FONOLOGI III A, B, C, DAN D PERTEMUAN KETIGA: Bagian A
BAGIAN
CP Perkuliahan |
Indikator |
Materi Ajar |
|
Membedakan bunyi
bahasa dengan fonem bahasa Menentukan fonem bahasa dalam satuan lingual kata |
Menyebutkan definisi bunyi bahasa Menyebutkan definisi fonem
bahasa Menentukan fonem bahasa dalam satuan lingual kata |
Konsep Fonem |
|
Linguistik memiliki cabang fonetik dan fonemik. Fonetik
merupakan ilmu yang mempelajari bunyi sedangkan fonemik merupakan ilmu yang
mempelajari fonem bahasa. Kajian bidang fonemik salah satunya berkaitan dengan
keyakinan bahwa ada fonem dalam bahasa sebagai satuan lingual yang bersifat
sistemik. Linguistik (linguistics)
sebagai ilmu empiris berkaitan dengan identitas fonem. Identitas fonempun
merupakan hal yang empiris, kurang sempurnalah pentur bahasa bila hanya
merasakan bahwa [t] dan [th] itu berbeda. Walaupun sudah dikaji dalam fonetik itu dua
bunyi yang berbeda dalam bahasa Inggris. Fonetik ialah studi tentang bunyi-buyi
ujar (Samsuri, 1983:91). Pengetahuan dan kemahiran menganalisis dan menghasilkan
bunyi bahasa diperoleh bidang fonetik. Fungsi alat ujar dalam rangka
menghasilkan bunyi bahasa dikenal dan didayagunakan. Bunyi bahasa sebagai kesan
psikis yang diterima syaraf manusia. Misal:
[t] dalam melafalkan kata stop
[th] dalam melafalkan kata top
Bunyi [t] dan [th] perlu dibuktikan dalam
kenyataan bertutur orang Inggris bahwa bunyi itu merupakan alofon dari fonem
/t/. Apa yang digunakan sebagai dasar untuk
bukti identitas fonem bahasa? Dasar bukti identitas fonem bahasa adalah
“fungsi pembeda” yang menjadi ciri khas fonem.
Unsur bahasa yang terkecil berupa lambang bunyi ujaran
yang disebut fonem. Ilmu yang
mempelajari fonem disebut fonologi (fonemik). Wujud bahasa lisan fonem hampir
sama dengan bunyi, bila bunyi bahasa itu sebagai realisasi fonem yang terdapat
di dalam bahasa. Bunyi bahasa tidak dapat dihitung jumlahnya. Setiap penutur
mengalami variasi bunyi dalam setiap kesempatan bertutur. Walaupun bunyi bahasa
tidak terhitung jumlahnya, namun para linguis tetap mengkaji bunyi dan dengan
cara tertentu mengklasifikasi bunyi bahasa.
Pengertian fonem dapat dinyatakan fonem sebagai unsur
bahasa yang terkecil dan dapat membedakan arti (makna). Pengertian ini
memberikan keyakinan bahwa setiap bunyi bahasa, baik bunyi bahasa segmental
maupun suprasegmental bila memiliki potensi membedakan (makna), maka ditetapkan
sebagai fonem bahasa.
Fonem bahasa dapat diklasifikasi menjadi dua yaitu fonem
vokal dan fonem konsonan.
Fonem vokal dihasilkan dengan membebaskan aur udara yang
keluar dari paru-paru (lungs). Fonem
vokal dibedakan lagi berdasarkan (a) posisi tinggi rendah lidah, (b) bagia
lidah yang bergerak, (c) striktur, dan (d) bentuk bibir.
Istilah striktur kadangkala disalahartikan dengan kata
struktur. Striktur adalah keadaan hubungan posisional antara artikulator aktif
dan artikulator pasif. Artikulator aktif adalah alat ucap yang bergerak menuju
alat ucap yang lain saat menghasilkan fonem bahasa. Artikulator pasif adalah alt ucap yang dituju
oleh artikulasi aktif saat menghasilkan fonem bahasa.
Fonem konsonan dihasilkan dengan menghambat arus udara
dari paru-paru. Klasifikasi fonem konsonan menggunakan (a) cara artikulasi atau
cara pengucapan, (b) tempat hambat atau tempat artikulasi, (c) bergetar
tidaknya pita-pita suara.
Fonem konsonan berdasarkan artikulasi atau cara
pengucapan. 1. Konsonan hambat letup atau stop, plosives yaitu konsonan yang
dihasilkan dengan hambatan penuh arus udara, kemudian hambatan itu dilepaskan
secara tiba-tiba. 2. Konsonan nasal/sengau yaitu konsonan yang dihasilkan
dengan menghambat secara rapat udara dari paru-paru dan mengalirkan
sedikit-sedikit melalui rongga hdung dengan cara bersama-sama menurunkan anak
tekak dan langit-langit agar udara mengalir melalui rongga hidung. 3. Konsonan
paduan yaitu konsonan hambat jenis khusus. Tempat artikulasinya di ujung lidah
dan gusi belakang. /ts. ds/. 4. Konsonan sampiran yaitu konsonan yang
diproduksi dengan menutup arus udara di tengah rongga mulut sehingga udara
keluar melalui kedua samping lidah atau sebuah samping saja. Fonem lateral /l/.
4. Konsonan geseran atau frikatif yaitu konsonan yang diproduksi dengan
menyempitkan jalan arus udara dari paru-paru sehingga jalan udara itu terhalang
dan keluar dengan bergeser. 5. Konsonan getar yaitu konsonan ang dihasilkan dengan
menghambat jalan arus udara dari paru-paru secara berulang-ulang dan cepat.
Konsonan getar-alveolar /r/. 6. Semivokal yaitu konsonan yang hubungan
antarpenghambat renggang terbentang atau renggang lebar.
Pembahasa
tentang fonem bahasa Indonesia digunakan untuk awal melangkah dalam memahami
sistem bahasa Indonesia. Seluruh aspek kebahasaan dalam bahasa Indonesia
memiliki aturan atau kaidah. Kaidah yang mengatur segala hal dalam bahasa
inilah yang disebut dengan sistem bahasa. Belajar bahasa bukan terbatas belajar
tentang satuan lingual yang terdapat di dallam bahasa. Namun, lebih jauh dari
itu yaitu sampai pada pemahaman mengenai sistem bahasa.
Kesempatan
yang baik ini secara sedikit demi sedikit pembaca saya ajak untuk memahasi
satuan lingual terkecil dalam bahasa yang disebut dengan fonem. Satuan lingual
yang seringkali hanya disebut dengan huruf. Huruf itu grafis yang melambangkan
fonem bahasa. Kajian fonologi ini mengarah kepada fonem sebagai satuan bahasa
terkecil yang memiliki fungsi, yaitu berfungsi sebagai pembeda makna.
Fonem
(Phoneme): Pandangan terhadap fonem bahasa.
Fonologi
(Phonology) –dikatakan sebagai, the study of the souncd systems of language”
(Hyman, 1975:1). Fonologi mengkaji
sistem bunyi bahasa.
Pelafalan
fonem dan tulisan bahasa seringkali menarik minat tersendiri untuk dikaji dari
sisi linguistis. Kepemahaman tentang fonem dan pelafalan ini menjadikan penutur
bahsaa tidak mengalami kesulitan manakala harus merealisasikan huruf yang
tertulis menjadi ucapan yang terdengar oleh telinga. Bahasa yang menggunakan
sistem tulisan fonetis tentu memiliki perbedaan dengan bahasa yang menggunakan
sisttem fonemis. Bunyi sama, tetapi direalisasikan ke dalam huruf yang berbeda.
Hal ini terjadi dalam bahasa bersistem fonetis. “The nature of a “phoneme” and differences betwen a phoneme and a
speech-sound may be illustrated by concret excaples, such as the following take
from various languages. The three k-sound of the English words keep, cart, and
cool can be heard to be different; one can also eaily feel the differences in
their manner of formation. Newertheless, from the linguistic point of view they
count as if they were one and the same. The write them phonetically with the
same letter k, since nothing is to be gained by using seperate letters for
them. “ (International Phonetic Association.Department of Phonetics.,
1949:2). Fonem /k/, /c/, dilafalkan k walaupun huruf beda. Hal itu sama dengan
Bahasa Perancis (French) Fonem /q/, /c/
dilafalkan k dalam kata qui, car,
cou. Walaupun kedua bahasa tidak memiiki hubungan.
Pelafalan
fonem yang pendek dan panjang. Misal:
/feet/
dan /fit/ dilafalkan [fi:t] dan [fit] (Southern English)
/taak/
dan /tak/ dilafalkan [ta:?] dan [ta?] (Belanda)
Menggunakan
huruf yang sama tetapi ada transkripsi yang berbeda.
Fonem
selanjutnya selalu berhubungan dengan bunyi karena secara linguistik menganggap
sebagai satu kesatuan.
Ada
dua bunyi e dan E yang dibedakan ssesuai dengan ucapan. Hal ini sudah
direalisasi dengan huruf yang berbeda.
Contoh
bahasa
Itali kata [venti] ‘twenty’ dan [tEnti]
‘winds’
bahasa
Perancis kata [ne] ‘nez’ dan [nE] ‘nait’
bahasa Rusia kata [–ne] ‘remain’dan [–nE] ‘region’
Fungsi Pembeda Fonem
Berikut ini contoh kajian fungsi pembeda fonem. Bahasa
Indonesia, contoh kata kasar yang
dilafalkan [kasar] dan kasur yang
dilafalkan [kasUr]. Ada satu perbedaan dalam dua kata tersebut yaitu bunyi [a]
sebagai vokoid tengah dengan bunyi [U] sebagai vokoid belakang yang
semitertutup bulat. Bunyi yang lain sama
pada kedua kata tersebut. Pasangan tersebut dinamakan pasangan minimal. Mengapa
disebut pasangan minimal? Pasangan yang memiliki perbedaan yang minimal yaitu
adanya satu perbedaan saja. Perbedaan [a] dan [U] berpotensi membedakan makna
kedua kata sehinngga dapat dinyatakan bahwa [a] itu merupakan fonem /a/ dan [U]
sebagai alofon dari bunyi [u] dinyatakan fonem /u/. Pembuktian yang menggunakan data empiris
dalam bahasa Indonesia ini memberikan kejelasan bahwa [a] dalam kata kasar dan [U] dalam kata kasur merupakan dua fonem yang berbeda, karena berfungsi membedakan
makna.
Sifat-sifat setiap fonem tidak sama, sesuai dengan bahasa
masing-masing. Hal ini terkait dengan sistem bahasa masing-masing. Maksudnya
identitas fonem hanya berlaku dalam bahasa tertentu saja. Bahasa Inggris bunyi [t] dan [th]
bukan dua fonem, tetapi dalam bahasa Cina (Mandarin) merupakan dua fonem yang
berbeda karena memiliki fungsi pembeda makna. Perhatikan kata tin yang
dilafalkan [tin] artinya ‘paku’ dan [thin] artinya ‘mendengar’. Bahasa
Belanda memiliki bentuk kebahasaan en
bila dilafalkan [En] artinya ‘ dan’, bila dilafalkan [en] artinya ‘satu’. Bukti inilah menunjukkan sifat identitas
fonem masing-masing bahasa berbeda.
Fakta potensial fonem sebagai pembeda makna dalam suatu
bahasa mempunyai kuantitas yang berbeda antara satu fonem dengan fonem yang
lain. Istilah yang digunakan ‘beban fungsional’. Bagaimanakah cara untuk
mengetahui beban fungsional masing-masing fonem? Hal ini dapat dilakukan dengan
menyusun pasangan minimal (minimal pairs)
dalam bahasa tertentu.
Menurut Muslich (2010:77) fonem adalah kesatuan bunyi
terkecil suatu bahasa. Bagaimanakah cara menentukan unsur bahasa berupa bunyi
atau fonem bahasa? Samsuri dalam buku Analisis
Bahasa membahasnya yaitu dengan premis-premis dan hipotesis-hipotesis kerja.
DISKUSIKALAH
Mengapa
fonem yang sama BISA dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakan menimbulkan
makna yang berbeda?
LATIHAN
1.
Kutiplah definisi bunyi dan fonem dari pendapat ahli yang lain! Apakah ada kata kunci
yang membedakan konsep bunyi dengan konsep fonem? Jelaskan masing-masing
sehingga jelas!
2.
Secara ringkas dalam menentukan fonem bahasa digunakan langkah mencari pasangan
minimal (minimal pairs). Carilah 3 pasangan
minimal yang dapat digunakan untuk menentukan fonem konsonan nasal /n/ dan /m/! Sumber data untuk membuktikan gunakan teks opini kliping Anda.
2.
istilah bunyi bahasa itu berbeda dengan fonem bahasa. Bagaimanakah cara
seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda jumlahnya dengan fonem bahasa?
3.
Sebelum khasanah fonem atau perbendaharaan fonem bahasa disusun, maka dilakukan
langkah kerja dalam menetapkan fonem bahasa. Bagaimanakah cara seseorang menentukan
fonem bahasa?
4.
Potensi fonem dalam sistem bahasa yaitu memiliki fungsi pembeda makna. Mengapa
fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna?
5.
Perhatikanlah buku-buku linguistik. Pembahasan mengenai bunyi bahasa digunakan
tanda [...] dan /.../ untuk menandai
adanya unsur bahasa yang berbeda. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan
dalam kajian bahasa!
6.
Kata berangan-angan mengandung jenis
fonem apa sajakah? Deskripsikanlah masing-masing fonemnya!
7.
Carilah pasangan minimal untuk menentukan beban fungsional fonem /r/ dan /l/
bahasa Indonesia.
8.
Mengapa ada fonem yang beban fungsionalnya tinggi dan ada yang beban
fungsionalnya rendah? Berikalnlah penjelasan mengenai kedua hal itu!
9.
Bacalah kamus Indonesia-Inggris carilah tiga kata
yang sama fonemnya dan dilafalkan berbeda sehingga memiliki arti yang beda.
DAFTAR
PUSTAKA
Hyman, Larry M. 1975. Phonology: Theory nd Analysis. USA: Holt, Rinehart, and Winston.
International
Phonetic Association.Department of Phonetics. 1949. The Principles of The International Phonetic Association London: International Phonetic Association.
Department of Phonetics University College.
Nama : Rifky Dhimas Nugroho
BalasHapusNIM : A310200020
Kelas : 3A
Mengapa fonem yang sama BISA dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakan menimbulkan makna yang berbeda? Karena adanya alofon, alofon adalah variasi fonem karena pengaruh lingkungan suku kata. Dan makna yang ditimbulkan akan berbeda tergantung fonem yang dilafalkan.
Nama : Rindy Aswin Pertiwi
BalasHapusNim : A310200196
Kelas : D
Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi, perubahan fonem bahasa Indonesia bisa terjadi karena pengucapan bunyi ujaran memiliki pengaruh timbal balik antara fonem yang satu dengan yang lain.Pelafalan yang bervariasi dapat menimbulkan makna yang berbeda.contoh : harus - arus? /h/ adalah fonem karena membedakan arti kata harus dan arus
Nama : Istikawati
BalasHapusNIM : A310200179
Kelas : 3D
SOAL :
Mengapa fonem yang sama BISA dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakah menimbulkan makna yang berbeda?
JAWAB :
Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi, karena posisi atau letak suatu fonem dalam suatu kata atau suku kata yang merupakan lingkungannya. Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi, disebabkan juga karena adanya realisasi dalam wujud bunyi yang bermacam-macam dari sebuah fonem yang disebut alofon. Apabila sebuah fonem memiliki alofon, maka fonem itu benar.
Pelafalan yang bervariasi dapat menimbulkan makna yang berbeda, karena adanya kemungkinan dua buah bentuk kebahasaan berpasangan minimal, Contohnya :
Kata "Serang" kata tersebut bisa berarti kata "Serang" menunjukkan Kota, dan kata "Serang" menunjukkan tindakan menyerang dalam pertempuran.
Nama : Putri Hapsari
BalasHapusNim : A310160112
Kelas : D
Mengapa fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi ? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakah menimbulkan makna yang berbeda ?
Jawaban :
Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi karena adanya pengaruh dari lingkungan yang dimasuki dimana hal tersebut disebut dengan Alofon. Sedangkan perbedaan pelafalan sendiri terjadi karena bangsa Indonesia terdiri atas berbagai etnis dan berbagai bahasa daerah sehingga pelafalan fonem-fonem bahasa Indonesia pasti dipengaruhi oleh sistem fonologi bahasa daerah masing-masing.
Misalnya : variasi pelafalan fonem /v/ dalam bahasa Indonesia oleh penutur dari etnik dan jenis kelamin yang berbeda. Fonem /v/ dilafalkan secara variatif, yaitu sebagai bunyi [f] dan [p]>
Nama: Dinda Cholifah
BalasHapusNIM: A310200068
Kelas: 3B
Perubahan fonem bahasa Indonesia bisa terjadi karena pengucapan bunyi ujaran memiliki pengaruh timbal balik antara fonem yang satu dengan yang lain. Lalu apakah pelafalan yang bervariasi menimbulkan makna yang berbeda? Jawabannya ya
Nama : Bernicha Andria Dewanti
BalasHapusNIM : A310200083
Kelas : 3B
DISKUSIKALAH
Mengapa fonem yang sama BISA dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakan menimbulkan makna yang berbeda?
Jawab: Seperti pengertian fonem sendiri yang dapat dinyatakan sebagai unsur bahasa yang terkecil dan dapat membedakan arti (makna), maka fonem bisa diucapkan bervariasi karena setiap fonem mempunyai kuantitas yang berbeda antara satu fonem dengan fonem yang lain. Istilah yang digunakan yaitu ‘beban fungsional’.
Jadi, pelafalan yang bervariasi berpotensi membedakan (makna).
Nama: Hafida Rochani
BalasHapusNIM: A310200053
Kelas: 3A
Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi karena pengaruh lingkungan yang dimasuki disebut alofon. Gambar atau lambang fonem dinamakan huruf, jadi fonem berbeda dengan huruf. Variasi ini terdiri dari: vokal, konsonan, diftong (vokal rangkap), dan kluster (konsonan rangkap).
Pelafalan yang bervariasi tersebut biasanya terjadi karena posisi atau letak suatu fonem dalam suatu kata atau suku kata yang merupakan lingkungannya. Variasi fonem disebut juga variasi alofonis, yaitu alofon atau realisasi fonem dalam suatu lingkungan. Variasi bebas adalah variasi fonem, yang tidak mengubah makna pada suatu lingkungan tertentu. Variasi bebas dapat terjadi karena ketidaksengajaan atau karena dialek.
Variasi fonem ditentukan oleh lingkungan dalam distribusi yang komplementer disebut variasi alofonis. Variasi fonem yang tidak membedakan bentuk dan arti kata disebut alofon.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusNama : Nurlita Cahyani
BalasHapusNIM : A310200137
Kelas : 3C
DISKUSIKALAH
Mengapa fonem yang sama BISA dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakan menimbulkan makna yang berbeda?
Jawaban:
Seperti yang kita ketahui bahwa fonem sendiri merupakan unsur bahasa dalam kajian linguistik yang terkecil yang dapat membedakan arti {makna}, jadi fonem dapat diucapkan secara bervariasi karena setiap fonem memiliki kuantitas yang berbeda antara fonem yang satu dengan fonem yang lainnya, dengan begitu kita menyebutnya beban fungsional. Fonem memiliki alofon, alofon itu sendiri adalah variasi fonem yang terjadi akibat dari pengaruh lingkungan suku kata, dengan begitu makna yang dihasilkan akan berbeda menyesuaikan fonem yang dilafalkan. Jadi secara singkat dengan adanya fonem yang dilafalkan secara bervariasi itu digunakan untuk membedakan makna yang terkandung di dalamnya.
Contoh :
(1) Merana [me.ra.na]
Menara [me.na.ra]
(2) Sayang [sa.yaŋ]
Tayang [ta.yaŋ]
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Eva Abripda Pristiawati
BalasHapusNim : A310200011
Kelas : 3A
Mengapa fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakah menimbulkan makna yang berbeda?
Karena terdapat pengaruh dari lingkungan yang dimasuki atau disebut dengan Alofon. Sedangkan perbedaan pelafalan sendiri terjadi karena bangsa Indonesia terdiri atas berbagai etnis dan berbagai bahasa daerah sehingga pelafalan fonem-fonem bahasa Indonesia pasti sangat dipengaruhi oleh sistem fonologi bahasa daerah masing-masing.
Nama: Finka Rahmawati
BalasHapusNim : A310200063
Kalas : 3B
Diskusikanlah!
Mengapa fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi? pelafalan yang bervariasi tersebut Apakah menimbulkan makna yang berbeda?
Sebuah fonem yang memiliki alafon maka Bahasa fonem tersebut benar. Mengatur pemilihan perbedaan bunyi yang ada dalam bahasa manusia menjadi sejumlah satuan-satuan deskriptif yang berulang-ulang dipakai satuan-satuan ini disebut fonem.
Fonem yang sama bisa dilakukan dengan variasi perubahan fonem, dalam suatu kata atau suku kata karena disebabkan wujud bunyi.
Nama: Affri Sasanti Dwihana
BalasHapusNim: A310200092
Kelas: 3B
Soal!
Mengapa Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi? pelafalan yang bervariasi tersebut apakah menimbulkan makna yang berbeda ?
Karena fonem sendiri memiliki beragam jenis dan peraturan pemakaian yang berbeda-beda jadi walaupun fonem itu sendiri sama bisa dilafalkan dengan variasi dan berbeda beda. pelafalan yang bervariasi bisa menimbulkan makna yang berbeda karena beda atau salah pelafalannya bisa menimbulkan makna yang berbeda pula.
Nama : Eka Dewi Mardiana
BalasHapusNim : A310200076
Kelas : 3B
Mengapa fonem yang sama BISA dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakan menimbulkan makna yang berbeda?
Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi, karena posisi atau letak suatu fonem dalam suatu kata atau suku kata yang merupakan lingkungannya. Apabila sebuah fonem berdistribusi komplementer pada posisi yang berbeda, misalnya di awal deretan bunyi atau di akhir deretan bunyi merupakan bunyi bahasa itu alofon.Apabila sebuah fonem memiliki alofon, maka fonem itu benar. Alofon merupakan variasi dari sebuah fonem, Jadi, fonem dapat diuji keberadaannya dengan melihatnya dalam pasangan minimal dan dalam kemampuannya berdistribusi komplementer untuk menghasilkan alofon-alofon.
Nama: Ainun Qolbi Munawarotul Fitri
BalasHapusNIM: A310200022
Kelas: 3A
Mengapa fonem yang sama BISA dilafalkan dengan variasi?
Pelafalan yang bervariasi tersebut apakan menimbulkan makna yang berbeda?
Fonem tersebut memiliki alofon, alofon tersebut membedakan makna dengan letak bunyi yang berbeda. Contoh pada kata t-u-a-h dengan kata t-u-a-n berbeda dalam bunyi bahasa. Perbedaan tersebut dinamakan pasangan minimal.
Nama : Cahaya Rahmadika Firdaus
BalasHapusNIM : A310200016
Kelas : 3A
Mengapa fonem yang sama BISA dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakah menimbulkan makna yang berbeda?
Karena sebuah variasi fonem terjadi karena pengaruh oleh lingkungan yang dimasuki yang disebut dengan alofon. Gambar atau lambang fonem dinamakan huruf, jadi fonem berbeda dengan huruf. Terjadinya perubahan bunyi pada fonem pada sebuah kata yang mendapat pengaruh dari bunyi yang ada didekatnya tidak ditemukan adanya kata yang mengalami perubahan makna, baik penutur maupun petutur masih saling terjalin komunikasi dua arah pada satu konteks situasi terjadinya komunikasi.
Nama: Rohadatul Aisy Agung Fauziah
BalasHapusNim: A310200001
Kelas: 3A
Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi, karena posisi atau letak suatu fonem dalam suatu kata atau suku kata yang merupakan lingkungannya. Apabila sebuah fonem berdistribusi komplementer pada posisi yang berbeda, misalnya di awal deretan bunyi atau di akhir deretan bunyi merupakan bunyi bahasa itu alofon.Apabila sebuah fonem memiliki alofon, maka fonem itu benar. Alofon merupakan variasi dari sebuah fonem, Jadi, fonem dapat diuji keberadaannya dengan melihatnya dalam pasangan minimal dan dalam kemampuannya berdistribusi komplementer untuk menghasilkan alofon-alofon.
Nama: Fitri Nur Hayati
BalasHapusNIM: A310200034
Kelas: 3A
Mengapa fonem yang sama BISA dilafalkan dengan variasi?
Pelafalan yang bervariasi tersebut apakan menimbulkan makna yang berbeda?
Karena dikatakan bahwa huruf vokal merupakan satuan bunyi terkecil yang mampu menunjukkan kontras makna. Hal inilah yang disebut sebagai fonem. Lima huruf vokal tersebut membentuk enam fonem vokal dalam bahasa Indonesia, yaitu /a/, /i/, /u/, /e/, /ə/, dan /o/ yang memiliki variasi bunyi atau alofon. Bidang ini meneliti alat ucap manusia, pembentukan bunyi vokal dan konsonan, penekanan serta intonasi pelafalan, dst. Fonologi juga seolah memiliki bahasanya sendiri lewat penggunaan tanda kurung siku dan garis miring. Kita mengucap bunyi [o] dan [ɔ] lewat kata yang berbeda. Kita pun melafalkan [i] dan [I] lewat penekanan yang tidak sama. Ternyata benar, apa yang sudah melekat dan menjadi bagian di dalam diri memang sukar untuk diteliti.
Nama :Fahesta Sonia Adistiyani
BalasHapusNIM :A310200018
Kelas :3A
Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi, karena posisi atau letak suatu fonem dalam suatu kata atau suku kata yang merupakan lingkungannya. Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi, disebabkan juga karena adanya realisasi dalam wujud bunyi yang bermacam-macam dari sebuah fonem yang disebut alofon. Apabila sebuah fonem memiliki alofon, maka fonem itu benar.
Pelafalan yang bervariasi dapat menimbulkan makna yang berbeda, karena adanya kemungkinan dua buah bentuk kebahasaan berpasangan 5 minimal.
Nama : Deni Surya Pratama
BalasHapusNim : A310200069
Kelas : 3B
Diskusi !
- Variasi fonem yang sama bisa dilafalkan karena pengaruh lingkungan yang dimasuki disebut alofon. Gambar atau lambang fonem dinamakan huruf, jadi fonem berbeda dengan huruf. Variasi ini terdiri dari : vokal, konsonan, diftong, dan kluster.
- Pelafalan yang bervariasi tersebut biasanya terjadi karena posisi atau letak suatu fonem dalam suatu kata atau suku kata yang merupakan lingkungannya. Variasi fonem disebut juga variasi alofonis. Variasi bebas adalah variasi fonem, yang tidak mengubah makna pada suatu lingkungan tertentu. Variasi bebas dapat terjadi karena ketidaksengajaan atau karena dialek. Variasi fonem ditentukan oleh lingkungan dalam distribusi yang komplementer. Variasi fonem yang tidak membedakan bentuk dan arti kata disebut alofon.
Nama : Hanifah Fitriyani
BalasHapusNIM : A310200070
Kelas : 3B
Mengapa fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakah menimbulkan makna yang berbeda?
- Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi dikarenakan posisi atau letak suatu fonem dalam suatu kata atau suku kata yang merupakan lingkungannya. Variasi fonem yang sama bisa dilafalkan karena pengaruh lingkungan yang dimasuki disebut alofon.
- Pelafalan yang bervariasi tersebut biasanya terjadi karena posisi atau letak suatu fonem dalam suatu kata atau suku kata yang merupakan lingkungannya. Jadi, pelafalan yang bervariasi berpotensi membedakan suatu makna.
Nama : Ahmad Sani Saefur Rohman
BalasHapusNIM : A310200O42
Kelas : 3A
SOAL :
Mengapa fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakah menimbulkan makna yang berbeda?
di karenakan pada Fonem yang sama bisa juga dilafalkan dengan variasi, di karenakan juga pada posisi atau letak suatu fonem dalam suatu kata atau suku kata yang merupakan lingkungannya. dan jika sebuah fonem berdistribusi komplementer pada suatu posisi yang berbeda, misalnya di awal deretan bunyi atau di akhir deretan bunyi merupakan bunyi bahasa itu alofon.Apabila sebuah fonem memiliki alofon, maka fonem itu benar. Alofon merupakan sebuah variasi dari sebuah fonem, Jadi, fonem dapat diuji keberadaannya dengan melihatnya dalam pasangan minimal dan dalam sebuah kemampuannya yang berdistribusi pada komplementer untuk dapat menghasilkan alofon-alofon. dimana Fonem tersebut juga memiliki alofon, alofon tersebut membedakan makna dengan letak bunyi yang berbeda. Contoh pada kata t-u-a dengan kata t-u-a-n berbeda dalam bunyi bahasa. Perbedaan tersebut dinamakan pasangan minimal. dan juga Karena dikatakan bahwa huruf vokal merupakan satuan bunyi terkecil yang mampu menunjukkan kontras makna. Hal inilah yang disebut sebagai fonem. Lima huruf vokal tersebut membentuk enam fonem vokal dalam bahasa Indonesia, yaitu /a/, /i/, /u/, /e/, /ə/, dan /o/ yang memiliki variasi bunyi atau alofon. Bidang ini juga meneliti alat ucap manusia, pembentukan pada bunyi vokal dan konsonan, penekanan serta intonasi pelafalan, dst. sehingga Fonologi seolah memiliki bahasanya sendiri lewat penggunaan tanda kurung siku dan garis miring. Kita mengucap bunyi [o] dan [ɔ] lewat kata yang berbeda. Kita pun melafalkan [i] dan [I] lewat penekanan yang tidak sama. Ternyata benar, apa yang sudah melekat dan menjadi bagian di dalam diri memang sukar untuk diteliti.
Nama : Nofiko Azalea Inzaghi
BalasHapusNIM : A310200102
Kelas : B
Diskusi!
Mengapa fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakah menimbulkan makna yang berbeda?
Proses terjadinya perubahan bunyi pada fonem disebuah kata dapat mempengaruh bunyi yang ada disekitarnya tidak ditemukan kata yang mengalami perubahan makna, baik penutur maupun petutur masih saling berkomunikasi dua arah pada satu konteks. Dan karena adanya realisasi dalam wujud bunyi yang bermacam-macam yang disebut alofon,maka sebuah fonem memiliki alofon jadi fonem itu benar. Perbedaan pelafalan itu sendiri terjadi karena Indonesia terdiri atas berbagai berbagai bahasa daerah sehingga pelafalan fonem bahasa Indonesia pasti mempengaruhi sistem fonologi bahasa daerahnya.
Nama : Ismi Azizah
BalasHapusNIM : A310200074
Kelas : B
Mengapa fonem yang sama BISA dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakan menimbulkan makna yang berbeda?
Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi, karena fonem sendiri memiliki beragam jenis dan peraturan pemakaian yang berbeda-beda. Setiap fonem mempunyai kuantitas yang berbeda antara satu fonem dengan fonem yang lain.
Jadi, pelafalan yang bervariasi itu membedakan (makna).
Nama : Isnaini Nurjanah
BalasHapusNim : A310200195
Kelas : 3D
Karena, variasi fonem yang tidak membedakan arti. Alofon dituliskan diantara dua kurung siku […]. Kalau [p] yang lepas kita tandai dengan [p], sedangkan [p] yang tidak lepas kita tandai dengan [p`], maka dapat dikatakan bahwa dalam bahasa Indonesia, fonem /p/ memiliki dua alofon, yakni [p] dan [p`] atau disebut alofon.
Pelafalan yang bervariasi dapat menimbulkan makna yang berbeda, karena adanya kemungkinan dua buah bentuk kebahasaan berpasangan
Nama : Cahyaning Ridho Tulaini
BalasHapusNim : A310200038
Kelas : 3A
Mengapa fonem yang sama BISA dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakan menimbulkan makna yang berbeda?
Jawab :
Menurut saya fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi, karena letak fonem dalam suatu kata atau suku kata merupakan satu lingkup.
Pelafalan yang bervariasi tersebut dapat menimbulkan makna yang berbeda, karena bunyi pelafalan antara l, dan r terkadang digunakan oleh orang yang sudah tua maupun anak* masih kurang, ada yang melafalkan l menjadi r, dll
Hal tersebut dapat menimbulkan makna yang berbeda setiap kata atau suku kata dengan variasi tersebut.
Nama : Laras Kinasih
BalasHapusNIM : A310200054
Kelas : 3A
Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi, karena posisi atau letak suatu fonem dalam suatu kata atau suku kata yang merupakan lingkungannya. Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi karena pengaruh lingkungan yang dimasuki disebut alofon. Perbedaan pelafalan terjadi karena bangsa Indonesia terdiri atas berbagai etnis dan berbagai bahasa daerah sehingga pelafalan fonem-fonem bahasa Indonesia sangat dipengaruhi oleh sistem fonologi bahasa daerah.
Nama : Fanesa Narulita
BalasHapusNim : A310200043
Kelas 3A
Perubahan fonem bahasa Indonesia bisa terjadi karena pengucapan bunyi ujaran memiliki pengaruh timbal balik antara fonem yang satu dengan yang lain. Lalu apakah pelafalan yang bervariasi menimbulkan makna yang berbeda?
Jawaban :
Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi karena pengaruh lingkungan yang dimasuki disebut alofon. Gambar atau lambang fonem dinamakan huruf, jadi fonem berbeda dengan huruf. Variasi ini terdiri dari: vokal, konsonan, diftong (vokal rangkap), dan kluster (konsonan rangkap).
Pelafalan yang bervariasi tersebut biasanya terjadi karena posisi atau letak suatu fonem dalam suatu kata atau suku kata yang merupakan lingkungannya. Variasi fonem disebut juga variasi alofonis, yaitu alofon atau realisasi fonem dalam suatu lingkungan. Variasi bebas adalah variasi fonem, yang tidak mengubah makna pada suatu lingkungan tertentu. Variasi bebas dapat terjadi karena ketidaksengajaan atau karena dialek. Misalnya : variasi pelafalan fonem /v/ dalam bahasa Indonesia oleh penutur dari etnik dan jenis kelamin yang berbeda. Fonem /v/ dilafalkan secara variatif, yaitu sebagai bunyi [f] dan [p]>
Nama :Garnis Al Widyatri
BalasHapusNim :A310200031
Kelas :3A
Mengapa fonem yang sama BISA dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakan menimbulkan makna yang berbeda?
Fonem dalam bahasa dapat mempunyai beberapa macam lafal yang
bergantung pada tempatnya dalam kata atau suku kata. Fonem /p/ dalam BI, misalnya dapat mempunyai dua macam lafal. Bila berada pada awal kata atau
suku kata, fonem itu dilafalkan secara lepas. Perubahan fonem konsonan terjadi khususnya pada kata yang bersuku dua.
Dalam hal ini suku kata kedua berasimiliasi dengan kata yang mendahuluinya
sehingga gugus bunyi yang berdekatan tersebut berubah menjadi mirip atau sama. Seperti pada data di atas, kata /paksa/, /taksi/, dan /saksi/ mengalami perubahan
fonem konsonan. Suku kata pertama yang diakhiri dengan fonem /k/ dan suku kata kedua yang dimulai dengan fonem /s/, berikut data BI sesuai kaidahnya.
Perubahan fonem konsonan
terjadi khususnya pada kata yang bersuku dua. Dalam hal ini suku kata kedua
berasimiliasi dengan kata yang mendahuluinya sehingga gugus bunyi yang
berdekatan tersebut berubah menjadi mirip atau sama. Semua kata bunyi-bunyi tersebut terdapat berbagai variasi bahasa, namun tetap mempertahankan makna kata tersebut sehingga tidak menimbulkan kekacauan
pada saat berkomunikasi.
Nama : Ari Diah Nur Ayuni
BalasHapusNim : A310200041
Kelas : 3A
Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi, karena posisi atau letak suatu fonem dalam suatu kata atau suku kata yang merupakan lingkungannya. Apabila sebuah fonem berdistribusi komplementer pada posisi yang berbeda, misalnya di awal deretan bunyi atau di akhir deretan bunyi merupakan bunyi bahasa itu alofon.Apabila sebuah fonem memiliki alofon, maka fonem itu benar. Alofon merupakan variasi dari sebuah fonem, Jadi, fonem dapat diuji keberadaannya dengan melihatnya dalam pasangan minimal dan dalam kemampuannya berdistribusi komplementer untuk menghasilkan alofon-alofon.
Nama : Yuni Diyan Dari
BalasHapusNIM : A310200058
Kelas : 3B
Mengapa fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakan menimbulkan makna yang berbeda?
Jawab :
Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan varikasi karena lingkungan memengaruhi bunyi bahasa. Hal ini dikarenakan sebuah bunyi bahasa hadir dalam lingkungan yang sama, gabungan dari bunyi-bunyi itu banyak muncul.
Yang menjadikan makna berbeda karena variasi tersebut adalah alofon. Alofon adalah salah satu varian pelafalan dalam fonem berdasar pada posisi didalam kata. Misalkan fonem /p/ dilafalkan pada kata ("pintar") dan kata ("tapi"). Alasannya /p/ pada posisi awal diucpakan secara meletup atau (polosive) sedangkan /p/ di luar posisi awal itu akan diucapkan tidak dengan cara meletup atau (impolosive) meskipun dalam fonetis sama, namun maknanya berbeda.
Nama: Latifah Nurul Kasanah
BalasHapusNIM: A310200052
Kelas: 3A
Jawaban:
Fonem berbeda bisa dilafalkan dengan variasi karena adanya pengaruh alofon. Alofon adalah variasi fonem karena pengaruh lingkungan. Pelafalan variasi tersebut bisa membedakan makna karena di Indonesia terdapat berbagai macam bahasa dan terdapat variasi fonem. Variasi fonem biasa disebut dengan alofonis (varian bunyi yang ditentukan oleh lingkungannya dalam distribusi komplomenter.
Nama : Nessa Mariska Nurfita Sari
BalasHapusNIM : A310200096
Kelas : 3B
Mengapa fonem yang sama BISA dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakan menimbulkan makna yang berbeda?
Fonem yang sama dapat dilafalkan dengan variasi berbeda karena terdapat alofon, yaitu variasi pelafalan fonem berdasarkan posisi dalam kata. Pengucapan variasi tersebut terjadi ketika fonem memasuki lingkungan fonologis tertentu, atau bisa juga dikarenakan susunan dari fonem-fonem tersebut hingga menjadi sebuah kata serta bagaimana bentuk pengucapan kata tersebut.
Pelafalan yang bervariasi dapat tentunya menimbulkan perbedaan makna. Misalnya pada kata 'apel' yang berarti buah, tentu akan berbeda dengan kata 'apel' yang memiliki arti upacara.
Nama : Yusuf Rozin
BalasHapusNIM : A310200040
Kelas : 3A
Mengapa fonem yang sama BISA dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakah menimbulkan makna yang berbeda?
Jawab :
Seperti yang sudah diketahui bahwa fonem merupakan unsur bahasa yang terkecil dan dapat membedakan arti (makna). Contoh (sidang) dengan (silang), merubah fonem konsonan /d/ menjadi /l/ dan mempunyai makna yang berbeda.
Nama : Aulia Nisatul Arifah
BalasHapusNIM : A310200024
Kelas : 3A
Mengapa fonem yanga sama BISA dilafalkan dengan variasi? pelafalan yang bervariasi tersebut apakah menimbulkan makna yang berbeda ?
Jawab :
Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi, karena posisi atau letak suatu fonem dalam suatu kata atau suku kata yang merupakan lingkungannya. Apabila sebuah fonem berdistribusi komplementer pada posisi yang berbeda, misalnya di awal deretan bunyi atau di akhir deretan bunyi. Yang menjadikan makna berbeda karena variasi tersebut adalah alofon. Alofon adalah salah satu varian pelafalan dalam fonem berdasar pada posisi didalam kata. Jadi, fonem dapat diuji keberadaannya dengan melihatnya dalam pasangan minimal dan dalam kemampuannya untuk menghasilkan alofon-alofon
Nama: Fuad Hanafi
BalasHapusNIM: A310200060
Kelas: 3B
Mengapa fonem yanga sama BISA dilafalkan dengan variasi? pelafalan yang bervariasi tersebut apakah menimbulkan makna yang berbeda ?
Jawaban:
Variasi fonem yang sama bisa dilafalkan karena pengaruh lingkungan yang dimasuki disebut alofon. Gambar atau lambang fonem dinamakan huruf, jadi fonem berbeda dengan huruf. Variasi ini terdiri dari : vokal, konsonan, diftong, dan kluster.
Sedangkan pelafalan yang bervariasi tersebut biasanya terjadi karena posisi atau letak suatu fonem dalam suatu kata atau suku kata yang merupakan lingkungannya. Variasi fonem disebut juga variasi alofonis. Variasi bebas adalah variasi fonem, yang tidak mengubah makna pada suatu lingkungan tertentu. Variasi bebas dapat terjadi karena ketidaksengajaan atau karena dialek. Variasi fonem ditentukan oleh lingkungan dalam distribusi yang komplementer. Variasi fonem yang tidak membedakan bentuk dan arti kata disebut dengan alofon.
Nama : Aliffia Khoirinnisa
BalasHapusNim : A310200003
Kelas : 3A
Hasil diskusi :
Mengapa fonem yang sama BISA dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakan menimbulkan makna yang berbeda?
Jawaban
Dalam kajian linguistik fonem merupakan unsur bahasa terkecil yang dapat membedakan makna. Fonem dapat diucapkan secara bervariasi karena fonem bersifat fungsional yang berbeda antara fonem yang satu dengan fonem yang lainnya. Fonem memiliki alofon, yang merupakan variasi fonem yang terbentuk dari pengaruh lingkungan suku kata, maka makna yang dihasilkan akan berbeda sesuai dengan fonem yang dilafalkan. Jadi dapat dismpulkan bahwa dengan adanya fonem yang dilafalkan secara bervariasi itu dapat digunakan sebagai pembeda makna yang terkandung di dalamnya. Contoh :
1. Daya – Data
2. Tular - Tukar
Nama: Helma Riana
BalasHapusNIM: A310200118
Kelas: 3C
Mengapa fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakan menimbulkan makna yang berbeda?
Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi karena variasi fonem terjadi disebabkan oleh posisi atau letak suatu fonem dalam suatu kata atau suku kata yang merupakan lingkungannya. Pelafalan yang bervariasi akan menimbulkan makna yang berbeda, mengingat fonem sendiri merupakan satuan bunyi terkecil suatu bahasa yang berfungsi untuk membedakan makna.
Contoh sebagai berikut.
Sarang dengan sarung
- Sarang : tempat yang dibuat atau yang dipilih oleh binatang unggas, seperti burung, untuk bertelur dan memiara anaknya (KBBI).
- Sarung : sampul/pembungkus (sarung bantal dan sarung tangan) (KBBI).
Nama : Wahyu Mardaning Hardiyanti
BalasHapusNIM : A310200065
Kelas : 3B
Mengapa fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakah menimbulkan makna yang berbeda?
Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi, karena posisi fonem dalam suatu kata merupakan lingkungannya dan variasi fonem yang sama bisa dilafalkann karena pengaruh lingkungan yang dimasuki disebut alofon, yaitu variasi pelafalan fonem berdasarkan posisi dalam kata. Dalam pelafalan yang bervariasi dapat membedakan suatu makna kata, contohnya kata (rumah) yang berarti sebuah bangunan yang dijadikan sebagai tempat tinggal manusia, dan kata (ramah) yang berarti baik hati dan menarik budi bahasanya.
Nama: Renalita Adesyah Putri Darmadi
BalasHapusNim: A310200185
Kelas: D
Mengapa fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi?
Karena fonem merupakan satuan bunyi terkecil dan masih bersifat abstrak atau tidak dapat diartikulsaikan. Oleh karena itu, kehadirannya diwakilkan alofon. Alofon merupakan keseluruhan reakisasi pengucapan fonem, dan bersifat konkret, dapat diamati (didengar) secara empiris.
Pelafalan yang bervariasi pula dapat menimbulkan suatu makna yang berbeda. Seperti contoh fonem /i/ pada kata diwakili oleh alofon [i], karena lafal kata tersebut adalah [tani], sedangkan pada kata diwakili oleh alofon [I] karena lafalnya adalah [tarIk].
Nama : Anggun Oktavia
BalasHapusNIM : A310200192
Kelas : 3D
Mengapa fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakah menimbulkan makna yang berbeda?
Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi karena pengaruh lingkungan yang dimasuki disebut alofon. Dapat dikatakan bahwa sumber yang sama dari sejumlah bunyi itu merupakan alofon. Satuan huruf merupakan satuan bunyi terkecil yang mampu menunjukkan kontras makna. Hal inilah yang disebut sebagai fonem serta realisasi fonem sebenarnya sama dengan bagaimana fonem itu dilafalkan. Jadi, apabila pelafalan yang bervariasi tersebut dapat menimbulkan makna yang berbeda karena adanya variasi bunyi fonem yang mempunyai kuantitas yang berbeda antara satu fonem dengan fonem yang lain. Misal, kata yang dipasangkan dikatakan, “lupa dan rupa” merupakan kata-kata yang jelas berbeda sebagai kata. Berdasarkan pasangan kata tersebut, ternyata secara fonologis kedua kata tersebut merupakan perbedaan minimal. Sebab dalam bahasa Indonesia ternyata kehadiran fonem /l/ dan /r/ menunjukkan perbedaan (makna) secara fungsional.
Nama : Zulfa Mabila Herman
BalasHapusNim : A310200077
Kelas : 3B
Mengapa fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakah menimbulkan makna yang berbeda?
Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi, sebab variasi fonem terjadi karena posisi atau letak suatu fonem dalam suatu kata atau suku kata yang merupakan lingkungannya. Variasi fonem disebut juga variasi alofonis, yaitu alofon atau realisasi fonem dalam suatu lingkungan. Kemudian pelafalan akan menimbulkan makna yang berbeda, seperti setiap daerah menggunakan bahasa daerah masing-masing, dengan itu pelafalan fonem bahasa akan mempengaruhi sistem fonologi tersebut.
Nama : Norma Nirmana Apriliadhani HP
BalasHapusNIM : A310200098
Kelas : III B
Mengapa fonem yang sama BISA dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakan menimbulkan makna yang berbeda?
Jawab :
Fonem yang bisa dilafalkan dengan variasi karena posisi atau letak suatu fonem dalam suatu kata atau suku kata yang merupakan lingkungannya. Variasi fonem yang sama bisa dilafalkan karena pengaruh lingkungan yang dimasuki disebut alofon. Alofon merupakan variasi dari sebuah fonem. Jadi, fonem dapat diuji kebenarannya dengan melihatnya dalam pasangan minimal dan dalam kemampuannya berdistribusi komplementer untuk menghasilkan alofon-alofon.
Nama : Frida Ariyani
BalasHapusKelas : 3B
Nim : A310200107
Mengapa fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakan menimbulkan makna yang berbeda?
Jawab :
Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi, karena posisi fonem dalam suatu kata merupakan lingkungannya dan variasi fonem yang sama bisa dilafalkann karena pengaruh lingkungan yang dimasuki disebut alofon, yaitu variasi pelafalan fonem berdasarkan posisi dalam kata. Dalam pelafalan yang bervariasi dapat membedakan suatu makna kata, contohnya
fonem /i/ pada kata diwakili oleh alofon [i], karena lafal kata tersebut adalah [tani], sedangkan pada kata diwakili oleh alofon [I] karena lafalnya adalah [tarIk].
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Anisyah Febiola
BalasHapusNim : A310200147
Kelas : 3C
Mengapa fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakan menimbulkan makna yang berbeda?
Jawab :
Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi, karena posisi atau letak suatu fonem dalam suatu kata atau suku kata yang merupakan lingkungannya. Apabila sebuah fonem berdistribusi komplementer pada posisi yang berbeda, misalnya di awal deretan bunyi atau di akhir deretan bunyi merupakan bunyi bahasa itu alofon.Apabila sebuah fonem memiliki alofon, maka fonem itu benar. Alofon merupakan variasi dari sebuah fonem, Jadi, fonem dapat diuji keberadaannya dengan melihatnya dalam pasangan minimal dan dalam kemampuannya berdistribusi komplementer untuk menghasilkan alofon.
Nama: Dinda Nur Rahmawati
BalasHapusNim: A310200109
Kelas : 3c
Mengapa fonem yang sama bisa di lafalkan dengan variasi?
Pelafalan yang bervariasi tersebut apakah menimbulkan makna yang berbeda?
Variasi fonem karena pengaruh lingkungan yang dimasuki disebut alofon. Gambar atau lambang fonem dinamakan huruf, jadi fonem berbeda dengan huruf. Variasi ini terdiri dari: vokal, konsonan, diftong (vokal rangkap), dan kluster (konsonan rangkap).
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusNama: Divia Faradila
BalasHapusNIM: A310200141
Kelas: III C
Mengapa fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakah menimbulkan makna yang berbeda?
Fonem yang sama bisa dilakukan dengan variasi dikarenakan posisi atau letak suatu fonem dalam suatu kata atau suku kata yang merupakan lingkungannya. Variasi fonem yang sama bisa dilafalkan karena pengaruh lingkungan yang dimasuki disebut alofon. Apabila sebuah fonem berdistribusi komplementer pada posisi yang berbeda, misalnya di awal deretan bunyi atau di akhir deretan bunyi merupakan bunyi bahasa itu alofon. Apabila sebuah fonem memiliki alofon, maka fonem itu benar.
Pelafalan yang bervariasi tersebut biasanya terjadi karena posisi atau letak suatu fonem dalam suatu kata atau suku kata yang merupakan lingkungannya. Selain itu, pelafalan yang bervariasi dapat menimbulkan makna yang berbeda karena adanya kemungkinan dua buah bentuk kebahasaan berpasangan minimal. Jadi, pelafalan yang bervariasi berpotensi membedakan suatu makna.
Nama : Ananda Nur Aprilia Ika Widyaningsih
BalasHapusNIM : A310200154
Kelas : 3C
-Mengapa fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi ?
-Pelafalan yang bervariasi tersebut apakah menimbulkan makna yang berbeda ?
Jawab:
-Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi karena adanya pengaruh dari alofon.
-Sedangkan pelafalan yang bervariasi biasanya terjadi karena posisi atau letak suatu fonem dalam suatu kata atau suku kata yang merupakan lingkungannya. Jadi, pelafalan yang bervariasi berpotensi membedakan suatu makna.
Nama: Dwi Nurfitasari
BalasHapusNIM: A310200121
Kelas: 3 C
Mengapa fonem yang sama BISA dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakan menimbulkan makna yang berbeda?
Jawab:
Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi karena variasi fonem terjadi disebabkan oleh posisi atau letak suatu fonem dalam suatu kata atau suku kata yang merupakan lingkungannya. Karena fonem merupakan satuan bunyi terkecil dalam suatu bahasa untuk membedakan makna, sehingga pelafalan yang bervariasi akan menimbulkan makna yang berbeda.
Contohnya:
Baju : Pakaian penutup pada bagian atas.
Baja : logam yang keras
Nama: Diza Luthfiani
BalasHapusNIM: A310200124
Kelas: 3C
Mengapa fonem yang sama BISA dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakan menimbulkan makna yang berbeda?
Jawaban:
Seperti yang kita ketahui bahwa fonem sendiri merupakan unsur bahasa dalam kajian linguistik yang terkecil yang dapat membedakan arti {makna}, jadi fonem dapat diucapkan secara bervariasi karena setiap fonem memiliki kuantitas yang berbeda antara fonem yang satu dengan fonem yang lainnya, dengan begitu kita menyebutnya beban fungsional. Fonem memiliki alofon, alofon itu sendiri adalah variasi fonem yang terjadi akibat dari pengaruh lingkungan suku kata, dengan begitu makna yang dihasilkan akan berbeda menyesuaikan fonem yang dilafalkan. Jadi secara singkat dengan adanya fonem yang dilafalkan secara bervariasi itu digunakan untuk membedakan makna yang terkandung di dalamnya.
Nama : Hayyu Annaafi Warida Putri
BalasHapusNIM : A310200128
Kelas : 3C
1. Mengapa fonem yang sama BISA dilafalkan dengan variasi?
Jawab : karena setiap fonem memiliki kuantitas yang berbeda antara fonem satu dengan fonem lainnya. Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi karena variasi fonem terjadi disebabkan oleh posisi atau letak suatu fonem dalam suatu kata atau suku kata yang merupakan lingkungannya.
2. Pelafalan yang bervariasi tersebut apakan menimbulkan makna yang berbeda?
Jawab : ya menimbulkan makna yang berbeda karena fonem merupakan satuan bunyi terkecil dalam suatu bahasa untuk membedakan makna, sehingga pelafalan yang bervariasi akan menimbulkan makna yang berbeda.
Nama : Khaafidhatul Kalaamiyah
BalasHapusNIM : A310200151
Kelas : 3C
Mengapa fonem yang sama BISA dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakan menimbulkan makna yang berbeda?
Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi berbeda karena setiap fonem memiliki pelafalan yang berbeda dan melalui artikulator yang berbeda. Sehingga pelafalan yang dihasilkan juga berbeda.
Misal :
Lemper yang berarti tempat untuk membuat sambel (nggulek)
Lemper yang berarti makanan berasal dari ketan.
Nama : Hanifa Chyntya Intan P
BalasHapusNim : A310200146
Kelas : 3C
Mengapa fonem yang sama BISA dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakan menimbulkan makna yang berbeda?
Variasi fonem terjadi karena posisi atau letak suatu fonem dalam
suatu kata atau suku kata yang merupakan lingkungannya. Variasi
fonem disebut juga variasi alofonis, yaitu alofon atau realisasi fonem
dalam suatu lingkungan. Variasi bebas adalah variasi fonem, yang
tidak mengubah makna pada suatu lingkungan tertentu. Variasi bebas
dapat terjadi karena ketidaksengajaan atau karena dialek.
Nama : Raden Roro Ramadhanty Putri Khoirunissa
BalasHapusNIM : A310200062
Kelas : 3B
Mengapa fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi ? pelafalan yang bervariasi tersebut apakah menimbulkan makna yang berbeda ?
Karena fonem merupakan unsur bahasa dalam kajian linguistik yang terkecil yang dapat membedakan arti (makna), hal tersebut memungkinkan fonem untuk dapat diucapkan secara bervariasi karena memiliki kuantitas yang berbeda – beda. Fonem memiliki alofon yang merupakan variasi fonem yang terjadi akibat dari pengaruh lingkungan suku kata, oleh karena itu makna yang dihasilkan disesuaikan dengan fonem yang dilafalkan. Jadi, fonem dapat dilafalkan secara bervariasi untuk menimbulkan makna yang berbeda
Nama: Annisa Fitriana
BalasHapusNIM: A310200095
Kelas: 3B
Pertanyaan:
Mengapa fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakah menimbulkan makna berbeda?
Jawaban:
Fonem yang sama bisa dilafalkan secara bervariasi karena fonem merupakan bagian yang paling kecil dalam kajian linguistik yang dapat membedakan mana sehingga dapat menimbulkan fonem itu dapat dilafalkan secara bervariasi.
Ya, tentu saja berbeda, karena fonem itu bervariasi tergantung letak suku kata dan dipengaruhi oleh lingkungannya.
Nama : Frianando Erlangga
BalasHapusNIM : A310200056
Kelas : 3B
Mengapa fonem yanga sama BISA dilafalkan dengan variasi? pelafalan yang bervariasi tersebut apakah menimbulkan makna yang berbeda ?
Jawaban:
Variasi fonem yang sama bisa dilafalkan karena pengaruh lingkungan yang dimasuki disebut alofon. Gambar atau lambang fonem dinamakan huruf, jadi fonem berbeda dengan huruf. Variasi ini terdiri dari : vokal, konsonan, diftong, dan kluster. Pelafalan yang bervariasi dapat membedakan suatu makna kata, contohnya kata (rumah) yang berarti sebuah bangunan yang dijadikan sebagai tempat tinggal manusia, dan kata (ramah) yang berarti baik hati dan menarik budi bahasanya.
Nama : Isyti Maunun Indras Safitri
BalasHapusNim : A310200039
Kelas : 3A
Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi, karena posisi atau letak suatu fonem dalam suatu kata atau suku kata yang merupakan lingkungannya. Apabila sebuah fonem berdistribusi komplementer pada posisi yang berbeda, misalnya di awal deretan bunyi atau di akhir deretan bunyi merupakan bunyi bahasa itu alofon.Apabila sebuah fonem memiliki alofon, maka fonem itu benar. Alofon merupakan variasi dari sebuah fonem, Jadi, fonem dapat diuji keberadaannya dengan melihatnya dalam pasangan minimal dan dalam kemampuannya berdistribusi komplementer untuk menghasilkan alofon-alofon.
Nama
BalasHapusNama : Anastasya Hasna R
BalasHapusNim : A310200134
Kelas : 3C
Mengapa fonem yanga sama BISA dilafalkan dengan variasi? pelafalan yang bervariasi tersebut apakah menimbulkan makna yang berbeda ?
Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi, karena posisi fonem dalam suatu kata merupakan lingkungannya dan variasi fonem yang sama bisa dilafalkann karena pengaruh lingkungan yang dimasuki disebut alofon, yaitu variasi pelafalan fonem berdasarkan posisi dalam kata. Dalam pelafalan yang bervariasi dapat membedakan suatu makna kata, contohnya kata (rumah) yang berarti sebuah bangunan yang dijadikan sebagai tempat tinggal manusia, dan kata (ramah) yang berarti baik hati dan menarik budi bahasanya.
Nama : Melani Regita Putri
BalasHapusNIM :A310200117
Kelas :3C
Mengapa fonem yang sama BISA dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakan menimbulkan makna yang berbeda?
Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi, karena posisi atau letak suatu fonem dalam suatu kata atau suku kata yang merupakan lingkungannya. Apabila sebuah fonem berdistribusi komplementer pada posisi yang berbeda, misalnya di awal deretan bunyi atau di akhir deretan bunyi merupakan bunyi bahasa itu alofon.Apabila sebuah fonem memiliki alofon, maka fonem itu benar. Alofon merupakan variasi dari sebuah fonem, Jadi, fonem dapat diuji keberadaannya dengan melihatnya dalam pasangan minimal dan dalam kemampuannya berdistribusi komplementer untuk menghasilkan alofon-alofon.
Nama: Azkia Fildza Zhafarina
BalasHapusNIM: A310200127
Kelas: 3C
Mengapa fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi ? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakah menimbulkan makna yang berbeda ?
Karena fonem memiliki berbagai jenis dan peraturan pemakaian yang berbeda-beda, jadi walau fonem itu sama bisa dilafalkan dengan variasi dan berbeda beda. pelafalan yang bervariasi bisa menimbulkan makna yang berbeda karena beda atau salah pelafalannya bisa menimbulkan makna yang berbeda pula.
Nama: Pratiwi Yulia Saputri
BalasHapusNIM: A310200190
Kelas: 3 D
Mengapa fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakah menimbulkan makna yang berbeda?
Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi karena pengaruh lingkungan yang dimasuki disebut alofon. Dapat dikatakan bahwa sumber yang sama dari sejumlah bunyi itu merupakan alofon. Satuan huruf merupakan satuan bunyi terkecil yang mampu menunjukkan kontras makna. Hal inilah yang disebut sebagai fonem serta realisasi fonem sebenarnya sama dengan bagaimana fonem itu dilafalkan. Jadi, apabila pelafalan yang bervariasi tersebut dapat menimbulkan makna yang berbeda karena adanya variasi bunyi fonem yang mempunyai kuantitas yang berbeda antara satu fonem dengan fonem yang lain. Misal, kata yang dipasangkan dikatakan, “lupa dan rupa” merupakan kata-kata yang jelas berbeda sebagai kata. Berdasarkan pasangan kata tersebut, ternyata secara fonologis kedua kata tersebut merupakan perbedaan minimal. Sebab dalam bahasa Indonesia ternyata kehadiran fonem /l/ dan /r/ menunjukkan perbedaan (makna) secara fungsional.
NAMA : RISMA AISTISYA
BalasHapusN I M : A310200101
Kls : 3B
Mengapa fonem yanga sama BISA dilafalkan dengan variasi? pelafalan yang bervariasi tersebut apakah menimbulkan makna yang berbeda ?
Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi, karena posisi fonem dalam suatu kata merupakan lingkungannya dan variasi fonem yang sama bisa dilafalkann karena pengaruh lingkungan yang dimasuki disebut alofon, yaitu variasi pelafalan fonem berdasarkan posisi dalam kata.
Nama : Nimah Puji Lestari
BalasHapusNIM : A310200143
Kelas 3C
Mengapa fonem yanga sama BISA dilafalkan dengan variasi? pelafalan yang bervariasi tersebut apakah menimbulkan makna yang berbeda ?
Objek kajian dari fonem adalah fonem, berbeda dengan objek kajian fonetik yang mengkaji fon. Fonem adalah bunyi bahasa yang dapat atau berfungsi membedakan makna. Fonem merupakan abstraksi atau gambaran dari satu atau sejumlah fon, baik berupa huruf vokal atau huruf hidup maupun huruf konsonan atau huruf mati. Penulisan sebuah fonem atau transkripsi fonem dituliskan dengan lambang /.../. Salah satu ciri fonem adalah kemampuannya membedakan makna. Jika sebuah fonem berdistribusi komplementer pada posisi yang berbeda, misalnya di awal deret atau di akhir deret merupakan bunyi bahasa itu afon.Apabila sebuah fonem memiliki alofon, maka fonem itu benar. Alofon merupakan variasi dari sebuah fonem, bunyi yang merupakan realisasi dari sebuah fonem. Pelafalan yang bervariasi dapat menimbulkan makna yang berbeda, karena adanya kemungkinan dua buah bentuk kebahasaan berpasangan minimal Alofon adalah variasi fonem karena pengaruh lingkungan suku kata. Contoh : simpul-simpulan. Fonem /u/ pada kata [simpul] berada pada lingkungan suku tertutup dan fonem /u/ pada kata [simpulan] berada pada lingkungan suku terbuka. Jadi, fonem /u/ mempunyai dua alofon, yaitu [u] dan (u).
Nama : Mega Ayu Lestari
BalasHapusNIN : A310200100
Kelas : 3B
Mengapa fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi ? Pelafalan yang berfariasi tersebut apakah menimbulkan makna yang berbeda ?
Karena posisi atau letak suatu fonem dalam suatu kata atau suku kata yang merupakan lingkungannya. Variasi fonem disebut juga variasi alofonis yaitu alofon atau realisasi fonem dalam suatu lingkungan. Sedangkan pelafalan yang bervariasi menimbulkan makn yang berbeda karena adanya kemungkinan dua buah bentuk kebahasaan berpasangan minimal. Variasi fonem karena pengaruh lingkungan suku kata yang merupakan alofon.
Nama : Aprilia Dwi Hastuti
BalasHapusNIM : A310200061
Kelas : 3B
Mengapa fonem yang sama BISA dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakan menimbulkan makna yang berbeda?
Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi, karena posisi atau letak suatu fonem dalam suatu kata atau suku kata yang merupakan lingkungannya. Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi karena pengaruh lingkungan yang dimasuki disebut alofon. Dan sebuah fonem memiliki satu atau beberapa alofon, atau kebalikannya, satu atau beberapa alofon membentuk fonem.
Pelafalan yang bervariasi tersebut apakah menimbulkan makna yang berbeda?
Iya, karena di Indonesia terdapat berbagai macam bahasa dan terdapat variasi fonem. Variasi fonem biasa disebut dengan alofonis (varian bunyi yang ditentukan oleh lingkungannya dalam distribusi komplomenter.
Nama : Ath Thaariq Rahma Syahrita
BalasHapusNIM : A310200045
Kelas : 3A
Mengapa fonem yang sama BISA dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakan menimbulkan makna yang berbeda?
Menurut saya karena Bahasa Indonesia mengenal lima huruf vokal, yakni a, i, u, e, dan o. Kelima huruf tersebut dapat membedakan arti kata. Dapat dikatakan bahwa huruf vokal merupakan satuan bunyi terkecil yang mampu menunjukkan kontras makna. Hal inilah yang disebut sebagai fonem. Lima huruf vokal tersebut membentuk enam fonem vokal dalam bahasa Indonesia, yaitu /a/, /i/, /u/, /e/, /ə/, dan /o/ yang memiliki variasi bunyi atau alofon. Sehingga pelafalan setiap fonem vokal menimbulkan makna yang berbeda.
Nama : Fachrunnisa Asshidiq
BalasHapusNIM : A310200046
Kelas : 3A
Mengapa fonem yang sama BISA dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakan menimbulkan makna yang berbeda?
Karena Setiap penutur mengalami variasi bunyi dalam setiap kesempatan bertutur, serta pelafalan yang bervariasi tersebut juga menimbulkan makna yang berbeda pula sesuai dengan apa yang dikehendaki penutur dalam menyampaikan suatu perkataan atau fonem.
Nama : Nurjanah
BalasHapusNIM : A310200049
Kelas : 3A
Mengapa fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi?
Pelafalan yang bervariasi tersebut apakah menimbulkan makna yang berbeda?
Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi, karena posisi atau letak suatu fonem dalam suatu kata atau suku kata yang merupakan lingkungannya. Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi, disebabkan juga karena adanya realisasi dalam wujud bunyi yang bermacam-macam dari sebuah fonem yang disebut alofon. Seperti misal, pada pasangan kata "lupa" dan "rupa." Dari contoh kata yang dipasangkan tersebut secara jelas dan tegas dikatakan, “lupa" dan rupa merupakan kata-kata yang jelas berbeda sebagai kata.
Berdasarkan pasangan kata tersebut, ternyata secara fonologis kedua kata tersebut
merupakan perbedaan minimal (minimal differences).
Bertolak dari pemasangan dua kata di atas, tampak jelas bahwa pergantian satu
fonem sanggup menimbulkan beda bunyi dan beda makna.
Nama : Atika Puspita Dewi
BalasHapusNIM : A310200182
Kelas : 3D
Mengapa fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakah menimbulkan makna yang berbeda?
Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi karena pengaruh lingkungan yang dimasuki disebut alofon. Dapat dikatakan bahwa sumber yang sama dari sejumlah bunyi itu merupakan alofon. Satuan huruf merupakan satuan bunyi terkecil yang mampu menunjukkan kontras makna. Hal inilah yang disebut sebagai fonem serta realisasi fonem sebenarnya sama dengan bagaimana fonem itu dilafalkan. Jadi, apabila pelafalan yang bervariasi tersebut dapat menimbulkan makna yang berbeda karena adanya variasi bunyi fonem yang mempunyai kuantitas yang berbeda antara satu fonem dengan fonem yang lain. Misal, kata yang dipasangkan dikatakan, “lupa dan rupa” merupakan kata-kata yang jelas berbeda sebagai kata. Berdasarkan pasangan kata tersebut, ternyata secara fonologis kedua kata tersebut merupakan perbedaan minimal.
Nama : Desy Praditasari
BalasHapusNIM : A310200123
Kelas : 3C
Mengapa fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakah menimbulkan makna yang berbeda?
Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi, karena posisi atau letak suatu fonem dalam suatu kata atau suku kata yang merupakan lingkungannya. Hal ini dipengaruhi oleh lingkungan yang dimasuki yang disebut Alofon. Alofon adalah variasi dari sebuah bunyi yang merupakan proses realisasi atau penjabaran dari sebuah fonem. Pelafalan yang bervariasi dapat menimbulkan makna yang berbeda karena dari pelafalannya dapat mengandung arti yang berbeda. Contohnya kata serapan dan sarapan, keduanya memiliki arti yang berbeda.
Nama : Tifani Puspa Kristalliana
BalasHapusNIM : A310200014
Kelas : 3A
Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi, karena posisi atau letak suatu fonem dalam suatu kata atau suku kata yang merupakan lingkungannya. Apabila sebuah fonem berdistribusi komplementer pada posisi yang berbeda, misalnya di awal deretan bunyi atau di akhir deretan bunyi merupakan bunyi bahasa itu alofon.Apabila sebuah fonem memiliki alofon, maka fonem itu benar. Alofon merupakan variasi dari sebuah fonem, Jadi, fonem dapat diuji keberadaannya dengan melihatnya dalam pasangan minimal dan dalam kemampuannya berdistribusi komplementer untuk menghasilkan alofon-alofon.
Nama: Endah Setiyowati
BalasHapusNIM: A310200036
Kelas: 3A
Mengapa fonem yang sama BISA dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakan menimbulkan makna yang berbeda?
Jawab: Variasi fonem terjadi karena posisi atau letak suatu fonem dalam suatu kata atau suku kata yang merupakan lingkungannya. Variasi fonem disebut juga variasi alofonis, yaitu alofon atau realisasi fonem dalam suatu lingkungan. Pelafalan yang bervariasi tidak mempengaruhi makna fonem, itu disebut variasi bebas. Variasi bebas adalah variasi fonem, yang tidak mengubah makna pada suatu lingkungan tertentu. Variasi bebas dapat terjadi karena ketidaksengajaan atau karena dialek. Variasi fonem ditentukan oleh lingkungan dalam distribusi yang komplementer disebut variasi alofonis. Variasi fonem yang tidak membedakan bentuk dan arti kata disebut alofon.
Nama : Fayza Swandari
BalasHapusNIM : A30200155
Kelas : 3C
Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi karena posisi atau letak suatu fonem tersebut terdapat dalam suatu suku kata yang merupakan lingkungannya, variasi fonem tersebut disebut alofon. Jika sebuah fonem berdistribusi komplementer pada posisi yang berbeda, misalnya di awal deretan bunyi atau di akhir deretan bunyi merupakan bunyi bahasa itu alofon. Maka itu jika sebuah fonem memiliki alofon, maka fonem tersebut benar. Fonem tersebut kemudian dapat diuji dengan pasangan minimal serta bagaimana kemampuannya dalam berdistribusi menghasilkan alofon-alofon.
Pelafalan yang bervariasi menimbulkan makna yang berbeda, contoh: alat (benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu) dan ulat (binatang kecil melata), akibat adanya variasi pelafalan fonem /a/ dan /u/ yang merupakan pasangan minimal. Jadi, pelafalan yang bervariasi dapat berpotensi menimbulkan makna berbeda.
Nama :Fani Devikasari
BalasHapusNIM :A310200004
Kelas : 3A
Mengapa fonem yang sama BISA dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakan menimbulkan makna yang berbeda?
🌻Karena bunyi bahasa, baik bunyi bahasa segmental maupun suprasegmental bila memiliki potensi membedakan (makna) atau bervariasi maka ditetapkan sebagai fonem bahasa.
🌻Yah karena sudah direalisasikan dengan huruf yang berbeda.
Contohnya:
1.Ada dua bunyi e dan E yang dibedakan ssesuai dengan ucapan. Hal ini sudah direalisasi dengan huruf yang berbeda.
2.Bahasa Indonesia, contoh kata kasar yang dilafalkan [kasar] dan kasur yang dilafalkan [kasUr]. Ada satu perbedaan dalam dua kata tersebut yaitu bunyi [a] sebagai vokoid tengah dengan bunyi [U] sebagai vokoid belakang yang semitertutup bulat. Bunyi yang lain sama pada kedua kata tersebut. Pasangan tersebut dinamakan pasangan minimal. Mengapa disebut pasangan minimal? Pasangan yang memiliki perbedaan yang minimal yaitu adanya satu perbedaan saja. Perbedaan [a] dan [U] berpotensi membedakan makna kedua kata sehinngga dapat dinyatakan bahwa [a] itu merupakan fonem /a/ dan [U] sebagai alofon dari bunyi [u] dinyatakan fonem /u/. Pembuktian yang menggunakan data empiris dalam bahasa Indonesia ini memberikan kejelasan bahwa [a] dalam kata kasar dan [U] dalam kata kasur merupakan dua fonem yang berbeda, karena berfungsi membedakan makna.
Nama : Meisyifa Triandiva
BalasHapusNIM : A310200064
Kelas : 3B
Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi, karena posisi atau letak suatu fonem dalam suatu kata atau suku kata yang merupakan lingkungannya. Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi karena pengaruh lingkungan yang dimasuki disebut alofon. Dan sebuah fonem memiliki satu atau beberapa alofon, atau kebalikannya, satu atau beberapa alofon membentuk fonem.
Pelafalan yang bervariasi menimbulkan makna yang berbeda karena di Indonesia terdapat berbagai macam bahasa dan terdapat variasi fonem. Variasi fonem biasa disebut dengan alofonis (varian bunyi yang ditentukan oleh lingkungannya dalam distribusi komplomenter.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Arinda Oktaviyana Sari
BalasHapusNim : A310200007
Kelas : 3A
Bahasa Indonesia mengenal lima huruf vokal, yakni a, i, u, e, dan o. Kelima huruf tersebut dapat membedakan arti kata. Misalnya, vokal a dan i mengontraskan makna kata abu dan ibu. Kata tilang dan tulang pun memiliki arti yang berbeda akibat perubahan satu huruf vokal.
Lima huruf vokal tersebut membentuk enam fonem vokal dalam bahasa Indonesia, yaitu /a/, /i/, /u/, /e/, /ə/, dan /o/ yang memiliki variasi bunyi atau alofon.
Pelafalan yang bervariasi dapat menimbulkan makna yang berbeda karena dari pelafalannya dapat mengandung arti yang berbeda.
Nama : Muhamad Arif Purwantoro
BalasHapusNIM : A310200030
Kelas : 3A
Mengapa fonem yang sama BISA dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakan menimbulkan makna yang berbeda?
Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi, karena didalam sebuah variasi fonem bisa terjadi karena dipengaruhi oleh lingkungan yang dimasuki yang bisa disebut dengan alofon. Alofon adalah variasi dari sebuah bunyi yang merupakan proses realisasi atau penjabaran dari sebuah fonem. Pelafalan yang bervariasi tersebut dapat menimbulkan makna yang berbeda, itu terjadi karena adanya variasi bunyi fonem yang mempunyai kuantitas yang berbeda antara satu fonem dengan fonem yang lain. Pelafalan yang bervariasi dapat menimbulkan makna yang berbeda, juga karena adanya kemungkinan dua buah bentuk kebahasaan berpasangan minimal, misalnya :
Kata "Serang" kata tersebut bisa berarti kata "Serang" menunjukkan Kota, dan kata "Serang" menunjukkan tindakan menyerang dalam pertempuran.
NAMA : AKBAR MAULANA
BalasHapusNIM : A310200114
KELAS : 3C
Mengapa fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakah menimbulkan makna yang berbeda?
Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi, karena fonem sendiri merupakan unsur terkecil dalam Bahasa yang dapat membedakan makna, jadi variasi yang timbul disebabkan adanya perbedaan alofon, pengaturan yang berbeda-beda dalam pemakaiannya, serta faktor lingkungan dari penuturnya.
Nama : Winda Ary Kusumawardhani
BalasHapusNIM : A310200135
Kelas : 3C
Mengapa fonem yang sama BISA dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakan menimbulkan makna yang berbeda?
Variasi fonem terjadi karena posisi atau letak suatu fonem dalam suatu kata atau suku kata yang merupakan lingkungannya. Variasi fonem disebut juga variasi alofonis, yaitu alofon atau realisasi fonem dalam suatu lingkungan.
Pelafalan yang bervariasi menimbulkan makna yang berbeda karena di Indonesia terdapat berbagai macam bahasa dan terdapat variasi fonem. Variasi fonem biasa disebut dengan alofonis (varian bunyi yang ditentukan oleh lingkungannya dalam distribusi komplomenter).
Nama : Arinda Risky Ramadhani
BalasHapusNIM : A310200027
Kelas : 3A
Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi karena letak fonem dalam suku kata atau kata terdapat di lingkungannya yang dimasuki alofon dan pelafalan yang bervariasi karena pengaruh bahasa dari suatu daerah masing-masing.
Nama : Nindya Puspita Dewanti
BalasHapusNIM : A310200005
Kelas : 3A
Mengapa fonem yang sama BISA dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakan menimbulkan makna yang berbeda?:
Fonem bisa dilafalkan dengan variasi, variasi fonem terjadi karena posisi atau letak suatu fonem dalam suatu kata atau suku kata yang merupakan lingkungannya. Variasi fonem disebut juga variasi alofonis, yaitu alofon atau realisasi fonem dalam suatu lingkungan. Didalam pelafalannya berbeda karena bangsa Indonesia terdiri dari banyak macam etnis dan bahasa daerah sehingga dalam pelafalan fonem-fonem di bahasa Indonesia sangat dipengaruhi oleh suatu sistem fonologi yang ada dalam bahasa daerah tersebut.
Nama : ErnaWati
BalasHapusNIM : A310200105
Kelas : 3 B
Mengapa fonem yang sama BISA dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakan menimbulkan makna yang berbeda?
Jawaban:
Fonem yang sama dapat dilafalkan dengan variasi berbeda karena terdapat alofon, yaitu variasi pelafalan fonem berdasarkan posisi dalam kata. Pengucapan variasi tersebut terjadi ketika fonem memasuki lingkungan fonologis tertentu, atau bisa juga dikarenakan susunan dari fonem-fonem tersebut hingga menjadi sebuah kata serta bagaimana bentuk pengucapan kata tersebut. Pelafalan yang bervariasi dapat tentunya menimbulkan perbedaan makna.
Nama : Junita Arliniwaty
BalasHapusNIM : A310200067
Mengapa fonem yang sama BISA dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakan menimbulkan makna yang berbeda?
Fonem yang sama dapat dilafalkan dengan variasi berbeda karena terdapat alofon, yaitu variasi pelafalan fonem berdasarkan posisi dalam kata. Pengucapan variasi tersebut terjadi ketika fonem memasuki lingkungan fonologis tertentu, atau bisa juga dikarenakan susunan dari fonem-fonem tersebut hingga menjadi sebuah kata serta bagaimana bentuk pengucapan kata tersebut.
Pelafalan yang bervariasi dapat tentunya menimbulkan perbedaan makna.
Nama : Lanjar Widyaningsih
BalasHapusNim : A310200136
Kelas : 3C
1. Mengapa fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi?
Jawab : Dikarenakan ada beberapa faktor, yaitu lingkungan memengaruhi bunyi-bunyi bahasa, sistem bunyi berkencendrungan simetris, bunyi-bunyi berdistribusi komplementer dan/atau bervariasi bebas yang memiliki kesamaan fonetis digolongkan tidak berkontras/bukan fonem, bunyi-bunyi berkontras dalam lingkungan sama atau lingkungan mirip yang memiliki kesamaaan fonetis digolongkan sebagai fonem yang berbeda.
2. Pelafalan yang bervariasi tersebut apakah menimbulkan makna yang berbeda?
Jawab : Iya, dikarenakan seperti pengertian fonem sebagai unsur bahasa yang terkecil dan dapat membedakan arti (makna). Pengertian ini memberikan keyakinan bahwa setiap bunyi bahasa, baik bunyi bahasa segmental maupun suprasegmental bisa memiliki potensi membedakan makna.
Nama : Prasasti Mahir Gustami
BalasHapusNim : A310200189
kelas : 3D
Mengapa fonem yang sama BISA dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakan menimbulkan makna yang berbeda?
jawab:
Karena pengaruh oleh lingkungan yang dimasuki yang disebut dengan alofon. Gambar atau lambang fonem dinamakan huruf, jadi fonem berbeda dengan huruf. Terjadinya perubahan bunyi pada fonem pada sebuah kata yang mendapat pengaruh dari bunyi yang ada didekatnya tidak ditemukan adanya kata yang mengalami perubahan makna, baik penutur maupun petutur masih saling terjalin komunikasi dua arah pada satu konteks situasi terjadinya komunikasi.
Nama : Dewi Astuti
BalasHapusNIM : A310200099
Kelas : 3B
Mengapa fonem yang sama BISA dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakan menimbulkan makna yang berbeda?
Jawab:
Dapat diketahui bahwa Fonem merupakanistilah linguistik dan merupakan satuan terkecil dalam sebuah bahasa yang masih bisa menunjukkan perbedaan makna. Fonem bisa diucapkan secara bervariasi karena adanya alofon, alofon adalah varian pelafalan fonem berdasarkan posisi dalam kata. Maka hal ini akan menyebabkan adanya perbedaan makna.
Nama : Abidah Ulul 'Azmi
BalasHapusNIM : A310200094
Kelas : 3B
Terdapat fonem-fonem yang sama namun dapat dilafalkan dengan bervariasi. Hal ini dikarenakan adanya pengucapan bunyi ujaran yang memiliki pengaruh timbal balik antara fonem yang satu dengan yang lain. Adanya pengaruh dari lingkungan yang dimasuki disebut dengan Alofon. Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan bervariasi, karena adanya realisasi dalam wujud bunyi yang bermacam-macam dari sebuah fonem. Pelafalan yang bervariasi ini akan menimbulkan makna yang berbeda pada katanya meskipun memiliki fonem yang sama.
NAMA : FEBRIAN FAHRY IHKWANI
BalasHapusNIM : A310200023
KELAS : 3A
Mengapa fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakan menimbulkan makna yang berbeda?
Jawab :
Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan varikasi karena lingkungan memengaruhi bunyi bahasa. Hal ini dikarenakan sebuah bunyi bahasa hadir dalam lingkungan yang sama, gabungan dari bunyi-bunyi itu banyak muncul.
Yang menjadikan makna berbeda karena variasi tersebut adalah alofon. Alofon adalah salah satu varian pelafalan dalam fonem berdasar pada posisi didalam kata. Misalkan fonem /p/ dilafalkan pada kata ("pintar") dan kata ("tapi"). Alasannya /p/ pada posisi awal diucpakan secara meletup atau (polosive) sedangkan /p/ di luar posisi awal itu akan diucapkan tidak dengan cara meletup atau (impolosive) meskipun dalam fonetis sama, namun maknanya berbeda.
Nama: Sausan Dhani Nur Amirah
BalasHapusNIM: A310200153
Kelas: 3C PBSI
Mengapa fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakah menimbulkan makna yang berbeda?
Menurut saya, fonem yang sama dapat dilafalkan dengan variasi dikarenakan adanya alofon. Dalam KBBI alofon adalah varian fonem berdasarkan posisi di dalam kata. Hal ini rupanya juga didukung dalam Linguistik karya Abdul Chaer :127. Dapat dikatakan fonem, jika mengandung alofon. Untuk mengujinya yaitu dengan mencari pasangan minimalnya. Sedangkan untuk pelafalan yang bervariasi tersebut menyebabkan adanya perbedaan makna. Dapat dimisalkan dengan kata "buku" dan "baru". "buku" dalam KBBI adalah lembar kertas berjilid, berisi tulisan / kosong dan "baru" dalam KBBI adalah belum pernah ada. Berati keduanya adalah fonem yang berbeda diakarenakan maknanya juga berbeda dengan adanya /u/ dan /a/.
Nama: Muhammad Malik Saputro
BalasHapusNIM: A310200169
Kelas: 3D
Mengapa fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakah menimbulkan makna yang berbeda?
Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi, karena posisi fonem dalam suatu kata merupakan lingkungannya dan variasi fonem yang sama bisa dilafalkann karena pengaruh lingkungan yang dimasuki disebut alofon, yaitu variasi pelafalan fonem berdasarkan posisi dalam kata. Dalam pelafalan yang bervariasi dapat membedakan suatu makna kata, contohnya kata (rumah) yang berarti sebuah bangunan yang dijadikan sebagai tempat tinggal manusia, dan kata (ramah) yang berarti baik hati dan menarik budi bahasanya.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Erisa Faridatul Maghfiroh
BalasHapusNIM : A310200160
Kelas : 3D
Mengapa fonem yang sama BISA dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakah menimbulkan makna yang berbeda?
Jawab:
Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi. Hal tersebut terjadi karena posisi atau letak suatu fonem dalam suatu kata atau suku kata yang merupakan lingkungannya. Variasi fonem karena pengaruh lingkungan yang dimasuki disebut alofon. Variasi fonem disebut juga variasi alofonis, yaitu alofon atau realisasi fonem dalam suatu lingkungan. Kemudian pelafalan yang bervariasi tersebut menimbulkan makna yang berbeda. Dapat dicontohkan pada kata "palu" dan "pilu". Kata "palu" mengandung arti alat yang digunakan untuk memukul paku; godam; martil dan pada kata "pilu" memiliki arti perasaan atau hati yang sangat sedih, terharu (rawan) akan sesuatu. Perbedaan terletak pada [a] dalam kata "palu" dan [i] dalam kata "pilu".
Nama : Aida Fitriani
BalasHapusNIM : A310200091
Kelas : 3B
Mengapa fonem yang sama BISA dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakah menimbulkan makna yang berbeda?
Karena pengucapan bunyi ujaran memiliki pengaruh timbal balik antara fonem yang satu dengan yang lain yang terdapat di alofon. Alofon adalah variasi fonem karena pengaruh lingkungan suku kata. Contoh fonem /u/ pada kata [simpul] berada pada lingkungan suku tertutup dan fonem /u/ pada kata [simpulan] berada pada lingkungan suku terbuka. Jadi, fonem /u/ mempunyai dua alofon, yaitu [u] dan (u). Bunyi dari huruf, dan huruf adalah lambang dari bunyi. Jadi fonem = bunyi (untuk didengar). Ukuran untuk menentukan satu bunyi merupakan fonem atau bukan adalah dapat atau tidak bunyi itu membedakan makna. Beda bunyi akan berbeda juga maknanya, huruf boleh sama tetapi bunyi bahasa beda bagi fonem membedakan makna.
Nama: Athifah Mulyananda W.L
BalasHapusNIM: A310200087
Kelas: 3B
Mengapa fonem yang sama BISA dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakan menimbulkan makna yang berbeda?
Karena onem dalam bahasa dapat mempunyai beberapa macam lafal yang bergantung pada tempatnya dalam kata atau suku kata. Dalam fonem terdapat istilah alofon , yaitu varian pelafalan fonem berdasarkan posisi dalam kata. Misalkan fonem /b/ dalam bahasa Indonesia dilafalkan pada posisi awal ("besar") dan tengah ("kabel") berbeda dengan fonem ini pada posisi akhir ("jawab"). Jadi, pelafalan yang bervariasi tersebut apakan menimbulkan makna yang berbeda.
Nama : Dela Oktaviona Surahya
BalasHapusNim : A310200126
Kelas : 3C
Mengapa fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakan menimbulkan makna yang berbeda?
Karena fonem yang sama dapat dilafalkan dengan variasi berbeda terdapat alofon, yaitu variasi pelafalan fonem berdasarkan posisi dalam kata. Pengucapan variasi tersebut terjadi ketika fonem memasuki lingkungan fonologis tertentu, atau bisa juga dikarenakan susunan dari fonem-fonem tersebut hingga menjadi sebuah kata serta bagaimana bentuk pengucapan kata tersebut.
Pelafalan yang bervariasi dapat tentunya menimbulkan perbedaan makna.
Nama: Dini Pancawati Permatasari
BalasHapusNIM : A310200168
Kelas : 3D
Mengapa fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakah menimbulkan makna yang berbeda?
Jawab :
Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi karena posisi atau letak suatu fonem dalam suatu kata atau suku kata yang merupakan lingkungannya. Variasi tersebut dapat berwujud perbedaan ucapan seseorang, seperti lafal dan intonasi. Orang Indonesia melafalkan fonem-fonem bahasa Indonesia tersebut dengan sangat bervariasi. Perbedaan pelafalan terjadi karena bangsa Indonesia terdiri atas berbagai etnis dan berbagai bahasa daerah, sehingga pelafalan fonem-fonem bahasa Indonesia pasti dipengaruhi oleh sistem fonologi bahasa daerah masing-masing karena ketidaksengajaan.
Pelafalan yang bervariasi tersebut tentunya dapat menimbulkan makna yang berbeda karena pergantian satu fonem sanggup menimbulkan beda bunyi dan beda makna katanya. Oleh sebab itu sangat beralasan jika pengkajian persoalan penentuan kepastian unsur bunyi bahasa terkecil (fonem) dikatakan benar-benar sebagai fonem (bahasa Indonesia) harus bertolak dari prosedur yang ada, salah satunya adalah dengan dimanfaatkannya “pasangan minimal” sebagai alat.
Nama : Alegra Akbar Yogantara
BalasHapusNIM : A310200073
Kelas : 3B
Mengapa fonem yanga sama BISA dilafalkan dengan variasi? pelafalan yang bervariasi tersebut apakah menimbulkan makna yang berbeda ?
Jawaban:
Variasi fonem yang sama bisa dilafalkan karena pengaruh lingkungan yang dimasuki disebut alofon. Gambar atau lambang fonem dinamakan huruf, jadi fonem berbeda dengan huruf. Variasi ini terdiri dari : vokal, konsonan, diftong, dan kluster. Pelafalan yang bervariasi dapat membedakan suatu makna kata, contohnya kata (rumah) yang berarti sebuah bangunan yang dijadikan sebagai tempat tinggal manusia, dan kata (ramah) yang berarti baik hati dan menarik budi bahasanya.
Nama : Bayu Dwi Nugroho
BalasHapusNIM : A310200086
Kelas : 3B
Mengapa fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakan menimbulkan makna yang berbeda?
Jawab :
Karena didalam sebuah variasi fonem bisa sama terjadi karena dipengaruhi oleh lingkungan yang disebut dengan alofon.
Mengapa pelafalan bervariasi dapat menimbulkan makna yang berbeda, karena adanya variasi bunyi fonem yang mempunyai kuantitas yang berbeda antara satu fonem dengan fonem yang lain. Pelafalan yang bervariasi dapat menimbulkan makna yang berbeda, juga karena adanya kemungkinan dua buah bentuk kebahasaan berpasangan minimal, misalnya :
Kata "Palu" kata tersebut bisa berarti kata menunjukkan Kota Palu, dan kata "Palu" bisa menunjukkan alat bangunan.
Nama : Fitri Anisa
BalasHapusNIM : A310200181
Kelas : PBSI 3D
Soal !
Mengapa fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi ?
Pelafalan yang bervariasi tersebut apakah menimbulkan makna yang sama ?
Jawab !
Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan berbagai variasi, karena pengaruh lingkungan yang dimasuki disebut alfon.
Pelafalan yang bervariasi tersebut biasanya terjadi karena posisi atau letak suatu fonem dalam suatu kata atau suku kata yang merupakan lingkungan. Variasi tersebut dapat berwujud perbedaan wujud seseorang seperti lafal dan intonasi, variasi tersebut dapat terjadi karena ketidaksengajaan atau dialek.
Pelafalan yang bervariasi tersebut tentunya dapat menimbulkan makna yang berbeda, karena pergantian satu fonem sanggup menimbulkan beda bunyi dan beda makna katanya. Variasi pelafalan menimbulkan makna yang berbeda, hal ini terjadi karena adanya kemungkinan dua buah bentuk kebahasaan berpasangan minimal, contohnya :
Pada Kata " Tahu ", kata tersebut dapat berati :
- " Tahu " yang memiliki arti ; mengerti sesudah melihat, kenal, mengerti, cakap, sadar, pernah.
- " Tahu " yang memiliki arti ; makanan dari kedelai putih yang digiling halus-halus, direbus, dan dicetak.
Jadi kata " Tahu " dapat dilafalkan dengan variasi dan juga memiliki makna yang berbeda. kata tahu yang pertama diucapkan dengan huruf h yang samar, sedangkan kata tahu yang kedua diucapkan dengan huruf h yang jelas.
DISKUSI BLOG PERTEMUAN 3 Bagian A
BalasHapusNama : Nisa Alfiya
NIM : A310200187
Kelas : 3D
Mengapa fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakah menimbulkan makna yang berbeda?
Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi karena perngaruh lingkungan (alofon), sumber dari jumlah bunyi itu merupakan alofon, satuan huruf merupakan satuan bunyi terkecil tetapi mampu menunjukkan kontras makna, hal ini disebut sebagai fonem. Relasi fonem sama dengan bagaimana fonem itu dilafalkan, jadi apabila pelafalan bervariasi tersebut dapat menimbulkan makna yang berbeda karena adanya variasi bunyi fonem yang mempunyai kuantitas yang berbeda antara satu fonem dengan fonem yang lain. Misal, kata yang dipasangkan dikatakan, “rasa dan raga” merupakan kata-kata yang jelas berbeda sebagai kata. Berdasarkan pasangan kata tersebut, ternyata secara fonologis kedua kata tersebut merupakan perbedaan minimal. Sebab dalam bahasa Indonesia ternyata kehadiran fonem /l/ dan /r/ menunjukkan perbedaan makna secara fungsional.
Nama : Rena Murdianti
BalasHapusNIM : A310200180
Kelas : 3D
Mengapa fonem yang sama BISA dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakan menimbulkan makna yang berbeda?
Fonem yang sama dapat dilafalkan dengan variasi berbeda karena terdapat alofon, yaitu variasi pelafalan fonem berdasarkan posisi dalam kata. Pengucapan variasi tersebut terjadi ketika fonem memasuki lingkungan fonologis tertentu, atau bisa juga dikarenakan susunan dari fonem-fonem tersebut hingga menjadi sebuah kata serta bagaimana bentuk pengucapan kata tersebut. Pelafalan yang bervariasi dapat tentunya menimbulkan perbedaan makna.
Nama : Yeppi Apriliany
BalasHapusNIM : A310200178
Kelas : 3D
Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi karena Variasi fonem terjadi karena posisi atau letak suatu fonem dalam
suatu kata atau suku kata yang merupakan lingkungannya. Variasi
fonem disebut juga variasi alofonis, yaitu alofon atau realisasi fonem
dalam suatu lingkungan. Pelafalan yang bervariasi dapat menimbulkan makna yang berbeda.
Nama: Rifa Dwi Hamidah
BalasHapusNIM: A310200170
Kelas: 3D
Mengapa fonem yang sama BISA dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakan menimbulkan makna yang berbeda?
Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi karena adanya pengaruh lingkungan yang dimasuki (alofon). Variasi pelafalan fonem bergantung pada posisinya dalam kata atau suku kata. Sebagai contoh, dalam bahasa Indonesia kata baku dan bahu memiliki kemiripan namun pada kata pertamanya memiliki fonem berlainan yaitu /k/ dan /h/. Dan kedua kata itu, baku dan bahu, tentunya memiliki pelafalan yang berbeda dan maknanya berbeda pula. Dalam KBBI, baku artinya tolak ukur yang berlaku untuk kuantitas atau kualitas yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan sedangkan bahu artinya pundak (antara leher dan pangkal lengan).
Nama : Berlianing Megarizki
BalasHapusNIM. : A310200165
Kelas. : 3 D
Mengapa fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakan menimbulkan makna yang berbeda?
Fonem yang dilafalkan dapat berbeda-beda dan bervariasi karena tergantung pada
lingkungannya, atau pada fonem-fonem lain yang berada di sekitarnya. Beberapa
perubahan fonem antara lain yaitu asimilasi dan disimilasi, netralisasi dan arkifonem,
umlaut, ablaut, dan harmoni vokal, kontraksi, metatesis dan epentesis. Sehingga terdapat variasi-variasi pelafalan fonem.
Pelafalan yang bervariasi dapat menimbulkan makna yang berbeda karena perbedaan penggunaan dua buah bentuk kebahasaan berpasangan yang digunakan masyarakat disuatu daerah yang memiliki variasi-variasi fonem yang berbeda-beda yang memunculkan makna-makna dari bahasa yang disampaikan berbeda.
Nama : Raya Fareza
BalasHapusNim : A310200173
Kelas : 3D
Mengapa fonem yang sama BISA dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakan menimbulkan makna yang berbeda?
Variasi fonem terjadi karena posisi atau letak suatu fonem dalam suatu kata atau suku kata yang merupakan lingkungannya. Variasi fonem disebut juga variasi alofonis, yaitu alofon atau realisasi fonem dalam suatu lingkungan. Variasi bebas adalah variasi fonem, yang tidak mengubah makna pada suatu lingkungan tertentu. Variasi bebas dapat terjadi karena ketidaksengajaan atau karena dialek.
Nama : Safitri Anasari
BalasHapusNIM : A310200175
Kelas : 3 D
Mengapa fonem yang sama BISA dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakah menimbulkan makna yang berbeda?
Jawaban :
Karena fonem itu sendiri memiliki peraturan pemakaian yang berbeda-beda dan juga fonem tersebut mendapat pengaruh dari lingkungan alofon, alofon yang dimaksud adalah variasi fonem yang tidak membedakan arti apapun, oleh karena itu fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi.
Dan ya, pelafalan yang bervariasi dapat menimbulkan makna yang berbeda.
Nama : Shinta Puspita Sari
BalasHapusNIM : A310200167
Kelas : 3D
Mengapa fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakah menimbulkan makna yang berbeda?
-Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi karena perngaruh lingkungan (alofon)sumber dari jumlah bunyi itu merupakan alofon,
-satuan huruf merupakan satuan bunyi terkecil tetapi mampu menunjukkan kontras makna,
hal ini disebut sebagai fonem. Relasi fonem sama dengan bagaimana fonem itu dilafalkan, jadi apabila pelafalan bervariasi tersebut dapat menimbulkan makna yang berbeda karena adanya variasi bunyi fonem yang mempunyai kuantitas yang berbeda antara satu fonem dengan fonem yang lain. Misal, kata yang dipasangkan dikatakan, “rasa dan raga” merupakan kata-kata yang jelas berbeda sebagai kata. Berdasarkan pasangan kata tersebut, ternyata secara fonologis kedua kata tersebut merupakan perbedaan minimal. Sebab dalam bahasa Indonesia ternyata kehadiran fonem /l/ dan /r/ menunjukkan perbedaan (makna) secara fungsional.
Nama : Nurhana Lisna Linawati
BalasHapusNim : A310200191
Kelas : 3D
Mengapa fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakah menimbulkan makna yang berbeda?
Jawab :
Karena sebuah fonem yang memiliki alafon maka Bahasa fonem tersebut benar. Mengatur pemilihan perbedaan bunyi yang ada dalam bahasa manusia menjadi sejumlah satuan-satuan deskriptif yang berulang-ulang dipakai satuan-satuan ini disebut fonem. Gambar atau lambang fonem dinamakan huruf, jadi fonem berbeda dengan huruf. Terjadinya perubahan bunyi pada fonem pada sebuah kata yang mendapat pengaruh dari bunyi
Fonem yang sama bisa dilakukan dengan variasi perubahan fonem, dalam suatu kata atau suku kata karena disebabkan wujud bunyi. Dalam fonem juga terdapat dilafalkan secara bervariasi untuk menimbulkan makna yang berbeda
Ada cara pengujian dalam fonem dengan cara cara menggolongkan bunyi-bunyi bahasa yang secara fonetis mirip ke dalam kelas-kelas bunyi yang berbeda, dan menggolongkan bunyi-bunyi yang secara fonetis mirip, dan terdapat di dalam distibusi komplementer, dimasukkan kelas-kelas bunyi yang sama.
Nama : Marista Bela Octaviana
BalasHapusNim : A310200177
Kelas : PBSI/3D
Mengapa fonem yang sama BISA dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakah menimbulkan makna yang berbeda?
Jawaban :
Fonem yang sama dapat diucapkan berbeda karena kedudukan atau kedudukan fonem tersebut dalam kata atau suku kata sebagai lingkungannya. Karena diwujudkan dalam bentuk berbagai bunyi yang disebut fonem berbeda, fonem yang sama dapat diucapkan dengan variasi. Jika suatu fonem memiliki fonem ektopik, maka fonem itu benar.
Nama : Wigati Hidayana Fajri
BalasHapusNIM : A310200162
Kelas : 3D
1. Mengapa fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi ?
Jawab : karena adanya Variasi fonem terjadi karena posisi atau letak suatu fonem dalam suatu kata atau suku kata yang merupakan lingkungannya. Variasi fonem disebut juga variasi alofonis, yaitu alofon atau realisasi fonem dalam suatu lingkungannya.
Pelafalan yang bervariasi tersebut apakah menimbulkan makna yang berbeda ?
Jawab : iya, karena bentuk pelafalan huruf mengandung makna masing-masing
Nama : Alriana Saras Sri Baharizky
BalasHapusNIM : A310200161
Kelas : 3D
1. Mengapa fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakah menimbulkan makna yang berbeda?
Jawab :
Fonem yang sama dapat dilafalkan dengan variasi berbeda karena terdapat alofon, yaitu variasi pelafalan fonem berdasarkan posisi dalam kata. Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi karena Variasi fonem terjadi karena posisi atau letak suatu fonem dalam
suatu kata atau suku kata yang merupakan lingkungannya.
Relasi fonem sama dengan bagaimana fonem itu dilafalkan, jadi apabila pelafalan bervariasi tersebut dapat menimbulkan makna yang berbeda karena adanya variasi bunyi fonem yang mempunyai kuantitas yang berbeda antara satu fonem dengan fonem yang lain.
Nama : Andhie Raihan Fathur Rozi Sumarno
BalasHapusNim : A310200193
Kelas : 3D
Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi, karena posisi atau letak suatu fonem dalam suatu kata atau suku kata yang merupakan lingkungannya. Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi, disebabkan juga karena adanya realisasi dalam wujud bunyi yang bermacam-macam dari sebuah fonem yang disebut alofon. Apabila sebuah fonem memiliki alofon, maka fonem itu benar.
Pelafalan yang bervariasi dapat menimbulkan makna yang berbeda, karena adanya kemungkinan dua buah bentuk kebahasaan berpasangan 5 minimal.
Nama: Ariza Ulatul Wardah
BalasHapusNIM: A310200163
Kelas: PBSI 3D
Pertanyaan:
Mengapa fonem yang sama BISA dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakan menimbulkan makna yang berbeda?
Pembahasan:
Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi, karena mendapatkan pengaruh dari lingkungan yang dimasuki atau yang biasa disebut alofon. Posisi atau letak suatu fonem dalam kata atau suku kata tersebut memang dipengaruhi oleh lingkungannya dan bersifat fungsional. Realisasi fonem yang sebenarnya adalah dengan mempraktikkan bagaimana fonem itu dilafalkan. Jadi, pelafalan yang bervariasi tersebut dapat menimbulkan makna yang berbeda karena adanya variasi bunyi fonem yang mempunyai kuantitas yang berbeda antara satu fonem dengan fonem yang lain. Misalkan pada kata “bali” yang memiliki makna berbeda. Pada kalimat “Saya suka jeruk bali” (kata bali bermakna varietas atau jenis jeruk), sedagkan pada kalimat “Liburan tahun lalu, saya pergi ke Bali” (kata Bali bermakna tempat atau kota). Contoh lainnya, pada pasangan minimal berupa kata “pagar” dan “pakar” di mana kedua kata tersebut memiliki perbedaan makna yang jelas di dalam KBBI.
Nama: Fachrul Ramadhan
BalasHapusNIM : A310200131
Kelas: 3C
Mengapa fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakah menimbulkan makna yang berbeda?
Fonem dapat dilafalkan dengan variasi, karena posisi suatu fonem dalam suatu kata atau suku kata yang merupakan lingkungannya. Fonem yang dilafalkan dengan variasi inilah yang disebut alofon. Alofon mencirikan kebenaran dari fonem. Variasi fonem dapat disebabkan karena faktor lingkungan, seperti kebudayaan, dialek, idiolek, atau sosiolek penuturnya.
Pelafalan yang bervariasi berpotensi menimbulkan makna yang berbeda.
Nama: Raindini Citra Handayani
BalasHapusNIM: A310200176
Mengapa fonem yang sama BISA dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakan menimbulkan makna yang berbeda?
Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi karena mendapat pengaruh dari lingkungannya, yakni yang biasa disebut variasi bunyi atau alofon. Ucapan sebuah fonem dapat berbeda-beda sebab sangat tergantung pada lingkungannya atau dapat pula tergantung pada fonem-fonem lain yang berada di sekitarnya. Pelafalan yang bervariasi ini benar menimbulkan makna yang berbeda, karena suatu variasi/bunyi bahasa dapat dikategorikan sebagai fonem apabila ia dapat membedakan makna (berpengaruh terhadap maknanya) begitu pun sebaliknya apabila suatu variasi/bunyi bahasa tidak dapat membedakan makna (tidak berpengaruh terhadap maknanya) maka itu tidak dapat dikategorikan sebagai fonem.
Nama: Raindini Citra Handayani
HapusNIM: A310200176
Kelas: 3D
Mengapa fonem yang sama BISA dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakan menimbulkan makna yang berbeda?
Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi karena mendapat pengaruh dari lingkungannya, yakni yang biasa disebut variasi bunyi atau alofon. Ucapan sebuah fonem dapat berbeda-beda sebab sangat tergantung pada lingkungannya atau dapat pula tergantung pada fonem-fonem lain yang berada di sekitarnya. Pelafalan yang bervariasi ini benar menimbulkan makna yang berbeda, karena suatu variasi/bunyi bahasa dapat dikategorikan sebagai fonem apabila ia dapat membedakan makna (berpengaruh terhadap maknanya) begitu pun sebaliknya apabila suatu variasi/bunyi bahasa tidak dapat membedakan makna (tidak berpengaruh terhadap maknanya) maka itu tidak dapat dikategorikan sebagai fonem.
Nama : Munika Nendriyani
BalasHapusNIM : A310200166
Kelas : 3D
Mengapa fonem yang sama BISA dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakan menimbulkan makna yang berbeda?
Jawab:
Fonem yang sama dapat dilafalkan dengan variasi berbeda karena terdapat alofon, yaitu variasi pelafalan fonem berdasarkan posisi dalam kata. Pengucapan variasi tersebut terjadi ketika fonem memasuki lingkungan fonologis tertentu, atau bisa juga dikarenakan susunan dari fonem-fonem tersebut hingga menjadi sebuah kata serta bagaimana bentuk pengucapan kata tersebut. Pelafalan yang bervariasi dapat tentunya menimbulkan perbedaan makna.
Pelafalan yang bervariasi tersebut biasanya terjadi karena posisi atau letak suatu fonem dalam suatu kata atau suku kata yang merupakan lingkungannya. Variasi fonem disebut juga variasi alofonis, yaitu alofon atau realisasi fonem dalam suatu lingkungan. Variasi bebas adalah variasi fonem, yang tidak mengubah makna pada suatu lingkungan tertentu.
Nama : Tajuz Zahwa
BalasHapusNIM : A310200145
Kelas : 3C
Mengapa fonem yang sama BISA dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakan menimbulkan makna yang berbeda?
Karena Sifat-sifat setiap fonem tidak sama, sesuai dengan bahasa masing-masing. Hal ini terkait dengan sistem bahasa masing-masing. Maksudnya identitas fonem hanya berlaku dalam bahasa tertentu saja. Bahasa Inggris bunyi [t] dan [th]
Pelafalan yang bervariasi tersebut apakah menimbulkan makna yang berbeda?
Tentu saja karena pelafalan tiap daerah tiap bahasa dan tiap lidah orang tak akan bisa sama pengucapanya maka dari itu jika satu fonem nya maka akan berbeda juga mkananya
Nama: Ellen Austin
BalasHapusNIM: A310200132
Kelas: 3C
Mengapa fonem yang sama BISA dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakan menimbulkan makna yang berbeda?
Karena dalam fonemik, kita menganalisis apakah perbedaan bunyi itu memiliki makna atau tidak, jika bunyi membedakan makna maka disebut fonem.
Pelafalan yang bervariasi menimbulkan makna yang berbeda sebab satuan bahasa yaitu kata dibandingkan dengan satuan bahasa lain, maka dari itu dapat menimbulkan makna yang berbeda
Nama: Indra Ardhana
BalasHapusNIM: A310200174
Kelas: 3D
Mengapa fonem yang sama BISA dilafalkan dengan variasi?
fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi karena setiap macam fonem memiliki alofon.
Pelafalan yang bervariasi tersebut apakan menimbulkan makna yang berbeda?
pelafalan yang bervariasi dapat menimbulkan makna yang berbeda karena setiap huruf mempunyai makna sendiri atau masing-masing.
Nama: Falia Amaranila Maharani
BalasHapusNim: A310200082
Kelas: 3B
Mengapa fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakah menimbulkan makna yang berbeda?
-Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi, karenakan pada posisi atau letak suatu fonem dalam suatu kata atau suku kata yang merupakan lingkungannya. Dan karena adanya realisasi dalam wujud bunyi yang bermacam-macam yang disebut alofon. Apabila sebuah fonem memiliki alofon, maka fonem itu benar.
-Pelafalan yang bervariasi tersebut biasanya terjadi karena posisi atau letak suatu fonem dalam suatu kata atau suku kata yang merupakan lingkungannya. Dapat menimbulkan makna yang berbeda, karena adanya kemungkinan dua buah bentuk kebahasaan berpasangan 5 minimal. Variasi fonem disebut juga variasi alofonis.
NAMA: DEVI YOLANDA
BalasHapusNIM: A310200071
KELAS: 3B
Mengapa fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakah menimbulkan makna yang berbeda?
Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi, sebab variasi fonem terjadi karena posisi atau letak suatu fonem dalam suatu kata atau suku kata yang merupakan lingkungannya. Variasi fonem disebut juga variasi alofonis, yaitu alofon atau realisasi fonem dalam suatu lingkungan. menimbulkan makna yang berbeda karena fonem merupakan satuan bunyi terkecil dalam suatu bahasa untuk membedakan makna, sehingga pelafalan yang bervariasi akan menimbulkan makna yang berbeda.
NAMA : Yulia Nurlayly Aslamiyah
BalasHapusNIM : A310200144
KELAS : 3C
Mengapa fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakah menimbulkan makna yang berbeda?
= Karena Fonem dalam bahasa dapat mempunyai beberapa macam lafal yang
bergantung pada tempatnya dalam kata atau suku kata. Fonem /p/ dalam BI, misalnya dapat mempunyai dua macam lafal. Bila berada pada awal kata atau
suku kata, fonem itu dilafalkan secara lepas. Pada kata /pola/, misalnya fonem /p/
itu diucapkan secara lepas untuk kemudian diikuti oleh fonem /o/. Bila berada
pada akhir kata, fonem /p/ tidak diucapkan secara lepas. Bibir kita masih tetap
rapat tertutup waktu mengucapkan bunyi ini, misalnya /suap/, /atap/, dan /katup/
Ucapan sebuah fonem dapat berbeda-beda sebab sangat tergantung pada
lingkungannya, atau pada fonem-fonem lain yang berada di sekitarnya. Beberapa
perubahan fonem antara lain, asimilasi dan disimilasi, netralisasi dan arkifonem,
umlaut, ablaut, dan harmoni vokal, kontraksi, metatesis dan epentesis.
Untuk itu maknanyapun dapat berbeda pula.
Nama : Thoriq ilham kurniawan
BalasHapusNIM : A310200157
Kelas : 3D
Soal !
Mengapa fonem yang sama bisa dilafalkan dengan variasi ?
Pelafalan yang bervariasi tersebut apakah menimbulkan makna yang sama ?
Jawab !
Fonem yang sama bisa dilafalkan dengan berbagai variasi, karena pengaruh lingkungan yang dimasuki disebut alfon.
Pelafalan yang bervariasi tersebut biasanya terjadi karena posisi atau letak suatu fonem dalam suatu kata atau suku kata yang merupakan lingkungan. Variasi tersebut dapat berwujud perbedaan wujud seseorang seperti lafal dan intonasi, variasi tersebut dapat terjadi karena ketidaksengajaan atau dialek.
Pelafalan yang bervariasi tersebut tentunya dapat menimbulkan makna yang berbeda, karena pergantian satu fonem sanggup menimbulkan beda bunyi dan beda makna katanya. :
Nama : Adhadeva Bhrayn Chandra Kirana
BalasHapusNIM : A310200129
Kelas : 3C
Pertanyaan :
Mengapa fonem yang sama BISA dilafalkan dengan variasi? Pelafalan yang bervariasi tersebut apakah menimbulkan makna yang berbeda?
Jawab :
Fonem tersebut memiliki alofon, alofon tersebut membedakan makna dengan letak bunyi yang berbeda.
Contoh : Batuk dengan batu.
Sekilas fonem-fonem tersebut terlihat sama, namun cara pelafalannya sedikit berbeda karena terdapat huruf “k” di fonem “Batuk”. Dan juga makna dari fonem tersebut berbeda dari satu sama lainnya.