MMS KELAS VII G 30 DESEMBER 2021

 Silakan jawaban Anda diletakkan di sini!

Komentar

  1. Nama : Desi Fitri Ayu Paradila
    Nim : A310190063
    "Pengaruh Aplikasi Wattpad Terhadap Minat Baca Remaja"
    Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan minat baca masyarakatnya yang masih rendah. Budaya gemar membaca dalam masyarakat kita masihlah sangat rendah dan memprihatinkan. Kita masih tersedot pada tradisi mendengar dan menutur, belum beralih ke masyarakat maju yang suka membaca dan menulis.
    Penyebab menurunnya minat baca di Indonesia disebabkan oleh banyak hal, seperti kebanyakan masyarakat Indonesia yang kurang mengenal buku sejak dini, orang tua lebih memilih untuk mengajari anak menonton TV atau bermain gadget daripada menemani mereka membaca buku.
    Membahas mengenai kegiatan membaca, jelas perkembangannya tidak luput dari perkembangan teknologi. Dan salah satu platform hasil dari perkembangan teknologi yang memungkinkan kita dapat melakukan kegiatan membaca dengan mudah adalah dengan adanya aplikasi Wattpad.Wattpad sendiri merupakan sebuah situs dan salah satu aplikasi blogging yang memberikan fasilitas bagi penggunanya untuk baca dan menulis.
    Seiring berjalanannya waktu dan perkembangan teknologi yang pesat. Kini buku telah digantikan oleh smartphone, tidak sedikit novel yang telah dibukukan berasal dari ketikan tangan di smartphone kalangan remaja maupun anak-anak. Namun semenjak itu banyak orang yang tidak tertarik membaca novel dalam bentuk buku sehingga menyebabkan menurunnya tingkat minat membaca.
    Indonesia berada pada ranking 62 dari 70 negara. Bahkan menurut data Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, rata - rata orang Indonesia membaca buku hanya sebanyak 3- 4 kali dalam seminggu, dengan menghabiskan waktu 30 -60 menit per hari.
    Menurut salah seorang siswi SMA 1 KRADENAN- Anditta, mengatakan bahwa membaca cerita di Wattpad lebih menarik daripada membaca di buku novel saat diwawancarai,
    "Jadi gini di Wattpad itu lebih mudah karena gak perlu ngeluarin uang dan juga cerita disana itu lebih bervariasi ketimbang novel dalam bentuk buku yang kalau mau membaca lebih dari satu judul harus ngeluarin uang yang banyak. jadi dalam hal kemudahan, saya lebih memilih Wattpad daripada cerita dalam bentuk fisik atau buku. Kecuali, jika penulis favorit saya menerbitkan cerita di Wattpad dan ternyata hanya ada setengah, saya akan membeli bukunya," ujar Anditta
    Hal yang serupa juga dirasakan oleh siswa lainnya, yang menurutnya membaca novel dalam bentuk buku terasa membosankan.
    "Buku novel susah dibawa kemana-mana, novel buku terkesan bosan karena tidak disertai gambar dan berat. Wattpad memberikan kesan yang lebih menarik, banyak hal yang dapat ditambah seperti media lagu dan gambar di sela-sela cerita. Tapi, kalau ditanya berapa lama waktu yang saya gunakan untuk membaca ya banyaklah dan kadang-kadang suka gak mood baca lagi," kata Biana, siswa SMA 1 KRADENAN.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Amora Dyah Megayatma
    A310180193

    1. Cara merealisasikan topik ke dalam rubrik-rubrik!
    Topik: “Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi”
    Cara merealisasikan topik ke dalam rubrik-rubrik, sangat penting sekali mengaitkan rubrik dengan topik yang diangkat sehingga isi dari majalah akan saling berhubungan satu sama lain. Berdasarkan keterkaitan topik dapat dimasukkan ke dalam rubrik opini, informasi, maupun edukasi. Sebelum membahas mengenai topik, maka sangat penting sekali mencari berbagai informasi terkait topik sehingga isinya tetap padu. Pada rubrik opini dapat berisi tentang pendapat atau pandangan dosen atapun mahasiswa sebagai salah satu peran penting adanya topik ini. Sementara itu, untuk rubrik informasi maupun edukasi dapat berisi tentang berbagai perkembang kasus ini maupun undang-undang kekerasan seksual yang sedang ramai dibicarakan masyarakat ataupun menteri pendidikan yaitu Nadiem Makarim.

    2. Artikel singkat
    “Pengesahan Peraturan Menteri Pencegahan dan Perlindungan Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi”
    Kasus pelecehan seksual baru-baru ini dialami oleh salah satu mahasiswa Universitas Riau (Unri) yang dilakukan dosennya sendiri ketika melakukan bimbingan skripsi. Mahasiswa ini menjelaskan dalam video singkat yang sekarang sudah tersebar di berbagai jejaring sosial, ketika ia melakukan bimbingan skripsi sang dosen melakukan pelecehan seksual. Mahasiswa berinisal L ini merupakan mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional Fakultas FISIP Universitas Riau angkatan 2018, ia menjelaskan bahwa sang dosen mengatakan “i love you” serta mendekatkan badannya ke mahasiswa. Perlakuan dosen ini membuat mahasiswa tak terima dan merasa terhina, kemudian ia melaporkan kasus ini ke Polresta Pekanbaru yang didampingi oleh ibu, tante, serta sejumlah anggota BEM Unri. Setelah mahasiswa melaporkan kasus ini, berselang beberapa hari penyelidikan diambil oleh Polda Riau. Setelah itu, berbagai saksi diperiksa oleh Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Riau, bahkan penyidik juga melakukan penyegelan terhadap ruang kerja Syafri Harto yang merupakan dosen yang melakukan pelecehan seksual.
    Berbagai proses penyidikan dilakukan tetapi sang dosen membantah dan mengatakan “Saya tidak ada melakukan seperti dituduhkan oleh mahasiswa itu”, kata Syafri kepada Kompas.com saat konferensi pers di Pekanbaru. Sang dosen juga bersumpah bahwa ia merasa tidak melakukan pelecehan seksual. Sementara itu, laporan dari mahasiswa ini pun membuat sang dosen merasa tidak terima dan melaporkan balik mahasiswa ke Polda Riau. Kasus ini menjadi ramai di perbincangkan dan memunculkan berbagai respon masyarakat terhadap kebenaran dari kasus ini.

    Kesulitan kasus penyelidikan terhadap pelecehan seksual di ranah pendidikan memang benar-benar kurang dalam pengelolaannya. Korban yang seharusnya dilindungi dan didampingi tetapi harus berjuang sendirian menjelaskan kepada pihak berwajib tentang apa yang telah ia alami. Seorang korban kasus pelecehan seksual seharusnya mendapatkan pendampingan penuh oleh orang-orang disekitarnya. Apalagi kasus pelecehan seksual di ranah perguruan tinggi yang sangat rawan sekali terjadi, baik antara mahasiswa dengan mahasiswa hingga mahasiswa dengan dosen. Kasus pelecehan di perguruan tinggi ini pun kurang dalam pengelolaannya, terkadang ketika korban pelecehan seksual berani speak up tetapi banyak orang malah menyalahkan tentang pakaian serta perilaku korban. Hal inilah yang terkadang membuat korban takut untuk bersuara tentang apa yang telah ia alami.
    Kasus pelecehan seksual di ranah perguruan tinggi sebenarnya tidak baru sekarang terjadi, tetapi sudah banyak sekali terjadi baik di universitas negeri maupun swasta. Beberapa diantaranya terdapat di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, dimana pelaku pelecehan seksual adalah presiden mahasiswa Untirta.

    BalasHapus
  4. Amora Dyah Megayatma
    A310180193

    lanjutan...
    Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Makarim mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi yang telah dipublikasikan pada tanggal 3 September 2021. PPKS ini terdiri atas 9 bab dan 58 pasal yang mengatur hal-hal meliputi pencegahan dan penanganan kekerasan seksual, pendampingan, perlindungan, pengenaan sanksi, pemulihan korban, satuan tugas, mekanisme penanganan, serta hak korban dan saksi. Beberapa diantara isi dari Permendikbud pasal 5 terdapat 21 tindakan termasuk kekerasan seksual yaitu ujaran yang mendiskriminasi atau melecehkan tampilan fisik, kondisi tubuh, memperlihat alat kelamin, ucapan yang memuat rayuan, lelucon, dan siulan bernuansa seksual, menatap korban dengan nuansa seksual, mengirimkan pesan, lelucon, foto, audio, atau video bernuansa seksual, dan lain sebainya.
    Sementara itu, setelah diterbitkannya PPKS oleh Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Banyak sekali reaksi masyarakat terhadap peraturan ini, ada yang pro maupun kontra. Selain itu, banyak masyarakat yang memperdebatkan mengenai kata “consent”. Masyarakat menganggap bahwa ketika seseorang menjalin hubungan dengan lawan jenis dan dianggap pacaran ketika melakukan hubungan seksual bukan termasuk dalam pemerkosaan. Nah, hal ini dapat dikaitkan dengan makna consent yaitu persetujuan komprehensif (menyeluruh) yang biasanya dinyatakan secara verbal dan memerlukan kesadaran penuh kedua pihak sebelum melakukan aktivitas seksual. Walaupun demikian, consent bukan berarti pasangan menyetujui tindakan-tindakan yang terjadi setelahnya karena konteks aktivitas seksual sangat luas, pasangan perlu menjalin komunikasi berlanjut untuk membicarkan hal-hal apa saja yang akan dilakukan. Hal ini menjadikan consent hal penting yang harus dikomunikasikan oleh pasangan karena ini akan menjadi hak pasangan dalam mengambil keputusan terkait aktivitas seksual. Namun sayangnya makna consent ini sering disalah artikan oleh masyarakat yang belum memahami sepenuhnya. Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap consent tercermin dalam tingginya angka kekerasan terhadap perempuan di ranah publik atau komunitas sebesar 21% (1.731 kasus) dengan kasus kekerasan seksual 962 kasus (55%).
    Selain itu, banyak warganet atau warga internet khususnya dalam jejaring sosial twitter menberikan komentar tentang consent. Salah satu pengguna internet mengatakan bahwa consent yang dimaksud dalam PPKS mengarah pada pasal “quite” dalam hubungan seks konsensual yang merupakan suatu tindakan paling tepat. Hal ini juga dapat diartikan bahwa permendikbud tidak akan ikut campur dalam hubungan seks konsensual, setiap orang berhak melakukan aktivitas seksual jika kedua belah pihak bersedia dan saling menyetujui. Kata “diam” ini tidak selalu diperbolehkan tetapi bisa jadi diam berarti terkait dengan persoalan yang hanya berada di luar wewenang atau kemampuan Permendikbud ataupun orang lain.

    BalasHapus
  5. Nama: Fitria Wulandari
    NIM: A310190084

    "Penggunaan Bahasa Indonesia di Media Sosial Instagram"

    Bahasa merupakan alat pemersatu bangsa dan sebagi alat komunikasi yang paling utama. Penggunaan bahasa Indonesia di media sosial khususnya di Instagram, seiring dengan berkembangnya zaman, penggunaan dan penguasaan bahasa Indonesia yang baku dan sesuai KBBI yang baik dan benar mulai jarang ditemui dan bergeser ke bahasa gaul khas anak remaja sekarang. Instagram merupakan media yang terdapat fitur yang berfokus pada gambar dan video, tidak seperti facebook yang lebih dulu muncul mempunyai fitur bebas dan lebih fleksibel dalam penggunaan (Sabardila & Umi, 2020). Menurut Gustiasari (2018), penggunaan bahasa gaul di kalangan remaja, membuat eksistensi bahasa Indonesia menjadi menurun drastis. Oleh karena itu, pengaruh bahasa gaul jaman sekarang terhadap bahasa Indonesia yang baik dan benar di kalangan remaja harus perlu diperhatikan. Di sisi lain, tidak hanya karena bahasa gaul saja yang digunakan, tetapi masyarakat mengkombinasikan bahasa asing atau bahasa daerah dengan bahasa Indonesia.
    Penguasaan bahasa Indonesia di zaman sekarang sangatlah memprihatinkan. Di mana anak-anak zaman sekarang lebih memilih bahasa gaul dan berbahasa asing daripada bahasa Indonesia yang baik dan benar serta sesuai KBBI khususnya dalam bermedia sosial terutama di Instagram, bahkan ada juga yang mencampur bahasa Indonesia dengan bahasa asing atau bahasa daerah. Hal ini bisa terjadi karena beberapa faktor, diantaranya faktor pergaulan, faktor gengsi, faktor iklan. Media sosial sendiri semua orang mengekpresikan dirinya dan bisa menulis apa saja yang ingin mereka tulis dari mulai bahasa daerah, bahasa Indonesia sampai bahasa asing. Namun dari media sosial lah orang-orang bisa menulis dengan bahasa sesukanya tanpa memperhatikan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

    BalasHapus
  6. Nama: Nurul Zumaitullisa
    NIM: A310180198
    Kelas: 7G

    1. Cara merealisasikan topik ke dalam rubrik-rubrik
    Topik: “Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid-19. Rubrik yang dapat dipilih adalah rubrik informasi, opini, dan edukasi. Topik di atas dapat direalisasikan pada rubrik informasi informasi yang faktual, terpercaya, kekinian, menarik minat pembaca, dari sumber yang terpercaya dengan menambahkan hasil tulisan sendiri berdasarkan fakta. Selanjutnya pada rubrik opini, topik di atas dapat direalisasikan dengan pendapat dosen maupun guru sebagai peran dalam topik ini. Yang terakhir pada rubrik edukasi, topik di atas dapat direalisasikan dengan menampilkan perubahan maupun perkembangan dari awal pembelajaran pandemi sampai sekarang.

    2. Artikel SIngkat
    Kebijakan social distancing maupun physical distancing guna meminimalisir penyebaran COVID-19 mendorong semua elemen pendidikan untuk mengaktifkan kelas meskipun sekolah tutup. Penutupan sekolah menjadi langkah mitigasi paling efektif untuk meminimalisir penyebaran wabah pada anak-anak. Solusi yang diberikan yakni dengan memberlakukan pembelajaran dirumah dengan memanfaatkan berbagai fasilitas penunjang yang mendukung. Selama masa pandemic COVID-19 pembelajaran dirumah atau online menjadi solusi melanjutkan sisa semester. Pembelajaran online didefinisikan sebagai pengalaman transfer pengetahuan menggunakan video, audio, gambar, komunikasi teks, perangkat lunak (Basilaia & Kvavadze, 2020) dan dengan dukungan jaringan internet (Zhu & Liu, 2020). Ini merupakan modifikasi transfer pengetahuan melalui forum website (Basilaia & Kvavadze, 2020) dan tren teknologi digital sebagai ciri khas dari revolusi industry 4.0 untuk menunjang pembelajaran selama masa pandemic COVID-19. Integrasi teknologi dan ragam inovasi ciri dari pembelajaran online (Banggur et al., 2018). Selain itu, yang terpenting adalah kesiapan pendidik dan peserta didik untuk berintereaksi secara online. Infrastruktur yang mendukung pembelajaran online secara gratis melalui berbagai ruang diskusi seperti Google Classroom, Whatsapp, Kelas Cerdas, Zenius, Quipper dan Microsoft (Abidah et al., 2020). Fitur Whatsapp mencakup Whatsapp Group yang dapat digunakan untuk mengirim pesan teks, gambar, video dan file dalam berbagai format kepada semua anggota (Kusuma & Hamidah, 2020). Google Clasroom juga memungkinkan pendidik dan guru mengembangkan pembelajaran kreatif. Diskusi dan transfer pengetahuan secara face-to-face layaknya bertemu melalui beragam platform video teleconference yang banyak tersedia gratis seperti Zoom dan Google Meet. Platform tersebut menjadikan pendidik dan peserta didik untuk bertemu dan berinteraksi secara virtual dengan fasilitas pesan instan dan kegiatan presentasi (Wiranda & Adri, 2019). Berbagai layanan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai penunjang transfer pengetahuan hingga diskusi terkait konten pembelajaran. Ini juga dilakukan dengan memanfaatkan segala sumber daya local secara nasional seperti saluran televisi untuk edukasi (Zhou et al.,n2020). Di Indonesia, televisi pada saluran TVRI digunakan untuk menyiarkan konten edukasi secara nasional. Konten yang disiarkan digolongkan berdasarkan jenjang pendidikan yang sesuai dengan kurikulum di Indonesia. Variasi platform dan sumber daya yang tersedia membantu menunjang proses pembelajaran selama pandemic COVID-19. Aktifitas pembelajaran yang dapat dilakukan mulai dari diskusi, presentasi hingga pemberian tugas. Ini selaras dengan penelitian Firman dan Rahayu (2020) bahwa pembelajaran online melatih kemandirian belajar. Ini akan membutuhkan keterlibatan peserta didik yang lebih besar untuk meningkatkan perilaku belajar observasional.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lanjutan...

      Perilaku tersebut dapat dilakukan dengan membaca, memaknai postingan diskusi dan mendiskusikan video atau konten pembelajaran (Zayapragassarazan, 2020). Ini akan membiasakan peserta didik untuk mengumpulkan dan mengelola informasi terkait tugas yang diberikan tanpa batasan ruang dan waktu. Hal ini dikarenakan pembelajaran online memungkinkan akses informasi dan pengetahuan dirumah dan dimanapun yang disesuaikan dengan kenyamanan peserta didik. Belajar online menuntut peran pendidik mengevaluasi efektivitas dan disesuaikan dengan kebutuhan belajar. Ini penting dilakukan untuk tetap memenuhi aspek pembelajaran seperti proses pengetahuan, moral, keterampilan, kecerdasan dan estetika (Dai & Lin, 2020;Zhu & Liu, 2020). Mengingat bahwa perubahan ke pembelajaran online secara tidak langsung berpengaruh pada daya serap peserta didik (Dewi, 2020). Penting untuk diperhatikan yakni komunikasi orang tua dan pendidik untuk mewujudkan kemandirian belajar peserta didik selama masa pandemic COVID-19. Ragam manfaat yang diperoleh, tentu memiliki kendala yang dirasakan pendidik maupun peserta didik dalam pembelajaran online. Kendala yang dihadapi yakni kondisi wilayah di Indonesia yang beragam menyebabkan tidak semua wilayah terjangkau oleh layanan internetdan sebaran jaringan internet yang lamban sewaktu-waktu(Khasanah et al., 2020). Ini juga memungkinkan penggunaan internet yang tinggi berpengaruh pada kesehatan peserta didik. Kendala lain yang ditemukan yakni kemampuan orang tua untuk memberikan fasilitas pendidikan online (Obiakor & Adeniran, 2020)seperti penggunaan jaringan internet yang membutuhkan biaya(Jones & Sharma, 2019;Purwanto et al., 2020). Permasalahan tersebut tentu harus tetap di evaluasi guna memperoleh pembelajaran yang lebih baik.Kuncinya adalah untuk melakukan pembelajaran online sesaui dengan kondisi setempat(Zhang et al., 2020). Hal terpenting untuk menciptakan kemandirian dan keterampilan belajar peserta didik di tengah pandemic COVID-19.

      Hapus
  7. Nama: Nurvita Amelia Rahayu
    Nim : A310190214
    Kelas : 7G
    Bahasa Indonesia di Era Digital

    Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari dalam berkomunikasi antara satu orang dengan orang lain. Bahasa Indonesia ialah bahasa pemersatu bangsa Indonesia, sepatutnya juga kita bangga memiliki bahasa nasional seperti bahasa Indonesia. Sebagai warga negara Indonesia kita juga harus selalu menjunjung bahasa Indonesia dan seharusnya kita lebih mengutamakan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi.
    Di era seperti sekarang ini bahasa Indonesia mengalami berbagai tantangan zaman, dimana bahasa Indonesia dituntut untuk mampu bersaing dengan bahasa-bahasa asing ataupun bahasa daerah yang begitu banyak di Indonesia. Di era milenial seperti sekarang ini anak-anak muda lebih cenderung menggunakan bahasa gaul yang dianggap lebih keren dan menjadi suatu kebanggaan bagi mereka karena merasa mengikuti tren zaman sekarang. Dan hal itulah yang perlu kita rubah dalam diri anak-anak muda sekarang dimana ia seharusnya lebih bangga menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar yang akhirnya menjadi sebuah ciri khas untuk negara kita.
    Era globalisasi juga berpengaruh terhadap perkembangan bahasa Indonesia di dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Tentunya di perlukan peran kita sebagai seorang calon pendidik untuk mengajarkan bahasa Indonesia yang baik dan benar kepada siswa agar terciptanya generasi yang mencintai bahasa nasionalnya sendiri. Mudahnya berbahasa tidak baku di era teknologi seperti sekarang ini sudah tidak lagi dapat ditangani. Semua orang bisa mendaptkan informasi setiap detiknya, penggunaan bahasa gaul pada media informasi merupakan hal yang tidak baik apabila dilakukan secara terus menerus. Ditambah lagi dengan masuknya bahasa asing ke Indonesia yang membuat bahasa Indonesia terkadang dianggap sebelah mata oleh sebagian orang.
    Kemunculan internet juga membawa pengaruh atau perubahan terhadap kehidupan manusia, mulai dari bagaimana ia mencari hiburan, informasi, bahkan untuk mencari pekerjaan. Tanpa disangka pula internet juga membawa perubahan dalam hal berkomunikasi khususnya dalam penggunaan bahasa Indonesia. Pengaruh tersebut yang akhirnya memunculkan perangkat komputer yang digunakan untuk mengetahui kata-kata tentang bahasa Indonesia atau yang lebih kita kenal dengan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Dengan munculnya KBBI ini masyarakat tentu tidak perlu membawa kamus yang begitu besar untuk mencari kata-kata atau bahasa yang ia tidak mereka ketahui, dengan telepon pintar atau dengan komputer mereka bisa dengan mudah mencari jawabannya atau kata-kata yang tidak mereka pahami.
    Apalagi di era pandemi seperti sekarang ini penggunaan internet cukup meningkat dikarenakan pandemi covid-19 yang meharuskan belajar jarak jauh atau daring. Dengan adanya daring ini juga membawa sisi negative dan positif bagi bahasa Indonesia, misalnya munculnya istilah-istilah baru dalam bahasa Indonesia. Untuk dampak negatifnya sendiri ialah siswa akan cenderung mengabaikan aspek sosial yang akhirnya juga menimbulkan mundurnya karakter anak-anak sekarang.
    Akan tetapi dengan munculnya internet di tengah-tengah masyarakat menjadikan masyarakat mudah mendapatkan berita-berita bohong, namun di satu sisi juga dapat dengan mudah mengakses informasi-insformasi yang yang ada di luar-luar dengan cepat dan mudah. Oleh karena itu masyarakat perlu untuk memahami bahasa-bahasa yang besifat mengiri opini ataupun menyudutkan salah satu pihak dan perlu juga melakukan cek dan ricek kembali sebelum menyampaikannya kepada orang lain.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

FONOLOGI II A, B, DAN C

fonologi II A, B, DAN C.