MMS KELAS VII C 27 DESEMBER 2021

 Silakan jawaban Anda letakkan di komentar ini!

Komentar

  1. Nama: Febriyanto Arif Nugroho
    NIM: A310190007

    Tentang bagaimana cara merealisasikan tiap topik bahasan yang akan dimuat kedalam rubrik-rubrik.

    Menurut saya, dalam hal memuat suatu topik bahasan yang utama adalah disesuaikan dengan tagline atau inti bahasan yang di bahas dalam majalah tersebut. Misalnya majalah tersebut inti bahasan utamanya adalah tanggung jawab kebahasaan generasi milenial, yang mana inti pembahasan utamanya berkaitan bagaimana langkah generasi milenial mempertahankan eksistensi bahasa Indonesia itu sendiri. Jadi setiap topik yang akan dimuat hendaknya disesuaikan dengan apa yang akan dibahas dalam majalah tersebut. Jika topik yang dimuat melenceng dengan tagline majalah, maka hal itu akan membuat majalah menjadi aneh dan merusak penataan majalah tersebut.

    BalasHapus
  2. Nama: Mei Rista Irdafani
    NIM: A310190131

    1. Menurut saya, cara merealisasikan topik ke dalam rubrik dapat dilakukan dengan cara berikut ini:
    - Menemukan topik yang menarik dan disesuaikan dengan tema majalah (Misalnya: Bahasa Indonesia di Kalangan Generasi Z).

    - Menentukan rubrik (berita, informasi, opini, cerita inspiratif, dll).

    - Merumuskan struktur/sistematika mengenai pokok-pokok bahasan apa saja yang akan disajikan dalam rubrik.

    - Mencari referensi sumber bacaan, untuk menambah wawasan terkait teori atau permasalahan yang akan ditampilkan dalam isi rubrik berdasarkan pokok bahasan.

    - Menyusun seluruh rumusan struktur pokok bahasan dengan menyesuaikan hubungan antara pokok bahasan satu dengan lainnya.

    BalasHapus
  3. Nama: Mei Rista Irdafani
    NIM: A310190131

    2. Artikel (3.000 huruf):

    Fenomena Seputar Bahasa Indonesia

    Oleh: Mei Rista Irdafani (A310190131)

    Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, yang sudah menjadi bahasa utama dalam berkomunikasi antar sesama warga negara Indonesia. Tentu penggunaanya dalam penulisan dan percakapan sehari-hari sangat penting. Akan tetapi, melihat perkembangan zaman saat ini di mana bahasa Indonesia mengalami banyak perubahan dari fenomena yang ada, telah menjadikan kesadaran dari kita sebagai warga negara Indonesia berkurang. Salah satu fenomenanya yakni istilah kode, yang mana hal tersebut dipakai untuk menyebut salah satu varian di dalam bidang kebahasaan, dapat kita amati dari fenomena bahasa seperti alih kode dan campur kode. Alih kode merupakan peralihan klausa dari suatu bahasa ke klausa bahasa lain, misalnya dari klausa bahasa Indonesia ke klausa bahasa Inggris. Gambaran alih kode sebagai salah satu ketergantungan bahasa dalam masyarakat multilingual seperti halnya, ketika penutur menggunakan bahasa Indonesia yang kemudian beralih menggunakan bahasa Inggris.

    Campur kode merupakan penyisipan unsur bahasa lain di saat menggunakan suatu bahasa secara dominan. Campur kode dapat terjadi dikalangan multilingual, artinya penutur yang tidak hanya menggunakan satu bahasa saja. Adapun latar belakang terjadinya campur kode ini, digolongkan menjadi dua yaitu: 1.) sikap, dan 2.) kebahasaan. Kedua golongan tersebut mengakibatkan adanya campur kode ke dalam tulisan atau suatu percakapan. Salah satu penyebab fenomena tersebut dapat dipengaruhi oleh penutur yang tinggal di suatu daerah di Indonesia yang masih kental akan penggunaan bahasa daerahnya. Selain itu, penyebab lainnya berasal dari pengaruh budaya barat yang masuk ke Indonesia, sehingga menjadikan campur kode dianggap sebagai hal yang wajar digunakan dalam berkomunikasi.

    Terlepas dari pembahasan mengenai fenomena alih kode dan campur kode dalam bahasa Indonesia, adapun gejala bahasa sebagai peristiwa yang berhubungan dengan pembentukan kata atau kalimat yang menimbulkan penyimpangan. Gejala bahasa timbul karena bahasa yang terus berkembang. Ada bermacam-macam bentuk gejala bahasa, salah satunya gejala pleonasme. Penggunaan unsur yang berlebihan dalam kalimat disebut dengan gejala pleonasme. Permasalahan yang terjadi dari adanya gejala pleonasme yaitu, sering terjadi penggunaan kata-kata yang diulang. Kata-kata tersebut memiliki arti yang sama, sehingga dampak dari penggunaan bahasa tersebut menjadi membingungkan. Misalnya pada kalimat “saya sudah melihat kejadian itu dengan mata kepala saya sendiri”. Kalimat tersebut yang berbunyi “saya sudah melihat” telah menjelaskan suatu kejadian bahwasannya ia melihat secara langsung, sehingga tidak perlu lagi penegasan makna seperti halnya pada bunyi “dengan mata kepala saya sendiri”.

    Adapun fenomena seputar bahasa Indonesia yang dipengaruhi oleh perkembangan zaman saat ini telah mempengaruhi penggunaan bahasa gaul dan asing lebih sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Misalnya, seperti fenomena bahasa anak jaksel yang kini tengah hangat dibicarakan khususnya di dunia maya. Fenomena tersebut telah dipengaruhi oleh berbagai perihal salah satunya yaitu bahasa asing. Gambaran bahasa anak jaksel, seperti “aku sebenarnya gak masalah soal kejadian itu because, you know, itu udah biasa aja buat aku”. Penggabungan antara bahasa Indonesia dan kosakata bahasa Inggris tersebut jelas telah terlepas dari aturan tata bahasa Indonesia yang baik dan benar.

    Kita sebagai generasi penerus bangsa, sekaligus generasi Z yang membawa perubahan perlu menyikapi fenomena yang terjadi seputar bahasa Indonesia. Mari bertindak dalam perubahan nyata ke arah yang lebih positif. Bagaimanapun, jiwa nasionalisme kita terhadap bahasa Indonesia harus terwujud dengan penerapan komunikasi dan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

    BalasHapus
  4. Nama: Sinta Tri Noviana
    NIM: A310190129
    Kelas: 7C

    A. Bagaimana cara merealisasikan topik-topik ke dalam sebuah rubrik?
    Menurut saya, cara yang tepat untuk merealisasikan topik-topik ke dalam sebuah rubrik yaitu dengan memilah karya sesuai dengan tempatnya masing-masing. Topik-topik yang akan diangkat dalam sebuah majalah perlu untuk dikategorikan sesuai dengan rubrik. Terdapat tiga jenis rubrik yaitu rubrik opini, informasi dan berita, serta hiburan. Isi dalam rubrik merupakan pokok atau topik dari tema yang telah ditentukan, sehingga antara topik dengan rubrik terdapat kesinambungan isinya. Misalnya topik “Merealisasikan Bahasa Indonesia Tahun 2021 di Bidang Kesehatan”, maka topik tersebut dapat dimasukkan ke dalam rubrik informasi dan berita.

    B. Siapkanlah artikel singkat 3000 huruf!
    “Kemampuan Berkomunikasi Generasi Z”

    Pada masa pandemi virus korona, kemampuan berkomunikasi pada remaja khususnya peserta didik mengalami penurunan. Hal tersebut dikarenakan interaksi yang dilakukan berubah menjadi daring atau dalam jaringan. Interaksi yang dilakukan secara daring atau dalam jaringan ini mempengaruhi kemampuan berkomunikasi seseorang. Apabila kemampuan berkomunikasi yang dimiliki seseorang rendah, maka akan berpengaruh pada kemajuan dirinya dalam menghadapi dunia.

    Bahasa apabila di kaitkan dengan kegiatan komunikasi merupakan aspek yang penting dari aspek lainnya. Hal ini disebabkan oleh, peranan bahasa dalam menghadapi kehidupan. Dengan bahasa maka manusia akan dipermudah dalam menjalin hubungan dengan sesama. Bahasa ialah karakter awal yang memisahkan antara manusia dan lainnya. Bahasa sendiri akan mempengaruhi sistem pendidikan. Dengan penggunaan bahasa yang baik dan benar dalam proses berkomunikasi, maka seseorang akan memiliki keahlian dalam proses komunikasi.

    Kemampuan komunikasi saat ini yang diperlukan oleh bangsa yaitu kemampuan komunikasi generasi Z yang mempunyai peran sebagai penerus bangsa. Generasi Z merupakan generasi yang hidup di zaman teknologi. Sejak zaman penggunaan komputer yang mulai berkembang, yang membuat sistem yang ada dilakukan dengan komputerisasi. Dapat disimpulkan bahwa kemampuan untuk menguasai teknologi pada generasi Z sudah dimiliki sejak lahir. Generasi Z ini mempunyai keahlian tersendiri dalam menguasai Teknologi dan Ilmu Komunikasi (TIK), sehingga dapat dimanfaatkan dalam kaitannya dengan teknologi.

    Generasi Z memiliki karakteristik tersendiri dibandingkan dengan generasi lainnya. Karakteristik atau ciri yang dimiliki generasi ini yaitu suka berkomunikasi dengan semua kalangan, baik kalangan yang di atas atau di bawahnya. Saat ini generasi ini semakin mengembangkan proses komunikasinya misalnya dengan menggunakan berbagai macam jejaring sosial yang semakin merebak di dunia internet. Melalui jejaring sosial inilah orang mulai berkomunikasi dan berekspresi secara spontan sehingga terkadang seolah bertindak atau berkata tanpa sopan dan santun.

    Komunikasi yang dilakukan dengan sistem dalam jaringan ini memerlukan pengawasan dan penggunaan media yang baik sesuai dengan norma yang berlaku. Apabila terjadi penyalahgunaan penggunaan media sosial dalam kepentingan berkomunikasi, maka akan berpengaruh pada perilaku seseorang yaitu generasi Z.

    Apabila seseorang dapat berkomunikasi dengan baik, maka akan memperoleh manfaat tersendiri yaitu, pertama mencegah masalah, dengan menggunakan bahasa yang baik dan jelas, maka kemungkinan lawan bicara tersingggung sedikit. Kedua, menciptakan hubungan yang lebih baik lagi, berkomunikasi dengan baik dan jelas akan mengetahui batasan dari pihak lawan bicara saat berkomunikasi ataupun yang lainnya. Ketiga, dengan berkomunikasi dengan baik dan jelas dapat membangun kepercayaan, kepercayaan ini perlu diciptakan antara pembicara dan juga lawan bicara. Keempat, meningkatkan kekompakan dan membangun produktivitas [Sinta Tri Noviana].

    BalasHapus
  5. Nama: Siti Nur Khasanah
    NIM: A310180118
    Kelas 7C

    a. Cara merealisasikan topik-topik ke dalam sebuah rubrik?
    Menurut saya, cara merealisasikan topik dalam dalam rubrik dapat dilakukan dengan cara memilih karya sesuai dengan karya tempat masing-masing. Topik-topik dalam sebuah majalah dapat ditentukan dengan menggunakan rubrik yang sesuai. Untuk menentukan rubrik terdapat rubrik-rubrik yang ditentukan yaitu berita, informasi, opini, cerita inspiratif dan lain-lain. Merumuskan struktur/sistematika mengenai bahasan-bahasan pokok bahasan-bahasan yang akan disajikan dalam sebuah rubrik. Isi dalam rubrik merupakan pokok atau topik dari tema yang telah ditentukan, sehingga antara topik dengan rubrik dapat berkesinambungan dengan isi dalam tema tersebut.

    b. artikel

    "EKSISTENSI BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHASA NASIONAL DALAM UPAYA MENGAHADAPI GENERASI MILENIAL"

    Bahasa Indonesia memiliki tantangan yang makin besar, sering dengan makin kencangnya dinamika kehidupan bagi bangsa dan negara serta masyarakat Indonesia yang sekarang telah memasuki abad ke-21. Hal ini sejalan dengan fungsi dari bahasa Indonesia yaitu: (a) bahasa resmi kenegaraan, (b) bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan, (c) bahasa resmi di dalam perhubungan serta pemerintah, dan (d) bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi modern. (Masnur: 2010).
    Dampak Globalisasi Terhadap Perkembangan Bahasa Indonesia
    Rasa bangga berbahasa Indonesia belum lagi tertanam pada setiap orang Indonesia. Rasa menghargai bahasa asing (dahulu bahasa belanda sekarang bahasa inggris) masih terus menampak pada sebagian besar bangsa Indonesia. Mereka menganggap bahwa bahasa asing lebih tinggi derajatnya daripada bahasa Indonesia. Bahkan, mereka seolah tidak mau tahu perkembangan bahasa Indonesia. Sebagian pemakai bahasa Indonesia menjadi pesimis, menganggap rendah, dan tidak percaya kemampuan bahasa Indonesia dalam mengungkapkan pikiran dan perasaannya dengan lengkap, jelas, dan sempurna.
    Akibat lanjut yang timbul dari kenyataan-kenyataan tersebut antara lain sebagai berikut.
    1. Banyak orang Indonesia lebih suka menggunakan kata-kata, istilah-istilah, dan ungkapan-ungkapan asing, padahal kata-kata, istilah-istilah, dan ungkapan-ungkapan itu sudah ada padanannya dalam bahasa Indonesia. Misalnya page, background, reality, alternative, airport, masing-masing untuk “halaman”, “latar belakang”, “kenyataan”, “(kemungkinan) pilihan”, dan “lapangan terbang” atau “bandara”
    2. Banyak oang Indonesia menghargai bahasa asing secara berlebihan sehingga ditemukan kata dan istilah asing yang “amat asing”, “terlalu asing”, atau “hiper asing”. Hal ini terjadi karena salah pengertian dalam menerapkan kata-kata asing tesebut, misalnya rokh, insyaf, fihak, fatsal, syarat (muatan), dianggap (syah). Padahal kata-kata itu cukup diucapkan dan ditulis roh, insaf, pihak, pasal, sarat (muatan), dan dianggap (sah).
    3. Banyak orang Indonesia belajar dan menguasai bahasa asing dengan baik, tetapi menguasai bahasa Indonesia apa adanya. Terkait dengan itu banyak orang Indonesia yang mempunyai bermacam-macam kamus bahasa asing, tetapi tidak mempunyai satu pun kamus bahasa Indonesia.

    Peran Bahasa dan Sastra dalam Pembangunan Bangsa
    Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara mampu memantapkan perannya sebagai sarana pembangunan nasional, penyelenggaraan negara, Pendidikan, kegiatan keagamaan, dan peningkatan partisipasi generasi muda serta sebagai sarana pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pada gilirannya memperkuat ketahanan nasional. Dalam perjuangan bangsa Indonesia menghadapi era lepas landas, peran bahasa dan sastra Indonesia perlu dimantapkan dengan tujuan utama meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

    BalasHapus
  6. Nama : Susi Ariyani
    NIm : A310180079
    Kelas : 7C

    Topik: Anak Milenial Bangga Berbahasa Indonesia
    Pendapat saya tentang bagaimana merealisasikan topik ke dalam rubrik-rubrik.
    Pada rubrik opini misalnya bisa direalisasikan dengan cara menulis tajuk rencana dengan mencari fakta dan opini tentang anak milenial bangga berbahasa Indonesia. Kemudia pada rubrik pojok bisa dengan menulis sindiran mengenai anak milenial yang enggan menggunakan bahasa Indonesia. Pada rubrik artikel misalnya bisa direalisasikan dengan menulis tentang bagaimana tips-tips menjadi anak milenial yang bangga menggunakan bahasa Indonesia. Esai bisa direalisasikan dengan menulis pandangan kita sendiri sebagai anak milenial menangapi topik anak milenial bangga berbahasa Indonesia. Dan untuk rubrik hiburan bisa direalisasikan dengan mebuat pusi, cerpen, ataupun humur sesuai dengan topik.

    BalasHapus
  7. Nama : Susi Ariyani
    Nim : A310180079
    Kelas : 7C

    Artikel singkat

    “Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Kelangsungan Proses Belajar Peserta Didik”

    Akhir tahun 2019 dunia dikejutkan dengan munculnya virus baru yang kemudian disebut virus Covid-19. Ratusan ribu manusia meregang nyawa akibat terpapar virus tersebut. Tidak peduli laki-laki atau perempuan, anak-anak, dewasa, hingga tua sangat rentan terpapar virus berbahaya ini. Penularan virus cenderung sangat cepat dan orang-orang yang terpapar sulit terdeteksi. Hal ini yang kemudian menyebabkan banyaknya korban berjatuhan.

    Penularan melalui kontak manusia sulit diprediksi sebab kegiatan yang bersifat sosial tidak dapat dihindari. Disamping itu, banyak paramedis yang merasakan kewalahan menangani pasien yang semakin hari semakin membludak. Kejadian tersebut yang kemudian menyebabkan beberapa pasien tidak ditangani dengan baik. Mininnya APD (Alat Pelindung Diri) menjadi penyebab pasien berjatuhan hingga paramedis pun juga tidak dapat menghindari penularan virus tersebut dan ikut menjadi korban paparan virus Covid-19. Sulitnya penanganan terhadap virus ini membuat beberapa negara menerapkan kebijakan guna memutus rantai penyebaran, salah satunya yaitu dengan menerapkan social distancing dengan meminta masyarakat untuk menjaga jarak dan tidak melakukan aktivitas yang bersifat massa atau berkerumun.

    Pandemi Covid-19 sangat mempengaruhi kelangsungan kehidupan masyarakat. Pengaruh tersebut menyentuh berbagai macam sektor kehidupan. Pandemi ini tidak hanya mempengaruhi kehidupan masyarakat dari sektor perekonomian, namun juga memberikan dampak besar terhadap sektor lain salah satunya yaitu dunia pendidikan. Pembelajaran yang biasanya dilakukan tatap muka di kelas, kemudian di alihkan ke dalam pembelajaran daring membuat beberapa pihak merasakan kewalahan. Alternatif yang dilakukan supaya pembelajaran tetap berlangsung ialah pembelajaran dengan memanfaatkan akses internet. Salah satunya dengan memanfaatkan platform pembelajaran online guna menunjang berlangsungnya aktivitas pembelajaran. Guru-guru sebagai pendidik pun dituntut memiliki keterampilan mengaplikasikan platform-platform tersebut. Tidak jarang ditemukan beberapa pendidik yang merasa kesulitan dan bingung karena belum terbiasa menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi semacam itu.

    Dampak Covid-19 tidak hanya dirasakan pendidik saja, namun para peserta didik tentu juga merasakan dampaknya terhadap aktivitas belajar mereka. Pembelajaran yang dialihkan secara daring memanfaatkan beberapa platform pembelajaran online yang mana agar dapat mengaplikasikan platform tersebut dibutuhkan adanya media perantara, salah satunya yaitu ponsel pintar (smartphone) dan laptop. Para pelajar dituntut memiliki smartphone ataupun laptop agar mereka dapat mengikuti aktivitas belajar daring. Tuntutan semacam ini bukan tidak menyulitkan pelajar, kebutuhan terhadap kuota internet juga menjadi beban bagi mereka. Apabila dalam satu minggu melakukan pembelajaran secara daring, tentu pemakaian kuota internet juga semakin besar mengingat dalam satu hari terdapat lebih dari satu mata pelajaran. Apalagi jika pembelajaran dilakukan secara virtual tentu memakan banyak kuota internet.

    Bergantinya sistem pembelajaran, maka berpengaruh pula terhadap beban tugas sekolah para pelajar. Karena merasa para pelajar memiliki waktu cukup luang untuk mengerjakan tugas-tugas tersebut di rumah, sehingga beberapa pendidik memberikan tugas dengan kapasitas lebih berat dibandingkan tugas biasanya sebelum pandemi melanda. Hal semacam ini terkadang tidak hanya pelajar saja yang merasa kerepotan, namun orang tua mereka juga ikut merasa kerepotan dan bingung. Karena sebagian pelajar sejatinya masih di bawah bimbingan orang tua dan apabila diberi tanggungjawab terkait tugas sekolah, mereka cenderung meminta bantuan orang tua atau keluarga terdekatnya. Peralihan sistem pembelajaran semacam ini, mau tidak mau memaksa pelajar maupun orang tua untuk mengikuti alur yang sudah ditentukan oleh pendidik.

    BalasHapus
  8. Nama: Fika Ayu Sukma
    NIM: A310180120
    Kelas: C

    A. Bagaimana cara merealisasikan topik-topik ke dalam sebuah rubrik?
    Menurut saya, cara yang tepat untuk merealisasikan topik-topik ke dalam sebuah rubrik yaitu dengan memilih karya sesuai dengan topik masing. Topik yang akan diangkat dalam sebuah majalah perlu untuk dikategorikan sesuai dengan rubrik. Terdapat tiga jenis rubrik yaitu rubrik opini, informasi dan berita, serta hiburan. Isi dalam rubrik merupakan pokok atau topik dari tema yang telah ditentukan, sehingga antara topik dengan rubrik terdapat kesinambungan isinya.

    B. Artikel

    Peran Bahasa Indonesia di Media Sosial

    Bahasa adalah suatu hal yang penting dan diperlukan setiap orang untuk berkomunikasi,. Dengan hadirnya bahasa segala hal yang hendak kita sampaikan akan tersampaikan dengan baik. Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti akan melakukan komunikasi karena komunikasi merupakan dasar atau tindakan awal manusia untuk bersosialisasi guna untuk dapat bertahan hidup. Dalam berkomunikasi seorang yang berbicara pasti memmpunyai tujuan tertentu untuk memberitahukan sesuatu dan berharap lawan bicara mampu mengerti apa yang sudah disampaikan penutur.
    Menurut Aminuddin (dalam Nisa,2017:2) bahasa memiliki sifat vagueness karena makna yang terkandung di dalam suatu bentuk kebahasaan pada dasarnya hanya mewakili realitas yang diacunya. Dalam Bahasa Indonesia jenis tulis digunakan dalam tulisan resmi ataupun digunakan untuk tulisan tidak resmi. Dalam tulisan resmi, ataupun tidak resmi sekalipun harus tetap memerhatikan penggunaan kalimat yang teratur dan lengkap serta penggunaan ejaan yang jelas sangat diperlukan. Karena keteraturan dan kelengkapan kalimat serta ejaan dalam sebuah tulisan dapat mengungkapkan gagasan atau pikiran yang jelas. Kejelasan gagasan dalam sebuah tulisan akan memudahkan pembaca untuk memahami tulisan itu.
    Di Era saat ini sudah komunikasi tidak hanya dilakukan dengan langsung tetapi juga berkomunikasi tidak langsung, salah satu media yang digunakan untuk berkomunikasi tidak langsung adalah dengan menggunakan media sosial, salah satu media sosial yang popular di Indonesia adalah Instagram. Dilihat dari banyaknya pengguna, Instagram memiliki daya tarik sendiri dimana instagram selalu menghadirkan fitur-fitur yang menarik membuat masyarakat banyak menggunakan media sosial satu ini.
    Media sosial seperti instagram menjadi sarana komunikasi yang paling banyak di minati masyarakat saat ini, baik dari remaja hingga dewasa menggunakan media sosial instagram. Media sosial ini banyak di minati karena mampu menyebarkan informasi dalam hitungan detik tidak hanya dari satu daerah namun hingga internasional. Tidak hanya itu saja instagram juga memiliki fitur-fitur yang menarik, fitur-fitur tersebut membuat pengguna instagram menjadi terhibur hal ini lah yang membuat instagram banyak di minati sekarang.
    Bahasa adalah suatu hal yang penting dan diperlukan setiap orang untuk berkomunikasi,. Dengan hadirnya bahasa segala hal yang hendak kita sampaikan akan tersampaikan dengan baik. Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti akan melakukan komunikasi karena komunikasi merupakan dasar atau tindakan awal manusia untuk bersosialisasi guna untuk dapat bertahan hidup. Dalam berkomunikasi seorang yang berbicara pasti memmpunyai tujuan tertentu untuk memberitahukan sesuatu dan berharap lawan bicara mampu mengerti apa yang sudah disampaikan penutur.
    Menurut Chaer (dalam Prayudi, 2020) variasi bahasa adalah keragaman bahasa yang disebabkan oleh adanya kegiatan interaksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat atau kelompok yang sangat beragam dan dikarenakan oleh para penuturnya yang tidak homogen.

    BalasHapus
  9. Nama : Pramesti Grahita Utami
    NIM : A310190130
    A. Menurut saya, cara merealisasikan topik-topik ke dalam sebuah rubik adalah dengan memilah karya sesuai dengan tempatnya masing-masing. Topik-topik tersebut perlu disesuaikan dengan rubik yang telah dikategorikan. Rubik memiliki tiga jenis yaitu rubrik opini, informasi dan berita, serta hiburan. Rubrik adalah Kepala karangan yang memuat pokok masalah dari tema, sehingga antara topik dengan rubrik terdapat kesinambungan.
    B. "Gaya Belajar Efektif Versi Generasi Milenial"
    Generasi milenial atau yang disebut sebagai generasi Y merupakan generasi yang lahir pada kisaran awal tahun 1980 sampai awal abad 21-an. Generasi milenial memiliki karakter yang sangat senang terhadap media elektronik seperti sosial media, broadcast dan lain sebagainya. Dengan adanya internet dapat memudahkan bagi mereka untuk dapat mengakses berbagai macam informasi dan mereka mampu menghabiskan waktu berjam-jam perhari hanya untuk bermain gadget. Gadget dapat memudahkan mereka untuk melihat, mengelola, dan mempublikasikan hasil karyanya melalui internet, kemudian mereka menjadikannya sebagai bahan belajar yang lebih fleksibel untuk dilakukan tanpa harus mengenal batas ruang dan waktu. Generasi milenial memiliki kemampuan belajar dengan mudah dimanapun dan kapanpun selagi suasananya tetap menyenangkan dan tidak membosankan. Generasi milenial menyukai belajar yang bersumber dari internet dengan menggunakan gadget. Gadget mudah untuk diakses daripada harus melalui buku ataupun media cetak lainnya, tapi juga terdapat generasi milenial yang lebih suka membaca melalui buku atau media cetak, jika melalui internet atau kita membaca melalui gadget akan membuat mata cepat capek, selain itu juga tulisan yang terdapat dalam gadget pun tidak terlalu jelas. Jadi banyak juga generasi milenial yang masih menggunakan buku untuk belajar. Dalam hal ini membutikan bahwa gaya belajar dari tiap generasi berbeda-beda. Generasi milenial memiliki gaya yang cenderung mengadaptasi strategi pembelajaran tertentu sebagai bentuk tanggung jawab agar diperoleh pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran di kelas atau sekolah dengan kebutuhan mata pelajaran. Karena gaya belajar merupakan kunci keberhasilan belajar seorang siswa, maka siswa memerlukan dukungan dan bimbingan untuk lebih mengidentifikasi gaya belajar yang cocok untuk mereka. Generasi milenial memiliki bermacam-macam gaya belajar, antara lain sebagai berikut :
    1. Gaya belajar interaktif yang dapat dilakukan dengan cara berdiskusi untuk membicarakan topik yang dikemas dalam kondisi yang santai dan mengikat. Biasanya mereka mencari tempat favorit untuk melakukan hal tersebut seperti halnya warung kopi ataupun kafe yang memberikan suasana santai. Dengan begitu mereka akan lebih mudah untuk mengemukakan pendapatnya tanpa ada ketakutan dalam penyampaian. Sistem belajar seperti ini sudah banyak diterapkan oleh generasi milenial.
    2. Adanya motivasi dalam belajar. Generasi milenial menjadikan motivasi belajar untuk meningkatkan atau menurunkan suatu nilai. Mereka cenderung aktif dalam pembelajaran ketika pelajaran yang diambil mudah untuk dipelajari dan materi yang disampaikan pun mudah untuk dimengerti. Minat dan bakat dalam belajar generasi muda ini juga sangat berpengaruh, mereka akan melakukan apapun untuk mencapai tujuan belajar ketika materi tersebut disukai. Hal tersebut akan memberi motivasi lebih bagi mereka dalam belajar untuk mengembangkan potensi diri.
    3. Belajar melalui google dan youtube. Jika lewat teman pun tidak mengerti maka generasi milenial akan tanya kepada mbah google karena aktivitas yang paling sering di lakukan generasi milenial adalah searching di google yang terdapat segala sumber di dalamnya. Sifat internet yang tidak terbatas maka memungkinkan segala jenis file,buku,dan contoh soal banyak tersedia di internet. Membaca artikel di google juga masih bingung , mungkin penjelasan dengan audio visual akan memudahkan, maka generasi milenial menggunakan youtube sebagai media belajarnya.

    BalasHapus
  10. Nama: Muhammad Iqbal
    NIM: A310190041

    A. Bagaimana cara merealisasikan topik-topik ke dalam sebuah rubrik?

    Menurut saya pribadi, Dimaksudkan bahwa topik yang diangkat ke dalam tulisan artikel merupakan suatu permasalahan yang kontroversial atau mengundang tanggapan pro dan kontra. Kontroversial mengandung pengertian bahwa ada perbedaan pendapat terhadap masalah yang sedang diperbincangkan. Bisa juga ditemui adanya kesamaan pendapat terhadap masalah yang dibahas, namun ditinjau dari sudut pandang yang berbeda, sesuai kapasitas dan kompetensi masing-masing narasumber.

    B. Artikel singkat

    Narkoba adalah Musuh Bersama

    Narkoba adalah obat berbahaya dan telah beredar secara populer di masyarakat, khususnya di kalangan pelajar. Hampir seluruh rakyat Indonesia mengetahui narkoba. Narkoba itu selalu dihindari karena berbahaya dan membuat orang kecanduan. Jika orang telah mengonsumsi narkoba, dan tiba-tiba tidak mengonsumsinya lagi, dia akan merasakan dorongan psikologis yang kuat untuk menkonsumsinya kembali. Terdapat 3 macam narkoba; narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya. Narkotika akan mengakibatkan perubahan kesadaran, mengurangi dan menghilangkan rasa sakit dan bisa menimbulkan ketergantungan (adiksi). Psikotropika mengubah susunan syaraf pusat sehingga mengganggu mental, dan mengubah perilaku. Zat adiktif berbahaya bagi tubuh karena merupakan zat kimia seperti etanol, inhalansia, tembakau.

    Narkoba jenis opium itu awalnya digunakan pada zaman kolonial Belanda. Pemakainya kebanyakan merupakan Orang Cina. Waktu itu, pemerintah Belanda memperbolehkan pemakaian opium. Tanaman ganja dan kokain juga sering ditemukan tumbuh. Namun, untuk menghindari akibat yang tidak diinginkan Belanda mengeluarkan UU State Gazette No.278 Juncto 536, berupa larangan memakai zat yang membuat kecanduan (narkoba), namun obat sintesis yang memiliki efek sama dengan narkoba diperbolehkan.Saat Indonesia merdeka, pemerintah membuat UU yang menyangkut produksi dan distribusi obat berbahaya. Pada tahun 1970an, narkoba menjadi masalah yang besar. Maka dari itu, dibuatlah UU Anti Narkotika nomor 22/1997 dan UU Psikotropika nomor 5/1997. UU tersebut berisi ketentuan pidana terhadap pelaku kejahatan narkotika, dengan cara pemberian sanksi terberat berupa hukuman mati.

    Pelajarlah yang paling rentan untuk mengonsumsi narkoba secara sembarangan. Dalam masa-masa pelajar, mereka masih labil untuk mencari jati diri mereka masing-masing. Oleh karena itu, mereka mudah dipengaruhi. Mereka juga mencari kenikmatan sesaat tanpa memikirkan efeknya bagi masa depan mereka. Pelajar juga memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, sehingga mendorong mereka untuk mencoba hal-hal baru. Pelajar cenderung merasa bahwa temannya lebih mengerti dibanding orang tua. Maka dari itu, pelajar cenderung lebih mengikuti kata teman. Jika mereka berada di pergaulan teman yang buruk, sudah pasti terpengaruh buruk. Berdasarkan Harian Terbit, di kalangan pelajar pada tahun 2010 ada 531 tersangka narkotika, jumlah itu meningkat menjadi 605 pada 2011. Pada tahun 2012 jumlahnya menjadi 695 dan tercatat 1.121 tersangka pada tahun 2013. Bisa dilihat bahwa setiap tahun, jumlah pemakai narkoba di kalangan pelajar terus meningkat.

    Mungkin Anda pernah berpikir bahwa lebih baik tidak ada narkoba di dunia ini. Dunia akan lebih baik tanpa narkoba. Namun, nyatanya tidak. Sebagian narkoba itu berguna untuk kepentingan medis, contohnya, LSD bisa mengurangi rasa kecemasan dan juga mengurangi rasa sakit. Penelitian dari Harvard Medical School menunjukkan bahwa 7 per 8 dari penderita sakit kepala cluster berkurang rasa sakitnya setelah mengonsumsi LSD. Jamur ajaib juga memiliki efek yang kurang lebih sama dengan LSD. Kokain dan Tanaman Coca bisa dipakai sebagai obat bius. Heroin sebagai penghilang rasa sakit. Ketamin untuk mengurangi depresi. Oleh karena itu, UU no.35 tahun 2009 memperbolehkan penggunaan narkoba untuk kepentingan medis.

    Terima kasih.

    BalasHapus
  11. Nama : Muhammad Krisna Pratama Putra
    NIM : A310180090
    Kelas : 7C

    1. Merealisasikan topik dalam rubrik-rubrik pada majalah
    Dalam majalah tersebut jika dihubungkan dengan topik dan direalisasikan tentang rubrik atau ide-ide atau rencana misal dalam topik penggunaan bahasa indonesia dalam era anak muda generai z, maka dalam isi majalah seperti info, artikel atau essy, puisi, maupun apa yang berisi di majalah harus dikaitkan dengan topik yang bertemakan anak muda era nilenial sekarang ini. Dan dari situlah diharapkan pembuatan majalah akan menrik minat dan perhatian dari pembaca khususnya anak muda.

    2. Artikel singkat tentang sumber naskah majalah papirus
    Dalam majalah papirus berasal dari kata papirus yang merupakan sebuah tanaman yang ada di sungai nil, pada zaman dahulu sebelum ada kertas maka dengan tanaman inilah yang digunakan untuk media menulis.
    Memasuki abad pertama sebelum Masehi, penggunaan serat papirus sebagai alat komunikasi mulai mengalami penurunan karena hadirnya perkamen atau media untuk menulis dari kulit binatang. Di saat yang sama, terjadi perkembangan dalam penggunaan lembaran papirus, yang tergolong kaku dan sulit untuk digulung.
    Misalkan saja diambil dari naskah majalah anak muda generasi z tadi dalam majalah papirus tersebut dituliskan dalam softfile yang kemudian digabungkan menjadi kesatuan yang utuh sehingga menjadi sebuah majalah papirus tersebut. Bahkan nama majalah papirus selalu digunakan dan menjadi sebuah sejarah dalam mata kuliah.
    Dalam pembuatan naskah papirus tersebut anggota diharapkan membuat sebuah puisi dengan tema yang sesuai topik dari majalah papirus, kemudian dari gabungan puisi tersebut akan dikirimkan ke penanggung jawab misalkan editor layout atau editor bahasa yang nantinya akan disusun puisi tersebut untuk mengisi majalah tersebut.
    Mundur di penanggung jawab lainya dalam devisi reporter yang bertugas untuk mewawancarai salah satu dosen dengan narasumber tersebut hasil yang diperoleh dapt digunkan menjadi sebuah karya tulisan mungkin bisa menjadi opini ataupun essay. Ada juga devisi sastra yang ditugaskan mungkin membuat novel atau cerpen singkat yang juga disesuikan dengan tema topik dri majalah papirus tersebut.
    Devisi periklanan, yang bertugaskan mengumpulkan iklan-iklan di media sosial ataupun iklan dengan karya sendiri. Dan tidak lupa iklan tersebut juga d kaitanya dengan tema topik tersebut yaitu anak muda. Misalkan saja iklan dalam pembuatan kaos bola, anak muda sekarang rata-rata menyukai sepak bola sehingga tidak menutup kemungkinan iklan tersebut terkait dengan topik yang ada.
    Devisi setting dan layout seperti yang dituliskan tersebut, bahwa tugasnya adalah menyusun semua data dari tiap devisi dan digabungkan menjadi suatu kesatuan yang utuh sehingga membentuk sebuah majalah papirus. Kemudian ada devisi produksi dan distribusi yang bertugas dalam mencetak majalah papirus tersebut yang sudah benar-benr jadi. Dari devisi setting dan layout yang sudah menyusun semua rekap data kemudian ditangani oleh devisis produksi yang akan di cetak majalah tersebut.
    Dari tiap devisi memiliki peranan masing-masing dalam pembuatan majalah papirus, sehingga dibutuhkan sebuah komunikasi dari setiap anggota dan tiap devisi untuk melaksanakan pembuatan papirus. Serta dibutuhkan sebuah tanggung jawab yang telah diamanahkan ke setiap anggota untuk berpartisipasi pembuatan majlah sehingga dihrapkan tidak ada satu mahasiswapun yang tidak ikut ambil peran dalam pembuatan papirus.

    BalasHapus
  12. Nama : Keren Pujaning Jati
    NIM: A310190120
    Kelas: C

    A. Bagaimana cara merealisasikan topik-topik ke dalam sebuah rubrik
    Menurut saya, cara yang pertama untuk merealisakisan topik ke dalam sebuah rubrik adalah mengembangkan topik dengan mencari aspek yang terkait pada topik, mencari sinonim dari topik yang diinginkan, mencari arti yang berhubungan dengan topik, mencari arti yang lebih luas atau lebih sempit dari topik, perubahan kata dasar, istilah ilmiah dan sebagainya. Baru Kemudian topik yang telah dikembangkan tersebut direalisasikan ke dalam sebuah rubrik yang sesuai.
    B. Artikel
    TIPS MEMILIH JURUSAN KULIAH
    Dunia perguruan tinggi memang selalu menarik untuk di bahas. Saat ini, telah ada ratusan jurusan kuliah yang bisa anda masuki. Tentunya, seringkali ini bisa membuat anda, sebagai calon mahasiswa bingung untuk menentukan pilihan. Sering kali banyak calon mahasiswa tersesat dalam memilih jurusan. Bahkan beberapa merasa bahwa memilih jurusan tersebut hanya karena ingin terlihat keren dan ikut-ikut teman. Jangan sampai anda terjebak dengan hal yang demikian. Orang-orang yang biasanya melakukan hal tersebut, lantas tidak akan bertahan dengan jurusannya. Kemudian ia akhirnya memilih menyerah dan beralih ke jurusan yang dianggapnya lebih cocok untuk passionnya. Tentunya hal tersebut sangat merugikan karena secara tidak langsung anda telah membuang waktu 1 tahun untuk melakukan hal yang sia-sia. Perlu diingat bahwa pekerjaan dan karier kadang tidak melulu tentang jurusan yang anda tempuh ketika masa kuliah. Namun, alangkah baiknya jika anda berkuliah di jurusan yang memang tepat dan sesuai dengan passion anda. Sehingga anda tidak membuang waktu, tenaga, uang, dan pikiran secara percuma. Berikut tips memilih jurusan kuliah: a) Membuat list jurusan kuliah dan jalur karier. Bagi anda yang masih bingung menentukan akan kuliah apa, maka ada baiknya anda melakukan hal ini. Pertama, tuliskan mata pelajaran apa saja yang anda sukai, lantas tuliskan jurusan yang berhubungan dengan mata pelajaran tersebut. Kemudian anda menuliskan jalur karier yang memungkinkan untuk jurusan yang anda petakan. b) Gunakan riset dan tren.
    Setelah anda membuat list jurusan, anda bisa mulai untuk melakukan riset seperti apa jurusan tersebut. Apa yang akan anda hadapi ketika anda memasuki jurusan tersebut. Kemudian anda juga tidak bisa mengabaikan tren, hal ini bisa berhubungan dengan lapangan kerja. c) Tetap terbuka dengan ide baru. Terbuka dengan ide yang kadang di tawarkan oleh kerabat terdekat anda sangat penting. d)Jangan terpengaruh teman. Memilih jurusan kuliah merupakan hal yang penting. Dengan kuliah di jurusan yang tepat bisa membuat anda lebih dekat dengan cita-cita anda. Maka dari itu, jangan sampai anda memilih jurusan hanya karena terpengaruh oleh tren yang sedang berkembang di antara teman-teman anda. e) Jangan menyerah pada tekanan orang tua. Hal ini merupakan hal yang paling sering terjadi pada calon mahasiswa baru. Ketika hendak memilih jurusan, biasanya orang tua akan ikut andil turut memilihkan jurusan karena ingin yang terbaik untuk anaknya. Namun sering kali jurusan yang dipilihkan untuk anak tidak sesuai dengan passion anak. Meskipun jurusan yang dipilihkan tidak sesuai. Maka dari itu, ketika anda sudah menetapkan pilihan terhadap jurusan yang anda inginkan alangkah lebih baik jika anda bisa menjelaskan kepada orang tua secara jelas mengapa anda harus kuliah di jurusan tersebut.

    BalasHapus
  13. Nama: Dimas Galang Pamungkas
    Nim: A310180093
    Kelas: 7C


    1. Topik “Utamakan Menggunakan Bahasa Indonesia dalam Keseharian”

    Dalam Pembuatan sebuah majalah terdapat 3 rubrik dalam merealisasikannya, yaitu: (1) Rubrik Opini, (2) Rubrik Informasi (3) Rubrik Hiburan.

    Rubrik 1 opini, dalam topik “Utamakan Menggunakan Bahasa Indonesia dalam Keseharian” Mahasiswa dapat berpendapat dan terkait permasalah sesuai fakta mengapa masyarakat sulit meenggunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.

    Rubrik 2 informasi,
    pelaksanaan dilakukan dengan wawancara kepada narasumber yang paham dengan topik serta mengumpulkan data melalui sumber yang berkaitan dengan pembahasan terkait sulitnya masyarakat Indonesia sulit menggunakan Bahas Indonesia dlam kehidupan sehari-hari

    Rubrik Hiburan, rubik untuk dijadikan sebuah karya hiburan, dapat dibuat karya hiburan berupa (puisi, cerita pendek, pantun, peribahasa, lagu, anekdot,dll) tentunya sebelum menyajikan topik pembahasan utamanya, yaitu “Utamakan Menggunakan Bahasa Indonesia dalam Keseharian” dengan rubrik hiburan pembaca dapat terhibur dengan pembahasan ringan.

    2. Artikel
    “Utamakan Menggunakan Bahasa Indonesia dalam Keseharian”
    Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan untuk berkomunikasi antar umat manusia di seluruh dunia dengan menggunakan bahasa manusia jadi mudah memahami satu dengan manusia lainnya, bahasa yang digunnakan antar negara bebeda-beda, bahasa internasional yang digunakaan adalah bahasa inggris. Bangsa Indonesia sendiri mempunyai bahasa sendiri yakni bahasa Indonesia, Bahasa Indonesia lahir pada 28 Oktober 1928 dan dicetuskan sebagai sikap politik para pemuda pada masa itu yang mengakui satu bangsa yaitu bangsa Indonesia, satu tanah air yaitu Indonesia dan satu bahasa yaitu bahasa Indonesia
    Bahasa Indonesia merupakan Bahasa Nasional hingga identitas suatu bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia memegang peranan yang sangat penting pada semua aspek kehidupan. Dalam dunia Pendidikan pembelajaran Bahsa Indonesia sudah diajarkan sejak sekolah dasar hingga bangku perkulihan sehingga masyarakat sudah tidak asing lagi dengan Bahasa Indonesia, Namun apakah Masyarakat menggunkan Bahasa Indonesia Dalam beerkomunikasi sehari-Hari? Jawabnya adalah tidak, lalu apakah yang menyebabkan masyarakat tidak menggunakan Bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari ada beberapa faktor penyebab masyarakat tidak menggunakan bahasa Indonesia dalam keseharian.
    Yang pertama adalah masyarakat sudah terbiasa menggunakan Bahasa daerahnya sejak masih kecil yang diajarkan oleh orangtua mereka dan lingkungan masyarakat, indonesia memang terkenal dengan beraneka ragam bahasa daerahnya masing-masing sehingga untuk menggunakan Bahasa Indonesia menjadi agak sedikit aneh jika digunakan untuk berkomunikasi didaerahnya yang sudah cenderung menggunkan bahasa daerah. Yang kedua adalah bahasa asing yang cepat masuk ke indonesia di Era 4.0 perkembangan teknologi sangat mempengaruhi penggunaan bahasa terutama bahasa Indonesia masayarakat yang sudah mengenal dan menggunakan berbagai media sosial, di media sosial masyarakat sering meliahat para artis indonesia sering mencampurkan bahasa Indonesia dengan bahasa asing dalam berkomunikasi. sehingga sangat mudah terpengaruh menggunakan bahasa campuran bahsa asing dan bahasa indonesia. Memang tidak mudah menggunakan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi sehari-hari apalagi sudah terbiasa menggunakan bahasa daerah dan bahasa campuran indonesia dan asing namun setidaknya pemerintah harus memperhatikan pentingnya bahasa Indonesia untuk masyarakat, karena bahasa Indonesia adalah identitas suatu bangsa Indonesia.

    BalasHapus
  14. Nama: Sri Rahayu
    NIM: A310180080
    Kelas: 7C
    1. Cara merealisasikan topik ke dalam rubrik-rubrik
    1) Dengan cara menentukan judul sesuai dengan tema atau bahasan.
    2) Membuat rencana topik dengan mencari beberapa sumber referensi, buku, jurnal, web terpercaya, dsb. Misalnya, dengan topik “Pengaruh Bahasa Indonesia dan Bahasa Gaul dalam Penggunaan Media Sosial”.
    3) Judul tersebut dapat dideskripsikan dengan rumusan masalah dan mencari sumber referensi dengan “Bahasa Indonesia”, “Bahasa Gaul”, dan “Media Sosial”.
    4) Setelah menentukan rumusan masalah maka dapat dibentuk tujuan dan menentukan sistematika atau struktur yang telah dipilih. Dalam pembuatan topik ke dalam rubrik diharuskan sesuai dengan bahasan-bahasan yang sesuai dengan judul.

    2. Artikel singkat 3000 huruf
    Pengaruh Bahasa Indonesia dan Bahasa Gaul dalam Penggunaan Media Sosial
    Penggunaan bahasa Indonesia ditetapkan sebagai alat komunikasi yang sah. Penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yang memiliki peran sebagai penyampaian informasi. Penyampaian informasi secara baik dan benar maka penerima informasi akan diterima baik. Pada situasi formal bahasa Indonesia menjadi prioritas utama. Situasi tersebut menunjukan harus sering menggunakan bahasa baku. Faktor-faktor yang harus dihindari dalam pemakaian bahasa seperti interferensi, integrasi, campur kode, alih kode dan bahasa gaul yang tanpa sering disadari sering digunakan dalam berkomunikasi secara resmi.
    Adanya pengaruh dari interferensi, integrasi, campur kode, alih kode dan bahasa gaul perlahan bahasa Indonesia tergeser. Penggunaan bahasa Indonesia tergeser mulai dari dunia film yang sering kita tonton. Seiring perkembangan zaman bahasa dalam negara Indonesia semakin berkembang dan terlihat pengaruhnya. Bahasa gaul yang digunakan dalam lingkungan masyarakat Indonesia bisa berdampak negatif terhadap perkembangan bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa. Penggunaan bahasa gaul tersebut semakin diperparah dengan generasi muda melalui media sosial. Agar dapat terhindar pemakaian bahasa gaul, seharunya kita menanamkan kecintaan dari dalam diri sendiri bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.
    Menurut Mulyana (2008), bahasa gaul adalah sejumlah kata atau istilah yang mempunyai arti yang khusus;, unik, menyimpang atau bahkan bertentangan dengan arti yang lazim ketika digunakan oleh orang-orang dari subkultur tertentu. Bahasa gaul dapat mengganggu siapapun yang membaca dan mendengar kata-kata yang termaksud di dalamnya. Karena, tidak semua orang mengerti akan maksud dari kata-kata gaul tersebut. Terlebih lagi dalam bentuk tulisan, sangat memusingkan dan memerlukan waktu yang lebih banyak untuk memahaminya. Bahasa gaul dapat mempersulit penggunanya dalam berkomunikasi dengan orang lain dalam acara yang formal. Misalnya ketika sedang presentasi di depan kelas.
    Penggunaan media sosial memiliki dampak positif dan dampak negatif dalam penggunaan bahasa gaul, yaitu:
    1. Dampak Positif
    Penggunaan bahasa gaul dapat membuat generasi remaja menjadi lebih kretif. Menciptakan kosakata baru di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Terganggu atau tidaknya dalam bahasa gaul ini tergantung dari individu menikmati inovasi baru atau tidak.
    2. Dampak Negatif
    Penggunaan bahasa gaul dapat mempersulit penggunaan bahasa Indonesia. Memperhambatnya bahasa Indonesia berkembang.

    BalasHapus
  15. Nama: Cyntia Tri Kristianti
    NIM: A310180128
    Kelas: 7C

    Tentang bagaimana cara merealisasikan tiap topik bahasan yang akan dimuat kedalam rubrik-rubrik.

    Menurut saya tentang bagaimana untuk merealisasikan topik pembahasan yang akan dimuat nantinya ke dalam rubik yaitu harus disesuaikan dengan inti keseluruhan pembahasan atau topik yang akan digunakan dalam majalah.

    Artikel

    Menurunnya Kualitas Pembelajaran Akibat Pademi Covid-19 Pandemi Covid-19 memaksa masyarakat untuk membatasi segala kegiatan hingga berhenti dari rutinitasnya sejenak guna menghentikan penyebaran virus corona (Covid-19).Tentunya dengan adanya pandemi ini, telah membawa dampak buruk serta penurunan kualitas bagi beberapa bidang. Satu tahun lebih sudah masyarakat Indonesia menghadapi kebiasaan-kebiasan baru sehingga timbul sebagai tantangan besar dalam segala aspek, salah satunya adalah aspek pendidikan.

    Kegiatan belajar mengajar sebelum dan setelah adanya pandemi covid-19 memang jelas berbeda, pembelajaran setelah adanya pandemi ini dirasa lebih sulit menurut semua pihakyang terlibat. Target kurikulum selama pandemi covid-19 juga berbeda dengan kegiatan belajar dalam kondisi normal. Kita tidak bisa seenaknya menuntut kualitas terhadap target kurikulum di masa pandemi, karena saat pandemi yang menjadi tujuan utamanya adalah menjaga keselamatan dan kesehatan peserta didik, keluarga dan guru yang terlibat dalam suatu satuan pendidikan.

    Sehingga pada saat ini meskipun sudah melampaui satu tahun pendidikan berjalan beriringan bersama pandemi, namun masih jelas nampak bahwa siswa kehilangan kesempatan belajar sebagaimana mestinya, hak anak dalam belajar tidak terpenuhi secara maksimal, hingga kehilangan antusias belajarnya sehingga kualitas pendidikan bagi anak turun begitu saja akibat dampak pandemicovid-19.

    Penurunan kualitas tersebut meliputi kualitas kemampuan bahasa anak yang dikarenakan guru tidak dapat menyampaikan materi ajar secara konstektual, kualitas motivasi belajar anak, sampai pada penurunan kualitas keterampilan yang harus dimiliki siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Meskipun hal tersebut dapat dikatakan sebagai beban dalam dunia pendidikan, namun merupakan tanggung jawab semua elemen pendidikan khususnya negara dalam memfasilitasi kelangsungan belajar bagi semua satuan pendidikan guna melakukan pembelajaran yang seefektif mungkin.

    Ketika sistem pembelajaran sudah mulai menerapkan konsultasi terbimbing secara tatap muka dengan kebiasaan new normal, masih saja ada kendala yang mengakibatkan sistem pembelajaran tersebut berulang kali tidak berkelanjutan dalam jangka yang panjang.

    Pembelajaran daring atau pembelajaran jarak jauh yang saat ini masih menjadi dominan dalam sistem pembelajaran, tentunya berdampak buruk bagi kualitas anak khususnya anak usia Sekolah Dasar. Tak jarang dari mereka mengandalkan orang tua untuk menyelesaikan tugasnya, hal tersebut berdampak pada psikologis anak yang berhubungan dengan rasa tanggung jawab terhadap dirinya sendiri.

    Kualitas tanggungjawab tersebut kini telah mengalami penurunan, dengan alasan guru tidak tahu siapa yang mengerjakan tugasnya. Sampai-sampai ada orang tua yang menyalahkan sepenuhnya kepada guru akibat anaknya malas untuk belajar di rumah. Perbuatan seperti itu sangat mempengaruhi pemikiran anak yang menganggap benar bahwa guru tidak dapat menyesuaikan diri terhadapnya ketika melaksanakan pembelajaran secara daring. Meskipun banyak terjadi penurunan kualitas pendidikan bagi anak, namun bukan hanya Indonesia saja yang mengalami hal tersebut. Semua negara turut merasakan penurunan kualitas pendidikan terhadap kualitas anak hingga semua kalangan dalam pendidikan. Untuk mendukung upaya pemerintah setidaknya mampu mengembalikan kualitas pendidikan seperti sebelumnya, bahkan mampu melampaui kualitas pendidikan sebelum pandemi ini. Dengan catatan, bahwa semua pihak juga turut serta sebaik mungkin dalam implementasi perbaikan untuk saat ini bagi kualitas pendidikan di Indonesia.

    BalasHapus
  16. Nama: Erni Styaningsih
    NIM: A310180134
    Kelas: C

    a. Menurut saya, cara merealisasikan topik-topik ke dalam sebuah rubrik itu dengan memilih karya yang sesuai dengan topik kemudian mengembangkan topik dengan mencari aspek terkait pada topik tersebut. Topik akan diangkat dalam sebuat majalah perlu dikategorikan sesuai dengan rubrik. Terdapat tiga jenis rubrik yaitu rubrik opini, informasi dan berita, serta hiburan. Isi dalam rubrik merupakan pokok atau topik dari tema yang telah ditentukan, sehingga antara topik dengan rubrik terdapat kesinambungan isinya.

    BalasHapus
  17. Nama: Erni Styaningsih
    NIM: A310180134
    Kelas: C

    a. Menurut saya, cara merealisasikan topik-topik ke dalam sebuah rubrik itu dengan memilih karya yang sesuai dengan topik kemudian mengembangkan topik dengan mencari aspek terkait pada topik tersebut. Topik akan diangkat dalam sebuat majalah perlu dikategorikan sesuai dengan rubrik. Terdapat tiga jenis rubrik yaitu rubrik opini, informasi dan berita, serta hiburan. Isi dalam rubrik merupakan pokok atau topik dari tema yang telah ditentukan, sehingga antara topik dengan rubrik terdapat kesinambungan isinya.

    b. Artikel singkat.
    “MEMAHAMI  GAYA BELAJAR  GENERASI MILENIAL”

    Terciptanya iklim kelas yang kondusif, tidak terlepas dari peran guru yang mampu menginspirasi dan mencerahkan siswanya. Di tangan guru kreatif dan inspiratiflah akan tercetak dan tertoreh generasi emas Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter.
    Di antara ciri-ciri pendidik abad 21 yang dirindukan kehadirannya adalah guru yang mempunyai visi, kepemimpinan, model teladan, mampu berkolaborasi, mengambil risiko, menyesuaikan diri, pembelajar sepanjang hayat, dan memiliki kemampuan berkomunikasi yang efektif.
    Di era digital ini, siswa perlu dibekali dengan keterampilan esensial abad 21, di antaranya meliputi terampil mematuhi perintah Allah dan berakhlak mulia, terampil teknologi dan manajemen informasi, terampil belajar, berfikir, dan berinovasi, terampil dengan kecakapan hidup, berkarier, sosial, dan kesadaran global. Ciri-ciri pembelajaran abad 21, antara lain komunikasi, (communication), pemikiran kritis (critical thinking skills), kolaborasi (collaboration), kreativitas (creativity).
    Untuk mentransfer pengetahuan dan menanamkaan sikap, serta keterampilan kepada siswa, maka guru perlu memahami karakteristik gaya belajar generasi milenial. Gaya belajar yang dimaksudkan adalah cara seseorang dalam menerima hasil belajar dengan tingkat penerimaan yang lebih optimal.
    Menurut DePorter dan Hernacki (2002), gaya belajar adalah kombinasi dari menyerap, mengatur, dan mengolah informasi. Gaya belajar merupakan kecenderungan siswa untuk mengadaptasi strategi tertentu dalam belajarnya sebagai bentuk tanggung jawabnya untuk mendapatkan satu pendekatan belajar yang sesuai dengan tuntutan belajar di kelas/sekolah maupun tuntutan dari mata pelajaran.
    Setiap orang memiliki gaya belajar masing-masing. Pengenalan gaya belajar sangat penting karena dengan mengetahui gaya belajar setiap siswa, para guru dapat menerapkan strategi pembelajaran yang tepat. Secara realita jenis gaya belajar seseorang merupakan kombinasi dari beberapa gaya belajar.
    Menurut Fleming dan Mills (1992) ada tiga gaya belajar, yaitu: gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik. Berikut penjabaran ketiga gaya belajar tersebut

    BalasHapus
  18. Nama: Budhi Arti Laras Sukmawati
    NIM/Kelas: A310190128/ 7C

    1. Menurut saya cara merealisasikan topik ke dalam rubik-rubik dengan cara memahami dahulu topik apa yang akan dibahas, setelah paham makan langkah selanjutnya adalah mencari pokok-pokoh pembahasan yang mencerminkan topik pembahasan tersebut dan menentukan pokok-pokok pembahasan maka setiap pokok pembahasan dapat dijadikan tiang dalam rubik pembahasan yang akan rangkai.

    2. Sesuatu yang Perlu untuk Diterapkan agar Kemenangan Tidak Sebatas Angan
    Suatu tim dalam olah raga misalkan sepak bola tentu saja di dalamnya terdiri dari beberapa orang yang bisa bermain di sebuah lapangan. Pemain intinya biasanya berjumlah 11 orang dan sekelompok yang lain akan berada di luar dari lapangan pertandingan. Sekalipun antara pemain dan kelompok yang lain tersebut terbilang terpisah, namun sesungguhnya mereka adalah sebuah kesatuan.
    Di luar para pemain inti yang tampak di laga pertandingan, masih ada pemain cadangan, dokter, pelatih tim, manager dan masih banyak lagi yang lainnya. Sekalipun yang nampak hanyalah para pemain, namun peran dari individu yang ada di luar lapangan tentu amat diperlukan.
    Ada gambaran sederhana, yaitu misalnya saja supporter malas untuk memberikan semangat kepada pemain atau bahkan mencemooh dan merendahkan mereka yang ada di lapangan, maka tentu saja para pemain yang ada di lapangan tersebut semangatnya menjadi menurun. Sekalipun supporter tidak nampak ikut bertanding di area pertandingan, namun mereka mempunyai dampak yang besar atas permainan yang dimainkan oleh tim.
    Adapun gambaran lainya adalah sejarah dari bangsa Indonesia yang dijajah oleh Belanda dalam waktu kurang lebih 350 an tahun. Di antara yang dilakukan oleh Belanda pada saat itu adalah menggunakan strategi pecah belah.Sehingga, berbagai bentuk perlawanan yang dilakukan pada masa penjajahan tersebut amat mudah untuk dipatahkan lantaran sifatnya hanya kedaerahan.
    Kekalahan atas berbagai perlawanan yang ada terhadap penjajah tidak lain adalah karena tidak adanya koordinasi untuk melawan penjajah antara daerah yang satu dengan daerah yang lain sehingga masing-masing menjadi terpecah dan tidak ada kesatuan.
    Bayangkan saja seorang superman yang sekalipun kuat harus melawan musuh yang bersatu, tentu saja akhirnya akan kalah. Sehingga di sini bisa diambil pelajaran bahwa kebaikan yang terpecah belah bisa dikalahkan oleh kejahatan yang terbingkai dalam persatuan.
    Demikian juga hari ini dimana masing-masing daerah ingin kemerdekaan masing-masing. Tentu saja ini memberikan pengaruh tersendiri kepada Negara Indonesia.Jika hal tersebut dilakukan secara bersama-sama, tentu saja Negara ini menjadi bubar.
    Oleh karenanya, yang diperlukan adalah suatu bentuk persatuan. Sekalipun perbedaan adalah hal yang niscaya. Namun dengan adanya perbedaan tersebut justru menjadi saling melengkapi antara satu dengan yang lain.

    BalasHapus
  19. Nama : Zani Tri Widiatama
    NIM : A310190112
    Kelas : C

    A. Bagaimana cara merealisasikan topik-topik ke dalam sebuah rubrik?

    Menurut saya pribadi,topik adalah sesuatu yang dicari, diinterpretasikan, dipahami, dan ditanggapi. Jika wacana tersebut tidak memiliki topik, maka pembaca tidak dapat memahami isi dari wacana.

    B. Artikel singkat
    Penerapan pembelajaran daring dimasa pandemi covid-19
    Pelaksanakan pembelajaran daring adalah salah satu model pembelajaran yang dilakukan pada masa pandemi, karena dalam prinsip kebijakan pendidikan di masa pandemi Covid-19 adalah mengutamakan kesehatan dan keselamatan para peserta didik, para pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat pada umumnya, dalam rangka pemenuhan layanan pendidikan selama masa pandemi.

    Penerapan pembelajaran daring ini tentu menuntut kesiapan berbagai pihak, baik dari pihak sekolah, pemangku jabatan, dan pihak peserta didik itu sendiri. Pembelajaran daring dapat dilaksanakan dengan menggunakan model interaktif berbasis internet dan Learning Manajemen System (LSM). Misalnya dengan menggunakan aplikasi WhatsApp, Google, Zoom, dan lain-lain.

    Di tengan Pandemi ini dalam menggunakan pembelajaran daring tentu memberikan dampak bagi kita yang menjalankannya. Salah satu dampak positifnya adalah guru dan siswa menjadi lebih mampu dalam menggunakan aplikasi pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran menjadi lebih fleksibel sebab bisa dilaksanakan di rumah dan bisa dilaksanakan di mana saja. Selain itu pembelajaran ini tentu juga memiliki dampak negatif bagi yang menjalankannya. Seperti terjadinya kesalahpahaman, karena komunikasi dilakukan tanpa tatap muka, jaringan internet sering tidak lancar terutama daerah pelosok yang susah jangkauan, dan memerlukan teknologi yang baik.

    Adanya pembelajaran daring ini membuat dilema tersendiri bagi orang-orang yang menjalankannya, bagi para siswa, guru, terutama bagi orangtua yang harus mendampingi anak-anaknya belajar, terlebih lagi orangtua yang memiliki lebih dari satu orang anak. Tak jarang orangtua banyak yang mengeluh dan merasa kewalahan akan pembelajaran daring. Anak-anak tentunya membutuhkan pendampingan dalam belajar, mereka harus melaksanakan berbagai macam tugas yang harus dikumpulkan dalam waktu yang telah ditentukan.

    Guru dalam pembelajaran daring ini juga mempunyai dilema tersendiri, yakni sulitnya mengukur pencapaian pembelajaran karena antara materi yang satu dengan yang lainnya. Terkadang ada diantara peserta didik yang tidak menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru, dan kalaupun ada menyelesaikan tentunya sulit memastikan apakah itu hasil kerjan anak atau hasil kerja orang lain, dalam hal ini tentu orangtua.

    BalasHapus
  20. Nama : Ni’matul Khoiriyah
    NIM : A310180094
    Kelas : C

    a. Cara merealisasikan topik-topik ke dalam sebuah rubrik?
    Menurut saya, cara merealisasikan topik dalam dalam rubrik dapat dilakukan dengan cara memilih karya sesuai dengan karya tempat masing-masing. Topik-topik dalam sebuah majalah dapat ditentukan dengan menggunakan rubrik yang sesuai. Untuk menentukan rubrik terdapat rubrik-rubrik yang ditentukan yaitu berita, informasi, opini, cerita inspiratif dan lain-lain. Merumuskan struktur/sistematika mengenai bahasan bahasan pokok bahasan-bahasan yang akan disajikan dalam sebuah rubrik. Isi dalam rubrik merupakan pokok atau topik dari tema yang telah ditentukan, sehingga antara topik dengan rubrik dapat berkesinambungan dengan isi dalam tema tersebut.

    b. Artikel “Penggunaan Bahasa Indonesia Di Kalangan Generasi Milenial”
    Bahasa Indonesia memegang peranan penting pada semua aspek kehidupan sehari-hari warga negara Indonesia dalam hal berkomunikasi. Sering kali dengan alasan mempermudah komunikasi, tidak sedikit orang menggunakan bahasa Indonesia dengan tidak baik dan benar. Karena itu, perlu adanya kepatuhan dalam penggunaan bahasa Indonesia, agar pertahanan bahasa Indonesia tetap terjaga, mengingat banyak pengaruh dikarenakan globalisasi, salah satunya pada sektor pendidikan. Generasi milenial ialah masa adanya peningkatan penggunaan dan keakraban dengan komunikasi, media dan teknologi digital seperti sekarang ini. Generasi yang hidup di era milenial ini memiliki karakter yang khas.
    Namun bagaimana sekarang? Di era milenial seperti saat ini masihkah ada kebanggaan menggunakan bahasa Indonesia? Salah satu kelemahan orang Indonesia untuk bersaing dengan orang luar negeri adalah bahasa. Kultur bahasa Indonesia yang tidak menggunakan bahasa asing sebagai bahasa pengantar membuat sebagian besar rakyat Indonesia hanya bisa berbahasa Indonesia. Kesadaran itulah yang kini mulai disadari keinginan belajar dan menggunakan bahasa asing mulai tumbuh. Namun seiring waktu keinginan belajar bahasa asing justru membuat bahasa Indonesia terpinggirkan. Banyak anak usia sekolah, terutama kaum milenial yang tinggal di kota besar, yang terlihat gagap berbahasa Indonesia.
    Banyak diantara mereka yang bahkan lebih fasih berbahasa asing daripada berbahasa Indonesia. Mengapa itu bisa terjadi? Keinginan mempersiapkan anak memasuki era globalisasi tentu boleh-boleh saja. Namun jika itu mengorbankan jati diri bangsa apalah gunanya. Namun yang terjadi tidak seperti yang diperkirakan, anak-anak justru semakin asing dengan bahasa lokal. Menjamurnya bahasa bilingual memperparah kondisi ini, beberapa sekolah yang berlabel “sekolah Internasional” bahkan menggunakan bahasa asing sebagai bahasa pengantar kegiatan belajar satu mata pelajaran yang diajarkan hanya beberapa jam dalam seminggu. Kehidupan dan interaksi anak muda milenial pun terlepas dari “kontaminasi bahasa”. Penggunaan istilah-istilah yang entah dari mana asalnya semakin menghilangkan wujud asli bahasa Indonesia. Di era milenial saat ini, bahasa Indonesia banyak tercampur dengan bahasa asing. `kids jaman now` menggantikan istilah remaja masa kini `woles` yang menggantikan santai, konon diambil dari kata slow yang diucapkan terbalik. Serta masih banyak istilah-istilah yang sebelumnya tidak terkenal. Secara umum, remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak.
    Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa, remaja merupakan peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun. Remaja memiliki tempat di antara anak-anak dan orang tua karena sudah tidak termasuk golongan anak tetapi belum juga berada dalam golongan dewasa atau tua. Masa remja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak memiliki status anak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. NAMA : NI'MATUL KHOIRIYAH
      NIM : A310180094
      KELAS C

      a. Cara merealisasikan topik-topik ke dalam sebuah rubrik?

      Menurut saya, cara merealisasikan topik dalam dalam rubrik dapat dilakukan dengan cara memilih karya sesuai dengan karya tempat masing-masing. Topik-topik dalam sebuah majalah dapat ditentukan dengan menggunakan rubrik yang sesuai. Untuk menentukan rubrik terdapat rubrik-rubrik yang ditentukan yaitu berita, informasi, opini, cerita inspiratif dan lain-lain. Merumuskan struktur/sistematika mengenai bahasan bahasan pokok bahasan-bahasan yang akan disajikan dalam sebuah rubrik. Isi dalam rubrik merupakan pokok atau topik dari tema yang telah ditentukan, sehingga antara topik dengan rubrik dapat berkesinambungan dengan isi dalam tema tersebut.

      b. Artikel “Penggunaan Bahasa Indonesia Di Kalangan Generasi Milenial”

      Bahasa Indonesia memegang peranan penting pada semua aspek kehidupan sehari-hari warga negara Indonesia dalam hal berkomunikasi. Sering kali dengan alasan mempermudah komunikasi, tidak sedikit orang menggunakan bahasa Indonesia dengan tidak baik dan benar. Karena itu, perlu adanya kepatuhan dalam penggunaan bahasa Indonesia, agar pertahanan bahasa Indonesia tetap terjaga, mengingat banyak pengaruh dikarenakan globalisasi, salah satunya pada sektor pendidikan. Generasi milenial ialah masa adanya peningkatan penggunaan dan keakraban dengan komunikasi, media dan teknologi digital seperti sekarang ini. Generasi yang hidup di era milenial ini memiliki karakter yang khas.

      Namun bagaimana sekarang? Di era milenial seperti saat ini masihkah ada kebanggaan menggunakan bahasa Indonesia? Salah satu kelemahan orang Indonesia untuk bersaing dengan orang luar negeri adalah bahasa. Kultur bahasa Indonesia yang tidak menggunakan bahasa asing sebagai bahasa pengantar membuat sebagian besar rakyat Indonesia hanya bisa berbahasa Indonesia. Kesadaran itulah yang kini mulai disadari keinginan belajar dan menggunakan bahasa asing mulai tumbuh. Namun seiring waktu keinginan belajar bahasa asing justru membuat bahasa Indonesia terpinggirkan. Banyak anak usia sekolah, terutama kaum milenial yang tinggal di kota besar, yang terlihat gagap berbahasa Indonesia.

      Banyak diantara mereka yang bahkan lebih fasih berbahasa asing daripada berbahasa Indonesia. Mengapa itu bisa terjadi? Keinginan mempersiapkan anak memasuki era globalisasi tentu boleh-boleh saja. Namun jika itu mengorbankan jati diri bangsa apalah gunanya. Namun yang terjadi tidak seperti yang diperkirakan, anak-anak justru semakin asing dengan bahasa lokal. Menjamurnya bahasa bilingual memperparah kondisi ini, beberapa sekolah yang berlabel “sekolah Internasional” bahkan menggunakan bahasa asing sebagai bahasa pengantar kegiatan belajar satu mata pelajaran yang diajarkan hanya beberapa jam dalam seminggu. Kehidupan dan interaksi anak muda milenial pun terlepas dari “kontaminasi bahasa”. Penggunaan istilah-istilah yang entah dari mana asalnya semakin menghilangkan wujud asli bahasa Indonesia. Di era milenial saat ini, bahasa Indonesia banyak tercampur dengan bahasa asing. `kids jaman now` menggantikan istilah remaja masa kini `woles` yang menggantikan santai, konon diambil dari kata slow yang diucapkan terbalik. Serta masih banyak istilah-istilah yang sebelumnya tidak terkenal. Secara umum, remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa, remaja merupakan peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun. Remaja memiliki tempat di antara anak-anak dan orang tua karena sudah tidak termasuk golongan anak tetapi belum juga berada dalam golongan dewasa atau tua. Masa remja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak memiliki status anak.

      Hapus
  21. Nama: Anindita Garini
    NIM: A310180092
    Kelas: VII C

    BalasHapus
    Balasan
    1. Topik "Eksistensi Bahasa Indonesia dalam Penggunaan Sosial Media di Era Milenial"

      Hapus
    2. 1. Topik "Eksistensi Bahasa Indonesia dalam Penggunaan Sosial Media di Era Milenial"

      3 Rubrik dalam merealisasikan majalan
      (1) Rubrik Opini
      (2) Rubrik Informasi
      (3) Rubrik Hiburan

      2. Artikel
      Eksistensi Bahasa Indonesia dalam Penggunaan Sosial Media di Era Milenial

      Bahasa adalah sesuatu yang mendukung pemikiran manusia dan merupakan sumber pemahaman dan pengetahuan manusia. Sebagai simbol pemahaman, bahasa mengajarkan manusia untuk memahami hal-hal di sekitarnya dan membimbing setiap orang untuk memiliki pengetahuan dan membimbing setiap orang untuk memiliki pengetahuan dan keahlian. selain itu bahasa dapat diartikan sebagai simbol atau kesepakatan yang diterima secara sosial yang memberikan gambaran melalui manfaat simbol yang dipersyaratkan dan kombinasi simbol yang diatur oleh peraturan.

      Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi yang digunakan oleh seluruh masyarakat yang mendiami negara Indonesia. Bahasa Indonesia adalah jati diri sekaligus identitas bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia memegang peranan penting pada semua aspek kehidupan. Bahasa Indonesia bukan hanya alat komunikasi, melainkan juga alat pemersatu bangsa.

      Bahasa merupakan suatu alat yang digunakan manusia dalam berkomunikasi, bahasa yang digunakan bisa berupa tuturan maupun tulisan. Dalam penggunaanya bahasa menjadi banyak ragamnya tergantung kebutuhan dan tujuan komunikasi, baik secara lisan maupun tulisan. Seiring majunya peradaban manusia, banyak cara yang bisa dilakukan oleh seseorang untuk berkomunikasi, salah satunya yaitu menggunakan sosial media.

      Seiring dengan perkembangan zaman, bahasa Indonesia mengalami perkembangan, baik kearah positif, maupun ke arah negatif. Keadaan yang ada sekarang fungsi bahasa Indonesia mulai digantikan atau tergeser oleh bahasa asing. Dikarenakan sikap yang meyakini bahwa terlihat modern, dan terpelajar jika menggunakan istilah atau bahasa asing dalam berkomunikasi pada pergaulan sehari-hari. hal tersebut dapat berdampak pada eksistensi bahasa Indonesia.

      Perkembangan bidang inovasi teknologi informasi dan telekomunikasi atau jejaring lainnya, saat ini merupakan bentuk kemajuan teknilogi. Di Era Milenial ini, sosial media bersifat interaktif dan fungsi spesifik dan berevolusi sangat cepat tanpa adanyakendali.

      Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar sangat penting untuk diketahui oleh para remaja di Era milenial. Hal ini supaya bahasa Indonesia yang merupakan bahasa persatuan dalam dunia pendidikan bisa tetap ada dan tidak kalah eksistensinya oleh bahasa gaul.

      Hapus
  22. Nama: Dewi Agustina
    NIM: A310180105
    KELAS: 7C

    A. Bagaimana cara merealisasikan topik-topik ke dalam sebuah rubrik?
    Menurut saya, cara merealisasikan topik ke sebuah rubrik yaitu dengan cara menentukan sebuah tujuan topik yang akan di masukkan kesebuah rubrik, pilih jenis rubrik yang sesuai dengan topik, tentukan sebuah kriteria, buatlah tingkatan kinerja dalam sebuah rubrik, tulis deskriptor untuk setiap level rubrik, dan revisi kembali topik yang sudah di masukkan kesebuah rubrik.

    B. Siapkanlah artikel singkat 3000 huruf!
    "PERAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI ALAT PEMERSATU
    NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (NKRI)"

    Peran bahasa Indonesia sebagai
    bahasa resmi dan persatuan Negara
    Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
    sampai saat ini belum tergoyahkan. Hal
    ini dapat kita lihat pada penggunaan
    bahasa Indonesia untuk kegiatan-
    kegiatan resmi dan kenegaraan, seperti
    penggunaan bahasa Indonesia dalam
    undang-undang, peraturan-peraturan,
    pidato kenegaraan, rapat-rapat resmi,
    bahasa pengantar pendidikan, naskah
    dan dokumen-dokumen serta surat
    resmi, dan sebagainya. Sampai saat ini
    bahasa Indonesia sebagai bahasa
    nasional masih digunakan secara aktif dalam interaksi sehari-hari oleh bangsa
    Indonesia, terutama dalam komunikasi
    antarsuku.

    Kedudukan dan Fungsi Bahasa
    Indonesia sebagai Bahasa Negara dan
    Bahasa Nasional
    Sebagai bangsa Indonesia sepatutnya
    kita menyadari bahwa kedudukan
    bahasa Indonesia ada 2 (dua), yaitu (1)
    sebagai bahasa negara atau resmi dan
    (2) sebagai bahasa nasional atau
    persatuan. Kedudukan sebagai bahasa
    Indonesia sebagai bahasa negara atau
    resmi tertulis dalam Undang-Undang
    Dasar 1945 Bab XV, Pasal 36 yang
    menyatakan bahwa “bahasa negara ialah
    bahasa Indonesia.” Kedudukan sebagai
    bahasa nasional tercantum dalam ikrar
    Sumpah Pemuda tahun 1928 ketiga yang
    berbunyi “Kami Putra dan Putri
    Indonesia menjunjung bahasa persatuan,
    bahasa Indonesia”.
    Di dalam kedudukannya sebagai
    bahasa negara atau resmi, selain yang
    tercantum Undang-Undang Dasar 1945
    Bab XV, Pasal 36 diperkuat lagi melalui
    “Hasil Seminar Politik Nasional” yang
    diselenggarakan di Jakarta pada tanggal
    25 sampai dengan tanggal 28 Februari
    1975, yang menghasilkan rumusan
    tentang kedudukan bahasa Indonesia
    sebagai bahasa negara yang berfungsi (1)
    bahasa resmi kenegaraan, (2) bahasa
    pengantar resmi di lembaga-lembaga
    pendidikan, (3) bahasa resmi di dalam
    perhubungan pada tingkat nasional
    untuk kepentingan perencanaan dan
    pelaksanaan pembangunan, dan (4)
    bahasa resmi di dalam pengembangan
    kebudayaan dan pemanfaatan ilmu
    pengetahuan serta teknologi modern.

    Sebagai fungsi pengembangan
    kebudayaan dan pemanfaatan ilmu
    pengetahuan serta teknologi, bahasa
    Indonesia menjadi perekat hubungan
    kebudayaan yang beragam. Tanpa
    bahasa Indonesia, tentu penyebarluasan
    kebudayaan yang ada di Indonesia tidak
    dapat dengan cepat dinikmati oleh
    masyarakat Indonesia. Dengan bahasa
    Indonesia penyebaran ilmu pengetahuan
    melalui buku-buku, majalah, surat kabar,
    baik cetak maupun elektronik akan dapat
    dengan cepat menjangkau luas ke
    pelosok tanah air Indonesia.
    Di dalam kedudukannya sebagai
    bahasa nasional, bahasa Indonesia
    berfungsi sebagai (1) lambang
    kebanggaan nasional, (2) lambang
    identitas nasional, (3) alat pemersatu
    berbagai masyarakat yang berbeda latar
    belakang budaya dan bahasanya, dan (4)
    alat perhubungan antarbudaya dan
    antardaerah.

    BalasHapus
  23. Nama : Anggun Sita Dewi
    NIM : A310190133
    Kelas : C
    • Berikan pendapat Anda mengenai bagaimana caranya merealisasikan topik ke dalam rubrik-rubrik. Misalnya topik "Eksistensi Bahasa Indonesia Tahun 2021 di Bidang Kesehatan".
    Jawab : menurut saya dalam merealisasikan sebuah topik ke dalam rubrik-rubrik harus sesuai dengan hasil tahap pemilahan yang dilakukan sebelumnya. Jadi setiap topik yang akan dibawakan atau dibahas harus sesuai rubrik yang telah ditentukan. Topik-topik yang diangkat dalam sebuah majalah harus sesuai dengan rubrik yang sudah dikategotikan. Dalam membuat rubrik akan melewati beberapa tahapan. Misalnya dalam topik “Eksistensi Bahasa Indonesia Tahun 2021 di Bidang Kesehatan" jika dibuat rubrik yaitu melewati tahapan sebagai berikut:
    1. Pilih topik
    Sebelum membuat rubrik, kita sudah seharusnya memilih topik terlebih dahulu. Topik yang diangkat seharusnya berupa isu atau kejadian yang masih hangat untuk diperbincangkan di kalangan masyarakat atau pembaca.
    2. Menentukan tujuan
    Dalam tahapan ini, rubrik yang akan dibuat harus memiliki tujuan pembuatan rubrik. Misalnya dalam contoh topik “Eksistensi Bahasa Indonesia Tahun 2021 di Bidang Kesehatan" bertujuan untuk memberikan informasi mengenai eksistensi bahasa Indonesia tahun 2021 di bidang kesehatan kepada para pembaca.
    3. Pilih jenis rubrik
    Dalam tahapan ini, rubrik yang akan dibuat harus sesuai dengan jenis dan kategori rubrik yang ada. Misalnya dalam contoh topik “Eksistensi Bahasa Indonesia Tahun 2021 di Bidang Kesehatan" dibuat kedalam jenis rubrik analitik yang berisi esai tentang topik tersebut.
    4. Tulis esai
    Jika sudah menentukan jenis rubriknya, penulis bisa mulai menulis esai sesuai dengan jenis rubrik yang dipilih.
    5. Revisi dan publikasi
    Sesudah selesai menulis esai untuk sebuah rubrik, sebaiknya cek ulang dan revisi jika masih ada kesalahan. Setelah melalui tahapan revisi, rubrik dengan topik “Eksistensi Bahasa Indonesia Tahun 2021 di Bidang Kesehatan" dalam wujud esai bisa dipublikasi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. Nama : Anggun Sita Dewi
      NIM : A310190133
      Kelas : C
      • Artikel
      "Eksistensi Penggunaan Bahasa Indonesia di Masa Pandemi Covid-19"

      Pada tahun 2019, Indonesia mencatat kasus pertama covid-19 di Indonesia. Pendemi covid-19 ini sangat cepat menyebar dari satu negara ke negara lain. Akibat dari adanya pandemi covid-19 ini seluruh negara di dunia menyatakan tanggap darurat akibat penyebaran covid-19 yang cepat. Seluruh sector yang ada pemerintahan Indonesia juga mulai terganggu. Banyak kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah untuk mengurangi dampak pandemi covid-19 ini. Dari sekian banyaknya kebijakan yang diambil oleh pemerintah tak luput adanya beberapa kosakata baru yang menyebar di kalangan masyarakat. Kebanyakan kosa kata baru mengadopsi dari serapan bahasa Asing karena covid-19 ini sudah dalam tahap pandemi, yaitu bencana yang terjadi di hampir semua negara yang ada di dunia.

      Kosakata baru yang kebanyakan serapan dari bahasa Asing ini harus segera ditindak lanjuti karena akan mengurangi eksistensi penggunaan bahasa Indonesia di negara sendiri. Kosakata yang muncul di masa pandemi covid 19 meliputi: social distancing, lockdown, new normal, physical distancing, rapid test, swab test, herd immunity, imported case, suspect, self isolation, self quarantine, dan sebagainya. Contoh kosakata baru tersebut cepat tersebar di kalangan masyarakat dengan bantuan media digital dan media masa. Namun tak sedikit masyarakat yang mengucapkan kosa kata baru tersebut tanpa mengetahui makna yang sebenarnya. Penggunaan bahasa asing memang dianggap tidak ada salahnya, akan tetapi akan berakibat pada pemaknaan yang akan ditanggap massyarakat yang berbeda. Untuk menghindari kesalahan pemaknaan tersebut sudah seharusnya bahasa Asing yang mulai terkenal di kalangan masyarakat bisa diserap ke dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar untuk dicarikan padanan yang sesuai.

      Eksistensi penggunaan bahasa Indonesia di masa pandemi Covid-19 sempat menurun drastis. Alasan menurunnya penggunaan bahassa Indonesia di masa pandemi Covid-19 diakibatkan adanya bahasa Asing yang lebih sering digaungkan baik di media sosial maupun di media masa. Kosa kata bahasa Asing yang sering didengar masyarakat seperti pada contoh di atas. Sebenarnya seiring berjalannya waktu kosa kata bahasa Asing tersebut juga mulai dikaji dan dicarikan padanan yang sesuai. Contoh kosa kata bahasa Asing yang telah memiliki padanan yaitu : (1) social distancing padanannya yaitu pembatasan sosial, (2) lockdown padanannya yaitu karantina wilayah, (3) new normal padanan yang sesuai yaitu kenormalan baru, (4) physical distancing padanan yang sesuai yaitu pembatasan fisik, (5) rapid test padanan yang sesuai yaitu tes cepat, (6) swab test padanan yang sesuai yaitu tes usap, (7) herd immunity padanan yang sesuai yaitu kekebalan kelompok, (8) imported case padanan yang sesuai yaitu kasus impor, (9) suspect padanan yang sesuai yaitu terduga, dan masih banyak lainnya.

      Kosa kata bahasa Asing yang sudah diserap bahasa Indonesia dan dicarikan padanan yang sesuai diharapkan dapat cepat tersebar di lingkungan masyarakat. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan eksistensi bahasa Indonesia di masa pandemi dan tidak menimbulkan kerancuan dalam pemaknaan kata. Bahasa Indonesia diharapkan selalu mampu dan eksis bagaimana pun keadaan yang sedang dialami. Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan sudah sewajarnya masyarakat bangga dan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

      Hapus
  24. Nama : Ristika Dwi Pramutya
    NIM : A31018013
    Kelas : C

    A. Bagaimana cara merealisasikan topik-topik ke dalam sebuah rubric?

    Menurut saya, cara yang untuk merealisakisan topik ke dalam sebuah rubrik yang pertama yang harus dilakukan adalah mengembangkan topik dengan mencari aspek yang terkait pada topik, mencari sinonim dari topik yang diinginkan, mencari arti yang berhubungan dengan topik, mencari arti yang lebih luas atau lebih sempit dari topik, perubahan kata dasar, istilah ilmiah dan sebagainya. Kemudian apabila telah menemukan topic yang sesuai hal yang harus dilakukan selanjutnya yaitu barulah membentuk topic tersebut ke dalam bentuk rubric. rubrik-rubrik tersebut dapat berupa berita, informasi, opini, cerita inspiratif dan lain-lain.

    B. Artikel

    EKSISTENSI PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DI ERA GLOBALISASI

    Bahasa merupakan sarana manusia untuk berpikir. Bahasa merupakan hal terpenting dalam kehidupan bermasyarakat, karena dengan bahasa manusia dapat melangsungkan sebuah komunikasi antar sesama manusia dan dapat memperoleh pemahaman dan ilmu pengetahuan, sebagai simbol sebuah pemahaman, bahasa telah memungkinkan manusia untuk memahami apa yang ada disekitarnya, dan mengantarkan dia memiliki ilmu pengetahuan dan keahlian. Menurut Kridalaksana (1985:12) adalah sistem bunyi bermakna yang dipergunakan untuk komunikasi oleh kelompok manusia. Secara sederhana, bahasa dapat diartikan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu yang terlintas di dalam hati. Namun, lebih jauh bahasa adalah alat untuk beriteraksi atau alat untuk berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan. Dalam studi sosiolinguistik, bahasa diartikan sebagai sebuah sistem lambang, berupa bunyi, bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi.
    Globalisasi merupakan era terjadinya perubahan masa akibat pengaruh budaya asing. Globalisasi mempengaruhi semua aspek kehidupan, termasuk bahasa. Bahasa yang semakin global dipakai oleh semua bangsa di dunia ialah bahasa Inggris, yang pemakainya lebih dari satu miliar. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, bahasa memang sangat penting digunakan. Karena bahasa merupakan simbol yang di hasilkan menjadi alat ucap yang biasa digunakan oleh sesama masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari hampir semua aktifitas kita menggunakan bahasa. Baik menggunakan bahasa secara lisan maupun secara tulisan dan bahasa tubuh. Bahkan saat kita tidur pun tanpa sadar kita menggunakan bahasa. berdiri sebagai lambang kebanggan dan sebagai lambang identitas dari bangsa.
    Globalisasi yang terjadi ditandai dengan berkembangannya teknologi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barangbarang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Bahasa Indonesia mulai populer dan mulai diperhatikan para pemakainya dengan baik. Sesudah itu terbuktilah bahwa bahasa Indonesia tidak kurang mutunya dibanding dengan bahasa-bahasa asing lainnya. Bahasa Indonesia pun mulai mengalami perkembangan sesuai dengan kodratnya sebagai bahasa yang hidup. Bahasa Indonesia terus dipakai pemiliknya dengan teratur dan lebih luas. Sesudah Indonesia merdeka, bahasa Indonensia lebih berkembang lagi dengan baik dan meluas. Bangsa Indonesia sudah merasakan betapa perlunya membina dan memperhatikan perkembangan bahasa Indonesia. Bangsa Indonesia mulai sadar bahwa tanpa bahasa Indonesia, bangsa Indonesia tidak akan memperoleh kemajuan. Minat bangsa Indonesia untuk mau mempelajari bahasa Indonesia dengan baik setiap tahun terus bertambah. Akibatnya, bahasa Indonesia mengalami kemajuan yang pesat. Setelah perkembangan bahasa Indonensia itu sedemikian pesatnya. Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia sudah dibekukan. Pembakuan itu terjadi sejak dilaksanakannya Seminar Nasional Bahasa dan Sastra Indonesia.

    BalasHapus
  25. Nama: Endah Cahyaningsih
    NIM: A310180133
    Kelas: 7C

    a. Bagaimana cara merealisasikan topik-topik ke dalam sebuah rubrik?
    Menurut saya, cara merealisasikan topik-topik ke dalam sebuah rubrik yaitu dengan menentukan dan menyusun karya dengan topik menarik yang disesuiakan dengan rubrik dalam majalah. Ada tiga rubrik dalam majalah yaitu rubrik informasi, opini, dan hiburan. Dalam rubrik informasi berisi berita sesuai fakta yang terjadi saat ini. Kemudian, pada rubrik opini, dapat diwujudkan dengan menulis karya sesuai topik yang ditentukan. Pada rubrik hiburan, bisa membuat sebuah karya berupa puisi dan cerpen yang disesuaikan dengan topik. Misalnya topik yang diangkat tentang “Pengaruh Penggunaan Bahasa Gaul di Kalangan Remaja terhadap Bahasa Indonesia”, sehingga karya yang akan dibuat disesuaikan dengan topik tersebut. Jadi isi dari karya, harus berhubungan dengan topik dan rubrik dalam majalah.

    b. Artikel Singkat
    “PENGARUH PENGGUNAAN BAHASA GAUL DI KALANGAN REMAJA TERHADAP BAHASA INDONESIA”

    Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang berperan sebagai alat komunikasi. Akan tetapi, penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari mulai berubah, digantikan oleh penggunaan bahasa gaul oleh remaja. Keterlibatan bahasa gaul terkadang muncul di penggunaan bahasa indonesia dalam situasi resmi yang mengarah ke penggunaan bahasa tidak baik dan benar. Sehubungan dengan meningkatnya penggunaan bahasa gaul ini dapat memudarkan eksistensi penggunaan bahasa Indonesia.

    Saat ini penggunaan bahasa yang baik dan benar mulai pudar dikarenakan penggunaan bahasa gaul di kalangan remaja milenial. Banyak orang yang menggunakan bahasa gaul, namun yang lebih parahnya lagi, generasi muda di Indonesia juga lekat dengan bahasa gaul ini. Bahkan generasi muda lebih banyak menggunakan bahasa gaul daripada bahasa Indonesia. Untuk menghindari penyebaran bahasa gaul di masyarakat, kita perlu menanamkan rasa bangga dan cinta terhadap bahasa Indonesia.

    Dengan maraknya bahasa gaul di masyarakat, banyak implikasi dan dampak bahasa gaul terhadap perkembangan bahasa Indonesia sebagai identitas nasional, termasuk ancaman bagi keberadaan bahasa gaul terhadap eksistensi bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa gaul berdampak negatif yaitu dapat menyulitkan pengguna bahasa Indonesia untuk menggunakan bahasa gaul dengan baik dan benar. Tidak semua orang mengerti arti dari kata-kata gaul tersebut. Bahasa gaul dapat mempersulit pengguna untuk berkomunikasi dengan orang lain.

    Bahasa Indonesia, erat kaitannya dengan budaya turun temurun. Seiring dengan semakin tenggelamnya generasi bangsa ini ke dalam kemerosotan bahasa Indonesia yang lebih dalam, bahasa Indonesia mungkin akan semakin menanggung bebannya sebagai bahasa. Dalam situasi seperti ini, generasi muda perlu dirawat dan dipupuk sejak dini agar tidak bisa mengikuti keterpurukan. Dampak globalisasi terhadap jati diri bangsa tercermin dari perilaku mereka yang mulai meninggalkan bahasa Indonesia dan terbiasa dengan bahasa gaul.

    Selain itu, dampak penggunaan bahasa gaul juga dapat menurunkan tingkat bahasa Indonesia. Remaja lebih memilih bahasa gaul sebagai bahasa sehari-hari karena bahasa gaul sangat mudah dikomunikasikan dan hanya orang-orang tertentu yang mengerti arti bahasa gaul. Akibatnya, bahasa Indonesia semakin merosot, bahkan dianggap kuno di mata remaja, dan tingkat bahasa Indonesia semakin menurun. Meningkatnya pengginaan bahasa gaul di kalangan remaja merupakan pertanda ancaman yang sangat serius bagi bangsa Indonesia dan pertanda buruknya kemampuan berbahasa bagi generasi muda saat ini.

    BalasHapus
  26. Nama : Mellyonisa Athariq Samsulhadi
    NIM : A310190134

    A. Bagaimana caranya merealisasikan topik ke dalam rubrik-rubrik

    Cara agar dapat merealisasikan suatu topik ke dalam rubik-rubik yaitu dengan, menentukan topik yang dapat menggambarkan masalah yang dimaksud dengan lebih jelas dan fokus. Maka dari itu topik yang dikembangkan harus dibatasi ruang lingkupnya agar tetap relevan dengan masalah yang dimaksud. Salah satu cara untuk mengembangkan topik adalah dengan brainstorming atau curah gagasan, yaitu teknik mengembangkan dan mengumpulkan ide-ide atau konsep yang berkaitan dengan topik. Brainstorming dapat dilakukan dengan berdiskusi dengan teman-teman, bertanya dan berdiskusi dengan pakar yang ahli dibidang subjek topik, mencari dan membaca berbagai literatur.

    B. Artikel singkat 3000 huruf!

    “Maraknya Pelanggaran Kesantunan Berbahasa Sarkasme dalam Kolom Komentar Tik Tok”

    Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan majas sarkasme yang digunakan dalam berkomentar pada akun Tiktok kemudian menganalisisnya kedalam bentuk pelangggaran kesantunan berbahasa dan faktor apa saja yang mendukung pelanggaran kesantunan berbahasa. Penelitian ini menggunakan metode analisis data dengan menggumpulkan analisis data digunakan dengan metode padan dan metode padan referensial data kemudian memaparkan gambaran situasi yang diteliti dalam bentuk naratif. Peneliti mencatat data yang berwujud tuturan yang berbentuk unggahan komentar kemudian dianalisis agar dapat ditarik kesimpulan. Lumrahnya penggunaan majas sarkasme, 40 majas sarkasme yang digunakan dalam berkomentar, dimana sang penutur kebanyakan menghiraukan perasaan dari lawan tutur. Penggunaan sarkasme yang marak di pakai dalam berkomentar menjadi sebab dari pelanggaran kesantunan berbahasa. Beberapa faktor yang menyebabkan pelanggaran kesantunan berbahasa yaitu, menunjukkan eksistensi netizen, mengungkapkan ekspresi, komunikasi non face to face, perilaku dalam penggunaan, dan media sosial.

    Bahasa merupakan bentuk alat komunikasi yang dimiliki manusia yang diungkapkan secara lisan maupun tulis. Menurut Heru (2018:43) bahasa adalah suatu alat komunikasi berupa bunyi dan digunakan setiap orang untuk berkomunikasi yang akan disampaikan kepada orang lain dan juga memiliki makna yang disampaikan, bahasa sangat beragam digunakan setiap semua orang, daerah-daerah dan negara-negara, sehingga perkembangan bahasa berubah-ubah mengikuti perkembangan zaman. Bahasa sebagai alat komunikasi yang efektif untuk digunakan sebagai alat komunikasi guna menyampaikan pendapat pikiran, tujuan, dan juga maksud dari penutur maupun penyimak.

    Kesantunan berbahasa adalah kunci untuk mencapai keberhasilan seorang penutur dengan lawan tutrnya, agar menimbulkan komunikasi yang baik dan dapat di mengerti oleh kedua pihak yang saling berkomunikasi. Dalam melaksanakan kegiatan komunikasi agar terjadinya keselarasan dalam berkomunikasi antar penutur dan penyimak yaitu, dengan mematuhi prinsip kesantunan berbahasa akan memperlancar suatu komunikasi yang dijalin. Tujuan utama dalam mematuhi prinsip kesantunan berbahasa agar kedua pihak si penutur dan penyimak dapat saling menghargai satu sama lain.

    Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa berbagai komentar dalam akun tiktok banyak yang melanggar prinsip kesasntunan berbahasa yang disampaikan oleh Leech. Dalam pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa dengan menggunakan gaya bahasa sarkasme menjadi marak digunakan dan menjadi hal yang wajar di tuturkan dalam berkomentar. Pelanggaran prinsip kesasntunan berbahasa dengan menggunakan majas sarkasme ini dilakukan dengan kesadaran masing-masing penutur yang bertujuan menjatuhkan, mengejek, maupun menyebabkan sakit hati orang lain atau pihak lawan bicara. Beberapa faktor yang menyebabkan pelanggaran kesantunan berbahasa yaitu, menunjukkan rasa eksistensi netizen, mengungkapkan suatu ekspresi, komunikasi non face to face, perilaku dalam mempergunakan media sosial.

    BalasHapus
  27. Nama : Devita Dwi Ramawati
    Nim : A310190105
    Kelas 5C
    A. Menurut saya, cara menempatkan topik dalam rubrik adalah dengan memilih karya yang sesuai dengan topik dan mencari aspek relevan dari topik untuk mengembangkan topik. Topik yang ditampilkan dalam majalah harus dikategorikan menurut rubrik yang ditentukan.
    B. “ Peranan Bahasa dalam Menunbuhkan Karakter”
    Topik di atas dapat ditulis dalam semua format penulisan yang memungkinkan. Ikuti petunjuk penulisan. Penyajiannya menjadikan topik sebagai materi utama dan ditonjolkan dalam setiap jenis naskah. Naskah topik di atas dapat digunakan sebagai bagian percakapan dengan contoh bahasa Indonesia beserta arti hurufnya. Peran penting bagi bangsa Indonesia adalah sebagai alat untuk membentuk individualitas dan kepribadian. Pada awal pertumbuhan bahasa Indonesia, semua warga negara yang menggunakan bahasa Indonesia sangat berhati-hati untuk "berbicara" karena bahasa (yang digunakan oleh pengguna) mencerminkan kepribadian mereka.
    Bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari merupakan alat komunikasi dan informasi. Mengapa saya harus menggunakan pembelajaran bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran institusional? Secara umum, bahasa memiliki dampak yang signifikan terhadap aspek intelektual, emosional dan sosial seorang siswa. Bahasa mendukung keberhasilan siswa di semua bidang penelitian. Pembelajaran bahasa diharapkan dapat membantu siswa belajar tentang dirinya sendiri, budayanya, dan budaya orang lain. Selain itu, pembelajaran bahasa memungkinkan siswa untuk menyampaikan ide dan emosi dengan kemampuan analitis dan imajinatif di dalamnya. Pendidikan bahasa asing merupakan salah satu aspek yang dapat menentukan masa depan suatu negara. Seperti kata pepatah, "Bahasa menunjukkan sebuah negara."
    Pentingnya bahasa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sangat penting sehingga diperlukan kebijakan-kebijakan yang mempengaruhi perkembangan dan pembelajaran bahasa di sekolah, termasuk peran guru. Guru merupakan unsur manusia pendidikan karena merupakan protagonis yang memegang peranan penting dalam pendidikan dan menduduki suatu jabatan.
    Jika jawabannya adalah bahwa bahasa mencerminkan diri si pembicara, maka setiap orang perlu menyadari bahwa mereka berbicara dan memahami dengan baik cara terbaik untuk menggunakan bahasa tersebut. Berdasarkan hal tersebut, kaidah atau pedoman berbahasa kemudian dikenal dengan istilah etiket berbahasa atau etika berbahasa. Bahasa mendukung keberhasilan belajar di semua mata pelajaran dan membantu siswa belajar tentang diri mereka sendiri, budaya mereka, dan budaya orang lain. Seiring waktu, guru perlahan akan mengajari Anda cara menggunakan bahasa Indonesia. Siswa diharapkan mampu mengungkapkan pendapat dan pesannya baik secara lisan maupun tulisan, mengungkapkan pesannya baik secara lisan maupun tulisan, dan berterima kasih kepada orang lain atas hasil kerjanya.
    Dengan cara ini, siswa memiliki kepribadian yang lembut, hangat, sopan dan percaya diri, dan tumbuh menjadi generasi yang berbeda. Karakter tidak terbentuk dalam hitungan detik, tetapi membutuhkan proses yang panjang dan usaha yang keras.

    BalasHapus
  28. Nama: Fitri Ana Desi Wulandari
    NIM: A310190108
    Kelas: 7C

    A. Bagaimana cara merealisasikan topik-topik ke dalam sebuah rubrik?
    Menurut saya cara merealisasikan topik ke dalam rubrik-rubrik, yaitu dengan memilih topik apa yang akan di masukkan ke dalam majalah. Dari topik-topik yang telah ditentukan dapat direalisasikan ke dalam rubrik-rubrik. Topik-topik yang ada kemudian dikategorikan berdasarkan jenis rubrik yang terdapat dalam majalah, yakni rubrik opini, rubrik informasi dan berita dan rubrik hiburan. Untuk memasukkan topik ke dalam jenis rubrik harus disesuaikan dengan topik apa yang dibahas. Misalnya topik "Eksistensi Bahasa Indonesia Tahun 2021 di Bidang Kesehatan". Topik tersebut dapat dimasukkan ke dalam jenis rubrik informasi dan berita.

    B. Artikel singkat!
    “Pentingnya Melestarikan Bahasa Indonesia di Masa Sekarang”

    Indonesia adalah negara yang memiliki beragam suku, bangsa, dan bahasa yang khas. Untuk menyatukan seluruh bangsa di indonesia lahirlah sebuah bahasa persatuan yaitu bahasa indonesia. Bahasa merupakan alat komunikasi antara satu dengan yang lain. Bahasa juga dipandang sebagai alat yang digunakan manusia untuk mengembangkan budaya. Disamping bahasa sebagai alat komunikasi, banyak pendapat lain yang mendefinisikan bahasa dalam konteks yang berbeda-beda. Bahasa Indonesia merupakan alat yang digunakan sebagai bahasa media massa untuk menunjang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

    Oleh sebab itu kita sebagai bangsa Indonesia wajib untuk mempertahankan dan melestarikan bahasa Indonesia supaya tidak terbawa arus pengaruh budaya asing yang jelas tidak sesuai dengan bahasa indonesia. Untuk mempertahankan dan melestarikan bahasa Indonesia dibutuhkan sikap yang positif yang harus dilakukan dalam kehidupan sehari - hari dengan menggunakan bahasa Indonesia daripada bahasa luar dan bersedia menjaga agar pengaruh asing tidak terlalu berlebihan. Di masa sekarang ini sedikit demi sedikit bahasa Indonesia sudah mulai menghilang, karena adanya pengaruh bahasa asing yang lebih digemari oleh kalangan millenial agar terlihat lebih keren dan lebih modern.

    Untuk menghindari hilangnya bahasa Indonesia di negeri sendiri perlu dilakukan upaya pelestarian terhadap bahasa Indonesia. Untuk itu diperlukan peran - peran dari semua lapisan masyarakat serta perlu adanya metode - metode lain untuk lebih melestarikan bahasa Indonesia. peran tersebut dapat diwujudukan dari peran pemerintah, peran sekolah dan lingkungan pendidikan, peran keluarga dan peran masyarakat sekitar. Untuk metode melestarikan bahasa Indonesia yaitu dapat dilakukan dengan berperan aktif dalam mengembangkan bahasa Indonesia, meninkatkan kedisiplinan berbahasa Indonesia, membanggakan kecintaan terhadap bahasa Indonesia, melestarikan cara berbicara dengan bahasa Indonesia, dan sebagainya.

    Keberadaan bahasa asing di masa sekarang terlebih di media sosial mulai mendesak keberadaan bahasa Indonesia. Oleh sebab itu, kita sebagai generasi sekarang perlu mempertahankan dan melestarikan bahasa Indonesia. Untuk melestarikan bahasa Indonesia dibutuhkan usaha dan upaya yang sungguh-sungguh untuk tetap bisa mempertahankan bahasa Indonesia. Upaya inid perlukan untuk mengantisipasi terdesak dan tergesernya bahasa Indonesia dengan bahasa asing maupun bahasa gaul.

    Masa sekarang adalah tantangan yang besar bagi bangsa Indonesia untuk mempertahankan diri berada di situasi yang rumit. Untuk itu, bangsa Indonesia perlu mepertahankan diri untuk menjaga jati diri bangsa.
    Sekarang bangsa Indonesia bisa membuktikan jati dirinya, bahwa bahasa Indonesia dapat digunakan menyampaikan pikiran rumit dalam ilmu pengetahuan. Kita sebagai generasi millenial patut berbangga dan wajib melestarikan bahasa Indonesia, sebab bahasa Indonesia menjadi ciri budaya bangsa Indonesia yang bisa diandalkan pada masa sekarang.

    BalasHapus
  29. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  30. Nama : Aulia Sofia Nur Fadilah
    NIM : A310190125
    Kelas : C

    1. Bagaimana cara merealisasikan topik ke dalam rubrik?
    Jawaban : Salah satu cara merealisasikan topik ke dalam rubrik yakni dengan brainstorming atau curah gagasan. Brainstorming atau curah gagasan merupakan teknik mengembangkan dan mengumpulkan ide-ide atau konsep yang berkaitan dengan topik. Brainstorming dapat dilakukan dengan cara berdiskusi bersama teman, bertanya, berdiskusi dengan pakar yang ahli di bidang subjek topik, mencari serta membaca berbagai literatur. Selain itu, dapat disesuaikan dengan tagline, mencari sumber informasi lain, dan menentukan kata kunci sesuai topik.

    2. Artikel singkat 3000 huruf

    Penggunaan Bahasa Indonesia di
    Kalangan Remaja

    Dahulu bahasa Indonesia digunakan dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah berbahasa yang tepat. Namun, seiring perkembangan teknologi dan pengaruh budaya luar, bahasa Indonesia rusak justru di tangan para pemudanya sendiri. Penggunaan bahasa Indonesia oleh remaja masa kini, terutama di kota-kota besar, sangat tidak sesuai dengan kaidah berbahasa yang baik dan benar. Remaja mencampur adukkan bahasa Indonesia dengan bahasa daerah dan bahasa asing kemudian menyebutnya sebagai “bahasa gaul”. Kosakata baru banyak muncul untuk mengganti kata dalam bahasa Indonesia. Misalnya “gue” yang berarti bahasa Betawi, digunakan untuk mengganti “saya”, “loe” untuk mengganti kata “kamu”, “nyokap-bokap” untuk mengganti kata “ayah-ibu” dan muncul kosa kata yang tidak jelas artinya seperti “lebay”, “kamseupay” serta muncul partikel seperti `sih` dan `dong`. Kronisnya, penggunaan bahasa gaul tidak hanya berlaku di lingkungan, tetapi telah mendarah daging dan tak jarang digunakan oleh remaja di sekolah. Ketika di sekolah, remaja spontan berbicara dengan bahasa gaul bersama teman dan guru karena telah terbiasa menggunakannya dalam percakapan sehari-hari. Mulai dari remaja di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), sampai para mahasiswa. Sebagian besar dari mereka ketika berkomunikasi telah jauh dari susunan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Akan tetapi, pada kenyataannya bahasa Indonesia yang telah disusun rapi sesuai dengan EYD telah jauh dilupakan.

    Dari pengaruh tersebut didapatkan tiga bahasa yang digunakan remaja yaitu pertama bahasa prokem atau bahasa gaul merupakan bahasa yang digunakan di kalangan pemuda ataupun remaja dalam penggunaan bahasa sekehendaknya sendiri sehingga masyarakat tidak dapat memahami dalam proses komunikasi. Bahasa gaul merupakan bahasa yang digunakan dalam kalangan remaja karena pengaruh arus globalisasi. Bahasa gaul juga merupakan ragam bahasa Indonesia nonstandar yang lazim digunakan di Jakarta pada tahun 1970-an kemudian digantikan oleh ragam yang disebut sebagai bahasa gaul, bahasa karena pengaruh waktu. Kedua yaitu bahasa asing, bahasa asing merupakan bahasa yang tidak digunakan oleh seseorang yang tinggal di sebuah tempat tertentu misalnya, bahasa Indonesia yang dianggap sebagai sebuah bahasa yang asing di Australia. Bahasa asing juga merupakan sebuah bahasa yang tidak digunakan di tanah air atau negara asal seseorang. Sangat disayangkan bahwa bahasa asing terutama bahasa Inggris telah memperkaya kosa kata bahasa Indonesia dan tidak dipungkiri banyak di antara mereka menuliskan kosa kata asing padahal kosakata itu telah dibakukan. Ketiga, bahasa daerah merupakan warisan budaya dari daerah masing-masing di wilayah Indonesia. Indonesia kaya akan bahasa daerah, tetapi seperti yang kita ketahui penggunaannya kadang tidak sesuai dengan waktu. Remaja yang berada dalam suasana formal dan lingkungan akademik seharusnya menggunakan bahasa Indonesia baik dan benar, tetapi kenyataannya mereka masih membawa bahasa asal atau daerah.

    BalasHapus
  31. Nama : Maudi Julia Nasya
    NIM : A310180135
    Kelas : 7C

    1. Bagaimana cara merealisasikan topik ke dalam rubrik?

    Jadi, topik yang ditentukan pertama kali biasanya masih bersifat sangat luas dan masih umum. Setelah menentukan topik kita dapat menggambarkan masalah yang dimaksud dengan lebih jelas dan fokus. Maka dari itu topik yang dikembangkan harus dibatasi ruang lingkupnya agar tetap relevan dengan masalah yang dimaksud. Salah satu cara untuk mengembangkan topik adalah dengan brainstorming atau curah gagasan, yaitu teknik mengembangkan dan mengumpulkan ide-ide atau konsep yang berkaitan dengan topik. Brainstorming dapat dilakukan dengan berdiskusi dengan teman-teman, bertanya dan berdiskusi dengan pakar yang ahli dibidang subjek topik, mencari dan membaca berbagai literatur.
    Mengembangkan topik juga dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut ini:
    1. Mencari aspek yang terkait pada topik,
    2. Mencari sinonim dari topik yang diinginkan,
    3. Mencari arti yang berhubungan dengan topik,
    4. Mencari arti yang lebih luas atau lebih sempit dari topik,
    5. Perubahan kata dasar,
    6. Istilah ilmiah dan sebagainya.

    2. Artikel singkat 3000 huruf!

    Perkembangan Disiplin

    Disiplin merupakan sebuah sikap yang harus dikembangkan demi meraih kehidupan yang lebih baik. Tjiharjadi (2012: 119) menyatakan, “Disiplin merupakan usaha yang membutuhkan pengorbanan.” Untuk dapat meraih apa yang dicita-citakan, manusia haruslah berusaha yang berarti haruslah sanggup berkorban. Semua manusia harus bisa menerima realita yang ada dan berusaha menyesuaikan diri dengan realita tersebut. Entah itu realita yang seperti yang diharapkan, maupun realita yang tidak diharapkan.

    Amri (2013: 166) menyatakan bahwa ditinjau dari sudut psikologi, manusia memiliki 2 kecenderungan yakni yang cenderung bersikap baik dan cenderung bersikap buruk. Karena manusia memiliki 2 potensi dasar tersebut, maka manusia memiliki sikap positif dan disiplin sesuai dengan aturan, segala bentuk pengoptimalan dari sikap tersebut perlu diupayakan. Upaya-upaya tersebut dapat dilakukan melalui pembiasaan, perubahan pola dan sistem aturan, kebijaksanaan, sanksi dan penghargaan.

    Displin selalu berkembang. Sehubungan dengan hal itu, Semiawan (2002: 92) mengatakan, “Pada hakikatnya setiap orang membutuhkan disiplin. Ini hanyalah satu diantara berbagai paradoks dalam perkembangan. Seseorang tidak akan dapat menikamti kebebasannya kalau ia tidak mengorbankan beberapa segi dari kebebasan tersebut.”

    BalasHapus
  32. Nama : Aulia Tika Yustita
    Kelas : VII C
    NIM : A310180049
    1. Terdapat 3 rubrik untuk merealisasikan topik diatas yaitu:
    A. Rubrik 1 opini, pada rubrik pertama akan memuat tentang artikel, essai, tajuk rencana, dan pojok.
    B. Rubrik 2 informasi dan berita, pada rubrik kedua tahap ini harus mencari data dan sumber data.
    C. Rubrik 3 hiburan, dilakukan dengan cara mencari ide-ide kreatif dan inovatif. Setelah mengumpulkan semuanya dapat dibuat karya hiburan seperti puisi, cerpen, pantun, karikatur dll.

    2. Artikel
    Bahasa merupakan media / sarana komunikasi yang digunakan untuk memberikan atau menyampaikan penjelasan terhadap lawan bicara agar percakapan dapat berjalan dengan lancar.Bahasa adalah jantung di setiap komunikasi, maka dari itu bahasa harus dilestarikan dan dijaga keutuhannya.
    Generasi milenial dewasa ini lebih banyak belajar bahasa asing dan bahasa prokem. Karena, jika menggunakan bahasa asing dan bahasa prokem tersebut seseorang akan merasa keren dan lebih tren di bandingkan menggunakan bahasa Indonesia. Generasi milenial cenderung memilih makanan dan minuman dengan siap saji yang akan berdampak buruk bagi dirinya sendiri. Era Industri 4.0 yang memiliki jangkauan informasi sangat luas dan tanpa batas membuat generasi milenial berlomba-lomba untuk menampilkan tren terkini. Hal ini mendapat reaksi dari kalangan terpelajar bahwa eksistensi bahasa Indonesia pada generasi milenial di era industri 4.0 sudah memasuki peningkatan yang signifikan.
    Eksistensi diartikan sebagai keberadaan. Hal ini yang dimaksud adalah keberadaan bahasa Indonesia di zaman milenial yaitu masuk era industri 4.0. Saat ini adalah era milenial, masa adanya peningkatan penggunaan dan keakraban dengan komunikasi, media dan teknologi digital.Hal tersebut berdampak pada perkembangan bahasa Indonesia.Generasi milenial merupakan generasi canggih dalam mengikuti perkembangan teknologi dan mudah menjangkau informasi.Genarasi milenial yang disebut juga generasi Y lahir sekitar tahun 1985
    sampai 2000.Generasi milenial pada tahun 2019 adalah mereka yang berusia 17-34 tahunyang kini menempuh pendidikan di perguruan tinggi sebagai mahasiswa, dan orang tua muda.
    Revolusi industri 4.0 merupakan perubahan dalam bidang industri yangmemanfaatkan internet terjangkau sehingga segala bidang produksi mengalami peningkatan.Adanya perubahan pada produksi saat ini yang ditandai berubahnya musim bisnis dan industri yang semakin komparatif karena perkembangan teknologi informasi, dan perkembangan ini sudah terjadi pada saat ini. Perkembangan ini juga akan berdampak pada pergeseran tenaga kerja saat ini dan mendatang. Pergantian ini dilihat dari tenaga kerja menggunakan alat / otomatis / digital apabila di desa menggunakan tenaga manusia, karena adanya mesin otomatis maka tenaga kerja manusia tidak akan dibutuhkan. Kemajuan dari inovasi-inovasi yang baru akan menghasilkan keuntungan bagi sistem ekonomi suatu negara.

    BalasHapus
  33. Nama : Warih Hirmoyo
    NIm : A310180059
    Kelas : 7C

    1. "Mahasiswa kampus merdeka"

    Cara topik tersebut dijadikan sebagai kegiatan nyata maka dibutuhkan korelasi antar rubrik dengan topik bahasan. Korelasi itu dapat dibagi menjadi beberapa bagian, contohnya rubrik edukasi, rubrik opini, rubrik informasi. Rubrik edukasi mencakup cara atau tips lolos seleksi menjadi mahasiswa kampus merdeka. Rubrik opini mencakup tanggapan atau kritikan atau masukan dari narasumber dan penulis dengan fokus bahasan satu topik. Rubrik informasi mencakup informasi tentang kegiatan kampus merdeka. Korelasi antar rubrik inilah yang harus difokuskan dengan satu topik bahasan agar pembahasannya tidak melebar ke pembahasan lain saat dibaca oleh pembaca.

    2. "Kampus Merdeka"

    Kemendikbud membuat konsep baru untuk mahasiswa yang menjalankan magang di dunia industri. Konsep itu disebut sebagai Kampus Merdeka.
    Dalam konsep ini, mahasiswa lebih leluasa dalam menjalankan magang di dunia industri sebelum lulus kuliah. Konsep ini akan 'merevisi' praktik magang mahasiswa sebelumnya yang dinilai durasinya terlalu singkat. Tak hanya di dunia industri, magang mahasiswa nantinya memungkinkan mereka untuk 'mencicipi' belajar di program studi lain namun tetap di dalam kampus yang sama.
    "Ruang belajar akan menjadi makin luas karena belajar tidak lagi harus selalu di dalam ruang kelas dan di kampus saja. Mahasiswa bisa mengambil hak untuk belajar di program studi lain dalam satu kampus dan bisa juga belajar di luar kampus mereka," ujar Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud, Prof Nizam, saat menjadi narasumber dalam seminar daring (webinar) yang dihelat oleh Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember (Unej), Rabu (17/06).
    Sebelumnya, konsep Merdeka Belajar yang digaungkan Mendikbud Nadiem Makarim saat awal menjabat, sempat menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Sebab, implementasi konsep Merdeka Belajar, termasuk di perguruan tinggi, masih dinantikan realisasinya.
    "Dalam kebijakan kampus merdeka ini, mahasiswa bisa magang di tempat-tempat industri selama maksimal dua semester yang nilainya setara dengan 40 SKS. Dengan kebijakan kampus merdeka ini, diharapkan lulusan perguruan tinggi akan semakin dekat dengan sektor industri," papar Nizam.
    Dari evaluasi Kemendikbud, praktik magang selama ini masih belum cukup memberikan pengalaman dan kompetensi industri bagi mahasiswa. Sebab, durasinya hanya kurang dari enam bulan saja. Magang yang terlalu singkat justru akan memberi efek negatif bagi sektor usaha yang berkenan menerima mahasiswa magang.
    "Perusahaan yang menerima magang juga menyatakan magang dalam waktu sangat pendek tidak bermanfaat, bahkan mengganggu aktivitas di Industri," tambah Nizam.
    Oleh sebab itu, dengan durasi magang yang mencapai satu tahun, Kemendikbud berharap akan menguntungkan kedua belah pihak.
    "Bagi mahasiswa bisa mendapat pengalaman yang cukup. Bagi industri, juga akan mendapatkan SDM yang lebih baik, dan mungkin bisa langsung direkrut jika cocok. Pola seperti ini diharapkan bisa mengurangi biaya recruitment dan training awal," papar Nizam.
    Sementara itu Rektor Unej, Iwan Taruna menyebut, sebagian konsep merdeka belajar telah diterapkan di beberapa fakultas. Seperti Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) dan Fakultas Teknik. Namun tetap saja, durasinya masih singkat.
    "Selama ini durasinya memang hanya berkisar 40 hari saja. Jadi tinggal disesuaikan saja masalah durasi dan konsep yang ada dalam kebijakan kampus merdeka," kata Iwan.
    Dalam penerapan konsep merdeka belajar nantinya, Iwan menilai kampus harus banyak melakukan penyesuaian.
    "Karena itu, perguruan tinggi perlu membangun konsep kurikulum yang baik terkait penerapan merdeka belajar di kampus masing-masing. Kalau kami, targetnya bisa di-implementasikan pada semester gasal tahun ajaran 2020/2021," pungkas Iwan.

    BalasHapus
  34. Nama : Wahyu Eko Wijayanto
    NIM : A310180034
    A. Bagaimana cara merealisasikan topik-topik ke dalam sebuah rubrik?
    Cara yang tepat untuk merealisasikan topik-topik ke dalam sebuah rubrik menurut saya yaitu dengan mengelompokkan karya sesuai dengan kategorinya. Dalam sebuah majalah topik-topik yang diangkat di kategorikan sesuai rubrik. Ketiga jenis rubric tersebut adalah rubrik opini, informasi, berita, dan hiburan. Rubrik berbentuk opini dapat dituliskan dalam cerita berbentuk esai. Dan setelahnya opini tersebut akan memberikan dampak dari pembahasan dalam tulisan tersebut. Rubrik informasi dan berita, dalam rubrik ini penulis akan di tuntut untuk mencari data-data dan invormasi yang valid dari sumber terpercaya kemudian di sajikan dalam sebuah tulisan oleh penulis. Rubrik hiburan, berisi puisi, katanya humor TTS, karikatur mahasiswa dan masih banyak lagi yang karya-karya tersebut di buat sendiri oleh penulis.
    B. Siapkanlah artikel singkat 3000 huruf!
    “SEJARAH BAHASA INDONESIA MENJADI BAHASA NASIONAL”
    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. Pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam Kerapatan Pemuda dan berikrar (1) bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia, (2) berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan (3) menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda. Unsur yang ketiga dari Sumpah Pemuda merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 itulah bahasa Indonesia dikukuhkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.
    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945 karena pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945 disahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa Bahasa negara ialah bahasa Indonesia (Bab XV, Pasal 36).
    Keputusan Kongres Bahasa Indonesia II tahun 1954 di Medan, antara lain, menyatakan bahwa bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu yang sejak zaman dulu sudah dipergunakan sebagai bahasa perhubungan (lingua franca) bukan hanya di Kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir di seluruh Asia Tenggara. Bahasa Melayu mulai dipakai di kawasan Asia Tenggara sejak abad ke-7. Bukti yang menyatakan itu ialah dengan ditemukannya prasasti di Kedukan Bukit berangka tahun 683 M (Palembang), Talang Tuwo berangka tahun 684 M (Palembang), Kota Kapur berangka tahun 686 M (Bangka Barat), dan Karang Brahi berangka tahun 688 M (Jambi). Prasasti itu bertuliskan huruf Pranagari berbahasa Melayu Kuna. Bahasa Melayu Kuna itu tidak hanya dipakai pada zaman Sriwijaya karena di Jawa Tengah (Gandasuli) juga ditemukan prasasti berangka tahun 832 M dan di Bogor ditemukan prasasti berangka tahun 942 M yang juga menggunakan bahasa Melayu Kuna. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa kebudayaan, yaitu bahasa buku pelajaran agama Budha. Bahasa Melayu juga dipakai sebagai bahasa perhubungan antarsuku di Nusantara dan sebagai bahasa perdagangan, baik sebagai bahasa antarsuku di Nusantara maupun sebagai bahasa yang digunakan terhadap para pedagang yang datang dari luar Nusantara.
    Informasi dari seorang ahli sejarah Cina, I-Tsing, yang belajar agama Budha di Sriwijaya, antara lain, menyatakan bahwa di Sriwijaya ada bahasa yang bernama Koen-louen (I-Tsing:63,159), Kou-luen (I-Tsing:183), K’ouen-louen (Ferrand, 1919), Kw’enlun (Alisjahbana, 1971:1089). Kun’lun (Parnikel, 1977:91), K’un-lun (Prentice, 1078:19), yang berdampingan dengan Sanskerta. Yang dimaksud Koen-luen adalah bahasa perhubungan (lingua franca) di Kepulauan Nusantara, yaitu bahasa Melayu. Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak makin jelas dari peninggalan kerajaan Islam, baik yang berupa batu bertulis, seperti tulisan pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh, berangka tahun 1380 M, maupun hasil susastra (abad ke-16 dan ke-17), seperti Syair Hamzah Fansuri, Hikayat Raja-Raja Pasai, Sejarah Melayu, Tajussalatin, dan Bustanussalatin.

    BalasHapus
  35. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  36. Nama: Tika Nurtianingsih
    NIM :A310180095

    1. Bagaimana cara merealisasikan topik ke dalam rubrik?
    Salah satu cara untuk mengubah topik menjadi rubrik adalah dengan melakukan curah pendapat. curah pendapat adalah teknik yang digunakan untuk mengembangkan dan mengumpulkan ide atau konsep yang berkaitan dengan suatu topik. pendapat dapat dilakukan dengan berdiskusi dengan teman, mengajukan pertanyaan, berdiskusi dengan para ahli di bidangnya, mencari dan membaca berbagai literatur. Selain itu, slogan dapat disesuaikan, sumber informasi lain dapat dicari, dan kata kunci dapat ditentukan sesuai tema.

    2. Artikel singkat 3000 huruf
    Merdeka Belajar, Kampus Merdeka
    Isu Kampus Mengajar
    Menurut saya jika isu-isu dikaitak dengan majalah papirus isu dihubungkan dengan PT, misalnya merdeka belajar kampus merdeka, belajar daring, dan undang undang kekerasan seksual di PT sangat menarik. dikarenakan informasi tersebut sangat penting utuk diketahui masyarakat luas. Dakm hal ini saya mengambil isu Kampus Mengajar dalam Merdeka Belajar, Kampus merdeka
    Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyelenggarakan program Kampus Mengajar yang merupakan bagian dari Kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM). Program Kampus Mengajar bertujuan untuk memberikan solusi bagi SD dan SMP yang terdampak pandemik dengan memberdayakan para mahasiwa yang berdomisili di sekitar wilayah sekolah untuk melakukan pelayanan kepada semua peserta didik pada jenjang SD dan SMP dalam kondisi terbatas dan kritis ini untuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran di tengah pandemik Covid-19.
    Manfaat dari program Kampus Mengajar bagi Sekolah Dasar adalah pembimbingan belajar untuk semua peserta didik dan sekaligus pemberdayaan mahasiswa dalam upaya membantu kegiatan sekolah. Pembelajaran jarak jauh (online) di sekolah sangat terkendala permasalahan logistik dan terdapat risiko hilangnya proses pembelajaran yang efektif.
    Dengan kehadiran mahasiswa di sekolah, diharapkan dapat membantu pembelajaran di luar kelas yang sederhana dan menggunakan contoh sehari-hari. Siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) juga mendapat kesempatan berinteraksi dan terinspirasi oleh mahasiswa pengajar dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
    Dalam program ini juga, mahasiswa ditempatkan pada Sekolah Mengah Pertama (SMP) di seluruh Indonesia dengan tujuan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan.
    Pembelajaran akan dikatakan tercapai apabila mahasiswa dapat melaksanakan pembelajaran dengan adanya suatu komunikasi, kreativitas dan inovatif serta tepat sasaran yang bisa menumbuhkan minat belajar dan meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa.
    Mahasiswa juga bisa mengembangkan diri dalam hal luar mengajar yaitu mahasiswa membantu adaptasi teknologi siswa maupun guru disini mahasiswa dapat membuat pelatihan tentang teknologi terkini misalnya penggunaan google classroom dll agar para guru bisa menggunkan teknologi masa kini. selain itu mahasiswa dapat membantu administrasi sekolahan, disini mahasiswa bisa berlatih mengelola administrasi sekolah termasuk membuat surat-surat dan membantu membuat laporan-laporan yang ada di sekolahan. Sehingga, jika mahasiswa diterjunkan langsung di luar kampus maka mahasiswa dapat mengembangkan dirinya dan mendapatkan ilmu yang ada di luar kampus.

    BalasHapus
  37. Nama : Nuskhatul Huwaida Umi Astutik
    NIM : A310180100
    Kelas : 7C

    A. Pendapat saya mengenai cara merealisasikan topik “Produktif di Masa Pandemi Melalui Program MBKM”. Topik “Produktif di Masa Pandemi Melalui Program MBKM” dapat direalisasikan ke dalam rubik-rubik agar menjadi sebuah majalah yang memiliki keselarasan. Rubrik-rubrik tersebut diantaranya, rubrik opini, rubrik informasi, rubrik, rekreasi, dan rubrik edukasi. Dalam penyusunan rubrik dapat dimulai dengan mengumpulkan informasi berdasarkan fakta-fakta yang berupa berita dari sumber yang akurat. Penyajian rubik-rubrik harus disesuaikan dengan topik yang dipilih dengan Kerjasama seluruh anggota dalam pembuatan majalah. Pokok bahasan yang sesuai dengan topik yakni Produktif di Masa Pandemi Melalui Program MBKM: Kampus Mengajar yang harus dikaitkan dan disesuaikan dengan keadaan yang sebenarnya. Setelah itu dapat ditambahkan rubrik yang berisi TTS, puisi, maupun cerpen agar menambahkan kesan menghibur dan tentunya menarik.

    B. “Produktif di Masa Pandemi Melalui Program MBKM: Kampus Mengajar”

    Program Merdeka Belajar- Kampus Merdeka (MBKM) telah diluncurkan oleh Nadiem Anwar Makarim Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti Kemdikbud pada tahun 2020. Kemendikbud RI Nadiem Makarim menjelaskan "Kampus Merdeka merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia yang memberikan kesempaatan bagi mahasiswa atau mahasiswi untuk mengasah kemampuan sesuai bakat dan minat dengan terjun langsung ke dunia kerja sebagai persiapan karier masa depan". Melalui Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM), mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk satu semester setara dengan 20 SKS menempuh pembelajaran di luar program studi pada perguruan tinggi yang sama, dan paling lama 2 semester atau setara dengan 40 SKS menempuh pembelajaran pada program studi yang sama di perguruan tinggi yang berbeda. Untuk dapat menerapkan kebijakan tersebut, perguruan tinggi harus mempersiapkan diri agar dapat menjalankan program sesuai dengan karakteristik perguruan tinggi dan sumber daya yang dimiliki.
    Program-program yang ada dalam MBKM diantaranya, Magang Bersertifikat dan Studi Independen, Kampus Mengajar, Pejuang Muda, Pertukaran Mahasiswa Merdeka, dan masih banyak lagi. Salah satu program merdeka belajar yang menjadi favorit mahasiswa perguruan tinggi negeri ataupun swasta adalah Kampus Mengajar. Melalui kampus mengajar mahasiswa memperoleh kesempatan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan, membantu sekolah untuk memberikan pelayanan pendidikan yang optimal terhadap peserta didik pada jenjang SD maupun SMP dalam kondisi terbatas selama pandemi, dan membantu sekolah dalam pengoptimalisasian administrasi perpustakaan agar menjadi lebih baik selama pandemi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kampus mengajar merupakan kegiatan mengajar di sekolah yang merupakan bagian dari program Kampus Merdeka. Kampus Mengajar menjadi sarana penyelamat pendidikan dalam mengurangi learning loss yang terjadi. Dengan dukungan LPDP, Kemendikbudristek meluncurkan program Kampus Mengajar yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa di setiap kampus dari berbagai latar belakang pendidikan untuk membantu mengoptimalkan proses belajar mengajar di satuan pendidikan, baik satuan pendidikan dasar maupun pendidikan menengah. Pada masa pandemi ini sebagaian sekolah telah melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Pembelajaran Tatap Muka (PTM) diterapkan dengan memperhatikan jumlah peserta didik dalam satu kelas dan menjaga jarak.
      Saat ini program Kampus Mengajar diterapkan pada jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang menjadi sasaran minimal terakreditasi C atau lebih di fokuskan pada sekolah 3T (Terdepan, Tertinggal, dan Terpencil) Yang tersebar di seluruh Indonesia. Kehadiran mahasiswa Kampus Mengajar tentunya memberikan dampak yang positif bagi sekolah. Tujuan adanya kampus mengajar sendiri diantaranya, memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan, membantu sekolah untuk memberikan pelayanan pendidikan yang optimal terhadap peserta didik pada jenjang SMP dalam kondisi terbatas selama pandemi, memberikan kesempatan kepada peserta didik dalam meningkatkan kemampuan literasi, numerasi, dan adaptasi teknologi, dan membantu sekolah dalam pengoptimalisasian administrasi perpustakaan agar menjadi lebih baik selama pandemi. Melalui program kampus mengajar dapat dirasakan manfaatnya oleh beberapa pihak, seperti: guru, peserta didik, dan tentunya mahasiswa yang menjadi peran utamanya. Bapak atau Ibu guru sangat terbantu dengan adanya program kampus mengajar utamanya dalam adaptasi teknologi dikarenakan teknologi memiliki peranan penting di masa pandemi.

      Hapus
  38. Nama: Tri Muriyana
    NIM: A310180096
    Kelas: 7C

    A. Bagaimana caranya merealisasikan topik ke dalam rubrik-rubrik?
    Menurut saya, dalam merealisasikan topik ke dalam rubrik yaitu dengan memilih topik nya terlebih dahulu. Sebagai pembukaan atau awal dari informasi pada majalah sebaiknya memilih topik serta tulisan yang menarik disertai media gambar yang menarik pula. Kemudian rubrik disesuaikan dengan kondisi psikologis khalayak pembaca supaya dapat menarik minat bacanya. Rubrikasi merupakan salah satu aspek penting dalam pemberitaan. Rubrik majalah sekolah berbeda dengan rubrik pada surat kabar umum. Isi rubrik sebaiknya memuat informasi yang sedang terjadi pada edisi tertentu.

    B. Artikel
    “Campur Kode dengan Bahasa Indonesia dalam Berkomunikasi Lisan”
    Bahasa merupakan aspek dari suatu komunikasi. Dengan bahasa maka seseorang dapat berkomunikasi dengan siapapun dan dari negara manapun. Dalam berkomunikasi, terkadang seseorang tidak hanya menggunakan bahasa Indonesia melainkan ada percampuran bahasa. Di Indonesia banyak memiliki keanekaragaman kebudayaan. Setiap daerah tentunya memiliki suku, kebudayaan, dan bahasa yang berbeda-beda. Setidaknya sebagai warga negara Indonesia dapat berkomunikasi minimal menggunakan dua bahasa, yaitu bahasa daerah masing-masing dan bahasa Indonesia.

    Terkadang seseorang ketika berkomunikasi yang memiliki latar belakang sosial maupun lingkungan yang berbeda sering mengalami kesulitan dalam memahami makna atau arti dari kata tersebut. Maka dari itu, masalah tersebut bisa diatasi dengan cara campur kode dalam berkomunikasi atau bisa diatasi dengan seseorang yang memiliki keahlian dwibahasawan supaya dapat dimengerti oleh lawan bicaranya sehingga dapat terciptanya interaksi yang komunikatif. Dalam berkomunikasi akan ada peluang masuk yang terdiri dari unsur bahasa daerah terhadap unsur bahasa Indonesia atau sebaliknya, hal tersebut bisa terjadi pada seluruh masyarakat yang tergolong memiliki dwibahasa, baik dalam lingkup masyarakat umum maupun pelajar di lingkungan sekolah.

    Setiap daerah pada masing-masing wilayah biasanya terdapat kelompok suku bangsa dengan latar belakang sosial, budaya, adat kebiasaan, dan bahasa yang berbeda-beda, maka secara tidak langsung akan menimbulkan perbedaan pada kebahasaan. Dalam berkomunikasi sering menggunakan kata-kata atau ungkapan secara campuran guna untuk mencapai maksud dari pokok pembahasan yang sedang dibicarakannya. Penggunaan unsur kalimat dari bahasa daerah ke bahasa Indonesia bisa disebut dengan peristiwa campur kode (code-mixing).

    Meskipun kita berkomunikasi menggunakan bahasa daerah dan masih satu daerah belum tentu tanggapan dari lawan bicara menggunakan bahasa yang sama. Maka dari itu, kita perlu memahami bahasa Indonesia. Kenapa harus bahasa Indonesia? Karena bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional di Indonesia, semua dapat berkomunikasi dengan bahasa Indonesia. Mungkin hanya ada beberapa daerah yang tidak dapat menggunakan bahasa Indonesia. Seperti halnya didaerah terpencil dan jauh dari kota kemungkinan besar masyarakat tersebut hanya dapat menggunakan bahasa daerahnya saja.

    BalasHapus
  39. Metha Dewa Yani Putri
    A310180009 / 7C

    1. Bagaimana cara merealisasikan tiap topik bahasan yang akan dimuat kedalam rubrik-rubrik? Menurut saya, cara yang tepat untuk merealisasikan topik-topik ke dalam sebuah rubrik yaitu dengan memilih karya sesuai dengan topik masing. Topik yang akan diangkat dalam sebuah majalah perlu untuk dikategorikan sesuai dengan rubrik. Terdapat tiga jenis rubrik yaitu rubrik opini, informasi dan berita, serta hiburan. Isi dalam rubrik merupakan pokok atau topik dari tema yang telah ditentukan, sehingga antara topik dengan rubrik terdapat kesinambungan isinya.

    2. Artikel singkat
    Ragam Bahasa di Kalangan Generasi Z
    Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Generasi Z adalah generasi yang lahir dalam rentang tahun 1996 sampai dengan tahun 2012 masehi. Generasi Z adalah generasi setelah Generasi Milenial, generasi ini merupakan generasi peralihan Generasi Milenial dengan teknologi yang semakin berkembang. Beberapa diantaranya merupakan keturunan dari Generasi X dan Milenial. Disebut juga iGeneration, generasi net atau generasi internet. Mereka memiliki kesamaan dengan Generasi Milenial, tapi mereka mampu mengaplikasikan semua kegiatan dalam satu waktu seperti nge-tweet menggunakan ponsel, browsing dengan PC, dan mendengarkan musik menggunakan headset. Apapun yang dilakukan kebanyakan berhubungan dengan dunia maya. Sejak kecil mereka sudah mengenal teknologi dan akrab dengan gadget canggih yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap kepribadian mereka.
    Dilansir dari Suara.com - Pernah mendengar kata mletre dalam kehidupan sehar-hari Anda? Atau banyak yang sudah menggunakan kata ini, tahu cara menggunakannya di kalimat, tapi kurang paham apa itu mletre sebenarnya? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, baik yang versi cetak maupun versi online, kata ini belum didefinisikan secara jelas. Maka tak heran jika interpretasinya juga sangat luas dan banyak digunakan dalam berbagai konteks. Lantas, apa itu mletre?
    Ragam Arti dan Definisi Apa Itu Mletre
    Apa itu mletre? Kata mletre sendiri sebenarnya berasal dari bahasa Jawa, yang juga memiliki banyak arti. Seperti kebanyakan kata dalam bahasa daerah, arti secara pasti dari kata ini juga tak dapat dipastikan, tergantung dengan konteks kalimat yang disampaikan. Pada satu arti, mletre bisa dimaknai sebagai perilaku tidak menghargai orang lain dan cenderung egois, mementingkan diri sendiri karena alasan tertentu dan bertindak kurang baik pada orang disekitarnya.
    Di definisi dan konteks yang lain, mletre juga dapat diartikan sebagai kondisi seseorang yang tengah mabuk karena pengaruh alkohol atau bahan sejenis, yang membuatnya tidak sadar atau setengah sadar.
    Masih ada lagi arti apa itu mletre, dimaknai sebagai satu kondisi kecewa, sedih yang mendalam, hingga pusing karena terlalu banyak pikiran atau hal negatif. Biasanya hal ini bisa dipicu oleh masalah percintaan, pekerjaan, atau beban hidup. Istilah ini menjadi terkenal setelah rilisnya satu lagu hasil kolaborasi antara Deny Caknan dan Young Lex, dengan judul serupa. Masyarakat kembali diberikan definisi dan interpretasi yang lebih banyak mengenai apa itu mletre. Namun selama apa yang ditangkap dan digunakan

    BalasHapus
  40. Bella Purba (A310180091)
    1. Menurut saya, cara merealisaiskan topik ke dalam rubrik-rubrik yaitu dengan cara, menentukan topik secara umum terlebih dahulu, dari topik yang umum tersebut dapat dikembangkan menjadi beberapa kajian khusus yang masih berhubungan dengan topik yang telah ditentukan sejak awal, misalnya topik "Eksistensi Bahasa Indonesia Tahun 2021 di Bidang Kesehatan".
    Dari topik tersebut dapat dikembangkan menjadi beberapa judul artikel ataupun berita, setelah semua kajian ditentukan judulnya maka, langkah selanjutnya yaitu menentukan rubrik. Rubrik dibuat berdasarkan tema ataupun topik yang telah ada. Misalnya berdasarkan topik tersebut dapat dibuat rubrik kesehatan, eksistensi bahasa dll.

    2. Ragam bahasa dalam grup jual beli di Facebook

    Media sosial sangatlah beragam, ada berbagai macam bentuk dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Salah satunya Facebook, mungkin tidak asing lagi bagi para remaja ataupun orang dewasa. Hampir semua orang memiliki akun Facebook, entah itu aktif digunakan setiap hari, satu bulan sekali, ataupun satu tahun sekali. Seperti media sosial yang lain Facebook kian kemari mengalami perkembangan yang pesat, yang dulunya tidak ada fitur untuk membuat story (Facebook Stories) sekarang mirip dengan WhatsApp Facebook juga menampilkan fitur tersebut.
    Bukan hanya fitur Facebook Stories, Facebook juga memiliki fitur Marketplace yaitu fitur yang berguna untuk pemilik akun bisnis atau orang-orang yang berjualan secara online. Marketplace ini sangat membantu pedagang dan pembeli pengguna Facebook.
    Bahasa yang digunakan pengguna Facebook khususnya dalam Marketplace juga beragam, dari bahasa asing hingga bahasa daerah. Biasanya pengunaannya berada dalam satu kalimat yaitu antara bahasa asing, bahasa Indonesia, dan bahasa daerah dijadikan satu. Bahasa asing yang sering muncul adalah bahasa Inggris, adapun kata yang sering digunakan adalah istilah-istilah dalam penjualan atau bahasa jual seperti kata, ready, soldout, pcs, size dan masih banyak lagi. Sedangkan bahasa daerah yang sering digunakan adalah bahasa Jawa, seperti kata monggo, pinten, pundi dan masih banyak lagi. Dengan adanya kecenderungan dalam penggunaan bahasa asing dan daerah di Facebook dalam Marketplace, penggunaan bahasa Indonesia bisa dikatakan minim karena biasanya hanya digunakan sedikit dan sebagian besar menggunakan bahasa asing dan daerah.

    BalasHapus
  41. Pebian Kenwuri Denty Pitaloka (A310180069)
    1) Bacalah buku manajemen sekolah halaman 55-78. Kemudian berikan pendapat Anda mengenai bagaimana caranya merealisasikan topik ke dalam rubik-rubik. Misalnya topik “Eksistensi Bahasa Indonesia Tahun 2021 di Bidang Kesehatan.
    Jawab:
    a. Pertama-tama membuat tajuk rencana, dimana berisi menjelaskan berita hal ini sesuai dengan sudut pandang redaksi media, mengisi latar belakang yang berupa mengaitkan berita dengan realitas di masyarakat dan mengaitkan opini dengan luas, memprediksi masa depan yang berhubungan kejadian masa kini, dan membeberkan penilaian moral dan sikap terhadap peristiwa atau kejadian tertentu di masyarakat.
    b. Kedua adalah membuat pojok, pojok bisa berisi sindiran halus.
    c. Ketiga membuat artikel, dalam membuat artikel berisi pemaparan, pembahasan/kupasan/telaah/ tentang topik yang serius dan mendalam
    d. Keempat berupa essay, yaitu ulasan pribadi dari penulis. Tulisan bisa menyenagkan, sinis, kritik, dan gaya puisi.

    BalasHapus
  42. Pebian Kenwuri Denty Pitaloka (A310180069)
    2) Buatlah artikel singkat 3000 huruf!
    Bahasa Indonesia di Era Generasi Z

    Bahasa merupakan alat yang paling penting dalam komunikasi. Setiap manusia membutuhkan komunikasi untuk saling mengerti dan memahami. Melalui bahasa dapat memahami apa yang berada di pikiran manusia. Bahasa di berbagai tempat berbeda-beda, perbedaan itu terjadi karena tempat mereka yang berjauhan atau karena kebudayaan mereka yang berbeda.

    Bahasa Indonesia sudah menjadi bahasa nasional sejak zaman kemerdekaan. Bahasa Indonesia kerap mengalami perubahan. Perubahan ini terjadi karena adanya perubahan era atau perubahan zaman. Di Indonesia sendiri bukan hanya terdapat bahasa nasional melainkan ada juga bahasa gaul yang sering dijumpai pada anak muda. Bahasa gaul kemunkinan terjadi karena sekelompok anak muda yang membuat sebuah bahasa sendiri dan lain dari bahasa Indonesia sendiri. Bahasa gaul tidak terdapat dalam kamus besar bahasa Indonesia, hal ini kemungkinan dikarenakan bahasa gaul dibuat oleh sekelompok muda mudi atau pribadi seseorang.

    Dalam perkembangannya bahasa Indonesia mengalami perubahan begitu pun juga dengan bahasa gaul. Perubahan ini mengikuti zaman dan perubahan tren pada zamannya. Dahulu saat Indonesia baru merdeka bahasa Indonesia menggunakan guruf “Djakarta” penggunaan huruf ‘D’ pada awal kata atau penyebutan. Selain itu ada huruf ‘Tj’ sebagai huruf untuk ‘C’ pada saat ini. Setelah menggunakan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Penggunaan EYD pada masa itu berbeda dengan bahasa Indonesia saat ini yang berpedoman pada PUEBI. Sehingga pada saat ini bahasa Indonesia menggunakan bahasa PUEBI.

    Pada setiap perkembangan terdapat sebuah era. Era ini ada ditandai dengan adanya suatu fenomena yang terjadi pada masa itu. Generasi ini dimulai dari generasi perang, generasi klasik, generasi perang dunia I, generasi perang dunia II, generasi pasca perang dunia II, generasi era depresi, generasi baby boomer, generasi X, generasi milenial, generasi Z, dan terakhir generasi alpha. Pada saat ini kita memasuki generasi Z dimana pada kelahiran anak-anak generasi Z ditandai dengan mulai berkembanganya gawai dan pusat internet.

    Seperti pada bahasa Indonesia yang mengalami perubahan bahas gaul juga mengalami perubahan. Perubahan ini bisa dilihat dari beberapa kata bahasa gaul. Bahasa Indonesia sendiri memiliki beberapa kosa kata khusus yang biasanya dikembangkan oleh kalangan anak muda, dari perkembangan bahasa bisa dilihat beberapa panggilan bahkan sebutan yang mengalami perubahan. Misanya saja pada era 80-an ada kata yang berupa ‘ajojing’ yang berarti dansa. Sedangkan bahasa gaul era 90-an berupa ‘Bokin’ yang berarti pacar. Begitu pun dengan bahasa gaul pada era generasi Z yang dimana penggunaan bahsa gaul yang lebih seperti bahasa Inggris, contohnya saja ‘cancel culture’, ‘glow up’, dan ‘ghosting’.

    Istilah-isitlah dalam saat ini atau generasi Z lebih banyak menggunakan bahasa asing terutama bahasa Inggris. Hal ini terjadi kerena masuknya bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia. Bahasa Inggris memainkan perannya yang paling banyak dapat dipahami bahwa bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang sudah banyak digunakan di berbagai Negara. Bahasa Inggris menjadi bahasa internasional karena memiliki power di dalamnya inilah yang membuat bahasa Inggris menjadi bahasa internasional. Karena hal ini lah yang mengakibatkan penggunaan bahasa Indonesia di era generasi Z lebih banyak menggunakan istilah Inggris. Namun, banyak juga beberapa kata yang menggunakan singkatan seperti ‘TBL’ yang berarti ‘Takut Banget Loh’.

    Apapun masalahnya tetap lah kita sebagai bangsa Indonesia patut melestarikan bahasa Indonesia dengan tetap memakai bahasa Indonesia di sosial media maupun keseharian. Dengan memberikan perhatian kepada bahasa Indonesia sudah termasuk bangga dengan bahasa Indonesia.

    BalasHapus
  43. Nama: Yuli Anita Indriani
    NIM: A310180156

    1. Bagaimana caranya merealisasikan topik ke dalam rubrik-rubrik?
    Cara merealisasikan topik ke dalam rubric-rubrik antara lain:
    a. Merencanakan waktu yang tepat untuk melakukan diskusi dengan kelompok maupun devisi-devisi masing-masing
    b. Melakukan diskusi dan mennetukan topik
    c. Menyusun suatu tulisan yang sesuai dengan tema yang ditentukan saat diskusi.
    d. Merevisi kembali hasil tulisan serta memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam tulisan tersebut.
    e. Mengklasifikasikan hasil sesuai dengan naskah.
    2. Artikel
    Hambatan Pembelajaran Jarak Jauh Selama Pandemi Covid-19
    Perubahan yang sangat signifikan membuat masyarakat harus beradaptasi dengan kehidupan baru. Surat edaran tersebut dikeluarkan oleh menteri pendidikan dan kebudayaan pada tanggal 24 maret 2020. Selain itu, Pemberlakuan pembatasan sosial yang berskala besar (PSBB) dari pemerintah bertujuan agar dapat mengurangi penyebaran virus Covid 19. Pandemi Corona Virus Disease 2019 atau biasa yang disebut dengan Covid-19 sampai di indonesia pada tahun 2020 lalu. (Ali, 2020)Setelah kurang lebih 215 negara terinfeksi Covid-19. Virus Covid 19 merupakan virus yang menyerang saluran pernafasan pada manusia yang dapat menyebabkan sesak nafas.
    Tantangan di masa pandemi sekaligus menjawab akan ketersediaan sumber belajar yang beragam dimasa yang akan mendatang dengan teknologi yang semakin canggih menjadikan banyak inovasi yang dikembangkan agar pembelajaran dapat berjalan dengan semestinya dan tidak tertinggal dengan teknologi yang semakin maju.

    1. Hambatan dalam pembelajaran daring
    Pembelajaran yang senantiasa dilakukan diseklah harus dialihkan menjadi pembelajaran jarak jauh/ pembelajaran daring selama Covid 19. Kondisi ini tentunya mengakibatkan banyak perubahan dan tentunya memiliki banyak hambatan dalam pelaksanaannya.
    Menurut (Prawanti & Sumarni, 2020) ada beberapa hambatan dalam pembelajaran dari selama pandemi Covid 19 antara lain.
    1. Gawai yang dimiliki peserta didik kurang untuk mendukung pembelajaran secara online.
    Dalam masa pandemi, ekonomi yang dihasilkan orang tua tentunya sedikit berkurang dikarenakan banyak pekerjaan yang diberhentikan sementara sampai diberhentikan dari perusahaan karena penurunan prndapatan selama pandemi.
    2. Minimnya pengetahuan mengenai platform-platform yang menunjang pembelajaran tentunya akan berdampak pada proses pembelajaran.
    Selama pandemi banyak platform yang dapat digunakan untuk menunjang pembelajaran. Namun tidak semua pengajar mengetahui platform tersebut terutama bagi sekolah yang bertempat di pedalaman.
    3. peserta didik merasa tugas yang diberikan oleh guru terlalu banyak.
    Pembelajaran yang dilakukan dari rumah mengakibatkan peserta didik merasa tugas yang diberikan terlalu banyak, yang semula dapat dilakukan di sekolah dan rumah dan untuk masa pandemi semua kegiatan dilakukan di rumah.
    4. Pengerjaan ujian yang berbeda
    Ujian sekolah selama pandemic juga mengalami perubahan. Ujian yang biasanya dilakukan di dalam kelas untuk masa pandemic harus menggunakan aplikasi pembelajaran.
    Selain itu, menurut (henry,2020) hambatan lainnya dalam pembelajaran daring yaitu:
    a. Pengawasan yang kurang dalam pembelajaran daring
    Berjalannya suatu pembelajaran akan mempengaruhi nilai akhir pada anak dan lancarnya pembelajaran dipengaruhi juga dengan pengawasan dari guru maupun orang tua yang mendampingi anaknya dalam belajar.
    b. Jaringan internet yang tidak stabil
    Proses pembelajaran daring sangat membutuhkan jaringan internet yang bagus. Sehingga proses pembelajaran berjalan dengan lancar. Kurang stabilnya jaringan tentunya juga menghambat proses pembelajaran.

    BalasHapus
  44. Nama : Clarissa Salsabila Ifany Sari
    NIM : A310190132

    a. Bagaimana cara merealisasikan topik-topik ke dalam sebuah rubrik?
    Cara merealisasikan topik-topik ke dalam rubrik dapat dilakukan dengan memilih dan membuat karya yang sesuai dengan tempat yang ada. Topik-topik dalam sebuah majalah dapat ditentukan dengan rubrik yang sesuai. Terdapat banyak rubrik yang dapat dibuat seperti cerita, puisi, tts, berita, opini dan masih banyak lagi.

    b. Siapkanlah artikel singkat 3000 huruf!
    " Kesalahan Penggunaan Bahasa Indonesia Ruang Publik”
    Pada era saat ini penggunaan bahasa Indonesia dalam ranah fasilitas dan petunjuk umum mulai mengalami penyimpangan. Seharusnya pada ruang publik perlu menunjukkan identitas bangsa berupa bahasa Indonesia. Namun, pada kenyataannya masih banyak penggunaan bahasa di ruang publik yang salah. Tanpa disadari penggunaan bahasa Indonesia yang biasa terlihat di dalam kegiatan sehari-hari, pada ruang publik telah terjadi kesalahan. Menurut Ahmad Fazri dalam Dad Murniah mengatakan bahwa ruang publik dalam kehidupan manusia, pada suatu wilayah, adalah tempat bertemu dan komunikasi antara satu manusia dengan manusia yang lainnya. Ruang publik juga merupakan tempat yang digunakan masyarakat secara bebas untuk kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi.
    Bentuk kesalahan penggunaan bahasa Indonesia yang dapat diamati, diantaranya kesalahan berbahasa seperti kesalahan ejaan dan penggunaan unsur asing. Menggunakan unsur bahasa asing bukan tidak diperbolehkan, hanya saja pemakaiannya harus tetap ditempatkan sesuai kedudukan dan fungsi, seperti halnya juga terhadap penggunaan bahasa daerah. Penggunaan unsur asing di sini ialah bahasa Inggris, yang mana bahasa Inggris merupakan bahasa yang digunakan dalam lingkup internasional. Namun bukan berarti bahasa Inggris perlu dijunjung dan dikombinasikan dengan padanan kata bahasa Indonesia dalam penggunaannya sehari-hari. Menurut (Nazriani dan Arsad, 2020: 17) tidak ada salahnya menggunakan bahasa Inggris di zaman sekarang ini apalagi untuk menyiapkan bangsa Indonesia ke arah industri 4.0, namun baiknya tidak harus menginternasionalisasikan segala aspek termasuk dalam hal bahasa, sebab bahasa Indonesia adalah ciri, lambang, kebanggaan, dan identitas masyarakat Indonesia.
    Faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan penggunaan kaidah bahasa Indonesia, salah satunya ialah tidak menggunakan tata bahasa yang benar sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2019 tentang penggunaan Bahasa Indonesia, pasal 2 berbunyi penggunaan Bahasa Indonesia harus memenuhi kriteria Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Berbahasa Indonesia yang baik memiliki maksud bahwa dalam penggunaan Bahasa Indonesia perlu disesuaikan dengan konteks berbahasa yang selaras dengan nilai sosial dalam masyarakat. Kaidah bahasa Indonesia yang berlaku saat ini adalah PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia).

    BalasHapus
  45. Nama : Azzahro Fitri Luhuringtyas
    Nim : A310190104
    Kelas : VII C
    1. Cara merealisasikan topik ke dalam rubric-rubrik antara lain:
    a. Merencanakan waktu yang tepat untuk melakukan diskusi dengan kelompok maupun devisi-devisi masing-masing
    b. Melakukan diskusi dan mennetukan topik
    c. Menyusun suatu tulisan yang sesuai dengan tema yang ditentukan saat diskusi.
    d. Merevisi kembali hasil tulisan serta memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam tulisan tersebut.
    e. Mengklasifikasikan hasil sesuai dengan naskah.
    2. Artikel :
    “Peran Mahasiswa dalam Penerjunan Kampus Mengajar di Era Globalisasi”

    Kampus mengajar dapat diikuti oleh mahasiswa yang sudah berada di semester 4. Kegiatan kampus mengajar dilakukan dengan seleksi yang diikuti oleh semua mahasiswa yang ada di indonesia. Seleksi tersebut dilaksanakan dengan mengunggah file berupa nilai ipk terakhir, sertifikat penghargaan, surat rekomendasi yang dibuat oleh kampus asal, surat sehat dari dokter. Kegiatan kampus mengajar dilaksanakan untuk mencapai mahasiswa yang dapat terjun kelapangan secara 1 semester penuh. Kampus mengajar dilaksanakan dengan menerjunkan mahasiswa ke tempat 3T ( Terencil, Tertinggal, dan Terluar). Mahasiswa diminta untuk mengisi lokasi sekolah yang diinginkan. Setelah diadakannya seleksi dari pusat terdapat 45 Mahasiswa Universitas Muhammadiyah yang lolos seleksi dengan berbagai macam proga studi, namun sebagian besar mahasiswa ditempatkan di domisili masing-masing mengingat masih tingginya angka covid-19 di Indonesia.
    Globalisasi sendiri memiliki kelebihan dalamm pembelajaran salah satunya yaitu siswa dapat menggenggam dunia hanya dengan gawai. Dalam era saat ini khususnya pandemi covid-19 yang menyerang Indonesia membuat sistem pembelajaran yang dahuunya luring atau pembelajaran tatap muka berubah menjadi pembelajaran daring. Keadaan demikian siswa harus melek akan teknologi yang ada khususnya yang sering digunakan ialah google classroom. Kebanyakan siswa saat ini sudah mulai memahami teknologi dengan mengakses youtube, google classroom , google dsb. Penerjunan progam kampus mengajar bertujuan untuk memperkuat bidang literasi, numerasi, administrasi dan teknologi di masa pandemi. Peningkatan aspek teknologi di era globalisasi yang dilakukan yaitu menerpakan aplikasi aksi kepada siswa kelas 4 sampai dnegan kelas 6, pembuatan blog, penggunaan zoom dan digitalisasi guru. Penerapa teknologi dilaksanakan di bulan agustus sampai dengan september. Dengan pengenalan teknologi kepada siswa diharapkan siswa dapat berperan penting dengan menggunakan teknologi dengan maksimal khususnya jika pembelajaran daring.
    Dalam pengenalan teknologi, mahasiswa juga membimbing siwa kelas 5 untuk mengenalkan penggunaan komputer maupun laptop dalam pengerjaan akm. Setiap hari siswa dibagi menjadi 2 sesi untuk memperkuat pemahaman teknologi. Digitalisasi guru yang dilakukan yaitu membimbing guru untuk menggunakan apliaksi zoom, penggunaan aplikasi aksi untuk memperkuat pemahaman siswa mengenai literasi numerasi dengan teknologi, penggunaan blog sekolah dsb. Keadaan pandemi ini diharapkan siswa dapat menyeimbangi situasi dengan memperkuat teknologi khususnya di era globalisasi ini yang sudah maju. Teknologi tidak hanya untuk mengegame saja, namun siswa dapat memanfaatkannya dengan mencari materi pembelajaran yang lebih bermakna dan menyenangkan seperti aksi yang dapat diakses setelah mereka melakakukan pendaftaran.




    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

FONOLOGI II A, B, DAN C

fonologi II A, B, DAN C.