MMS KELAS VII A JUMAT, 31 DESEMBER 2021

 Silakan letakkan jawaban Anda di sini!

Komentar

  1. (1) Bagaimana caranya merealisasikan topik ke dalam rubrik-rubrik?
    Pertama, menetukan tema melalui rapat/diskusi.
    Kedua, semua anggota beserta pengurus membuat tulisan yang berkaitan dengan topik
    Ketiga, menyaring naskah/ tulisan yang sudah dibuat dengan melihat kesesuaian yg tema
    Keempat, mengkategorikan naskah sesuai dengan rubrik. Misal rubrikasi opini, rubrikasi informasi dan berita. Rubrikasi hal-hal lucu masuk dalam rubrikasi hiburan.
    (2) Artikel
    Peran Guru Tidak Bisa Digantikan dengan Teknologi

    Mewabahnya virus covid-19 yang sudah berusia 2 tahun di indonesia, membuat anak sekolah harus melakukan pembelajaran daring. walaupun dengan segala keterbatan yang ada seperti minimnya kuota, minimnya fasilitas yang mendukung belajar seperti laptop dan gawai, faktor kesehatan seperti mata karena menatap layar terlalu lama akibat ZOOM ataupun GMEET, sakit pinggang karena terlalau lama duduk, menurunya gairah belajar. Serta faktor cuaca seperti hujan dan petir, yang membuat jaringan terpental sehingga pembelajaran terasa tidak menyenangkan dan menjengkelkan.

    Dilansir dari Merdeka.com (2020) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan, salah satu hikmah yang didapat saat pandemi adalah keberadaan guru tidak bisa digantikan oleh teknologi apapun. Pernyataan tersebut juga didukung dengan pidato Presiden Bapak Jokowidodo saat memperingati hari guru nasional sekaligus HUT PGRI ke-72, "Guru tidak akan tergantikan untuk mengemban tugas profetik, menjalankan misi kemanusiaan, dan keberadaban dengan menggali, menyadarkan, dan mengajak serta menggerakan jiwa anak didik pada kebenaran dan kebaikan,".

    Pada kesempatan yang sama pula, Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta semua pihak untuk kembali mengenang jasa dan peran guru. Sekaligus mengajak para guru agar menjadi pendidik yang mampu menginspirasi murid. Sehingga, dia berharap, guru tersebut akan dikenang selamanya dalam perjalanan hidup murid. (merdeka.com, 2021)

    Dari gagasan di atas, peran guru memang sangat penting. Sehingga teknologi yang sekarang sedang trend dan banyak diincar orang bahkan soldout di hari pertama lauching yaitu Metaverse pun tidak bisa diambil alih. Jika melihat kemampuan guru dari segi kemahirannya memanfaatkan web/ platform dengan kesejahteraan guru tentunya berbanding terbalik. Masih banyak gurru yang agal teknologi (gaptek) dan masih banyak lagi siswa-siswa yang tidak memilik handpone. Di Indonesia sendiri nampaknya makan menjadi hal yang sangat penting dibandingkan harus membeli kuota. Angka pernikahan dini pun terus meningkat seiring bertambahnya varian virus baru Sehingga bertemu dengan siswa langsung meskipun tetap menggunakan masker menjadi hal yang diimpikan semua guru, selain mengobati rasa rindu, namun yang paling terpenting mengurangi kasus loss geneeration atau dead education. Jika sudah seperti ini rasanya susah menerapkan pendidikan yang berkualis dan tuntas di indoneisa.

    BalasHapus
  2. Nama: Miftaqul Janah
    Nim: A310190195
    Kelas: 7A

    1) Bagaimana cara merealisasi topik ke dalam rubrik-rubrik?

    Dalam merealisasikan topik untuk dimasukkan ke rubrik perlu pembahasan (diskusi) bersama.
    1. Harus menentukan tema
    2. Menentukan rubrik apa saja yang akan dimuat
    3. Mencari topik yang berkaitan dengan tema agar bisa dimasukkan ke rubrik
    4. Mengategorikan naskah ke rubrik yang telah ditentukan
    5. Memasukan hasil filtrasi topik untuk dimasukkan ke rubrik.

    2) Artikel Singkat
    "Normalisasi Pendidikan di Masa Pandemi"

    Kasus Covid-19 masih mengombang-ngambing jagad dunia dan pendidikan. Keadaan new normal menjadikan pendidikan di sebagian daerah sudah memberanikan untuk melakukan tatap muka. Misalnya di sekolah perdesaan yang sudah berani melakukan tatap muka dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

    Di sekolah kota ada yang sudah mendapat izin dan belum. Pasalnya ketika ada kasus Covid-19 yang menyerang salah satu warga sekolah tersebut langsung diadakan pembelajaran dalam jaringan kembali. Normalnya keadaan masih membatasi dunia pendidikan untuk melaksanakan tatap muka secara keseluruhan. Di perguruan tinggi negeri dan swasta pun belum bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka secara serentak, namun dibagi menjadi beberapa kloter.

    Di masa transisi ini perlu lagi penyesuaian terhadap kondisi pandemi, terutama di dunia pendidikan. Tidaklah mungkin dunia pendidikan akan mati dan permanen menjadi daring, pasti ada upaya untuk menormalkan keadaan agar berjalan seperti semula.

    Upaya pemerintah yang peduli terhadap rakyatnya, dengan mengadakan wajib vaksin baik anak-anak, dewasa, dan lansia. Yang sudah dilakukan sebagian besar masyarakat Indonesia.

    Pada awal tahun 2022 ini, pemerintah meminta rakyatnya untuk divaksin kembali dosis ke-3, pasalnya agar tubuh memiliki kekebalan yang lebih. Banyak varian virus bermunculan, sehingga untuk mencegah terjadinya penularan. Masuk dalam semester genap banyak yang sudah full melakukan pembelajaran tatap muka, hal itu menandakan kondisi new normal semakin membaik.

    Di salah satu perguruan tinggi swasta sudah merencanakan akan mengadakan pembelajaran tatap muka 75% dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Dengan demikian kegiatan normalisasi pendidikan di masa pandemi ini dilakukan setahap demi tahap.

    BalasHapus
  3. Nama: Wahyu Trianisa Sumarno
    NIM: A310180088
    Kelas: A

    1. Pendapat saya mengenai cara merealisasikan topik ke dalam rubrik-rubrik dapat dilakukan sebagai berikut:

    a) Memetakan terlebih dahulu konsep dari tema yang akan ditarik. Semisalnya topik yang akan digunakan tentang “Ketahanan Bahasa Indonesia terhadap Bahasa Inggris di Generasi Z dan Pandemi COVID-19”.
    b) Menentukan tema khusus dari topik yang akan digunakan, yaitu tentang ketahanan bahasa Indonesia terhadap bahasa Inggris khusunya di generasi Z dan pandemi COVID-19.
    c) Menentukan nama-nama rubrik yang akan diisikan di dalam majalah, seperti misalnya Opini Bersama, Liputan Berita Terkini, dan Kumpulan Kreasi. Ketiga rubrik tersebut akan diisi dengan tulisan yang berkaitan dengan rubrik yang memiliki tema yang telah ditentukan.
    d) Menentukan kategori isi rubrik. Misal, Opini Bersama, berisi artikel dan esai. Liputan Berita Terkini, berisi berita-berita yang aktual, dan Kumpulan Kreasi, berisikan karya sastra seperti cerpen, puisi dan pantun.
    e) Mengumpulkan karya tulisan yang akan dimasukkan ke dalam masing-masing rubrik yang telah disesuaikan juga dengan topik dan relevansi kebutuhan khalayak umum/masyarakat umum.
    f) Memetakan kembali tulisan-tulisan yang telah relevan dengan ruang kolom rubrik yang sesuai dan memiliki tema yang telah ditentukan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. 2. Artikel singkat 3000 huruf:

      Ketahanan Bahasa Indonesia terhadap Bahasa Inggris di Generasi Z dan Pandemi COVID-19

      Ketahanan bahasa Indonesia sangat berhubungan erat dengan globalisasi. Era Globalisasi yang telah merebak di dunia memberikan banyak sekali pengaruh baik positif dan negatif di berbagai sektor bidang, seperti ekonomi dan politik. Bidang linguistik atau bidang bahasa adalah salah satu bidang yang juga terkena dampak dari pengaruh era globalisasi. Bidang-bidang yang terkena dampak ini tentu menuntut setiap anggotanya untuk maju di dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusianya. Didukung oleh pendapat ahli, menurut Purwani & Hafid (2021:2) globalisasi secara otomatis membuat SDM yang ikut serta di dalam bidang-bidang yang terkena dampak untuk meningkatkan kemampuannya di dalam berinovasi, selain itu, mengutamakan sebuah komunikasi yang dilakukan dengan bahasa Inggris juga akan dituntut untuk mengejar tingkat internasional di dalam lingkungan kerja. SDM akan berlomba-lomba mempelajari bahasa Inggris, hal tersebut membuat bahasa Indonesia bergeser kedudukannya yang awalnya menjadi bahasa utama yang digunakan oleh seorang SDM. Lingkungan kantor yang pada sehari-harinya menggunakan bahasa Inggris dapat pula membuat bahasa Indonesia semakin dilupakan. Dapat dipahami bahwa tuntutan untuk dapat menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa komunikasi membuat penggunaan bahasa Indonesia di negara Indonesia mengalami pergeseran yang sinifikan.

      Pandemi COVID-19 juga memiliki keandilan yang begitu besar terhadap bahasa. Banyak dari istilah kesehataan pada pandemi COVID-19 yang bermunculan yang menggunakan bahasa asing dan penyumbang bahasa terbanyak adalah bahasa Inggris, tetapi, kenyataannya pada masyarakat umum sangat awam sekali memahami arti bahasa Indonesianya dibandingkan bahasa asingnya. Penambahan bahasa asing yang diakibatkan oleh pandemi COVID-19 ini mengakibatkan masyarakat umum yang tidak memahami kata-kata asing tersebut pada awalnya banyak menggunakan bahasa Inggris—kembali lagi hal ini dikarenakan bahasa Inggris adalah bahasa internasional, tetapi, karena seringnya penggunaan bahasa asing pada pandemi COVID-19 yang dilakukan oleh pemerintah untuk memberikan informasi-informasi penting yang terkait dengan virus membuat masyarakat mau tidak mau harus mempelajarnya. Walaupun begitu, sekarang telah banyak penyerapan kata dan padanan kata terhadap bahasa pada pandemi COVID-19 (Sutarini et al., 2021:499). Serapan dan padanan kata yang dilakukan oleh para ahli linguistik ini berusaha agar membuat bahasa Indonesia tidak mengalami sebuah pergeseran, selain itu, masyarakat yang tidak memahami bahasa Inggris dapat lebih memahami kata yang telah diserap dan dipadankan ke dalam bahasa Indonesia.

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    3. Menurut Miski et al. (2021:57) generasi Z adalah anak-anak yang memiliki tanggal tahun kelahiran sekitar 1995-2010. Disebutkan pula, bahwa generasi Z merupakan generasi yang paling dekat dengan perkembangan teknlogi secara cepat. Pada tahun 2022 ini, usia generasi Z diperkirakan umur 27-12 tahun. Usia yang lebih dewasa memiliki peran di pekerjaannya, sedangkan usia yang lebih muda memiliki peran di sekolahnya. Kedua hal tersebut memiliki hubungan yang erat dengan ketahanan bahasa Indonesia. Sebagai seorang pekerja, seseorang tersebut akan dituntut untuk mampu memiliki bahasa Inggris yang cakap. Sedangkan, seorang anak sekolah memiliki lingkungan pergaulan di sekolah dan kurikulum sekolah yang menuntut untuk mahir dan menguasai bahasa Inggris. Hal ini, membuat terkadang generasi Z suka melakukan alih kode dan campur kode.

      Mengatasi situasi ketahanan bahasa Indonesia terhadap bahasa Inggris ini dapat dilakukan dengan memiliki kesadaran dari diri sendiri, bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa ibu yang dimiliki. Melakukan alih kode dan campur kode yang berlebihan hanya demi untuk tampak eksis di lingkungan masyarakat merupakan nilai sikap yang tidak mencerminkan cinta terhadap Indonesia. Menanamkan rasa cinta dan bangga terhadap bahasa Indonesia sangat perlu dilakukan oleh setiap individu. Membiasakan diri menggunakan bahasa Indonesia dan mengetahui kata serapan dan padanan dari bahasa Inggris juga merupakan salah satu upaya untuk mempertahankan kedudukan bahasa Indonesia agar tidak bergeser dari kedudukannya sebagai bahasa ibu di negara Indonesia.

      DAFTAR PUSTAKA:

      Miski, M., Priyandini, L. F., Sudawam, M. R., Wardah, M. A. R., & Alim, A. C. (2021). Hermeneutika sebagai Metode Tafsir: Mengurai Konstruksi Pengetahuan Generasi Z Kota Malang. Khazanah Theologia, 3(1), 55–66. https://doi.org/10.15575/kt.v3i1.11204

      Purwani, R., & Hafid, F. (2021). Pengaruh Konsep Diri Belajar Bahasa Inggris terhadap Kemampuan Berbahasa Inggris pada Siswa / I di MA Al-Istiqomah. Jurnal Sosial Sains, 2(1), 1–7. https://jurnal.stikesyatsi.ac.id/index.php/JSS/article/view/330

      Sutarini, Sutikno, & Wariyati. (2021). Analisis Perkembangan Kosakata Bahasa Indonesia pada Masa Pandemi Covid-19. TIN: Terapan Informatika Nusantara, 1(10), 499–502. https://ejurnal.seminar-id.com/index.php/tin/article/view/692

      Hapus
  4. Nama: ARI SEPTIA PALUPI
    NIM: A310190025
    Kelas: 7A

    1. Bagaimana cara merealisasikan topik ke dalam rubrik-rubrik?
    Jawab:
    Pertama yang dilakukan memilih terlebih dahulu rubrik jenis apa yang akan digunakan dalam majalah.
    Kedua, mulai membuat rubrik tersebut sesuai jenis rubrik dan tema yang sudah ditentukan sebelumnya.
    Ketiga, menyeleksi beberapa karya tulis yang terkumpul
    Kempat, mengumpulkan beberapa karya tulis yang layak dan relevan untuk ditampilkan di majalah.
    Topik-topik dalam sebuah majalah dapat ditentukan dengan menggunakan rubrik yang sesuai. Untuk menentukan rubrik terdapat rubrik-rubrik yang ditentukan yaitu berita, informasi, opini, cerita inspiratif dan lain-lain. Merumuskan struktur/sistematika mengenai bahasan-bahasan pokok bahasan-bahasan yang akan disajikan dalam sebuah rubrik. Isi dalam rubrik merupakan pokok atau topik dari tema yang telah ditentukan, sehingga antara topik dengan rubrik dapat berkesinambungan dengan isi dalam tema tersebut.


    2. Artikel
    "PENATAAN PENDIDIKAN TINGGI PASCA PEMBELAJARAN DARING KE LURING"
    Berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 03/KB/2021, Nomor 384 Tahun 2021, Nomor HK. 01. 08/ MENKES/ 4242/2021, dan Nomor 440-717 Thun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19), disampaikan bahwa pembelajaran di perguruan tinggi mulai semester gasal tahun akademik 2021/2022 diselenggarakan dengan pembelajaran tatap muka terbatas dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, dan/atau pembelajaran daring. Dengan itu perguruan tinggi harus menata ulang sistem pembelajaran yang semula masih dilakukan secara daring (online) menjadi pembelajaran tatap muka terbatas. Pedoman pembelajaran, perencanaan pendiddikan, penyusunan kebijakan pendidikan maupun kegiatan lainnya mulai dapat dikerjakan di lingkungan perguruan tinggi. Meskipun langkah penataan ulang sistem perkuliahan tidak berimplikasi politis tetapi perlu diambil langkah karena sangat penting untuk menciptakan pendidikan tinggi yang adaptif.
    Berbagai perguruan tinggi sudah menerapkan pembelajaran tatap muka yang pastinya memunculkan pro dan kontra dari berbagai pihak khususnya mahasiswa. Salah satu masalah dalam pembelajaran tatap muka adalah memerlukan biaya perkuliahan yang lebih besar terlebih untuk perguruan tinggi ternama. Namun, dengan adanya pembelajaran tatap muka menunjukkan sebagaian besar mahasiswa tidak terganggu dalam mengikuti perkuliahan tatap muka.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pembelajaran tatap muka berpengaruh pada psikologis, emosional dan pemahaman materi perkuliahan sekaligus solusi atas masalah materi perkuliahan.
      Bercermin pada pembelajaran daring yang sebelumnya dilakukan oleh dosen dan mahasiswa, model yang diterapkan dosen tidak semuanya efektif. Bahkan ada beberapa dosen yang tidak menyampaikan materi sehingga tidak terjadi komunikasi antara mahasiswa dengan dosen. Paling tidak dosen mampu memanfaatkan platform yang tersedia seperti Learning Management System. Media komunikasi berbasis audio-video, media sosial serta media penyimpanan data yang dapat digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar yang berkualitas. Menjadi pertimbangan dari sisi mahasiswa jika perkuliahan terus menerus dilakukan secara daring ialah koneksi internet terutama bagi daerah-daerah terpencil dan mungkin masih ada beberapa mahasiswa yang terbebani dengan kuota internet. Pembelajaran secara luring mungkin juga belum begitu efektif karena tidak semua mahasiswa memenuhi persyaratan untuk mengikuti perkuliahan secara luring. Beebrapa mahasiswa dan dosen belum mendapatkan vaksinasi, tidak diizinkan oleh orang tua, dan lain sebagainya. Selian itu dengan adanya kebijakan perkulihan tatap muka, dosen paling tidak harus menata ulang capain pembelajaran, aktivitas pembelajaran, metode, dan materi mana yang dapat disampaikan secara luring dan daring sehingga semua capaian pembelajaran dapat terpenuhi.
      Adaptasi baik di pembelajaran tatap muka maupun daring menjadi kebutuhan di era millennial. Pandemi Covid-19 memberikan ruang perkuliahan jarak jauh dengan pendukung internet. Tatap muka secara virtual juga dikemas dalam transformasi video secara online, wadah ini menjadi peluang untuk menghadapi kegelisahan mahasiswa yang tidak dapat mengikuti perkuliahan secara tatao muka. Perlunya penerapan pembelajaran daring dan luring agar mahasiswa dapat terpenuhi semua kebutuhan belajar karena tidak semua mahasiswa dapat melakukan pembelajaran secara tatap muka. Perguruan tinggi maupun dosen juga dapat menerapkan proses pembelajaran Hybrid Learning sehingga dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam melakukan kegiatan belajar msekipun berada di tengah pandemi. Dibalik adanya hambatan atau tantangan yang berat bagi Pendidikan tinggi di masa dan pasca pandemi Covid-19, pasti ada kesempatan atau peluang untuk memunculkan solusi yang terbaik dalam menghadapi kenyataan pandemi sepanjang mampu untuk menggunakan potensi kreatif dan sumber daya yang ada.

      Hapus
  5. Nama: Miftahul Arifah B B
    NIM: A310190013
    Kelas: 7A

    Jawaban;
    1) Merealisasikan topik kedalam rubrik?
    Menurut saya dengan merealisasikan topik-topik ke dalam sebuah rubrik yaitu dengan mentukan konsep, tema, isi, memilah karya mengumpulkan dan mēmetakan seesuai dengan tempatnya masing-masing. Topik-topik yang akan diangkat dalam sebuah majalah perlu untuk dikategorikan sesuai dengan rubrik. Rubrik yang saya temui dalam Penerbitan majalah kelas 7A terdapat tiga rubrik, yaitu:
    1. Rubrik 1 opini
    =
    Didalam Rubik ini topik diatas produk yang dibuat adalah artikel, essai, tajuk rencana dan pojok. Disini mahasiswa dapat memberikan opininya terkait dengan topik majalah.

    2. Rubrik 2 informasi dan berita
    =
    Rubrik ini dilakukan dengan penelitian (riset) data berupa berita dari kumpulan artikel, mencari berita dengan mewawancarai narasumber ataupun tokoh pendidikan dan ahli Bahasa Indonesia, serta bisa juga mencari berita yang aktual dan factual, meresume buku terkait Topik dalam majalah yang dibahas sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menyesaikan artikel/majalah. Mahasiswa dapat menggali informasi data dan berita terkait topik tersebut melalui berbagai sumber yang relevan.

    3. Rubrik 3 hiburan/ide
    =
    Rubik ini dilakukan dengan cara mencari ide-ide kreatif dan inovatif dari rubrik 1 dan 2 yang disajikan dalam bentuk hiburan. Setelah mengumpulkan semua data, kemudian dapat dibuat karya hiburan seperti puisi, cerpen, pantun, artikel opini, kata-kata mutiara dll yang terkait dengan topik pembahasan dalam majalah. Rubrik hiburan mahasiswa dapat mengkritik, memuji, atau memberikan tanggapan terkait topik tersebut.

    BalasHapus
    Balasan
    1. 2. Artikel singkat 3000 huruf:

      "PROSES PEMBELAJARAN SELAMA MASA PANDAMI COVID 19"

      Sejak merebaknya pandemi yang disebabkan oleh virus Corona di Indonesia, banyak cara yang dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah penyebarannya. Salah satunya adalah melalui surat edaran Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Direktorat Pendidikan Tinggi No 1 tahun 2020 tentang pencegahan penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) di perguruan tinggi. Melalui surat edaran teresebut pihak Kemendikbud memberikan instruksi kepada perguruan tinggi untuk menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh dan menyarankan mahasiswa untuk belajar dari rumah masing-masing.
      Pandemic COVID-19 secara tiba-tiba mengharuskan elemen pendidikan untuk mempertahankan pembelajaran secara online. Kondisi saat ini mendesak untuk melakukan inovasi dan adaptasi terkait pemanfaatan teknologi yang tersedia untuk mendukung proses pembelajaran (Ahmed et al., 2020). Praktiknya mengharuskan pendidik maupun peserta didik untuk berinteraksi dan melakukan transfer pengetahuan secara online. Pembelajaran online dapat memanfaatkan platform berupa aplikasi, website, jejaring social maupun learning management system (Gunawan et al., 2020). Berbagai platform tersebut dapat dimanfaatkan untuk mendukung transfer pengetahuan yang didukung berbagai teknik diskusi dan lainnya.
      Pembelajaran jarak jauh yang dilakukan guru lewat media online seperti Whatsapp, Google Meet, Google Form dan jenis lainnya. Namun demikian sistem ini perlu desain dan teknik pembelajaran yang khusus agar dapat diterapkan. Evaluasi kebijakan perlu dilakukan untuk mengevaluasi sistem pembelajaran jarak jauh yang selama ini dilaksanakan di sekolah pada semua jenjang pendidikan.
      Kebijakan social distancing maupun physical distancing guna meminimalisir penyebaran COVID-19 mendorong semua elemen pendidikan untuk mengaktifkan kelas meskipun sekolah tutup. Penutupan sekolah menjadi langkah mitigasi paling efektif untuk meminimalisir penyebaran wabah pada anak-anak. Solusi yang diberikan yakni dengan memberlakukan pembelajaran dirumah dengan memanfaatkan berbagai fasilitas penunjang yang mendukung. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan penulis, diperoleh gambaran bahwa pembelajaran jarak jauh dinilai belum efektif dan maksimal apabila diterapkan pada sekolah yang infrastrukturnya belum memadai.
      Hal ini dikarenakan pembelajaran jarak jauh berbasis teknologi memerlukan pendekatan yang berbeda dalam hal perencanaan, pelaksana dan evaluasinya. Pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, peserta didik membutuhkan perhatian khusus, terutama sarana prasarana yang digunakan, jaringan internet yang memadai dan motivasi diri agar dapat mengikuti proses pembelajaran yang bersifat mandiri.
      Permasalahan pembelajaran jarak jauh diantaranya adalah belum meratanya akses jaringan internet, gawai yang belum memadai, mahalnya biaya kuota, belum meratanya penguasaan iptek di kalangan pendidik atau guru, belum siapnya pelaksanaan proses belajar mengajar menggunakan metode pembelajaran jarak jauh, dan kesulitan orang tua dalam mendampingi anak-anaknya melakukan kegiatan belajar mengajar menjadi kendala yang ditemui selama proses pembelajaran jarak jauh.

      Hapus
    2. Beberapa solusi yang telah diberikan pemerintah adalah terdapat beberapa peraturan yang telah dengan jelas mengatur dan memberikan gambaran tentang bagaimana proses pembelajaran jarak jauh dilaksanakan seperti Surat Edaran No. 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Masa Darurat Penyebaran Covid-19, Fleksibilitas penggunaan dana BOS untuk mensubsidi kuota guru dan siswa merupakan salah satu kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dalam mengatasi mahalnya biaya kuota dalam rangka pelaksanaan pembelajaran jarak jauh.
      Pembelajaran online memberikan kemudahan dalam memberikan transfer informasi pada berbagai situasi dan kondisi. Ragam manfaat dari kemudahan pembelajaran online didukung berbagai platform mulai dari diskusi hingga tatap muka secara virtual. Namun, hal ini perlu di evaluasi dan disesuaikan dengan kondisi setempat, mengingat kemampuan orang tua memberikan fasilitas pembelajaran online berbeda. Kuncinya adalah memaksimalkan kemampuan peserta didik belajar dalam kondisi pandemic seperti ini.

      DAFTAR PUSTAKA:
      Ahmed, S., Shehata, M., & Hassanien, M. (2020). Emerging Faculty Needs for Enhancing Student Engagement on a Virtual Platform. MedEdPublish, 1–5. https://doi.org/https://doi.org/10.15694/mep .2020.000075.1
      Gunawan, Suranti, N. M. Y., & Fathoroni. (2020). Variations of Models and Learning Platforms for Prospective Teachers During the COVID-19 Pandemic Period. Indonesian Journal of Teacher Education, 1(2), 61–70.

      Hapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. Nama : Tyas Wahyuningsih
    NIM : A310190002
    Kelas : 7A

    1. Bagaimana cara merealisasikan topik ke dalam rubrik-rubrik?
    Jawab: Menurut saya cara merealisasikan topik ke dalam rubrik-rubrik, yaitu:
    a) menentukan konsep, tema, dan konten atau isi untuk masing-masing rubrik;
    b) kemudian membuat karya tulis sendiri atau mengambil referensi dari sumber lainnya yang disesuaikan dengan topik untuk dimasukkan pada masing-masing rubrik. Misalnya topik "Eksistensi Bahasa Indonesia Tahun 2021 di Bidang Kesehatan" dalam rubrik opini dibuatkan artikel yang sesuai topik tersebut;
    c) rubrik-rubrik harus dikategorikan agar topik dapat direalisasikan dengan baik.

    2. Artikel
    “DAMPAK PEMBELAJARAN ONLINE BAGI GURU DAN ORANG TUA SISWA”
    Akhir tahun 2019 virus COVID-19 ditemukan di Wuhan, Cina dan mulai tersebar di seluruh penjuru dunia. Kondisi awal bersifat epidemi hingga berubah menjadi pandemi. Tanggal 11 Maret 2020, COVID-19 ditetapkan sebagai pandemi. Kondisi ini menjadi bencana nasional pada bulan Maret 2020. Penyebaran virus COVID-19 sangat cepat, karena melibatkan aktivitas sosial. Kegiatan sosial tidak mudah dihindari. Ribuan korban jiwa melayang akibat dari penyebaran virus COVID-19.

    BalasHapus
  8. Negara Indonesia termasuk negara yang terdampak pandemi COVID-19. Pemerintahan Indonesia menerapkan beberapa kebijakan nasional guna mengurangi laju penyebaran COVID-19. Kebijakan nasional ini dirumuskan dalam berbagai bidang, terutaman dalam bidang pendidikan. Salah satu kebijakan di bidang kesehatan adalah menerapkan protokol kesehatan untuk menekan tangkat penyebaran virus COVID-19.
    Sejak ditetapkan sebagai bencana nasional, pada bidang pendidikan pemerintah Indonesia melalui Menteri Pendidikan Nasional membuat kebijakan pendidikan melalui tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran yang dilaksanakan di rumah. Artinya, kegiatan belajar mengajar yang biasanya dilaksanakan di sekolah menjadi di rumah. Namun, berlakunya sistem pembelajaran jarak jauh menuai banyak kendala, apalagi sistem pendidikan nasional sering terjadi perubahan.
    Beberapa tahun sistem pendidikan sering berubah, termasuk Ujian Nasional (UN) ikut berubah yang semula berbasis kertas pensil berubah menjadi UN berbasis komputer. Perubahan dalam sistem Ujian Nasional masih banyak dijumpai kendala, apalagi pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran jarak jauh sering disebut sebagai pembelajaran online.

    BalasHapus
  9. Keberhasilan perubahan sistem pendidikan online bergantung pada kesiapan masing-masing sekolah atau madrasah. Perubahan kebijakan pembelajaran online tentunya mengikuti perkembangan teknologi yang telah berkembang pesat. Penggunaan teknologi juga mengalami banyak kendala. Banyak faktor yang menghambat pendidikan obline seperti penguasaan teknologi, sarana prasarana, jaringan internet bahkan biaya.
    Penguasaan teknologi harus dimiliki oelh orang tua, siswa dan guru. Tetapi, pada kenyataannya tidak semua orang tua, siswa, dan guru melek teknologi. Pada umumnya, guru senior belum mampu menguasai teknologi. Masih banyak ditemukan guru yang tidak mau belajar akan penggunaan teknologi, sehingga para guru belum memahami tentang cara menggunakan teknologi yang semakin canggih.
    Tantangan utama dalam pembelajaran jarak jauh bagi guru adalah jaringan internet, jarangnya peatihan dan kesadaran yang masih rendah. Di samping kelemahan, pembelajaran online memiliki beberapa kelebihan. Guru sekali membagikan modul atau bahan ajar dapat mencapai beberapa kelas dalam satu tingkatan. Dari segi penilaian, guru tidak mengalami kesulitan dan dalam waktu singkat mudah mecapai tujuan pembelajaran.
    Kendala selanjutnya yaitu terdapat pada sarana dan prasarana sekolah atau madrasah. Tidak semua sekolah atau madrasah memiliki sarana prasarana yang menunjang dalam pembelajaran online, terutama sekolah yang berada di daerah terpencil jauh dari perkotaan. Apalagi para orang tua belum mampu memberikan fasilitas teknologi kepada anaknya untuk menunjang pembelajaran online. Pandemi juga membuat perekonomian orangtua menjadi terganggu.
    Jaringan internet juga menjadi kendala dalam pembelajaran online, karena geografis daerah berbeda-beda. Pembelajaran online membutuhkan kuota internet. Hal tersebut juga menjadi kendala dalam pelaksanaan pembelajaran online, sehingga biaya yang harus dikeluarkan menjadi ekstra. Banyak hikmah yang dapat diambil dari adanya pendemi COVID-19 terutama pada bidang pendidikan.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

FONOLOGI II A, B, DAN C

fonologi II A, B, DAN C.