MMS KELAS VII D 28 DESEMBER 2021

 Jawaban Anda letakkan di sini!

Komentar

  1. Nama: Kurnia Hannyda Umamy
    NIM: A310190229
    Kelas: 7D

    1. Cara merealisasikan topik ke dalam rubrik-rubrik. Topik: “Adaptasi Teknologi Bersama Generasi Muda Berprestasi”
    Pendapat saya mengenai cara untuk merealisasikan topik tersebut ke dalam rubrik-rubrik, sebagai berikut:
    a. Rubrik 1 (opini) dalam topik di atas yaitu dapat dijelaskan untuk rubrik pertama akan memuat artikel, essai, tajuk rencana, dan pojok. Dalam rubrik ini mahasiswa dapat memberikan berbagai pendapat dan opininya dengan topik “Adaptasi Teknologi Bersama Generasi Muda Berprestasi” dan memberikan bahasan mengenai ruang lingkup dari topik adaptasi teknologi dalam era kemajuan dan perkembangan zaman.
    b. Rubrik 2 (informasi dan berita) pada tahapan ini akan mencari informasi, data serta berita yang aktual dan faktual yang dapat digunakan sebagai acuan untuk mengerjakan artikel dan essai mengenai topik “Adaptasi Teknologi Bersama Generasi Muda Berprestasi” dengan berbagai sumber-sumber yang valid dan terpercaya berdasarkan hasil proses pencarian informasi dan data.
    c. Rubrik 3 (hiburan) pada tahapan ini akan membuat hiburan untuk pembaca agar selaam kegiatan menikmati dan membaca majalah tidak hanya memperoleh informasi saja namun juga terdapat hiburan yang memiliki manfaat berupa edukasi. Hiburan juga mengandung berbagai opini, informasi, dan berita yang dibuat pada rubrik 1 dan 2 setidaknya saling memiliki hubungan. Hiburan pada tahap ini dapat berupa karya sastra seperti pantun, puisi, cerita pendek, ataupun anekdot yang berkaitan dengan topik “Adaptasi Teknologi Bersama Generasi Muda Berprestasi”.

    BalasHapus
    Balasan
    1. 2. Artikel berjudul “Adaptasi Teknologi Bersama Generasi Muda Berprestasi”
      Teknologi menjadi makanan sehari-hari dalam proses perkembangan zaman saat ini. Hal tersebut dibuktikan melalui peranan dair teknologi yang memegang peranan yang sangat penting dalam seluruh aspek kehidupan di era sekarang. Saat ini adalah era generani muda berprestasi, disebut demikian karena masa ini merupakan proses adaptasi sekaligus implementasi dari perkembangan zaman yang menuntut penggunaan media digital baik dalam kegiatan komunikasi maupun dalam proses interaksi antar satu dengan yang lainnya. Hal tersebut sangat berdampak dalam bidang pendidikan yang harus mampu untuk terus mengimbangi perkembangan zaman untuk tetap dapat menuju tujuan pendidikan yang sudah digaungkan.
      Pemanfaatan media digital teknologi menjadi salah satu alternatif dalam proses pendidikan selama masa pandemi covid-19. Hal tersebut dipilih menyesuaikan dengan kebutuhan dari aspek pendidikan baik dari peserta didik, guru, maupun tenaga kependidikan lainnya. Tidak terkecuali bagi mahasiswa yang melakukan proses pembelajaran secara online memberikan tuntutan kebutuhan adaptasi dan implementasi dari teknologi untuk dapat mengikuti proses perkuliahan selama masa pandemi covid-19.
      Mahasiswa sebagai elemen utama dari generasi muda berprestasi, senantiasa menjadi tameng utama bagi proses perkembangan pendidikan di negeri ini. Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Bapak Nadiem Makarim, bahwa mahasiswa bukan lagi seorang pelajar, mahasiswa memiliki kemerdekaan yang lebih luas untuk menentukan arah masa depan. Melalui program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, Bapak Menteri mengajak mahasiswa untuk bergerak secara nyata dalam membantu mengembangkan dan memajukan bidang pendidikan Indonesia untuk dapat menjadi setara dengan standar pendidikan dunia terutama dalam aspek adaptasi teknologi.
      Melalui mahasiswa, adaptasi teknologi dapat dijadikan tantangan untuk meraih masa depan. Mahasiswa sebagai generasi muda berprestasi akan mampu menaklukan tantangan adaptasi teknologi yang kian hari kian bertambah luar biasa cepat. Walaupun sulit, namun dengan tuntutan dari berbagai aspek dalam kaitannya proses perkuliahan dan berbagai kegiatan keorganisasian dapat memberikan rasa tanggungjawab dalam adaptasi teknologi bagi mahasiswa. Kegiatan ini akan mampu menjadikan adaptasi teknologi menuju inovasi dan kreasi teknologi yang dilakukan oleh mahasiswa dalam menjalani setiap langkah dapat menggapai masa depan yang mampu bersaing dengan dunia yang lebih luas.

      Hapus
  2. Nama : Annisa Triskia
    Nim : A310190171
    Kelas : 7D

    1.Cara merealisasikan topik ke dalam rubik-rubik!
    Topik “Menjadi Mahasiswa Berprestasi di Masa Pandemi”
    Pendapat saya mengenai cara untuk merealisasikan topik tersebut ke dalam rubrik-rubrik, sebagai berikut:
    a.Rubrik 1 (opini) dalam topik di atas yaitu dapat dijelaskan untuk rubrik pertama akan memuat artikel atau essai. Dalam rubrik ini mahasiswa dapat memberikan berbagai pendapat dan opininya dengan topik “Menjadi Mahasiswa Berprestasi di Masa Pandemi” dan memberikan bahasan mengenai ruang lingkup dari topik.
    b.Rubrik 2 (informasi dan berita) pada tahapan ini akan mencari informasi, data serta berita yang aktual dan faktual yang dapat digunakan sebagai acuan untuk mengerjakan artikel mengenai topik “Menjadi Mahasiswa Berprestasi di Masa Pandemi” dengan berbagai sumber-sumber yang valid dan terpercaya berdasarkan hasil proses pencarian informasi dan data.
    c.Rubrik 3 (hiburan) pada tahapan ini akan membuat hiburan untuk pembaca agar selama kegiatan menikmati dan membaca majalah tidak hanya memperoleh informasi saja namun juga terdapat hiburan yang memiliki manfaat berupa edukasi.

    2.Artikel berjudul “Menjadi Mahasiswa Berprestasi di Masa Pandemi”
    Mahasiswa menjadi masa persiapan dalam menata masa depan. Kalian harus senantiasa menggali bakat dan mengoptimalkan potensi. Kesuksesan bukan dinanti, melainkan dijemput. Tak perlu banyak mimpi jika tidak ada aksi karena takdir berada pada kemampuan batas saat manusia berdoa dan berusaha pada tingkat tertingginya. Pandemi merenggut seakan banyak kesempatan para pelajar dan mahasiswa. Aktivitas sosialisasi dan diskusi tatap muka yang menjadi ciri khas civitas academica harus ditahan untuk sementara. Begitu pula suasana belajar di kelas nyaris tak mungkin dilakukan, selama pandemi belum juga usai. Meski teknologi digital memberikan solusi, tetap saja aktivitas belajar secara daring belum dapat seutuhnya menggantikan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka. Bahkan, belajar yang sudah lebih setahun dilakukan secara daring malah memunculkan masalah baru berupa kesehatan mental yang terganggu. Riset yang dilakukan oleh Matthew dan sejumlah peneliti lain di Clemson University South of Carolina, mendapati temuan sejumlah mahasiswa menghadapi penurunan motivasi belajar, kecemasan, stres, hingga gejala depresi.
    Sisi positif era digital adalah informasi jadi semakin mudah didapatkan. Lomba-lomba yang berkaitan dengan pendidikan serta beasiswa bisa kita cari lewat mesin pencarian, akun-akun resmi media sosial lembaga pendidikan, dan sebagainya. Bahkan, lomba-lomba banyak yang diselengarakan secara daring. Mencari peluang prestasi lewat lomba-lomba ini sangat bermanfaat. Mahasiswa akan lebih termotivasi untuk belajar, dapat teman-teman baru, pengalaman yang berharga, meningkatkan soft skill, dan kalau menang bisa dapat hadiah. Belajar daring yang sebagian besar dilakukan di rumah tidak akan sukses tanpa dukungan sekitar. Dalam hal ini keluarga yang dapat menjadi salah satu kunci seorang pelajar atau mahasiswa bisa berprestasi.
    Baik belajar tatap muka maupun daring memiliki tantangannya sendiri-sendiri. Hal yang paling penting untuk dilakukan agar tetap berprestasi selama pandemi adalah kemampuan beradaptasi. Memang tidak mudah menghadapi perubahan yang cepat dan mendadak. Kiat-kiat menjadi mahasiswa yang berprestasi. Yang pertama, sebagai mahasiswa yang berprestasi kita harus punya mindset yang merupakan tujuan kita menjadi mahasiswa berprestasi, berada dalam pertemanan yang positif, dan juga lingkungan yang positif. Selain itu memperhatikan kesehatan mental juga perlu diperhatikan mahasiswa agar tetap dapat meraih prestasi. Mental adalah hal yang paling utama karena dengan mental yang sudah terbentuk kita tentu bisa melewati semua persyaratan beasiswa dan tidak gampang menyerah jika nantinya gagal. Mental juga berperan penting saat kita mengikuti lomba agar tidak gampang menyerah jika kalah. Selain beasiswa, perlombaan juga penting untuk diikuti.

    BalasHapus
  3. Nama : Anggara Tiyo Pratama
    NIM : A310190158
    Kelas : 7D

    1. Cara merealisasikan topik ke dalam rubrik-rubrik!
    Topik “Adaptasi Teknologi Pendidikan pada Mahasiswa Pascapandemi”
    Pendapat saya mengenai cara untuk merelaisasikan topik tersebut sebagai berikut;
    a.) Rubrik berbentuk opini, dalam topik “Adaptasi Teknologi Pendidikan pada Mahasiswa Pascapandemi” dapat dituliskan melalui sebuah cerita, esai, maupun karya ilmiah yang menyebutkan terkait opini dari setiap mahasiswa. Kemudian opini tersebut akan memberikan suatu dampak dari setiap pembahasan yang terdapat pada sebuah tulisan.
    b.) Rubrik Informasi dan berita, pada tahapan ini mahasiswa akan disuguhkan atau mencari sebuah data-data yang relevan terkait topik tersebut. Dan kemudian data-data yang dapat dikatakan valid atau dengan sumber yang benar akan dicantumkan serta akan langsung dianaliisis berdasarkan fakta yang telah ditemukan.
    c.) Rubrik hiburan, membaca menjadi salah satu karakter seseorang untuk menghibur diri. Selain memperoleh pengetahuan yang lebih, membaca juga dapat meningkatkan keefektifan dalam mengolah sebuah bentuk maupun kata dengan manfaat yang tidak terukur.

    BalasHapus
    Balasan
    1. 2. Artikel berjudul “Adaptasi Teknologi Pendidikan pada Mahasiswa Pascapandemi”
      Menghadapi era teknologi industry 4.0 yang akan segera beralih ke era 5.0 society yang berarti setiap manusia akan menggunakan teknologi yang semakin canggih dan kemungkinan akan di luar pemikiran manusia seperti contoh; terdapat sebuah robot yang dapat menghasilkan uang sendiri tanpa pemiliknya harus bersusah payah membanting tulang. Dari contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa era teknologi semakin canggih dan modern. Sebagai mahasiswa, hendaknya dapat mengikuti peralihan zaman agar pada saat setelah lulus, mahasiswa dapat memiliki bekal ilmu pengetahuan yang tidak dapat diukur. Adaptasi teknologi merupakan upaya seseorang yang menggunakannya untuk lebih memperhatikan penggunaan, aksesbilitas, dan fungsi dari setiap teknologi yang digunakannya. Selain itu adaptasi teknologi juga memiliki manfaat yang sangat layak untuk menghadapi era society 5.0 diantaranya seseorang mampu membuat apapun menggunakan coding atau bahasa pemograman. Dari contoh tersebut, jika seorang mahasiswa diwajibkan untuk memiliki pemikiran yang canggih dan tidak tertinggal oleh zaman.

      Memasuki era tersebut, adaptasi teknologi sangat diperhatikan. Dampak negatif dari adanya teknologi yakni dapat membuat seseorang lupa terhadap waktu, dapat membuat seseorang terkena sinar ultra x yang dapat mengakibatkan penyakit dalam, dan jika menatap gawai, laptop maupun komputer secara terus menerus dapat merusak mata. Tantangan tersebut merupakan kewajiban dari setiap manusia untuk memilih dan merealisasikan fungsi-fungsi teknologi terhadap sumber-sumber kajian yang relevan. Sehingga, dengan adanya sumber yang valid, pengguna teknologi dapat memahami dan mengerti fungsi teknologi yang canggih dari sisi positif. Pada media pembelajaran di ranah Pendidikan, adaptasi difungsikan sebagai pengolah informasi terbesar di dunia dengan data-data yang sangat besar (big data). Sehingga, sebuah informasi yang didapatkan melalui jenjang Pendidikan akan disebarluaskan melalui sebuah website, media sosial, maupun surel yang akan dikirm secara pribadi. Fungsi lain dari teknologi pada ranah Pendidikan yakni sebagai pemantik atau sumber kegiatan belajar-mengajar bagi peserta didik dan tenaga pendidik untuk mendapatkan pembelajaran yang layak bagi sistemasi Sustainable Development Goals (SDGs) pada poin ke-4 yakni tentang Pendidikan.

      Pascapandemi membuat sebuah reformasi atau masa peralihan yang sangat rumit bagi tenaga pendidik, karena dari sebuah masa peralihan tersebut, terdapat banyak tenaga pendidik dengan rentang umur lima puluh ke atas tidak dapat memahami teknologi, sehingga sebagai mahasiswa dapat memiliki peran yang sangat penting bagi tujuan Pendidikan pada negara Indonesia. Pola pikir mahasiswa menjadi acuan para tenaga pendidik yang gagap teknologi atau tidak paham terkait teknologi yang digunakan dengan acuan sebagai berikut; a.) Tenaga pendidik yang gagap teknologi, b.) Kesulitan akses pada segala permasalahan di bidang teknologi Pendidikan, c.) upaya mahasiswa untuk memberikan pembelajaran adaptasi terhadap teknologi di masa modern ini.


      Hapus
  4. Nama: Rahayu Duwi Rohmah
    NIM: A310180137_MMS 7D

    1.Cara merealisasikan topik ke dalam rubik-rubik!

    Topik "Bahasa sebagai Cerminan Diri"
    Pendapat saya terkait bagaimana cara merealisasikan topik ke dalam rubrik-rubrik. Terdapat beberapa rubrik yang dapat dipilih seperti rubrik informasi, opini, dan hiburan.
    Topik di atas dapat direalisasikan pada rubrik informasi dan berita dengan memuat berita yang faktual, terpercaya, kekinian, menarik minat pembaca, serta penting melalui sumber-sumber yang telah diperoleh sebelumnya dengan menggabungkan hasil tulisan sendiri berdasarkan fakta mengenai bahasa sebagai cerminan diri. Selanjutnya, pada rubrik opini, topik di atas dapat direalisasikan dengan menulis esai yang di dalamnya memuat fakta dan opini dengan penjelasan yang kompleks bahwa bahsa dapat menjadi cerminan bagi seseorang melalui berbagai bahasa yang dituturkan. Selanjutnya, pada rubrik hiburan, topik di atas dapat direalisasikan dengan menghasilkan sebuah karya di antaranya ialah cerpen, puisi, atau dialog yang dirangkai dengan tampilan yang menarik mengenai bahasa sebagai cerminan diri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. 2. Artikel “Bahasa sebagai Cerminan Diri”

      Bahasa adalah bentuk interaksi manusia. Melalui bahasa orang dapat melakukan suatu komunikasi. Bahasa juga dipandang sebagai cermin kepribadian seseorang karena bahasa di terjemahkan sebagai refleksi rasa, pikiran dan tingkah laku. Dengan mendengar bahasa yang digunakan oleh seseorang, maka secara tidak langsung dapat diketahui asal dan   identitas seseorang tersebut bahasa yang digunakan maka seseorang akan berkepribadian, berperilaku dan berbudi khas sesuai dengan bahasa yang digunakan, dengan asal dan identitas karena bahasa merupakan bagian dari cermin kepribadian seseorang. Namun tidak hanya itu bahasa juga dapat menjadi sarana untuk mempermudah komunikasi yang baik, meskipun banyak sekali keaneka ragaman bahasa disuatu negara. Indonesia memiliki bahasa kesatuan yang sangat di junjung dan Indonesia memiliki begitu banyak keaneka ragaman bahasa yang menjadi satu kesatuan yang kuat dengan berprilaku berbahasa akan mencerminkan kepribadian dan khas bangsa.
      Bahasa dipandang sebagai cermin kepribadian diri seseorang, dengan kata lain bahasa yang digunakan oleh seseorang mencirikan bagaimana kepribadian orang tersebut. Orang yang dapat berbahasa dengan baik sudah pasti memiliki kepribadian yang baik pula. Tetapi ada saja orang-orang yang sebenarnya memiliki ide-ide cemerlang tetapi terhambat karena tidak dapat menyampaikan idenya dengan bahasa yang baik. Kemampuan berbahasa mencerminkan pribadi seseorang. Jika kemampuan berbahasa menggunakan bahasa yang baik dan penuh kesantunan, akan mencitrakan pribadi yang baik dan berbudi. Melalui bahasa juga, suatu bangsa akan dikenal oleh masyarakat dunia. Seperti Indonesia, yang selama ini dikenal sebagai bangsa yang ramah, sopan, dan santun karena kemampuan berbahasa yang santun atau lebih dikenal dengan budaya timur.
      Pada era digital seperti saat ini, pengaruh penggunaan bahasa sudah tidak bisa dihindarkan. Munculnya bahasa-bahasa gaul atau alay sangat mudah diakses melalui internet atau bisa melalui media sosial yang merebak di kalangan pelajar. Bahkan, tidak hanya bahasa-bahasa gaul dan alay saja yang kita sering jumpai. Akan tetapi, tidak jarang di media sosial kita menjumpai istilah "membully" yaitu, di mana orang-orang saling menghujat dan berbicara kurang sopan dengan menjatuhkan lawan bicara yang pada akhirnya dapat berpengaruh pada kondisi psikis dan kesehatan mental. Hal yang dianggap salah (bagi mereka) akan mendapatkan hujatan seakan kesalahan itu wajar.
      Sikap mental menerabas, tercermin dalam perilaku berbahasa dalam bentuk adanya keinginan untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik, tetapi tanpa disertai dengan keinginan untuk belajar. Sikap tuna diri, berarti tidak mau menghargai milik sendiri, tetapi sangat menghargai milik orang lain, orang asing. Sikap ini tercermin dalam perilaku bahasa karena ingin selalu menghargai milki orang lain, maka menjadi selalu menggunakan bahsa asing (Inggris) dan menomor duakan bahasa sendiri.
      Kesantunan berbahasa tercermin dalam tata cara berkomunikasi melalui tanda verbal atau tata cara berbahasa. Ketika berkomunikasi, kita tunduk pada norma-norma budaya, tidak hanya sekadar menyampaikan ide yang kita pikirkan. Tata cara berbahasa harus sesuai dengan unsur-unsur budaya yang ada dalam masyarakat tempat hidup dan dipergunakannya suatu bahasa dalam berkomunikasi. Apabila tata cara berbahasa seseorang tidak sesuai dengan norma-norma budaya, maka ia akan mendapatkan nilai negatif. Seseorang yang ketika berbicara menggunakan pilihan kata, ungkapan yang santun, struktur kalimat yang baik menandakan bahwa kepribadian orang itu memang baik. Sebaliknya, jika ada orang yang sebenarnya kepribadiannya tidak baik, meskipun berusaha berbahasa secara baik, benar, dan santun dihadapan orang lain, pada suatu saat tidak mampu menutup-nutupi kepribadian buruknya sehingga muncul pilihan kata, ungkapan, atau struktur kalimat yang tidak baik dan tidak santun

      Hapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. Nama : Zulfa Destia Isnaini
    Nim : A310180139
    Kelas : 7D

    1. Cara merealisasikan topik ke dalam rubrik-rubrik. Topik: “pembelajaran e-learning terhadap mahasiswa dalam masa pandemi”
    Pendapat saya mengenai cara untuk merealisasikan topik tersebut ke dalam rubrik-rubrik, sebagai berikut:
    a. Rubrik 1 (opini) dalam topik di atas yaitu dapat dijelaskan untuk rubrik pertama akan memuat artikel dan opini. Dalam rubrik ini mahasiswa dapat memberikan berbagai pendapat dan opininya dengan topik “pembelajaran e-learning terhadap mahasiswa dalam masa pandemi” dan menanggapi pendapatnya terhadap pembelajaran e-learning pada era sekarang karena dampak pandemi.
    b. Rubrik 2 (informasi dan berita) pada tahapan ini akan mencari informasi data berita yang valid mengenai pembelajaran e-learning dari berbagai sumber baik langsung maupun tidak langsung untuk menjadikan acuan untuk membuat berita
    c. Rubrik 3 (hiburan) pada tahapan ini akan membuat hiburan untuk pembaca karena selain mendapat informasi atau pengetahuan mengenai pembelajaran e-learning pembaca juga dapat membaca selingan hiburan yang berhubungan dengan topik “pembelajaran e-learning terhadap mahasiswa dalam masa pandemi “ yang saling berkaitan antara rubrik 1, rubrik 2 dan rubrik 3. Hiburan tersebut berupa pantun, puisi,teka- teki, cerita pendek,sketsa, tips dan trik, dll.



    2. artikel berjudul “pembelajaran e-learning terhadap mahasiswa dalam masa pandemi”
    Metode pembelajaran yang digunakan seringkali melibatkan media internet dalam rangka meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. salah satu fungsi media pembelajaran dalam proses pembelajaran ialah menjadi media pengajaran bukan menjadi alat hiburan, namun media tersebut dapat menjadi pelengkap dalam proses pembelajaran agar menarik perhatian siswa. bahwa media yang tepat sangat penting untuk meningkatkan prestasi akademik siswa. Salah satu teknologi informasi yang populer digunakan sebagai model pembelajaran adalah e-learning. E-learning merupakan pembelajaran jarak jauh yang menggunakan teknologi komputer atau biasanya disebut internet.
    Konsep virtual class ini dimaksudkan agar pembelajaran dapat disamaratakan atau bersifat menyeluruh dan tidak ada kesenjangan dalam pembelajaran sesuai dengan tujuan diberlakukannya kurikulum 2013. Manfaat e-leaning yakni 1) Fleksibel. E-learning memberi fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk mengakses perjalanan. 2) Belajar Mandiri. E-learning memberi kesempatan bagi pembelajar secara mandiri memegang kendali atas keberhasilan belajar. 3) Efisiensi Biaya. E-learning memberi efisiensi biaya bagi administrasi penyelenggara, efisiensi penyediaan sarana dan fasilitas fisik untuk belajar dan efisiensi biaya bagi pembelajar adalah biaya transportasi dan akomodasi.
    Dalam masa pandemi pembelajaran e-learning dilakukan melalui meet, zoom, google classroom, scholar dan teknologi yang lain. Selain memberikan kelebihan dalam pembelajaran di pandemi ini, e-learning juga mempunyai kekurangan yakni: Kurangnya interaksi antara pengajar dan pelajar atau bahkan antar pelajar itu sendiri, Proses belajar mengajar cenderung ke arah pelatihan daripada Pendidikan, Berubahnya peran pengajar dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT (information, communication, dan technology), Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet ( mungkin hal ini berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon, ataupun komputer), Kurangnya sumber daya manusia yang menguasai internet.

    BalasHapus
  7. Nama : Tiga Ksatriaga
    Nim : A310190153
    Kelas : 7D

    A. Dilihat dari pengertiannya, rubrik merupakan ruangan yang ada pada surat kabar yang memuat isi dan berita, ruangan khusus yang bisa dimuat dengan periode yang bisa dimuat dengan periode yang tetap dengan harian tertentu atau beberapa minggu sekali yng membuat masalah masing-masing sesuai yang ditulis dalam rubrik tersebut. Topik yang kami ambil yaitu “Menjadi Mahasiswa Berprestasi di Masa Pandemi”. Berdasarkan pengamatan saya, saat ini ada lomba yang cukup menarik untuk diikuti mahasiswa. Lomba tersebut diselenggarakan oleh banyak pihak baik itu dari pemerintah maupun swasta. Dengan menambahkan topik tersebut ke dalam rubrik diharapkan dapat menumbuhkan motivasi terhadap pembaca bahwa pandemi seperti saat ini kita masih tetap bisa mengejar prestasi yang diharapkan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. B. “Motivasi Mahasiswa Berprestasi di Masa Pandemi”
      Pandemi covid-19 yang terjadi sejak tahun 2019 telah mempengaruhi kehidupan psikologis siswa/mahasiswa. Pengaruh tersebut dapat saja bersifat positif dan juga negatif. Pengaruh positif antara lain: melatih kemandirian siswa dalam belajar, mengembangkan kemampuan menggunakan teknologi informasi baik pada diri siswa, guru, maupun orang tua, meningkatkan keterlibatan orang tua dalam pendidikan anaknya. Pengaruh negatif antara lain: membatasi interaksi sosial antara sesama siswa, interaksi siswa dengan guru, dan masyarakat pada umumnya, menimbulkan rendahnya aktivitas belajar pada sebagian siswa, kecemasan, ketakutan pada masyarakat. Pengaruh pandemi covid-19 terhadap motivasi berprestasi. khususnya di kalangan mahasiswa tentu saja dapat berupa pengaruh negatif, dalam arti pandemi covid-19 akan mengurangi motivasi berprestasi mereka; dan bisa juga berupa pengaruh positif, dalam arti pandemi covid-19 tidak akan mengurangi motivasi berprestasi mahasiswa, bahkan bisa saja justru akan meningkatkan motivasi berprestasi mereka.

      Motivasi dalam bidang akademik biasanya disebut dengan motivasi untuk berprestasi, motivasi berprestasi adalah suatu usaha untuk mencapai hasil yang sebaik-baiknya dengan berpedoman pada suatu standart keunggulan. Lingkungan mahasiswa dengan motivasi berprestasi yang baik tidak akan terwujud jika tidak diiringi oleh beberapa faktor utamanya, yaitu tingkat tinggi rendahnya motivasi mahasiswa tersebut untuk belajar dan bagaimana dukungan orang sekitar terhadap mereka. Apalagi di masa pandemi seperti sekarang yang membuat mahasiswa sering kehilangan motivasi dan merasa mudah jenuh. Pada pembelajaran daring di masa pandemi seperti sekarang, motivasi instrinsik terdiri dari motivasi dalam diri, disiplin diri, adaptasi diri, perasaan acuh tak acuh, sedangkan motivasi ekstrinsik terdiri dari pembelajaran daring, dosen/guru, penggunaan media pembelajaran daring, ujian/tugas, keluarga, teman dan lingkungan. Jadi akan saya sebutkan berberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan kuliah daring, untuk meminimalisir terjadinya hal yang tidak diinginkan, antara lain: tentu eksistensi dari pihak penyelenggara kegiatan kuliah daring dan para pesertanya, mindset positif dosen dan mahasiswa dalam pembelajaran secara daring agar motivasi berprestasi mudah untuk berkembang, proses belajar yang dapat diterapkan dan digunakan oleh semua pihak (dosen maupun mahasiswa), adanya proses evaluasi dari rangkaian proses belajar, dan adanya feedback dari pihak yang menyelenggarakan.

      Pada pembelajaran daring di masa pandemi seperti sekarang, motivasi instrinsik terdiri dari motivasi dalam diri, disiplin diri, adaptasi diri, perasaan acuh tak acuh, sedangkan motivasi ekstrinsik terdiri dari pembelajaran daring, dosen/guru, penggunaan media pembelajaran daring, ujian/tugas, keluarga, teman dan lingkungan. Cara mahasiswa menumbuhkan motivasi dengan cara belajar untuk dapat melakukan pengaturan/kontrol diri yang baik. Pengaturan diri yang baik menunjukkan bahwa mahasiswa dapat melakukan kontrol atas dirinya sendiri. Kemampuan dalam mengontrol diri menunjukkan seberapa besar kecerdasan emosi yang ia miliki. Ketika mahasiswa dengan kecerdasan emosi yang cenderung tinggi mengikuti perkuliahan, mereka dapat melakukan kontrol diri untuk melakukan hal-hal yang dirasa dapat bermanfaat dan menghindari hal-hal yang dapat menghambat bagi diri mereka.

      Hapus
  8. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  9. Nama : Vaneysha Ardhianika
    Nim : A310190177
    Kelas : 7D

    1. Cara merealisasikan topik pada rubrik - rubrik!
    Topik " Upaya Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas kinerja Calon Pendidik Di Abad 21"
    Pendapat saya untuk merealisasikan topik tersebut ke dalam rubrik rubrik sebagai berikut :
    a. Rubrik 1 (Opini) rubrik pertama yang akan di muat adalah artikel, tajuk rencana, dan essay.dalam rubrik ini mahasiswa dapat memberikan opininya dengan topik "Supaya meningkatkan kualitas dan kuantitas kinerja Calon pendidik di abad 21" dan memberikan respon atau bahasan mengenai topik tersebut.
    b. Rubrik 2 ( informasi dan berita) pada tahapan ini akan mencari informasi, data dan berita secara aktual yang dapat di gunakan sebagai acuan dalam mengerjakan artikel dan essai mengenai topik " Upaya Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas kinerja Calon pendidik di abad 21"dengan di landasi sumber yang valid dan terpecahkan berdasarkan hasil proses pencarian informasi dan data yang telah di dapatkan.
    c. Rubrik 3 (Hiburan) pada tahapan ini akan membuat hiburan untuk pembaca agar pembaca tidak jenuh dan menikmati Selama kegiatan membaca berlangsung dan tidak hanya memperoleh informasi saja namun juga terdapat hiburan dan edukasi di dalamnya yang mengandung edukasi. Hiburan yang di sajikan mengandung berbagai opini, informasi dan berita yang di muat pada rubrik 1. Hiburan pada tahap ini dapat berupa karya sastra seperti pantun, puisi, cerpen, ataupun anekdot yang berkaitan dengan topik yang di berikan " upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas kinerja Calon pendidik di abad 21".

    BalasHapus
    Balasan
    1. 2. Artikel " Upaya meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Kinerja Calon Pendidik Di Abad 21"
      Dewasa ini persoalan kualitas pendidikan menjadi topik pembicaraan inti. Kualitas pendidikan umumnya dikaitkan dengan tinggi rendahnya prestasi yang diperlihatkan dengan kemampuan siswa mencapai skor dalam tes dan kemampuan lulusan mendapatkan dan melaksanakan pekerjaan. Kualitas pendidikan ini dianggap penting karena sangat menentukan gerak laju pembangunan di negara manapun juga. Oleh karena itu, hampir semua negara di dunia senantiasa berusaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan sebagai upayapeningkatan kualitas hidup masyarakat.Hal ini tidak terlepas dari kondisi para guru sebagai salah satu unsur penyelenggara pendidikan. Guru mempunyai posisi dan peranan yang sangat penting dan strategis dalam keseluruhan upaya pencapaian mutu pendidikan. Guru merupakan ujung tombak yang sangat menentukan dalam sistem pendidikan secara keseluruhan, yang harus mendapatkan perhatian sentral, pertama, dan utama. Oleh karena itu, upaya perbaikan apapun yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tidak akan memberikan sumbangan yang signifikan tanpa didukung oleh guru yang professional dan berkualitas. Dengan kata lain, perbaikan kualitas pendidikan harus dimulai dari guru.Sebagai tenaga profesional kedudukan guru adalah agen pembelajaran dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia, dalam hal ini guru dituntut memiliki kompetensi yang bagus, apabila kompetensi guru bagus maka diharapkan kinerja guru dalam pembelajaran juga bagus sehingga pada akhirnya membuahkan pendidikan yang bermutu.Berkenaan dengan keberhasilan pembelajaran Sanjaya mengemukakan bahwa “keberhasilan suatu proses pembelajaran terletak di pundak guru. Oleh karenanya, keberjasilan suatu proses pembelajaran sangat ditentukan oleh kualitas atau kemampuan guru” (Sanjaya, 2009:198). Untuk dapat melaksanakan tugas-tugas dengan baik, guru dituntut memiliki empat kompetensi wajib untuk meningkatkan kinerja dalam pembelajaran..Peningkatan kinerja guru mempunyai kedudukan yang terpenting dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran yang nantinya akan berefek kepada mutu lulusan dan akan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pendidikan nasional.Oleh karena itu pemerintah terus mengupayakan berbagai hal untuk mendongkrak dan meningkatkan kompetensi guru agar guru memiliki kinerja yang baik. Diantaranya adalah dengan memberikan peluang untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi, mewajibkan kepada guru menempuh pendidikan minimal strata satu, memberikan pelatihan dan seminar dan memberikan tunjangan serfikasi.Menyadari kondisi tersebut, pemerintah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan profesionalisme dan martabat guru. Salah satu cara yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi permasalahan rendahnya kualitas guru ini adalah mewujudkan reformasi dalam dunia pendidikan sejalan dengan semangat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

      Hapus
  10. Nama : Enyka Febriana
    Nim : A310180151
    Kelas : 7D
    1. Cara merealisasikan topik ke dalam rubrik-rubrik. Topik: " Semangat Belajar Dalam Masa Pandemi "

    Pendapat saya mengenai cara untuk merealisasikan topik tersebut ke dalam rubrik-rubrik, sebagai berikut:
    a. Rubrik 1 (opini) pada rubrik opini ini mahasiswa ataupun peserta didik berhak menyampaikan pendapat atau komentar, kritik dan saran mengenai semangat belajar mereka dimasa sulit pandemi. Apakah seperti biasa semangat belajar nya membara atau justru semakin malas dalam belajar.

    b. Rubrik 2 ( informasi dan berita ) pada rubrik ini mendapatkan data ataupun informasi dari wawancara mahasiswa / peserta didik sekitar yang nantinya data tersebut kifa transkip dan diolah menjadi berita. Memuat semangat belajar dimasa pandemi.

    c. Rubrik 3 ( hiburan ) pada rubrik ini diharapkan bisa menjadi hiburan yang cukup mendidik bagi mahasiswa maupun peserta didik dalam pengalaman semangat belajar dimasa sulit pandemi.

    2. Artikel yang berjudul " Semangat Belajar Dimasa Pandemi "
    Telah kita ketahui semua bahwa pandemi di indonesia ini sudah cukup lama dari tahun kemarin - kemarin. Segala aktivitas yang berhubungan diluar dan betatap muka dengan banyak orang sudah sangat dibatasi bahkan tidak diperbolehkan

    Salah satunya didunia pendidikan, semenjak masa pandemi ini terjadi, sekolah ditutup dan segala aktivitas pembelajaran dilakukan secara daring atau dirumah tidak boleh melakukan aktivitas disekolahan. Hal itu dilakukan agar menghindari kerumunan , mengurangi terpaparnya virus covid-19. Pembelajaran daring dilakukan dengan memanfaatkan berbagai aplikasi dan teknologi di era sekarang. Melalui Wa grub, Zoom, Meet, Google Classroom, Youtube dan berbagai plat from lainnya .

    Akan tetapi berbagai kendala sering ditemukan saat pembelajaran daring, mulai dari sinyal , kuota, tidak punya Hp atau Laptop sehingga membuat mahasiswa atau peserta didik susah mengikuti pembelajaran dan menyebabkan ketertinggalan materi. Tak lupa juga mengenai semangat belajar mahasiswa atau peserta didik. Apakah mereka seperti biasa semangat atau malas.

    Ada beberapa yang semangat belajar nya tetap membara walau belajar daring ada yang malas karena kesulitan memakai platform tersebut. Dengan begitu kita harus terus mensurveiii hal tersebut memang terlihat sepele akan tetapi semangat itu merupakan komponen terpenting dalam pembelajaran.


    BalasHapus
  11. Nama : Fitri Aulianisa Madini
    NIM : A310190170
    Kelas : 7D

    1. Cara merealisasikan topik ke dalam rubrik-rubrik!
    Topik “Meningkatkan Pendidikan Karakter pada Mahasiswa di Masa pandemi”
    Pendapat saya mengenai cara untuk merealisasikan topik tersebut ke dalam rubrik-rubrik, sebagai berikut.
    a) Rubrik berbentuk opini, dalam topik “Meningkatkan Pendidikan Karakter pada Mahasiswa di Masa Pandemi” dapat dituliskan melalui artikel, essai, maupun cerita. Dalam rubrik ini mahasiswa dapat memberikan tanggapan dan opininya terkait topik di atas. Dari tanggapan dan opini tersebut dapat dijadikan dasar bahasan pada sebuah tulisan.
    b) Rubrik informasi dan berita, pada tahap ini dilakukan pencarian data-data yang relevan terkait topik di atas. Data tersebut dapat digunakan sebagai acuan penulisan artikel mengenai “Meningkatkan Pendidikan Karakter pada Mahasiswa di Masa Pandemi” dengan sumber-sumber yang valid dan terpercaya.
    c) Rubrik hiburan, pada tahapan ini akan membuat hiburan untuk pembaca agar selama kegiatan menikmati dan membaca majalah tidak hanya memperoleh informasi namun juga terdapat hiburan yang memiliki manfaat berupa edukasi seperti resensi film atau novel, tips & trick, dan lain-lain.

    2. Artikel berjudul “Meningkatkan Pendidikan Karakter pada Mahasiswa di Masa Pandemi”
    Keberhasilan proses pendidikan tidak terlepas dari bagaimana proses perencanaan, implementasi serta kebijakan penunjang yang dilakukan secara berkesinambungan. Karena pendidikan adalah modal dasar pembangunan maka setiap negara sudah barang tentu menempatkannya pada tujuan utama. Tujuan Pendidikan untuk memiliki kecerdasan intelektual,sikap yang baik dan dengan keterampilan yang diperlukan dalam menjalani hidup di masyarakat.
    Pada masa pandemi Covid-19 ini Pemerintah mengeluarkan kebijakan tentang bagaimana pelaksanaan pembelajaran daring dan luring. Dalam Kamus Besar Indonesia diartikan dalam jaringan, terhubung melalui jejaring komputer, internet, dan sebagainya. Pembelajaran during dilaksanakan sebagai langkah tepat untuk dapat mencegah dan menekan penularan virus Covid-19. Walaupun pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan New Normal yang tujuannya adalah mengidupkan kembali sektor perekonomian yang lumpuh akibat dampak Covid-19, akan tetapi sektor pendidikan khususnya pembelajaran di sekolah belum sepenuhnya berani dibuka oleh pemerintah. Sudah barang tentu menjadi tantangan tersendiri bagi para pendidik dalam rangka capaian hasil belajar terutama dalam usahan pendidikan karakter anak
    Pendidikan karakter adalah upaya mewujudkan generasi bangsa yang cerdas dan baik (smart and good citizenship) atau memiliki ahlak mulia dan berkepribadian Indonesia. Keberhasilan pendidikan karakter mengisyaratkan pembelajaran tidak serta merta dilihat dari pesepektif ranah kognitif saja melainkan bagaimana keseimbangan ranah kognitif, afektif, dan psikomotor yang muaranya adalah mewujudkan manusia seutuhnya. Dengan pembelajaran yang dilakukan di luar lingkungan sekolah dalam hal ini menggunakan pembelajaran daring yang sifatnya jarak jauh, memberikan tugas dan tanggungjawab ekstra serta tantangan bagi para pendidik untuk mampu menciptakan lingkungan pembelajaran dalam upaya perkembangan etika, tanggungjawab dan karakter peserta didik tersebut.
    Karena metode evaluasi dari pendidikan karakter salah satunya dengan observasi langsung oleh pendidik, yang mengamati sikap atau perubahan sikap baru yang muncul pada diri peserta didik. Belum lagi kendala yang dihadapi para pendidik dalam penerapan pembelajaran daring misalnya penguasaan teknologi, kendala jaringan internet dan inovasi pengintegrasian pendidikan karakter. Untuk meningkatkan Pendidikan karakter pada mahasiswa walaupun terhalang pembelajaran tatap maya dengan cara pendidik harus berusaha kreatif dalam menggali informasi dan karakteristik peserta didik dalam menentukan model-model pembelajaran dengan hasil belajar yang diharapkan pada pembelajaran daring. Keberhasilan Pendidikan karakter pada masa pandemi Covid-19 membutuhkan peran utama dari orang tua siswa dan lingkungan.

    BalasHapus
  12. Nama : Ira Rizki Septiana
    NIM : A310190175
    Kelas : 7D

    1. Cara merealisasikan topik ke dalam rubrik-rubrik!

    Topik “Pemanfaatan Teknologi dalam Meningkatkan Minat Baca Peserta Didik”. Menurut saya cara merealisasikan topik tersebut dengan cara :
    a.) Rubrik berbentuk opini, mahasiswa dapat memberikan pendapat dan opini tentang topik “Pemanfaatan Teknologi dalam Meningkatkan Minat Baca Peserta Didik” dan memberikan pembahasan mengenai topik tersebut.
    b.) Rubrik Informasi dan berita, mahasiswa dapat menyajikan informasi, data serta berita yang valid dan dapat digunakan sebagai acuan dalam mengerjakan artikel mengenai topik “Pemanfaatan Teknologi dalam Meningkatkan Minat Baca Peserta Didik” dengan berbagai sumber-sumber yang jelas.
    c.) Rubrik hiburan, pada tahap ini selain mendapatkan informasi diharapkan pembaca juga terhibur setelah membacanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. 2. Artikel berjudul “Pemanfaatan Teknologi dalam Meningkatkan Minat Baca Peserta Didik”

      Pendidikan merupakan hal yang penting untuk memajukan kehidupan seseorang serta menjadi salah satu aspek untuk dapat mencerdaskan bangsa, hal ini tertulis jelas pada Pembukaan UUD Republik Indonesia Tahun 1945 yang merupakan amanat yang harus ditanamkan dan dipenuhi oleh seluruh masyarakat Indonesia. Diperjelas dengan dikeluarkannya UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan pengetahuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab”, dari hal ini terlihat bahwa pendidikan harus ditempuh dan dijalani oleh semua masyarakat Indonesia dan salah satu upaya mencapai hal tersebut adalah dengan menyediakan tenaga pendidik dalam kegiatan belajar mengajar secara berkelanjutan dan berkesinambungan.

      Hal yang penting dalam dunia pendidikan adalah tentang membaca, dengan membaca seseorang akan mampu menempuh pendidikan yang baik. Membaca tidak hanya sedekar membaca kata per kata dari bahan bacaan namun penting juga untuk dapat memahami dan mengerti apa yang sedang dibaca. Dalam hal ini membaca harus mulai ditanamkan pada anak usia dini, sebab semakin dini anak diperkenalkan membaca akan semakin mudah dan kalimat yang dibaca akan berpengaruh pada perkembangan bahasa dan pemikiran setiap anak disesuaikan juga dengan kemampuannya.

      Student Assessment (PISA) tahun 2018 menunjukan bahwa skor membaca Indonesia ada di peringkat 72 dari 77 negara. Rendahnya minat baca siswa masih menjadi persoalan dalam dunia pendidikan yang harus segera diselesaikan. Namun di masa pandemi ini kegiatan pembelajaran tatap muka dihentikan, diganti dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), hal ini membuat kegiatan gerakan literasi sekolahpun berjalan kurang optimal. Namun, seiring perkembangan teknologi informasi yang sudah sangat pesat, teknologi telah digunakan diberbagai bidang kehidupan sebagai hiburan, pendidikan dan bahkan kegiatan ekonomi. Teknologi merupakan proses meningkatkan nilai tambah yang dimana akan menggunaakan atau menghasilkan produk yang tidak terpisah dari produk lain karena telah menjadi bagian integral dari sistem (Miarso, 2007). Penggunaan teknologi terutama Gadget, mulai dari anak-anak bahkan sampai lansia menggunakan Gadget.

      Pemanfaatan gadget dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan menyediakan buku-buku elektronik, buku elektronik berbentuk gambar, dan game-game yang dapat diakses menggunakan Gadget. Dengan begitu anak tidak bosan ketika membaca karena terdapat fitur fitur yang tidak dimiliki buku cetak. Penggunaan Gadget pada anak harus diawasi dan dibatasi orang tua dan hanya diperbolehkan untuk mengakses media-media yang dapat meningkatkan minat baca anak. Apabila tidak dibatasi anak akan ketergantungan dan akan mengakibatkan hal yang tidak baik untuk anak itu sendiri, baik pada kesehatan, interaksi sosial, maupun sisi kognitif anak. Segala bentuk aktivitas yang dilakukan dengan Gadget harus selalu didampingi oleh orang tua.

      Hapus
  13. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama: Muhammad Isa Pradana Suliwa
      Nim: A310190165
      Kelas: 7D

      Tugas MMS

      1. Cara merealisasikan topik ke dalam rubrik-rubrik

      a. Rubrik berbentuk opini, mahasiswa dapat memberikan atau mengungkapakan pendapat serta opini mereka mengenai topik “EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DARING DI MASA PANDEMI COVID-19” mahasiswa dapat memberikan opini tersebut dalam bentuk pembahasan.
      b. Rubrik berbentuk informasi dan berita, mahasiswa dapat menyajikan data serta informasi yang valid dalam bentuk berita atau informasi mengenai topik “EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DARING DI MASA PANDEMI COVID-19” berita serta informasi tersebut harus memiliki sumber yang jelas
      c. Rubrik hiburan, selain menjadi tempat membagikan opini serta mendapatkan informasi diharapkan juga topik tersebut dapat menjadi sarana hiburan bagi pembaca rubrik tersebut.

      Hapus
    2. Artikel

      EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DARING DI MASA PANDEMI COVID-19
      Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan. Walaupun lebih banyak menyerang ke lansia, virus ini sebenarnya bisa juga menyerang siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang dewasa. Virus corona ini bisa menyebabkan ganguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian.
      Beberapa pemerintah daerah memutuskan menerapkan kebijakan untuk meliburkan siswa dan mulai menerapkan metode belajar dengan sistem daring (dalam jaringan) atau online. Kebijakan pemerintah ini mulai efektif diberlakukan di beberapa wilayah provinsi di Indonesia pada hari Senin, 16 Maret 2020 yang juga diikuti oleh wilayah-wilayah provinsi lainnya. Tetapi hal tersebut tidak berlaku bagi beberapa sekolah di tiap-tiap daerah. Sekolah-sekolah tersebut tidak siap dengan sistem pembelajaran daring, dimana membutuhkan media pembelajaran seperti handphone, laptop, atau komputer.
      Sistem pembelajaran dilaksanakan melalui perangkat personal computer (PC) atau laptop yang terhubung dengan koneksi jaringan internet. Guru dapat melakukan pembelajaran bersama diwaktu yang sama menggunakan grup di media sosial seperti WhatsApp (WA), telegram, instagram, aplikasi zoom ataupun media lainnya sebagai media pembelajaran. Dengan demikian, guru dapat memastikan siswa mengikuti pembelajaran dalam waktu yang bersamaan, meskipun di tempat yang berbeda.
      Kegagapan pembelajaran daring memang nampak terlihat di hadapan kita, tidak satu atau dua sekolah saja melainkan menyeluruh dibeberapa daerah di Indonesia. Komponen-komponen yang sangat penting dari proses pembelajaran daring (online) perlu ditingkatkan dan diperbaiki. Pertama dan terpenting adalah jaringan internet yang stabil, kemudian gawai atau komputer yang mumpuni,aplikasi dengan platform yang user friendly, san sosialisasi daring yang bersifat efisien, efektif, kontinyu, dan integratif kepada seluruh stekholder pendidikan.
      Solusi atas permasalahan ini adalah pemerintah harus memberikan kebijakan dengan membuka gratis layanan aplikasi daring bekerjasama dengan provider internet dan aplikasi untuk membantu proses pembelajaran daring ini. Pemerintah juga harus mempersiapkan kurikulum dan silabus permbelajaran berbasis daring. Bagi sekolah-sekolah perlu untuk melakukan bimbingan teknik (bimtek) online proses pelaksanaan daring dan melakukan sosialisasi kepada orangtua dan siswa melalui media cetak dan media sosial tentang tata cara pelaksanaan pembelajaran daring, kaitannya dengan peran dan tugasnya.
      Guru harus mampu membuat model dan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakter siswa di sekolahnya. Penggunaan beberapa aplikasi pada pembelajaran daring sangat membantu guru dalam proses pembelajaran ini. Guru harus terbiasa mengajar dengan memanfaatkan media daring kompleks yang harus dikemas dengan efektif, mudah diakses, dan dipahami oleh siswa.

      Hapus
  14. Nama : Ahmad Rizky Adhiyatna
    NIM : A310190166
    Kelas : 7D

    A. Merealisasikan topik ke dalam rubrik-rubrik.
    Topik: “Pengembangan kreasi dan inovasi pendidikan di masa pandemi”
    a) Rubrik berbentuk opini, dalam topik “Pengembangan kreasi dan inovasi pendidikan di masa pandemi” dapat dituliskan di dalam artikel ataupun essai. Dalam rubrik opini mahasiswa dapat mengembangkan pendapat maupun tanggapan mengenai topik yang terkait.
    b) Rubrik informasi dan berita, tahap ini diawali mencari data-data relevan terkait topik dari sumber-sumber yang valid dan terpercaya. Data digunakan untuk referensi penulisan artikel mengenai “Pengembangan kreasi dan inovasi pendidikan di masa pandemi” .
    c) Rubrik hiburan, membuat suatu hiburan bagi pembaca agar kegiatan menikmati dan membaca majalah tidak hanya mengetahui informasi namun juga terdapat hiburan yang bermanfaat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. B. Artikel berjudul “Pengembangan kreasi dan inovasi pendidikan di masa pandemi”.

      Inovasi dapat dipahami sebagai keberhasilan dalam memperkenalkan suatu hal atau sebuah metode baru (Brewer and Tierney, 2012). Di bidang pendidikan, inovasi ditujukan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam proses pembelajaran serta meningkatkan kualitas pembelajaran melalui berbagai pembaharuan dalam teori pedagogi. Inovasi dalam pendidikan seringkali dikaitkan dengan penggunaan teknologi dan internet untuk mengakses materi maupun melakukan interaksi pembelajaran, seperti melalui situs web (website), Learning Management System (sistem manajemen pembelajaran), mobile application (aplikasi seluler), hingga media sosial. Di beberapa konteks ketika perangkat teknologi dan jaringan tidak memadai serta kapasitas guru dan orangtua terbatas dalam mengoptimalkan teknologi digital, praktik inovasi seolah harus terhenti. Padahal, merujuk pada hakikatnya, inovasi adalah upaya meningkatkan kualitas dan efisiensi melalui berbagai pembaharuan.

      Oleh sebab itu, inovasi dalam pendidikan perlu dipahami dan dilakukan bukan hanya pada tatanan cara melalui penggunaan teknologi dan digitalisasi, namun perlu dimulai dari tatanan pola pikir dan perilaku. Inovasi perlu dilihat sebagai sebuah upaya untuk mengembangkan kemampuan dalam melihat dan melakuan sesuatu dari perspektif yang berbeda, kritis, kreatif, menarik, dan praktis. Dalam hal ini, kreativitas menjadi faktor yang penting untuk dimiliki oleh guru dan kepala sekolah serta orangtua atau pengasuh dalam membangkitkan antusiasme dan efektivitas proses belajar mengajar melalui berbagai cara, dimulai dari apa yang tersedia di sekitar siswa. Kreativitas dapat dikembangkan dari pola pikir yang tidak berfokus pada tantangan, melainkan pada berbagai peluang yang dapat dilakukan, sekecil apapun itu.

      Kreativitas juga memampukan guru dan orangtua bukan hanya dalam melihat potensi apa yang tersedia, melainkan juga bagaimana memaksimalkan penggunaan dan manfaat dari berbagai potensi tersebut. Kreativitas memotivasi guru dan orangtua untuk menghadirkan pembelajaran yang dilakukan berdasarkan berbagai aktivitas seperti melakukan permainan, eksperimen sains, observasi sosial, menonton video, bermain peran, bernyanyi bersama, dan lain sebagainya baik lewat interaksi digital oleh guru maupun interaksi secara langsung oleh orangtua di rumah. Dengan kreativitas, guru dan orangtua juga dapat memaksimalkan penggunaan perangkat teknologi digital yang tersedia dalam mengakses berbagai konten pembelajaran, memilah sesuai dengan kebutuhan anak, dan menyampaikannya dengan cara yang menarik dan mudah dipahami.

      Selain itu, inovasi diperlukan untuk menghadirkan relasi yang lebih sinergis antara guru, orangtua atau pengasuh dengan para siswa dalam proses PJJ. Hal ini dapat dimulai dari upaya tenaga pendidik dan orangtua dalam melihat pembelajaran dari perspektif siswa serta memfasilitasi proses pembelajaran yang bermakna bagi mereka. Sebelum memulai proses PJJ yang bertujuan untuk mempelajari berbagai materi, para pendidik dan orangtua dapat terlebih dahulu membangun interaksi dan relasi yang menyenangkan dengan peserta ajar. Komunikasi dua arah mengenai pentingnya untuk tetap belajar meskipun dengan cara yang baru di tengah kondisi pandemi yang menantang diperlukan untuk membangun motivasi siswa untuk memahami dan mengalami proses pembelajaran secara menyenangkan dan bermakna.

      Hapus
  15. Nama : Rendi Nur Alim
    NIM : A310190167
    Kelas : 7D

    1. Cara merealisasikan topik ke dalam rubrik-rubrik. Topik: “Pembelajaran efektif di masa pandemi” Pendapat saya mengenai cara untuk merealisasikan topik tersebut ke dalam rubrik-rubrik, sebagai berikut:
    a. Rubrik 1 (opini) dalam topik di atas yaitu dapat dijelaskan untuk rubrik pertama akan memuat artikel dan opini. Dalam rubrik ini mahasiswa dapat memberikan berbagai pendapat dan opininya dengan topik “Pembelajaran efektif di masa pandemi”
    b. Rubrik 2 (informasi dan berita) pada tahapan ini akan mencari informasi data berita yang valid mengenai Pembelajaran efektif di masa pandemi dari berbagai sumber baik langsung maupun tidak langsung untuk menjadikan acuan untuk membuat berita
    c. Rubrik 3 (hiburan) pada tahapan ini akan membuat hiburan untuk pembaca karena selain mendapat informasi atau pengetahuan mengenai Pembelajaran efektif di masa pandemi pembaca juga dapat membaca selingan hiburan yang berhubungan dengan topik “Pembelajaran efektif di masa pandemi “ yang saling berkaitan antara rubrik 1, rubrik 2 dan rubrik 3. Hiburan tersebut berupa pantun, puisi,teka- teki, cerita pendek,sketsa, tips dan trik, dll.

    2. Artikel "pembelajaran efektif di masa pandemi"
    Penyakit virus corona (Covid-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan. Walaupun lebih banyak menyerang ke lansia, virus ini sebenarnya bisa juga menyerang siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang dewasa. Virus corona ini bisa menyebabkan ganguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian.
    Sebagai upaya untuk mencegah pandemi Covid-19, pemerintah mengeluarkan kebijakan agar sekolah-sekolah meminta siswanya untuk belajar di rumah. Mulai 16 Maret 2020 hingga sekarang sekolah menerapkan metode pembelajaran siswa secara daring. Lalu, efektifkah pembelajaran daring ini?
    Pembelajaran “daring” sebagai pilihan tunggal dalam kondisi pencegahan penyebaran covid 19memberi warna khusus pada masa perjuangan melawan virus ini. Bahkan bentuk pembelajaran ini juga dapat dimaknai pembatasan akses pendidikan. Pendidikan yang lumrah berlangsung dengan interaksi langsung beralih menjadi pembelajaran interaksi tidak langsung. Pembatasan interaksi langsung dalam pendidikan terkadang terjadi pada situasi tertentu namun tidak dalam rangka pembatasan sosial seperti yang masyarakat jalani sebagai upaya pencegahan penyebaran virus. Sistem pembelajaran daring (dalam jaringan) merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswa tetapi dilakukan melalui online yang menggunakan jaringan internet. Guru harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun siswa berada di rumah. Solusinya, guru dituntut dapat mendesain media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring (online).
    Selama lebih dari enam belas bulan lamanya, siswa terpaksa harus menjalankan pembelajaran daring akibat pandemi corona. Dengan adanya pandemi ini membuat beberapa siswa mengeluh karena merasa pembelajaran daring kurang efektif. Banyak gangguan yang membuat proses belajar mereka tidak maksimal. Berikut cara-cara efektif dan tidak membosankan selama belajar di rumah :
    Manajemen waktu: kita harus pandai membagi waktu untuk belajar
    Suasana belajar: pilih ruangan atau tempat yang senyaman mungkin untuk belajar, karena tempat yang nyaman akan menambah semangat kita untuk belajar
    Tidak menunda-nunda: menunda-menunda waktu akan membuat kita semakin malas untuk belajar
    Menjaga kesehatan: dalam masa pandemic ini kita harus menjaga kesehatan tubuh kita dengan baik, dengan tubuh yang sehat dapat mengoptimalkan kegiatan

    BalasHapus
  16. Nama : Santika Cahya Pramesti
    NIM : A310190152
    Kelas : 7 D

    1. Cara merealisasikan topik ke dalam rubrik-rubrik

    a. Rubrik berbentuk opini, mahasiswa dapat memberikan atau mengungkapakan pendapat serta opini mereka mengenai topik “HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA TERHADAP ANAK DALAM TINGKAT KEFOKUSAN MENERIMA PELAJARAN SELAMA DARING” mahasiswa dapat memberikan opini tersebut dalam bentuk pembahasan.
    b. Rubrik berbentuk informasi dan berita, mahasiswa dapat menyajikan data serta informasi yang valid dalam bentuk berita atau informasi mengenai topik “HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA TERHADAP ANAK DALAM TINGKAT KEFOKUSAN MENERIMA PELAJARAN SELAMA DARING” berita serta informasi tersebut harus memiliki sumber yang jelas
    c. Rubrik hiburan, selain menjadi tempat membagikan opini serta mendapatkan informasi diharapkan juga topik tersebut dapat menjadi sarana hiburan bagi pembaca rubrik tersebut.


    2. Artikel

    HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA TERHADAP ANAK DALAM TINGKAT KEFOKUSAN MENERIMA PELAJARAN SELAMA DARING .

    Berdasarkan (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2020) Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) melalui Surat Edaran Sekretaris Jenderal No. 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Belajar dari Rumah selama Darurat Bencana (Covid-19) Tujuan diberlakukannya belajar dari rumah yaitu untuk (1) Melindungi warga satuan pendidikan dari dampak buruk COVID-19 (2) Mencegah penyebaran dan penularan COVID-19 di satuan pendidikan (3) Memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, peserta didik dan orang tua atau wali. (4)Memastikan pemenuhan hak anak untuk mendapatkan layanan pendidikan selama darurat COVID-19 Setelah diterbitkan surat edaran tersebut maka proses pembelajaran mulai dari tingkat Perguruan Tinggi sampai PAUD harus dilaksanakan dari rumah. Tidak terkecuali untuk jenjang Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah juga melakukan proses pembelajaran dalam jaringan daring dari rumah.

    Motivasi belajar antara siswa yang satu dengan siswa yang lain berbeda. Orang tua adalah salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi anak dalam belajar. Hal ini menuntut adanya kontak secara langsung yang dapat diwujudkan dalam bentuk dukungan orang tua pada anaknya. Faktor internal motivasi dipengaruhi dari diri sendiri meliputi cita-cita, minat, kemampuan belajar, kondisi siswa dan lingkungan. Sedangkan faktor eksternal motivasi yang berasal dari keluarga terutama orang tua, sebagai lingkungan terdekat anak.

    Penelitian ini mengenai peran orang tua terhadap pembelajaran yang dilaksanakan dirumah. Peran serta orang tua siswa dalam sistem belajar dirumah ini tidak bisa dipungkiri. Jika Dokter sebagai garda terdepan dalam menangani Covid-19, maka Orang tua baik ayah maupun ibu sebagai garda terdepan yang mengawal anak-anaknya tetap belajar dirumah masing- masing. Orang tua memiliki tanggung jawab utama dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anaknya.

    Solusi dari permasalahan penelitian diatas yaitu orang tua harus banyak berfikir kreatif mencoba berbagai cara agar anak tidak merasa jenuh saat belajar di rumah, walaupun tidak sedikit juga yang merasa hal ini menjadi tambahan aktivitas orang tua selain mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Sebagai upaya bisa mengurangi penyebaran penularan virus corona banyak orang tua menilai bahwa orang tua dapat meningkatkan kelekatan hubungan dengan anaknya dan orang tua dapat melihat langsung perkembangan kemampuan anaknya.

    BalasHapus
  17. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  18. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  19. Nama : Purna Alfani Azhar
    Nim : A310190145
    Kelas : 7D

    1. Cara merealisasikan topik ke dalam rubrik-rubrik. Topik: “Strategi Pembelajaran pada Masa Pandemi”
    Pendapat saya mengenai cara untuk merealisasikan topik tersebut ke dalam rubrik-rubrik, sebagai berikut:
    a. Rubrik 1 (opini) dalam topik di atas yaitu dapat dijelaskan untuk rubrik pertama akan memuat artikel dan opini. Dalam rubrik ini mahasiswa dapat memberikan berbagai pendapat dan opininya dengan topik “Strategi Pembelajaran pada Masa Pandemi” dan menanggapi pendapatnya terhadap pembelajaran pada era sekarang karena dampak pandemi.
    b. Rubrik 2 (informasi dan berita) pada tahapan ini akan mencari informasi data berita yang valid mengenai strategi pembelajaran dari berbagai sumber baik langsung maupun tidak langsung untuk menjadikan acuan untuk membuat berita.
    c. Rubrik 3 (hiburan) pada tahapan ini akan membuat hiburan untuk pembaca karena selain mendapat informasi atau pengetahuan mengenai strategi pembelajaran, pembaca juga dapat membaca selingan hiburan yang berhubungan dengan topik "Strategi Pembelajaran pada Masa Pandemi“ yang saling berkaitan antara rubrik 1, rubrik 2 dan rubrik 3. Hiburan tersebut berupa pantun, puisi,teka- teki, cerita pendek,sketsa, tips dan trik, dll.

    BalasHapus
    Balasan
    1. 2. Artikel "Strategi Pembelajaran pada Masa Pandemi
      Secara etimologi, strategi berasal dari bahasa Inggris ‘strategic’ yang berarti
      siasat rencana.1 Sedangkan menurut bahasa Yunani, strategi berasal dari kata “strategos” yang memiliki makna, yaitu; suatu usaha untuk mencapai suatu kemenangan dalam suatu peperangan. Pada mulanya kata strategi digunakan dalam dunia militer, namun sesuai perkembangan zaman istilah nama strategi digunakan
      dalam berbagai bidang yang memiliki esensi yang relatif sama termasuk diadopsi dalam konteks pembelajaran yang dikenal dalam istilah strategi pembelajaran.2 Untuk menambah hazanah materi strategi pembelajaran, maka penulis berusaha memberikan pandangan tentang strategi pembelajaran dari berbagai pakar
      pendidikan.Brigs, strategi pembelajaran adalah berkaitan dengan penemuan urutan yang memungkinkan tercapainya tujuan-tujuan dan memutuskan bagaimana untuk
      menerapkan kegiatan-kegiatan instruksional bagi masing-masing individu. 3 J. R David, strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang
      akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran. Dilihat dari strateginya,
      pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian pula, yaitu: (1) exposition-discovery learning dan (2) group-individual learning.
      Wina Sanjaya, strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.5 Djamarah dalam Riyanto, menjelaskan sebagai berikut “Bahwa secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Berkaitan dengan pembelajaran, strategi dapat diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan
      pendidik dengan anak didik dalam perwujudan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah digariskan”.6 Dari berbagai perspektif di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa strategi pembelajaran dapat dideskripsikan suatu konsep atau rencana yang disusun secara
      sistematis oleh pendidik dengan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien. Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan tenaga pendidik
      yang cakap dalam penentuan metode maupun media agar tepat di dalam proses pembelajaran.

      Hapus
  20. Nama: Yeni Oktavianingsih
    Nim: A310180168
    Kelas: 7D

    1. Cara merealisasikan topik ke dalam rubrik-rubrik.
    Topik “Tantangan Siswa dalam Pembelajaran Jarak Jauh”
    a) Rubrik 1 opini: dalam merealisasikan sebuah topik ke dalam rubrik opini, bisa dilakukan dengan pembuatan artikel berisi pemaparan dengan mendalam yang bersangkutan dengan tema “Tantangan Siswa dalam Pembelajaran Jarak Jauh”
    b) Rubrik 2 informasi dan berita: Pada rubrik ini topik bisa direalisasikan dengan pembuatan feature, untuk menuangkan informasi yang lebih akurat dan menarik.
    c) Rubrik 3 hiburan: cara merealisasikan topik ke dalam rubrik hiburan bisa dilakukan dengan pembuatan potret kecil mengenai “Tantangan Siswa dalam Pembelajaran Jarak Jauh” dan penyegaran bagi pembaca.

    2. Artikel
    "Tantangan Siswa dalam Pembelajaran Jarak Jauh"
    Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) adalah pendidikan formal berbasis lembaga yang peserta didik dan instrukturnya berada di lokasi terpisah sehingga memerlukan sistem telekomunikasi interaktif untuk menghubungkan keduanya dan berbagai sumber daya yang diperlukan di dalamnya. Pembelajaran elektronik (e-learning) atau pembelajaran daring (online) merupakan bagian dari pendidikan jarak jauh yang secara khusus menggabungkan teknologi elektronika/gawai dan teknologi berbasis jaringan internet.
    Munculnya grafik yang terus meningkat dalam dunia teknologi komunikasi dan informasi memunculkan peluang maupun tantangan baru dalam dunia pendidikan. Salah satu peluang baru yang muncul adalah akses sumber materi yang lebih luas terhadap konten multimedia yang lebih kaya, dan berkembangnya metode pembelajaran baru yang tidak lagi dibatasi oleh ruang, waktu dan sumber belajar. Di sisi lain kemajuan teknologi dengan beragam desain digital yang terus berkembang juga menghadirkan tugas-tugas baru bagi pemangku dan penyelenggara pendidikan untuk terus menyelaraskan kegiatan pembelajaran dengan metode daring.
    Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) menjadi pilihan utama dalam menyerap materi yang dipilih peserta didik pada masa pandemi. Daring, luring dan blended merupakan cara untuk para peserta didik melaksanakan proses PJJ. Penguasaan IT dan adaptasi siswa dalam menyerap materi yang berbeda dengan yang biasa dilakukan merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui. Penguasaan teknologi dalam menggunakan laptop, WhatsApp, dan berbagai jenis media yang bisa dimanfaatkan untuk melaksanakan pembelajaran daring menjadi hal yang sangat urgen. Apapun bentuk proses pembelajaran baik daring, luring maupun blended harus tetap dilaksanakan agar pembelajaran tetap berjalan. Berbagai cara dilakukan agar proses pembelajaran dapat berlangsung dan peserta didik tetap merasakan pendidikan meskipun menggunakan kurikulum darurat yang disusun oleh Dinas Pendidikan.
    Agenda kegiatan pembelajaran yang tertuang dalam rencana pembelajaran jarak jauh berupa skenario pembelajaran yang dituangkan dalam sebuah tugas menjadi pengganti kegiatan peserta didik yang semula dilakukan secara tatap muka dilakukan dengan mengkolaborasikan peran orang tua peserta didik dalam proses pembelajaran yang dilakukan di rumah. Orang tua turut berperan sebagai pendamping para peserta didik saat belajar di rumah. Walaupun terdapat kendala di lapangan, misalnya kurangnya pengetahuan di bidang IT, bahkan ada sebagian peserta didik yang tidak mempunyai handphone sehingga ini menjadi tantangan siswa saat melaksanakan belajar jarak jauh.
    Untuk itu peran guru, orang tua/wali dan peserta didik harus bekerja sama untuk menumbuhkan semangat belajar yang tinggi serta mencari problem solving dalam mengatasi berbagai kendala yang dihadapi peserta didik dalam menyerap materi baik daring, luring atau blended. Peserta didik harus tetap belajar di masa pandemi Covid-19 ini guna menjawab semua tantangan menuju era Revolusi Industri 4.0 dan menghasilkan output kemandirian siswa dalam belajar saat di sekolah maupun di luar sekolah.

    BalasHapus
  21. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  22. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  23. Nama :Sukraheni Dwita Muthmainah
    NIM :A310190142
    Kelas :7D

    1. Bagaimana caranya merealisasikan topik ke dalam rubrik-rubrik .
    Jawab :
    Topic “Belajar Dari Rumah (Pembelajaran Masa Pandemi Covid-19)”
    rubrik dibagi menjadi 3 yaitu rubrik opini, rubrik berita dan informasi, rubrik hiburan.
    - Pada rubrik opini berisi mengenai pembelajaran dimasa pandemi, rubrik berbetuk artikrl ilmiah, junal maupun esai.
    - Rubrik berita dan informasi berisi tentang informasi seputar masa pandemi Covid-19.
    - Pada rubrik hiburan dapat diisi dengan TTS atau yang lain dengan manksud untuk menghibur pembaca.
    Menurut saya cara untuk merealisasikan topik ke dalam rubrik-ribrik ialah dengan cara menentukan terlebih dahulu tema dan tagline yang menarik, setelah itu memilih karya yang akan dijadikan bahan dalam majalah, karya bisa berupa informasi, karya sastra, opini , dan lain-lain, karya yang dipilih sesuai dengan topic. Kemudian meyusun sistematika atau merumuskan struktur majalah mengenai bahasa-bahasa yang terdapat dalam rubik. Antara isi, rubrik, dan topik dalam masalah harus saling berkaitan atau bersinambungan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. 2. Artikel
      “Belajar Dari Rumah (Pembelajaran Masa Pandemi Covid-19)”

      Pada bulan Maret 2020 indonesia kedatangan virus yang sangat mematikan bagi kita semua. Virus tersebut membuat dampak dari berbagai bidang, bidang politik, ekonomi, pendidikan dan terutama bidang kesehatan. Virus ini bernama corona virus. Pandemic covid-19 juga berdampak pada dunia pendidikan, yang mulanya kegiatan belajar mengajar dilakukan secara langsung atau tatap muka sekarang kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring atau online. Dalam pembelajaran secara online banyak sekali yang perlu dipersiapkan oleh peserta didik maupun tenaga pendidik, tidak semua peserta didik siap akan hal ini perpenyesuaian diri terhadap kegiatan yang baru. Tenaga pendidik pun harus ekstra kerja keras agar peserta didik mampu belajar dengan nyaman, semangat, serta mampu menguasai materi yang diberikan, guru harus menyiapkan materi yang mudah dimengerti oleh peserta didik dikarenakan kapasitas yang telah tersedia.

      Belajar dari rumah saat ini sudah menjadi kebiasaan anak sekolah tidak hanya anak sekolah seseorang yang bekerja dikantor pun banyak melakukan pekerjaannya di rumah atau sering disebut WFH (Wrok From Home). Belajar dari rumah juga mmberikan pesan positif bagi keluarga, yang mulanya keluarga tidak punya waktu luang untuk berkumpul, sekarang dengan masa pandemic banyak waktu untuk berkumpul dengan keluarga. Pada masa pandemic pemerintah juga turut adil dalam memberikan fasilitas untuk peserta didik san tenaga pendidik berupa paket data setiap bulannya. Jadi bisa meringankan beban orang tua. Perangkat elektronik yang biasa digunakan dalam kegiatan belajar antara lain handphone, laptop, dan computer. Peserta didik belajar dalam jaringan dalam sehari bisa 2-3 pertemuan yang telah disepakati oleh kebijakan sekolah masing-masing. Media pembelajaran yang sering digunakan dalam masa pandemic ialah Google Meet, Zoom, Classroom, Schology, Google From, dan masih banyak lagi media yang dapat diguanakan dalam kegiatan belajar dari rumah.

      Belajar dari rumah juga menimbulkan keluh kesah bagi para orang tua, bagi mereka pada pembelajaran online tugas yang diberikan oleh guru semakin banyak dan membuat sulit para orang tua, di tambah para anak-anak nya pada bermain dan kurangnya waktu belajar sehingga membuat orang tua susah untuk mengaturnya. Pemerintah juga memberikan pembelajaran yang ditanyangkan di televise setiap paginya, pembelajaran juga dibantu dengan google dan media pencarian lainnya. Dalam pembelajaran online memang ada dampak negative dan dampak positifnya, dampak tersebut juga berpengaruh terhadap orang tua. Pada bulan januari ini sekolah sudah melakukan pertemuan tatap muka dengan syarat harus mematuhi protokol kesehatan. Di wilayah soloraya mayoritas sudah melakukan PTM mulai senin kemarin, sebagian peserta didik sudah melakukan vaksinasi dengan tertib, sekolah juga menyediakan tempat cuci tangan agar bisa memutus rantai penyebaran covid-19. Belajar dari rumah bagi mahasiswa bisa dilakukan secara fleksibel dengan ansinkron memudahkan dalam kegiatan belajar mengajar.

      Hapus
  24. Nama : Syifa Fiqri Azizah
    Nim : A310190157
    Kelas : VIID

    1. Cara merealisasikan topik ke dalam rubrik-rubrik. Topik: " Semangat Produktif Di Masa Pandemi "

    Mengenai cara untuk merealisasikan topik tersebut ke dalam rubrik-rubrik, sebagai berikut:

    a. Rubrik 1 (opini) pada rubrik opini ini mahasiswa ataupun peserta didik berhak menyampaikan pendapat atau komentar, kritik dan saran mengenai Semangat Produktif Di Masa Pandemi.

    b. Rubrik 2 ( informasi dan berita ) pada rubrik ini mendapatkan data ataupun informasi dari wawancara mahasiswa / peserta didik sekitar yang nantinya data tersebut kifa transkip dan diolah menjadi berita.

    c. Rubrik 3 ( hiburan ) pada rubrik ini diharapkan bisa menjadi hiburan yang cukup mendidik bagi mahasiswa maupun peserta didik yang tetap produktif dimasa pandemi.

    2. Artikel "Tetap Produktif Di Masa Pandemi Melalui Program MBKM"

    Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) telah diluncurkan oleh Nadiem Anwar Makarim Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti Kemdikbud pada tahun 2020 lalu dalam rangka menyiapkan lulusan pendidikan tinggi yang tangguh dalam menghadapi perubahan. Baik perubahan sosial, budaya, dunia kerja, dan teknologi yang semakin cepat di era Revolusi Industri 4.0. Program ini dapat diikuti oleh seluruh mahasiswa di Indonesia yang dibawah naungan Menteri Pendidikan, dengan minimal mahasiswa semester 3.

    Lewat Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM), mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk 1 (satu) semester (setara dengan 20 SKS) menempuh pembelajaran di luar program studi pada perguruan tinggi yang sama; dan paling lama 2 semester atau setara dengan 40 SKS menempuh pembelajaran pada program studi yang sama di perguruan tinggi yang berbeda.

    Untuk dapat menerapkan kebijakan ini, perguruan tinggi harus mempersiapkan diri agar dapat menjalankan program ini sesuai dengan karakteristik perguruan tinggi dan sumber daya yang dimiliki.

    Perguruan tinggi harus menentukan kebijakan yang menjadi panduan bagi program studi yang dinaunginya, termasuk di antaranya mengenai dukungan terhadap pembelajaran lintas prodi dan alokasi penggunaan dana, serta menjamin mutu lulusan tidak akan menurun dengan menjalankan program ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Program-program yang sedang ditawarkan adalah :

      1. Magang Bersertifikat

      Program magang bersertifikat adalah program bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman di dunia profesi perusahaan/industri. Program magang memberikan pengalaman yang cukup kepada mahasiswa, pembelajaran langsung di tempat kerja (experiential learning). Selama magang mahasiswa akan mendapat hard skills (keterampilan, complex problem solving, analytical skills), maupun soft skills (etika profesi atau kerja, komunikasi, kerjasama).

      2. Pertukaran Mahasiswa Merdeka

      Program ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengambil berbagai mata kuliah di perguruan tinggi lain.

      3. Kampus Mengajar

      Program ini memfasilitasi mahasiswa untuk membantu pembelajaran, administrasi dan adaptasi teknologi di sekolah-sekolah yang membutuhkan. Dosen juga dapat terlibat sebagai DPL.

      4. Studi Proyek Independen Bersertifikat

      Program ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan karya dan inovasi dengan difasilitasi dan bekerjasama dengan berbagai institusi.

      5. Membangun Desa/Kuliah Kerja Nyata Tematik

      Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) merupakan suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah masyarakat di luar kampus, yang secara langsung bersama-sama masyarakat mengidentifikasi potensi dan menangani masalah sehingga diharapkan mampu mengembangkan potensi desa/daerah dan meramu solusi untuk masalah yang ada di desa. Kegiatan KKNT diharapkan dapat mengasah softskill kemitraan, kerjasama tim lintas disiplin/keilmuan
      (lintas kompetensi), dan leadership mahasiswa dalam mengelola program pembangunan di wilayah perdesaan.

      6. Kegiatan Wirausaha

      Kebijakan Kampus Merdeka mendorong pengembangan minat wirausaha mahasiswa dengan program kegiatan belajar yang sesuai.

      7. Proyek Kemanusiaan

      Indonesia banyak mengalami bencana alam, baik berupa gempa bumi, erupsi gunung berapi, tsunami, bencana hidrologi, dan sebagainya. Perguruan tinggi selama ini banyak membantu mengatasi bencana melalui program-program kemanusiaan.

      Pelibatan mahasiswa selama ini bersifat voluntary dan hanya berjangka pendek.

      8. Penelitian/Riset

      Bagi mahasiswa yang memiliki passion menjadi peneliti, merdeka belajar dapat diwujudkan dalam bentuk kegiatan penelitian di Lembaga riset/pusat studi. Melalui penelitian mahasiswa dapat membangun cara berpikir kritis, hal yang sangat dibutuhkan untuk berbagai rumpun keilmuan pada jenjang pendidikan tinggi. Dengan kemampuan berpikir kritis mahasiswa akan lebih mendalami, memahami, dan mampu melakukan metode riset secara lebih baik.

      Melalui program-program tersebut, diharapkan mahasiswa dapat memanfaatkan kesempatan yang ada dengan mengambil bagian dari salah satu program yang ada. Dengan begitu, mahasiswa dapat tetap produktif di masa pandemi dengan banyak manfaat yang akan didapatkan oleh mahasiswa, dan menjadi bekal untuk kedepannya.

      Hapus
  25. Nama : Rofli Irham Mahbuby
    Nim : A310180147
    Kelas : 7D

    1. Cara merealisasikan topik ke dalam rubrik-rubrik. Topik: “Peran Orang Tua Dalam Menerapkan Pembelajaran Di Rumah Saat Pandemi Covid 19”
    Pendapat saya mengenai cara untuk merealisasikan topik tersebut ke dalam rubrik-rubrik, sebagai berikut:
    a. Rubrik 1 (opini) dalam topik di atas yaitu dapat dijelaskan untuk rubrik pertama akan memuat artikel dan opini. Dalam rubrik ini mahasiswa dapat memberikan berbagai pendapat dan opininya dengan topik “Peran Orang Tua Dalam Menerapkan Pembelajaran Di Rumah Saat Pandemi Covid 19” dan menanggapi pendapatnya terhadap pembelajaran di rumah pada era sekarang karena dampak pandemi.
    b. Rubrik 2 (informasi dan berita) pada tahapan ini akan mencari informasi data berita yang valid mengenai peran orang tua dalam pembelajaran di rumah pada saat pandemi dari berbagai sumber baik langsung maupun tidak langsung untuk menjadikan acuan untuk membuat berita
    c. Rubrik 3 (hiburan) pada tahapan ini akan membuat hiburan untuk pembaca karena selain mendapat informasi atau pengetahuan mengenai peran orang tua dalam menerapkan pembelajaran di rumah pada saat pandemi, pembaca juga dapat membaca selingan hiburan yang berhubungan dengan topik “pPeran Orang Tua Dalam Menerapkan Pembelajaran Di Rumah Saat Pandemi Covid 19 “ yang saling berkaitan antara rubrik 1, rubrik 2 dan rubrik 3. Hiburan tersebut berupa pantun, puisi,teka- teki, cerita pendek,sketsa, tips dan trik, dll.



    2. artikel berjudul “Peran Orang Tua Dalam Menerapkan Pembelajaran Di Rumah Saat Pandemi Covid 19”
    Peran orang tua sangat di perlukan untuk proses pemebalajaran anak selama study from home ini, peran orang tua juga sangat diperlukan untuk memberikan edukasi kepada anak – anaknya yang masih belum bisa memahami tentang pandemi yang sedang mewabah untuk tetap berdiam diri dirumah agar tidak terlular dan menularkan wabah pandemi ini. Orang tua merasa pembelajaran di rumah sangat efektif untuk diterapkan namun bukan berarti pembelajaran di sekolah tidak lebih efektif dibandingkan dengan kegiatan pembelajaran di rumah. Untuk mengetahui peran orang tua dalam menerapkan pembelajaran di rumah saat pandemi covid 19 yang di fokuskan untuk anak usia 5-8 tahun. orang tua dapat meningkatkan kelekatan hubungan dengan anaknya dan orang tua dapat melihat langsung perkembangan kemampuan anaknya dalam belajar.

    Peran orang tua sangat di perlukan untuk proses pemebalajaran anak selama study from home ini, peran orang tua juga sangat diperlukan untuk memberikan edukasi kepada anak – anaknya yang masih belum bisa memahami tentang pandemi yang sedang mewabah untuk tetap berdiam diri dirumah agar tidak terlular dan menularkan wabah pandemi ini. Orang tua merasa pembelajaran di rumah sangat efektif untuk diterapkan namun bukan berarti pembelajaran di
    sekolah tidak lebih efektif dibandingkan dengan kegiatan pembelajaran di rumah, hal ini dikarenakan pembelajaran di rumah lebih cenderung kepada banyaknya pemberian tugas yang dapat dibantu dibimbing pengerjaannya oleh orang tua di rumah. Pembelajaran di rumah dinilai tetap mampu meningkatkan kualitas pembelajaran begitupun dengan pembelajaran di sekolah, pembelajaran di rumah dinilai tidak lebih menguntungkan bagi siswa menurut sebagian orang tua, karena di sekolah siswa dapat berinteraksi langsung dengan guru dan bisa bersosialisasi
    dengan teman-temannya. Banyak dari orang tua yang setuju jika selama pembelajaran di rumah, orang tua lah yang juga ikut membantu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, walaupun tidak sedikit juga yang merasa hal ini menjadi tambahan aktivitas orang tua selain mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Pembelajaran di rumah juga dinilai memiliki lebih banyak pengeluaran
    untuk pulsa maupun kuota internet demi mendukung proses pembelajaran. Sebagai upaya memutus rantai penularan covid 19 banyak orang tua menilai bahwa orang tua dapat meningkatkan kelekatan hubungan dengan anaknya dan orang tua dapat melihat langsung perkembangan kemampuan anaknya.

    BalasHapus
  26. Nama : Putri Ayu Tarwiyati
    NIM : A310180165
    Kelas : VII D

    1. Cara merealisasikan topik ke dalam rubrik-rubrik
    Topik “Tantangan Guru di Masa Pandemi Covid-19”
    a) Rubrik 1: opini
    Cara pertama untuk merealisasikan topik di atas dapat dilakukan dengan menjadikannya sebagai rubrik opini yang berisi pemaparan berbagai macam tantang yang dialami oleh guru dalam mengajar selama pandemi Covid-19.
    b) Rubrik 2: feature
    Cara kedua untuk merealisasikan topik di atas dapat dilakukan dengan menjadikannya sebagai rubrik feature. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan wawancara dengan beberapa guru kemudian menyimpulkan dengan pendapat pribadi.
    c) Rubrik 3: hiburan
    Cara terakhir untuk merealisasikan topik di atas dapat dilakukan dengan menjadikannya sebagai rubrik hiburan dapat diisi dengan TTS.

    2. Artikel “Tantangan Guru di Masa Pandemi Covid-19”
    Semua aktivitas dilakukan secara online selama wabah ini. Kegiatan belajar mengajar adalah salah satunya. Akibatnya, ada masalah baru yang harus dihadapi guru saat mengajar online. Kebutuhan untuk mahir secara digital dan harus berinovasi dalam mengajar hanyalah beberapa dari permasalahan tersebut.
    Apa yang biasanya diajarkan secara tatap muka harus diganti dengan melakukan semua aktivitas secara online. Guru yang dulu mengajar dan menasihati siswanya secara langsung sekarang dibatasi untuk mengajar dan membantu melalui Zoom atau Whatsapp. Akibatnya, guru harus membuat beberapa modifikasi cepat. Guru sering bingung atau kelelahan sebagai akibat dari perubahan ini. Dapat dikemukakan, berdasarkan banyak temuan studi, bahwa kendala yang dialami oleh para pengajar selama masa pandemi ini antara lain:
    a) Melek teknologi
    Semuanya harus dilakukan secara online untuk mencegah penyebaran Covid-19, termasuk kegiatan belajar mengajar. Guru harus segera menyesuaikan diri dengan mengajar di lingkungan online. Memang benar bahwa ini bukan tugas yang sederhana. Guru, di sisi lain, tidak menyerah karena pergeseran. Makin banyak waktu yang dihabiskan instruktur untuk belajar menggunakan berbagai alat seperti Google Classroom, Google Meet, Zoom, dan lainnya, semakin baik.
    b) Jaringan internet
    Ketika semua aktivitas dilakukan secara online, tentu saja jaringan internet menjadi faktor terpenting dalam memastikan pembelajaran online berjalan dengan baik. Sayangnya, tidak semua daerah memiliki akses koneksi internet yang cepat dan handal, oleh karena itu hal ini menjadi salah satu hambatan yang berdampak signifikan terhadap keberhasilan kegiatan belajar mengajar yang lain.
    c) Layanan pendukung siswa kurang memadai
    Tidak semua anak muda memiliki akses ke teknologi yang memungkinkan mereka belajar online. Banyak anak muda yang tidak memiliki ponsel atau komputer laptop, memaksa mereka untuk bergantung pada orang tua, saudara yang lebih tua, dan bahkan tetangga untuk mendapatkan bantuan. Terlepas dari kenyataan bahwa keluarga atau tetangga yang dipinjamkan membutuhkan telepon dan laptop untuk pekerjaan atau studi. Akibatnya, anak tidak dapat mengikuti kelas secara keseluruhan, dan informasi yang ditawarkan tidak tersampaikan dengan benar.
    d) Mengajar harus inovatif.
    Diperkenalkannya larangan berkumpul untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 membuat para pengajar memutar otak mencari cara baru untuk mengkomunikasikan ilmunya kepada siswa. Guru diharapkan untuk berpikir di luar kotak. Beberapa sekolah bahkan mulai menyelenggarakan kelas drive-through untuk mencapai pembelajaran yang efektif dengan tetap mematuhi peraturan kesehatan.
    Di lokasi yang akses internetnya masih sulit dan minimnya teknologi memaksa instruktur untuk mencari pilihan lain, seperti tidak menyelesaikan pembelajaran di sekolah tetapi membagi anak ke dalam kelompok-kelompok kecil (berisi 5 anak saja). Format kelas bergilir ini mengharuskan guru untuk menjelaskan materi yang sama berkali-kali selama seminggu. Tentu saja, ini membutuhkan banyak waktu dan usaha, tetapi guru melakukannya karena mereka ingin membantu anak-anak mereka belajar.

    BalasHapus
  27. Nama: Wulan Katrisna
    Nim:A310190155
    Kelas: 7D

    1) Cara merealisasikan topik ke dalam rubik-rubik!
    Topik "Peran orang tua dalam penguatan Pendidikan karakter di masa pandemi" Pendapat saya mengenai cara untuk merealisasikan topik tersebut ke dalam rubik-rubik sebagai berikut:
    a. Rubik 1 (Opini) dalam topik di atas dapat dijadikan artikel dan opini tentang peran orang tua dalam penguatan pendidikan karakter di masa pandemi. Dari opini tersebut akan memberikan suatu pembahasan pada tulisan.
    b. Rubik informasi dan berita, Pada tahap ini akan dicari sumber data yang relevan yang sesuai dengan topik yang diambil untuk dikaitkan dengan data yang valid beserta terdapat cantuman sumber yang benar.
    C. Rubik Hiburan, memberikan kesan pembaca mengenai hal menarik agar pembaca merasa terhibur jika membaca majalah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. 2). Artikel "Peran Orang Tua Dalam Penguatan Pendidikan Karakter Di Masa Pandemi"

      Pendidikan karakter adalah suatu hal yang mutlak harus dilaksanakan karena pada
      dasarnya semua guru sebagai pendidik memiliki tujuan yang sama dalam membentuk karakter
      bangsa. Pendidikan karakter memiliki tiga fungsi utama. Pertama, fungsi pembentukan dan
      pengembangan potensi. Pendidikan karakter membentuk dan mengembangkan potensi siswa
      agar berpikiran baik, berhati baik, dan berperilaku sesuai dengan falsafah Pancasila. Kedua,
      fungsi perbaikan dan penguatan. Pendidikan karakter memperbaiki dan memperkuat peran
      keluarga, satuan pendidikan, masyarakat, dan pemerintah untuk ikut berpartisipasi dan
      bertanggung jawab dalam pengembangan potensi warga negara dan pembangunan bangsa
      menuju bangsa yang maju, mandiri, dan sejahtera. Ketiga, fungsi penyaring. Pendidikan
      karakter memilah budaya bangsa sendiri dan menyaring budaya bangsa lain yang tidak sesuai
      dengan nilai-nilai budaya bangsa dan karakter bangsa yang bermartabat (Zubaidi, 2011:18). Orang tua merupakan pendidik pertama dan utama dalam lingkungan keluarga, orang tua perlu sadar peran utama orang tua. Dari sini, sudah sepatutnya pendidikan karakter dimulai dari dalam keluarga, yang merupakan lingkungan pertama bagi pertumbuhan karakter anak. Dasarnya kebijakan yang dibuat oleh pemerintah setahun lalu itu merupakan upaya
      untuk meminimalisir dampak pandemi Covid-19, yakni dengan menerapkan kebijakan
      pembatasan ruang gerak di luar rumah dan bekerja dari rumah (work from home). Dengan
      kebijakan tersebut guru-guru wajib bekerja dari rumah sementara pembelajaran tetap
      dilaksanakan secara daring. Pandemi Covid-19 memang membawa dampak yang cukup luas terutama dalam dunia
      pendidikan, pembelajaran yang biasa dilakukan di gedung sekolah akhirnya dilakukan secara
      daring. Baik pendidik maupun peserta didik dituntut untuk melek teknologi agar pembelajaran
      tetap bisa dijalankan. Berbagai sarana pembelajaran daring pun dicoba, baik melalui aplikasi online yang digunakan belajar. Pembelajaran jarak jauh (PJJ) ini sebenarnya tidak mudah dilakukan, berbeda
      hampir 80 derajat dengan pembelajaran tatap muka (face to face). Perbedaan yang
      paling mendasar tentu siswa tidak bisa melakukan interaksi langsung dengan guru
      (Teguh, 2015). Sehingga komunikasi yang terjalin sangatlah terbatas. Keterbatasan komunikasi menyebabkan terjadinya pemerolehan informasi dan intruksi dari guru
      sangatlah terbatas. Memang pembelajaran jarak jauh seyogyanya menitik beratkan
      pada kemandirian siswa (Diana dkk, 2020). Sehingga komunikasi yang terjalin sangatlah terbatas. Keterbatasan
      komunikasi menyebabkan terjadinya pemerolehan informasi dan intruksi dari guru
      sangatlah terbatas.
      Mendidik, mengasuh, memelihara, membimbing, melatih, atau apapun yang
      berkaitan dengan usaha untuk mencapai pertumbuhan ke arah yang lebih baik, tentu adalah
      tanggung jawab setiap orang tua terhadap anaknya. Orang tua merupakan pendidikan
      pertama bagi anak-anaknya dalam rangka menumbuhkembangkan segala potensi yang
      dimiliki anak. Khususnya dalam Pelaksanaan pembelajaran jarak jauh yang melibatkan orang tuan dalam proses
      pembelajarannya diharapakan mampu menekankan pembentukan nilai-nilai karakter
      bagi siswa. Pengukuran terhadap pengembangan nilai-nilai karakter anak selama
      pandemi Covid-19 dilakukan menggunakan kuesioner yang di buat dalam aplikasi
      google form sebagai instrumen pengumpulan data penelitian.

      Hapus
  28. Nama : Virda Dyah Rahmayanti
    NIM : A310190161
    Kelas : 7D

    1. Bagaimana caranya merealisasikan topik ke dalam rubrik-rubrik.
    Topik : “Meningkatkan Motivasi Minat Belajar di Masa Pandemi”

    Mengenai cara untuk merealisasikan topik tersebut ke dalam rubrik-rubrik, sebagai berikut:

    a. Rubrik 1 (opini) pada rubrik opini ini dapat dilakukan dengan menjadikan rubrik opini yang berisi pemaparan berbagai macam cara untuk meningkatkan motivasi minat belajar di masa pandemi.
    b. Rubrik informasi dan berita, berisi mengenai bagaimana dan apa aja yang dapat dilakukan dalam meningkatkan motivasi minat belajar di masa pandemi.
    c. Rubrik hiburan, memberikan hal-hal yang menarik untuk pembaca sehingga pembaca tidak bosan dalam menerima informasi yang dibaca dan disajikan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. 2. Artikel “Meningkatkan Motivasi Minat Belajar di Masa Pandemi”

      Dalam kegiatan belajar mengajar tentu sangat banyak ditemukan beberapa kendala yang terjadi dan sering dialami dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Terkadang sebagai pendidik harus memiliki kreativitas atau kepekaan dalam mengatasi masalah-masalah yang terjadi di dalam pembelajaran. Salah satu masalah yang sering dihadapi yaitu kurangnya motivasi dalam meningkatkan minat belajar, khususnya pada masa sekarang dunia pendidikan yang sedang diuji dengan musibah wabah penyakit Covid-19 yang telah menyerang sejak awal 2020 yang dengan adanya itu mengharuskan pendidikan dilaksanakan secara online atau pembelajaran jarak jauh yang dilaksanakan menggunakan aplikasi-aplikasi online tatap maya yang dimana tidak bertemu langsung dalam ruangan untuk pembelajaran tatap muka.
      Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan sesuatu tindakan dengan tujuan tertentu. Motivasi sangat diperlukan oleh karena hal ini berpengaruh terhadap banyak sedikitnya informasi yang dapat diserap pada waktu materi disajikan kepada mereka. Motivasi menjadi sangat penting karena salah satu yang memberikan semangat dalam hal melakukan sesuatu agar mencapai hasil yang maksimal atau hasil yang diinginkan. Karena itu sebagai pendidikan perlunya memberikan motivasi untuk anak didik agar apa yang akan dicapai bisa terwujud serta meningkatkan hasil belajar.
      Motivasi sangat diperlukan oleh siswa karena hal ini berpengaruh terhadap banyak sedikitnya informasi yang dapat diserap siswa pada waktu materi disajikan kepada mereka. Siswa yang termotivasi untuk belajar tentu akan sungguh-sungguh dalam mempelajari materi, sehingga siswa akan berusaha menyerap dengan lebih baik. Motivasi belajar siswa merupakan faktor utama yang menentukan keberhasilan belajarnya. Motivasi merupakan faktor yang mempunyai arti penting bagi seorang anak didik. Wabah Covid-19 yang membuat pembelajaran dilakukan secara online berakibat menimbulkan kemalasan dalam melakukan pembelajaran, karena pembelajaran yang terkesan monoton tanpa adanya interaksi di dalam kelas seperti pembelajaran yang dilakukan sebelum adanya wabah atau masa pandemi ini. Dengan begitu peran pendidikan dalam memberikan motivasi untuk meningkatkan minat belajar di masa pandemi sangat dibutuhkan karena melihat efek samping dari diakannya pembelajaran online yang kurang efektif ini.

      Hapus
  29. Nama: Ratna Puspaningrum
    NIM: A310180101
    Kelas: VII D

    A. Pendapat saya mengenai cara merealisasikan topik "Eksistensi Bahasa Indonesia di Masa Pandemi Covid-19". Terdapat berbagai rubrik yang dapat dikaitkan dengan topik tersebut agar menjadi sebuah majalah yang memiliki keselarasan dan keindahan. Rubrik-rubrik tersebut dapat berisi rubrik opini, rubrik informasi, rubrik edukasi, rubrik rekreasi, dan lain sebagainya. Penyususnan rubrik dimulai dengan mengumpulkan berbagai data faktual yang berupa berita maupun artikel yang diperoleh dari sumber-sumber terpercapa. Penyajian rubrik-rubrik tersebut disesuaikan dengan topik yang telah dipilih dan setiap anggota harus dapat bekerja sama dalam membuat majalah. Terdapat pokok bahasan yang sesuai dengan topik tersebut yakni eksistensi bahasa Indonesia dan pandemi yang dapat dikaitkan satu sama lain. Setelah itu agar menambahkan kesan menghibur dapat ditambahkan rubrik yang berisi berisi puisi, cerpen, TTS, dan lain sebagainya agar lebih menarik.
    B. Artikel
    Eksistensi Bahasa Indonesia di Masa Pandemi Covid-19
    Bahasa Indonesia sebagai bahasa yang wajib dipelajari dari jenjang SD-Perguruan Tinggi. Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bangsa yang menjadi simbol atau jati diri bangsa. Sumpah Pemuda menjadi awal dari ikrar penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan resmi digunakan setelah pembacaan pidato Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.
    Dengan demikian bahasa Indonesia sangat wajib untuk dijaga dan dilestarikan. Apalagi pada zaman globalisasi ini bahasa Indonesia sudah mulai mengalami pergeseran sebab sudah banyak sekali bahasa yang masuk ke Indonesia. Didukung setelah masuknya virus covid-19 juga memepengaruhi perkembangan bahasa Indoenesia. Perkembangan bahasa Indonesia sangat berpengaruh pada masa pandemi seperti ini.
    Masuknya wabah pandemi covid-19 yang serba menggunakan teknologi komunikasi yang canggih membuat banyak sekali diksi-diksi baru yang berupa akronim maupun istilah-istilah asing yang semakin tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Istilah-istilah asing yang muncul saat pandemi covid-19 ini misalnya ODP, OTG, PSBB, new normal, WFH, lockdown, droplet, dan lain sebagainya.
    Penggunaan istilah-istilah asing tersebut menimbulkan adanya kesenjangan anatar masyarakat. Sebab, tidak semua orang memahami istilah-istilah tersebut, sehingga terjadi kesenjangan antara kelompok masyarakat menengah ke atas dengan kelompok masyarakat menengah ke bawah. Masyarakat menengah ke bawah lebih rentan terpapar virus sebab pemahaman yang dimiliki lebih sedikit.
    Eksistensi bahasa Indonesia perlu lebih ditingkatkan lagi mengingat banyaknya istilah-istilah asing yang masuk di Indonesia. Sebaiknya buat kosa kata yang mudah dimengerti oleh masyarakat menengah ke bawah serta perlunya bersosialisasi kepada masyarakat agar lebih mengetahui karakteristik bahasa yang digunakan oleh masyarakat. Meningkatkan penggunaan bahasa Indonesia di masa pandemi ini akan membuat eksistensi bahasa Indonesia tetap terjaga.

    BalasHapus
  30. Nama : Umi Kholifah
    NIM :A310180140
    Kelas : 7D

    1. Cara merealisasikan topik ke dalam rubik-rubik!
    Topik “Bahasa Gaul dalam Media Sosial”
    Pendapat saya dalam merealisasikan topik tersebut ke dalam rubik-rubiksebagai berikut
    a. Rubik opini, pada topik yang diambil mengenai “Bahasa Gaul dalam Media Sosial” dapat dituliskan melalui sebuah tulisan dimedia sosial berupa status atau keterangan gambar (caption) dan dapat direalisasikan kedalam sebuah penelitian pembuaan artikel atau esai yang memuat ragam bahasa gaul di media sosial.
    b. Rubik informasi, topik diatas dapat direalisasikan dengan menghasilkan karya esai. Pada perkembangan zaman saat ini, dan masuknya berbagai teknologi serta informasi yang begitu pesat. Penggunaan media sosial sudah menjadi kebiasaan dan rutinitas kaum muda setiap harinya. Selain itu bahasa yang digunakan dalam media sosial dibutuhkan sebagai ajang promosi, jualan, hiburan, mencari informasi, memberikan informasi dan lain sebagainya.
    c. Rubik hiburan, topik diatas dapat direalisasikan dengan menghasilkan karya puisi dan cerpen. Penggunaan bahasa gaul tidak salah jika digunakan disituasi yang tidak resmi, ataupun sebagai hiburan semata. Tetapi, jika digunakan di dalam situasi yang formal maka akan menyebabkan kesenjangan bahasa. Perlu diingat ialah, penggunaan bahasa gaul digunakan pada situasi dan kondisi yang tepat. Sudah seharusnya juga para anak muda sebagai generasi penerus bangsa harus mengetahui batasan dalam penggunaan bahasa gaul.

    BalasHapus
    Balasan
    1. 2. Artikel

      “Bahasa Gaul dalam Media Sosial”

      Penggunaan bahasa memiliki peranan dalam berkomunikasi setiap hari. Bahasa Indonesia merupakan bahasa sangat yang efektif untuk dipergunakan setiap berkomunikasi. Setiap aktivitas baik secara langsung maupun di media sosial. Dengan adanya komunikasi banyak sekali pilihan dan semakin canggih dalam mengungkapkan sesuatu kata atau kalimat, sehingga menimbulkan banyak kesalahan dalam penggunaan bahasa Indonesia di zaman sekarang.
      Teknologi merupakan salah satu alat yang mempermudah kegiatan atau aktivitas manusia. Internet ini dapat di akses di mana saja serta kapanpun dilakuan oleh seseorang tidak mengenal umur baik dari anak-anak, remaja, dewasa, lansia dengan leluasa. Kebahasaan dalam menggunakan media sosial dan memberikan potensi masyarakat dalam mengekspresikan maksud dan tujuan dari pengguna.
      Berbahasa dengan menggunakan ragam bahasa gaul ini dijadikan sebagai bahasa sehari-hari. Bahkan berbagai kalangan umur menjadikan akun instagram sebagai media curahan hati atau cemoohan melalui sosial media tanpa memperdulikan efek yang ditimbulkan nanti kedepannya. Bukan hanya menggunakan ragam bahasa saja melainkan menggunakan bahasa asing seperti bahasa inggris yang sering dicampurkan dengan bahasa Indonesia atau bahasa daerahnya masing - masing. Terdapatnya wujud kesalahan didalam berbahasa atau penulisan dalam caption dan berkomentar ini sering diabaikan dengan penggunaan ejaan, diksi serta dalam struktur tata bahasa.
      Dalam penggunaan bahasa Indonesia masih terdapatnya kesalahan dalam berbahasa seperti pada caption dan komentar warganet pada media sosial masing - masing. Seiring berjalannya waktu banyak sekali variasi bahasa yang digunakan masyarakat dalam mengungkapkan kata - kata ataupun kalimat yang dituang dalam media sosial. Dengan lalainya bahasa sering kali menggunakan kesalahan penggunaan kata-kata yang ejaan, pemakaian diksi, struktur tata bahasa, dan bahasa campuran misal bahasa Indonesia dicampur dengan bahasa Inggris. Dalam pengungkapannya dalam instagram netizen bisa sesuka hati dalam berkomentar tanpa memperdulikan efek yang dijadikan setelah mengungkapkan bahasa yang digunakannya setiap unggahan.
      Salah satu kesalahan yang dilakukan pengguna instagram pada caption dan komentar yakni pemakaian diksi pada bahasa yang dituangkan disosial media. Diksi di sini menekankan pada pemilihan kalimat atau kata yang sesuai dengan mengungkapkan kata ataupun kalimat dituang di media sosial media instagram. Dalam penyusunan struktur tata bahasa harus benar agar menjadi suatu kalimat yang jelas dan terperinci, sedangkan kesalahan struktur tata bahasa dilakukan pengguna media sosial instagram adalah kelengkapan dalam berbahasa yang sering dilakukan padahal setiap kata memiliki sangkut paut dalam kalimat.

      Hapus
  31. Nama: Fathia Gurnita Damayanti
    NIM: A310190095
    Kelas: VII D

    1. Cara merealisasikan topik ke dalam rubrik-rubrik.
    Topik "Meraih Prestasi dalam Masa Pandemi melalui Program MBKM: Kampus Mengajar"
    a) Rubrik 1 (opini): dalam merealisasikan sebuah topik ke dalam rubrik opini, bisa dilakukan dengan pembuatan artikel berisi pemaparan dengan mendalam yang bersangkutan dengan tema "Meraih Prestasi dalam Masa Pandemi melalui Program MBKM: Kampus Mengajar"
    b) Rubrik (informasi dan berita): Pada tahapan ini akan mencari informasi data berita yang valid mengenai kegiatan kegiatan yang dilakukan mahasiswa selama masa pandemi dari berbagai sumber baik langsung maupun tidak langsung untuk menjadikan acuan untuk membuat berita.
    c) Rubrik 3 (hiburan): cara merealisasikan topik ke dalam rubrik hiburan bisa dilakukan dengan membagikan dokumentasi terkait berjalannya program program yang telah dilaksanakan mahasiswa selama masa pandemi serta game berupa TTS terkait topik yang telah ditentukan.

    2. Artikel
    "Meraih Prestasi dalam Masa Pandemi melalui Program MBKM: Kampus Mengajar"
    Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka adalah program yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang bertujuan mendorong mahasiswa untu menguasai berbagai keilmuan untuk bekal memasuki dunia kerja. Melalui kebijakan ini, Kampus Merdeka memberikan kesempatan kepada mahasiswa memilih mata kuliah yang akan mereka ambil. Mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengambil mata kuliah di luar program studi pada perguruan tinggi yang sama; mengambil mata kuliah pada program studi yang sama di perguruan tinggi yang berbeda; mengambil mata kuliah pada program studi yang berbeda di perguruan tinggi yang berbeda; dan/atau pembelajaran di luar perguruan tinggi.

    Program-program yang ada dalam MBKM diantaranya yaitu Magang Bersertifikat, Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Kampus Mengajar, Studi Proyek Independen Bersertifikat, Membangun Desa, Wirausaha, Proyek Kemanusiaan, Penelitian. Salah satu Program yang sejalan dengan mahasiswa khususnya mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan adalah program Kampus Mengajar. Melalui Program ini Mahasiswa mampu Aktif, Produktif, Berprestasi, serta mampu mengenal dunia kerja lebih dalam lagi.

    Kampus Mengajar adalah sebuah program yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa selama 1 (satu) semester atau sekitar kurang lebih 5 bulan untuk membantu para guru dan kepala sekolah jenjang SD dan SMP dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang terdampak pandemi. Mahasiswa diterjunkan ke sekolah-sekolah, khususnya jenjang sekolah dasar untuk mengajar. Dengan dukungan LPDP dan Kementerian Keuangan, program Kampus Mengajar menghadirkan mahasiswa sebagai bagian dari penguatan pembelajaran terutama di masa pandemic Covid-19, khususnya yang berada di wilayah 3T.

    Kampus Mengajar memberikan dampak yang positif bagi sekolah dan juga bagi mahasiswa itu sendiri. Kemendikbud percaya bahwa melalui program ini diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, sehingga Kemendikbudristek terus melahirkan kebijakan dan program yang inovatif. Melalui program ini Mahasiswa Kampus Mengajar akan turut serta berperan dan berbakti untuk mensukseskan literasi dan numerasi.

    Program ini hadir tidak hanya sebatas itu, penguatan profil pelajar pancasila juga ditekankan melalui program ini. Selain itu, melalui program ini mahasiswa yang terpilih dan lolos beberapa tahapan seleksi akan membantu pihak sekolah dalam bagian adminitrasi, adaptasi teknologi, dan juga kegiatan belajar mengajar tentunya. Sehingga program ini bisa kita terapkan di mana saja, baik sekolah yang terakreditasi C di daerah 3T atau juga nanti di sekolah-sekolah unggulan.

    BalasHapus
  32. Nama: Qoshirotu Thorfi Iftinan
    NIM: A310190154
    Kelas: 7D

    1. Bagaimana caranya merealisasikan topik ke dalam rubrik-rubrik.
    Jawaban: Menurut saya yang perlu dilakukan dalam merealisasikan topik ke dalam rubrik-rubrik adalah sebagai berikut.
    a. Hal yang pertama dilakukan adalah menentukan topik yang akan dikembangkan. Topik kali ini yang dipilih adalah "Muda Berprestasi di Masa Pandemi". Setelah menentukan topik tersebut, langkah selanjutnya adalah menyusun rubrik-rubrik yang akan disusun pada majalah.
    b. Selanjutnya adalah menyusun rubrik yang meliputi rubrik opini, rubrik informasi dan berita, dan rubrik hiburan.
    c. Dari rubrik-rubrik tersebut selanjutnya dikembangkan mengenai isi jenis artikel yang akan diterbitkan pada jenis-jenis rubrik tersebut sehingga dapat disusun sebuah majalah.
    d. Rubrik opini diisi dengan artikel dan esai yang berkaitan dengan topik ""Muda Berprestasi di Masa Pandemi". Rubrik informasi dan berita diisi dengan pengantar redaksi, berita, dan figur tokoh yang berkaitan dengan topik "Muda Berprestasi di Masa Pandemi". Rubrik hiburan diisi dengan cerpen, puisi, dan kata mutiara yang berkaitan dengan topik "Muda Berprestasi di Masa Pandemi".
    e. Langkah selanjutnya adalah menyusun artikel sesuai dengan rubrik-rubrik yang telah disusun tersebut.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama: Qoshirotu Thorfi Iftinan
      NIM: A310190154

      2. Artikel singkat 3000 huruf topik "Muda Berprestasi di Masa Pandemi".

      Raih Medali Emas Nasional Taekwondo

      Masa pandemi covid-19 tidak menyurutkan semangat bagi mereka yang ingin menorehkan prestasi. Selama masih ada waktu, maka disitulah kesempatan masih terpapar luas. Salah satunya adalah Janatin Alfafa, mahasiswi berprestasi yang berhasil meraih medali emas pada Kejuaraan Nasional Taekwondo Poomsae Individual Senior Putri Taegeuk. Kejuaraan ini dilaksanakan pada tanggal 15-17 Agustus 2021 secara daring dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Saat diwawancarai oleh Papirus ia mengaku mendapatkan prestasi tersebut saat menempuh perkuliahan semester 5.
      Taekwondo merupakan olahraga beladiri yang ia geluti sejak menginjak jenjang SMA kelas 2. Perempuan kelahiran 22 Maret ini mengaku awalnya mengenal Taekwondo karena tidak sengaja. Dahulu ia berminat ingin masuk ke tim karate, namun karena suatu hal akhirnya dia terjun ke Taekwondo. Mulailah dari situ ia mendalami beladiri Taekwondo dengan bersungguh-sungguh. Ia juga harus bijaksana dalam membagi waktu antara belajar, latihan beladiri, dan berorganisasi. Karena apabila ia tidak dapat membagi waktu tersebut, maka dia tidak dapat menjalani semuanya dengan maksimal.
      Selama masa pandemi covid-19 ini, banyak perbedaan yang ia alami selama melakukan latihan terutama dalam mempersiapkan diri untuk mengikuti Kejuaraan Nasional Taekwondo Poomsae Individual Senior Putri Taegeuk. Perbedaan dalam melaksanakan latihan itu seperti sulitnya mendapatkan tempat latihan. Hal ini dikarenakan beberapa area yang belum bisa digunakan akibat masih dalam masa pandemi sehingga penggunaan ruangan umum masih dibatasi oleh pihak Universitas. Kendala yang lain adalah waktu persiapan yang dirasa kurang lama dan pelatih yang awalnya sulit didapat. Berkat usaha keras yang dilakukan kendala-kendala tersebut dapat dilewati satu persatu dan akhirnya membuahkan hasil maksimal. Selama pandemi covid-19, perempuan yang kerap disapa Titin ini bercerita bahwa ia dapat membawa pulang medali emas di beberapa kejuaraan yang telah diikuti. Setelah membawa pulang medali emas pertamanya, pada kejuaraan berikutnya ia dapat membawa medali emas lagi.
      Ketika diwawancarai, ia bercerita bahwa keberhasilannya ini bukanlah hasil dari jerih payahnya sendiri, melainkan ada beberapa pihak yang berjasa mendukungnya selama latihan. Dengan adanya dukungan tersebut, dia merasa termotivasi untuk mendapatkan prestasinya sehingga orang-orang yang selama ini mendukungnya akan bangga terhadap prestasi yang dapat diraihnya. Menurutnya, pihak yang paling berjasa untuknya sehingga ia dapat menorehkan prestasi ini adalah orang tua. Baginya do’a orang tua adalah yang paling membantu dalam prestasi yang ia raih. Selanjutnya adalah pelatih dan tim manajemen yang membantunya dalam mempersiapkan segala hal berkaitan dengan Taekwondo. Tidak lupa teman-temannya yang selalu mendukungnya sampai saat ini. Tanpa dukungan mereka, Janatin mengaku tidak yakin apakah ia mampu berjalan sampai ke tahap ini.

      Penulis: Qoshirotu Thorfi Iftinan (A310190154)

      Hapus
  33. Nama : Lutfi Anjarwati
    NIM : A310180167
    Kelas : 7D
    1. Cara merealisasikan topik ke dalam rubrik-rubrik.
    Topik: “Implementasi Literasi Digital dalam Upaya Menguatkan Pendidikan Karakter Siswa”
    Pendapat saya mengenai cara merealisasikan topik tersebut ke dalam rubrik-rubrik, sebagai berikut:
    a. Rubrik 1 (opini) dalam topik di atas bahwa rubrik pertama ini ialah artikel dan opini yang berguna untuk mahasiswa dalam memberi pendapat dan opini tentang literasi digital dalam penguatan pendidikan karakter siswa yang sesuai topik “Implementasi Literasi Digital dalam Upaya Menguatkan Pendidikan Karakter Siswa”.
    b. Rubrik 2 (informasi dan berita) tahap ini akan mencari berita atau informasi dari berbagai sumber baik langsung maupun tidak langsung yang valid terkait literasi digital untuk penguatan pendidikan karakter siswa
    c. Rubrik 3 (hiburan) untuk tahap ini akan membuat sebuah hiburan bagi pembaca ketika selain informasi yang didapatkan mengenai topik, pembaca juga mendapat sebuah selingan hiburan untuk merefresh yang dapat berupa pantun, teka-teki silang, cerpen, sketsa, dll.

    BalasHapus
    Balasan
    1. 2. Artikel berjudul “Implementasi Literasi Digital dalam Upaya Menguatkan Pendidikan Karakter Siswa”
      Pendidikan sebuah dasar yang dibutuhkan oleh manusia dimana sama dengan kebutuhan pangan, sandang, papan. Untuk masa saat ini pendidikan menjadi salah satu tolak ukur dalam melihat keberhasilan perorangan bahkan negara. Akan tetapi, saat ini Indonesia bahkan semua negara sedang mengalami sebuah pandemi virus Covid-19. Dalam keadaan pandemi virus Covid-19 ini pendidikan mengalami beberapa kendala salah satunya yakni dengan siswa tidak diperbolehkan melakukan pembelajaran tatap muka sehingga siswa harus melakukan pembelajaran jarak jauh dimana mereka belajar di rumah masing-masing. Sebuah kendala yang merubah metode pembelajaran itu pastinya mengakibatkan sebuha problematika. Dengan begitu karena keadaan inilah maka perlu sebuah inovasi pembelajaran untuk tetap berjalannya sebuah pembelajaran dengan maksimal. Salah satu upaya yakni dengan dilakukannya sebuah pemanfaatan teknologi yang sudah sangat canggih ini. Dengan adanya teknologi di tengah masyarakat yang sudah semakin canggih ini juga mengakibatkan dampak buruk, akan tetapi juga pastinya terdapat dampak baik yang banyak. Salah satu pembelajaran dalam belajar yang sangat penting dan ini salah satu pondasi dalam sebuah melakukan pembelajaran yakni membaca. Membaca merupakan kemampuan yang dilakukan seseorang yang mampu menyerap suatu ilmu melalui sebuah bacaan atau teks dari berbagai sumber. Dari membaca kita mampu memperoleh sebuah informasi, mampu berfikir kritis, dan mampu memperluas sebuah wawasan.
      Sehingga harus adanya sebuah gerakan literasi. Gerakan literasi merupakan tahap pengembangan pola pikir dan tuntutan keperluan perkembangan zaman. Dalam perubahan era globalisai perlu dorongan untuk mengikuti budaya bangsa, mempersiapkan generasi penerus bangsa, serta memenuhi tuntutan zaman. Berbagai bentuk kegiatan pendidikan dilaksanakan untuk mempersiapkan kondisi bagi generasi bangsa yang berdaya saing di masa depan. Literasi adalah sebuah bentuk kegiatan yang kelak dapat menjadi bekal bagi generasi bangsa guna menghadapi tuntutan zaman di masa sekarang ataupun yang akan datang
      Pendidikan karakter adalah sebuah gerakan nasional yang mampu tercipta sebuah sekolah yang menghasilkan generasi penerus yang memiliki tanggung jawab, kepedulian, kemandirian, dan juga tentunya memiliki etika yang baik. dalam pendidikan karakter tidak bahwanya mengajarkan tentang sebuah benar dan salah. Akan tetapi, pendidikan karakter juga mengajarkan sebuah kebiasaan-kebiasaan yang baik yang mampu membuat siswa bersikap dengan tepat dan bertidak sesuai dengan etika yang telah diterima dan sesuai dengan kepribadiannya. Maka dengan itu, pendidikan karakter akan berhasil apabila adanyanya kerja sama anatara peserta didik dan guru untuk dalam lingkup sekolah dimana disini harus melibatkan sebuah pengetahuan yang sangat baik (moral knowing), perilaku yang baik (moral action, dan perasaan yang baik atau loving good (moral feeling).

      Hapus
  34. Nama : Fitria Aulia Rohmah
    NIM : A310180150
    Kelas : 7D
    1. Cara merealisasikan topik ke dalam rubik-rubik!
    Topik “Pembelajaran Online di Tengah Pandemi Covid-19”
    a. Rubik opini dalam merealisasikan sebuah topik ke dalam rubik opini, dapat dilakukan dengan pembuatan artikel yang berisi tentang “Pembelajaran Online di Tengah Pandemi Covid-19”.
    b. Rubik informasi
    Pada tahap ini mencari informasi dari peserta didik/ guru yang mengalami banyak tantangan dalam pembelajaran online.
    c. Rubik hiburan
    Cara merealisasikan topik ke dalam rubik hiburan dapat dilakukan dengan memberikan hal yang menarik sehingga pembaca menjadi tertarik untuk membacanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. 2. Artikel berjudul
      “Pembelajaran Online di Tengah Pandemi Covid-19”
      Pandemi Covid-19 memaksa masyarakat dunia mendefinisikan makna hidup, tujuan pembelajaran dan hakikat kemanusiaan. Jika selama ini manusia-manusia dipaksa hidup dalam situasi serba cepat, pekerjaan tanpa henti, dan kejaran target pertumbuhan ekonomi dalam sistem kompetisi. Namun, persebaran virus Corona (Covid-19) yang menjadi krisis besar manusia modern, memaksa kita untuk sejenak bernafas, berhenti dari pusaran sistem, serta melihat kembali kehidupan, keluarga, dan lingkungan sosial dalam arti yang sebenarnya. Indonesia punya tantangan besar dalam penanganan Covid-19. Dari semua aspek yang menjadi tantangan saat ini, saya konsentrasi pada aspek pendidikan, yang esensial untuk didiskusikan. Aspek pendidikan menjadi konsentrasi penulis, karena telah berpuluh tahun bergelut di bidang ini dalam kapasitas sebagai peneliti, praktisi hingga perumus kebijakan.
      Tantangan Pembelajaran Persebaran virus Corona di berbagai negara, memaksa kita untuk melihat kenyataan bahwa dunia sedang berubah. Kita bisa melihat bagaimana perubahan-perubahan di bidang teknologi, ekonomi, politik hingga pendidikan di tengah krisis akibat Covid-19. Perubahan itu mengharuskan kita untuk bersiap diri, merespon dengan sikap dan tindakan sekaligus selalu belajar hal-hal baru. Indonesia tidak sendiri dalam mencari solusi bagi peserta didik agar tetap belajar dan terpenuhi hak pendidikannya.

      Ada beberapa langkah yang dapat menjadi renungan bersama dalam perbaikan sistem pendidikan kita khususnya terkait pembelajaran daring:
      Pertama, semua guru harus bisa mengajar jarak jauh yang notabene harus menggunakan teknologi. Peningkatan kompetensi pendidik di semua jenjang untuk menggunakan aplikasi pembelajaran jarak jauh mutlak dilakukan.
      Kedua, pemakaian teknologipun juga tidak asal-asalan, ada ilmu khusus agar pemanfaatan teknologi dapat menjadi alat mewujudkan tujuan Pendidikan yakni teknologi Pendidikan (TP). Pembelajaran online tidak hanya memindah proses tatap muka menggunakan aplikasi digital, dengan disertai tugas-tugas yang menumpuk. Ilmu teknologi pendidikan mendesain sistem agar pembelajaran online menjadi efektif, dengan mempertimbangkan tujuan pendidikan secara khusus. Prinsip-prinsip pemanfaatan teknologi yang harus menjadi acuan guru dalam meamanfaatkan teknologi yaitu mampu menghadirkan fakta yang sulit dan langka ke dalam kelas, memberikan ilustrasi fenomena alam dan ilmu pengetahuan, memberikan ruang gerak siswa untuk bereksplorasi, memudahkan interaksi dan kolaborasi antara siswa-guru dan siswa-siswa, serta menyediakan layanan secara individu tanpa henti.
      Ketiga, pola pembelajaran daring harus menjadi bagian dari semua pembelajaran meskipun hanya sebagai komplemen. Intinya supaya guru membiasakan mengajar online. Pemberlakuan sistem belajar online yang mendadak membuat sebagian besar pendidik kaget. Ke depan, harus ada kebijakan perubahan sistem untuk pemberlakuan pembelajaran online dalam setiap mata pelajaran. Guru harus sudah menerapkan pembelajaran berbasis teknologi sesuai kapasitas dan ketersediaan teknologi. Inisiatif kementerian menyiapkan portal pembelajaran daring Rumah Belajar patut didukung meskipun urusan daring saat covid 19 yang memaksa siswa dan guru menjalankan aktifitas di rumah tetap perlu dukungan penyedia layanan daring yang ada di Indoesia
      Empat, guru harus punya perlengkapan pembelajaran online. Peralatan TIK minimal yg harus dimiliki guru adalah laptop dan alat pendukung video conference. Keberadaan pernagkat minimal yang harus dimiliki guru sangat perlu dipikirkan Bersama baik pemerintah kab/kota, provinsi dan pusat termasuk ortang tua untuk sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat. Sudah banyak fintech yang bergerak dibidang pemberian bantuan pengadaan perangkat teknologi baik untuk siswa, guru maupun sekolah.
      lima, ketimpangan infrastruktur digital antara kota besar dan daerah harus dijembatani dengan kebijakan teknologi afirmasi untuk daerah yang kekurangan. Akses internet harus diperluas dan kapasitas bandwithnya juga harus ditingkatkan.

      Hapus
  35. Nama: Syulin Kinanthi
    NIM: A310190139
    Kelas: 7 D

    1. Cara merealisasikan topik ke dalam rubrik-rubrik!
    Topik “Kreativitas Calon Guru dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Abad-21”
    Untuk memperjelas pembahasan pada topic tersebut, dibawah ini merupakan alasan:
    a.) Rubrik opini, awal dari pembahasan yakni topic yang membahas mengenai bagaimana bentuk dari kreativitas calon guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan, agar pendidikan kedepannya menjadi lebih baik dan berkualitas.
    b.) Rubrik Informasi dan berita, pada tahap yang kedua, akan mencari data terkait dengan topic pembahasan yakni “Kreativitas Calon Guru dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Abad-21”.
    c.) Rubrik hiburan, bentuk kreativitas dari calon guru untuk menjadi seorang pendidik yang berkualitas, diharapkan dapat memberikan ide-ide pembalajaran yang baru dan serta kreatif, demi untuk kemjuan pendidikan.

    2. Artikel yang berjudul “Calon Guru dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Abad-21”, merupakan salah satu bentuk dari calon pendidik untuk memberikan suasana yang baru, yang mampu memberikan ide-ide pembelajaran yang bermutu.
    Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting dalam menempuh ilmu pengetahuan yang akan diperoleh oleh peserta didik di sekolah. Pendidikan berpotensi besar untuk menguatkan dalam bersosial maupun berinteraksi dengan orang-orang yang ada di sekelilingnya. Pendidikan juga merupakan bentuk upaya memberikan pembekalan terhadap peserta didik mengenai hal-hal yang terkait dalam diri maupun diluar dari peserta didik. Salah satu keberhasilan peserta didik dalam mencapai cita-citanya adalah karena dalam pendidikan, peserta didik akan tertarik mengeluarkan keterampirannya dalam berbagai hal, hal tersebut dapat membuat peserta didik memiliki pemahaman, tidak hanya dalam pembelajaran sehari-hari, tapi juga berorganisasi.
    Sebagai seorang calon guru, pentingnya memiliki inovasi dan kreativitas yang perlu ditimbulkan. Seorang guru harus mampu beradaptasi dengan cepat apabila ada hal-hal yang kemudian akan terjadi. Kesiapan seorang guru dalam menghadapi bentuk perubahan dalam berbagai hal harus dipahami. Bentuk perubahan tersebut akan datang dari mana saja, baik itu dari dalam pendidikan maupun dari luar pendidikan. Kreativitas seorang calon guru atau pendidik akan dapat diuji melalui hal-hal tersebut. Seorang guru harus mampu memberikan solusi dalam masalah pendidikan, untuk dapat memaksimalkan pembelajaran di sekolah. Untuk meningkatkan mutu pendidikan, seorang guru perubahan dalam pendidikan merupakan hal yang menjadi tantangan bagi calon guru atau pendidik agar dapat memberikan pengalaman yang bermutu kepada peserta didik dan pendidikan sekolah akan semakin berkembang dengan baik. Tidak hanya itu, seorang guru juga dituntut untuk bertanggung jawab dan professional dalam membentuk peserta didik yang berkualitas.
    Sebagai seorang guru, mampu berpikir produktif, mampu merancang pembelajaran dengan baik aga dalam proses belajar-mengajar dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Seorang guru harus mampu mengenai karakter peserta didik, sehingga dalam pembelajaran dalam proses belajar seimbang. Seorang guru juga harus mampu dalam mendalami pesatnya teknologi yang menjadi bentuk aktivitas yang saat ini terus digunakan oleh masyarakat.

    BalasHapus
  36. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  37. Nama : Muhammad Fajar Aji Prakosa
    NIM : A310190172
    Kelas : 7D

    1. Cara merealisasikan topik ke dalam rubrik-rubrik. Topik: “TANTANGAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM PEMBELAJARAN
    MAJALAH SEKOLAH DI ERA PANDEMI COVID-19” (Analisis materi pembelajaran)
    Pendapat saya mengenai cara untuk merealisasikan topik tersebut ke dalam rubrik-rubrik, sebagai berikut:

    a. Rubrik 1 (opini) dalam topik di atas yaitu dapat dijelaskan untuk rubrik pertama akan memuat artikel, essai, tajuk rencana, dan pojok. Dalam rubrik ini mahasiswa dapat memberikan berbagai pendapat dan opininya dengan topik “TANTANGAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM PEMBELAJARAN
    MAJALAH SEKOLAH DI ERA PANDEMI COVID-19” (Analisis materi pembelajaran) dan memberikan bahasan mengenai ruang lingkup dari topik adaptasi teknologi dalam era kemajuan dan perkembangan zaman.

    b. Rubrik 2 (informasi dan berita) pada tahapan ini akan mencari informasi, data serta berita yang aktual dan faktual yang dapat digunakan sebagai acuan untuk mengerjakan artikel dan essai mengenai topik “TANTANGAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM PEMBELAJARAN
    MAJALAH SEKOLAH DI ERA PANDEMI COVID-19” (Analisis materi pembelajaran) dengan berbagai sumber-sumber yang valid dan terpercaya berdasarkan hasil proses pencarian informasi dan data.


    c. Rubrik 3 (hiburan) pada tahapan ini akan membuat hiburan untuk pembaca agar selama kegiatan agar selain mendapat pengetahuan maka membacapun juga bisa mengekfektifkan siswa dalam mengolah kata dengan banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan topik “TANTANGAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM PEMBELAJARAN
    MAJALAH SEKOLAH DI ERA PANDEMI COVID-19" (Analisis Materi Pembelajaran).




    BalasHapus
    Balasan
    1. Artikel berjudul " TANTANGAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM PEMBELAJARAN MAJALAH SEKOLAH DI ERA PANDEMI COVID-19 (Analisis Materi Pembelajaran)"
      Pendidikan berpengaruh besar mewujudkan tercapainya tujuan nasional pembangunan. Satu cara memperoleh pendidikan adalah sekolah. Guru menyiapkan anak mampu menggunakan teknologi. Persiapan belajar siswa pasca pandemi Covid-19 memerlukan strategi pembelajaran, memfasilitasi siswa agar berkembang. Sekolah saat ini berbeda karena pandemi Covid-19. Perkembangan Januari 2022 pandemi Covid-19 menurun. Guru, siswa sudah vaksin. Pemerintah mewajibkan siswa belajar daring dan luring terbatas, memperhatikan protokoler kesehatan.
      Guru membelajarkan materi majalah sekolah kepada siswa berfungsi: sebagai sarana berekspresi dan berkreasi; melatih siswa berorganisasi dan bekerjasama sama dalam tim;. sarana publikasi yang efektif. Langkah membuat majalah sekolah: membentuk tim redaksi; menentukan rubrik majalah; menentukan deadline.
      Tantangan mengelola majalah sekolah era Covid-19 harus mampu mendampingi siswa bagian redaksi yang menguras emosi dan tenaga. Mampu menyusun program berita. Teliti menyaring ide kreatif anggota untuk ditayangkan. Ide dikunci, dibuka dan ditindaklanjuti tahun berikutnya. Jenis majalah sekolah : Majalah Sehalaman 1 lembar, Majalah Stopmap, Majalah Dinding. Majalah sekolah mengalami hambatan terbatasnya sumber naskah dan ide. Pengelolaan minimal memiliki 2 atau 3 edisi. Pengelola membidik penulis sesuai tema penerbitan. Ide tulisan ada 3 kategori yaitu informasi, opini, dan hiburan. Ketiganya berupa tulisan berita, artikel siswa dan guru.
      Pandemi Covid -19 memacu sekolah melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh. Guru, siswa belajar berbasis teknologi. Materi belajar Bahasa Indonesia untuk majalah sekolah juga menyesuaikan. Layanan pendidikan berubah drastis. Semua menyesuaikan situasi digitalisasi pendidikan agar tujuan pendidikan nasional tercapai. Walau pro dan kontra, esensi pendidikan utama pembentukan karakter sesuai pandangan hidup way of life. Pendidik dan tenaga kependidikan harus relevan membangun karakter peserta didiknya. Pelaksanaan PJJ berupaya mencari platform digitalisasi pendidikan tepat, akurat, efektif, efisien. Pemerintah berupaya memberikan layanan pendidikan dengan opsi kurikulum kondisi darurat/khusus Covid-19, kurikulum nasional, kurikulum darurat, penyederhanaan kurikulum secara mandiri. Subsidi kuota internet belajar mengajar untuk siswa, mahasiswa, guru dan dosen.
      Guru bahasa Indonesia hendaknya mampu memahamkan siswa bahwa pembelajaran tidak sekedar mengetahui, tetapi juga sebagai pendengar, mengimplementasikan informasi dan praktik. Guru berkeyakinan “setiap manusia punya bakat, minat unik dengan kelebihan dan kekurangan dirinya. Hasil pembelajaran siswa diharapkan mampu : hidup bersama orang lain, menempatkan diri, saling menghormati, menghargai. Guru Bahasa Indonesia harus meningkatkan kualitas tentang metode pembelajaran efektif, berfikir bagaimana memberikan solusi dan cara pembelajaran yang lebih baik. Kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia khusus materi majalah sekolah seharusnya mampu menumbuhkan karakter dan kreativitas siswa. Siswa berwawasan luas, terbuka menerima ide, saran, kritik demi kesempurnaan.

      Hapus
  38. Nama : Anggita Rahmawati Putri
    NIM : A310190136
    Kelas : 7D
    1. Cara merealisasikan topik ke dalam rubrik-rubrik!
    Topik “ Strategi Guru Meningkatkan Kemampuan Literasi di Masa Pandemi”
    Pendapat saya mengenai cara untuk merealisasikan topik tersebut ke dalam rubrik-rubrik, sebagai berikut.
    a) Rubrik berbentuk opini, dalam topik “ Strategi Guru Meningkatkan Kemampuan Literasi di Masa Pandemi ” dapat dituliskan melalui artikel, essai, maupun cerita. Dalam rubrik ini mahasiswa dapat memberikan tanggapan dan opininya terkait topik di atas. Dari tanggapan dan opini tersebut dapat dijadikan dasar bahasan pada sebuah tulisan.
    b) Rubrik informasi dan berita, pada tahap ini dilakukan pencarian data-data yang relevan terkait topik di atas. Data tersebut dapat digunakan sebagai acuan penulisan artikel mengenai “ Strategi Guru Meningkatkan Kemampuan Literasi di Masa Pandemi ” dengan sumber-sumber yang valid.
    c) Rubrik hiburan, pada tahapan ini akan membuat hiburan untuk pembaca agar selama kegiatan menikmati dan membaca majalah tidak hanya memperoleh informasi namun juga terdapat hiburan yang memiliki manfaat berupa edukasi seperti resensi film atau novel, tips & trick, dan lain-lain.

    BalasHapus
    Balasan
    1. B. Artikel
      Strategi Guru Meningkatkan Kemampuan Literasi di Masa Pandemi
      Terjadinya pandemi Covid-19 berdampak pada semua sektor kehidupan di masyarakat termasuk bidang pendidikan di Indonesia. Kegiatan pembelajaran selama pandemi mengalami kemerosotan salah satunya dalam hal kemampuan literasi dan numerasi peserta didik di sekolah dasar. Situasi pada awal pandemi Covid-19 memaksa adanya perubahan sistem pembelajaran tatap muka menjadi daring (dalam jaringan). Perubahan sistem pembelajaran menjadi daring tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswa tetapi dilakukan melalui online yang menggunakan jaringan internet menyebabkan menurunnya kemampuan literasi dan numerasi peserta didik. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti keterbatasan ruang dan waktu, sulitnya menyesuaikan diri, kurangnya alat dan prasarana, sinyal yang kurang baik, siswa yang kesulitan berkonsentrasi, dan banyak faktor lainnya.
      Adapun upaya yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa di sekolah dasar yaitu pertama, guru dapat menghubungkannya dengan kehidupan nyata agar siswa mengetahui betapa pentingnya mempelajari literasi numerasi karena dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Kedua, memotivasi siswa untuk bertanya karena keaktifan siswa dalam pembelajaran di kelas sangat diperlukan untuk memastikan siswa paham dan mengerti materi pelajaran. Ketiga, guru mengajarkan dengan pemahaman konsep bukan menghafal, karena jika memahami konsep siswa ketika dihadapkan pada berbagai pertanyaan atau masalah terkait literasi dan numerasi akan mudah mengerti sedangkan jika hafalan akan ada kemungkinan lupa. Dengan adanya upaya guru tersebut diharapkan siswa dapat memiliki kemampuan literasi dan kompetensi yang baik.
      Selain itu upaya yang dilakukan guru untuk meningkatkan kemampuan literasi dimasa pandemi dengan cara : Berbagai kajian dan refleksi terkait dengan pengalaman menggunakan flatform online dalam proses peningkatan literasi telah dilakukan, bahwa video conference terbukti berkontribusi terhadap dukungan terhadap proses belajar mengajar dan peran positif media online dalam membangun jaringan proses pembelajaran aktif sebagai alternatif yang sangat baik dalam dunia pendidikan. Atau dengab bacaan virtual story dan menulis digital dalam mengadvokasi literasi. Atau dengan mengikuti digrup wa satu komunitas yang bergerak dalam dunia literasi juga sudah banyak ditemukan, salah satunya komunitas yang diberi nama seminggu sebuku. Komunitas seminggu sebuku menggerakkan dalam bidang literasi baca. Melalui komunitas tersebut setiap orang akan membaca sebuah buku setiap minggunya kemudian di akhir minggu akan menyampaikan refleksi buku yang sudah dibaca dan disampaikan melalui aplikasi untuk bisa didengarkan hasil refleksi dari buku yang sudah dibaca ke semua orang yang berada dalam komunitas tersebut. Artinya, sangat memungkinkan gerakan literasi masih bisa berjalan di masa pandemi ini.

      Hapus
  39. Nama : Azizah Manikandini
    NIM : A310190168

    1. Cara merealisasikan topik ke dalam rubik-rubik! Topik “Varian Omicron Jadi Ancaman Pertemuan Tatap Muka?”
    a. Rubik Opini
    Dalam pembuatan rubrik opini topik tersebut dapat di realisasikan dengan pembuatan artikel tentang varian virus COVID-19 yang baru yakni varian Omicron.
    b. Rubik Informasi
    Pada rubrik ini topik dapat dimasukkan dengan cara membuat poster yang berisi bahaya dari virus COVID-19 varian Omicron sehingga pembaca akan lebih waspada dan mengencangkan prokes.
    c. Rubik Hiburan
    Cara merealisasikan topik ke dalam rubik hiburan dapat dilakukan dengan membuat teka-teki silang tentang virus COVID-19 varian Omicron sehingga pembaca mendapat informasi tentang virus sekaligus bermain teka-teki.

    2. Artikel berjudul

    “Varian Omicron Jadi Ancaman Pertemuan Tatap Muka?”

    Sudah hampir dua tahun dunia dibelenggu pandemi COVID-19, termasuk Indonesia. Terhitung sejak maret 2020 Indonesia sudah mencatat kasus pasien COVID-19 hingga saat ini. Bukan waktu yang sebentar bagi Indonesia untuk mulai terbiasa dengan virus hingga saat ini Indonesia sudah bersiap untuk bangkit dari kelumpuhan yang selama ini terjadi sebab pandemi. Bukan hanya bagi Indonesia, namun 23 bulan juga bukan waktu yang sebentar bagi virus COVID-19. Hal ini terbukti dari berbagai varian baru yang muncul setelah virus tersebut bermutasi.

    Kini dunia dihadapkan dengan varian Omicron yang digadang-gadang sebagai varian terbaru sekaligus varian yang tidak begejala. Ini artinya sulit bagi pasien untuk menyadari bahwa dalam tubuhnya terdapat varian Omicron. Varian ini disebut lebih berbahaya dari Delta sebab tanpa gejala, maka pasien tidak akan menyadari dan akan terlambat mendapat penanganan. Untuk saat ini WHO selaku badan kesehatan dunia masih terus mengkaji varian ini.

    Varian Omiron tentu menjadi perhatian baru di kalangan masyarakat. Adanya varian ini sedikit banyaknya mengancam ketenangan masyarakat. Yang tadinya sudah siap untuk bangkit dan memulai kehidupan normal akhirnya mendapatkan rasa gelisah. Dalam dunia pendidikan sendiri Pertemuan tatap muka sudah banyak dilakukan.

    Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen), Jumeri menjelaskan semua sekolah di seluruh wilayah Indonesia wajib melakukan PTM. Hal itu mengikuti ketentuan Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri. Selain itu, Jumeri meminta agar pemerintah daerah tidak melarang PTM terbatas bagi yang telah memenuhi kriteria dan tidak boleh menambahkan kriteria yang lebih berat.

    “Secara garis besar sebagian daerah di Indonesia sudah masuk PPKM level 1 atau zona hijau," terangnya.

    Jumeri juga menambahkan tenaga kependidikan yang sudah divaksinasi sudah sebanyak 81 persen dari 4,5 juta atau sebanyak 3.606 juta tenaga pendidik. Sementara untuk vaksinasi dosis dua sudah 72 persen atau 3.26 juta. Jumeri menegaskan orang tua atau wali murid tidak boleh meminta pembelajaran secara daring. Menurutnya, semua siswa harus mengikuti PTM terbatas.

    "Bagi para orang tua atau wali peserta didik tidak dapat memilih PTM Terbatas atau PJJ bagi anaknya setelah Januari ini. Sebelumnya boleh memilih, setelah semester gasal tahun 2021/2022 berakhir, ketentuan diubah," jelasnya.

    Ini artinya, pemerintah tidak menganggap Omicron sebagai ancaman sebab Omicron mengancam bagi mereka yang belum vaksin. Sementara masyarakat banyak yang sudah mendapat dosis vaksin sehingga akan lebih aman. Namun, bukan berarti siswa yang akan belajar tatap muka dapat abai prokes karena sudah vaksin.

    Tidak hanya siswa namun seluruh lapisan masyarakat harus mengencangkan prokes untuk melawan COVID-19 dengan 5M. Protokol kesehatan 5M di terapkan untuk membantu pencegahan penularan virus Covid-19. Berikut ini protokol kesehatan 5M yang akan dijelaskan dibawah ini yaitu Mencuci Tangan, Menggunakan Masker, Menjaga Jarak, Menjauhi Kerumunan, dan Mengurangi Mobilitas.

    BalasHapus
  40. Nama : Annisa Alifia Maminsyaputri
    NIM : A310180033
    Kelas : 7D
    1. Cara merealisasikan topik ke dalam rubrik-rubrik.
    Topik: "Peningkatan Mutu Peserta Didik dan Peran Orangtua dalam Pembelajaran Daring di Masa Pandemi"
    Pendapat saya mengenai cara merealisasikan topik tersebut ke dalam rubrik-rubrik, sebagai berikut:
    a. Rubrik 1 (opini) dalam rubrik pertama ini berisi artikel dan opini. Mahasiswa dapat memberi pendapat atau opini tentang mutu atau kualitas diri dalam mengikuti pembelajaran di masa pandemi dan sekaligus bagaimana efektifitas peran orang tua yang sesuai topik "Peningkatan Mutu Peserta Didik dan Peran Orangtua dalam Pembelajaran Daring di Masa Pandemi".

    b. Rubrik 2 (informasi dan berita) dalam rubrik kedua ini berisi informasi dan berita. Pada tahap ini mahasiswa mencari berita atau informasi tuturan atau tulis dari berbagai sumber baik langsung maupun tidak langsung yang konkret terkait topik tersebut.

    c. Rubrik 3 (hiburan) dalam rubrik ketiga ini berisi hiburan. Pada tahap ini mahasiswa akan membuat hiburan seperti puisi, pantun, cerpen dan sebagainya. Guna pembaca tidak merasa bosan atau jenuh dalam membaca majalah tersebut. Pembaca bisa lebih santai, terhibur, dan mendapatkan manfaat baik dari apa yang dibaca.

    2. Artikel.
    Judul: "Peningkatan Mutu Peserta Didik dan Peran Orangtua dalam Pembelajaran Daring di Masa Pandemi"
    Pendidikan merupakan pembelajaran pengetahuan, keterampilan, diajarkan dari pendidik ke peserta didik melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan dapat dibagi menjadi dua yaitu formal dan non formal. Pendidikan formal adalah pendidikan terstruktur atau sistematis dari jenjang bawah, menengah, sampai atas.

    Sudah berjalan kurang lebih 2 tahun pendidikan mengalami kegagalan dalam mencetak generasi yang hebat dikarenakan pandemi. Masa pandemi ini sangat merugikan banyak orang dari segi ekonomi, pekerjaan, dan juga pendidikan. Dalam dunia pendidikan kualitas menjadi merosot karena semua kegiatan belajar mengajar di lakukan secara daring atau dilakukan di rumah masing-masing.

    Sekolah secara keseluruhan merupakan media interaksi antar peserta didik dan pendidik untuk meningkatkan kemampuan intelegensi, skill dan rasa kasih sayang diantara mereka. Peningkatan mutu peserta didik perlu dilaksanakan di masa sekarang ini karena semua kegiatan dilakukan secara daring dengan begitu kegiatan peserta didik terbatas dan sedikit terkendala. Karenanya peran orang tua dapat dijadikan topangan atau dorongan untuk menstabilkan dan meningkatkan mutu atau kualitas diri peserta didik agar dalam melaksanakan pembelajaran tidak merasa bosan.

    Dengan adanya metode- metode baru dalam pembelajaran daring dapat meningkatkan mutu peserta didik, contoh metode eksperimen yang dikreasikan dengan metode diskusi dan dapat menggunakan metode yang lain. Peserta didik bereksperimen dan berdiskusi dengan orang tua agar terjadi interaksi positif kedua belah pihak dengan itu peserta didik merasa diperhatikan oleh orang tua dan dengan begitu mutu peserta didik meningkat walaupun pembelajaran dilaksanakan secara dari dalam masa pandemi ini.

    BalasHapus
  41. Nama : Riska Sriwulan
    NIM : A310190176

    1) Cara merealisasikan topik ke dalam rubrik-rubrik!
    Topik "Peran guru dalam memotivasi peserta didik untuk kembali melaksanakan pembelajaran tatap muka" Menurut pendapat saya mengenai cara untuk merealisasikan topik tersebut ke dalam rubrik-rubrik adalah sebagai berikut :

    a. Rubrik Opini
    Memuat artikel dan opini tentang peran guru dalam memotivasi peserta didik untuk kembali melaksanakan pembelajaran tatap muka. Dari opini tersebut akan memberikan suatu pembahasan pada tulisan.
    b. Rubrik Informasi dan Berita
    Berisi sumber data yang relevan yang sesuai dengan topik yang diambil untuk dikaitkan dengan data yang valid beserta terdapat cantuman sumber yang benar.
    C. Rubrik Hiburan
    Berisi hal-hal menarik agar pembaca terhibur saat membaca majalah. Bisa berupa tips & trick, teka-teki, sketsa, pantun, puisi, dan lain-lain.

    2. Artikel yang berjudul "Peran Guru dalam Memotivasi Peserta Didik untuk Kembali Melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka"

    Pandemi Covid-19 sudah terjadi di Indonesia sejak tahun 2020 lalu. Yang mengakibatkan semua sekolah, perguruan tinggi, dan lembaga pendidikan lainnya dilakukan secara daring. Itu membuat para pendidik dan peserta didik melakukan kegiatan belajar mengajar di rumah. Banyak hal yang harus disiapkan dan disesuaikan.

    Seiring berjalannya waktu, pandemi Covid-19 mulai mereda. Dan pemerintah sudah mengijinkan pertemuan tatap muka kembali, namun ada ketentuan dan syarat yang harus dipenuhi seperti mematuhi protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak, dan sudah melakukan vaksin.

    Karena sudah hampir 2 tahun melakukan pembelajaran daring, guru dan peserta didik saat ini juga harus menyiapkan diri dan kembali menyesuaikan diri untuk memulai pembelajaran tatap muka. Untuk itu diperlukan motivasi yang bisa membangun dan meningkatkan semangat peserta didik. Yang mulanya belajar daring, bisa kembali semangat untuk belajar langsung di sekolah.

    Dalam memberikan motivasi kepada peserta didik, guru bisa melalui berbagai cara. Bisa dengan menyampaikan kata-kata motivasi yang membangun, mengajak peserta didik belajar offline agar lebih efektif. Guru juga bisa menyampaikan hal-hal yang menarik kepada peserta didik agar semangat belajarnya meningkat.

    Inovasi pembelajaran juga sangat diperlukan agar peserta didik tidak merasa bosan. Guru bisa menambah atau menggunakan media dan sumber belajar yang beraneka ragam. Bahkan yang belum disampaikan sebelumnya.

    BalasHapus
  42. Nama: Aprilia Puspa Wulandari
    Nim: A310190106
    Kelas : 7D
    A. Menurut pendapat saya topik yang direalisasikan ke dlaam rubrik baik , selain bisa direalisasikan dengan tajuk rencana rubrik juga bisa diisi pendapat mengenai pokok-pokok bahasan yang ada . Sehingga topik yang diangakt dapat saling terkait dan juga dalam pemilihan topik untuk rubrik sebaiknya disesuaikan dengan tema majalah tersebut lalu membaginya sesuai dengan kelompok masing-masing jenis topik.

    B. Artikel
    Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Masa Pandemi bagi Guru


    Pandemi Covid-19 telah menimbulkan dampak yang luar biasa bagi perguruan tinggi, baik dari segi akreditasi akademik maupun perkembangan ilmu pengetahuan. Hal ini juga dipandang sebagai realitas yang harus dihadapi dalam melakukan transisi masa-masa sulit untuk kembali membangun kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
    Ada tiga fase transisi yang dijumpai di masa pandemi. Pertama, realitas baru yaitu adanya perubahan, kompleksitas, dan ketidakpastian yang menimbulkan reaksi spontanitas seperti menutup pembelajaran tatap muka dan memulai kelas online, serta menerka-nerka berapa lama pandemi akan berlangsung dan apa yang akan terjadi setelahnya. Kedua, fase normal baru atau yang kita kenal dengan istilah new normal. Evaluasi dan pemantauan terhadap sumber daya yang tersedia dilakukan di tahap ini. Dan yang terakhir, fase mempersiapkan dan membangun masa depan dengan melakukan adaptasi, kreativitas, dan digitalisasi yang berkelanjutan.
    Tidak dapat dipungkiri, bahwa sistem pembelajaran daring merupakan suatu hal baru bagi kebanyakan guru, siswa dan orang tua. Pembelajaran secara konvensional (tatap muka) yang selama ini mereka dilakukan, sudah dianggap yang paling nyaman. Tetapi dengan munculnya wabah Covid-19 yang sampai saat ini belum mereda, mau tak mau sistem pembelajaran konvensional itu dipaksa berubah. Jika sebelum pandemi, pembelajaran dilakukan dengan tatap muka di ruang kelas. Maka dimasa pandemi pembelajaran mesti dilakukan secara daring tanpa bertatap muka secara langsung. Selain berpisah secara fisik, pembelajaran secara daring membutuhkan pengetahuan serta kemampuan tentang internet dan teknologi informasi serta komunikasi yang baik.
    Di satu sisi, guru mesti mampu menyiapkan desain pembelajaran dan materi yang cocok disajikan secara daring serta mampu menguasai teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk melaksanakannya. Tapi di sisi lain, siswa dituntut menguasai teknologi informasi untuk mengikuti pembelajaran tersebut

    BalasHapus
  43. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama: Fauzan Akhmat
      NIM: A310190050

      1. Cara merealisasikan topik ke dalam rubik-rubik!
      Topik "Nilai Karakter Pelajar Pancasila" pendapat saya mengenai cara untuk merealisasikan topik ke dalam rubik-rubik sebagai berikut:
      a. Rubik pendapat, dalam hal ini topik akan dijadikan artikel dan opini tentang integrasi karakter pelajar pancasila. Dari pendapat tersebut akan memberikan suatu pembahasan tertulis dari topik yang dibahas.
      b. Rubik informasi, dalam hal ini akan dicari sumber data yang relavan sesuai dengan topik yang dikaitkan dengan data yang valid dan memberikan cantuman sumber tulisan dengan benar.
      c. Rubik hiburan, dalam hal ini memberikan kesan penulis menganai hal yang menarik agar pembaca merasa terhibur dengan membaca tulisan.

      2. Artikel "Nilai Karakter Pelajar Pancasila"
      Dampak adanya kemajuan Ipteks memberikan pengaruh positif dan negatif, salah satu dari perkembangan Ipteks ialah pola masyarakat yang menyimpang dari nilai, norma, maupun moral dalam berperilaku. Pada saat ini perubahan signifikan yang terjadi ialah bergesernya industri yang menuju ke era digital. Kemajuan Ipteks pada saat ini tidak akan terlepas dari budaya yang dialami oleh masyarakat, unsur yang sangat masif dalam waktu yang cepat pasti akan mengakibatkan terjadinya perubahan sosial budaya.
      Sumber Daya Manusia menjadi persoalan yang krusial di bangsa Indonesia, karena masih banyak masyarakat yang belum siap berkompetisi di era digital. Persoalan lainnya disebabkan oleh meredup dan krisisnya nilai dan moral di dalam kehidupan masyarakat. Untuk bisa mengatasi persoalan tersebut, harus ada kerja sama antara pemerintah dan masyarakat dalam memberikan pemahaman dan sosialisasi.
      Pendidikan menjadi gerbang pengetahuan yang menuntun ke jalan kebenaran. Saat ini model pendidikan tidak hanya ranah kognitif saja, era digital saat ini harus dibarengi kecakapan skill maupun afektif. Sebagai bangsa yang beradab tentunya harus menjunjung dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Sasaran proses pendidikan tidak hanya sekedar pengembangan intelektualitas dengan pengetahuan sebanyak mungkin, lebih dari itu, pendidikan adalah proses pemberian pengertian, pemahaman, dan penghayatan sampai kepada pengamalan yang diketahuinya untuk dipraktikkan (Ramdani: 2017).
      Persaingan yang ketat saat ini di segala bidang membutuhkan kualitas SDM yang unggul dengan karakter untuk mendukung daya saing bangsa (Muhlisin, dkk. 2021). Kemajuan bangsa tentunya adalah tumbuhnya warga bangsa yang berkarakter. Pendidikan karakter sebagai sebuah program kurikulum yang telah dipraktikkan di sejumlah negara ini menunjukan bagaimana pembelajaran dan pengarahan nilai-nilai sebagai cara pembentuk karakter yang terpuji. Pembentukan karakter dalam peran Pendidikan karakter ialah untuk membangun dan melengkapi nilai-nilai yang telah tumbuh dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat (Samsuri, 2011).
      Setiap warga negara berhak dalam memiliki kebebasan untuk berfikir dan mengutarakan pendapat, tetapi harus bertanggung jawab. Tujuan pendidikan Pancasila adalah untuk memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (Setijo, 2011).

      Hapus
  44. Nama : Miftah Asyrofi Muhtar
    NIM : A310190126

    1. Cara merealisasikan topik ke dalam rubrik-rubrik. Topik: “Tantangan Pendidikan dalam bencana non-alam COVID 19” Pendapat saya mengenai cara untuk merealisasikan topik tersebut ke dalam rubrik-rubrik, sebagai berikut:
    a. Rubrik 1 (opini) dalam topik di atas yaitu dapat dijelaskan untuk rubrik pertama akan memuat artikel dan opini. Dalam rubrik ini mahasiswa dapat memberikan berbagai pendapat dan opininya dengan topik “tantang pendidikan dalam bencana non-alam COVID-19”
    b. Rubrik 2 (informasi dan berita) pada tahapan ini akan mencari informasi data berita yang valid mengenai tantangan pendidikan dalam bencana non-alam covid-19 dari berbagai sumber baik langsung maupun tidak langsung untuk menjadikan acuan untuk membuat berita
    c. Rubrik 3 (hiburan) pada tahapan ini akan membuat hiburan untuk pembaca karena selain mendapat informasi atau pengetahuan mengenai Pembelajaran efektif di masa pandemi pembaca juga dapat membaca selingan hiburan yang berhubungan dengan topik “tantangan pendidikan dalam bencana covid-19“ yang saling berkaitan antara rubrik 1, rubrik 2 dan rubrik 3. Hiburan tersebut berupa pantun, puisi,teka- teki, cerita pendek,sketsa, tips dan trik, dll

    BalasHapus
    Balasan
    1. 2. ARTIKEL
      "TANTANGAN PENDIDIKAN DALAM BENCANA NON-ALAM COVID-19"
      Pertengahan bulan Desember 2019, dunia seolah diguncang dengan adanya berita mengenai penyebaran virus, yang berasal dari negara Tiongkok. Menurut berita yang beredar, virus tersebut berasal dari pasar rakyat di Wuhan. WHO (World Health Organization) menamakan virus tersebut dengan COVID 19 (Coronavirus Disease 2019). Dengan sifatnya yang mudah menular dan cepat beradaptasi di segala kondisi, membuat virus tersebut dapat merebak dengan cepat.

      Merebaknya virus seperti berita hoaxs yang mudah menyebar di internet. Penyebaran virus yang mula-mula berada di selingkung Wuhan, lama kelaman dengan banyak jalur perpindahan antar warga dari China menuju Indonesia maupun dari China ke penjuru Dunia. Membuat virus tersebut sulit untuk dijinakkan.

      Bulan Pebruari 2020, menjadi awal mula COVID 19 masuk ke Indonesia. Bermula dari datangnya warga Indonesia yang baru pulang dari Wuhan, menyebabkan kluster baru di Indonesia. Sontak para masyarakat di buat geger dengan berita adanya kluster baru di Indonesia. Dengan adanya kluster baru, membuat Pemerintah mengambil langkah strategis dalam penyikapannya. Pemerintah, khususnya Menteri Kesehatan langsung melacak siapa saja yang pulang ke Indonesia.

      Langkah Pemerintah dalam hal penanganan kasus ini sudahlah tepat. Tapi, dengan sifatnya yang mudah menular,COVID 19 sulit untuk dikendalikan.

      Tak lama kemudian muncullah kluster-kluster baru, yang membuat masyarakat panik. Kepanikan terhadap sesuatu hal memicu kekacauan yang menimbulkan penumpukan berbagai bahan pokok. Kepanikan tersebut menimbulkan rasa solidaritas di semua komunitas masyarakat menjadi menurun. Penyelamatan diri individu dan keluarga menjadi nomor satu dibandingkan menyelamatkan komunitas. Pereduksian ke akuan, menjadi sangat dominan dikalangan masyarakat. Masyarakat dengan memperhitungkan nasibnya sendiri dan keluarganya menjadi sangat protektif dan menang sendiri.

      Kepanikan semakin mencuat dan melebar di segala lini hingga tak memandang bulu, mulai dari lapisan masyarakat kecil hingga ke pegawai pemerintahan. Kepanikan yang sudah merebak, mengakibatkan Intitusi Pemerintahan seperti Dinas Pendidikan melakukan kebijakan yang sebelumnya belum pernah di lakukan. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (KEMENDIKBUD) yang dikepalai oleh Mas Nadiem Makarim terpaksa harus memutar otak untuk keberlangsungan proses pendidikan.

      Proses pendidikan, yang dahulunya memakai tehnik tatap muka langsung sekarang dengan adanya keadaan darurat karena bencanan non alam COVID 19 membuat proses belajar mengajara dialihkan menjadi DARING (dalam jaringan). Tentulah ini menjadi persoalan baru, dimana tata kebiasaan dan kebudayaan yang selama ini dijalankan harus sedikit dibengkokkan menjadi online.

      Pemberlakuan sekolah virtual mulai dari SD,SMP, SMA hinga Perguruan Tinggi pun terpaksa harus dan wajib menjalankan proses pendidikan dengan jalan virtual. Pemberlakuan sekolah virtual ini, merupakan jalan terbaik untuk keberlangsungan proses pendidikan. Sebab pendidikan ialah pilar-pilar peradaban. Majunya negara bergantung pada majunya pendidikan.

      Berlakunya Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Coronavirus Disease (Covid-19) ini selaras dengan UU Nomor 20 Tahun 2003 pasal (3) yang berbunyi “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

FONOLOGI II A, B, DAN C

fonologi II A, B, DAN C.