa dibagi. Contohnya, ketika kita mengucapkan “Bahasa”, maka nomina yang dibunyikan tersebut (baca: fonem), bisa dibagi menjadi tiga suku kata: ba-ha-sa. Atau dibagi menjadi lebih kecil lagi sehingga menjadi: b-a-h-a-s-a.
Suprasegmental adalah sesuatu yang menyertai fonem tersebut yang itu bisa berupa tekanan suara (intonation), panjang-pendek (pitch), dan getaran suara yang menunjukkan emosi tertentu. Nah, kesemua yang tercakup ke dalam istilah suprasegmenal itu tidak bisa dipisahkan dari suatu fonem.
Nama: Annisa Fitriana
BalasHapusNIM: A310200095
Kelas: 3B
Fonologi terdiri atas dua cabang, yaitu fonetik dan fonemik. Fonetik mengkaji bunyi-bunyi bahasa tanpa menperhatikan fungsinya, objek kajiannya adalah fon. Fonemik mengkaji bunyi-bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsinya, objek kajiannya adalah fonem.
Fonem adalah bunyi bahasa yang dapat atau berfungsi membedakan makna. Fonem merupakan abstraksi atau gambaran dari satu atau sejumlah fon, baik berupa fonem vokal maupun fonem konsonan. Penulisan fonem (transkripsi fonemik) dituliskan dengan lambang /.../.
Bunyi [s], [l], [b], dan [d] pada tuturan di atas, masing-masing memiliki fungsi pembeda makna. Satuan-satuan pembeda makna pada contoh di atas harus ditulis: /s/, /l/, /b/, dan /d/.
Fonem bahasa ada dua jenis (a) fonem segmental dan (b) fonem suprasegmental. Bahasa Indonesia tidak memiliki fonem suprasegmental.
Khazanah fonem dalam bahasa Indonesia terdiri dari enam buah fonem vokal /a/, /i/, /u/, /e/, /ә/, dan /o/. Ada tiga fonem diftong yaitu /ai/, /au/ dan /oi/.
Delapan belas fonem konsonan /p/, /t/, /c/, /k/, /b/, /d/, /j/, /g/, /m/, /ň/, /ŋ/, /n/, /s/, /h/, /r/, dan /l/. Ada dua semivokal /w/, dan /y/ yang biasa dikelompokkan ke dalam fonem konsonan. Kemudian terdapat penambahan lima fonem yang berasal dari bahasa asing yaitu /x/, /z/, /f/, /v/, dan /ʃ/.
Konsonan adalah bunyi ujaran yang arus udaranya mengalami hambatan ketika keluar dari paru-paru.
Berdasarkan posisi pita suara, konsonan dibedakan atas: konsonan bersuara, konsonan tidak bersuara.
Berdasarkan tempat artikulasinya, konsonan dibedakan atas: bilabial, konsonan oral, konsonan nasal, labiodental, laminoalveolar, dorsovelar.
Berdasarkan cara artikulasinya, konsonan dibedakan atas: hambat (letupan, plosif, stop), geseran (frikatif), paduan (afrikatif), sengauan (nasal), sampingan (lateral), hampiran (semivokal, aproksiman).
Nama : Riza Nur Azizah
BalasHapusNim : A310200103
Kelas : 3B
Fonologi terdiri atas dua cabang yaitu fonetik dan fonemik. Fonetik sebagai cabang fonologi yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa tanpa memperhatikan fungsinya, apakah bunyi-bunyi bahasa itu dapat membedakan makna (kata) atau tidak. Sedangkan fonemik sebagai cabang fonologi yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsinya sebagai pembeda makna (kata).
Delapan belas fonem konsonan /p/, /t/, /c/, /k/, /b/, /d/, /j/, /g/, /m/, /ň/, /ŋ/, /n/, /s/, /h/, /r/, dan /l/. Ada dua semivokal /w/, dan /y/ yang biasa dikelompokkan ke dalam fonem konsonan. Kemudian terdapat penambahan lima fonem yang berasal dari bahasa asing yaitu /x/, /z/, /f/, /v/, dan /ʃ/.
Bahasa Indonesia memiliki enam buah fonem vokal, yaitu: /i/, /e/, /ә/, /a/, /u/, dan /o/.
- Berdasarkan parameter posisi lidah, dibedakan menjadi: vokal tinggi, vocal rendah dan vocal sedang.
- Berdasarkan parameter depan-belakangnya bagian lidah, dibedakan menjadi vokal depan,vocal tengah dan vocal belakang.
Berdasarkan cara artikulasinya, konsonan dibedakan menjadi:
- Hambat
- Geseran
- Paduan
- Sengauan
- Sampingan
- Hampiran
Nama : Eka Dewi Mardiana
BalasHapusNim : A310200076
Kelas : 3B
●Fonologi adalah cabang ilmu bahasa linguistik yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa, proses terbentuknya dan perubahannya. Fonologi mengkaji bunyi bahasa secara umum dan fungsional.
●Istilah fonem dapat didefinisikan
sebagai satuan bahasa terkecil yang bersifat fungsional, artinya satuan fonem memiliki fungsi untuk membedakan makna. Varian fonem berdasarkan posisi dalam kata, misal fonem pertama pada kata makan dan makna secara fonetis berbeda. Dalam bahasa Fonem itu terbagi menjadi dua yaitu fonem sekmental, dan fonem suprasegmental.
-fonem segmental adalah fonem yang dapat dianalisa keberadaannya. la terdiri atas vokal dan konsonan.
Contohnya : ketika kita mengucapkan “Bahasa” , maka nomina yang dibunyikan tersebut (baca: fonem), bisa dibagi menjadi tiga suku kata: ba-ha-sa. Atau dibagi menjadi lebih kecil lagi sehingga menjadi: b-a-h-a-s-a.
-Fonem suprasegmental adalah sesuatu yang menyertai fonem tersebut yang bisa berupa tekanan suara (intonation), panjang-pendek (pitch), dan getaran suara yang menunjukkan emosi tertentu. Dan kesemua yang tercakup ke dalam istilah suprasegmenal itu tidak bisa dipisahkan dari suatu fonem. Sedangkan di dalam Bahasa Indonesia tidak memiliki fonem suprasegmental. Tetapi Dalam fonem bahasa Indonesia terdiri dari enam buah fonem vokal, tiga fonem diftong dan delapan belas fonem konsonan, dua fonem semivokal, lima fonem bahasa asing.
Nama: Hafida Rochani
BalasHapusNIM: A310200053
Kelas: 3A
Fonologi diartikan sebagai bagian dari kajian linguistik yang mempelajari, membahas, membicarkan, dan menganalisis bunyi-bunyi bahasa yang diproduksi oleh alat-alat ucap manusia. Objek kajian dari fonemik adalah fonem, berbeda dengan objek kajian fonetik yang mengkaji fon. Salah satu ciri fonem adalah kemampuannya membedakan makna. Fonem bahasa ada dua jenis (a) fonem segmental dan (b) fonem suprasegmental. Bahasa Indonesia tidak memiliki fonem suprasegmental. Fonem Segmental Bahasa Indonesia: Fonem Vokal dan Konsonan. Fonem vokal dalam bahasa Indonesia dapat dibedakan berdasarkan: parameter posisi lidah, dan parameter bagian lidah pada waktu pembentukan vokal. Konsonan adalah bunyi ujaran yang arus udaranya mengalami hambatan ketika keluar dari paru-paru. Pengujaran fonem konsonan terdapat tiga faktor yang terlibat, yaitu keadaan pita suara, penyentuhan alat ucap yang satu dengan yang lain, dan cara alat ucap itu bersentuhan.
Berdasarkan posisi pita suara, konsonan dibedakan atas:
1. Konsonan bersuara; pita suara hanya terbuka sedikit sehingga terjadilah getaran pada pita suara.
2. Konsonan tidak bersuara; pita suara terbuka agak lebar sehingga tidak ada getaran pada pita suara.
Berdasarkan tempat artikulasinya, konsonan dibedakan atas:
1. Bilabial: bibir atas merapat pada bibir bawah.
2. Konsonan oral: dikeluarkan melalui rongga mulut.
3. Konsonan nasal: dikeluarkan melalui rongga hidung.
4. Labiodental: gigi bawah merapat pada bibir atas.
5. Laminoalveolar: daun lidah menempel pada gusi.
6. Dorsovelar: pangkal lidah dan langit-langit lunak.
Berdasarkan cara artikulasinya, konsonan dibedakan atas:
1. Hambat (letupan, plosif, stop).
2. Geseran (frikatif).
3. Paduan (afrikatif).
4. Sengauan (nasal).
5. Sampingan (lateral).
6. Hampiran (semivokal, aproksiman).
Nama : Nessa Mariska Nurfita Sari
BalasHapusNIM : A310200096
Kelas : 3B
Fonologi terdiri dua cabang yaitu fonetik dan fonemik. Fonetik mengkaji bunyi bahasa tanpa memperhatikan fungsinya. Fonemik mengkaji bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsinya sebagai pembeda makna. Objek kajian fonemik adalah fonem, sedangkan objek kajian fonetik adalah fon.
Fonem bahasa ada dua jenis (a) fonem segmental dan (b) fonem suprasegmental. Bahasa Indonesia tidak memiliki fonem suprasegmental.
Bahasa Indonesia memiliki enam fonem vokal, yaitu: /i/, /e/, /ә/, /a/, /u/, dan /o/.
Fonem vokal dibedakan berdasarkan : parameter posisi lidah, dan parameter bagian lidah pada waktu pembentukan vokal.
Diftong merupakan vokal rangkap yang meliputi ai, au, oi.
Konsonan adalah bunyi ujaran yang arus udaranya mengalami hambatan di daerah artikulasi.
Berdasarkan posisi suara, konsonan dibedakan menjadi : konsonan bersuara : /b, d, j, g/, dan Konsonan tidak bersuara : /p, t, c, k, s/.
Berdasarkan tempat artikulasinya, konsonan dibedakan atas : bilabial, oral, nasal, labiodental, laminoalveolar, dan dorsovelar.
Berdasarkan cara artikulasinya, konsonan dibedakan atas : hambat, geseran, paduan, sengauan, sampingan, dan hampiran.
Nama : Bernicha Andria Dewanti
BalasHapusNIM : A310200083
Kelas : 3B
Fonem bahasa ada dua jenis, yaitu:
1. Fonem segmental (bahasa Indonesia: fonem vokal dan konsonan).
2. Fonem suprasegmental (bahasa Indonesia tidak memilikinya).
Enam buah fonem vokal dalam bahasa Indonesia, yaitu fonem /a/, /i/, /u/, /e/, /ә/, dan /o/. Tiga fonem diftong, yaitu /ai/, /au/, dan /oi/.
Delapan belas fonem konsonan, yaitu /p/, /t/, /c/, /k/, /b/, /d/, /j/, /g/, /m/, /ň/, /ŋ/, /n/, /s/, /h/, /r/, dan /l/. Ada dua semivokal, yaitu /w/ dan /y/ yang biasa dikelompokkan ke dalam fonem konsonan. Terdapat penambahan lima fonem yang berasal dari bahasa asing, yaitu /x/, /z/, /f/, /v/, dan /ʃ/.
Fonem vokal dalam bahasa Indonesia dibedakan berdasarkan: parameter posisi lidah dan parameter bagian lidah pada waktu pembentukan vokal.
- Berdasarkan parameter posisi lidah, dibedakan menjadi: vokal tinggi, vokal sedang, dan vokal rendah.
- Berdasarkan parameter depan-belakangnya bagian lidah, dibedakan menjadi: vokal depan, vokal tengah, dan vokal belakang.
- Berdasarkan pita suara, konsonan dibedakan menjadi: konsonan bersuara dan konsonan tidak bersuara.
- Berdasarkan tempat artikulasinya, konsonan dibedakan menjadi: bilabial, konsonan oral, konsonan nasal, labiodental, laminoalveolar, dan dorsovelar.
- Berdasarkan cara artikulasinya, konsonan dibedakan menjadi: hambat, geseran, paduan, sengauan, sampingan, dan hampiran.
Nama: Sausan Dhani Nur Amirah
BalasHapusNIM: A310200153
Kelas: 3C
Fonologi merupakan salah satu bidang dalam kajian linguistik yang berkenaan dengan bunyi bahasa yang dihasilkan oleh oral manusia. Fonologi dibedakan menjadi dua, yaitu fonetik dan fonemik. Fonetik merupakan cabang fonologi yang mengkaji bahasa tanpa memperhatikan fungsinya (bunyi bahasa tersebut membedakan makna atau tidak). Fonemik yang juga merupakan cabang fonologi, juga memperhatikan fungsinya (bunyi bahasa tersebut membedakan makna).
Semester kali ini, kita fokus pada fonemik, yang objek kajiannya adalah fonem. Fonem sendiri berperan sebagai pembeda makna dalam pasangan minimal, baik berupa fonem vokal maupun fonem konsonan.
Contoh fonem vokal pada pasangan minimal [baru] dan [buru] adalah /a/ dan /u/
Contoh fonem konsonan pada pasangan minimal [itu] dan [ini] adalah /t/ dan /n/
Rupanya fonem masih dibedakan lagi menjadi segmental dan suprasegmental. Tetapi dalam bahasa Indonesia tidak fonem suprasegmental karena sangat sulit untuk menemukan bentuk kebahasaan yang memenuhi kriterianya.
Fonem segmental ada fonem vokal, konsonan dan diftong
1. fonem vokal /i/, /e/, /ә/, /a/, /u/, dan /o
2. fonem konsonan ada dua semivokal /w/ dan /y/. Yang lainnya konsonan seperti /p/, /t/, /c/, /k/, /b/, /d/, /j/, /g/, /m/, /ň/, /ŋ/, /n/, /s/, /h/, /r/, /q/, /s/, /h/, /x/, /y/, /f/, /v/ dan /l/
3. fonem diftong /ai/, /au/, /oi/
Nama : Bayu Dwi Nugroho
BalasHapusNIM : A310200086
Kelas : 3B
Fonologi terdiri atas dua cabang, yaitu fonetik dan fonemik. Fonetik mengkaji bunyi-bunyi bahasa tanpa menperhatikan fungsinya, objek kajiannya adalah fon. Fonemik mengkaji bunyi-bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsinya, objek kajiannya adalah fonem.
Delapan belas fonem konsonan /p/, /t/, /c/, /k/, /b/, /d/, /j/, /g/, /m/, /ň/, /ŋ/, /n/, /s/, /h/, /r/, dan /l/. Ada dua semivokal /w/, dan /y/ yang biasa dikelompokkan ke dalam fonem konsonan. Kemudian terdapat penambahan lima fonem yang berasal dari bahasa asing yaitu /x/, /z/, /f/, /v/, dan /ʃ/.
Bahasa Indonesia memiliki enam buah fonem vokal, yaitu: /i/, /e/, /ә/, /a/, /u/, dan /o/.
- Berdasarkan parameter posisi lidah, dibedakan menjadi: vokal tinggi, vocal rendah dan vocal sedang.
- Berdasarkan parameter depan-belakangnya bagian lidah, dibedakan menjadi vokal depan,vocal tengah dan vocal belakang.
Berdasarkan posisi pita suara, konsonan dibedakan atas:
1. Konsonan bersuara; pita suara hanya terbuka sedikit sehingga terjadilah getaran pada pita suara.
2. Konsonan tidak bersuara; pita suara terbuka agak lebar sehingga tidak ada getaran pada pita suara.
Berdasarkan tempat artikulasinya, konsonan dibedakan atas:
1. Bilabial: bibir atas merapat pada bibir bawah.
2. Konsonan oral: dikeluarkan melalui rongga mulut.
3. Konsonan nasal: dikeluarkan melalui rongga hidung.
4. Labiodental: gigi bawah merapat pada bibir atas.
5. Laminoalveolar: daun lidah menempel pada gusi.
6. Dorsovelar: pangkal lidah dan langit-langit lunak.
Berdasarkan cara artikulasinya, konsonan dibedakan menjadi:
- Hambat
- Geseran
- Paduan
- Sengauan
- Sampingan
- Hampiran
Nama: Ainun Qolbi M.F
BalasHapusNIM: A310200022
Kelas: 3A
Fonologi diartikan sebagai bagian dari kajian linguistik yang mempelajari, membahas, membicarkan, dan menganalisis bunyi-bunyi bahasa yang diproduksi oleh alat-alat ucap manusia.
Fonologi terdiri atas dua cabang yaitu fonetik dan fonemik. Fonetik sebagai cabang fonologi yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa tanpa memperhatikan fungsinya, apakah bunyi-bunyi bahasa itu dapat membedakan makna (kata) atau tidak. Sedangkan fonemik sebagai cabang fonologi yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsinya sebagai pembeda makna (kata).
Objek kajian dari fonemik adalah fonem, berbeda dengan objek kajian fonetik yang mengkaji fon. Fonem adalah bunyi bahasa yang dapat atau berfungsi membedakan makna. Fonem merupakan abstraksi atau gambaran dari satu atau sejumlah fon, baik berupa fonem vokal maupun fonem konsonan. Penulisan fonem (transkripsi fonemik) dituliskan dengan lambang /.../.
Salah satu ciri fonem adalah kemampuannya membedakan makna. Identifikasi fonem dilakukan dengan mencari fungsi fonem yaitu sebagai pembeda makna dalam pasangan minimal. Paangan minimal dilakukan dengan cara memasangkan bentuk kebahasaan yang memiliki kemiripan fonetis dan ada satu perbedaan dalam pasangan minimal tersebut.
Fonem bahasa ada dua jenis (a) fonem segmental dan (b) fonem suprasegmental. Bahasa Indonesia tidak memiliki fonem suprasegmental.
fonem dalam bahasa Indonesia terdiri dari enam buah fonem vokal /a/, /i/, /u/, /e/, /ә/, dan /o/. Ada tiga fonem diftong yaitu /ai/, /au/ dan /oi/.
Delapan belas fonem konsonan /p/, /t/, /c/, /k/, /b/, /d/, /j/, /g/, /m/, /ň/, /ŋ/, /n/, /s/, /h/, /r/, dan /l/. Ada dua semivokal /w/, dan /y/ yang biasa dikelompokkan ke dalam fonem konsonan. Kemudian terdapat penambahan lima fonem yang berasal dari bahasa asing yaitu /x/, /z/, /f/, /v/, dan /ʃ/.
Nama : Fitri Nur Hayati
BalasHapusNIM : A310200034
Kelas : 3A
Fonologi diartikan sebagai bagian dari kajian linguistik yang mempelajari, membahas, membicarkan, dan menganalisis bunyi-bunyi bahasa yang diproduksi oleh alat-alat ucap manusia.
Fonologi terdiri atas dua cabang yaitu fonetik dan fonemik. Fonetik sebagai cabang fonologi yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa tanpa memperhatikan fungsinya, apakah bunyi-bunyi bahasa itu dapat membedakan makna (kata) atau tidak. Sedangkan fonemik sebagai cabang fonologi yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsinya sebagai pembeda makna (kata).
Objek kajian dari fonemik adalah fonem, berbeda dengan objek kajian fonetik yang mengkaji fon. Fonem merupakan abstraksi atau gambaran dari satu atau sejumlah fon, baik berupa fonem vokal maupun fonem konsonan. Penulisan fonem (transkripsi fonemik) dituliskan dengan lambang /.../.
Fonem bahasa ada dua jenis (a) fonem segmental dan (b) fonem suprasegmental. Bahasa Indonesia tidak memiliki fonem suprasegmental. Khazanah fonem dalam bahasa Indonesia terdiri dari enam buah fonem vokal /a/, /i/, /u/, /e/, /ә/, dan /o/. Ada tiga fonem diftong yaitu /ai/, /au/ dan /oi/.
Bahasa Indonesia memiliki enam buah fonem vokal, yaitu: /i/, /e/, /ә/, /a/, /u/, dan /o/. Fonem vokal dalam bahasa Indonesia dapat dibedakan berdasarkan: parameter posisi lidah, dan parameter bagian lidah pada waktu pembentukan vokal. Berdasarkan parameter posisi lidah, dibedakan menjadi: vokal tinggi, yaitu: /i/ dan /u/. vokal sedang, yaitu: /e/, /ә/, dan /o/. vokal rendah, yaitu: /a/
Konsonan adalah bunyi ujaran yang arus udaranya mengalami hambatan ketika keluar dari paru-paru. Pengujaran fonem konsonan terdapat tiga faktor yang terlibat, yaitu keadaan pita suara. Realisasi fonem adalah pengungkapan sebenarnya dari ciri atau satuan fonologis, yaitu fonem menjadi bunyi bahasa. sumber yang sama dari sejumlah bunyi itu merupakan fonem. Fonem dalam transkripsi fonemik dituliskan dengan simbol /…/, sedangkan alofon yang hakikatnya adalah bunyi dalam transkripsi fonetis dituliskan dengan simbol […].
Nama: Rohadatul Aisy Agung Fauziah
BalasHapusNim : A310200001
Kelas : 3A
Fonologi diartikan sebagai bagian dari kajian linguistik yang mempelajari, membahas, membicarkan, dan menganalisis bunyi-bunyi bahasa yang diproduksi oleh alat-alat ucap manusia. Fonologi terdiri atas dua cabang yaitu fonetik dan fonemik.
Fonemik sebagai cabang fonologi yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsinya sebagai pembeda makna (kata). Fonem bahasa ada dua jenis (a) fonem segmental dan (b) fonem suprasegmental. Bahasa Indonesia tidak memiliki fonem suprasegmental.
Berdasarkan cara artikulasinya, konsonan dibedakan atas:
1) Hambat (letupan, plosif, stop)
2) Geseran (frikatif)
3) Paduan (afrikatif)
4) Sengauan (nasal)
5) Sampingan (lateral)
6) Hampiran (semivokal, aproksiman)
Gugus Konsonan (kluster)
- Konsonan adalah bunyi ujaran yang dihasilkan dari paru-paru dan mengalami rintangan saat keluarnya. Konsonan rangkap disebut kluster.
- Realisasi fonem adalah pengungkapan sebenarnya dari ciri atau satuan fonologis.
BalasHapusNama : Fahesta Sonia Adistiyani
Nim : A310200018
Kelas : 3A
-Fonologi adalah cabang ilmu bahasa linguistik yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa, proses terbentuknya dan perubahannya. Fonologi mengkaji bunyi bahasa secara umum dan fungsional.
-Istilah fonem dapat didefinisikan
sebagai satuan bahasa terkecil yang bersifat fungsional, artinya satuan fonem memiliki fungsi untuk membedakan makna. Varian fonem berdasarkan posisi dalam kata, misal fonem pertama pada kata makan dan makna secara fonetis berbeda Dalam bahasa Fonem itu terbagi menjadi dua yaitu fonem sekmental, dan fonem suprasegmental.
-fonem segmental adalah fonem yang dapat dianalisa keberadaannya. la terdiri atas vokal dan konsonan.
Contohnya : ketika kita mengucapkan “Bahasa” , maka nomina yang dibunyikan tersebut (baca: fonem), bisa dibagi menjadi tiga suku kata: ba-ha-sa. Atau dibagi menjadi lebih kecil lagi sehingga menjadi: b-a-h-a-s-a.
-Fonem suprasegmental adalah sesuatu yang menyertai fonem tersebut yang bisa berupa tekanan suara (intonation), panjang-pendek (pitch), dan getaran suara yang menunjukkan emosi tertentu. Dan kesemua yang tercakup ke dalam istilah suprasegmenal itu tidak bisa dipisahkan dari suatu fonem. Sedangkan di dalam Bahasa Indonesia tidak memiliki fonem suprasegmental. Tetapi Dalam fonem bahasa Indonesia terdiri dari enam buah fonem vokal, tiga fonem diftong dan delapan belas fonem konsonan, dua fonem semivokal, lima fonem bahasa asing.
Nama : Aliffia Khoirinnisa.
BalasHapusNim : A310200003
Kelas : 3A
Dari penjelasan diatas dapat saya simpulkan beberapa hal. Fonologi merupakan bagian dari kajian bidang linguistik yang mempelajari, membahas, membicarakan, dan menganalisis bunyi-bunyi bahasa yang diproduksi oleh alat-alat ucap manusia.
Fonem adalah satuan bunyi terkecil di dalam bahasa yang berfungsi untuk membedakan makna. Fonem terbagi atas fonem segmental, dan fonem suprasegmental. Fonem segmental adalah fonem yang dapat dianalisa keberadaannya, terdiri atas vokal dan konsonan. Fonem vocal terdiri dari: /a/,/i/,/u/,e/,ә/,/o/. Kemudian fonem konsonan terdiri dari: /b/,/c/,/d/,/f/,/g/,/h/,/j/,/k/,/l/,m/,/n/,/p/,/r/,/s/,/t/,/v/,/w/,/x/,/y/,/z/.Sedangkan diftong atau fonem rangkap terbagi menjadi tiga yaitu: /ai/, /au/, dan /oi/.
Fonem suprasegmental adalah fonem yang keberadaannya harus berada bersama-sama dengan fonem segmental.
Konsonan adalah bunyi ujaran yang dihasilkan dari paru-paru dan mengalami rintangan saat keluarnya. Konsonan rangkap disebut kluster. Contoh kluster pada kata drama, tradisi, film, dan modern. Realisasi fonem adalah pengungkapan sebenarnya dari ciri atau satuan fonologis, yaitu fonem menjadi bunyi bahasa. Realisasi fonem sebenarnya dapat diartikan sebagai bagaimana cara sebuah fonem itu dilafalkan.
Nama : Eva Abripda Pristiawati
BalasHapusNim : A310200011
Kelas : 3A
Fonologi diartikan sebagai bagian dari kajian linguistik yang mempelajari, membahas, membicarkan, dan menganalisis bunyi-bunyi bahasa yang diproduksi oleh alat-alat ucap manusia. Fonologi terdiri atas dua cabang yakni fonetik dan juga fonemik. Fonetik merupakan cabang fonologi yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa tanpa memperhatikan fungsinya, apakah bunyi-bunyi bahasa itu dapat membedakan makna (kata) atau tidak. Sedangkan fonemik merupakan cabang fonologi yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsinya sebagai pembeda makna (kata).
Fonologi terdiri dari dua cabang yakni fonetik dan fonemik. Objek kajian dari fonemik adalah fonem, berbeda dengan objek kajian fonetik yang mengkaji fon. Fonem adalah bunyi bahasa yang dapat atau berfungsi membedakan makna. Selain itu fonem juga merupakan abstraksi atau gambaran dari satu atau sejumlah fon, baik berupa fonem vokal maupun fonem konsonan. Penulisan fonem (transkripsi fonemik) dituliskan dengan lambang /.../.
Terdapat dua jenis fonem bahasa, antara lain fonem segmental dan fonem suprasegmental. Bahasa Indonesia tidak memiliki fonem suprasegmental.
Fonem Segmental Bahasa Indonesia yaitu fonem Vokal dan Konsonan. Fonem vokal dalam bahasa Indonesia yaitu /i/, /e/, /ә/, /a/, /u/, dan /o/. Sedangkan fonem konsonan yaitu /b/,/c/,/d/,/f/,/g/,/h/,/j/,/k/,/l/,m/,/n/,/p/,/r/,/s/,/t/,/v/,/w/,/x/,/y/,/z/. Berdasarkan cara artikulasinya, konsonan dibedakan menjadi hambat, geseran, paduan, sengauan, sampingan, dan juga hampiran.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Ari Diah Nur Ayuni
BalasHapusNim : A310200041
Kelas : 3A
-Fonologi adalah cabang ilmu bahasa linguistik yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa, proses terbentuknya dan perubahannya. Fonologi mengkaji bunyi bahasa secara umum dan fungsional.
-Istilah fonem dapat didefinisikan
sebagai satuan bahasa terkecil yang bersifat fungsional, artinya satuan fonem memiliki fungsi untuk membedakan makna. Varian fonem berdasarkan posisi dalam kata, misal fonem pertama pada kata makan dan makna secara fonetis berbeda Dalam bahasa Fonem itu terbagi menjadi dua yaitu fonem sekmental, dan fonem suprasegmental.
-fonem segmental adalah fonem yang dapat dianalisa keberadaannya. la terdiri atas vokal dan konsonan.
Contohnya : ketika kita mengucapkan “Bahasa” , maka nomina yang dibunyikan tersebut (baca: fonem), bisa dibagi menjadi tiga suku kata: ba-ha-sa. Atau dibagi menjadi lebih kecil lagi sehingga menjadi: b-a-h-a-s-a.
-Fonem suprasegmental adalah sesuatu yang menyertai fonem tersebut yang bisa berupa tekanan suara (intonation), panjang-pendek (pitch), dan getaran suara yang menunjukkan emosi tertentu. Dan kesemua yang tercakup ke dalam istilah suprasegmenal itu tidak bisa dipisahkan dari suatu fonem. Sedangkan di dalam Bahasa Indonesia tidak memiliki fonem suprasegmental. Tetapi Dalam fonem bahasa Indonesia terdiri dari enam buah fonem vokal, tiga fonem diftong dan delapan belas fonem konsonan, dua fonem semivokal, lima fonem bahasa asing.
Nama: Pratiwi Yulia Saputri
BalasHapusNIM: A310200190
Kelas: 3 D FKIP/PBSI
Dalam bahasa Indonesia sendiri hanya ada fonem segmental, kemudian dalam fonem segmental terbagi menjadi 3 bagian yaitu •fonem vokal
•konsonan
•semivokal
Pembagian tersebut didasarkan pada ada atau tidak adanya hambatan pada saat pengucapan fonem.
Realisasi fonem adalah pengungkapan yang sebenarnya dari ciri atau satuan fonologis, yaitu fonem menjadi bunyi bahasa. Realisasi fonemerat kaitannya dengan variasi fonem. Realisasi atau lafal fonem mencakup:
•vocal
•diftong
•konsonan
•semi vokal
Dimana dalam fonem vokal sendiri terdiri dari 6 buah fonem, 3 buah fonem diftong, 18 buah fonem konsonan, 2 buah fonem semivokal dan 5 fonem bahasa asing.
Nama : Rindy Aswin Pertiwi
BalasHapusNim : A310200196
Kelas : 3D
Fonologi diartikan sebagai bagian dari kajian linguistik yang mempelajari, membahas, membicarkan, dan menganalisis bunyi-bunyi bahasa yang diproduksi oleh alat-alat ucap manusia.Fonologi terdiri atas dua cabang yaitu fonetik dan fonemik. Fonetik sebagai cabang fonologi yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa tanpa memperhatikan fungsinya, apakah bunyi-bunyi bahasa itu dapat membedakan makna (kata) atau tidak. Sedangkan fonemik sebagai cabang fonologi yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsinya sebagai pembeda makna (kata). Objek kajian dari fonemik adalah fonem, berbeda dengan objek kajian fonetik yang mengkaji fon.
Fonem bahasa ada dua jenis (a) fonem segmental dan (b) fonem suprasegmental. Bahasa Indonesia tidak memiliki fonem suprasegmental. Khazanah fonem dalam bahasa Indonesia terdiri dari enam buah fonem vokal /a/, /i/, /u/, /e/, /ә/, dan /o/. Ada tiga fonem diftong yaitu /ai/, /au/ dan /oi/.Delapan belas fonem konsonan /p/, /t/, /c/, /k/, /b/, /d/, /j/, /g/, /m/, /ň/, /ŋ/, /n/, /s/, /h/, /r/, dan /l/. Ada dua semivokal /w/, dan /y/ yang biasa dikelompokkan ke dalam fonem konsonan. Kemudian terdapat penambahan lima fonem yang berasal dari bahasa asing yaitu /x/, /z/, /f/, /v/, dan /ʃ/.
Konsonan adalah bunyi ujaran yang arus udaranya mengalami hambatan ketika keluar dari paru-paru. ditegaskan setiap wujud fonem itu memiliki realisasi bunyi yang dapat bermacam-macam. Semakin sebuah fonem banyak digunakan, fonem itu cenderung akan memiliki lebih banyak variasi. Dengan perkataan lain, sedikit banyaknya alofon sebuah fonem, dipengaruhi oleh frekuensi pemakaian fonem itu dalam praktik kebahasaan.
Nama : Norma Nirmana Apriliadhani HP
BalasHapusNIM : A310200098
Kelas : III B
Fonologi merupakan salah satu bidang linguistik yang mempelajari, menganalisis, dan membicarakan tuntutan bunyi-bunyi bahasa. Objek studi fonologi ada 2, yaitu fonetik dan fonemik. Fonetik mempelajari bunyi bahasa tanpa memperhatikan apakah bunyi-bunyi tersebut mempunyai fungsi sebagai pembeda makna atau tidak. Sedangkan fonemik mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi tersebut sebagai pembeda makna.
Objek kajian dari fonemik adalah fonem, yaitu bunyi bahasa yang berfungsi membedakan makna kata. Misalnya pada kata /baku/ dan /bahu/ dimana perbedaannya terdapat pada bunyi /k/ dan /h/. Maka, dapat disimpulkan bahwa bunyi /k/ dan /h/ merupakan dua buah fonem yang berbeda di dalam bahasa Indonesia.
Fonem bahasa ada dua jenis, yaitu fonem segmental dan fonem suprasegmental. Bahasa Indonesia tidak memiliki fonem suprasegmental.
Dalam bahasa Indonesia terdapat ;
1. Fonem vokal, yang terdiri atas /a/, /i/, /u/, /e/, /ә/, /o/
2. Fonem konsonan, yang terdiri atas dua semivokal /w/ dan /y/, yang lainnya konsonan, seperti /p/, /t/, /c/, /k/, /b/, /d/, /j/, /g/, /m/, /ň/, /ŋ/, /n/, /s/, /h/, /r/, /q/, /s/, /h/, /x/, /y/, /f/, /v/, /l/
3. Fonem diftong, yang terdiri atas /ai/, /au/, /oi/
Nama : Nofiko Azalea Inzaghi
BalasHapusNIM : A310200102
Kelas : B
Fonologi terdiri atas dua cabang yaitu fonetik dan fonemik. Fonetik sebagai cabang fonologi yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa tanpa memperhatikan fungsinya, apakah bunyi-bunyi bahasa itu dapat membedakan makna (kata) atau tidak. Sedangkan fonemik sebagai cabang fonologi yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsinya sebagai pembeda makna (kata).
Objek kajian fonemik adalah fonem, dan objek kajian fonetik adalah yang mengkaji Fon. Fonem bahasa ada dua jenis, yaitu fonem segmental dan fonem suprasegmental. Bahasa Indonesia tidak memiliki fonem suprasegmental.
Delapan belas fonem konsonan /p/, /t/, /c/, /k/, /b/, /d/, /j/, /g/, /m/, /ň/, /ŋ/, /n/, /s/, /h/, /r/, dan /l/. Ada dua semivokal /w/, dan /y/ yang biasa dikelompokkan ke dalam fonem konsonan. Kemudian terdapat penambahan lima fonem yang berasal dari bahasa asing yaitu /x/, /z/, /f/, /v/, dan /ʃ/.
Bahasa Indonesia memiliki enam buah fonem vokal, yaitu: /i/, /e/, /ә/, /a/, /u/, dan /o/.
- Berdasarkan parameter posisi lidah, dibedakan menjadi: vokal tinggi, vocal rendah dan vocal sedang.
- Berdasarkan parameter depan-belakangnya bagian lidah, dibedakan menjadi vokal depan,vocal tengah dan vocal belakang.
Komentar sebelum komentar ini sudah dibaca!
BalasHapus(pengampu)
Nama : Putri Hapsari
BalasHapusNim : A310160112
Kelas : D
Fonem adalah satuan bunyi bahasa terkecil yang dapat membedakan arti. Fonem dalam bahasa Indonesia terdiri atas fonem vokal (huruf hidup) dan fonem konsonan (huruf mati).
Penjelasannya :
a. Vokal adalah bunyi ujaran yang tidak mendapatkan rintangan pada alat ucap saat dikeluarkan dari paru-paru. Contoh :
Sengketa : e, a
b. Konsonan adalah bunyi ujaran yang dihasilkan dari paru-paru dan mengalami rintangan saat keluarnya. Contoh :
Sengketa : s, n, g, k, t
Nama :Fani Devikasari
BalasHapusNIM : A310200004
Kelas : 3A
🌻Fonologi merupakan kajian ilmu tentang fonem sebuah bahasa dan distribusinya.Fonologi terdiri dari dua cabang yakni fonetik dan fonemik.
🌻Fonetik merupakan cabang dari fonologi yang mengkaji bunyi bahasa tanpa memperhatikan fungsinya sendiri.
🌻Fonemik adalah cabang dari fonologi yang mengkaji bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsinya sebagai pembeda makna kata itu sendiri
Lalu dalam Fonem bunyi dibedakan menjadi dua yaitu segmental dan suprasegmental:
🌻Segmental merupakan fonem yang dapat dibagi.Misalnya dalam kata “Bahasa”, maka nomina yang dibunyikan tersebut bisa dibagi menjadi tiga suku kata yaitu : ba-ha-sa. Atau dibagi menjadi yang lebih kecil lagi yaitu: b-a-h-a-s-a.
🌻Suprasegmental merupakan bunyi yang menyertai fonem berupa tekanan suara (intonation), panjang-pendek (pitch), serta getaran suara yang menunjukkan emosi tertentu.
🌻Fonem vokal dalam bahasa Indonesia dapat dibedakan berdasarkan:
•Parameter posisi lidah.
•Parameter bagian lidah pada waktu pembentukan vokal.
🌻Bahasa Indonesia memiliki enam buah fonem vokal, yaitu: /i/, /e/, /ә/, /a/, /u/, dan /o/.Kualitas dan bentuk bibir, dan kemampuan bibir untuk membentuk formasi tertentu sangat menentukan kualitas vokal.
🌻Konsonan adalah bunyi ujaran yang arus udaranya mengalami hambatan ketika keluar dari paru-paru. Pengujaran fonem konsonan terdapat tiga faktor yang terlibat, yaitu keadaan pita suara, penyentuhan alat ucap yang satu dengan yang lain, dan cara alat ucap itu bersentuhan.
🌻Berdasarkan cara artikulasinya, konsonan dibedakan atas:
1) Hambat (letupan, plosif, stop)
2) Geseran (frikatif)
3) Paduan (afrikatif)
4) Sengauan (nasal)
5) Sampingan (lateral)
6) Hampiran (semivokal, aproksiman)
🌻Realisasi fonem adalah pengungkapan sebenarnya dari ciri atau satuan fonologis, yaitu fonem menjadi bunyi bahasa.
NAMA : RISMA AISTISYA
BalasHapusN I M : A310200101
Kls : PBSI 3B
Fonologi adalah cabang ilmu bahasa linguistik yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa, proses terbentuknya dan perubahannya. Fonologi mengkaji bunyi bahasa secara umum dan fungsional.
Dalam bahasa Fonem itu terbagi menjadi dua yaitu fonem sekmental, dan fonem suprasegmental.
-fonem segmental adalah fonem yang dapat dianalisa keberadaannya. la terdiri atas vokal dan konsonan.
--Fonem suprasegmental adalah sesuatu yang menyertai fonem tersebut yang bisa berupa tekanan suara (intonation), panjang-pendek (pitch), dan getaran suara yang menunjukkan emosi tertentu. Dan kesemua yang tercakup ke dalam istilah suprasegmenal itu tidak bisa dipisahkan dari suatu fonem. Sedangkan di dalam Bahasa Indonesia tidak memiliki fonem suprasegmental. Tetapi Dalam fonem bahasa Indonesia terdiri dari enam buah fonem vokal, tiga fonem diftong dan delapan belas fonem konsonan, dua fonem semivokal, lima fonem bahasa asing.
Nama : Nimah Puji Lestari
BalasHapusNIM : A310200143
Kelas : 3 PBSI C
Fonologi adalah ilmu tentang perbendaharaan bunyi-bunyi bahasa dan distribusinya. Fonologi diartikan sebagai kajian bahasa yang mempelajari tentang bunyi-bunyi bahasa yang diproduksi oleh alat ucap manusia. Fonologi bisa dibagi menjadi fonetik (fisik/cabang fonologi yang berkonsentrasi mempelajari produksi bunyi bahasa) dan fonemik (makna/ilmu yang mempelajari fungsi bunyi bahasa sebagai pembeda makna.). 2. Secara sederhana, fonetik adalah kajian tentang bagaimana bunyi-bunyi fonem sebuah bahasa produksi atau dilafalkan. Bahasa Indonesia memiliki enam buah fonem vokal, yaitu: /i/, /e/, /ә/, /a/, /u/, dan /o/, terdapat penambahan lima fonem yang berasal dari bahasa asing yaitu /x/, /z/, /f/, /v/, dan /ʃ/. Fonem vokal dalam bahasa Indonesia dapat dibedakan berdasarkan: parameter posisi lidah, dan parameter bagian lidah pada waktu pembentukan vokal. Dalam banyak bahasa, kualitas dan bentuk bibir, dan kemampuan bibir untuk membentuk formasi tertentu, sangat menentukan kualitas vokal. Akan tetapi, di dalam bahasa Indonesia, fakta fisiologis demikian itu tidak berpengaruh. Berdasarkan posisi pita suara. Fonem itu terbagi menjadi dua yaitu fonem segmental, dan fonem suprasegmental. Fonem segmental yaitu fonem yang dapat dianalisa keberadaannya, terdiri atas vokal dan konsonan. Fonem suprasegmental adalah fonem yang keberadaannya harus berada bersama-sama dengan fonem segmental.
- Fonem diftong terbagi menjadi tiga yaitu: /ai/, /au/, dan /oi/. Fonem vocal terdiri dari: /a/,/i/,/u/,e/,ә/,/o/.
- Dan fonem konsonan terdiri dari: /b/,/c/,/d/,/f/,/g/,/h/,/j/,/k/,/l/,m/,/n/,/p/,/r/,/s/,/t/,/v/,/w/,/x/,/y/,/z/.
Nama : Anisyah Febiola
BalasHapusNim : A310200147
Kelas : 3C
Fonologi adalah ilmu tentang perbendaharaan fonem sebuah bahasa dan distribusinya.
Fonologi berlainan dengan fonetik. Fonetik mempelajari bagaimana bunyi-bunyi fonem sebuah bahasa direalisasikan atau dilafazkan. Fonetik juga mempelajari prosedur kerja organ tubuh manusia, terutama yang mengadakan komunikasi dengan penggunaan bahasa. Terdiri dari, huruf vokal, konsonan, diftong (vokal yang ditulis rangkap), dan kluster (konsonan yang ditulis rangkap). Fonologi terbadi dari dua bagian, yaitu Fonetik dan Fonemik.
Fonetik adalah bagian fonologi yang mempelajari perkara menghasilkan bunyi bahasa atau bagaimana suatu bunyi bahasa dihasilkan oleh alat ucap manusia. Fonemik adalah bagian fonologi yang mempelajari bunyi ujaran menurut fungsinya sebagai pembeda guna.
Istilah lain yang berkaitan dengan Fonologi selang lain fona, fonem, konsonan, dan vokal. Fona adalah bunyi ujaran yang bersifat netral, atau sedang belum terbukti membedakan guna, sedang fonem ialah satuan bunyi ujaran terkecil yang membedakan guna. Variasi fonem karena pengaruh sekeliling yang terkait yang dimasuki dinamakan alofon. Gambar atau lambang fonem dinamakan huruf. Berlaku fonem berlainan dengan huruf. Unluk menghasilkan suatu bunyi atau fonem, hadir tiga unsur yang penting yaitu :
1.udara, 2.artikulator atau bagian alat ucap yang memperagakan usaha, dan 3.titik artikulasi atau bagian alat ucap yang menjadi titik sentuh artikulator. Vokal adalah fonem yang dihasilkan dengan menggerakkan udara keluar tanpa kendala. Konsonan adalah fonem yang dihasilkan dengan menggerakkan udara keluar dengan kendala, dalam hal ini yang dimaksud dengan kendala dalam hal ini adalah terhambatnya udara keluar oleh keadaan sikap yang dibuat atau perubahan posisi artikulator.
Nama: Divia Faradila
BalasHapusNIM: A310200141
Kelas: 3C
Fonologi diartikan sebagai bagian dari kajian linguistik yang mempelajari, membahas, membicarkan, dan menganalisis bunyi-bunyi bahasa yang diproduksi oleh alat-alat ucap manusia.
Fonem bahasa ada dua jenis, yaitu fonem segmental dan fonem suprasegmental. Bahasa Indonesia tidak memiliki fonem suprasegmental.
- Fonem dalam bahasa Indonesia terdiri dari enam buah fonem vokal /a/, /i/, /u/, /e/, /ә/, dan /o/. Ada tiga fonem diftong yaitu /ai/, /au/ dan /oi/.
- Terdapat 18 fonem konsonan /p/, /t/, /c/, /k/, /b/, /d/, /j/, /g/, /m/, /ň/, /ŋ/, /n/, /s/, /h/, /r/, dan /l/. Ada dua semivokal /w/, dan /y/ yang biasa dikelompokkan ke dalam fonem konsonan. Kemudian terdapat penambahan lima fonem yang berasal dari bahasa asing yaitu /x/, /z/, /f/, /v/, dan /ʃ/.
Fonem vokal dalam bahasa Indonesia dapat dibedakan berdasarkan: parameter posisi lidah, dan parameter bagian lidah pada waktu pembentukan vokal. memiliki enam buah fonem vokal, yaitu: /i/, /e/, /ә/, /a/, /u/, dan /o/.
a) Berdasarkan parameter posisi lidah, dibedakan menjadi: vokal tinggi, vocal rendah dan vocal sedang.
b) Berdasarkan parameter depan-belakangnya bagian lidah, dibedakan menjadi vokal depan, vokal tengah dan vokal belakang.
Berdasarkan cara artikulasinya, konsonan dibedakan menjadi:
- Hambat
- Geseran
- Paduan
- Sengauan
- Sampingan
- Hampiran
Nama : Nurhana Lisna Linawati
BalasHapusNim : A310200191
Kelas : 3D
• fonologi adalah cabang dari ilmu linguistik yang mengkaji bunyi ujar dalam bahasa tertentu. Objek kajian fonologi ada dua yang pertama adalah bunyi bahasa (fon) yang disebut tata bunyi (fonetik) dan yang kedua mengkaji fonem yang disebut tata fonem (fonemik)
•Fonem adalah bunyi, dan bunyi, menurut bisa terpisah-tidaknya, terbagi menjadi dua: segmental dan suprasegmental. Segmental adalah fonem yang bisa dibagi. Contohnya, ketika kita mengucapkan “Bahasa”, maka nomina yang dibunyikan tersebut (baca: fonem), bisa dibagi menjadi tiga suku kata: ba-ha-sa. Atau dibagi menjadi lebih kecil lagi sehingga menjadi: b-a-h-a-s-a. Sedangkan suprasegmental adalah sesuatu yang menyertai fonem tersebut yang itu bisa berupa tekanan suara (intonation), panjang-pendek (pitch), dan getaran suara yang menunjukkan emosi tertentu.
-Segmental adalah fonem yang bisa dibagi. Contohnya, ketika kita mengucapkan “Bahasa”, maka nomina yang dibunyikan tersebut (baca: fonem), bisa dibagi menjadi tiga suku kata: ba-ha-sa. Atau dibagi menjadi lebih kecil lagi sehingga menjadi: b-a-h-a-s-a.
-Suprasegmental adalah sesuatu yang menyertai fonem tersebut yang itu bisa berupa tekanan suara (intonation), panjang-pendek (pitch), dan getaran suara yang menunjukkan emosi tertentu. Keesemua tersebut yang tercakup ke dalam istilah suprasegmenal itu tidak bisa dipisahkan dari suatu fonem. Suprasegmental juga sesuatu yang menyertai fonem tersebut yang itu bisa berupa tekanan suara (intonation), panjang-pendek (pitch), dan getaran suara yang menunjukkan emosi tertentu.
-Tentukan kalimat fonem dari sengketa!
Jawab : Fonem vokal yaitu : /e/ , /a/
Fonem konsonan : /s/ , /n/ , /g/ , /k/ , /t/
NAMA : FEBRIAN FAHRY IHKWANI
BalasHapusNIM : A310200023
KELAS : 3A
• Dalam Fonologi, fonem dibagi menjadi 2 yaitu fonem segmental dan fonem suprasegmental, dimana pengelompokannya didasarkan pada bisa atau tidaknya fonem disegmentasi/ dipisahkan. Dalam bahasa Indonesia sendiri hanya ada fonem segmental, kemudian dalam fonem segmental terbagi menjadi 3 bagian yaitu fonem vokal, konsonan dan semivokal. Pembagian tersebut didasarkan pada ada atau tidak adanya hambatan pada saat pengucapan fonem.
• Enam buah fonem vokal dalam bahasa Indonesia, yaitu fonem /a/, /i/, /u/, /e/, /ә/, dan /o/. Tiga fonem diftong, yaitu /ai/, /au/, dan /oi/.
• Delapan belas fonem konsonan, yaitu /p/, /t/, /c/, /k/, /b/, /d/, /j/, /g/, /m/, /ň/, /ŋ/, /n/, /s/, /h/, /r/, dan /l/.
•Ada dua semivokal, yaitu /w/ dan /y/ yang biasa dikelompokkan ke dalam fonem konsonan. Terdapat penambahan lima fonem yang berasal dari bahasa asing, yaitu /x/, /z/, /f/, /v/, dan /ʃ/.
Berdasarkan posisi suara, konsonan dibedakan menjadi : konsonan bersuara : /b, d, j, g/, dan Konsonan tidak bersuara : /p, t, c, k, s/.
Berdasarkan cara artikulasinya, konsonan dibedakan menjadi:
- Hambat
- Geseran
- Paduan
- Sengauan
- Sampingan
- Hampiran
Nama : ERNAWATI
BalasHapusNIM : A310200105
Kelas : 3B
Dalam bahasa, terdapat 2 fonem yaitu fonem segmental dan suprasegmental. Dalam bahasa Indonesia hanya memiliki fonem segmental. Fonem segmental bahasa Indonesia terdiri dari fonem vokal dan fonem konsonan yang masing-masing terdiri dari enam buah fonem vokal dan tiga fonem diftong (vokal rangkap), dan delapan belas fonem konsonan, serta penambahan empat fonem dari bahasa asing.
Terdapat 6 fonem vokal di Indonesia yakni /a/,/i/,/u/,/e/,/ә/, dan /o/. Dan ada 3 fonem diftong yakni /ai/,/au/, dan /oi/. 18 fonem konsonan yakni /p/,/t/,/c/,/k/,/b/,/d/,/j/,/g/,/m/, /ň/, /ŋ/, /n/, /s/, /h/, /r/, dan /l/. Ada 2 semivokal /w/, dan /y/ yang biasa dikelompokkan ke dalam fonem konsonan. Kemudian terdapat penambahan lima fonem yang berasal dari bahasa asing yaitu /x/, /z/, /f/, /v/, dan /ʃ/. Dalam bahasa Indonesia, unsur-unsur suprasegmental tidak mampu membedakan makna, tetapi hanya sampai pada pembedaan maksud.
Nama : Ananda Nur Aprilia Ika Widyaningsih
BalasHapusNIM : A310200154
Kelas : 3C
Fonem dibagi menjadi dua yaitu fonem sugmental dan fonem suprasegmental.
Fonem segmental terdiri dari fonem vokal dan fonem konsonan yang masing-masing terdiri dari 6 buah fonem vokal dan 3 fonem diftong dan 18 fonem konsonan serta penambahan 4 fonem dari bahasa asing.
Fonem vokal dalam bahasa Indonesia dibedakan berdasarkan parameter posisi lidah dan parameter bagian lidah pada saat pembentukan vokal.
Berdasarkan parameter posisi lidah, dibedakan menjadi: vokal tinggi, vocal rendah dan vocal sedang. Berdasarkan parameter depan-belakangny bagian lidah, dibedakan menjadi vokal depan,vocal tengah dan vocal belakang.
Berdasarkan cara artikulasinya, konsonan dibedakan menjadi:
- Hambat
- Geseran
- Paduan
- Sengauan
- Sampingan
- Hampiran
Nama : Mega Ayu Lestari
BalasHapusNIM : A310200100
Kelas : 3B
Fonem bahasa ada dua jenis (a) fonem segmental dan (b) fonem suprasegmental. Bahasa Indonesia tidak memiliki fonem suprasegmental.
Fonem Segmental Bahasa Indonesia: Fonem Vokal dan Konsonan.
Khazanah fonem dalam bahasa Indonesia terdiri dari enam buah fonem vokal /a/, /i/, /u/, /e/, /ә/, dan /o/. Ada tiga fonem diftong yaitu /ai/, /au/ dan /oi/.
Delapan belas fonem konsonan /p/, /t/, /c/, /k/, /b/, /d/, /j/, /g/, /m/, /ň/, /ŋ/, /n/, /s/, /h/, /r/, dan /l/. Ada dua semivokal /w/, dan /y/ yang biasa dikelompokkan ke dalam fonem konsonan. Kemudian terdapat penambahan lima fonem yang berasal dari bahasa asing yaitu /x/, /z/, /f/, /v/, dan /ʃ/.
Bahasa Indonesia bagi sebagian besar masyarakat Indonesia adalah bahasa kedua. Bahasa pertama yang diperoleh merupakan bahasa ibu, lazimnya adalah bahasa daerah, yakni tempat orang itu berasal. Bahasa Indonesia dijadikan bahasa kedua dipelajari saat seseorang orang masuk dalam wahana pendidikan mulai jenjang terendah hingga jenjang perguruan tinggi. Jadi, fakta bahasa pada masyarakat demikian itu menunjukkan fakta kediglogisan. Dalam kaitan dengan fonologi, fakta kebahasaan itu lalu melahirkan kenyataan diasistem. Distribusi fonem menghadirkan bunyi vokal dan konsonan yang bervariasi sebagai akibat dari fakta diasistem yang tidak secara khusus diperhatikan.
Nama : Khaafidhatul Kalaamiyah
BalasHapusNIM : A310200151
Kelas : 3C
Pemahaman saya terhadap materi
• Fonologi adalah salah satu kajian linguistik yang mempelajari bunyi-bunyi bahasa yang diproduksi oleh alat ucap manusia.
• fonologi terdiri dari dua cabang :
1) fonetik (mengkaji bahasa tanpa memperhatikan maknanya)
- objek kajian : fon
2) fonemik (mengkaji bahasa dengan memperhatikan maknanya)
- objek kajian : fonem
• Fonem bahasa ada dua :
1) segmental : vokal, konsonan, semivokal
- fonem konsonan : mengalami proses hambatan (artikulasi)
- semi vokal : tidak ada bunyinya, misal : uang (dibaca uwang, padal tidak ada w di dalamnya).
2) suprasegmental : ada yang menyertai, keberadaannya tergantung segmental
Nama : Isyti Maunun Indras Safitri
BalasHapusNIM : A310200039
Kelas : 3A
-Fonologi adalah cabang ilmu bahasa linguistik yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa, proses terbentuknya dan perubahannya. Fonologi mengkaji bunyi bahasa secara umum dan fungsional.
-Istilah fonem dapat didefinisikan
sebagai satuan bahasa terkecil yang bersifat fungsional, artinya satuan fonem memiliki fungsi untuk membedakan makna. Varian fonem berdasarkan posisi dalam kata, misal fonem pertama pada kata makan dan makna secara fonetis berbeda Dalam bahasa Fonem itu terbagi menjadi dua yaitu fonem sekmental, dan fonem suprasegmental.
-fonem segmental adalah fonem yang dapat dianalisa keberadaannya. la terdiri atas vokal dan konsonan.
Contohnya : ketika kita mengucapkan “Bahasa” , maka nomina yang dibunyikan tersebut (baca: fonem), bisa dibagi menjadi tiga suku kata: ba-ha-sa. Atau dibagi menjadi lebih kecil lagi sehingga menjadi: b-a-h-a-s-a.
-Fonem suprasegmental adalah sesuatu yang menyertai fonem tersebut yang bisa berupa tekanan suara (intonation), panjang-pendek (pitch), dan getaran suara yang menunjukkan emosi tertentu. Dan kesemua yang tercakup ke dalam istilah suprasegmenal itu tidak bisa dipisahkan dari suatu fonem. Sedangkan di dalam Bahasa Indonesia tidak memiliki fonem suprasegmental. Tetapi Dalam fonem bahasa Indonesia terdiri dari enam buah fonem vokal, tiga fonem diftong dan delapan belas fonem konsonan, dua fonem semivokal, lima fonem bahasa asing.
Nama : Laras Kinasih
BalasHapusNIM : A310200054
Kelas : 3A
Fonologi merupakan salah satu bidang dalam kajian linguistik yang berkenaan dengan bunyi bahasa yang dihasilkan oleh oral manusia. Fonologi dibedakan menjadi dua, yaitu fonetik dan fonemik. Fonetik merupakan cabang fonologi yang mengkaji bahasa tanpa memperhatikan fungsinya (bunyi bahasa tersebut membedakan makna atau tidak). Fonemik yang juga merupakan cabang fonologi, juga memperhatikan fungsinya.
fonem dalam bahasa Indonesia terdiri dari enam buah fonem vokal /a/, /i/, /u/, /e/, /ә/, dan /o/. Ada tiga fonem diftong yaitu /ai/, /au/ dan /oi/.
Delapan belas fonem konsonan /p/, /t/, /c/, /k/, /b/, /d/, /j/, /g/, /m/, /ň/, /ŋ/, /n/, /s/, /h/, /r/, dan /l/. Ada dua semivokal /w/, dan /y/ yang biasa dikelompokkan ke dalam fonem konsonan. Kemudian terdapat penambahan lima fonem yang berasal dari bahasa asing yaitu /x/, /z/, /f/, /v/, dan /ʃ/.
Fonem vokal dalam bahasa Indonesia dapat dibedakan berdasarkan: parameter posisi lidah, dan parameter bagian lidah pada waktu pembentukan vokal. memiliki enam buah fonem vokal, yaitu: /i/, /e/, /ә/, /a/, /u/, dan /o/.
Konsonan adalah bunyi ujaran yang arus udaranya mengalami hambatan ketika keluar dari paru-paru. Pengujaran fonem konsonan terdapat tiga faktor yang terlibat, yaitu keadaan pita suara, penyentuhan alat ucap yang satu dengan yang lain, dan cara alat ucap itu bersentuhan. Pemberian nama terhadap fonem konsonan didasarkan pada artikulator yang bekerja.
Nama : Alegra Akbar Yogantara
BalasHapusNIM : A310200073
Kelas : 3B
• FONOLOGI
Fonologi adalah bidang linguistik yang mempelajari, menganalisa, dan membicarakan runtutan bunyi-bunyi yang diproduksi oleh alat ucap manusia.
• Dalam Fonologi, fonem dibagi menjadi 2 yaitu fonem segmental dan fonem suprasegmental, dimana pengelompokannya didasarkan pada bisa atau tidaknya fonem disegmentasi/ dipisahkan. Dalam bahasa Indonesia sendiri hanya ada fonem segmental, kemudian dalam fonem segmental terbagi menjadi 3 bagian yaitu fonem vokal, konsonan dan semivokal. Pembagian tersebut didasarkan pada ada atau tidak adanya hambatan pada saat pengucapan fonem.
• Enam buah fonem vokal dalam bahasa Indonesia, yaitu fonem /a/, /i/, /u/, /e/, /ә/, dan /o/. Tiga fonem diftong, yaitu /ai/, /au/, dan /oi/.
• Delapan belas fonem konsonan, yaitu /p/, /t/, /c/, /k/, /b/, /d/, /j/, /g/, /m/, /ň/, /ŋ/, /n/, /s/, /h/, /r/, dan /l/.
• Ada dua semivokal, yaitu /w/ dan /y/ yang biasa dikelompokkan ke dalam fonem konsonan. Terdapat penambahan lima fonem yang berasal dari bahasa asing, yaitu /x/, /z/, /f/, /v/, dan /ʃ/.
Berdasarkan posisi suara, konsonan dibedakan menjadi : konsonan bersuara : /b, d, j, g/, dan Konsonan tidak bersuara : /p, t, c, k, s/.
Berdasarkan cara artikulasinya, konsonan dibedakan menjadi:
- Hambat
- Geseran
- Paduan
- Sengauan
- Sampingan
- Hampiran
Nama : Anggun Oktavia
BalasHapusNIM : A310200192
Kelas : 3D
1. Fonologi adalah cabang dari ilmu linguistik yang mengkaji bunyi ujar dalam bahasa tertentu. Objek kajian fonologi ada dua yang pertama adalah bunyi bahasa (fon) yang disebut tata bunyi (fonetik) dan yang kedua mengkaji fonem yang disebut tata fonem (fonemik). Dalam fonologi, fonem terbagi menjadi dua, yaitu segmental dan suprasegmental. Dimana pengelompokannya didasarkan pada bisa atau tidaknya fonem disegmentasi atau dipisahkan.
-Segmental adalah fonem yang bisa dibagi dan fonem yang dapat dianalisa keberadannya serta terdiri atas fonem vokal dan kosonan. Contohnya, ketika kita mengucapkan “Bahasa”, maka nomina yang dibunyikan tersebut (baca: fonem), bisa dibagi menjadi tiga suku kata, yaitu ba-ha-sa. Atau dibagi menjadi lebih kecil lagi sehingga menjadi b-a-h-a-s-a.
-Suprasegmental adalah sesuatu yang menyertai fonem tersebut yang itu bisa berupa tekanan suara (intonation), panjang-pendek (pitch), dan getaran suara yang menunjukkan emosi tertentu. Dan kesemua yang tercakup ke dalam istilah suprasegmenal itu tidak bisa dipisahkan dari suatu fonem. Sedangkan, didalam bahasa Indonesia tidak memiliki fonem suprasegmental. Tetapi, dalam fonem bahasa Indonesia terdiri dari enam buah fonem vokal, tiga fonem diftong, dan delapan belas fonem konsonan, dua fonem semivokal, serta lima fonem bahasa asing.
2. Tentukan kalimat fonem dari sengketa!
Jawab :
Fonem vokal yaitu : /e/ , /a/
Fonem konsonan : /s/ , /n/ , /g/ , /k/ , /t/
NAMA : AKBAR MAULANA
BalasHapusNIM : A310200114
KELAS : 3C
Fonologi merupakan bagian kajian linguistic yang mempelajari, membahas, membicarakan, dan menganalisis bunyi-bunyi Bahasa yang diproduksi oleh alat ucap manusia. Fonologi terbagi atas dua cabang, yaitu fonetik dan fonemik. Fonetik sebagai cabang fonologi yang mengkaji bunyi-bunyi Bahasa tanpa memperhatikan fungsinya, yakni apakah dapat membedakan makna atau tidak. Sedangkan fonemik sebagai cabang fonologi yang mengkaji bunyi-bunyi Bahasa dengan memperhatikan fungsinya sebagai pembeda makna (kata). Objek kajian dari fonetik adalah fonem, sedangkan fonetik mengkaji fon.
Fonem Bahasa terdiri atas dua jenis, yakni fonem segmental dan suprasegmental. Bahasa Indonesia tidak memiliki fonem suprasegmental. Fonem Segmental Bahasa Indonesia terdiri atas fonem vokal dan konsonan.
Khazanah fonem dalam bahasa Indonesia terdiri dari enam buah fonem vokal /a/, /i/, /u/, /e/, /ә/, dan /o/. Ada tiga fonem diftong yaitu /ai/, /au/ dan /oi/. Delapan belas fonem konsonan /p/, /t/, /c/, /k/, /b/, /d/, /j/, /g/, /m/, /ň/, /ŋ/, /n/, /s/, /h/, /r/, dan /l/. Ada dua semivokal /w/, dan /y/ yang biasa dikelompokkan ke dalam fonem konsonan. Kemudian terdapat penambahan lima fonem yang berasal dari bahasa asing yaitu /x/, /z/, /f/, /v/, dan /ʃ/.
Fonem vokal dalam bahasa Indonesia dapat dibedakan berdasarkan (1) parameter posisi lidah, dan (2) parameter bagian lidah pada waktu pembentukan vokal. Berdasarkan parameter posisi lidah, dibedakan menjadi: vokal tinggi, yaitu: /i/ dan /u/. vokal sedang, yaitu: /e/, /ә/, dan /o/. vokal rendah, yaitu: /a/ Berdasarkan parameter depan-belakangnya bagian lidah, dibedakan menjadi: vokal depan, yaitu: /i/ dan /e/. vokal tengah, yaitu: /ә/ dan /a/. vokal belakang, yaitu: /u/ dan /o/. Fonem vokal, misalnya /i/ merupakan fonem tinggi-depan, dengan kedua bibir agak membuka dan terentang ke arah samping.
Nama : Cahyaning Ridho Tulaini
BalasHapusNIM : A310200038
Kelas : 3A
Fonem adalah bunyi, dan bunyi, menurut terpisah-tidaknya, terbagi menjadi dua, yaitu segmental dan suprasegmental.
• Segmental adalah fonem yang bisa dibagi.
Fonem segmental dalam bahasa Indonesia itu ada tetapi fonemnya tidak ada, misal mengucapkan panjang pendek, k nya diucapkan panjang pendekk jadi ada bunyi kuantitas, maka tidak mempengaruhi makna.
Fonem segmental bisa dibagi beberapa jenis, yaitu :
(1) Fonem vokal, yaitu fonem yang dihasilkan oleh alat ucap manusia tanpa mengalami hambatan arus udara yang keluar dari paru-paru. Seperti cara mengartikulasikan bunyi vokal. Jumlah fonem dengan jumlah bunyi berbeda, jumlah bunyi lebih banyak daripada fonem vokal.
(2) Fonem konsonan, mengalami hambatan arus udara yang keluar dari paru-paru, hambatannya di daerah artikulasi.
(3) Fonem semivokal/semikonsonan, ada dua dalam bahasa Indonesia yaitu w dan y. Kadang ada yang menyebut dengan semivokal, bahkan ada yang memasukkan bahwa w dan y itu fonem konsonan. Fonem w dan y itu tetap disebut dengan semivokal. Pembagiannya, fonem vokal (merupakan fonem tunggal), jika fonem ganda maka orang menyebut dengan istilah diftong (fonem rangkap). Konsonan rangkap disebut dengan closter/klaster,atau gugus konsonan. Kata klaster itu contohnya di masa pandemi ini sering digunakan yaitu "penularan virus" disebut dengan klaster dan "satgas yang menangani".
Sedangkan fonem suprasegmental dalam bahasa Indonesia tidak ada. Persoalan nada, jeda, kuantitas itu hanya mengakibatkan arti yang berbeda bila berada di dalam tataran kalimat atau sintaksis.
~ Contoh suprasegmental dalam bahasa Inggris jika mengucapkan kata black bird (black hitam, bird burung) jika orang tersebut mengartikan burung hitam. contoh lain, dalam bahasa Inggris menyebutkan bahwa blackboard itu memang ada yang putih tetapi orang Inggris menekankan bahwa tetap blackboard.
Nama :Garnis Al Widyatri
BalasHapusNim :A310200031
Kelas :3A
Bunyi bahasa dihasilkan oleh alat ucap manusia yang mengandung pengertian atau makna yang dapat dipahami. Bunyi-bunyi ini bisa dipilah-pilah atau disegmentasi. Unsur bunyi segmental adalah bunyi bahasa yang dapat dipilah atau disegmentasi. Misalnya kata ‘senyum’ bisa dipilah menjadi /s/, /e/, /n/, /y/, /u/, /m/. Bunyi tersebut menunjukkan adanya fonem.
Segmental adalah fonem yang bisa dibagi. Contohnya, ketika kita mengucapkan “Bahasa”, maka nomina yang dibunyikan tersebut (baca: fonem), bisa dibagi menjadi tiga suku kata: ba-ha-sa. Atau dibagi menjadi lebih kecil lagi sehingga menjadi: b-a-h-a-s-a.
Segmental adalah fonem yang bisa dibagi. Contohnya, ketika kita mengucapkan “Bahasa”, maka nomina yang dibunyikan tersebut (baca: fonem), bisa dibagi menjadi tiga suku kata: ba-ha-sa. Atau dibagi menjadi lebih kecil lagi sehingga menjadi: b-a-h-a-s-a.
Suprasegmental adalah sesuatu yang menyertai fonem tersebut yang itu bisa berupa tekanan suara (intonation), panjang-pendek (pitch), dan getaran suara yang menunjukkan emosi tertentu.Unsur bunyi suprasegmental adalah sesuatu yang menyertai bunyi segmental. Unsur yang termasuk suprasegmental adalah intonasi, nada, aksen, tekanan, dan getaran-getaran bunyi yang keluar karena emosi tertentu.
Nama : Endah Setiyowati
BalasHapusNim : A310200036
Kelas : 3A
Fonologi adalah cabang ilmu bahasa linguistik yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa, proses terbentuknya dan perubahannya. Fonologi mengkaji bunyi bahasa secara umum dan fungsional.
Istilah fonem dapat didefinisikansebagai satuan bahasa terkecil yang bersifat fungsional, artinya satuan fonem memiliki fungsi untuk membedakan makna. Varian fonem berdasarkan posisi dalam kata, misal fonem pertama pada kata makan dan makna secara fonetis berbeda.
Dalam bahasa Fonem itu terbagi menjadi dua yaitu fonem segmental, dan fonem suprasegmental.
- Fonem segmental adalah fonem yang dapat dianalisa keberadaannya. la terdiri atas vokal dan konsonan.
Contohnya : ketika kita mengucapkan “Bahasa” , maka nomina yang dibunyikan tersebut (baca: fonem), bisa dibagi menjadi tiga suku kata: ba-ha-sa. Atau dibagi menjadi lebih kecil lagi sehingga menjadi: b-a-h-a-s-a.
- Fonem suprasegmental adalah sesuatu yang menyertai fonem tersebut yang bisa berupa tekanan suara (intonation), panjang-pendek (pitch), dan getaran suara yang menunjukkan emosi tertentu. Dan kesemua yang tercakup ke dalam istilah suprasegmenal itu tidak bisa dipisahkan dari suatu fonem. Sedangkan di dalam Bahasa Indonesia tidak memiliki fonem suprasegmental. Tetapi Dalam fonem bahasa Indonesia terdiri dari enam buah fonem vokal, tiga fonem diftong dan delapan belas fonem konsonan, dua fonem semivokal, lima fonem bahasa asing.
Khazanah fonem dalam bahasa Indonesia terdiri dari enam buah fonem vokal /a/, /i/, /u/, /e/, /ә/, dan /o/. Ada tiga fonem diftong yaitu /ai/, /au/ dan /oi/.
Delapan belas fonem konsonan /p/, /t/, /c/, /k/, /b/, /d/, /j/, /g/, /m/, /ň/, /ŋ/, /n/, /s/, /h/, /r/, dan /l/. Ada dua semivokal /w/, dan /y/ yang biasa dikelompokkan ke dalam fonem konsonan. Kemudian terdapat penambahan lima fonem yang berasal dari bahasa asing yaitu /x/, /z/, /f/, /v/, dan /ʃ/.
Gugus Konsonan (kluster)
Konsonan adalah bunyi ujaran yang dihasilkan dari paru-paru dan mengalami rintangan saat keluarnya. Konsonan rangkap disebut kluster. Contoh kluster pada kata drama, tradisi, film, dan modern.
Realisasi fonem adalah pengungkapan sebenarnya dari ciri atau satuan fonologis, yaitu fonem menjadi bunyi bahasa. Bahasa Indonesia memiliki realisasi dalam berbagai bunyi. Realisasi fonem sebenarnya sama dengan bagaimana fonem itu dilafalkan. Realisasi dalam wujud bunyi yang bermacam-macam dari sebuah fonem itulah yang disebut sebagai alofon. Dengan demikian dapat ditegaskann, bahwa sumber yang sama dari sejumlah bunyi itu merupakan fonem. Fonem dalam transkripsi fonemik dituliskan dengan simbol /…/, sedangkan alofon yang hakikatnya adalah bunyi dalam transkripsi fonetis dituliskan dengan simbol […].
Nama: Latifah Nurul K
BalasHapusNIM: A310200052
Kelas: 3A
-Fonologi merupakan bagian dari kajian linguistik yang mempelajari , membahas, membicarakan, dan menganalisis bunyi-bunyi bahasa yang diproduksi oleh alat ucap manusia.
-Pengertian dari fonem adalah satuan bunyi bahasa yang dapat membedakan makna.
-Dalam fonologi terdapat dua jenis fonem bahasa, yaitu fonem suprasegmental dan segmental.
Fonem suprasegmental meliputi fonem vokal dan konsonan yang terdiri dari 6 buah fonem vokal, 3 buah fonem diftong, dan 18 fonem konsonan, 2 semivokal serta terdapat penambahan dari bahasa asing. Dalam bahasa Indonesia tidak terdapat fonem suprasegmental.
-Bahasa Indonesia memiliki enam buah vokal, yaitu /a/, /i/, /u/, /e/, /ә/, /o/.
-Diftong merupakan vokal rangkap yang meliputi, ai, au, oi
-Konsonan adalah bunyi ujaran yang arus udaranya menghambat ketika keluarr dari paru-paru
Nama : Hanifa Chyntya Intan P
BalasHapusNim : A310200146
Kelas : 3C
Fonologi adalah ilmu bunyi. Secara bahasa, fonologi berasal dari bahasa Inggris, yakni phonology. Secara etimologi, dibentuk dari kata "phone" yang berarti bunyi dan "logos" yang berarti ilmu. Jadi, secara definisi fonologi adalah cabang dari ilmu linguistik yang mengkaji bunyi ujar dalam bahasa tertentu. Objek kajian fonologi ada dua, yang pertama adalah bunyi bahasa (fon) yang disebut tata bunyi (fonetik) dan yang kedua mengkaji fonem yang disebut tata fonem (fonemik).
Sebenarnya, ilmu fonologi adalah cabang ilmu linguistik yang paling kecil. Namun, hal terpenting yang harus kita pelajari adalah mengenai gejala fonologi bahasa Indonesia, seperti penambahan fonem, penghilangan fonem, dan lain-lain. Contohnya:
Penambahan fonem:
- Awal (protesis): utang -> hutang
- Tengah (epentesis): silakan -> silahkan
- Akhir (paragog): rapi -> rapih
Penghilangan fonem:
- Awal (aferesis): sudah -> udah
- Tengah (sinkope): takjil -> tajil
- Akhir (apokope): elite -> elit
Nama : Nisa Alfiya
BalasHapusNIM : A310200187
Kelas : 3D
1. Fonologi adalah cabang dari ilmu linguistik yang mengkaji bunyi ujar dalam bahasa tertentu. Objek kajian fonologi ada dua yang pertama adalah bunyi bahasa (fon) yang disebut tata bunyi (fonetik) dan yang kedua mengkaji fonem yang disebut tata fonem (fonemik). Dalam fonologi, fonem terbagi menjadi dua, yaitu segmental dan suprasegmental.
-Segmental adalah fonem yang bisa dibagi dan fonem yang dapat dianalisa keberadannya serta terdiri atas vokal dan kosonan. Contohnya, ketika kita mengucapkan “buku”, maka nomina yang dibunyikan tersebut (baca: fonem), bisa dibagi menjadi dua suku kata, yaitu bu-ku. Atau dibagi menjadi lebih kecil lagi sehingga menjadi b-u-k-u
-Suprasegmental adalah sesuatu yang menyertai fonem tersebut yang itu bisa berupa tekanan suara (intonation), panjang-pendek (pitch), dan getaran suara yang menunjukkan emosi tertentu. Sedangkan didalam bahasa Indonesia tidak memiliki fonem suprasegmental. Tetapi, dalam fonem bahasa Indonesia terdiri dari enam buah fonem vokal, tiga fonem diftong, dan delapan belas fonem konsonan, dua fonem semivokal, serta lima fonem bahasa asing.
- Tentukan kalimat fonem dari sengketa!
Jawab : Fonem vokal yaitu : /e/ , /a/
Fonem konsonan : /s/ , /n/ , /g/ , /k/ , /t/
Nama : Prasasti Mahir Gustami
BalasHapusNIM : A310200189
Kelas : 3D
1. Fonologi adalah cabang dari ilmu linguistik yang mengkaji bunyi ujar dalam bahasa tertentu. Objek kajian fonologi ada dua yang pertama adalah bunyi bahasa (fon) yang disebut tata bunyi (fonetik) dan yang kedua mengkaji fonem yang disebut tata fonem (fonemik). Dalam fonologi, fonem terbagi menjadi dua, yaitu segmental dan suprasegmental. Dimana pengelompokannya didasarkan pada bisa atau tidaknya fonem disegmentasi atau dipisahkan.
-Segmental adalah fonem yang bisa dibagi dan fonem yang dapat dianalisa keberadannya serta terdiri atas vokal dan kosonan. Contohnya, ketika kita mengucapkan “Bahasa”, maka nomina yang dibunyikan tersebut (baca: fonem), bisa dibagi menjadi tiga suku kata, yaitu ba-ha-sa. Atau dibagi menjadi lebih kecil lagi sehingga menjadi b-a-h-a-s-a.
-Suprasegmental adalah sesuatu yang menyertai fonem tersebut yang itu bisa berupa tekanan suara (intonation), panjang-pendek (pitch), dan getaran suara yang menunjukkan emosi tertentu. Dan kesemua yang tercakup ke dalam istilah suprasegmenal itu tidak bisa dipisahkan dari suatu fonem. Sedangkan didalam bahasa Indonesia tidak memiliki fonem suprasegmental. Tetapi, dalam fonem bahasa Indonesia terdiri dari enam buah fonem vokal, tiga fonem diftong, dan delapan belas fonem konsonan, dua fonem semivokal, serta lima fonem bahasa asing.
2. Tentukan kalimat fonem dari sengketa!
Jawab : Fonem vokal yaitu : /e/ , /a/
Fonem konsonan : /s/ , /n/ , /g/ , /k/ , /t/
Nama: Dwi Nurfitasari
BalasHapusNIM: A310200121
Kelas: 3C
Fonetik adalah cabang fonologi yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa tanpa memperhatikan fungsinya, apakah bunyi-bunyi bahasa itu dapat membedakan makna (kata) atau tidak, sedangkan fonemik sebagai cabang fonologi yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsinya sebagai pembeda makna (kata).
Fonem bahasa ada dua jenis:
- Fonem segmental adalah fonem yang bisa dibagi dan fonem yang dapat dianalisa keberadannya serta terdiri atas fonem vokal dan kosonan. Fonem vokal meliputi /a/, /i/, /u/, /e/, /ә/, dan /o/. Ada tiga fonem diftong yaitu /ai/, /au/ dan /oi/. Ada tiga fonem diftong yaitu /ai/, /au/ dan /oi/.
- Fonem suprasegmental adalah sesuatu yang menyertai fonem tersebut yang bisa berupa tekanan suara (intonation), panjang-pendek (pitch), dan getaran suara yang menunjukkan emosi tertentu. Fonem konsonan meliputi /p/, /t/, /c/, /k/, /b/, /d/, /j/, /g/, /m/, /ň/, /ŋ/, /n/, /s/, /h/, /r/, dan /l. Ada dua semivokal /w/, dan /y/ yang biasa dikelompokkan ke dalam fonem konsonan.
- Konsonan adalah bunyi ujaran yang arus udaranya mengalami hambatan ketika keluar dari paru-paru. Pengujaran fonem konsonan terdapat tiga faktor yaitu, keadaan pita suara, penyentuhan alat ucap yang satu dengan yang lain, dan cara alat ucap itu bersentuhan.
Nama : Nurlita Cahyani
BalasHapusNIM : A310200137
Kelas : 3C
(1)Secara hierarki satuan bunyi dibedakan menurut objek studinya menjadi dua yaitu fonetik dan fonemik. Secara garis besar fonetik merupakan salah satu cabang studi fonologi yang mengkaji bunyi bahasa tanpa memperhatikan apakah bunyi-bunyi tersebut mempunyai fungsi sebagai pembeda makna atau tidak. Sedangkan fonemik secara garis umum yaitu cabang studi fonologi yang mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi tersebut sebagai pembeda makna.
(2) Fonem bahasa ada dua jenis (a) fonem segmental dan (b) fonem suprasegmental. Bahasa Indonesia tidak memiliki fonem suprasegmental. Fonem suprasegmental digunakan oleh negera China, Jepang dan negara lain yang menggunakan tinggi rendahnya nada dalam berbicara untuk membedakan makna.
• Dalam bahasa Indonesia terdiri dari enam buah fonem vokal /a/, /i/, /u/, /e/, /ә/, dan /o/. Ada tiga fonem diftong yaitu /ai/, /au/ dan /oi/.
• Delapan belas fonem konsonan /p/, /t/, /c/, /k/, /b/, /d/, /j/, /g/, /m/, /ň/, /ŋ/, /n/, /s/, /h/, /r/, dan /l/. Ada dua semivokal /w/, dan /y/ yang biasa dikelompokkan ke dalam fonem konsonan. Kemudian terdapat penambahan lima fonem yang berasal dari bahasa asing yaitu /x/, /z/, /f/, /v/, dan /ʃ/.
(3) Konsonan merupakan bunyi ujaran manusia yang arus udaranya mengalami hambatan ketika akan keluar dari paru-paru.
(4) Konsonan dibedakan menjadi
a) Konsonan berdasarkan posisi pita suara
b) Berdasarkan tempat artikulasinya
c) Berdasarkan cara artikulasinya
Nama : Yeppi Apriliany
BalasHapusNIM : A310200178
Kelas : 3D
Fonologi diartikan sebagai bagian dari kajian linguistik yang mempelajari, membahas, membicarkan, dan menganalisis bunyi-bunyi bahasa yang diproduksi oleh alat-alat ucap manusia.
Fonem adalah satuan bunyi terkecil di dalam bahasa yabg berfungsi untuk membedakan makna. Fonem itu terbagi menjadi dua yaitu fonem sekmental, dan fonem suprasegmental.
fonem sekmental yaitu fonem yang dapat dianalisa keberadaannya. la terdiri atas vokal dan konsonan. Fonem suprasegmental adalah fonem yang keberadaannya harus berada bersama-sama dengan fonem segmental. Dan fonem distong terbagi menjadi tiga yaitu: /ai/, /au/, dan /oi/. fonem vocal terdiri dari: /a/,/i/,/u/,e/,ә/,/o/. Dan fonem konsonan terdiri dari: /b/,/c/,/d/,/f/,/g/,/h/,/j/,/k/,/l/,m/,/n/,/p/,/r/,/s/,/t/,/v/,/w/,/x/,/y/,/z/.
Nama : Aprilia Dwi Hastuti
BalasHapusNIM : A310200061
Kelas : 3B
Fonologi adalah cabang ilmu bahasa linguistik yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa, proses terbentuknya dan perubahannya. Fonologi mengkaji bunyi bahasa secara umum dan fungsional.
Istilah fonem dapat didefinisikansebagai satuan bahasa terkecil yang bersifat fungsional, artinya satuan fonem memiliki fungsi untuk membedakan makna. Varian fonem berdasarkan posisi dalam kata, misal fonem pertama pada kata makan dan makna secara fonetis berbeda.
Dalam bahasa Fonem itu terbagi menjadi dua yaitu fonem segmental, dan fonem suprasegmental.
Khazanah fonem dalam bahasa Indonesia terdiri dari enam buah fonem vokal /a/, /i/, /u/, /e/, /ә/, dan /o/. Ada tiga fonem diftong yaitu /ai/, /au/ dan /oi/.
Delapan belas fonem konsonan /p/, /t/, /c/, /k/, /b/, /d/, /j/, /g/, /m/, /ň/, /ŋ/, /n/, /s/, /h/, /r/, dan /l/. Ada dua semivokal /w/, dan /y/ yang biasa dikelompokkan ke dalam fonem konsonan. Kemudian terdapat penambahan lima fonem yang berasal dari bahasa asing yaitu /x/, /z/, /f/, /v/, dan /ʃ/.
Nama : Isnaini Nurjanah
BalasHapusNIM : A310200195
Kelas : 3D
1. Fonologi adalah cabang dari ilmu linguistik yang mengkaji bunyi ujar dalam bahasa tertentu. Objek kajian fonologi ada dua yang pertama adalah bunyi bahasa (fon) yang disebut tata bunyi (fonetik) dan yang kedua mengkaji fonem yang disebut tata fonem (fonemik). Dalam fonologi, fonem terbagi menjadi dua, yaitu segmental dan suprasegmental. Dimana pengelompokannya didasarkan pada bisa atau tidaknya fonem disegmentasi atau dipisahkan.
-Segmental adalah fonem yang bisa dibagi dan fonem yang dapat dianalisa keberadannya serta terdiri atas vokal dan kosonan. Contohnya, ketika kita mengucapkan “Bahasa”, maka nomina yang dibunyikan tersebut (baca: fonem), bisa dibagi menjadi tiga suku kata, yaitu ba-ha-sa. Atau dibagi menjadi lebih kecil lagi sehingga menjadi b-a-h-a-s-a.
-Suprasegmental adalah sesuatu yang menyertai fonem tersebut yang itu bisa berupa tekanan suara (intonation), panjang-pendek (pitch), dan getaran suara yang menunjukkan emosi tertentu. Dan kesemua yang tercakup ke dalam istilah suprasegmenal itu tidak bisa dipisahkan dari suatu fonem. Sedangkan didalam bahasa Indonesia tidak memiliki fonem suprasegmental. Tetapi, dalam fonem bahasa Indonesia terdiri dari enam buah fonem vokal, tiga fonem diftong, dan delapan belas fonem konsonan, dua fonem semivokal, serta lima fonem bahasa asing.
2. Tentukan kalimat fonem dari sengketa!
Jawab : Fonem vokal yaitu : /e/ , /a/
Fonem konsonan : /s/ , /n/ , /g/ , /k/ , /t/
Nama : Dewi Astuti
BalasHapusNIM : A310200099
Kelas : 3B
Fonologi diartikan sebagai bagian dari kajian linguistik yang mempelajari, membahas, membicarkan, dan menganalisis bunyi-bunyi bahasa yang diproduksi oleh alat-alat ucap manusia.
Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa fonologi dapat dibagi menjadi dua cabang, yaitu fonetik dan fonemik.
- Fonetik adalah cabang lingustik yang meneliti bunyi-bunyi bahasa tanpa melihat apakah bunyi-bunyi itu dapat membedakan makna kata atau tidak.
- Fonemik adalah cabang kajian fonologi yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsinya sebagai pembeda makna (kata).
Fonem vokal dalam bahasa Indonesia dapat dibedakan berdasarkan: parameter posisi lidah, dan parameter bagian lidah pada waktu pembentukan vokal.
Fonem vokal, misalnya /i/ merupakan fonem tinggi-depan, dengan kedua bibir agak membuka dan terentang ke arah samping.
Fonem segmental ada fonem vokal, konsonan dan diftong
1. fonem vokal /i/, /e/, /ә/, /a/, /u/, dan /o
2. fonem konsonan ada dua semivokal /w/ dan /y/. Yang lainnya konsonan seperti /p/, /t/, /c/, /k/, /b/, /d/, /j/, /g/, /m/, /ň/, /ŋ/, /n/, /s/, /h/, /r/, /q/, /s/, /h/, /x/, /y/, /f/, /v/ dan /l/
3. fonem diftong /ai/, /au/, /oi/
Nama : Fayza Swandari
BalasHapusNIM : A310200155
Kelas : 3C
Fonologi merupakan salah satu cabang tata bahasa atau dapat pula diakatakan ilmu yang mempelajari tentang bunyi ujaran yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Objek kajian fonologi yang pertama bunyi bahasa (fon) yang disebut tata bunyi (fonetik) dan yang kedua mengkaji fonem yang disebut tata fomen (fonemik). Bunyi bahasa merupakan bunyi yang bermakna yang dihasilkan oleh alat ucap manusia, salah satunya yaitu fonem. Fonem sendiri adalah satuan lingual bahasa terkecil yang dapat membedakan makna. Dalam bahasa Indonesia, fonem terdiri dari enam buah fonem vokal, /a/, /i/, /u/, /e/, dan /o/. Fonem diftong yaitu, /ai/, /au/, dan /oi/. Fonem konsonan yaitu, /p/, /t/, /c/, /k/, /b/, /d/, /j/, /g/, /m/, /ň/, /ŋ/, /n/, /s/, /h/, /r/, dan /l/. teradapat dua semivokal /w/, dan /y/ yang biasa dikelompokkan ke dalam fonem konsonan serta terdapat penambahan lima fonem yang berasal dari bahasa asing yaitu /x/, /z/, /f/, /v/, dan /ʃ/. Fonem kemudian terbagi menjadi dua, yaitu fonem segmental dan fonem suprasegmental.
1. Fonem segmental adalah fonem yang dapat dianalisa keberadaannya. la terdiri atas vokal dan konsonan. Fonem suprasegmental adalah fonem yang keberadaannya harus berada bersama-sama dengan fonem segmental (Maruananya, 2007).
2. Fonem suprasegmental adalah fonem yang keberadaannya harus berada bersama-sama dengan fonem segmental. Suprasegmental adalah unsur yang “menemani” dan memengaruhi bunyi bahasa, dan bukan bunyi sejati dan karena bukan bunyi sejati itulah sehingga unsur suprasegmental dinamakan demikian.
Nama : Abidah Ulul ‘Azmi
BalasHapusNIM : A310200094
Kelas : 3B
Fonologi merupakan bagian dari bagian ilmu linguistik yang terdiri dua cabang yaitu fonetik yang mengkaji bunyi bahasa tanpa memperhatikan fungsinya dan fonemik yang mengkaji bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsinya sebagai pembeda makna (kata). Objek kajian fonemik adalah fonem, dan objek kajian fonetik adalah yang mengkaji Fon. Fonem bahasa ada dua jenis, yaitu fonem segmental dan fonem suprasegmental. Bahasa Indonesia hanya memiliki fonem segmental dan tidak memiliki fonem suprasegmental. Fonem segmental bahasa Indonesia terdiri dari fonem vokal dan fonem konsonan yang masing-masing terdiri dari enam buah fonem vokal dan tiga fonem diftong (vokal rangkap), dan delapan belas fonem konsonan, serta penambahan empat fonem dari bahasa asing.
Fonem dalam bahasa Indonesia terdiri dari enam buah fonem vokal /a/, /i/, /u/, /e/, /ә/, dan /o/. Ada tiga fonem diftong yaitu /ai/, /au/ dan /oi/. Delapan belas fonem konsonan /p/, /t/, /c/, /k/, /b/, /d/, /j/, /g/, /m/, /ň/, /ŋ/, /n/, /s/, /h/, /r/, dan /l/. Ada dua semivokal /w/, dan /y/ yang biasa dikelompokkan ke dalam fonem konsonan. Kemudian terdapat penambahan lima fonem yang berasal dari bahasa asing yaitu /x/, /z/, /f/, /v/, dan /ʃ/. Fonem vokal dalam bahasa Indonesia dapat dibedakan berdasarkan: parameter posisi lidah, dan parameter bagian lidah pada waktu pembentukan vokal. memiliki enam buah fonem vokal, yaitu: /i/, /e/, /ә/, /a/, /u/, dan /o/. Berdasarkan parameter posisi lidah, dibedakan menjadi: vokal tinggi, vocal rendah dan vocal sedang. Berdasarkan parameter depan-belakangnya bagian lidah, dibedakan menjadi vokal depan,vocal tengah dan vocal belakang. Berdasarkan cara artikulasinya, konsonan dibedakan menjadi: hambat, geseran, paduan, sengauan, sampingan dan hampiran.
Nama : Aida Fitriani
BalasHapusNIM : A310200091
Kelas : 3B
- Fonologi diartikan sebagai kajian bahasa yang mempelajari tentang bunyi-bunyi bahasa yang diproduksi oleh alat ucap manusia. Bidang kajian fonologi adalah bunyi bahasa sebagai satuan terkecil dari ujaran dengan gabungan bunyi yang membentuk suku kata.
- Objek kajian dari fonemik adalah fonem, berbeda dengan objek kajian fonetik yang mengkaji fon. Fonem adalah bunyi bahasa yang dapat atau berfungsi membedakan makna. Fonem bahasa ada dua jenis (a) fonem segmental dan (b) fonem suprasegmental. Bahasa Indonesia tidak memiliki fonem suprasegmental.
- Berdasarkan parameter posisi lidah, dibedakan menjadi: vokal tinggi, yaitu: /i/ dan /u/. vokal sedang, yaitu: /e/, /ә/, dan /o/. vokal rendah, yaitu: /a/. Berdasarkan parameter depan-belakangnya bagian lidah, dibedakan menjadi: vokal depan, yaitu: /i/ dan /e/. vokal tengah, yaitu: /ә/ dan /a/. vokal belakang, yaitu: /u/ dan /o/.
Nama: ZamZam Nurahman
BalasHapusNIM: A310200028
Kelas: 3A
Fonologi diartikan sebagai bagian dari kajian linguistik yang mempelajari, membahas, membicarkan, dan menganalisis bunyi-bunyi bahasa yang diproduksi oleh alat-alat ucap manusia.
Fonem adalah satuan bunyi terkecil di dalam bahasa yang berfungsi untuk membedakan makna. Fonem terbagi atas fonem segmental, dan fonem suprasegmental. Fonem segmental adalah fonem yang dapat dianalisa keberadaannya, terdiri atas vokal dan konsonan. Fonem vocal terdiri dari: /a/,/i/,/u/,e/,ә/,/o/. Kemudian fonem konsonan terdiri dari: /b/,/c/,/d/,/f/,/g/,/h/,/j/,/k/,/l/,m/,/n/,/p/,/r/,/s/,/t/,/v/,/w/,/x/,/y/,/z/.Sedangkan diftong atau fonem rangkap terbagi menjadi tiga yaitu: /ai/, /au/, dan /oi/.
Fonem suprasegmental adalah sesuatu yang menyertai fonem tersebut yang bisa berupa tekanan suara (intonation), panjang-pendek (pitch), dan getaran suara yang menunjukkan emosi tertentu. Dan kesemua yang tercakup ke dalam istilah suprasegmenal itu tidak bisa dipisahkan dari suatu fonem. Sedangkan di dalam Bahasa Indonesia tidak memiliki fonem suprasegmental.
Nama: Meisyifa Triandiva
BalasHapusKelas: 3B
NIM: A310200064
Fonologi merupakan bagian dari kajian linguistik yang mempelajari , membahas, membicarakan, dan menganalisis bunyi-bunyi bahasa yang diproduksi oleh alat ucap manusia. Pengertian dari fonem adalah satuan bunyi bahasa yang dapat membedakan makna. Dalam fonologi terdapat dua jenis fonem bahasa, yaitu fonem suprasegmental dan segmental. Fonem suprasegmental meliputi fonem vokal dan konsonan yang terdiri dari 6 buah fonem vokal, 3 buah fonem diftong, dan 18 fonem konsonan, 2 semivokal serta terdapat penambahan dari bahasa asing. Dalam bahasa Indonesia tidak terdapat fonem suprasegmental.
- Bahasa Indonesia memiliki enam buah vokal, yaitu /a/, /i/, /u/, /e/, /ә/, /o/.
- Diftong merupakan vokal rangkap yang meliputi, ai, au, oi
- Konsonan adalah bunyi ujaran yang arus udaranya menghambat ketika keluarr dari paru-paru
Nama : Ismi Azizah
BalasHapusNIM : A310200074
Kelas : 3B
Fonologi adalah cabang ilmu bahasa linguistik yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa, proses terbentuknya dan perubahannya. Fonologi mengkaji bunyi bahasa secara umum dan fungsional.
fonem dalam bahasa Indonesia terdiri dari enam buah fonem vokal /a/, /i/, /u/, /e/, /ә/, dan /o/. Ada tiga fonem diftong yaitu /ai/, /au/ dan /oi/.
Delapan belas fonem konsonan /p/, /t/, /c/, /k/, /b/, /d/, /j/, /g/, /m/, /ň/, /ŋ/, /n/, /s/, /h/, /r/, dan /l/. Ada dua semivokal /w/, dan /y/ yang biasa dikelompokkan ke dalam fonem konsonan. Kemudian terdapat penambahan lima fonem yang berasal dari bahasa asing yaitu /x/, /z/, /f/, /v/, dan /ʃ/.
Fonem vokal dalam bahasa Indonesia dapat dibedakan berdasarkan: parameter posisi lidah, dan parameter bagian lidah pada waktu pembentukan vokal. memiliki enam buah fonem vokal, yaitu: /i/, /e/, /ә/, /a/, /u/, dan /o/.
Konsonan adalah bunyi ujaran yang arus udaranya mengalami hambatan ketika keluar dari paru-paru. Pengujaran fonem konsonan terdapat tiga faktor yang terlibat, yaitu keadaan pita suara, penyentuhan alat ucap yang satu dengan yang lain, dan cara alat ucap itu bersentuhan. Pemberian nama terhadap fonem konsonan didasarkan pada artikulator yang bekerja.
Nama: Putri Ayu Cahyani
BalasHapusNim: A310200081
Kelas: 3B
Fonologi merupakan bagian dari kajian linguistik yang mempelajari , membahas, membicarakan, dan menganalisis bunyi-bunyi bahasa yang diproduksi oleh alat ucap manusia. Pengertian dari fonem adalah satuan bunyi bahasa yang dapat membedakan makna. Dalam fonologi terdapat dua jenis fonem bahasa, yaitu fonem suprasegmental dan segmental. Fonem suprasegmental meliputi fonem vokal dan konsonan yang terdiri dari 6 buah fonem vokal, 3 buah fonem diftong, dan 18 fonem konsonan, 2 semivokal serta terdapat penambahan dari bahasa asing. Dalam bahasa Indonesia tidak terdapat fonem suprasegmental.
Konsonan adalah bunyi ujaran yang arus udaranya mengalami hambatan ketika keluar dari paru-paru. Pengujaran fonem konsonan terdapat tiga faktor yang terlibat, yaitu keadaan pita suara, penyentuhan alat ucap yang satu dengan yang lain, dan cara alat ucap itu bersentuhan. Pemberian nama terhadap fonem konsonan didasarkan pada artikulator yang bekerja.
Nama: Diza Luthfiani
BalasHapusNIM : A310200124
Kelas : 3C
Fonologi terdiri atas dua cabang yaitu fonetik dan fonemik. Fonetik sebagai cabang fonologi yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa tanpa memperhatikan fungsinya, apakah bunyi-bunyi bahasa itu dapat membedakan makna (kata) atau tidak. Sedangkan fonemik sebagai cabang fonologi yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsinya sebagai pembeda makna (kata).
Delapan belas fonem konsonan /p/, /t/, /c/, /k/, /b/, /d/, /j/, /g/, /m/, /ň/, /ŋ/, /n/, /s/, /h/, /r/, dan /l/. Ada dua semivokal /w/, dan /y/ yang biasa dikelompokkan ke dalam fonem konsonan. Kemudian terdapat penambahan lima fonem yang berasal dari bahasa asing yaitu /x/, /z/, /f/, /v/, dan /ʃ/.
Bahasa Indonesia memiliki enam buah fonem vokal, yaitu: /i/, /e/, /ә/, /a/, /u/, dan /o/.
- Berdasarkan parameter posisi lidah, dibedakan menjadi: vokal tinggi, vocal rendah dan vocal sedang.
- Berdasarkan parameter depan-belakangnya bagian lidah, dibedakan menjadi vokal depan,vocal tengah dan vocal belakang.
Berdasarkan cara artikulasinya, konsonan dibedakan menjadi:
- Hambat
- Geseran
- Paduan
- Sengauan
- Sampingan
- Hampiran
Nama : Ahmad Sani Saefur Rohman
BalasHapusNim : A310200042
Kelas :3A
Fonologi adalah cabang ilmu bahasa linguistik yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa, proses terbentuknya dan perubahannya. Fonologi mengkaji bunyi bahasa secara umum dan fungsional.
Istilah fonem dapat didefinisikan
sebagai satuan bahasa terkecil yang bersifat fungsional, artinya satuan fonem memiliki fungsi untuk membedakan makna. Varian fonem berdasarkan posisi dalam kata, misal fonem pertama pada kata makan dan makna secara fonetis berbeda Dalam bahasa Fonem itu terbagi menjadi dua yaitu fonem sekmental, dan fonem suprasegmental.
Fonem segmental terdiri dari fonem vokal dan fonem konsonan yang masing-masing terdiri dari 6 buah fonem vokal dan 3 fonem diftong dan 18 fonem konsonan serta penambahan 4 fonem dari bahasa asing.
Fonem vokal dalam bahasa Indonesia dibedakan berdasarkan parameter posisi lidah dan parameter bagian lidah pada saat pembentukan vokal.
Berdasarkan parameter posisi lidah, dibedakan menjadi: vokal tinggi, vocal rendah dan vocal sedang. Berdasarkan parameter depan-belakangny bagian lidah, dibedakan menjadi vokal depan,vocal tengah dan vocal belakang.
Berdasarkan cara artikulasinya, konsonan dibedakan menjadi:
- Hambat
- Geseran
- Paduan
- Sengauan
- Sampingan
- Hampiran
Fonem bahasa ada dua jenis (a) fonem segmental dan (b) fonem suprasegmental. Bahasa Indonesia tidak memiliki fonem suprasegmental.
Fonem Segmental Bahasa Indonesia: Fonem Vokal dan Konsonan.
Khazanah fonem dalam bahasa Indonesia terdiri dari enam buah fonem vokal /a/, /i/, /u/, /e/, /ә/, dan /o/. Ada tiga fonem diftong yaitu /ai/, /au/ dan /oi/.
Delapan belas fonem konsonan /p/, /t/, /c/, /k/, /b/, /d/, /j/, /g/, /m/, /ň/, /ŋ/, /n/, /s/, /h/, /r/, dan /l/. Ada dua semivokal /w/, dan /y/ yang biasa dikelompokkan ke dalam fonem konsonan. Kemudian terdapat penambahan lima fonem yang berasal dari bahasa asing yaitu /x/, /z/, /f/, /v/, dan /ʃ/.
Bahasa Indonesia bagi sebagian besar masyarakat Indonesia merupakan bahasa kedua. Karena biasanya di daerah daerah lebih ke bahasa daerah, uniknya bahasa Indonesia adalah bahasa penghubung antara daerah dengan daerah lain dengan demokrati Indonesia yang luas ternyata bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa persatuan oleh karena itu bahasan Indonesia adalah bahasa yang sangat penting untuk diperhatikan dan di jaga.
Nama : Helma Riana
BalasHapusNIM : A310200118
Kelas : IIIC
Fonologi adalah ilmu yang mempelajari bunyi ujaran yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Fonologi merupakan salah satu cabang tata bahasa. Fonologi disebut juga tata bunyi.
Bunyi bahasa adalah bunyi yang bermakna yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Fonem adalah satuan bunyi bahasa terkecil yang dapat membedakan arti. Ilmu yang mempelajari tentang fonem disebut fonemik. Fonemik merupakan bagian dari fonologi. Fonologi ini khusus mempelajari bunyi bahasa. Untuk mengetahui suatu fonem harus diperlukan pasangan minimal.
Contoh:
harus – arus ?
/h/ adalah fonem karena membedakan arti kata harus dan arus.
Fonem dalam bahasa Indonesia terdiri atas vokal dan konsonan.
a) Vokal adalah bunyi ujaran yang tidak mendapatkan rintangan saat dikeluarkan dari paru-paru. Vokal dibagi menjadi dua, yaitu vokal tunggal (monoftong) yang meliputi a, i, u, e, o dan vokal rangkap (diftong), yang meliputi ai, au, oi.
b) Konsonan adalah bunyi ujaran yang dihasilkan dari paru-paru dan mengalami rintangan saat keluarnya. Contoh konsonan antara lain p, b, m, w, f, v, t, d, n, c, j, k, g, h. Konsonan rangkap disebut kluster. Contoh kluster pada kata drama, tradisi, film, modern.
Nama : Fauziah Umi Latifah
BalasHapusNim : A310200057
Kelas : 3B
Fonologi terdiri atas dua cabang, yaitu fonetik dan fonemik. Fonetik mengkaji bunyi-bunyi bahasa tanpa menperhatikan fungsinya, objek kajiannya adalah fon. Fonemik mengkaji bunyi-bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsinya, objek kajiannya adalah fonem.
Fonem bahasa ada dua jenis, yaitu fonem segmental dan fonem suprasegmental. Bahasa Indonesia tidak memiliki fonem suprasegmental.
Dalam fonem bahasa Indonesia terdiri dari enam buah fonem vokal, tiga fonem diftong dan delapan belas fonem konsonan, dua fonem semivokal, lima fonem bahasa asing.
Fonem vokal dibedakan parameter posisi lidah pada waktu pembentukan vokal :
Berdasarkan parameter posisi lidah, dibedakan menjadi vokal tinggi, vokal rendah, vokal sedang
Berdasarkan parameter depan-belakangnya bagian lidah, dibedakan menjadi vokal depan, vokal tengah, vokal belakang
Berdarkan cara artikulasinya konsonan dibedakan menjadi, hambat, geseran, paduan, sangauan, sampingam, hampiran.
BalasHapusNama: Athifah Mulyananda Wahyu Larashati
NIM: A310200087
Kelas: 3B
Fonologi adalah ilmu tentang perbendaharaan bunyi-bunyi (fonem) bahasa dan distribusinya. Fonologi diartikan sebagai kajian bahasa yang mempelajari tentang bunyi-bunyi bahasa yang diproduksi oleh alat ucap manusia.[1]. Bidang kajian fonologi adalah bunyi bahasa sebagai satuan terkecil dari ujaran dengan gabungan bunyi yang membentuk suku kata.
Asal kata fonologi, secara harfiah sederhana, terdiri dari gabungan kata fon (yang berarti bunyi) dan logi (yang berarti ilmu). Dalam khazanah bahasa Indonesia, istilah fonologi merupakan turunan kata dari bahasa Belanda, yaitu fonologie.
Fonologi terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu Fonetik dan Fonemik. Fonologi berbeda dengan fonetik. Fonetik mempelajari bagaimana bunyi-bunyi fonem sebuah bahasa direalisasikan atau dilafalkan. Fonetik juga mempelajari cara kerja organ tubuh manusia, terutama yang berhubungan dengan penggunaan dan pengucapan bahasa. Dengan kata lain, fonetik adalah bagian fonologi yang mempelajari cara menghasilkan bunyi bahasa atau bagaimana suatu bunyi bahasa diproduksi oleh alat ucap manusia. Sementara itu, Fonemik adalah bagian fonologi yang mempelajari bunyi ujaran menurut fungsinya sebagai pembeda arti.
Ada beberapa istilah lain yang berkaitan dengan fonologi, antara lain: fona, fonem, vokal, dan konsonan. Fona adalah bunyi ujaran yang bersifat netral atau masih belum terbukti membedakan arti, sedangkan fonem adalah satuan bunyi ujaran terkecil yang membedakan arti.
Variasi fonem karena pengaruh lingkungan yang dimasuki disebut alofon. Gambar atau lambang fonem dinamakan huruf, jadi fonem berbeda dengan huruf. Variasi ini terdiri dari: vokal, konsonan, diftong (vokal rangkap), dan kluster (konsonan rangkap).
Nama: Dina Putri Kinasih
BalasHapusNIM: A310200111
Kelas: 3C
Fonologi adalah bagian dari kajian linguistik yang mempelajari, membahas, membicarakan, dan menganalisis bunyi-bunyi bahasa yang diproduksi oleh alat-alat ucap manusia.
Fonologi terdiri atas dua cabang yaitu fonetik dan fonemik. Fonetik sebagai cabang fonologi yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa tanpa memperhatikan fungsinya, apakah bunyi-bunyi bahasa itu dapat membedakan makna (kata) atau tidak. Sedangkan fonemik sebagai cabang fonologi yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsinya sebagai pembeda makna (kata).
Objek kajian dari fonemik adalah fonem, berbeda dengan objek kajian fonetik yang mengkaji fon.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusNAMA : Yulia Nurlayly Aslamiyah
BalasHapusNIM : A310200144
KELAS : 3C
-Fonologi merupakan cabang ilmu linguistik yang mempelajari tentang bunyi-bunyi bahasa yang memperhatikan makna bunyi yang leksikal atau bunyi yang memiliki definisi dalam suatu bahasa. Fonologi dibedakan menjadi fonetik dan fonemik.
-Fonem adalah satuan bunyi bahasa terkecil yang dapat membedakan arti. Ilmu yang mempelajari tentang fonem disebut fonemik. Fonemik merupakan bagian dari fonologi. Fonologi ini khusus mempelajari bunyi bahasa. Untuk mengetahui suatu fonem harus diperlukan pasangan minimal.
-Fonem dalam bahasa Indonesia terdiri atas vokal dan konsonan. Vokal adalah bunyi ujaran yang tidak mendapatkan rintangan saat dikeluarkan dari paru-paru.
Vokal dibagi menjadi dua, yaitu vokal tunggal (monoftong) yang meliputi a, i, u, e, o dan vokal rangkap (diftong), yang meliputi ai, au, oi.
Konsonan adalah bunyi ujaran yang dihasilkan dari paru-paru dan mengalami rintangan saat keluarnya. Contoh konsonan antara lain p, b, m, w, f, v, t, d, n, c, j, k, g, h.
Perubahan fonem bahasa Indonesia bisa terjadi karena pengucapan bunyi ujaran memiliki pengaruh timbal balik antara fonem yang satu dengan yang lain. Macam perubahan fonem antara lain (1) alofon; (2) asimilasi; (3) desimilasi; (4) diftongisasi; (5) monoftongisasi; (6) nasalisasi.
Nama : Atika Puspita Dewi
BalasHapusNIM : A310200182
Kelas : 3D
1. Fonologi adalah cabang dari ilmu linguistik yang mengkaji bunyi ujar dalam bahasa tertentu. Objek kajian fonologi ada dua yang pertama adalah bunyi bahasa (fon) yang disebut tata bunyi (fonetik) dan yang kedua mengkaji fonem yang disebut tata fonem (fonemik). Dalam fonologi, fonem terbagi menjadi dua, yaitu segmental dan suprasegmental. Dimana pengelompokannya didasarkan pada bisa atau tidaknya fonem disegmentasi atau dipisahkan.
-Segmental adalah fonem yang bisa dibagi dan fonem yang dapat dianalisa keberadannya serta terdiri atas vokal dan kosonan. Contohnya, ketika kita mengucapkan “Bahasa”, maka nomina yang dibunyikan tersebut (baca: fonem), bisa dibagi menjadi tiga suku kata, yaitu ba-ha-sa. Atau dibagi menjadi lebih kecil lagi sehingga menjadi b-a-h-a-s-a.
-Suprasegmental adalah sesuatu yang menyertai fonem tersebut yang itu bisa berupa tekanan suara (intonation), panjang-pendek (pitch), dan getaran suara yang menunjukkan emosi tertentu. Dan kesemua yang tercakup ke dalam istilah suprasegmenal itu tidak bisa dipisahkan dari suatu fonem. Sedangkan didalam bahasa Indonesia tidak memiliki fonem suprasegmental. Tetapi, dalam fonem bahasa Indonesia terdiri dari enam buah fonem vokal, tiga fonem diftong, dan delapan belas fonem konsonan, dua fonem semivokal, serta lima fonem bahasa asing.
2. Tentukan kalimat fonem dari sengketa!
Jawab : Fonem vokal yaitu : /e/ , /a/
Fonem konsonan : /s/ , /n/ , /g/ , /k/ , /t/
Nama : Bryan Braga W
BalasHapusNIM : A310200148
Kelas : 3C
Fonologi terdiri atas dua cabang yaitu fonetik dan fonemik. Fonem bahasa ada dua jenis (a) fonem segmental dan (b) fonem suprasegmental. Bahasa Indonesia tidak memiliki fonem suprasegmental. Fonem Segmental Bahasa Indonesia: Fonem Vokal dan Konsonan. Fonem dalam bahasa Indonesia terdiri dari enam buah fonem vokal /a/, /i/, /u/, /e/, /ә/, dan /o/. Ada tiga fonem diftong yaitu /ai/, /au/ dan /oi/. Delapan belas fonem konsonan /p/, /t/, /c/, /k/, /b/, /d/, /j/, /g/, /m/, /ň/, /ŋ/, /n/, /s/, /h/, /r/, dan /l/. Ada dua semivokal /w/, dan /y/ yang biasa dikelompokkan ke dalam fonem konsonan. Kemudian terdapat penambahan lima fonem yang berasal dari bahasa asing yaitu /x/, /z/, /f/, /v/, dan /ʃ/. Fonem vokal dalam bahasa Indonesia dibedakan berdasarkan parameter posisi lidah dan parameter bagian lidah pada saat pembentukan vokal. Sedangkan pemberian nama pada fonem konsonan didasarkan pada artikulator yang bekerja. Pada konsonan, terdapat kluster, yaitu bunyi ujaran yang dihasilkan dari paru-paru dan mengalami rintangan saat keluar.
Gugus Konsonan (kluster)
》Konsonan adalah bunyi ujaran yang dihasilkan dari paru-paru dan mengalami rintangan saat keluarnya. Konsonan rangkap disebut kluster.
》Realisasi fonem adalah pengungkapan sebenarnya dari ciri atau satuan fonologis.
Nama: Renalita Adesyah Putri Darmadi
BalasHapusNIM: A310200185
Kelas; 3D
1. Fonologi mengkaji bunyi-bunyi bahasa, baik bunyi-bunyi itu kelak berfungsi dalam ujaran atau bunyi-bunyi bahasa secara umum. Di samping mempelajari fungsi, perilaku, serta organisasi bunyi sebagai unsur linguistik, fonologi juga mempelajari bunyi sebagai fenomena dalam dunia fisiologikal, anatomikal, psikologikal, dan neurologikal manusia yang memproduksi bunyi-bunyi tersebut.
Fonem adalah satuan bunyi bahasa terkecil yang dapat membedakan arti.Fonem dibagi menjadi: Fonem segmental adalah fonem yang dapat dianalisa keberadaannya. la terdiri atas vokal dan konsonan. Fonem suprasegmental adalah fonem yang keberadaannya harus berada bersama-sama dengan fonem segmental.
2. Menentukan fonem dari kata sengketa!
Fonem vokal yaitu : /e/ , /a/
Fonem konsonan : /s/ , /n/ , /g/ , /k/ , /t/
Nama : Erin Arindha
BalasHapusNim : A310200033
Kelas : 3A
Fonologi adalah bagian dari kajian linguistik yang mempelajari, membahas, membicarkan, dan menganalisis bunyi-bunyi bahasa yang diproduksi oleh alat-alat ucap manusia.
Fonem merupakan satuan bunyi terkecil di dalam bahasa yang berfungsi untuk membedakan makna. Fonem terbagi atas fonem segmental, dan fonem suprasegmental. Fonem segmental adalah fonem yang dapat dianalisa keberadaannya, terdiri atas vokal dan konsonan. Fonem vocal terdiri dari: /a/,/i/,/u/,e/,ә/,/o/. Kemudian fonem konsonan terdiri dari: /b/,/c/,/d/,/f/,/g/,/h/,/j/,/k/,/l/,m/,/n/,/p/,/r/,/s/,/t/,/v/,/w/,/x/,/y/,/z/.Sedangkan diftong atau fonem rangkap terbagi menjadi tiga yaitu: /ai/, /au/, dan /oi/.
Fonem suprasegmental yaitu sesuatu yang menyertai fonem tersebut yang bisa berupa tekanan suara (intonation), panjang-pendek (pitch), dan getaran suara yang menunjukkan emosi tertentu. Dan kesemua yang tercakup ke dalam istilah suprasegmenal itu tidak bisa dipisahkan dari suatu fonem. Sedangkan di dalam Bahasa Indonesia tidak memiliki fonem suprasegmental.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Erisa Faridatul Maghfiroh
BalasHapusNIM : A310200160
Kelas : 3D
1. Fonologi adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari mengenai perbendaharaan bunyi-bunyi suatu bahasa dan distribusinya. Fonologi juga dapat diartikan sebagai kajian bahasa yang mempelajari tentang bunyi-bunyi bahasa yang diproduksi oleh alat ucap manusia. Bidang kajian fonologi adalah bunyi bahasa sebagai satuan terkecil dari ujaran dengan gabungan bunyi yang membentuk suku kata. Fonologi terdiri atas 2 bagian, yaitu fonetik dan fonemik. Objek kajian dari fonetik adalah fon. Sedangkan objek kajian fonemik mengkaji fonem.
Fonem adalah satuan bunyi bahasa terkecil yang bersifat fungsional, artinya satuan memiliki fungsi untuk membedakan makna. Untuk mengenal dan menentukan bunyi bunyi bahasa yang bersifat fungsional atau fonem, biasanya dilakukan melalui menemukan “pasangan minimal”. Fonem dalam bahasa memiliki dua jenis, yakni fonem segmental dan fonem suprasegmental.
Fonem segmental terdiri dari fonem vokal, /a/, /i/, /u/, /e/, /ə/, dan /o/. Fonem diftong /ai/, /au/, dan /oi/, misalnya [landai]. Fonem konsonan yaitu /p/, /t/, /c/, /k/, /b/, /d/, /j/, /g/, /m/, /ň/, /ŋ/, /n/, /s/, /h/, /r/, dan /l/. Ada dua semivokal /w/ dan /y/. Kemudian lima fonem bahasa asing /x/, /z/, /f/, /v/, dan /ʃ/.
Fonem suprasegmental dipengaruhi beberapa faktor antara lain, 1) tekanan, 2) jeda, 3) tekanan atau nada, dan 4) kuantitas fonem.
2. Fonem dari kata sengketa
Fonem vokal : /e/ dan /a/
Fonem konsonan : /s/, /n/, /g/, /k/, dan /t/
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Safitri Anasari
BalasHapusNIM : A310200175
Kelas : 3D
Istilah fonologi berasal dari bahasa Yunani yaitu phone = ‘bunyi’, logos = ‘ilmu’. Secara harfiah, fonologi adalah ilmu bunyi. Fonologi merupakan bagian dari ilmu bahasa yang mengkaji bunyi. Objek kajian fonologi yang pertama bunyi bahasa (fon) yang disebut tata bunyi (fonetik) dan yang kedua mengkaji fonem yang disebut tata fomen (fonemik).
Bunyi bahasa merupakan unsur bahasa yang paling kecil, istilah bunyi bahasa atau fon merupakan terjemahan dari bahasa inggris phone ‘bunyi.
Fonem dalam bahasa Indonesia terdiri atas vokal dan konsonan. Vokal adalah bunyi ujaran yang tidak mendapatkan rintangan saat dikeluarkan dari paru-paru.
Vokal dibagi menjadi dua, yaitu vokal tunggal (monoftong) yang meliputi a, i, u, e, o dan vokal rangkap (diftong), yang meliputi ai, au, oi.
Konsonan adalah bunyi ujaran yang dihasilkan dari paru-paru dan mengalami rintangan saat keluarnya. Contoh konsonan antara lain p, b, m, w, f, v, t, d, n, c, j, k, g, h. Konsonan rangkap disebut kluster. Contoh kluster pada kata drama, tradisi, film, modern.
Perubahan fonem bahasa Indonesia bisa terjadi karena pengucapan bunyi ujaran memiliki pengaruh timbal balik antara fonem yang satu dengan yang lain. Macam perubahan fonem antara lain (1) alofon; (2) asimilasi; (3) desimilasi; (4) diftongisasi; (5) monoftongisasi; (6) nasalisasi.
Fonem bahasa ada dua jenis, yaitu fonem segmental dan fonem suprasegmental. :
Segmental adalah bunyi-bunyi bahasa yang telah diuraikan sebelumnya adalah bunyi segmental. Jadi, segmental adalah suatu bentuk fonem yang bisa dibagi.
Suprasegmental adalah sesuatu yang menyertai fonem tersebut yang itu bisa berupa tekanan suara (intonation), panjang-pendek (pitch), dan getaran suara yang menunjukkan emosi tertentu. Suprasegmental adalah unsur yang “menemani” dan memengaruhi bunyi bahasa, dan bukan bunyi sejati.
Cara yang paling mudah untuk memahami unsur suprasegmental adalah melalui pendekatan fonetik akustik.
Tentukanlah fonem dari kata "sengketa" !
Jawaban :
Fonem vokal = /e/ , /e/, /a/.
Fonem konsonan = /s/ , /n/ , /g/ , /k/ , /t/.
Nama : Raya Fareza
BalasHapusNim : A310200173
Kelas : D
1. Fonologi berasal dari bahasa Yunani fhone “bunyi” dan logos artinya ilmu, jadi secara bahasa Fonologi berarti ilmu yang mempelajari tentang bunyi/ ucapan. Secara istilah Fonologi adalah ilmu yang mempelajari bunyi ujaran yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Beberapa pengertian Fonologi menurut para ahli adalah bunyi bahasa yang berfungsi dalam ujaran dan yang dapat membedakan makna yang menjadikan objek salah satu disiplin linguistik (Padeta 2003 : 3). Selanjutnya dalam Fonologi menjelaskan bahwa tata bahasa memperhatikan persamaan dan membedakan antara bahasa yang satu dengan bahasa yang lain Briere dalam Padeta (2003:3).
- Fonem Segmental
Perlambangan unsur segmental ini ujar tidak hanya bagaimana melambangkan bunyi-bunyi ujar dalam bentuk tulisan atau huruf tetapi juga bagaimana menuliskan bunyi-bunyi ujar dalam bentuk kata, frase, dan kalimat, bagaimana memenggal suku kata, bagaimana menuliskan singkatan, nama orang, lambing-lambang teknis keilmuan dan sebagainya. Perlambangan unsur suprasegmental bunyi ujar menyangkut bagaimana melambangkan tekanana, nada, durasi, jeda, dan intonasi. Perlambangan unsure suprasegmental ini dikenal dengan istilah tanda baca atau pugntuasi.
- Fonem suprassegmental
Bunyi suprasegmental ialah bunyi-bunyi yang menyertai bunyi segmental, seperti juga bunyi segmental. Bunyi-bunyi suprasegmental dapat diklasifikasikan menurut ciri-cirinya waktu diucapkan. Ciri-ciri bunyi suprasegmental waktu diucapkan itu disebut ciri-ciri prosodi (prosodic festures) ( Bloch & George, 1942:34; Samsuri, 1970:6-7) dan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1) Panjang atau Kuantitas
2) Nada (Picth)
3) Tekanan
4) Jeda atau Persendian
- Tentukan kalimat fonem dari sengketa!
Jawab : Fonem vokal yaitu : /e/ , /a/
Fonem konsonan : /s/ , /n/ , /g/ , /k/ , /t/
Nama: Raindini Citra Handayani
BalasHapusNIM: A310200176
Kelas: 3D (PBSI)
1. Fonologi adalah cabang ilmu bahasa (linguistik) yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa, proses terbentuknya, serta perubahannya. Fonologi mengkaji bunyi bahasa secara umum dan fungsional (Lafamane, 2020: 1). Istilah fonologi berasal dari bahasa Yunani yaitu phone yang berarti “bunyi” dan logos yang berarti “ilmu”. Secara harfiah, fonologi adalah ilmu tentang bunyi. Fonologi merupakan bagian dari ilmu bahasa yang mengkaji bunyi. Objek kajian fonologi yang pertama adalah bunyi bahasa (fon) yang disebut dengan tata bunyi (fonetik) dan yang kedua adalah mengkaji fonem yang disebut tata fonem (fonemik). Dapat disimpulkan bahwa fonologi adalah cabang ilmu bahasa (linguistik) yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa, proses terbentuknya, dan perubahannya. Fonologi mengkaji bunyi bahasa secara umum dan fungsional (Lafamane, 2020: 3-4).
Objek kajian fonemik adalah fonem, yakni bunyi bahasa yang membedakan makna kata. Jika bunyi itu membedakan makna, maka bunyi tersebut kita sebut fonem, dan bukan fonem apabila tidak membedakan makna. Jadi, jelaslah bahwa fonem adalah bunyi bahasa yang fungsional, yaitu dapat membedakan makna kata (Alek, 2018:43).
Menurut Kridalaksana (2008:62) fonem (phonem) adalah satuan bunyi terkecil yang mampu menunjukkan kontras makna; misalnya dalam bahasa Indonesia /h/ adalah fonem karena membedakan makna kata harus dan arus; /b/ dan /p/ adalah dua fonem yang berbeda karena bapa dan papa berbeda maknanya. Fonem merupakan abstraksi, sedangkan wujud fonetisnya tergantung beberapa faktor, terutama posisinya dalam hubungan dengan bunyi lain.
2. Tentukan fonem dari kata “sengketa”!
Sengketa: /s, ə, ŋ, k, e, t, a/
Fonem vokal: /ə/, /e/, /a/
Fonem konsonan: /s/, /ŋ/, /k/, /t/
Nama: Rifa Dwi Hamidah
BalasHapusNIM: A310200170
Kelas: 3D
- Fonologi adalah bidang linguistik yang mempelajari, menganalisis, dan membicarakan runtutan bunyi-bunyi bahasa. Secara etimologi, kata fonologi terbentuk dari fon artinya bunyi, dan logi yaitu ilmu. Maka, umumnya bisa di bilang Fonologi memiliki arti Ilmu yang mempelajari bunyi bahasa yang di pakai oleh manusia Abdul Chaer (2003:102). Menurut hierarki satuan bunyi, yang menjadi objek studi, fonologi dibedakan menjadi fonetik dan fonemik. Fonetik yakni cabang ilmu fonologi yang mempelajari bunyi bahasa tanpa memperhatikan fungsi bunyi sebagai pembeda makna atau tidak, sedangkan fonemik yakni cabang ilmu fonologi yang mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi tersebut sebagai pembeda makna.
- Fonem adalah satuan terkecil dalam bahasa dan sudah menjadi tataran sistem. Cara menentukan fonem diantaranya dengan mempelajari premis dan hipotesis kerja. Fonem bahasa Indonesia sendiri dibagi menjadi dua, yaitu segmental dan suprasegmental.
- Segmental adalah fonem yang dapat disegementasikan (dibagi). Pembagian segmental terdiri dari, vokal, konsonan, dan semi vokal/semi konsonan. Vokal terdiri dari, /a/, /i/, /u/, /e/, /ə/, /o/, lalu konsonan terdiri dari /p/, /t/, /c/, /k/, /b/, /d/, /j/, /g/, /m/, /ň/, /ŋ/, /n/, /x/, /z/, /f/, /v/, /ʃ/, /s/, /h/, /r/, dan /l/, dan semi vokal/semi konsonan terdiri dari /w/ dan /y/. Contoh segmental adalah ketika mengucapkan kata tidur maka dapat disegmentasikan menjadi 5 buah fonem, diantaranya /t/, /i/, /d/, /u/, dan /r/.
- Sedangkan, suprasegmental adalah fonem yang tidak dapat disegmentasikan, yang menyertai segmental itu, seperti tekanan, nada, jeda dan durasi (pemanjangan) disebut bunyi atau unsur suprasegmental atau nonsegmental (Chaer, 2013:35). Contoh segmental ketika kita mengucapkan kata ‘dada’. Kata ini bermakna ‘salah satu dari organ tubuh manusia’. Segmental dan suprasegmental dipakai bersama ketika kita mengucapkan kata ‘dada’ dengan intonasi tertentu dan tangan melambai. Hal itu bermakna salah satu ucapan bermakna selamat tinggal.
-Tentukan fonem dari kata sengketa!
/s, ə, ŋ, k, e, t, a/.
Fonem vokal: /ə/, /e/, dan /a/.
Fonem konsonan: /s/, /ŋ/, /k/, dan /t/.
Nama : Thoriq ilham kurniawan
BalasHapusNIM : A310200157
Kelas : 3D
Fonologi merupakan bagian dari bagian ilmu linguistik yang terdiri dua cabang yaitu fonetik yang mengkaji bunyi bahasa tanpa memperhatikan fungsinya dan fonemik yang mengkaji bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsinya sebagai pembeda makna (kata). Objek kajian fonemik adalah fonem, dan objek kajian fonetik adalah yang mengkaji Fon. Fonem bahasa ada dua jenis, yaitu fonem segmental dan fonem suprasegmental.
Bahasa Indonesia hanya memiliki fonem segmental dan tidak memiliki fonem suprasegmental. Fonem segmental bahasa Indonesia terdiri dari fonem vokal dan fonem konsonan yang masing-masing terdiri dari enam buah fonem vokal dan tiga fonem diftong (vokal rangkap), dan delapan belas fonem konsonan, serta penambahan empat fonem dari bahasa asing.
Fonem dalam bahasa Indonesia terdiri dari enam buah fonem vokal /a/, /i/, /u/, /e/, /ә/, dan /o/. Ada tiga fonem diftong yaitu /ai/, /au/ dan /oi/. Delapan belas fonem konsonan /p/, /t/, /c/, /k/, /b/, /d/, /j/, /g/, /m/, /ň/, /ŋ/, /n/, /s/, /h/, /r/, dan /l/. Ada dua semivokal /w/, dan /y/ yang biasa dikelompokkan ke dalam fonem konsonan. Kemudian terdapat penambahan lima fonem yang berasal dari bahasa asing yaitu /x/, /z/, /f/, /v/, dan /ʃ/.
Fonem vokal dalam bahasa Indonesia dapat dibedakan berdasarkan: parameter posisi lidah, dan parameter bagian lidah pada waktu pembentukan vokal. memiliki enam buah fonem vokal, yaitu: /i/, /e/, /ә/, /a/, /u/, dan /o/.
Berdasarkan parameter posisi lidah, dibedakan menjadi: vokal tinggi, vocal rendah dan vocal sedang.
Berdasarkan parameter depan-belakangnya bagian lidah, dibedakan menjadi vokal depan,vocal tengah dan vocal belakang. Berdasarkan cara artikulasinya, konsonan dibedakan menjadi: hambat, geseran, paduan, sengauan, sampingan dan hampiran.
Nama : Frianando Erlangga
BalasHapusNIM : A310200056
Kelas : 3B
FONOLOGI
Fonologi adalah bidang linguistik yang mempelajari, menganalisa, dan membicarakan runtutan bunyi-bunyi yang diproduksi oleh alat ucap manusia.
• Dalam Fonologi, fonem dibagi menjadi 2 yaitu fonem segmental dan fonem suprasegmental, dimana pengelompokannya didasarkan pada bisa atau tidaknya fonem disegmentasi/ dipisahkan. Dalam bahasa Indonesia sendiri hanya ada fonem segmental, kemudian dalam fonem segmental terbagi menjadi 3 bagian yaitu fonem vokal, konsonan dan semivokal. Pembagian tersebut didasarkan pada ada atau tidak adanya hambatan pada saat pengucapan fonem.
• Enam buah fonem vokal dalam bahasa Indonesia, yaitu fonem /a/, /i/, /u/, /e/, /ә/, dan /o/. Tiga fonem diftong, yaitu /ai/, /au/, dan /oi/.
• Delapan belas fonem konsonan, yaitu /p/, /t/, /c/, /k/, /b/, /d/, /j/, /g/, /m/, /ň/, /ŋ/, /n/, /s/, /h/, /r/, dan /l/.
• Ada dua semivokal, yaitu /w/ dan /y/ yang biasa dikelompokkan ke dalam fonem konsonan. Terdapat penambahan lima fonem yang berasal dari bahasa asing, yaitu /x/, /z/, /f/, /v/, dan /ʃ/.
Berdasarkan posisi suara, konsonan dibedakan menjadi : konsonan bersuara : /b, d, j, g/, dan Konsonan tidak bersuara : /p, t, c, k, s/.
Berdasarkan cara artikulasinya, konsonan dibedakan menjadi:
1) Hambat
2) Geseran
3) Paduan
4) Sengauan
5) Sampingan
6) Hampiran
Nama : Fitri Anisa
BalasHapusNIM : A310200181
Kelas : PBSI 3D
Secara etimologi kata fonologi berasal dari kata fon, artinya “bunyi”, dan logi, artinya “ilmu”. Fonologi diartikan sebagai bagian dari kajian linguistik yang mempelajari, membahas, membicarkan, dan menganalisis bunyi-bunyi bahasa yang diproduksi oleh alat-alat ucap manusia. Fonologi adalah cabang dari ilmu linguistik yang mengkaji bunyi ujar dalam bahasa tertentu.
Kajian fonologi adalah kajian yang berkaitan dengan bunyi-bunyi bahasa yang dilahirkan oleh alat ucap manusia secara umum. Sementara kajian khususnya berkaitan dengan kajian fonetik dan fonemik. Keduanya merupakan bagian dari fonologi (Suhardi, 2013: 27).
Fonologi terdiri atas dua cabang yaitu fonetik dan fonemik. Fonetik sebagai cabang fonologi yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa tanpa memperhatikan fungsinya, apakah bunyi-bunyi bahasa itu dapat membedakan makna (kata) atau tidak. Sedangkan fonemik sebagai cabang fonologi yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsinya sebagai pembeda makna (kata).
Fonem adalah satuan terkecil dalam sebuah bahasa, yang memiliki fungsi dapat membedakan makna. Sedangkan Fonem bahasa ada dua jenis
Fonem segmental dan fonem suprasegmental. Bahasa Indonesia tidak memiliki fonem suprasegmental.
a. Fonem Segmental adalah fonem yang bisa dibagi dan fonem yang dapat dianalisa keberadannya serta terdiri atas vokal dan kosonan. Contohnya, ketika kita mengucapkan “Bahasa”, maka nomina yang dibunyikan tersebut (baca: fonem), bisa dibagi menjadi tiga suku kata, yaitu ba-ha-sa. Atau dibagi menjadi lebih kecil lagi sehingga menjadi b-a-h-a-s-a.
b. Fonem Suprasegmental adalah sesuatu yang menyertai fonem tersebut yang itu bisa berupa tekanan suara (intonation), panjang-pendek (pitch), dan getaran suara yang menunjukkan emosi tertentu. Dan kesemua yang tercakup ke dalam istilah suprasegmenal itu tidak bisa dipisahkan dari suatu fonem. Sedangkan didalam bahasa Indonesia tidak memiliki fonem suprasegmental.
Khazanah fonem dalam bahasa Indonesia terdiri dari :
- Enam buah fonem vokal /a/, /i/, /u/, /e/, /ә/, dan /o/.
- Ada tiga fonem diftong yaitu /ai/, /au/ dan /oi/.
- Delapan belas fonem konsonan /p/, /t/, /c/, /k/, /b/, /d/, /j/, /g/, /m/, /ň/, /ŋ/, /n/, /s/, /h/, /r/, dan /l/. Ada dua semivokal /w/, dan /y/ yang biasa dikelompokkan ke dalam fonem konsonan.
- Kemudian terdapat penambahan lima fonem yang berasal dari bahasa asing yaitu /x/, /z/, /f/, /v/, dan /ʃ/.
2. Tentukan fonem dari kata “sengketa”!
Sengketa: /s, ə, ŋ, k, e, t, a/
Fonem vokal: /ə/, /e/, /a/
Fonem konsonan: /s/, /ŋ/, /k/, /t/
Nama : Dini Pancawati Permatasari
BalasHapusNIM : A310200168
Kelas : 3D PBSI
1.Fonologi adalah ilmu linguistik yang mengkaji sistem bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsinya sebagai pembeda makna (kata). Fonologi juga diartikan sebagai bagian dari kajian linguistik yang mempelajari, membahas, membicarkan, dan menganalisis bunyi-bunyi bahasa yang diproduksi oleh alat-alat ucap manusia. Fonologi mempunyai dua cabang yaitu mengkaji bunyi-bunyi bahasa tanpa memperhatikan fungsinya, apakah bunyi-bunyi bahasa itu dapat membedakan makna (kata) atau tidak (fonetik) dan mengkaji bunyi-bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsinya sebagai pembeda makna (fonemik). Objek kajian dari fonemik adalah fonem, berbeda dengan objek kajian fonetik yang mengkaji fon.
Fonem bahasa memiliki dua jenis, yaitu fonem segmental dan fonem suprasegmental. Fonem segmental dalam bahasa Indonesia memiliki enam buah fonem vokal, yaitu: /i/, /e/, /ә/, /a/, /u/, dan /o/. Fonem diftong ada 3, yaitu /ai/, /au/, dan /oi/. Sedangkan fonem konsonannya, terdiri dari /p/, /t/, /c/, /k/, /b/, /d/, /j/, /g/, /m/, /ň/, /ŋ/, /n/, /s/, /h/, /r/, dan /l/. Selanjutnya, penambahan lima fonem yang berasal dari bahasa asing yaitu /x/, /z/, /f/, /v/, dan /ʃ/ Selain itu, juga memiliki dua semivokal /w/ dan /y/. Untuk fonem suprasemental dalam bahasa Indonesia tidak memilikinya. Fonem suprasegmental tersebut yaitu sesuatu yang menyertai fonem tersebut dapat berupa tekanan suara (intonation), panjang-pendek (pitch), dan getaran suara yang menunjukkan emosi tertentu.
2. Tentukan fonem dari kata sengketa!
Fonem dari kata sengketa yaitu sebagai berikut :
Fonem vokal: /ə/, /e/, dan /a/.
Fonem konsonan: /s/, /ŋ/, /k/, dan /t
Nama. : Berlianing Megarizki
BalasHapusNIM. : A310200165
Kelas. : 3 D
1. Fonologi yaitu ilmu tentang perbendaharaan bunyi (fonem) bahasa dan distribusinya. Fonologi diartikan sebagai kajian bahasa yang mempelajari bunyi-bunyi bahasa yang diproduksi alat ucap manusia.
Fromkin & Rodman menjelaskan Definisi Fonologi adalah suatu bidang linguistik yang mengamati, mempelajari, mengalisa serta membecirakan terkait dengan tata bunyi bahasa.
Bidang kajian fonologi yaitu bunyi bahasa sebagai satuan terkecil dari ujaran dengan gabungan bunyi dan membentuk suku kata.
Fonem adalah satuan terkecil dalam sebuah bahasa, yang memiliki fungsi dapat membedakan makna. Sedangkan Fonem bahasa ada dua jenis
Fonem segmental dan fonem suprasegmental. Bahasa Indonesia tidak memiliki fonem suprasegmental.
a. Fonem Segmental adalah fonem yang bisa dibagi dan fonem yang dapat dianalisa keberadannya serta terdiri atas vokal dan kosonan.
b. Fonem Suprasegmental adalah sesuatu yang menyertai fonem tersebut yang itu bisa berupa tekanan suara (intonation), panjang-pendek (pitch), dan getaran suara yang menunjukkan emosi tertentu. Dan kesemua yang tercakup ke dalam istilah suprasegmenal itu tidak bisa dipisahkan dari suatu fonem. Sedangkan didalam bahasa Indonesia tidak memiliki fonem suprasegmental.
2. Tentukan fonem dari kata “sengketa”!
Kata Sengketa: /s, ə, ŋ, k, e, t, a/
Fonem vokal: /ə/, /e/, /a/
Fonem konsonan: /s/, /ŋ/, /k/, /t/
Nama : Yusuf Rozin
BalasHapusNIM : A310200040
Kelas : 3A
(-) Fonologi merupakan bidang ilmu linguistik yang mempelajari, menganalisis, dan membicarakan tentang runtunan bunyi - bunyi bahasa. Secara etimologi terbentuk dari kata fon yaitu bunyi, dan logi yaitu ilmu. Menurut hierarki satuan bunyi yang menjadi objek studinya.
(-) Fonologi dibedakan menjadi fonetik dan fonemik.
(-) Secara umum, fonetik merupakan cabang studi fonologi yang mempelajari bunyi bahasa tanpa memperhatikan apakah bunyi - bunyi tersebut mempunyai fungsi sebagai pembeda makna atau tidak.
(-) Sedangkan fonemik merupakan cabang studi fonologi yang mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi tersebut sebagai pembeda makna.
(-) Istilah fonem dapat didefinisikan
sebagai satuan bahasa terkecil yang bersifat fungsional, artinya satuan fonem memiliki fungsi untuk membedakan makna. Varian fonem berdasarkan posisi dalam kata, misal fonem pertama pada kata makan dan makna secara fonetis berbeda. Dalam bahasa Fonem itu terbagi menjadi dua yaitu fonem sekmental, dan fonem suprasegmental.
(-) Fonem segmental adalah fonem yang dapat dianalisa keberadaannya. la terdiri atas vokal dan konsonan.
Contohnya : ketika kita mengucapkan “Buku” , maka nomina yang dibunyikan tersebut (baca: fonem), bisa dibagi menjadi dua suku kata: bu-ku. Atau dibagi menjadi lebih kecil lagi sehingga menjadi: bu-ku
(-) Fonem suprasegmental adalah sesuatu yang menyertai fonem tersebut yang bisa berupa tekanan suara (intonation), panjang-pendek (pitch), dan getaran suara yang menunjukkan emosi tertentu. Dan kesemua yang tercakup ke dalam istilah suprasegmenal itu tidak bisa dipisahkan dari suatu fonem. Sedangkan di dalam Bahasa Indonesia tidak memiliki fonem suprasegmental. Tetapi Dalam fonem bahasa Indonesia terdiri dari enam buah fonem vokal, tiga fonem diftong dan delapan belas fonem konsonan, dua fonem semivokal, lima fonem bahasa asing.
Nama : Melani Regita Putri
BalasHapusNIM :A310200117
Kelas : 3C
Fonologi merupakan bagian dari kajian linguistik yang terdiri dua cabang yaitu fonetik yang mengkaji bunyi bahasa tanpa memperhatikan fungsinya dan fonemik yang mengkaji bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsinya sebagai pembeda makna (kata). Objek kajian fonemik adalah fonem, dan objek kajian fonetik adalah yang mengkaji Fon. Fonem bahasa ada dua jenis, yaitu fonem segmental dan fonem suprasegmental. Bahasa Indonesia tidak memiliki fonem suprasegmental. Fonem segmental bahasa Indonesia: fonem vokal dan konsonan. Terdapat 6 fonem vokal di Indonesia yakni /a/,/i/,/u/,/e/,/ә/, dan /o/. Dan ada 3 fonem diftong yakni /ai/,/au/, dan /oi/. 18 fonem konsonan yakni /p/,/t/,/c/,/k/,/b/,/d/,/j/,/g/,/m/, /ň/, /ŋ/, /n/, /s/, /h/, /r/, dan /l/. Ada 2 semivokal /w/, dan /y/ yang biasa dikelompokkan ke dalam fonem konsonan. Kemudian terdapat penambahan lima fonem yang berasal dari bahasa asing yaitu /x/, /z/, /f/, /v/, dan /ʃ/. Dalam bahasa Indonesia, unsur-unsur suprasegmental tidak mampu membedakan makna (meaning), tetapi hanya sampai pada pembedaan maksud (purpose).
NAMA: DEVI YOLANDA
BalasHapusNIM: A310200071
KELAS: 3B
Fonologi terdiri atas dua cabang yaitu fonetik dan fonemik. Fonem bahasa ada dua jenis (a) fonem segmental dan (b) fonem suprasegmental. Dalam bahasa Indonesia hanya memiliki fonem segmental. Fonem segmental bahasa Indonesia terdiri dari fonem vokal dan fonem konsonan yang masing-masing terdiri dari enam buah fonem vokal dan tiga fonem diftong (vokal rangkap), dan delapan belas fonem konsonan, serta penambahan empat fonem dari bahasa asing.
Fonem vokal dalam bahasa Indonesia dibedakan berdasarkan parameter posisi lidah dan parameter bagian lidah pada saat pembentukan vokal. Sedangkan pemberian nama pada fonem konsonan didasarkan pada artikulator yang bekerja. Pada konsonan, terdapat kluster, yaitu bunyi ujaran yang dihasilkan dari paru-paru dan mengalami rintangan saat keluar.
Delapan belas fonem konsonan /p/, /t/, /c/, /k/, /b/, /d/, /j/, /g/, /m/, /ň/, /ŋ/, /n/, /s/, /h/, /r/, dan /l/. Ada dua semivokal /w/, dan /y/ yang biasa dikelompokkan ke dalam fonem konsonan. Kemudian terdapat penambahan lima fonem yang berasal dari bahasa asing yaitu /x/, /z/, /f/, /v/, dan /ʃ/.
Bahasa Indonesia memiliki enam buah fonem vokal, yaitu: /i/, /e/, /ә/, /a/, /u/, dan /o/.
- Berdasarkan parameter posisi lidah, dibedakan menjadi: vokal tinggi, vocal rendah dan vocal sedang.
- Berdasarkan parameter depan-belakangnya bagian lidah, dibedakan menjadi vokal depan,vocal tengah dan vocal belakang.
Berdasarkan cara artikulasinya, konsonan dibedakan menjadi: Hambat, Geseran, Paduan, Sengauan, Sampingan, dan Hampiran.
Nama : Desy Praditasari
BalasHapusNIM : A310200123
Kelas : 3C
Fonologi merupakan cabang ilmu linguistik yang mempelajari tentang bunyi-bunyi bahasa yang memperhatikan makna bunyi yang leksikal atau bunyi yang memiliki definisi dalam suatu bahasa. Menurut Abdul Chaer fonologi adalah bidang linguistik yang mempelajari, menganalisa, dan membicarakan runtutan bunyi-bunyi bahasa. Secara etimologi terbentuk dari kata fon yaitu bunyi dan logi yaitu ilmu. Objek kajian fonologi yang pertama bunyi bahasa (fon) yang disebut tata bunyi (fonetik) dan yang kedua mengkaji fonem yang disebut tata fomen (fonemik).
Fonem bahasa ada dua jenis yaitu Fonem segmental dan fonem suprasegmental.
Segmental adalah fonem yang bisa dibagi. Contohnya, ketika kita mengucapkan “Bahasa”, maka nomina yang dibunyikan tersebut bisa dibagi menjadi tiga suku kata: ba-ha-sa. Atau dibagi menjadi lebih kecil lagi sehingga menjadi: b-a-h-a-s-a.
Suprasegmental adalah sesuatu yang menyertai fonem tersebut yang itu bisa berupa tekanan suara (intonation), panjang-pendek (pitch), dan getaran suara yang menunjukkan emosi tertentu.
Khazanah fonem dalam bahasa Indonesia terdiri dari enam buah fonem vokal /a/, /i/, /u/, /e/, /ә/, dan /o/. Ada tiga fonem diftong yaitu /ai/, /au/ dan /oi/.
Delapan belas fonem konsonan /p/, /t/, /c/, /k/, /b/, /d/, /j/, /g/, /m/, /ň/, /ŋ/, /n/, /s/, /h/, /r/, dan /l/. Ada dua semivokal /w/, dan /y/ yang biasa dikelompokkan ke dalam fonem konsonan. Kemudian terdapat penambahan lima fonem yang berasal dari bahasa asing yaitu /x/, /z/, /f/, /v/, dan /ʃ/.
Nama : Cahaya Rahmadika Firdaus
BalasHapusNIM : A310200016
Kelas : 3A
Secara etimologi kata fonologi berasal dari kata fon, artinya “bunyi”, dan logi, artinya “ilmu”. Fonologi diartikan sebagai bagian dari kajian linguistik yang mempelajari, membahas, membicarkan, dan menganalisis bunyi-bunyi bahasa yang diproduksi oleh alat-alat ucap manusia. Fonologi terdiri atas dua cabang yaitu fonetik dan fonemik.
Khazanah fonem dalam bahasa Indonesia terdiri dari enam buah fonem vokal /a/, /i/, /u/, /e/, /ә/, dan /o/. Ada tiga fonem diftong yaitu /ai/, /au/ dan /oi/.
Delapan belas fonem konsonan /p/, /t/, /c/, /k/, /b/, /d/, /j/, /g/, /m/, /ň/, /ŋ/, /n/, /s/, /h/, /r/, dan /l/. Ada dua semivokal /w/, dan /y/ yang biasa dikelompokkan ke dalam fonem konsonan. Kemudian terdapat penambahan lima fonem yang berasal dari bahasa asing yaitu /x/, /z/, /f/, /v/, dan /ʃ/
Realisasi fonem adalah pengungkapan sebenarnya dari ciri atau satuan fonologis, yaitu fonem menjadi bunyi bahasa. Fonem dalam transkripsi fonemik dituliskan dengan simbol /…/, sedangkan alofon yang hakikatnya adalah bunyi dalam transkripsi fonetis dituliskan dengan simbol […]
Berdasarkan cara artikulasinya, konsonan dibedakan atas:
1) hambat (letupan, plosif, stop);
2) geseran (frikatif);
3) paduan (afrikatif);
4) sengauan (nasal);
5) sampingan (lateral);
6) hampiran (semivokal, aproksiman);
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Ariza Ulatul Wardah
BalasHapusNIM : A310200163
Kelas : PBSI 3D
Pemahaman Materi tentang Fonem Segmental dalam Bahasa Indonesia
Fonologi terdiri dari dari dua cabang, yaitu fonetik dan fonemik. Fonetik mengkaji bunyi-bunyi bahasa tanpa memperhatikan fungsinya sebagai pembeda makna. Sedangkan fonemik, sebagai cabang fonologi yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsinya sebagai pembeda makna (kata). Fonem bahasa dibagi menjadi dua jenis, yaitu fonem segmental dan fonem suprasegmental. Pembeda antara keduanya, terletak pada bisa atau tidaknya fonem itu disegmentasikan. Dan di dalam bahasa Indonesia tidak memiliki fonem suprasegmental.
Di dalam bahasa Indonesia, terdapat enam buah fonem vokal, yaitu /a/, /i/, /u/, /e/, /ә/, dan /o/. Ada tiga fonem diftong yaitu /ai/, /au/ dan /oi/. Ditambah lagi, delapan belas fonem konsonan /p/, /t/, /c/, /k/, /b/, /d/, /j/, /g/, /m/, /ň/, /ŋ/, /n/, /s/, /h/, /r/, dan /l/. Ada dua semivokal /w/, dan /y/ yang biasa dikelompokkan ke dalam fonem konsonan. Kemudian terdapat penambahan lima fonem yang berasal dari bahasa asing yaitu /x/, /z/, /f/, /v/, dan /ʃ/.
Fonem vokal dalam bahasa Indonesia dapat dibedakan berdasarkan parameter posisi lidah dan parameter bagian lidah yang bergerak pada waktu pembentukan vokal. Sedangkan fonem konsonan, dapat dibedakan berdasarkan posisi pita suara, tempat artikulasinya, dan cara artikulasinya.
Mengidentifikasi Fonem: Tentukanlah Fonem Pada Kata “Sengketa”!
Kata “sengketa” termasuk dalam fonem segmental, yang memiliki fonem vokal dan konsonan yang dapat dibuktikan dengan menggunakan pasangan minimal.
Kata sengketa disegmentasikan menjadi /s, Ə, ŋ, k, e, t, a/
Pembuktian berdasarkan pasangan minimal:
Fonem konsonan /s/ : /b/ pada satu : batu
Fonem vokal /Ə/ : /a/ pada ayƏm : ayam
Fonem konsonan /ŋ/ : /m/ pada malaŋ : malam
Fonem konsona /k/ : /t/ pada buka : buta
Fonem vokal /e/ : /a/ pada enak : anak
Fonem konsonan /t/ : /l/ pada batik : balik
Fonem /a/ : /i/ pada abu : ibu
Jadi, yang termasuk fonem vokal: /Ə/, /e/, /a/ dan fonem konsonan: /s/, / ŋ/, /k/, /t/
Nama : Wigati Hidayana Fajri
BalasHapusNIM : A310200162
Kelas : 3D
Fonem yakni bunyi bahasa yang dapat/berfungsi membedakan makna kata. Kalau dalam fonetik misalnya kita meneliti bunyi-bunyi /a/ yang berbeda pada kata-kata seperti yang terdapat pada kata-kata ini, intan dan pahit. Maka dalam fonemik kita periksa apakah perbedaan bunyi itu mempunyai fungsi sebagai pembeda makna/tidak jika bunyi itu membedakan makna, maka bunyi tersebut kita sebut fonem.
Untuk mengetahui apakah sebuah bunyi fonem / bukan kita harus mencari sebuah satuan bahasa biasanya sebuah kata yang mengandung bunyi tersebut. Lalu membandingkannya dengan satuan bahasa yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama. Kalau ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem karena dia bisa bekerja membedakan makna kedua satuan bahasa itu.
Misalnya dalam kata bahasa Indonesia.
/Laba/
/Raba/
Kedua kata itu benar-benar mirip. Masing-masing terdiri dari 4 buah bunyi yang pertama memiliki bunyi /L/, /a/, /b/, /a/, dan yang kedua memiliki bunyi /r/, /a/, /b/ dan /a/.
Jika kita bandingkan:
/L/ /a/ /b/ /a/
/R/ /a/ /b/ /a/
Ternyata perbedaannya hanya pada bunyi yang pertama yaitu bunyi /L/ dan /r/ kesimpulannya bahwa bunyi /L/ dan /r/ adalah dua buah fonem yang berbeda dalam bahasa Indonesia.
1. Fonem dari kata sengketa
- sengketa
- sengkela
Kedua kata tersebut hampir mirip masing-masing terdiri 8 bunyi.
Jika dibandingkan
- /s/,/e/,/n/,/g/,/k/,/e/,/t/,/a/
- /s/,/e/,/n/,/g/,/k/,/e/,/l/,/a/
Hanya terdapat perbedaan antara bunyi /t/ pada kata pertama dan huruf /l/ pada kata kedua namun keduanya telah membedakan makna masing-masing kata tersebut.
- sengketa = Definisi/arti kata 'sengketa' di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sesuatu yang menyebabkan perbedaan pendapat; pertengkaran; perba.
- sengkela = Arti kata sengkela dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah seng.ke.la [n] sengkang kaki binatang besar, spt gajah, kerbau; belenggu (kaki); pasung
Nama : Alriana Saras Sri Baharizky
BalasHapusNIM : A310200161
Kelas : 3D
1. Fonologi merupakan ilmu linguistik yang mengkaji sistem bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsinya sebagai pembeda makna kata. Fonologi juga diartikan sebagai bagian dari kajian linguistik yang mempelajari, membahas, membicarkan, dan menganalisis bunyi-bunyi bahasa yang diproduksi oleh alat-alat ucap manusia. Fonologi mempunyai dua cabang yaitu mengkaji bunyi-bunyi bahasa tanpa memperhatikan fungsinya, apakah bunyi-bunyi bahasa itu dapat membedakan makna kata atau tidak (fonetik) dan mengkaji bunyi-bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsinya sebagai pembeda makna (fonemik). Objek kajian dari fonemik adalah fonem, sedangkan objek kajian fonetik adalah mengkaji fon.
Fonem adalah satuan terkecil dalam sebuah bahasa, yang memiliki fungsi dapat membedakan makna.
Fonem bahasa dibedakan menjadi 2 (dua) jenis :
a. Fonem Segmental adalah fonem yang bisa dibagi dan fonem yang dapat dianalisa keberadannya serta terdiri atas vokal dan kosonan.
fonem segmental dalam bahasa Indonesia terdiri dari enam buah fonem vokal /a/, /i/, /u/, /e/, /ә/, dan /o/. Ada tiga fonem diftong yaitu /ai/, /au/ dan /oi/.
Delapan belas fonem konsonan /p/, /t/, /c/, /k/, /b/, /d/, /j/, /g/, /m/, /ň/, /ŋ/, /n/, /s/, /h/, /r/, dan /l/. Ada dua semivokal /w/, dan /y/ yang biasa dikelompokkan ke dalam fonem konsonan. Kemudian terdapat penambahan lima fonem yang berasal dari bahasa asing yaitu /x/, /z/, /f/, /v/, dan /ʃ/
b. Fonem suprasegmental adalah sesuatu yang menyertai fonem tersebut yang bisa berupa tekanan suara (intonation), panjang-pendek (pitch), dan getaran suara yang menunjukkan emosi tertentu. Dan kesemua yang tercakup ke dalam istilah suprasegmenal itu tidak bisa dipisahkan dari suatu fonem.
2. Tentukan fonem dari kata sengketa!
Jawaban :
Fonem vokal: /ə/, /e/, dan /a/.
Fonem konsonan: /s/, /ŋ/, /k/, dan /t
NIM : A310200115
BalasHapusNAMA : PRAMUDYA ASHYA NOVIKA UTAMI
Khazanah fonem dalam bahasa Indonesia terdiri dari enam buah fonem vokal /a/, /i/, /u/, /e/, /ә/, dan /o/. Ada tiga fonem diftong yaitu /ai/, /au/ dan /oi/.
Delapan belas fonem konsonan /p/, /t/, /c/, /k/, /b/, /d/, /j/, /g/, /m/, /ň/, /ŋ/, /n/, /s/, /h/, /r/, dan /l/. Ada dua semivokal /w/, dan /y/ yang biasa dikelompokkan ke dalam fonem konsonan. Kemudian terdapat penambahan lima fonem yang berasal dari bahasa asing yaitu /x/, /z/, /f/, /v/, dan /ʃ/.
Nama : Istikawati
BalasHapusNIM : A310200179
Kelas : 3D
1. Pemahaman tentang materi Fonem Segmental dalam Bahasa Indonesia !
Jawab :
Fonologi terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu Fonetik dan Fonemik. Fonologi berbeda dengan fonetik. Fonetik mempelajari bagaimana bunyi-bunyi fonem sebuah bahasa direalisasikan atau dilafalkan. Fonetik juga mempelajari cara kerja organ tubuh manusia, terutama yang berhubungan dengan penggunaan dan pengucapan bahasa. Dengan kata lain, fonetik adalah bagian fonologi yang mempelajari cara menghasilkan bunyi bahasa atau bagaimana suatu bunyi bahasa diproduksi oleh alat ucap manusia. Sementara itu, Fonemik adalah bagian fonologi yang mempelajari bunyi ujaran menurut fungsinya sebagai pembeda arti.
Fonem adalah bunyi, dan bunyi, menurut bisa terpisah-tidaknya, terbagi menjadi dua : segmental dan suprasegmental.
a. Segmental adalah fonem yang bisa dibagi. Contohnya, ketika kita mengucapkan “Bahasa”, maka nomina yang dibunyikan tersebut (baca: fonem), bisa dibagi menjadi tiga suku kata: ba-ha-sa. Atau dibagi menjadi lebih kecil lagi sehingga menjadi: b-a-h-a-s-a. b. suprasegmental adalah sesuatu yang menyertai fonem tersebut yang itu bisa berupa tekanan suara (intonation), panjang-pendek (pitch), dan getaran suara yang menunjukkan emosi tertentu.
2. Tentukan fonem dari kata sengketa!
Jawab :
Fonem vokal: /ə/, /e/, dan /a/.
Fonem konsonan: /s/, /ŋ/, /k/, dan /t
Nama : Winda Ary Kusumawardhani
BalasHapusNIM : A310200135
Kelas : 3C
Fonologi diartikan sebagai bagian dari kajian linguistik yang mempelajari, membahas, membicarkan, dan menganalisis bunyi-bunyi bahasa yang diproduksi oleh alat-alat ucap manusia.
Fonologi terdiri atas dua cabang yaitu fonetik dan fonemik. Fonetik sebagai cabang fonologi yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa tanpa memperhatikan fungsinya, apakah bunyi-bunyi bahasa itu dapat membedakan makna (kata) atau tidak. Sedangkan fonemik sebagai cabang fonologi yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsinya sebagai pembeda makna (kata).
Delapan belas fonem konsonan /p/, /t/, /c/, /k/, /b/, /d/, /j/, /g/, /m/, /ň/, /ŋ/, /n/, /s/, /h/, /r/, dan /l/.
Ada dua semivokal /w/, dan /y/ yang biasa dikelompokkan ke dalam fonem konsonan. Kemudian terdapat penambahan lima fonem yang berasal dari bahasa asing yaitu /x/, /z/, /f/, /v/, dan /ʃ/.
Fonem vokal dalam bahasa Indonesia dibedakan berdasarkan: parameter posisi lidah dan parameter bagian lidah pada waktu pembentukan vokal.
- Berdasarkan parameter posisi lidah, dibedakan menjadi: vokal tinggi, vokal sedang, dan vokal rendah.
- Berdasarkan parameter depan-belakangnya bagian lidah, dibedakan menjadi: vokal depan, vokal tengah, dan vokal belakang.
- Berdasarkan pita suara, konsonan dibedakan menjadi: konsonan bersuara dan konsonan tidak bersuara.
- Berdasarkan tempat artikulasinya, konsonan dibedakan menjadi: bilabial, konsonan oral, konsonan nasal, labiodental, laminoalveolar, dan dorsovelar.
- Berdasarkan cara artikulasinya, konsonan dibedakan menjadi: hambat, geseran, paduan, sengauan, sampingan, dan hampiran.
Nama : Pratiwi Yulia Saputri
BalasHapusNIM : A310200190
Kelas : 3 D FKIP/PBSI
1. Fonologi adalah cabang dari ilmu linguistik yang mengkaji bunyi ujar dalam bahasa tertentu. Objek kajian fonologi ada dua yang pertama adalah bunyi bahasa (fon) yang disebut tata bunyi (fonetik) dan yang kedua mengkaji fonem yang disebut tata fonem (fonemik). Dalam fonologi, fonem terbagi menjadi dua, yaitu segmental dan suprasegmental.
-Segmental adalah fonem yang bisa dibagi dan fonem yang dapat dianalisa keberadannya serta terdiri atas vokal dan kosonan. Contohnya, ketika kita mengucapkan “buku”, maka nomina yang dibunyikan tersebut (baca: fonem), bisa dibagi menjadi dua suku kata, yaitu bu-ku. Atau dibagi menjadi lebih kecil lagi sehingga menjadi b-u-k-u
-Suprasegmental adalah sesuatu yang menyertai fonem tersebut yang itu bisa berupa tekanan suara (intonation), panjang-pendek (pitch), dan getaran suara yang menunjukkan emosi tertentu. Sedangkan didalam bahasa Indonesia tidak memiliki fonem suprasegmental. Tetapi, dalam fonem bahasa Indonesia terdiri dari enam buah fonem vokal, tiga fonem diftong, dan delapan belas fonem konsonan, dua fonem semivokal, serta lima fonem bahasa asing.
- Tentukan kalimat fonem dari sengketa!
Jawab : Fonem vokal yaitu : /e/ , /a/
Fonem konsonan : /s/ , /n/ , /g/ , /k/ , /t/
Nama : Tajuz Zahwa
BalasHapusNIM : A31020045
kelas : 3C
Fonologi adalah ilmu tentang perbendaharaan fonem sebuah bahasa dan distribusinya.
Fonologi berlainan dengan fonetik. Fonetik mempelajari bagaimana bunyi-bunyi fonem sebuah bahasa direalisasikan atau dilafazkan. Fonetik juga mempelajari prosedur kerja organ tubuh manusia, terutama yang mengadakan komunikasi dengan penggunaan bahasa. Terdiri dari, huruf vokal, konsonan, diftong (vokal yang ditulis rangkap), dan kluster (konsonan yang ditulis rangkap). Fonologi terbadi dari dua bagian, yaitu Fonetik dan Fonemik
Di dalam bahasa Indonesia, terdapat enam buah fonem vokal, yaitu /a/, /i/, /u/, /e/, /ә/, dan /o/. Ada tiga fonem diftong yaitu /ai/, /au/ dan /oi/. Ditambah lagi, delapan belas fonem konsonan /p/, /t/, /c/, /k/, /b/, /d/, /j/, /g/, /m/, /ň/, /ŋ/, /n/, /s/, /h/, /r/, dan /l/. Ada dua semivokal /w/, dan /y/ yang biasa dikelompokkan ke dalam fonem konsonan. Kemudian terdapat penambahan lima fonem yang berasal dari bahasa asing yaitu /x/, /z/, /f/, /v/, dan /ʃ/.
Fonem vokal dalam bahasa Indonesia dapat dibedakan berdasarkan parameter posisi lidah dan parameter bagian lidah yang bergerak pada waktu pembentukan vokal. Sedangkan fonem konsonan, dapat dibedakan berdasarkan posisi pita suara, tempat artikulasinya, dan cara artikulasinya.
Nama : Yunita
BalasHapusNim : A310200140
Kelas : IIIC
Fonologi terdiri atas dua cabang, yaitu fonetik dan fonemik. Fonetik mengkaji bunyi-bunyi bahasa tanpa menperhatikan fungsinya, objek kajiannya adalah fon. Fonemik mengkaji bunyi-bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsinya, objek kajiannya adalah fonem.
Fonem adalah bunyi bahasa yang dapat atau berfungsi membedakan makna. Fonem merupakan abstraksi atau gambaran dari satu atau sejumlah fon, baik berupa fonem vokal maupun fonem konsonan.
Contoh fonem vocal:
Fonem vokal /i/ dapat memiliki alofon [i] seperti pada [sapi] dan [lagi].
Fonem vokal /i/ juga memiliki alofon [I] seperti pada ‘piring’ dan ‘kambing’. Dengan demikian dapat ditegaskan bahwa /i/ dapat berealisasi ke dalam [i] dan [I] dalam posisi yang tidak sama.
Fonem vokal /u/ dapat memiliki alofon [u] seperti pada ‘bumi’ dan ‘bulan’ dan berealisasi ke dalam alofon [U] pada ‘jantung’ dan ‘pikun’. Jelaslah bahwa realisasi fonem ke dalam alofon-alofon itu disebabkan oleh posisinya yang tidak sama, apakah bunyi itu pada posisi ultima (akhir) ataukah pada posisi penultima (bukan akhir).
Contoh pelafalan fonem konsonan,
Fonem /p/ dapat berealisasi menjadi [p] pada posisi onset (bukan akhir) ‘para’, dan akan berealisasi manjadi [p’] pada posisi koda seperti ‘atap’. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa [p] dan [p’] itu merupakan realisasi dari fonem konsonan /p/.
Khazanah fonem dalam bahasa Indonesia terdiri dari enam buah fonem vokal /a/, /i/, /u/, /e/, /ә/, dan /o/. Ada tiga fonem diftong yaitu /ai/, /au/ dan /oi/.
Delapan belas fonem konsonan /p/, /t/, /c/, /k/, /b/, /d/, /j/, /g/, /m/, /ň/, /ŋ/, /n/, /s/, /h/, /r/, dan /l/. Ada dua semivokal /w/, dan /y/ yang biasa dikelompokkan ke dalam fonem konsonan. Kemudian terdapat penambahan lima fonem yang berasal dari bahasa asing yaitu /x/, /z/, /f/, /v/, dan /ʃ/.
Konsonan adalah bunyi ujaran yang arus udaranya mengalami hambatan ketika keluar dari paru-paru.
Berdasarkan posisi pita suara, konsonan dibedakan atas: konsonan bersuara, konsonan tidak bersuara.
Berdasarkan tempat artikulasinya, konsonan dibedakan atas: bilabial, konsonan oral, konsonan nasal, labiodental, laminoalveolar, dorsovelar.
Berdasarkan cara artikulasinya, konsonan dibedakan atas: hambat (letupan, plosif, stop), geseran (frikatif), paduan (afrikatif), sengauan (nasal), sampingan (lateral), hampiran (semivokal, aproksiman).
Nama: Ellen Austin
BalasHapusNIM: A310200132
Kelas: 3C
Fonologi terdiri atas dua cabang yaitu fonetik dan fonemik. Objek kajian dari fonemik adalah fonem, berbeda dengan objek kajian fonetik yang mengkaji fon. Fonem bahasa ada dua jenis (a) fonem segmental dan (b) fonem suprasegmental. Bahasa Indonesia tidak memiliki fonem suprasegmental. Fonem Segmental Bahasa Indonesia adalah fonem vokal dan konsonan. Khazanah fonem dalam bahasa Indonesia terdiri dari enam buah fonem vokal /a/, /i/, /u/, /e/, /ә/, dan /o/. Ada tiga fonem diftong yaitu /ai/, /au/ dan /oi/.Delapan belas fonem konsonan /p/, /t/, /c/, /k/, /b/, /d/, /j/, /g/, /m/, /ň/, /ŋ/, /n/, /s/, /h/, /r/, dan /l/. Ada dua semivokal /w/, dan /y/ yang biasa dikelompokkan ke dalam fonem konsonan. Kemudian terdapat penambahan lima fonem yang berasal dari bahasa asing yaitu /x/, /z/, /f/, /v/, dan /ʃ/.
Nama : Lanjar Widyaningsih
BalasHapusNim : A310200136
Kelas : 3C
Objek kajian dari fonemik adalah fonem, berbeda dengan objek kajian fonetik yang mengkaji fon. Fonem adalah bunyi bahasa yang dapat atau berfungsi membedakan makna. Fonem merupakan abstraksi atau gambaran dari satu atau sejumlah fon, baik berupa fonem vokal maupun fonem konsonan. Fonem bahasa ada dua jenis (a) fonem segmental dan (b) fonem suprasegmental. Bahasa Indonesia tidak memiliki fonem suprasegmental.
Fonem Segmental Bahasa Indonesia: Fonem Vokal dan Konsonan
Khazanah fonem dalam bahasa Indonesia terdiri dari enam buah fonem vokal /a/, /i/, /u/, /e/, /ә/, dan /o/. Ada tiga fonem diftong yaitu /ai/, /au/ dan /oi/.
Delapan belas fonem konsonan /p/, /t/, /c/, /k/, /b/, /d/, /j/, /g/, /m/, /ň/, /ŋ/, /n/, /s/, /h/, /r/, dan /l/. Ada dua semivokal /w/, dan /y/ yang biasa dikelompokkan ke dalam fonem konsonan. Kemudian terdapat penambahan lima fonem yang berasal dari bahasa asing yaitu /x/, /z/, /f/, /v/, dan /ʃ/.
Nama : Indra Ardhana
BalasHapusNIM : A310200174
Kelas : 3D
Fonem bahasa ada dua jenis (a) fonem segmental dan (b) fonem suprasegmental. Fonem merupakan satuan bunyi bahasa terkecil yang dapat membedakan makna/arti. Dalam bahasa Indonesia, fonem terdiri dari fonem vokal (huruf hidup) dan fonem konsonan (huruf mati).
Penjabaran
a. Vokal adalah bunyi ujaran yang tidak mendapatkan rintangan pada alat ucap saat dikeluarkan dari paru-paru. (pita suara terbuka)
Contoh :
Sengketa : e, a
b. Sedangkan Konsonan adalah bunyi ujaran yang dihasilkan dari paru-paru dan mengalami rintangan saat keluarnya. (direalisasikan dengan obstruksi)
Contoh :
Sengketa : s, n, g, k, t
nama : Ajeng Lintang Lutfi'ah
BalasHapusnim : A310200113
kelas : 3C
Secara etimologi kata fonologi berasal dari kata fon, artinya “bunyi”, dan logi, artinya “ilmu”. Fonologi diartikan sebagai bagian dari kajian linguistik yang mempelajari, membahas, membicarkan, dan menganalisis bunyi-bunyi bahasa yang diproduksi oleh alat-alat ucap manusia. Fonologi terdiri atas dua cabang yaitu fonetik dan fonemik. Fonetik sebagai cabang fonologi yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa tanpa memperhatikan fungsinya, apakah bunyi-bunyi bahasa itu dapat membedakan makna (kata) atau tidak. Sedangkan fonemik sebagai cabang fonologi yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsinya sebagai pembeda makna (kata).
Nama: Azkia Fildza Zhafarina
BalasHapusNIM: A310200127
Kelas: c
1. Fonologi merupakan ilmu linguistik yang mengkaji sistem bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsinya sebagai pembeda makna kata. Fonologi mempunyai dua cabang yaitu mengkaji bunyi-bunyi bahasa tanpa memperhatikan fungsinya, apakah bunyi-bunyi bahasa itu dapat membedakan makna kata atau tidak (fonetik) dan mengkaji bunyi-bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsinya sebagai pembeda makna (fonemik). Objek kajian dari fonemik adalah fonem, sedangkan objek kajian fonetik adalah mengkaji fon.
Fonem adalah satuan terkecil dalam sebuah bahasa, yang memiliki fungsi dapat membedakan makna.
Fonem bahasa dibedakan menjadi 2 jenis :
a. Fonem Segmental yaitu fonem yang bisa dibagi dan fonem yang dapat dianalisa keberadannya serta terdiri atas vokal dan kosonan.
fonem segmental dalam bahasa Indonesia terdiri dari enam buah fonem vokal /a/, /i/, /u/, /e/, /ә/, dan /o/. Ada tiga fonem diftong yaitu /ai/, /au/ dan /oi/.
Delapan belas fonem konsonan /p/, /t/, /c/, /k/, /b/, /d/, /j/, /g/, /m/, /ň/, /ŋ/, /n/, /s/, /h/, /r/, dan /l/. Ada dua semivokal /w/, dan /y/ yang biasa dikelompokkan ke dalam fonem konsonan. Kemudian terdapat penambahan lima fonem yang berasal dari bahasa asing yaitu /x/, /z/, /f/, /v/, dan /ʃ/
b. Fonem suprasegmental yaitu sesuatu yang menyertai fonem tersebut yang bisa berupa tekanan suara (intonation), panjang-pendek (pitch), dan getaran suara yang menunjukkan emosi tertentu. Dan kesemua yang tercakup ke dalam istilah suprasegmenal itu tidak bisa dipisahkan dari suatu fonem.
Nama : Dela Oktaviona Surahya
BalasHapusNim : A310200126
Fonologi adalah cabang dari ilmu linguistik yang mengkaji bunyi ujar dalam bahasa tertentu.
Kajian fonologi adalah kajian yang berkaitan dengan bunyi-bunyi bahasa yang dilahirkan oleh alat ucap manusia secara umum. Sementara kajian khususnya berkaitan dengan kajian fonetik dan fonemik. Keduanya merupakan bagian dari fonologi (Suhardi, 2013: 27).
Fonologi terdiri atas dua cabang yaitu fonetik dan fonemik. Fonetik sebagai cabang fonologi yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa tanpa memperhatikan fungsinya, apakah bunyi-bunyi bahasa itu dapat membedakan makna (kata) atau tidak. Sedangkan fonemik sebagai cabang fonologi yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsinya sebagai pembeda makna (kata).
Fonem adalah satuan terkecil dalam sebuah bahasa, yang memiliki fungsi dapat membedakan makna. Sedangkan Fonem bahasa ada dua jenis
Fonem segmental dan fonem suprasegmental. Bahasa Indonesia tidak memiliki fonem suprasegmental.
a. Fonem Segmental adalah fonem yang bisa dibagi dan fonem yang dapat dianalisa keberadannya serta terdiri atas vokal dan kosonan. Contohnya, ketika kita mengucapkan “Bahasa”, maka nomina yang dibunyikan tersebut (baca: fonem), bisa dibagi menjadi tiga suku kata, yaitu ba-ha-sa. Atau dibagi menjadi lebih kecil lagi sehingga menjadi b-a-h-a-s-a.
b. Fonem Suprasegmental adalah sesuatu yang menyertai fonem tersebut yang itu bisa berupa tekanan suara (intonation), panjang-pendek (pitch), dan getaran suara yang menunjukkan emosi tertentu. Dan kesemua yang tercakup ke dalam istilah suprasegmenal itu tidak bisa dipisahkan dari suatu fonem. Sedangkan didalam bahasa Indonesia tidak memiliki fonem suprasegmental.
Khazanah fonem dalam bahasa Indonesia terdiri dari :
- Enam buah fonem vokal /a/, /i/, /u/, /e/, /ә/, dan /o/.
- Ada tiga fonem diftong yaitu /ai/, /au/ dan /oi/.
- Delapan belas fonem konsonan /p/, /t/, /c/, /k/, /b/, /d/, /j/, /g/, /m/, /ň/, /ŋ/, /n/, /s/, /h/, /r/, dan /l/. Ada dua semivokal /w/, dan /y/ yang biasa dikelompokkan ke dalam fonem konsonan.
- Kemudian terdapat penambahan lima fonem yang berasal dari bahasa asing yaitu /x/, /z/, /f/, /v/, dan /ʃ/.
2. Tentukan fonem dari kata “sengketa”!
Sengketa: /s, ə, ŋ, k, e, t, a/
Fonem vokal: /ə/, /e/, /a/
Fonem konsonan: /s/, /ŋ/, /k/, /t/