Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2020

MANAJEMEN MAJALAH SEKOLAH KELAS VII A PERTEMUAN KETUJUH

 MAJALAH  SATU HALAMAN   Assalamualaikum wr. wb. Mari membaca basmalah terlebih dahulu. Puji   syukur   kita panjatkan kepada Allah swt. Saat pandemi diberi kesehatan dan keselamatan sehingga memiliki kemapuan untuk belajar rutin dalam kancah manajemen majalah sekolah. Senantiasa bersemangat, bergembira, dan beria hatilah sehingga kenyamanan dan kesejahteraan hidup melimpuah ke diri kita. Guru –kita calon guru memiliki peran sebagai pembina majalah. Guru pembina publikasi sekolah hendaknya kreatif dan inovatif. guru tidak terjebak dalam kerangka kerja rutinitas sehari-hari. Guru jangan terbalut oleh kekakuan, kebekuan, dan kenyamana yang tidak mengandung kemajuan. Guru di sekolah menjadi inisiator, motor, dan kreator dalam berkarya. Peserta didik di sekolah diajak mengembangkan kemampuan berbahasa Indonesia melalui kegiatan prublikasi sekolah. Masa pandemi, bila ditengok sekolah-sekolah menghentikan untuk beberapa lama dalam menerbitkan majalah cetak. Hal ini dimaklumi, karen

MANAJEMEN MAJALAH SEKOLAH KELAS VII B PERTEMUAN KETUJUH

 MAJALAH  SATU HALAMAN   Assalamualaikum wr. wb. Mari membaca basmalah terlebih dahulu. Puji   syukur   kita panjatkan kepada Allah swt. Saat pandemi diberi kesehatan dan keselamatan sehingga memiliki kemapuan untuk belajar rutin dalam kancah manajemen majalah sekolah. Senantiasa bersemangat, bergembira, dan beria hatilah sehingga kenyamanan dan kesejahteraan hidup melimpuah ke diri kita. Guru –kita calon guru memiliki peran sebagai pembina majalah. Guru pembina publikasi sekolah hendaknya kreatif dan inovatif. guru tidak terjebak dalam kerangka kerja rutinitas sehari-hari. Guru jangan terbalut oleh kekakuan, kebekuan, dan kenyamana yang tidak mengandung kemajuan. Guru di sekolah menjadi inisiator, motor, dan kreator dalam berkarya. Peserta didik di sekolah diajak mengembangkan kemampuan berbahasa Indonesia melalui kegiatan prublikasi sekolah. Masa pandemi, bila ditengok sekolah-sekolah menghentikan untuk beberapa lama dalam menerbitkan majalah cetak. Hal ini dimaklumi, karen

MANAJEMEN MAJALAH SEKOLAH KELAS VII A PERTEMUAN KEENAM

   JENIS MAJALAH SEKOLAH     Assalamualaikum wr. wb. Puji syukur selalu kita panjatkan kepada Allah swt.  Marilah selaturahmi ini kita awali dengan membaca basmallah bersama-sama.  Awal pembahasan kali ini, marilah diamati kondisi yang sedang menelikung dunia pendidikan --sekolah-sekolah seakan mati suri. Gedung menjulang sepi siswa. Terlihat beberapa guru saja yang melaksanakan tugas harian dengan penuh kewaspadaan terhadap Covid-19.  Sekolah-sekolah dalam situasi pandemi Covid-19 tidak menyelenggarakan tatap muka, bahkan bisa dibayangkan aktivitas publikasi di sekolah. apakah bertahan untuk diselenggarakan? Apakah mengalami nasib dihentikan untuk waktu yang belum bisa diprediksi? Kodisi ini tentu saja memberikan kesadaran bahwa publikasi sekolah mau tidak mau tetap berjalan walau kondisi dalam kesulitan. Mungkin, untuk memikirkan bisa dilaksanakan, tetapi untuk merealisasi dalam wujud terbitan sekolah menjadi kegiatan yang tidak memungkinkan. Kondisi seperti ini membutuhkan jawaban y

MANAJEMEN MAJALAH SEKOLAH KELAS VII C PERTEMUAN KEENAM

   JENIS MAJALAH SEKOLAH     Assalamualaikum wr. wb. Puji syukur selalu kita panjatkan kepada Allah swt.  Marilah selaturahmi ini kita awali dengan membaca basmallah bersama-sama.  Awal pembahasan kali ini, marilah diamati kondisi yang sedang menelikung dunia pendidikan --sekolah-sekolah seakan mati suri. Gedung menjulang sepi siswa. Terlihat beberapa guru saja yang melaksanakan tugas harian dengan penuh kewaspadaan terhadap Covid-19.  Sekolah-sekolah dalam situasi pandemi Covid-19 tidak menyelenggarakan tatap muka, bahkan bisa dibayangkan aktivitas publikasi di sekolah. apakah bertahan untuk diselenggarakan? Apakah mengalami nasib dihentikan untuk waktu yang belum bisa diprediksi? Kodisi ini tentu saja memberikan kesadaran bahwa publikasi sekolah mau tidak mau tetap berjalan walau kondisi dalam kesulitan. Mungkin, untuk memikirkan bisa dilaksanakan, tetapi untuk merealisasi dalam wujud terbitan sekolah menjadi kegiatan yang tidak memungkinkan. Kondisi seperti ini membutuhkan jawaban y

MANAJEMEN MAJALAH SEKOLAH KELAS VII D PERTEMUAN KEENAM

   JENIS MAJALAH SEKOLAH     Assalamualaikum wr. wb. Puji syukur selalu kita panjatkan kepada Allah swt.  Marilah selaturahmi ini kita awali dengan membaca basmallah bersama-sama.  Awal pembahasan kali ini, marilah diamati kondisi yang sedang menelikung dunia pendidikan --sekolah-sekolah seakan mati suri. Gedung menjulang sepi siswa. Terlihat beberapa guru saja yang melaksanakan tugas harian dengan penuh kewaspadaan terhadap Covid-19.  Sekolah-sekolah dalam situasi pandemi Covid-19 tidak menyelenggarakan tatap muka, bahkan bisa dibayangkan aktivitas publikasi di sekolah. apakah bertahan untuk diselenggarakan? Apakah mengalami nasib dihentikan untuk waktu yang belum bisa diprediksi? Kodisi ini tentu saja memberikan kesadaran bahwa publikasi sekolah mau tidak mau tetap berjalan walau kondisi dalam kesulitan. Mungkin, untuk memikirkan bisa dilaksanakan, tetapi untuk merealisasi dalam wujud terbitan sekolah menjadi kegiatan yang tidak memungkinkan. Kondisi seperti ini membutuhkan jawaban y

MANAJEMEN MAJALAH SEKOLAH VII E PERTEMUAN KEENAM

   JENIS MAJALAH SEKOLAH     Assalamualaikum wr. wb. Puji syukur selalu kita panjatkan kepada Allah swt.  Marilah selaturahmi ini kita awali dengan membaca basmallah bersama-sama.  Awal pembahasan kali ini, marilah diamati kondisi yang sedang menelikung dunia pendidikan --sekolah-sekolah seakan mati suri. Gedung menjulang sepi siswa. Terlihat beberapa guru saja yang melaksanakan tugas harian dengan penuh kewaspadaan terhadap Covid-19.  Sekolah-sekolah dalam situasi pandemi Covid-19 tidak menyelenggarakan tatap muka, bahkan bisa dibayangkan aktivitas publikasi di sekolah. apakah bertahan untuk diselenggarakan? Apakah mengalami nasib dihentikan untuk waktu yang belum bisa diprediksi? Kodisi ini tentu saja memberikan kesadaran bahwa publikasi sekolah mau tidak mau tetap berjalan walau kondisi dalam kesulitan. Mungkin, untuk memikirkan bisa dilaksanakan, tetapi untuk merealisasi dalam wujud terbitan sekolah menjadi kegiatan yang tidak memungkinkan. Kondisi seperti ini membutuhkan jawaban y

FONOLOGI III F, PERTEMUAN KEENAM

  FONEM SEGMENTAL BAHASA INDONESIA: FONEM KONSONAN   Assalamualaikum wr. wb.        Perjumpaan yang unik ini –yaitu melalui jejaring teknologi ini semoga tetap memberikan semangat bagi diri untuk menekuni bidang fonologi. Perjumpaan ini kali keenam. Kali kelima mengenai fonem segmental bahasa Indonesia: fonem vokal. Perjumpaan ini mengenai fonem konsonan.        Marilah kita membaca basmalah bersama-sama. Pembahasan mengenai fonem bahasa yang secara umum fonem dibedakan menjadi dua, yaitu fonem segmental dan fonem suprasegmental. Pembagian ini berdasarkan segmentasi/pemilahan-pemilahan. Fonem segmental, ya fonem yang bisa disegmentasikan.        Fonem konsonan tidak memiliki potensi pembentuk sukukata dalam arti harus dikaitkan dengan fonem vokal. Fonem vokal memiliki potensi membentuk silabus, yang seringkali ditandai dengan +sil. Maksudnya, foenm vokal itu mampu berdiri sendir dalam membentuk silaba (sukukata).  Contoh: fonem /u/ pada kata  usap  yang merupakan kata bersukukata dua /

FONOLOGI III E, PERTEMUAN KEENAM

  FONEM SEGMENTAL BAHASA INDONESIA: FONEM KONSONAN   Assalamualaikum wr. wb.        Perjumpaan yang unik ini –yaitu melalui jejaring teknologi ini semoga tetap memberikan semangat bagi diri untuk menekuni bidang fonologi. Perjumpaan ini kali keenam. Kali kelima mengenai fonem segmental bahasa Indonesia: fonem vokal. Perjumpaan ini mengenai fonem konsonan.        Marilah kita membaca basmalah bersama-sama. Pembahasan mengenai fonem bahasa yang secara umum fonem dibedakan menjadi dua, yaitu fonem segmental dan fonem suprasegmental. Pembagian ini berdasarkan segmentasi/pemilahan-pemilahan. Fonem segmental, ya fonem yang bisa disegmentasikan.        Fonem konsonan tidak memiliki potensi pembentuk sukukata dalam arti harus dikaitkan dengan fonem vokal. Fonem vokal memiliki potensi membentuk silabus, yang seringkali ditandai dengan +sil. Maksudnya, foenm vokal itu mampu berdiri sendir dalam membentuk silaba (sukukata).  Contoh: fonem /u/ pada kata  usap  yang merupakan kata bersukukata dua /

FONOLOGI III D, PERTEMUAN KEENAM

  FONEM SEGMENTAL BAHASA INDONESIA: FONEM KONSONAN   Assalamualaikum wr. wb.        Perjumpaan yang unik ini –yaitu melalui jejaring teknologi ini semoga tetap memberikan semangat bagi diri untuk menekuni bidang fonologi. Perjumpaan ini kali keenam. Kali kelima mengenai fonem segmental bahasa Indonesia: fonem vokal. Perjumpaan ini mengenai fonem konsonan.        Marilah kita membaca basmalah bersama-sama. Pembahasan mengenai fonem bahasa yang secara umum fonem dibedakan menjadi dua, yaitu fonem segmental dan fonem suprasegmental. Pembagian ini berdasarkan segmentasi/pemilahan-pemilahan. Fonem segmental, ya fonem yang bisa disegmentasikan.        Fonem konsonan tidak memiliki potensi pembentuk sukukata dalam arti harus dikaitkan dengan fonem vokal. Fonem vokal memiliki potensi membentuk silabus, yang seringkali ditandai dengan +sil. Maksudnya, foenm vokal itu mampu berdiri sendir dalam membentuk silaba (sukukata).  Contoh: fonem /u/ pada kata  usap  yang merupakan kata bersukukata dua /