MATA KULIAH FONETIK KELAS B PERTEMUAN KEENAM

  

Assalamualaikum wr. wb.

            Alhamdulillah, semoga semua sehat dan tetap semangat. Tetaplah menjaga kesehatan sehari-hari. Pertemuan keenam ini secara jelas bisa disimak kembali materi yang dalam proses pemahaman.

 

Proses produksi bunyi bahasa

Macam proses produksi bunyi bahasa

Alat ucap manusia

Fungsi Alat Ucap manusia

 

Bunyi bahasa manusia berbeda dengan suara. Bunyi bahasa dihasilkan oleh alat ucap manusia. Paru-paru (lungs) yang menghirup udara dari luar –dialirkan ke luar yang disebut dengan proses mengalirnya udara dari paru-paru. Udara dalam paru-paru sebagai energi utama dalam produksi penghasilan bunyi bahasa. Mengapa dikatakan begitu? Sebabnya, tanpa adanya udara di dalam paru-paru, maka tidak ada udara yang bisa dialirkan. Awal proses mengalirnya udara inilah yang menjadikan bunyi bahasa itu terjadi.

Anda sudah diminta latihan mempraktikkan “mengambil nafas dari luar dan memasukkan ke dalam paru-paru, selanjutnya menghembuskan keluar.” Latihan ini sangat penting bagi guru bahasa. Guru bahasa hendaknya memiliki kelebihan, kehebatan, kemampuan dalam mengartikulasikan bunyi-bunyi bahasa. Guru bahasa memiiki tugas untuk mengajari siswa-siswa cara menghasilkan bunyi bahasa sebagaimana alat ucap yang digunakan.

Guru memiliki kemampuan memberikan contoh ucapan/pelafalan, melatih siswa, dan membetulkan/merevisi ucapat/pelafalan siswa. Tugas ini kadangkala dilupakan guru bahasa di sekolah-sekolah. Guru hanya terpancang mengajar materi secara kognitif saja dan tidak menyentuh ranah psikomotor siswa.

Proses fonasi terjadi daerah pita-pita suara. Udara yang mengalir dari paru-paru melewati daerah rongka kerongkongan. Ada jakung, yang terdapat pita-pita suara. Pita-pita suara kondisinya bisa berubah-ubah. Terbuka lebar saat manusia bernafas biasa. Tertutup sedikit saat digunakan menghasilkan bunyi tak bersuara. Tertutup banyak saat digunakan menghasilkan bunyi beruara. Cobalah! Rasakan saat Anda melafalkan bunyi [p], [t], [c], dan [k]. Rasakan saat Anda melafalkan bunyi [b], [d], [j], dan [g]. Coba tuliskan apa yang Anda rasakan!

Seseorang yang menghasilkan bunyi bahasa dan hendak mempelajari bunyi bahasa secara mendalam diharapkan memiliki sensitivitas yang lebih dibandin dengan mereka yang kurang tertarik pada bidang kebahasaan. Anda diwajibkan berlatih berkali-kali sehingga bisa merasakan, saat pita-pita suara berubah posisi. Rasakanlah saat Anda melafalkan bunyi bahasa secara terpisah.

Proses artikulasi dan oro nasal terjadi setelah udara melewati daerah pita-pita suara. Ronggo mulut ditutup dan udara mengalir ke rongga hidung. Rongga mulut ditutup tidak ramatp sekali. Rongga hidung terbuka dan udara mengalir di sini. Rasakanlah udara yang mengalir saat Anda melafalkan bunyi [m], [n], [ň], dan [ŋ] –misal dalam kata nina, mama, menyudut, dan sambung. Perhatikan keempatnya berupa bunyi nasal atau bunyi sengau yang dihasilkan melalui proses oro-nasal. Adanya udara yang mengalir melalui rongga hidung (nose cavity). Selanjutnya, proses artikulasi terjadi di rongga mulut (mouth cavity) yaituudara dari paru-paru mengalir ke rongga mulut. Terjadilah proses yang dibedakan berdasakan hambatan di titik-titik artikulasi/di daerah artikulasi. Perhatikann buku Fonetik di bagian alat-alat ucap manusia.

 Alat ucap manusia sebenarnya memiliki fungsi primer. Fungsi primer sebagai fungsi biologis. Manusia dilengkapi dengan bagian tubuh memang untuk kebutuhan hidupnya. Inilah yang dikatakan bahwa fungsi primer alat ucap manusia untuk memenuhi kebutuha biologis. Paru-paru untuk menghirup udara. Udara sangat penting dalam kehidupan manusia. Coba Anda bayangkan, bila  sehari-hari Anda butuh oksigen (H2O) di udara. Berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar harga oksigen yang dibutuhkan selama 24 jam? Anda wajib bersyukur kepada Allah Swt. yang telah memberikan kesempatan atau hak hidup dan merengkuh udara sehari-hari. Nikmat ini janganlah dilupakan, ya.

Fungsi sekunder alat ucap manusia untuk menghasilkan bunyi bahasa yaitu fungsi verbal atau fungsi linguistis. Fungsi verbal ini bukan warisan, melainkan setiap manusia harus melakukan latihan untuk mendapatkan bunyi bahasa yang berkualitas. Bunyi yang berkualitas, maksudnya bunyi bahasa yang dihasilkan sesuai dengan alat ucapnya, bukan dihasilkan dengan seadanya/sesuka hati manusia. Anda bisa melakanakan komunikasi dengan orang lain dengan memanfaatkan fungsi sekunder ini.

Keterampilan berbicara ditingkatkan dalam rangka memperoleh kemampuan diri dalam menghasilkan kualitas bunyi bahasa. Anda dengarkan seorang penyanyi yang telah memanfaatkan kehebatan dalam menghasilkan bunyi bahasa berkualitas. Anda perhatikan pembaca puisi yang telah membawakan puisi di atas panggung. Anda perhatikan tukang dongeng yang telah membius anak-anak –yang mendengarkan dongengannya. Pendongeng pertama dalam setiap kehiidupan anak=anak adalah ibu, ibu, seorang ibu, saat meninabobokan anak-anak.

Petunjuk:

a. Bacalah materi di atas secara seksama!

b. Latihlah diri Anda merasakan (sensitivitas) diri berkait dengan alat ucap!

c. Pahamilah tentang proses produksi bunyi bahasa, alat ucap manusia, dan fungsinya secara pelan-pelan tapi pasti!

 

Umpan Balik

a. Apa yang Anda rasakan pada saat menghirup udara ke dalam paru-paru dan menghembuskannya keluar dari paru-paru?

b. Apa yang Anda rassakan pada saat mengucapkan bunyi [p, t, c, k] dan bunyi [b, d, j, g]?

c. Mengapa saat Anda mengucapkan bunyi [m] dan menutup lubang hiduang, maka tidak terdengar bunyi [m]?

Cat: umpan balik diletakkan di blogspot.

Selanjutnya, Anda diharapkan lebih mendalami materi dan bersiap diri menghadapi e-uts. Persiapan adalah guru yang terbaik. Kemampuan dimiliki dengan belajar yang mendalam. Manakala Anda memerlukan konsultasi, silakan ke kampus! Siap dilayani!

Baiklah, selamat belajar dan mencapai tujuan yang Anda citakan! Wassalamualaikum wr. wb.

 

Selasa,  6 April 2021

Agus Budi Wahyudi

Komentar

  1. Nama: Soleh Sundava
    NIM: A310200078
    kelas: 2B

    1. Yang saya rasakan pada saat menghirup udara kw dalam paru-paru adalah rongga dada mengembang dan ketika saya menghembuskannya keluar dari paru-paru, rongga dada kembali normal.

    2. yang saya rasakan pada saat mengucapkan bunyi (p,t,c,k) dan bunyi (b,d,j,g) saat mengucapkan (p dan b) kedua bibir saling bersentuhan, bibir bawah sebagai artikulator aktif merapat pada bibir atas sehingga berperab sebagai artikulator pasif. sehingga menjadu bunyi yang disebut bilabial.
    saat mengucapkan (t,c,j) lidah terasa menyentuk gigi.
    saat mengucapkan (k,g,d) lidah terasa menyentuh langit-langit keras.

    3.saat mengucapkan bunyi (m) dan menutup lubang hidung, maka tidak terdapat suara dan tidak terdengar bunyi (m) karena bunyi (m) terjadi pada proses ora-nasal di mana bunyi yang mengalami fonasi udara akan mengalir ke rongga hidug sehingga menghasilkan bunyi nasal atau sengau. kemudian bunyi (m) disebut juga sebagai bunyi bilabial (bersuara) ksrena bibir bawah merapat ke bibir atas. jika lubang hidung kita tutup maka tidak akan terdengar bunyi (m).

    BalasHapus
  2. Nama: Norma Nirmana Apriliadhani HP
    NIM: A310200098
    kelas: IIB

    a. Yang saya rasakan ketika menghirup udara ke dalam paru-paru adalah rongga dada terasa mengembang, kemudian ketika menghembuskannya keluar dari paru-paru yang rasa rasakan adalah rongga dada kembali seperti semula.

    b. Yang saya rasakan ketika mengucapkan bunyi [p, t, c, k] dan bunyi [b, d, j, g] adalah sebagai berikut:
    - Pada saat mengucapkan bunyi [p, b] kedua bibir akan saling bersentuhan.
    - Pada saat mengucapkan bunyi [t, c, k, d, j, g] mulut akan terbuka.
    - Pada saat mengucapkan bunyi [p, k, b, g] lidah tidak bergerak, pada bunyi [t] ujung lidah berada di antara gigi atas dan bawah, pada bunyi [c, j] lidah menyentuh gusi atas, pada bunyi [d] ujung lidah menyentuh gusi atas.

    c. Ketika mengucapkan bunyi [m] dengan menutup lubang hidung, maka yang terjadi adalah tidak terdengar bunyi [m]. Hal ini terjadi karena udara akan terhambat sehingga tidak terdengar bunyi [m]. Bunyi [m] merupakan salah satu bunyi nasal atau sengau yang dapat terjadi karena udara yang mengalir ada yang melalui rongga hidung.

    BalasHapus
  3. Nama: Hafida Rochani
    NIM: A310200053
    Kelas: II B

    A. Yang saya rasakan pada saat menghirup udara ke dalam paru-paru adalah otot diafragma berkontraksi, dari posisi melengkung ke atas menjadi lurus.Bersamaan dengan itu, otot tulang rusuk juga berkontraksi, akibatnya rongga dada mengembang. Dan, ketika menghembuskannya keluar dari paru-paru otot diafragma dan otot tulang rusuk melemas, sehingga rongga dada mengecil.

    B. Yang saya rasakan pada saat mengucapkan bunyi [p, t, c, k] dan bunyi [b, d, j, g] adalah ketika mengucapkan bunyi [p, b] kedua bibir tertutup dan udara ikut keluar melalui mulut. Ketika mengucapkan bunyi [t] maka ujung lidah mengarah ke gigi atas dan bawah. Bunyi [c, d, j] maka gigi tertutup sedikit dan lidah menyentuh gusi atas. Bunyi [k, g] maka gigi terbuka sedikit dan lidah tetap diposisinya tidak bergerak.

    C. Saat saya mengucapkan bunyi [m] dan menutup lubang hidung, maka tidak terdengar bunyi [m] karena tidak adanya udara di dalam paru-paru, maka tidak ada udara yang bisa dialirkan. Sehingga menjadi terhambat, karena awal proses mengalirnya udara inilah yang menjadikan bunyi bahasa itu terjadi.

    BalasHapus
  4. Nama: Raden Roro Ramadhanty Putri Khoirunissa
    NIM: A310200062
    Kelas: 2B

    Umpan balik

    a. Oksigen akan melewati rongga hidung, pangkal tenggorokan, batang tenggorokan, bronkus, bronkiolus, kemudian ke paru - paru. Saat menarik oksigen, otot diafragma berkontraksi, dari posisi melengkung ke atas menjadi lurus. Secara bersamaan otot tulang rusuk juga berkontraksi yang mengakibatkan rongga dada mengembang. Kemudian, saat mengeluarkan nafas, oksigen menjadi karbon dioksida, otot diafragma dan otot tulang rusuk melemas, sehingga rongga dada mengecil.

    b. Saat pengucapan (p), (b) :
    Udara ditekan dengan bibir atas dan bawah yang tertutup lalu dibuka secara bersamaan dengan posisi lidah tidak berubah.

    Saat pengucapkan (t), (d) :
    Lidah ditekan pada langit-langit mulut atau mendekati gusi bagian atas kemudian rahang bawah sedikit ditarik ke bawah untuk pengucapan tersebut.

    Saat pengucapan (c), (j) :
    Unjuk gigi dengan bibir tipis lalu udara ditekan kemudian lidah di langit-langit mulut dilepaskan dengan rahang bawah sedikit ditarik ke bawah.

    Saat pengucapan (k), (g) :
    Semulanya yang mulut tertutup dengan penekanan udara kemudian mulut dibuka dengan posisi lidah yang tetap.

    c. Hal tersebut disebabkan oleh bunyi konsonan bilabial nasal, yaitu yang dihasilkan dengan mempertemukan kedua belah bibir yang sama - sama bertindak sebagai artikulator dan titik artikulasi. Oleh sebab itu bunyi (m) tidak akan terdengar.

    BalasHapus
  5. Nama : Yuni Diyan Dari
    Nim : A310200058
    Kelas : 2B

    A.) Ketika udara dihirup melalui rongga hidung dan masuk ke dalam paru-paru. Diafragma dan otot dada berkontraksi. Kemudian volume rongga dada membesar, paru-paru mengembang, dan udara masuk ke paru-paru. Sedangkan saat melepaskan udara keluar dari paru-paru, diafragma dan otot dada berelaksasi. Volume rongga dada kembali normal karena udara telah keluar dari paru-paru.

    B.) - Saat mengucapkan bunyi [b,p] terjadi pada kedua belah bibir, bibir bawah merapat pada bibir atas, dan termasuk bunyi oral.
    - Saat mengucapkan bunyi [t,d] terjadi pada daun lidah dan gusi, dalam hal ini daun lidah menempel pada gusi, dan termasuk konsonan laminoalveolar.
    - Saat mengucapkan bunyi [k,g] terjadi pada pangkal lidah dan velum(langit-langit lunak). Semulanya yang mulut tertutup dengan penekanan udara kemudian mulut dibuka dengan posisi lidah yang tetap.
    - Saat mengucapkan bunyi [c,j] terjadi dengan unjuk gigi dengan bibir tipis lalu udara ditekan kemudian lidah di langit-langit mulut dilepaskan dengan rahang bawah sedikit ditarik ke bawah. Disini altikulator aktif menghambat sepenuhnya aliran udara,lalu membentuk celah sempit dengan artikulator pasif.

    C.) Ketika saya mengucapkan bunyi [m] dengan menutup lubang hidung, yang terjadi adaah tidak terdengar bunyi [m], disebabkan karena pada proses oro nasal dimana bunyi yang mengalami proses fonasi udara akan mengalir ke dalam rongga hidung sehingga bisa menghasilkan bunyi nasal. Bunyi [m] disebut sebagai bunyi bersuara karena bibir bawah merapat dengan bibir atas, dan lubang hidung tertutup maka terdengar bunyi [m]

    BalasHapus
  6. Nama : Junita Arliniwaty
    NIM : A310200067
    Kelas : 2B
    Umpan balik

    A. Sewaktu saya menarik napas, otot diafragma berkontraksi, dari posisi melengkung ke atas menjadi lurus.

    Bersamaan dengan itu, otot tulang rusuk juga berkontraksi, akibatnya rongga dada mengembang.

    Saat manusia mengeluarkan napas, otot diafragma dan otot tulang rusuk melemas, sehingga rongga dada mengecil.

    B. ketika mengucapkan bunyi [p, t, c, k] dan bunyi [b, d, j, g] adalah sebagai berikut:
    - Pada saat mengucapkan bunyi [p, b] kedua bibir akan saling bersentuhan.
    - Pada saat mengucapkan bunyi [t, c, k, d, j, g] mulut akan terbuka.
    - Pada saat mengucapkan bunyi [p, k, b, g] lidah tidak bergerak, pada bunyi [t] ujung lidah berada di antara gigi atas dan bawah, pada bunyi [c, j] lidah menyentuh gusi atas, pada bunyi [d] ujung lidah menyentuh gusi atas.

    C. Tidak adanya bunyi [m] ketika saya menutup lubang hidung karena tertutupnya saluran pernapasan atau udara yang mengakibatkan tidak adanya bunyi [m].
    Bunyi [m] merupakan salah satu bunyi nasal atau sengau yang dapat terjadi karena udara yang mengalir melalui rongga hidung.

    BalasHapus
  7. A. Yang saya rasakan jika menghirup udara ke dalam paru paru ialah volume udara yang di dapat pada saat paru-paru mengembang, tekanan udara di luar lebih besarserta udara dari paru paru akan keluar dan menghembuskan di paru-paru, terjadi pertukaran oksigen dengan karbon ketika udara dihirup melalui rongga hidung dan masuk ke dalam tubuh.

    B. *Saat pengucapan bunyi (p,b): bibir bawah dan bibir atas terbuka bersamaan dengan posisi lidah yang menetap.
    *Saat pengucapan (t,d):
    Lidah ditekan ke langit-langit mulut atau dekat dengan gusi bagian atas kemudian rahang bawah sedikit ditarik.
    *Saat pengucapan (c,j):
    Ujung gigi dengan bibir tipis lalu udara ditekan serta melihatkan gigi.
    *Saat pengucapan (k,g):
    Mulut yang tertutup dengan penekanan udara maka dibuka dengan posisi lidah yang menetap.

    C. Karena udara yang masuk akan terhambat saat kita menutup lubang hidung dan mengucapkan bunyi (m)maka akan samar ucapan tersebut. Bunyi (m) merupakan salah satu bunyi nasal atau sengau yang terjadi karena udara mengalir pada rongga hidung.

    BalasHapus
  8. Nama : Eka Dewi Mardiana
    Nim :A310200076
    Kelas : 2B


    A. Yang saya rasakan pada saat menghirup udara ke dalam paru-paru adalah di dalam rongga dada saya mengembang, bagian perut mengepis, dan ketika menghembuskannya keluar Rongga dada mengecil, karena pada saat paru - paru mengembang tekanan udara yang di luar lebih besar. Akibatnya udara yang masuk ke dalam paru- paru dan udara yang dari paru -paru akan kluar.

    B. - Yang saya rasakan pada saat mengucapkan bunyi (p, t, c, k) dan bunyi (b, d, j, g) adalah Udara keluar melalui mulut
    - Pada bunyi (p,b) kedua bibir di tutup kemudian udara di tekan lalu di buka secara bersamaan dengan posisi lidah tidak berubah.
    - sedangkan pada bunyi (t,c,k,d,j,g) mulut terbuka
    - Pada bunyi (t) ujung lidah terletak diantara gigi atas dan gigi bawah
    - pada bunyi (d) ujung lidah menyentuh gusi atas
    - pada bunyi (c,j) lidah tengah menyentuh gusi atau langit-langit atas
    - pada bunyi (p,k,b,g) lidah tidak bergerak dan tetap berada di posisinya.

    C. Karena pada saat mengucapkan bunyi (m) udara keluar melalui rongga hidung dan posisi mulut tertutup sehingga tidak ada udara yang keluar dari mulut,karena lubang hidung ditutup maka udaranya menjadi terhambat sehingga tidak terdengar dalam mengucapkan bunyi (m).

    BalasHapus
  9. Nama : Mega Ayu Lestari
    NIM : A310200100
    Kelas : 2B

    A. Yang saya rasakan pada saat menghirup udara ke dalam paru-paru adalah rongga dada mengembang dan pada saat saya menghembuskannya keluar dari paru-paru yang saya rasakan adalah rongga dada kembali seperti semula.

    B. - Yang saya rasakan ketika mengucap bunyi [p,b] yaitu kedua bibir saling bersentuhan.
    - ketika mengucap bunyi [t] yang saya rasakan ujung lidah berada di tengah diantara gigi atas dan gigi bawah.
    - pada saat mengucapkan bunyi [c,d,j,g] mulut sedikit terbuka, lidah tidak bergerak dengan tetap diposisinya.
    - saat mengucap bunyi [k] semula mulut tertutup dengan penekanan udara, kemudian mulut terbuka dengan posisi lidah tetap diposisinya.

    C. Karena pada saat mengucapkan bunyi [m] sebagian udara keluar melalui rongga hidung. Jika lubang hidung ditutup maka udara tidak dapat mengalir melalui rongga hidung sehingga proses produksi bunyi [m] tersebut tidak dapat terjadi maka, tidak akan terdengar bunyi [m].

    BalasHapus
  10. Nama : Dian Pratiwi Mustikaningrum
    NIM : A310200085
    Kelas : 2B
    Umpan Balik

    A. Yang saya rasakan saat saya menghirup nafas ke dalam paru-paru adalah rongga dada mengembang dan saat menghembuskan nafas rongga dada mengecil kembali seperti awal.

    B. Yang saya rasakan ketika mengucapkan (P,B) adalah bibir bersentuhan dan akhiran bibir terbuka sedikit.

    Saat mengucap bunyi (T) yaitu lidah di julurkan keluar sedikit dan berakhir lidah berada di tengah tengah mulut.

    Saat mengucapapkan (C,D,J,G) bibir sedikit dibuka dan lidah tetap pada posisi seperti biasa.

    Sedangkan saat mengucap bunyi (K,G) mulut terbuka dan memberikan tekanan pada udara.

    C. Karena saatv mengucapkan (M) sebagian udara keluar melalui hidung, sedangkan jika lubang hidung ditutup akan membuat pelafalan huruf (M) tidak terdengar jelas.

    BalasHapus
  11. Nama : Deni Surya Pratama
    NIM : A310200069
    Kelas : 2 B

    Umpan balik

    a. Ketika saya menarik nafas, otot diafragma berkontraksi, dari posisi melengkung ke atas menjadi lurus. Bersamaan dengan itu, otot tulang rusuk juga berkontraksi, sehingga rongga dada mengembang.
    Saat saya menghembuskan nafas, otot diafragma dan otot tulang rusuk melemas, sehingga rongga dada mengecil dan kembali seperti normal.

    b. Saat saya mengucapkan bunyi [p,t,c,k] dan bunyi [b,d,j,g] sebagai berikut :
    - ketika saya mengucapkan bunyi (p,b) birir atas dan bawah otomatis bersentuhan dan udara ikut keluar melalui mulut. Dan saat saya mengucapkan bunyi (t,c,k,d,j,g) posisi mulut sedikit terbuka (selain k terbuka lebar) dan bibir atas bawah tidak bersentuhan.
    - saat bunyi (d) ujung lidah menyentuh Langit-langit mulut dan gusi bagian atas
    - sementara (c, dan j) lidah menyentuh gusi bagian atas
    - lalu terakhir bunyi (t) ujung lidah keluar sedikit dan gigi atas maupun bawah sedikit menggigit ujung lidah yang agak keluar.

    c. Ketika kita mengucapkan bunyi (m) dengan menutup lubang hidung maka tidak terdengar huruf m dan akan terasa menghambat karena terjadi proses ora-nasal yang dimana bunyi yang mengalami proses fonasi akan mengalir ke rongga hidung sehingga itu membuat bunyi nasal. jika lubang hidung ditutup maka udara tidak dapat mengalir melalui lubang hidung sehingga maka proses produksi bunyi nasal konsonan (m) tersebut tidak bisa terjadi.

    BalasHapus
  12. Nama: Dinda Cholifah
    NIM: A310200068
    1. Saat menarik nafas, udara yang masuk akan mengisi paru-paru sehingga rongga dada bengembang, kemudian saat menghembuskan nafas, udara akan keluar dari paru-paru sehingga rongga dada kembali seperti semula dan begitu seterusnya.
    2. Saat mengucapkan bunyi [p, t, c, k] dan bunyi [b, d,j, g]
    • Saat mengucapkan bunyi [p dan b] kedua bibir bersentuhan lalu terbuka
    • Saat mengucapkan bunyi [t] ujung lidah berada diantara gigi atas dan bawah yang sedikit terbuka
    • Saat mengucapkan bunyi [c, j, dan g] mulut terbuka sedikit
    • Saat mengucapkan bunyi [d] lidah menyentuh langit-langit mulut
    • Saat mengucapkan bunyi [k] mulut terbuka lebar dan lidah tetap berada dibawah.
    3. Pada saat mengucapkan bunyi [m] dan bersamaan dengan hidung ditutup, udara yang keluar akan terhambat sehingga tidak menghasilkan bunyi [m] yang sempurna atau samar.

    BalasHapus
  13. Nama : Wahyu Mardaning Hardiyanti
    NIM : A310200065
    Kelas : II B

    Umpan Balik

    a. Pada saat menghirup udara ke dalam paru-paru, yang saya rasakan adalah rongga dada saya mengembang, yang disebabkan oleh tekanan udara di luar lebih besar pada saat paru-paru mengembang. Dan pada saat menghembuskan keluar dari paru-paru, rongga dada saya kembali seperti semula.

    b. Yang saya rasakan pada saat mengucapkan bunyi [p, t, c, k] dan bunyi [b, d, j, g]
    ~ Pada bunyi [p, b] kedua bibir tertutup dan udara ikut keluar melalui mulut
    ~ Pada bunyi [t, c, k, d, j, g] mulut terbuka dan udara masuk ke dalam mulut
    ~ Pada bunyi [k] mulut terbuka lebar
    ~ Pada bunyi [t] ujung lidah terletak di antara gigi atas dan gigi bawah dan ujung lidah sedikit keluar.
    ~ Pada bunyi [d] ujung lidah menyentuh gusi atas
    ~ Pada bunyi [c, j] lidah menyentuh bagian atas

    c. Karena pada saat mengucapkan bunyi [m] udara keluar melalui rongga hidung, jika rongga hidung tertutup, maka pengucapan bunyi [m] tidak terdengar dengan jelas.

    BalasHapus
  14. Nama: Athifah Mulyananda Wahyu Larashati
    NIM: A310200087
    Kelas; 2B

    Umpan balik

    a. ketika menghirup udara, rongga dada mengembang dan ketika udara dihembuskan rongga dada kembali mengecil.

    b. ketika mengucapkan bunyi (p, b) bibir saling bersentuhan dan udara keluar dari mulut, ketika mengucap bunyi (c, j, g, k) bibir saling terbuka, ketika mengucap bunyi (t) lidah berada di antara gigi atas dan gigi bawah, dan ketika mengucap bunyi (d) ujung lidah berada di dinding mulut.

    c. karena ketika mengucapkan bunyi (m) udara di mulut dan hidung keluar bersamaan, apabila hanya keluar di salah satu hidung/mulut, maka tidak bisa terucap.

    BalasHapus
  15. Nama : Hanifah Fitriyani
    NIM : A310200070
    Kelas : 2B

    Umpan balik :
    a. Ketika saya menghirup udara (menarik nafas) otot diafragma akan berkontraksi dari melengkung ke atas menjadi lurus. Saat itu juga otot tulang rusuk berkontraksi dan rongga dada menjadi mengembang. Dan ketika saya menghembuskan nafas otot diafragma dan otot tulang rusuk melemas sehingga rongga dada akan mengecil dan kembali pada keadaan semula.

    b. Saat saya mengucapkan bunyi [p, t, c, k] dan bunyi [b, d, j, g] :
    - Ketika saya mengucapkan bunyi (t) ujung lidah keluar sedikit dan gigi atas maupun bawah sedikit menggigit ujung lidah yang keluar.
    - Ketika saya mengucapkan bunyi (p, b) bibir atas dan bawah otomatis bersentuhan.
    - Saat saya mengucapkan bunyi (t, c, k, d, j, g) posisi mulut sedikit terbuka (bibir atas bawah tidak bersentuhan).
    - Ketika saya mengucapkan bunyi (d, c, j) ujung lidah akan secara otomatis menyentuh langit-langit mulut.

    c. Ketika mengucapkan bunyi (m) dan menutup lubang hidung maka bunyi (m) tidak akan terdengar secara jelas dan akan menghambat, hal ini dikarenakan terjadinya proses fonasi ora-nasal. Jika lubang hidung ditutup maka udara tidak dapat mengalir ke lubang hidung sehingga bunyi (m) tidak dapat diucapkan dengan jelas bahkan bunyi (m) tidak dapat terdengar.

    BalasHapus
  16. Nama : Falia Amaranila Maharani
    NIM : A310200082
    Kelas : 2B

    Umpan Balik

    A. Yang saya rasakan saat menghirup udara ke dalam paru-paru adalah rongga dada terasa mengembang. Sedangkan pada saat menghembuskannya keluar, dada terasa mengecil seperti semula.

    B. Yang saya rasakan saat mengucapkan
    bunyi [p, t, c, k] dan bunyi [b, d, j, g]
    -Saat mengucapkan [p, b] bibir bawah dan bibir atas merapat/ bersentuhan.
    -Saat mengucapkan [t] lidah berada diantara gigi atas dan gigi bawah. Dengan posisi ujung lidah sedikit keluar.
    -Saat mengucapkan [c, j, g]
    Mulut sedikit terbuka, gigi atas dan gigi bawah menyatu.
    -Saat mengucapkan [d]
    Posisi lidah menyentuh gusi gigi atas hingga mulut bagian atas.
    -Saat mengucapkan [k]
    Mulut terbuka lebar

    C. Pada saat mengucapkan huruf [m] udara yang keluar melalui rongga hidung. Ketika rongga hidung ditutup, udara tidak dapat keluar sehingga pengucapan huruf [m] tidak terdengar seperti pengucapan huruf [m].

    BalasHapus
  17. NAMA : Zulfa Mabila Herman
    NIM : A310200077
    KELAS : 2B


    Umpan balik


    A. Pertama yang saya rasakan saat menghirup udara ke dalam paru-paru, yaitu udara masuk kedalam tenggorokan lalu paru-paru, hal itu mengakibatkan rongga dada menjadi mengembang, dan ketika saya mengembuskan udara keluar, area dada kembali normal seperti semula.


    B. Yang saya rasakan ketika mengucapkan bunyi [p, t, c, k] dan bunyi [ b, d, j, g] :
    • Ketika mengucapkan bunyi (p,b) bagian bibir terbuka sedikit, lidah tidak nampak tetapi bagian atas dan bawah bibir saling bersentuhan. Sehingga menimbulkan bunyi [p = pe, b = be].
    • Ketika mengucapkan bunyi [t, d] bagian lidah akan berada diantara gigi atas dan bawah, udara seperti berhembus keluar dari dalam mulut, lalu lidah nampak sedikit. Sehinga menimbulkan bunyi [t = te, d = de].
    • Ketika mengucapkan bunyi [c, j, g] bagian ini bibir terbuka tidak teralu lebar, lalu bagian atas dan bawah bibir tidak saling bersentuhan, gigi terlihat ketika pengucapan itu terjadi. Sehingga menimbulkan bunyi [c= ce, j = je, g = ge].
    • Ketika mengucapkan bunyi [k] maka mulut akan terbuka lebar, bibir atas dan bawah tidak saling bersentuhan. Sehingga menimbulkan bunyi [k = ka].


    C.Ketika saat mengucapkan bunyi [m] lalu menutup lubang hidung tidak terdengar bunyi [m], hal itu terjadi karena udara dibagian area rongga hidung mengalami penghambatan/tersumbat, yang mengakibatkan bunyi [m] tidak terdengar begitu jelas.

    BalasHapus
  18. Nama : Hasna Rofifah
    NIM : A310200093
    Kelas : IIB

    Umpan Balik🔃
    a. Saat menghirup udara masuk ke paru-paru saya merasakan otot-otot pernapasan di bagian rongga dada saya mengembang, sedangkan saat saya menghembuskan udara keluar otot-otot dalam rongga dada saya berelaksasi sehingga kembali seperti kondisi semula.

    b. Yang saya rasakan saat mengucapkan bunyi [p,t,c,k] adalah adanya tekanan kekuatan pada saat bunyi tersebut diucapkan sehingga menghasilkan bunyi yang jelas dan keras, sedangkan saat mengucapkan bunyi [b,d,j,g] saya merasakan sedikit tekanan sehingga bunyi yang dihasilkan terkesan halus.

    c. Hal itu dikarenakan bunyi [m] termasuk bunyi nasal dimana dihasilkan dari udara yang keluar melalui lubang hidung, jadi saat kita menutup lubang hidung lalu mengucapkan bunyi [m] maka udara tidak dapat keluar atau akan terhambat sehingga pengucapan bunyi [m] menjadi tidak terdengar atau samar.

    BalasHapus
  19. Nama : Ahanafa Nur Anggoro
    NIM : A310200055
    Kelas : IIB

    Umpan balik
    a. Yang saya rasakan pada saat menghirup udara ke dalam paru-paru maka rongga paru-paru mengembang dan mengehembuskan udara maka paru-paru Kembali deperti semula
    b. Saat pengucapan
    [p,b] bibir saling bersentuhan
    [c,j] gigi saling bersentuhan dengan lidah sedikit menyentuh gigi bagian belakang
    [t] lidah agak di gigit
    [d] lidah menyentuh langit-langit mulut
    [k,g] mulut sedikit terbuka
    c. Saat mengucapkan bunyi [m] dan menutup lubang hiduang, maka tidak terdengar bunyi [m] sebab rongga hidung tertutup senghingga tidak dapat mengeluarkan bunyi

    BalasHapus
  20. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  21. Nama : Bernicha Andria Dewanti
    NIM : A310200083
    Kelas : IIB

    Umpan balik

    a. Yang saya rasakan saat menarik napas, otot diafragma berkontraksi, yaitu dari posisi melengkung ke atas menjadi lurus. Bersamaan dengan itu, otot tulang rusuk juga berkontraksi, akibatnya rongga dada mengembang. Kemudian ketika mengeluarkan napas, otot diafragma dan otot tulang rusuk melemas, sehingga rongga dada mengecil.

    b. Bunyi [p, t, c, k] termasuk bunyi tidak bersuara. Bunyi [b, d, j, g] termasuk bunyi bersuara.
    - bunyi [p dan b] termasuk konsonan hambat letup bilabial, yang saya rasakan yaitu merapatkan bibir bawah sebagai artikulator aktif dengan bibir atas sebagai artikulator pasif.
    - bunyi [t] termasuk konsonan hambat letup apiko-dental, yang saya rasakan yaitu pangkal lidah sebagai artikulator aktif menyentuh gigi atas sebagai artikulator pasif.
    - bunyi [d] termasuk konsonan hambat letup apiko-palatal, yang saya rasakan yaitu pangkal lidah sebagai artikulator aktif menyentuh langit-langit atas sebagai artikulator pasif.
    - bunyi [c dan j] termasuk konsonan hambat letup medio-palatal, yang saya rasakan yaitu menempelkan tengah lidah sebagai artikulator aktif ke langit-langit atas sebagai artikulator pasif.
    - bunyi [k dan g] termasuk konsonan hambat letup dorso-veral, yang saya rasakan yaitu menempelkan pangkal lidah sebagai artikulator aktif ke langit-langit bawah sebagai artikulator pasif.

    c. Bunyi [m] termasuk bunyi bersuara. Dan juga termasuk konsonan bilabial. Dalam hal ini, bunyi [m] sebagai bunyi nasal (sengau), yaitu terjadi bila jalur udara dihambat di daerah artikulasi, namun udara berhasil keluar melalui hidung. Konsonan nasal terjadi karena udara keluar melalui hidung. Jadi, konsonan sengau tidak bisa berbunyi sempurna jika hidung ditutup.

    BalasHapus
  22. NAMA : ALEGRA AKBAR YOGANTARA
    NIM : A310200073
    KELAS : II B

    1. Yang saya rasakan saat menghirup udara kedalam paru-paru adalah rongga dada mengembang dan ketika saya menghembuskan keluar dari paru-paru rongga dada mengecil, sehingga udara dalam paru-paru dan rongga dad kembali normal.

    2. yang saya rasakan pada saat mengucapkan bunyi (p,t,c,k) dan bunyi (b,d,j,g) saat mengucapkan (p dan b) kedua bibir saling bersentuhan, bibir bawah sebagai artikulator aktif merapat pada bibir atas sehingga berperab sebagai artikulator pasif. sehingga menjadu bunyi yang disebut bilabial.

    saat mengucapkan (t,c,j) lidah terasa menyentuk gigi.

    saat mengucapkan (k,g,d) lidah terasa menyentuh langit-langit keras.

    3. Jika saat mengucapkan bunyi [m] lubang hidup ditutup maka tidak terdapat suara, dan tidak terdengar bunyi [m]. Karena pada saat mengucapkan bunyi [m] udara keluar dari mulut dan sebagian dari hidung.

    BalasHapus
  23. Nama : Fuad Hanafi
    Nim : A310200060
    Kelas : 2B

    Umpan Balik!

    a. Yang saya rasakan saat menghirup udara ke dalam paru-paru dan menghembuskannya keluar dari paru-paru adalah ketika saya menghirup udara dan menarik nafas, otot diafragma berkontraksi, dari posisi melengkung ke atas menjadi lurus. Bersamaan dengan itu, otot tulang rusuk juga berkontraksi, sehingga rongga yang ada di dalam dada mengembang dan pada saat saya menghembuskannya, otot diafragma dan otot tulang rusuk melemas, sehingga rongga yang ada di daam dada mengecil dan kembali normal/seperti semula.

    b. Yang saya rasakan pada saat mengucapkan bunyi [p, t, c, k] dan bunyi [b, d, j, g], antara lain:
    • Saat mengucapkan bunyi [p, b] kedua bibir terasa tertutup dan udara ikut keluar melalui mulut.
    • Saat mengucapkan bunyi [t] maka ujung lidah mengarah ke gigi atas dan bawah.
    • Saat mengucapkan bunyi [c, d, j] maka rongga mulut dan gigi terbuka lalu tertutup sedikit dan lidah menyentuh gusi atas.
    • Pada saat mengucapkan bunyi [k, g] maka gigi terbuka sedikit dan lidah tetap diposisinya tidak bergerak.

    c. Pada saat mengucapkan bunyi [m] dan menutup lubang hidung, maka tidak dapat terdengar bunyi [m], dikarenanakan dalam hal tersebut tidak adanya udara yang mengalir yang masuk ke dalam paru-paru.
    Seperti yang kita ketahui dan rasakan, mengalirnya udara merupakan langkah awal di dalam memproduksi sebuah bunyi bahasa. Maka dari itu, apabila disaat ketika kita mengucapkan bunyi [m] sambil menutup hidung kita, bunyi [m] tidak akan terdengar karena udara yang ada di dalam rongga hidung serasa terhambat.

    BalasHapus
  24. Nama : Nessa Mariska N
    NIM : A310200096
    Kelas : 2B

    A) Yang saya rasakan saat menghirup udara ke paru-paru yaitu ketika udara masuk melalui tenggorokan, otot diafragma berkontraksi sehingga rongga dada mengembang. Sedangkan saat mengembuskan napas, otot diafragma relaksasi sehingga rongga dada mengecil.
    B) Yang saya rassakan pada saat mengucapkan bunyi [p, t, c, k] dan bunyi [b, d, j, g]
    - Saat mengucap bunyi [p, b] bibir tertutup rapat bersamaan dengan tekanan udara yang keluar saat mulut terbuka. Ini termasuk bunyi oral.
    - Saat mengucap bunyi [k, g] bibir terbuka, udara keluar setelah belakang lidah dan langit-langit belakang bersentuhan.
    - Saat mengucap bunyi [t, d] posisi bibir sedikit terbuka, ujung lidah menyentuh daerah gigi bagian atas.
    - Saat mengucap bunyi [c, j] posisi mulut terbuka sedikit dengan lidah menyentuh ujung gigi dan langit-langit atas.
    C) Saat mengucapkan bunyi [m] dan menutup lubang hidung, bunyi tidak akan keluar dengan sempurna karena arus udara keluar melalui rongga hidung setelah terhambat di daerah artikulasi, ini disebut sebagai bunyi nasal.

    BalasHapus
  25. Nama: Latifah Nurul Kasanah
    NIM: A310200052
    Kelas: II B

    Umpan balik.

    1. Yang saya rasakan saat menghirup udara dari paru-paru dan menghembuskan keluar dari paru-paru adalah dalam rongga dada saya mengembang, karena pada saat itu tekanan udara dari luar lebih besar dan mengakibatkan udara masuk kedalam paru-paru, dan saat menghembuskannya keluar rongga dada akan mengempis sehingga tekann udara dalam paru-paru lebih kecil atau rendah dan rongga dada akan normal kembali.
    2. -Yang saya rasakan saat mengucap bunyi [p, t, c, k] dan [b, d, j, g], udara akan keluar dari mulut
    - pada saat saya mengucapkan bunyi [p, b] kedua bibir akan bersentuhan atau mengecap
    - pada saat mengucap bunyi [t, c, k, d, j, g] mulut akan terbuka
    -pada saat mengucap bunyi [t] lidah berada diujung dan diantara gigi atas dan gigi bawah
    -pada saat mengucap bunyi [c, d, j] lidah akan mengenai gusi atas dan gigi
    3. Saat mengucap bunyi [m] dan menutup hidung maka tidak akan terdengar bunyi [m], karena bunyi [m] udara keluar mellaui rongga hidung dan posisi mulut tertutup sehingga tidak ada udara yang keluar dari mulut, dan saat mengucap bunyi [m] terjadi proses ora-nasal dan disebabkan karena bunyi [m] termasuk bunyi bilabilal yang dimana bunyi itu dihasilkan dengan mempertemukan kedua belah bibir yang bertindak sebagai artikulator dan titik artikulasi

    BalasHapus
  26. Nama : Affri Sasanti Dwihana
    Nim : A310200092

    Umpan balik

    - Yang saya rasakan ketika menghirup udara melalui hidung lalu masuk ke dalam paru-paru adalah rongga dada terasa mengembang, kemudian ketika saya menghembuskannya keluar dari paru-paru yang saya rasakan adalah rongga dada kembali seperti semula.
    - Yang saya rasakan pada saat mengucapkan bunyi (p, t, c, k)dan bunyi (b, d, j, g) yaitu Saat saya mengucapkan bunyi [p, b] kedua bibir saling bersentuhan, terasa tertutup dan udara ikut keluar melalui mulut yaitu disebabkan karena bibir bawah digunakan sebagai artikulator aktif. Sedangkan saat saya mengucapkan bunyi [t] maka ujung lidah mengarah ke gigi atas dan bawah. Lalu Saat mengucapkan bunyi (c, d, j, k, g) maka rongga mulut dan gigi terbuka lalu tertutup sedikit dan lidah menyentuh gusi atas.
    - saya mencoba saat saya mengucapkan m dan lubang hidung saya tutup bunyi yang keluar bukan huruf M. karena pada saat mengucapkan bunyi m udara keluar melalui rongga hidung, jika rongga hidung tertutup, maka pengucapan bunyi [m] tidak terdengar dengan jelas karena udara terhambat keluar.

    BalasHapus
  27. Nama : Abidah Ulul 'Azmi
    NIM : A310200094
    Kelas : II B

    a. Saat menghirup udara ke dalam paru-paru, maka rongga dada akan mengembang secara perlahan-lahan kemudian ketika udara telah memenuhi kapasitas paru-paru dan dihembuskan keluar melalui rongga mulut atau hidung, maka rongga dada perlahan-lahan akan kembali seperti semula.

    b. Saat mengucapkan bunyi (p) maka kedua belah bibir akan bertemu, hal ini akan terjadi pula saat menyebut bunyi (b), kemudian saat mengucapkan bunyi (t) lidah akan menyentuh gigi atas dan gigi bawah dan mulut akan terbuka, sedangkan ketika mengucapkan bunyi (j), (c)dan (d) lidah menyentuh langit-langit serta mulut menjadi terbuka sehingga udara keluar melalui rongga mulut. Saat mengucapkan bunyi (k) dan (g) lidah tidak bergerak namun mulut terbuka, dalam mengucapkan bunyi (k), mulut akan terbuka sepenuhnya.

    c. Saat mengucapkan bunyi(m) dengan menutup lubang hidung maka bunyi (m) tidak akan terdengar karena udara yang seharusnya dikeluarkan melalui rongga hidung sebagai bagian dari proses terjadinya bunyi nasal atau sengal termasuk bunyi (m) tidak berhasil, sehingga ketika tidak ada udara yang mengalir dan keluar melalui rongga hidung maka proses menghasilkan bunyi nasal dalam hal ini bunyi (m)tidak akan dapat terjadi.

    BalasHapus
  28. Nama : Aida Fitriani
    NIM : A310200091
    Kelas : IIB

    a. Yang saya rasakan ketika menghirup udara adalah otot diafragma berkontraksi bersamaan dengan itu otot tulang rusuk juga berkonstraksi,akibatnya rongga dada mengembang. Pada saat mengeluarkan napas otot diafragma dan otot tulang rusuk melemas, sehingga rongga dada mengecil.

    b. Yang saya rasakan pada saat mengucapkan bunyi [p,t,c,k]dan bunyi [b,d,j,g]
    - Pada bunyi [p,b] kedua bibir tertutup atau terketuk.
    - Pada bunyi [t,c,k,d,j,g] mulut terbuka.
    - Pada bunyi [t] ujung lidah terletak diantara gigi atas dan bawah ujung lidah agak keluar antara gigi atas dan bawah.
    - Pada bunyi [d] ujung lidah menyentuh gusi atas sebagai titik artikulasi.
    - Pada bunyi [c,j] lidah tengah menyentuh gusi atau langit-langit atas.
    - Pada bunyi [p,k,b,g] lidah tidak begerak dan tetap berada diposisinya.

    c. Karena pada saat mengucapkan bunyi [m] arus udaranya keluar mealui rongga mulut, tidak dapat keluar melalui rongga hidung, maka terjadi proses nasal yang mengalami proses fonasi udara akan mengalir kerongga hidung sehingga menghasilkan bunyi nasal.

    BalasHapus
  29. Nama: Putri Ayu Cahyani
    Nim: A310200081

    1. Pada saat saya menarik nafas, rongga dada mengembang dan sebaliknya ketika saya menghembuskan nafas rongga dada kembali seperti semula.

    2. Saat mengucapkan bunyi [b,p] terjadi pada kedua belah bibir, bibir bawah merapat pada bibir atas, dan termasuk bunyi oral.
    - Saat mengucapkan bunyi [t,d] terjadi pada daun lidah dan gusi, dalam hal ini daun lidah menempel pada gusi, dan termasuk konsonan laminoalveolar.
    - Saat mengucapkan bunyi [k,g] terjadi pada pangkal lidah dan velum(langit-langit lunak). Semulanya yang mulut tertutup dengan penekanan udara kemudian mulut dibuka dengan posisi lidah yang tetap.
    - Saat mengucapkan bunyi [c,j] terjadi dengan unjuk gigi dengan bibir tipis lalu udara ditekan kemudian lidah di langit-langit mulut dilepaskan dengan rahang bawah sedikit ditarik ke bawah. Disini altikulator aktif menghambat sepenuhnya aliran udara,lalu membentuk celah sempit dengan artikulator pasif.

    3. pada saat saya mengucapkan bunyi (m) bersamaan dengan menutup hidup maka tidak terjadi huruf (m) karena udara terhambat.

    BalasHapus
  30. Nama : Fauziah Umi Latifah
    Nim : A310200057

    Umpan Balik

    A.Pada saat menghirup udara ke dalam paru-paru yang saya rasakan yaitu didalam rongga dada saya mengembang menghembuskan. Sedangkan saat menghembuskan keluar dari paru-paru rongga dada saya kembali seperti semula paru paru mengempis
    .


    B.Yang saya rasakan pada saat mengucapkan bunyi p,t,c,k dan bunyi b,d,j,g pada bunyi p,dkedua bibir tertutup atau terketuk disebut bilabial sedangkan bunyi t,c,k,d,j,g mulut terbuka. •Pada bunyi t ujung lidah terletak diantara gigi atas dan bawah ujung lidah agak keluar diantara gigi atas dan bawah. Saat mengucapkan bunyi t,cj lidah menyentuh gigi atas.


    C. Karena dihasilkan membuka dengan membuka arus udara ke luar melalui rongga mulut, tapi menutup jalan tidak dapat keluar melalui rongga hidung dengan hal itu bunyi m tidak keluar atau terjadi proses nasal dimana bunyi mengalami proses fonasi udara akan mengalir ke rongga hidung sehingga menghasilkan bunyi nasal.

    BalasHapus
  31. Nama : Frianando Erlangga
    NIM : A310200056
    Kelas : 2B
    Umpan Balik

    a. Yang saya rasakan saat menghirup udara ke dalam paru-paru dan menghembuskannya keluar dari paru-paru adalah ketika saya menghirup udara dan menarik nafas, otot diafragma berkontraksi, dari posisi melengkung ke atas menjadi lurus. Bersamaan dengan itu, otot tulang rusuk juga berkontraksi, sehingga rongga yang ada di dalam dada mengembang dan pada saat saya menghembuskannya, otot diafragma dan otot tulang rusuk melemas, sehingga rongga yang ada di daam dada mengecil dan kembali normal/seperti semula.

    b. Yang saya rasakan pada saat mengucapkan bunyi (p,t,c,k) dan bunyi (b,d,j,g) saat mengucapkan (p dan b) kedua bibir saling bersentuhan, bibir bawah sebagai artikulator aktif merapat pada bibir atas sehingga berperab sebagai artikulator pasif. sehingga menjadu bunyi yang disebut bilabial.
    saat mengucapkan (t,c,j) lidah terasa menyentuk gigi.
    saat mengucapkan (k,g,d) lidah terasa menyentuh langit-langit keras.

    c. Bunyi [m] termasuk bunyi bersuara. Dan juga termasuk konsonan bilabial. Dalam hal ini, bunyi [m] sebagai bunyi nasal (sengau), yaitu terjadi bila jalur udara dihambat di daerah artikulasi, namun udara berhasil keluar melalui hidung. Konsonan nasal terjadi karena udara keluar melalui hidung. Jadi, konsonan sengau tidak bisa berbunyi sempurna jika hidung ditutup.

    BalasHapus
  32. Nama : Aprilia Dwi Hastuti
    NIM : A310200061
    Kelas : II B
    Umpan balik

    A. Yang saya rasakan pada saat menghirup udara ke dalam paru-paru dan menghembuskannya keluar dari paru-paru, yaitu saya merasa rongga dada saya mengembang dan pada saat itu terjadi, otot diafragma berkontraksi bersamaan dengan otot tulang rusuk. Pada saat menghembuskan nafas, udara keluar melalui rongga mulut atau hidung. Otot diafragma dan otot tulang rusuk melemas, sehingga saya merasa rongga dada saya mengempis dan normal kembali.

    B. Yang saya rasakan saat mengucapkan bunyi (p, t, c, k) dan bunyi (b, d, j, g), yaitu:

    1. Pada saat mengucapkan bunyi (d), kedua bibir tertutup lalu terbuka.
    2. Pada saat mengucapkan bunyi (t), ujung lidah terletak di tengah-tengah gigi dan ujung lidah keluar sedikit.
    3. Pada saat mengucapkan bunyi (c, j), mulut terbuka dan lidah menyentuh langit-langit gusi.
    4. Pada saat mengucapkan bunyi (p, b, k, g), mulut terbuka dan posisi lidah tidak bergerak berada di tengah-tengah.

    C. Karena pada saat mengucapkan bunyi "m", udara akan keluar melalui hidung. Dan apabila rongga hidung tertutup, maka pengucapan bunyi "m" tidak terdengar jelas.

    BalasHapus
  33. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  34. Nama : Ismi Azizah
    NIM : A310200074
    Kelas : II B

    A. Yang saya rasakan pada saat menghirup udara ke dalam paru-paru dan menghembuskannya keluar dari paru-paru, yaitu diafragma berkontraksi sehingga paru-paru bisa mengembang ke ruang ekstra dan udara masuk. Pada saat menghembuskan nafas, udara keluar melalui rongga mulut atau hidung. Otot diafragma dan otot tulang rusuk kembali melemas lagi

    B. Saat mengucapkan bunyi [b,p] bibir bawah merapat pada bibir atas, dan termasuk bunyi oral.

    - Saat mengucapkan bunyi [t,d] daun lidah menempel pada gusi, dan termasuk konsonan laminoalveolar.

    - Saat mengucapkan bunyi [k,g] terjadi pada pangkal lidah dan velum (langit-langit lunak). Semulanya yang mulut tertutup dengan penekanan udara kemudian mulut dibuka dengan posisi lidah yang tetap.

    - Saat mengucapkan bunyi [c,j] terjadi dengan unjuk gigi dengan bibir tipis lalu udara ditekan kemudian lidah di langit-langit mulut dilepaskan dengan rahang bawah sedikit ditarik ke bawah. Altikulator aktif menghambat sepenuhnya aliran udara,lalu membentuk celah sempit dengan artikulator pasif

    C. Ketika mengucapkan bunyi [m] dengan menutup lubang hidung, maka yang terjadi adalah tidak terdengar bunyi [m]. Hal ini terjadi karena pada saat mengucapkan bunyi [m] disertai udara keluar dari hidung. Ketika hidung ditutup maka tidak bisa mengeluarkan udara yang terhambat sehingga tidak terdengar bunyi [m]. Bunyi [m] merupakan salah satu bunyi nasal atau sengau yang dapat terjadi karena udara yang mengalir ada yang melalui rongga hidung.

    BalasHapus
  35. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  36. Nama : Bayu Dwi Nugroho
    Nim : A310200086
    Kelas : II B
    Umpan balik

    A. Saya rasakan ketika menghirup udara melalui hidung lalu masuk ke dalam paru-paru adalah rongga dada terasa mengembang, kemudian ketika saya menghembuskannya keluar dari paru-paru yang saya rasakan adalah rongga dada kembali seperti semula.


    B. Yang saya rasakan saat mengucap bunyi [p, t, c, k] dan [b, d, j, g], udara akan keluar dari mulut.
    - pada saat saya mengucapkan bunyi [p, b] kedua bibir akan bersentuhan atau mengecap.
    - pada saat mengucap bunyi [t, c, k, d, j, g] mulut akan terbuka.
    -pada saat mengucap bunyi [t] lidah berada diujung dan diantara gigi atas dan gigi bawah.
    -pada saat mengucap bunyi [c, d, j] lidah akan mengenai gusi atas dan gigi.


    C. Disaat mengucapkan bunyi [m] dan menutup lubang hidung, maka tidak terdengar bunyi [m] sebab rongga hidung tertutup sehingga tidak dapat mengeluarkan bunyi. Bunyi [m] merupakan salah satu bunyi nasal atau sengau yang dapat terjadi karena udara yang mengalir ada yang melalui rongga hidung.

    BalasHapus
  37. Nama: Laras Kinasih
    NIM: A310200054
    Kelas: IIB
    Umpan balik

    a. Yang saya rasakan ketika menghirup udara kedalam paru-paru adalah rongga dada saya terasa mengembang, lalu kemudian ketika saya menghembuskannya keluar dari paru-paru yang saya rasakan adalah rongga dada saya kembali seperti semula.

    b. Yang saya rasakan ketika mengucapkan bunyi [p, t, c, k] dan bunyi [b, d, j, g] adalah saat saya mengucapkan bunyi [p, b] bibir atas dan bibir bawah akan saling bersentuhan. Pada saat saya mengucapkan bunyi [t, c, k, d, j, g] kedua mulut akan saling terbuka. Dan pada saat mengucapkan bunyi [p, k, b, g] lidah tidak bergerak, pada bunyi [t], ujung lidah berada di antara gigi atas dan bawah, lalu pada bunyi [c, j] lidah menyentuh gusi atas, dan pada bunyi [d] ujung lidah menyentuh gusi atas.

    c. Ketika saya mengucapkan bunyi [m] sambil menutup lubang hidung maka tidak terdengar bunyi [m], karena tidak adanya udara dalam paru-paru, jadi tidak ada udara yang bisa dialirkan sehingga menjadi terhambat.karena awal proses mengalirnya udara inilah yang menjadikan bunyi bahasa itu terjadi.

    BalasHapus
  38. Nama: Meisyifa Triandiva
    NIM: A310200064
    Kelas: 2B

    Umpan Balik
    A. Yang saya rasakan ketika saya menghirup udara ke dalam paru-paru dan menghembuskannya keluar adalah, saya merasa rongga dada mengembang karena kontraksi, lalu setelah udara keluar dari paru-paru rongga dada mulai mengecil dan kembali normal.

    B. Yang saya rasakan ketika mengucapkan bunyi [p, t, c, k] dan bunyi [b, d, j, g] adalah:
    (-) Pada saat mengucapkan bunyi [p dan b] bibir bersentuhan
    (-) Pada bunyi [t, c, k, d, j, g] mulut terbuka, udara masuk ke dalam mulut, dan lidah bergerak sesuai yang di ucapkan
    (-) Pada bunyi [k, g] lidah tidak bergerak dan mulut terbuka lebar agar udara dapat keluar
    (-) Pada bunyi [c, j] lidah menyentuh langit-langit
    (-) Pada bunyi [t, d] mulut terbuka sedikit

    C. Pada saat mengeluarkan bunyi [m], udara mengalir keluar melalui rongga hidung dan posisi mulut tertutup, sehingga tidak ada udara yang keluar dari mulut, sehingga dibuat bunyi [m], dan ketika rongga hidung ditutup, udara internal terhalang, sehingga tidak mungkin untuk mendengar suara yang terdengar [m].

    BalasHapus
  39. Nama: Devi Yolanda
    NIM: A310200071
    Kelas 2B
    Umpan Balik:

    A. Yang saya rasakan saat menghirup udara ke dalam paru-paru ialah rongga dada mengembang, dan pada saat menghembuskannya keluar rongga dada kembali seperti semula.
    B. Ketika mengucapkan bunyi [p, t, c, k] dan bunyi [b, d, j, g] yang saya rasakan ialah pada saat menucapkan bunyi [p, b] kedua bibir saling bersentuhan. Saat mengucapkan bunyi [t, c, k, d, j, g] mulut terbuka. Saat mengucapkan bunyi [p, k, b, g] lidah tidak bergerak. [t, d] lidah ditekan ke langit-langit mulut atau ujung lidah menyentuh gusi atas. Pada saat mengucapkan [c, j] lidah terasa menyentuh bagian atas.
    C. Saat mengucapkan bunyi [m] dan menutup lubang hidung maka tidak terdengar bunyi [m], dikarenakan udara akan terhambat sehingga tidak akan terdengar bunyi [m]. Bunyi [m] merupakan salah satu bunyi nasal atau sangau yang terjadi karena udara mengalir pada rongga hidung. Jadi saat mengucapkan bunyi [m] dan menutup lubang hidung tidak akan terdengar sebab udara tidak mengalir pada rongga hidung.

    BalasHapus
  40. Nama : Yoga Riyanda
    Nim : A310200084
    Kelas : ll B

    Umpan Balik

    1. Saat menarik nafas, udara yang masuk akan mengisi paru-paru sehingga rongga dada bengembang, kemudian saat menghembuskan nafas, udara akan keluar dari paru-paru maka dada akan seperti semula , dan saya merasakan rileks

    2. •ketika mengucapkan bunyi (p, b) bibir saling bersentuhan dan udara keluar dari mulut
    • ketika mengucap bunyi (c, j, g, k) bibir saling terbuka dan tidak beraentuhan
    • ketika mengucap bunyi (t) lidah berada di antara gigi atas dan gigi bawah dan menyentuh dinding mulut
    • ketika mengucap bunyi (d) ujung lidah berada di dinding mulut dan mulut terbuka

    3. Disaat mengucapkan bunyi (m) dan menutup lubang hidung, maka tidak terdengar bunyi (m) sebab rongga hidung tertutup sehingga tidak dapat mengeluarkan bunyi. Bunyi (m) mengeluarkan dari hudung dan mulut dan dua bibir tertutup

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

FONOLOGI II A, B, DAN C

fonologi II A, B, DAN C.