1). Jenis fonem suprasegmental meliputi intonasi, tekanan, durasi, dan nada. Intonasi adalah pola nada dalam kalimat yang mempengaruhi makna dan ekspresi. Tekanan adalah tingkat kekuatan atau kerasnya pengucapan suatu suara dalam kata atau kalimat. Durasi adalah lamanya pengucapan suatu bunyi, kata, atau kalimat, yang bisa menimbulkan makna berbeda. Nada adalah ketinggian suara yang dapat membentuk makna dalam bahasa tertentu. Fonem-fonem ini penting dalam memahami artikulasi dan arti yang tepat dalam suatu bahasa.
2). Di tengah hamparan bunga yang indah, Ku renungkan alam yang menawan, Dalam senyap, ku cipta sebuah syair, Mengalun indah bagai nyanyian.
Duhai alam, pesona yang tiada tara, Rona-warna menghiasi sang waktu, Dalam suka, duka, kita menjalani, Kisah hidup, tak pernah terhenti.
Kata-kata bersuku kata terbuka: 1. di 2. tengah 3. bunga 4. indah 5. ku 6. renungkan 7. alam 8. menawan 9. sebuah 10. syair 11. indah 12. bagai 13. sang 14. dalam 15. suka 16. kita 17. hidup 18. tak
Catatan: Penjelasan struktur fonem hanya mencakup fonem-fonem yang bersuku kata terbuka dalam puisi tersebut.
3). KERUPUK
hidup itu asyik pada kriuknya kriuknya kerupuk yang terdengar mesra setelah kriuk lalu lemas tak pernah berdiri
jauh lamunan tentang laga jauh laga karena dahaga
arena kriuk jadi pikuk sesaat dan setelah itu senyap
4). Di dunia, terdapat berbagai jenis tulisan yang digunakan untuk menuliskan bahasa-bahasa yang berbeda. Beberapa jenis tulisan yang ada di dunia antara lain:
1. Abjad: Sistem penulisan yang menggunakan huruf-huruf sebagai simbol untuk bunyi-bunyi vokal dan konsonan dalam bahasa tertentu.
2. Aksara: Sistem penulisan yang menggunakan lambang-lambang khusus untuk merepresentasikan konsonan, vokal, atau bahkan suku kata dalam bahasa tertentu.
3. Logogram: Sistem penulisan yang menggunakan lambang-lambang untuk merepresentasikan kata-kata atau makna tertentu, bukan bunyi bahasa.
4. Silabik: Sistem penulisan yang menggunakan lambang untuk merepresentasikan suku kata dalam bahasa tertentu.
5. Piktografik: Sistem penulisan yang menggunakan gambar-gambar atau ikon-ikon untuk mewakili kata-kata atau ide.
Tulisan bahasa Indonesia dikatakan sebagai tulisan fonemis karena bahasa Indonesia menggunakan sistem penulisan abjad. Dalam sistem abjad, setiap huruf mewakili bunyi atau fonem dalam bahasa tersebut. Artinya, huruf-huruf dalam tulisan bahasa Indonesia secara konsisten merepresentasikan bunyi-bunyi vokal dan konsonan yang ada dalam bahasa tersebut.
1). Jenis fonem suprasegmental, antara lain; - Nada, merupakan bunyi yang beraturan dengan frekuensi tunggal tertentu dan memiliki tinggi nada tertentu menurut frekuensiny. Apabila bunyi-bunyi segmental diucapkan selalu melibatkan nada, baik nada tinggi, sedang, maupun rendah). - Tekanan, ketika bunyi-bunyi segmental diucapkan pun tidak pernah lepas dari keras atau lemahnya bunyi. Variasi tekanan dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu (1) tekanan keras yang ditandai dengan [´], tekanan sedang ditandai dengan [−], tekanan rendah ditandai dengan [`], dan tidak ada tekanan, yang ditandai dengan tidak adanya tanda diakritik. - Durasi, bunyi dilihat lewat panjang atau pendek pelafalannya. Durasi memiliki peran yang penting dalam bahasa Indonesia, durasi tidak bersifat fonemis. - Jeda, hentian bunyi dalam suatu arus ujaran menjadi titik berat. Sendi yang bersifat dalam (internal juncture) membatasi silabel dalam sebuah kata. Disebut jeda karena adanya hentian itu, dan disebut persendian karena di tempat perhentian itulah terjandinya persambungan dua segmen ujaran.
2). Kutipan puisi : "NILAI"
Nilai diri lebih dibanding orang lain Nilai orang lain seperti dirimu tidak mungkin Pikiran mu condong menilai orang lain sejajar kekikiran mu
Untuk tahu apakah dirimu kikir Lihatlah dirimu menilai orang lain
Tidak sulit, sungguh tidak sulit, Melihat ciri khas dirimu
• Kata yang bersuku kata terbuka : nilai, diri, seperti, dirimu, ciri • Struktur fonem : - nilai (/n/, /i/, /l/, /a/, /i/) - diri (/d/, /i/, /r/, /i/) - seperti (/s/, /e/, /p/, /e/, /r/, /t/, /i/) - dirimu (/d/, /i/, /r/, /i/, /m/, /u/) - ciri (/c/, /i/, /r/, /i/)
3). "NILAI" Nilai diri lebih dibanding orang lain Nilai orang lain seperti dirimu tidak mungkin Pikiran mu condong menilai orang lain sejajar kekikiran mu
Untuk tahu apakah dirimu kikir Lihatlah dirimu menilai orang lain
Tidak sulit, sungguh tidak sulit, Melihat ciri khas dirimu (sudah mengirim-flashdisk)
4). Jenis tulisan yang ada di dunia, antara lain; tulisan abjad, tulisan alfabet, tulisan aksara, tulisan arab. Dikatakan sebagai tulisan fonemis karena tulisan bahasa Indonesia mengandung unsur fonem yang dapat membedakan makna.
Nama : Kherin nisa ayu mawarni NIM : A310220040 Kelas : Fonologi-A Mata Kuliah : Fonologi Bahasa Indonesia
1. -Nada ketika bunyi-bunyi segmental diucapkan selalu melibatkan nada, baik nada tinggi, sedang, maupun rendah. Hal ini desebabkan oleh adanya faktor ketegangan pita suara, arus udara, dan posisi pita suara ketika bunyi itu diucapkan. -Tekanan ketika bunyi-bunyi segmental diucapkan pun tidak pernah lepas dari keras atau lemahnya bunyi. Hal ini disebabkan oleh keterlibatan energi otot ketika bunyi itu diucapkan. -Durasi Bunyi-bunyi segmental juga dapat dibedakan dari panjang pendeknya ketika bunyi itu diucapkan. Bunyi panjang untuk vokoid diberi tanda satuan mora, yaitu satuan waktu pengucapan, dengan tanda titik. -Jeda Adalah pemutusan suatu arus bunyi-bunyi segmental ketika diujarkan oleh penutur. Sebagai akibatnya, akan terjadi kesenyapan di antara bunyi-bunyi yang terputus itu. Kesenyapan itu bisa berapa di posisi awal, tegah, dan akhir ujaran.
2. Di bawah langit biru yang cerah, Kita berdua berjalan tanpa tergesa. Terhanyut dalam senja yang indah, Saling berbagi rasa dan canda tawa.
Teringat saat-saat indah yang berlalu, Saat kita tertawa dan bercanda gembira. Meski waktu terus berjalan cepat, Kisah kita takkan pernah terlupa.
Kuucapkan rasa dalam bait-bait puisi, Dengan harapan hati kita tetap menyatu. Di sini kita bersama, takkan pernah berpisah, Kita bersatu dalam cinta yang suci.
Kata-kata yang bersuku kata terbuka: -langit -kita -berjalan -indah -waktu -cinta Struktur fonem dari yang bersuku kata terbuka: -langit: (/l/,/a/,/n/,/g/./i/t/) -kita: ( /k/, /i/, /t/, /a/) -berjalan: (/b/, /e/, /r/, /j/, /l/, /a/, /n/) -indah: (/i/, /n/, /d/, /a/, /h/) -waktu: (/w/, /a/, /k/, /t/, /u/) -cinta: ( /c/, /i/, /n/, /t/, /a/)
3. sudah dikirim lewat flasdisk.
4.- jenis tulisan yang ada didunia: tulisan alfabet, tulisan silabis, tulisan logografis, tulisan abjad, tulisan aksara. -karena menggunakan sistem penulisan yang mewakili bunyi fonem atau bunyi-bunyi dasar dalam bahasa tersebut. Bahasa Indonesia menggunakan alfabet Latin yang terdiri dari 26 huruf dan menggunakan prinsip satu bunyi satu huruf, kecuali beberapa pengecualian. Setiap huruf dalam tulisan bahasa Indonesia mewakili satu bunyi fonem. ide.
Tulisan bahasa Indonesia dikatakan sebagai tulisan fonemis karena bahasa Indonesia menggunakan sistem penulisan abjad. Dalam sistem abjad, setiap huruf mewakili bunyi atau fonem dalam bahasa tersebut. Artinya, huruf-huruf dalam tulisan bahasa Indonesia secara konsisten merepresentasikan bunyi-bunyi vokal dan konsonan yang ada dalam bahasa tersebut.
1. Jenis fonem suprasegmental meliputi: - Intonasi: Ini berkaitan dengan pola melodi dalam ucapan, yang dapat mengindikasikan pertanyaan, pernyataan, atau emosi. - Stres: Stres menekankan suku kata atau suara tertentu dalam kata. Misalnya, dalam kata "telepon", stres jatuh pada suku kata "te-" dan diucapkan dengan vokal yang lebih kuat. - Durasi: Durasi mengacu pada panjang waktu pengucapan suara. Beberapa bahasa dapat menggunakan durasi untuk membedakan makna kata atau kalimat. - Pitch (tona): Ini mengacu pada tinggi rendahnya nada dalam ucapan. Dalam beberapa bahasa, perbedaan pitch bisa mengubah makna kata. - Ritme: Ritme melibatkan pola ketukan atau aksen yang berulang dalam bahasa, mempengaruhi cara kata-kata diucapkan.
2. Puisi "Awan" karya Chairil Anwar:
Hujan mengguyur malam dengan seribu tangis bercerita mengalir di langit sepi yang biru dalam Menangis diam Awan, angan yang berlarut-larut mengalir dari sudut mata menghitam, mengaburkan mengaduk kenangan, luka, dan sepi Cemas membeku hatiku berdebar dan kembali kutemukan bayanganmu Dalam lembah kerinduan Menjerat bagai benang yang panjang Kasih
Kata-kata yang bersuku kata terbuka pada puisi tersebut: 1. Bercerita 2. Sepi 3. Biru 4. Dari 5. Mata 6. Luka 7. Membeku 8. Hatiku 9. Bayanganmu 10. Bagai 11. Kembali Struktur fonem dari kata-kata bersuku kata terbuka tersebut: bercerita: (/b/, /e/, /r/, /c/, /i/, /t/, /a/) sepi: (/s/, /e/, /p/, /i/) biru: (/b/, /i/, /r/, /u/) mata: (/m/, /a/, /t/) luka: (/l/, /u/, /k/, /a/) membeku: (/m/, /e/, /b/, /k/, /u/) hatiku: (/h/, /a/, /t/, /i/, /k/, /u/) bayanganmu: (/b/, /a/, /y/, /n/, /g/, /m/, /u/) bagai: (/b/, /a/, /g/, /i/) kembali: (/k/, /e/, /m/, /b/, /a/, /l/, /i/)
3. Sudah dikumpulkan melalui flashdisk
4. Jenis tulisan yang ada di dunia dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori berikut: - Aksara/Logogram: Sistem penulisan di mana setiap simbol mewakili kata atau ide tertentu, seperti aksara Hanzi (Tionghoa) dan hieroglif Mesir kuno. - Abjad: Sistem penulisan di mana setiap simbol mewakili bunyi vokal atau konsonan, seperti abjad Latin (digunakan dalam bahasa Inggris) dan abjad Arab. - Silsilah/Silabik: Sistem penulisan di mana setiap simbol mewakili suku kata, seperti aksara Hiragana dan Katakana (digunakan dalam bahasa Jepang) dan aksara Hangul (digunakan dalam bahasa Korea). - Alfabet: Sejenis abjad yang memiliki aturan dan urutan tertentu untuk menyusun huruf-huruf, seperti bahasa Indonesia yang menggunakan alfabet Latin.
Mengapa tulisan bahasa Indonesia dikatakan sebagai tulisan fonemis? Tulisan bahasa Indonesia dianggap sebagai tulisan fonemis karena setiap huruf dalam alfabet Latin mewakili fonem (suara) tertentu dalam bahasa Indonesia. Dalam sistem penulisan fonemis, setiap fonem memiliki simbol tulisan tersendiri. Misalnya, huruf "A" melambangkan bunyi /a/, "B" melambangkan bunyi /b/, dan seterusnya. Dengan cara ini, bahasa Indonesia menggambarkan suara-suara bahasanya secara relatif sederhana dan konsisten, sehingga pembaca dapat dengan mudah mengenali dan mengucapkan kata-kata berdasarkan sistem tulisannya.
Tulisan bahasa Indonesia dapat dikatakan sebagai tulisan fonemis karena dalam sistem tulisannya, setiap huruf atau kombinasi huruf mewakili satu fonem atau bunyi bahasa yang berbeda. Dengan kata lain, dalam bahasa Indonesia, ada korespondensi satu-satu antara huruf dan bunyi yang dihasilkannya, kecuali beberapa pengecualian seperti penggunaan huruf 'c' yang dapat mewakili bunyi /ch/ dalam beberapa kata serapan dari bahasa asing
Nama : Karizta Putri Salekha NIM : A310220037 Kelas : Fonologi-2A UAS FONOLOGI
1. Bunyi suprasegmental ialah bunyi yang tidak dapat disegmentasikan dan menyertai bunyi segmental. Bunyi bahasa tersebut dikelompokkan berdasarkan segmentasi suara yang memengaruhi bunyinya. Jenis fonem suprasegmental : A. Nada Merupakan tinggi rendahnya suatu bunyi. Pada bunyi segmental diucapkan akan selalu melibatkan nada, baik dari nada tinggi, sedang, maupun rendah. Hal tersebut karena adanya faktor ketegangan pita suara, arus udara, dan posisi pita suara ketika bunyi tersebut diucapkan. B. Tekanan Merupakan keras lunak (lemahnya) suatu bunyi. Pada saat bunyi segmental diucapkan itu tidak akan pernah lepas dari keras atau lemahnya suatu bunyi. Hal ini karena adanya keterlibatan dari energi otot ketika bunyi itu diucapkan. C. Durasi Meupakan lamanya bunyi diucapkan. Bunyi ssegmental juga dapat dibedakan dari panjang pendeknya ketika bunyi itu diucapkan. Bunyi panjang untuk vokoid diberi tanda satuan mora, yaitu satuan waktu pengucapan, dengan tanda titik. Waktu diucapkan bunyi segmental, alat ucap dipertahankan cukup lama yang pastinya disertai oleh bunyi suprasegmental dengan ciri prossodi yang Panjang. D. Jeda Merupakan perhentian bunyi dalam Bahasa. Sebagai akibatnya, akan terjadi kesenyapan di antara bunyi-bunyi yang terputus itu. Kesenyapan itu bisa berapa di posisi awal, tegah, dan akhir ujaran. Jenis jeda menurut tempatnya : a. Jeda antar suku kata [+] b. Jeda antar kata dalam frasa [/] c. Jeda antar frasa dalam klausa [//] d. Jeda antar kalimat dalam wacana [#]
2. Pada suatu sore Kau duduk dengan wajah sendu Ada bekas air mata di wajahmu Seberapa besar luka di hatimu? Saat itu, aku tak mengenalmu Tetapi, aku menghampirimu Aku menawarkan diri untuk menjadi sahabat Mari bersahabat, Akan kurawat lukamu Kita akan tertawa Bersama
Kata-kata yang bersuku kata terbuka : - Pada - Wajah - Bekas - Mata - Besar - Luka - Diri - Sahabat - Mari - Akan - Kita - Tertawa - Bersama
4. Jenis tulisan yang ada didunia : a. tulisan alfabet b. tulisan silabis c. tulisan logografis d. tulisan abjad e. tulisan aksara Mengapa tulisan Bahasa Indonesia dikatakan sebagai tulisan fonemis? karena menggunakan sistem penulisan yang mewakili bunyi fonem atau bunyi-bunyi dasar dalam bahasa tersebut. Bahasa Indonesia sendiri juga menggunakan alfabet Latin yang terdiri dari 26 huruf serta menggunakan prinsip satu bunyi satu huruf. Setiap huruf dalam tulisan bahasa Indonesia mewakili satu bunyi fonem.
1. Jenis fonem suprasegmental, antara lain: • Tekanan/Stres: Menekankan keras -lemahnya suku kata atau suara tertentu dalam kata atau kalimat untuk memberikan arti yang berbeda. • Nada/Pitch: Menyatakan variasi tinggi rendahnya nada dalam bahasa. Nada yang berbeda dapat mengubah makna suatu kata atau kalimat. • Jeda: Menyangkut perhentian bunyi dalam bahasa. • Durasi: Menunjukkan lamanya bunyi atau suara dalam bahasa. Perbedaan durasi dapat memengaruhi arti dan makna kata atau kalimat.
2. Merpati jemputlah kekasih tatkala ia bertanya jawablah karena cinta Rayu dan cium sambutlah dengan senyum gamit dan kepakkan sayapmu terbanglah sampai tujuh
suku kata terbuka: 1. Merpati 2. Tatkala 3. ia 4. Bertanya 5. Karena 6. Cinta 7. Rayu 8. Sayapmu
4. Tulisan-tulisan yang ada di dunia: • Abjad adalah satu set huruf yang hanya berisi huruf konsonan saja, atau juga memiliki beberapa huruf vokal. • Alfabet adalah satu set huruf yang berisi huruf konsonan dan huruf vokal. • Tulisan silabis adalah suatu tanda untuk menggambarkan suatu suku kata, misalnya tulisan Jepang, Dewa Negari, dan lain-lain. • Logograf: suatu tanda atau lambang mewakili sepatah kata atau pengertian, misalnya huruf Cina. • Tulisan fonemis: satu tanda untuk melambangkan satu bunyi, misalnya huruf Latin, Yunani, Jerman, dan lain-lain
Nama = Olivia Septiana Setyo Wijayanti Kelas = 2A Nim = A310220042 1. Jenis fonem suprasegmental yaitu sebagai berikut: 1). Nada yaitu tinggi rendahnya suatu ujaran. 2). Tekanan yaitu keras lembutnya suatu ujaran. 3). Durasi/ Jangka yaitu panjang pendeknya waktu untuk mengucapkan sebuah kata. 4). Jeda yaitu berhentinya pengucapan bunyi. 2. Puisi Letih (Karya Bapak Drs Agus Budi Wahyudi, M.Hum. ) Letih kupanen. Keringat kutampung Meraih sebulir mimpi yang dipilih selama berjalan dari titik ke titik Kaki sebagai alat menolak lumpuh Mata sebagai alat menolak buta Rezeki dihitung jadi milik Ada yang disisihkan guna sosial
Biarpun letih hati senang Hidup punya daya guna Mampu membuat janji lunas Juga mengharap ridho dari Yang Maha Kuasa
Kulangkahkan kaki Kulihat kanan kiri Hari demi ilmu terjalani Biasa bisa turut menguji Berupa emosi saat letih menghampiri kunikmati letih dan keletihan demi mengabdikan Diri bagi insan lain yang butuh bahagia Letih keletihan adalah irama merdu kehidupan Dalam pengabdian
Kata-kata bersuku kata terbuka= Mimpi = /m/,/i/,/p/ Selama = /s/,/e/,/l/,/a/,/m/ Dari = /d/,/a/,/r/,/i/ Kaki = /k/,/a/,/i/ Sebagai = /s/,/e/,/b/,/a/,/g/,/i/ Mata =/m/,/a/,/t/ Buta =/b/,/u/,/t/,/a/ Rezeki =/r/,/e/,/z/,/k/,/i/ Jadi = /j/,/a/,/d/,/i/ Ada =/a/,/d/ Guna = /g/,/u/,/n/,/a/ Hati = /h/,/a/,/t/,/i/ Daya =/d/,/a/,/y/ Punya = /p/,/u/,/n/,/y/,/a/ mampu =/m/,/a/,/p/,/u/ janji = /j/,/a/,/n/,/j/,/i/ juga = /j/,/u/,/g/,/a/ ridho = /r/,/i/,/d/,/h/,/o/ Maha =/m/,/a/,/h/ Kuasa =/k/,/u/,/a/,/s/ Kiri =/k/,/i/,/r/ Hari = /h/,/a/,/r/,/i/ Ilmu = /i/,/l/,/m/,/u/ Terjalani =/t/,/e/,/r/,/j/,/a/,/l/,/n/,/i/ Biasa = /b/,/i/,/a/,/s/ Berupa = /b/,/e/,/r/,/u/,/p/,/a/ Emosi = /e/,/m/,/o/,/s/,/i/ Menghampiri =/m/,/e/,/ñ/,/h/,/a/,/m/,/p/,/i/,/r/ Kunikmati =/k/,/u/,/n/,/i/,/k/,/m/,/a/,/t/ Diri =/d/,/i/,/r/ Bahagia =/b/,/a/,/h/,/g/,/i/ Irama =/i/,/r/,/a/,/m/ Merdu = /m/,/e/,/r/,/d/,/u/ 3. (Sudah dikumpulkan di flashdisk)
4. Jenis tulisan yang ada di dunia yaitu tulisan bahasa Indonesia, tulisan kanji (Jepang), tulisan hangaul (Korea), tulisan aksara jawa (Indonesia), tulisan aksara thai (Thailand), tulisan mandarin (China), tulisan kiril (Rusia), tulisan arab (Arab), tulisan tagalok (Filipina), dst.
Tulisan bahasa Indonesia termasuk tulisan fonemis karena dalam penulisannya mewakili setiap fonem tersendiri yang dapat membedakan makna yang satu dengan yang lainnya.
1). Jenis fonem suprasegmental meliputi intonasi, tekanan, durasi, dan nada. Intonasi adalah pola nada dalam kalimat yang mempengaruhi makna dan ekspresi. Tekanan adalah tingkat kekuatan atau kerasnya pengucapan suatu suara dalam kata atau kalimat. Durasi adalah lamanya pengucapan suatu bunyi, kata, atau kalimat, yang bisa menimbulkan makna berbeda. Nada adalah ketinggian suara yang dapat membentuk makna dalam bahasa tertentu. Fonem-fonem ini penting dalam memahami artikulasi dan arti yang tepat dalam suatu bahasa.
2). Di tengah hamparan bunga yang indah, Ku renungkan alam yang menawan, Dalam senyap, ku cipta sebuah syair, Mengalun indah bagai nyanyian. Duhai alam, pesona yang tiada tara, Rona-warna menghiasi sang waktu, Dalam suka, duka, kita menjalani, Kisah hidup, tak pernah terhenti. Kata-kata bersuku kata terbuka: 1. di 2. tengah 3. bunga 4. indah 5. ku 6. renungkan 7. alam 8. menawan 9. sebuah 10. syair 11. indah 12. bagai 13. sang 14. dalam 15. suka 16. kita 17. hidup 18. tak Struktur fonem dari beberapa kata bersuku kata terbuka tersebut: 1. "di" - /di/ (fonem: /d/, /i/) 2. "tengah" - /tɛŋah/ (fonem: /t/, /ɛ/, /ŋ/, /a/, /h/) 3. "bunga" - /buŋa/ (fonem: /b/, /u/, /ŋ/, /a/) 4. "indah" - /indah/ (fonem: /i/, /n/, /d/, /a/, /h/) 5. "ku" - /ku/ (fonem: /k/, /u/) 6. "renungkan" - /rənuŋkan/ (fonem: /r/, /ə/, /n/, /u/, /ŋ/, /k/, /a/, /n/) 7. "alam" - /alam/ (fonem: /a/, /l/, /a/, /m/) 8. "menawan" - /mənawan/ (fonem: /m/, /ə/, /n/, /a/, /w/, /a/, /n/) 9. "sebuah" - /səbuah/ (fonem: /s/, /ə/, /b/, /u/, /a/, /h/) 10. "syair" - /sjair/ (fonem: /s/, /j/, /a/, /i/, /r/) 11. "indah" - /indah/ (fonem: /i/, /n/, /d/, /a/, /h/) 12. "bagai" - /bagai/ (fonem: /b/, /a/, /g/, /a/, /i/) 13. "sang" - /saŋ/ (fonem: /s/, /a/, /ŋ/) 14. "dalam" - /dalam/ (fonem: /d/, /a/, /l/, /a/, /m/) 15. "suka" - /suka/ (fonem: /s/, /u/, /k/, /a/) 16. "kita" - /kita/ (fonem: /k/, /i/, /t/, /a/) 17. "hidup" - /hidup/ (fonem: /h/, /i/, /d/, /u/, /p/) 18. "tak" - /tak/ (fonem: /t/, /a/, /k/) Catatan: Penjelasan struktur fonem hanya mencakup fonem-fonem yang bersuku kata terbuka dalam puisi tersebut.
3). Sudan di kumpulkan di flasdisk. 4). Di dunia, terdapat berbagai jenis tulisan yang digunakan untuk menuliskan bahasa-bahasa yang berbeda. Beberapa jenis tulisan yang ada di dunia antara lain: 1. Abjad: Sistem penulisan yang menggunakan huruf-huruf sebagai simbol untuk bunyi-bunyi vokal dan konsonan dalam bahasa tertentu. 2. Aksara: Sistem penulisan yang menggunakan lambang-lambang khusus untuk merepresentasikan konsonan, vokal, atau bahkan suku kata dalam bahasa tertentu. 3. Logogram: Sistem penulisan yang menggunakan lambang-lambang untuk merepresentasikan kata-kata atau makna tertentu, bukan bunyi bahasa. 4. Silabik: Sistem penulisan yang menggunakan lambang untuk merepresentasikan suku kata dalam bahasa tertentu. 5. Piktografik: Sistem penulisan yang menggunakan gambar-gambar atau ikon-ikon untuk mewakili kata-kata atau ide. Tulisan bahasa Indonesia dikatakan sebagai tulisan fonemis karena bahasa Indonesia menggunakan sistem penulisan abjad. Dalam sistem abjad, setiap huruf mewakili bunyi atau fonem dalam bahasa tersebut. Artinya, huruf-huruf dalam tulisan bahasa Indonesia secara konsisten merepresentasikan bunyi-bunyi vokal dan konsonan yang ada dalam bahasa tersebut.
Nama: Sya’adatul Hayat Kelas: 2A Fonologi Bahasa Indonesia NIM: A310220035 1. Jenis-jenis suprasegmental • Intonasi: Intonasi mengacu pada pola nada atau tinggi rendahnya suara saat berbicara. Intonasi digunakan untuk menandai makna dan emosi dalam kalimat. Misalnya, kalimat tanya memiliki intonasi yang naik di akhir kalimat, sementara kalimat pernyataan memiliki intonasi yang turun di akhir kalimat. • Tekanan: Tekanan adalah penekanan yang diberikan pada suku kata tertentu dalam sebuah kata atau frasa. Tekanan bisa berpengaruh pada makna kata atau memberikan penekanan pada bagian tertentu dari kalimat. Misalnya, dalam kalimat "SAYA ingin makan", tekanan diberikan pada kata "SAYA" untuk menyoroti subjek kalimat. • Durasi: Durasi merujuk pada panjang atau kependekan waktu dalam melafalkan suku kata, kata, atau frasa. Durasi yang lebih lama pada suatu bagian kalimat bisa menunjukkan penekanan atau pentingnya informasi tersebut. • Nada: Nada adalah perbedaan tinggi rendahnya suara dalam suatu kalimat. Nada bisa berpengaruh pada makna dalam bahasa tertentu. Misalnya, dalam bahasa Mandarin, perbedaan nada pada kata yang sama dapat menghasilkan makna yang berbeda. • Aksen: Aksen adalah karakteristik intonasi, tekanan, dan durasi yang khas dalam cara seseorang berbicara, biasanya berdasarkan asal geografis atau bahasa ibu yang berbeda. Aksen dapat membedakan pengucapan antara penutur dari wilayah atau negara yang berbeda. Suprasegmental sangat penting dalam komunikasi lisan karena membantu menyampaikan emosi, makna, dan nuansa dalam bahasa yang digunakan. Pemahaman tentang suprasegmental juga membantu dalam proses pemahaman wacana dan membedakan antara pernyataan, pertanyaan, atau kalimat perintah. 2. BERSAMA KATA Karya: Agus Budi Wahyudi
Bersama kata, kita ada Kita yang punya nama Kita yang telah merasakan Kita yang berkots
Bersama kata, kita ada Kita serupa intan Kita berupa sampah Kita menjelma rasa Bersama kita kata tercipta Walaupun dirimu sudah tiada Namamu tetap mengada • Kata yang bersuku kata terbuka Sama: sa-ma Kata: ka-ta Kita: ki-ta Ada: ada Punya: pu-nya Nama: na-ma Serupa: Se-ru-pa Rasa: ra-sa Jelma: jel-ma • Sama: /s/, /a/, /m/, /a/ Kata: /k/, /a/, /t/, /a/ Kita: /k/, /i/, /t/, /a/ Ada: /a/, /d/, /a/ Punya: /p/, /u/, /n/, /y/, /a/ Nama: /n/, /a/, /m/, /a/ Serupa: /s/, /e/, /r/, /u/, /p/, /a/ Rasa: /r/, /a/, /s/, /a/ Jelma: /j/, /e/, /l/, /m/, /a/ 3. Di dunia ini, terdapat berbagai jenis tulisan yang digunakan oleh berbagai masyarakat dan bahasa. Beberapa jenis tulisan yang paling umum di antaranya adalah: • Alfabet: Alfabet adalah sistem penulisan yang menggunakan serangkaian huruf sebagai simbol untuk merepresentasikan bunyi-bunyi atau suara-suaranya. Contoh alfabet yang banyak digunakan adalah alfabet Latin yang digunakan dalam bahasa Inggris, bahasa Indonesia, dan sebagian besar bahasa Eropa. • Silabis: Sistem penulisan ini menggunakan kombinasi konsonan dan vokal atau kombinasi beberapa konsonan untuk mewakili suku kata dalam bahasa tertentu. Contohnya adalah aksara Jepang (hiragana dan katakana) serta aksara Korea (hangul). • Abjad: Sistem penulisan ini menggunakan simbol atau huruf yang mewakili konsonan saja tanpa melibatkan vokal. Contoh dari abjad adalah aksara Arab, Ibrani, dan Fenisia. • Logografik: Sistem penulisan ini menggunakan simbol atau karakter yang mewakili kata atau frasa secara keseluruhan. Contoh yang terkenal adalah aksara Tionghoa (Hanzi) yang memiliki ribuan karakter logografik. • Piktografik: Jenis penulisan ini menggunakan gambar atau ikon untuk merepresentasikan objek, ide, atau tindakan. Contohnya adalah aksara Mesir Kuno yang menggunakan hieroglif dan beberapa sistem penulisan primitif. • Abugida: Sistem penulisan ini menggabungkan suara konsonan dan vokal menjadi sebuah unit tunggal. Contoh aksara Devanagari digunakan untuk bahasa Sanskerta dan beberapa bahasa di India. • Morse: Sistem komunikasi tulisan Morse menggunakan kombinasi titik dan garis untuk mewakili huruf, angka, dan tanda baca. Digunakan terutama dalam telekomunikasi dan telegraf pada masa lalu.
Nama: Salma Faqiha Dinayati NIM: A310220032 Kelas:2-A Fonologi 1. Jenis-jenis suprasegmental diantaranya: •Intonasi: Intonasi mengacu pada pola nada atau tinggi rendahnya suara saat berbicara. Intonasi digunakan untuk menandai makna dan emosi dalam kalimat. •Tekanan: Tekanan adalah penekanan yang diberikan pada suku kata tertentu dalam sebuah kata atau frasa. Tekanan bisa berpengaruh pada makna kata atau memberikan penekanan pada bagian tertentu dari kalimat. •Durasi: Durasi merujuk pada panjang atau kependekan waktu dalam melafalkan suku kata, kata, atau frasa. Durasi yang lebih lama pada suatu bagian kalimat bisa menunjukkan penekanan atau pentingnya informasi tersebut. •Nada: adalah perbedaan tinggi rendahnya suara dalam suatu kalimat. Nada bisa berpengaruh pada makna dalam bahasa tertentu. •Aksen: adalah karakteristik intonasi, tekanan, dan durasi yang khas dalam cara seseorang berbicara, biasanya berdasarkan asal geografis atau bahasa ibu yang berbeda. Aksen dapat membedakan pengucapan antara penutur dari wilayah atau negara yang berbeda. Suprasegmental sangat penting dalam komunikasi lisan karena membantu menyampaikan emosi, makna, dan nuansa dalam bahasa yang digunakan. 2. BUTIRAN EMBUN Karya: Agus Budi Wahyudi Malam ini butiran embun sudah mulai turun Sepi lengang jalan serupa hati Yang kini kian lama turuti larut Seandainya kekasih di samping Kekuatan kumiliki sempurna
Kini sebanyak embun turun Hanya mampu meniup mimpi Dan di pagar besi depan rumah Masih ada bayangan dirimu Saat semua serba waspada. a. Kata-kata yang bersuku kata terbuka: "butiran", "embun", "jalan", "lengkap". b. Struktur fonem dari kata-kata yang bersuku kata terbuka: - "bu-ti-ran": /b/,/u/,/t/,/i/,/r/,/a/,/n/ - "em-bun": /e/,/m/,/b/,/u/,/n/ - "ja-lan":/j/,/a/,/l/,/a/,/n/ - "len-gang": /l/,/e/,/ŋ/,/a/,/ŋ/
3. Terdapat berbagai jenis tulisan yang digunakan oleh berbagai masyarakat dan bahasa. Beberapa jenis tulisan yang paling umum di antaranya adalah: •Alfabet, adalah sistem penulisan yang menggunakan serangkaian huruf sebagai simbol untuk merepresentasikan bunyi-bunyi atau suara-suaranya. •Silabis, Sistem penulisan ini menggunakan kombinasi konsonan dan vokal atau kombinasi beberapa konsonan untuk mewakili suku kata dalam bahasa tertentu. •Abjad, Sistem penulisan ini menggunakan simbol atau huruf yang mewakili konsonan saja tanpa melibatkan vokal. •Logografik, Sistem penulisan ini menggunakan simbol atau karakter yang mewakili kata atau frasa secara keseluruhan. •Piktografik, Jenis penulisan ini menggunakan gambar atau ikon untuk merepresentasikan objek, ide, atau tindakan. •Abugida, Sistem penulisan ini menggabungkan suara konsonan dan vokal menjadi sebuah unit tunggal. •Morse, Sistem komunikasi tulisan Morse menggunakan kombinasi titik dan garis untuk mewakili huruf, angka, dan tanda baca. Digunakan terutama dalam telekomunikasi dan telegraf pada masa lalu. Tulisan bahasa Indonesia disebut sebagai tulisan fonemis karena setiap bunyi atau suara dalam bahasa Indonesia diwakili oleh satu simbol atau huruf dalam aksara Latin, sehingga mewakili suatu perubahan bunyi akan menghasilkan arti yang berbeda. Dengan kata lain, setiap bunyi dalam bahasa Indonesia memiliki representasi grafis yang tunggal dan konsisten pada setiap penulisan. Oleh karena itu, bahasa Indonesia dikatakan memiliki sistem penulisan fonemis.
Nama : Mohammad Ikhsanuddin Nafi NIM : A310220038 Kelas : 2A - Fonologi
Fonem suprasegmental adalah aspek-aspek linguistik yang melibatkan prosodi dan intonasi dalam sebuah bahasa. Ini termasuk pola stres, nada, durasi, dan intonasi, yang memberikan pengaruh pada makna kalimat atau frasa secara keseluruhan. Fonem suprasegmental berbeda dari fonem segmental, yang terkait dengan bunyi individual dalam sebuah kata.
Contoh fonem suprasegmental meliputi:
1. Nada: Beberapa bahasa menggunakan nada atau tonisitas untuk mengubah makna kata atau kalimat. Bahasa Mandarin adalah contoh yang menggunakan nada untuk membedakan makna kata yang berbeda.
2. Durasi: Lamanya bunyi vokal atau konsonan dalam sebuah kata dapat memberikan pengaruh pada makna kata tersebut. Misalnya, dalam bahasa Jepang, durasi bunyi vokal dapat mempengaruhi makna kata.
3. Intonasi: Pola intonasi dalam kalimat dapat mengindikasikan pertanyaan, pernyataan, atau ekspresi emosi. Pola intonasi yang berbeda dapat mengubah makna atau tujuan dari sebuah kalimat.
Fonem suprasegmental penting dalam bahasa untuk menyampaikan informasi tambahan tentang ekspresi, intonasi, dan makna keseluruhan dalam komunikasi lisan.
2. Kutipan puisi : Betapa Lucunya Negeri Ini - Sam Haidy Teroris menghilang Tabung gas menerjang Harga miras naik
Oplosan mencekik Kasus video porno bikin kalut Kasus korupsi ke laut
Kata yang bersuku kata terbuka dalam teks tersebut adalah:
3. Sudah dikumpulkan di flashdisk oleh perwakilan kelas
4. Tulisan di dunia ada banyak macam, ada tulisan arab, tulisan Jawa, tulisan jepang, tulisan Korea, tulisan China, tulisan Romawi kuno, tulisan Yunani kuno, tulisan Mesir kuno, dll. Alasan mengapa tulisan bahasa Indonesia sebagai tulisan fonemis Tulisan bahasa Indonesia dianggap sebagai tulisan fonemis karena sistem tulisan dalam bahasa Indonesia menggambarkan bunyi-bunyi (fonem) yang ada dalam bahasa tersebut. Dalam sistem tulisan fonemis, setiap huruf atau kombinasi huruf pada dasarnya mewakili satu bunyi atau fonem tertentu.
Nama: Rayhania Habibah Kelas: 2A Fonologi Bahasa Indonesia NIM: A310220014
1. Jenis-jenis suprasegmental • Intonasi: Intonasi mengacu pada pola nada atau tinggi rendahnya suara saat berbicara. Intonasi digunakan untuk menandai makna dan emosi dalam kalimat. Misalnya, kalimat tanya memiliki intonasi yang naik di akhir kalimat, sementara kalimat pernyataan memiliki intonasi yang turun di akhir kalimat. • Tekanan: Tekanan adalah penekanan yang diberikan pada suku kata tertentu dalam sebuah kata atau frasa. Tekanan bisa berpengaruh pada makna kata atau memberikan penekanan pada bagian tertentu dari kalimat. Misalnya, dalam kalimat "SAYA ingin makan", tekanan diberikan pada kata "SAYA" untuk menyoroti subjek kalimat. • Durasi: Durasi merujuk pada panjang atau kependekan waktu dalam melafalkan suku kata, kata, atau frasa. Durasi yang lebih lama pada suatu bagian kalimat bisa menunjukkan penekanan atau pentingnya informasi tersebut. • Nada: Nada adalah perbedaan tinggi rendahnya suara dalam suatu kalimat. Nada bisa berpengaruh pada makna dalam bahasa tertentu. Misalnya, dalam bahasa Mandarin, perbedaan nada pada kata yang sama dapat menghasilkan makna yang berbeda. • Aksen: Aksen adalah karakteristik intonasi, tekanan, dan durasi yang khas dalam cara seseorang berbicara, biasanya berdasarkan asal geografis atau bahasa ibu yang berbeda. Aksen dapat membedakan pengucapan antara penutur dari wilayah atau negara yang berbeda. Suprasegmental sangat penting dalam komunikasi lisan karena membantu menyampaikan emosi, makna, dan nuansa dalam bahasa yang digunakan. 2. MENU Karya: Agus Budi Wahyudi
Menurut menu rasa istimewa Menu menu kurasa Kurasakan dalam keistimewaan rasa Menu menu kurasakan sama Apakah karena aku berasal sama?
Aku lupa bahwa hari ini di hari yang istimewa Menu alpa yang lubuat sehingga lupa Bahwa ada bebatuan yang kini merana Di pinggiran sungai sebagai menu hari ini Bius aroma menni tersebar di lini
3. Di dunia ini, terdapat berbagai jenis tulisan yang digunakan oleh berbagai masyarakat dan bahasa. Beberapa jenis tulisan yang paling umum di antaranya adalah: • Alfabet: Alfabet adalah sistem penulisan yang menggunakan serangkaian huruf sebagai simbol untuk merepresentasikan bunyi-bunyi atau suara-suaranya. Contoh alfabet yang banyak digunakan adalah alfabet Latin yang digunakan dalam bahasa Inggris, bahasa Indonesia, dan sebagian besar bahasa Eropa. • Silabis: Sistem penulisan ini menggunakan kombinasi konsonan dan vokal atau kombinasi beberapa konsonan untuk mewakili suku kata dalam bahasa tertentu. Contohnya adalah aksara Jepang (hiragana dan katakana) serta aksara Korea (hangul). • Abjad: Sistem penulisan ini menggunakan simbol atau huruf yang mewakili konsonan saja tanpa melibatkan vokal. Contoh dari abjad adalah aksara Arab, Ibrani, dan Fenisia. • Logografik: Sistem penulisan ini menggunakan simbol atau karakter yang mewakili kata atau frasa secara keseluruhan. Contoh yang terkenal adalah aksara Tionghoa (Hanzi) yang memiliki ribuan karakter logografik. • Piktografik: Jenis penulisan ini menggunakan gambar atau ikon untuk merepresentasikan objek, ide, atau tindakan. Contohnya adalah aksara Mesir Kuno yang menggunakan hieroglif dan beberapa sistem penulisan primitif.
1). Jenis fonem suprasegmental meliputi intonasi, tekanan, durasi, dan nada. Intonasi adalah pola nada dalam kalimat yang mempengaruhi makna dan ekspresi. Tekanan adalah tingkat kekuatan atau kerasnya pengucapan suatu suara dalam kata atau kalimat. Durasi adalah lamanya pengucapan suatu bunyi, kata, atau kalimat, yang bisa menimbulkan makna berbeda. Nada adalah ketinggian suara yang dapat membentuk makna dalam bahasa tertentu. Fonem-fonem ini penting dalam memahami artikulasi dan arti yang tepat dalam suatu bahasa.
2). Di tengah hamparan bunga yang indah, Ku renungkan alam yang menawan, Dalam senyap, ku cipta sebuah syair, Mengalun indah bagai nyanyian.
Duhai alam, pesona yang tiada tara, Rona-warna menghiasi sang waktu, Dalam suka, duka, kita menjalani, Kisah hidup, tak pernah terhenti.
Kata-kata bersuku kata terbuka: 1. di 2. tengah 3. bunga 4. indah 5. ku 6. renungkan 7. alam 8. menawan 9. sebuah 10. syair 11. indah 12. bagai 13. sang 14. dalam 15. suka 16. kita 17. hidup 18. tak
Catatan: Penjelasan struktur fonem hanya mencakup fonem-fonem yang bersuku kata terbuka dalam puisi tersebut.
3). INDAHNYA PANORAMA PANTAI
Aku saat di sana Pasir terdampar Lalu gelombang menyapa Ingin menyapa lagi Pada laut di atasnya warna biru Aku sadar bukan seperti ini kehendak Yang kusiapkan untuk jejak di pantai Selayar
Pasang air laut terasa mengusik Disertai angin kencang Hitungan jari lengkap terlihat nelayan kesiangan Aku pun ragu untuk pulang
Si pantai tinggal bau amis ikan Dan pasir putih tidak terlihat Karena ditutup air Kuberbisik padamu sekarang Kau jawab janganlah tergesa Ikan ikan dengar dan turut menanti Janji darimu
4). Di dunia, terdapat berbagai jenis tulisan yang digunakan untuk menuliskan bahasa-bahasa yang berbeda. Beberapa jenis tulisan yang ada di dunia antara lain:
1. Abjad: Sistem penulisan yang menggunakan huruf-huruf sebagai simbol untuk bunyi-bunyi vokal dan konsonan dalam bahasa tertentu.
2. Aksara: Sistem penulisan yang menggunakan lambang-lambang khusus untuk merepresentasikan konsonan, vokal, atau bahkan suku kata dalam bahasa tertentu.
3. Logogram: Sistem penulisan yang menggunakan lambang-lambang untuk merepresentasikan kata-kata atau makna tertentu, bukan bunyi bahasa.
4. Silabik: Sistem penulisan yang menggunakan lambang untuk merepresentasikan suku kata dalam bahasa tertentu.
5. Piktografik: Sistem penulisan yang menggunakan gambar-gambar atau ikon-ikon untuk mewakili kata-kata atau ide.
Tulisan bahasa Indonesia dikatakan sebagai tulisan fonemis karena bahasa Indonesia menggunakan sistem penulisan abjad. Dalam sistem abjad, setiap huruf mewakili bunyi atau fonem dalam bahasa tersebut. Artinya, huruf-huruf dalam tulisan bahasa Indonesia secara konsisten merepresentasikan bunyi-bunyi vokal dan konsonan yang ada dalam bahasa tersebut.
Nama : Ammar Faqih Utomo NIM : A310220023 Kelas : 2A Fonologi Bahasa Indonesia
1. Jenis-jenis fonem suprasegmental sebagai berikut.
a. Tekanan atau Aksen atau Stress Ialah menyangkut keras lunaknya bunyi.
b. Panjang atau Kuantitas atau Durasi Ialah lamanya bunyi diucapkan.
c. Jeda atau Persendian Ialah menyangkut perhentian bunyi dalam bahasa.
d. Nada atau Pitch Ialah menyangkut tinggi rendahnya suatu bunyi.
2. Mata Hitam (Karya WS Rendra)
Dua mata hitam adalah matahati yang biru dua mata hitam sangat kenal bahasa rindu. Rindu bukanlah milik perempuan melulu dan keduanya sama tahu, dan keduanya tanpa malu. Dua mata hitam terbenam di daging yang wangi kecantikan tanpa sutra, tanpa pelangi. Dua mata hitam adalah rumah yang temaram secangkir kopi sore hari dan kenangan yang terpendam.
Berikut kata-kata yang bersuku kata terbuka dan struktur fonemnya a. Dua : /du+a/ KV+V b. Mata : /ma+ta/ KV+KV c. Matahati :/ma+ta+ha+ti/ KV+KV+KV+KV d. Biru : /bi+ru/ KV+KV e. Bahasa : /ba+ha+sa/ KV+KV+KV f. Rindu : /rin+du/ KVK+KV g. Melulu : /mə+lu+lu/ KV+KV+KV h. Sama : /sa+ma/ KV+KV i. Tahu : /ta+hu/ KV+KV j. Tanpa : /tan+pa/ KVK+KV k. Malu : /ma+lu/ KV+KV l. Di : /di/ KV m. Wangi : /waη+i/ KVKK+V n. Sutra : /su+tra/ KV+KKV o. Pelangi : /pə+laη+i/ KV+KVKK+V p. Kopi : /ko+pi/ KV+KV q. Sore : /so+re/ KV+KV r. Hari : /ha+ri/ KV+KV
3. Sudah dikumpulkan dalam flashdisk
4. Berikut adalah jenis-jenis tulisan yang ada di dunia:
a. Huruf : piktogram, ideogram, logogram, dan fonogram b. Alfabet : alfabet latin, kiril (alfabet Rusia), alfabet Yunani, dan hangeul (Korea) c. Abjad : abjad Arab, abjad Ibrani, dan abjad Fenisia d. Abugida : aksara Gujarat, aksara Thai, aksara Jawa, dst e. Silabis : aksara Kana (Jepang), aksara Paku (Sumeria), hieroglif Maya (Amerika Tengah), dst f. Logografis : hieroglif Mesir dan aksara Han (Mandarin) g. Aksara rekaan atau con-script : International Phonetic Alphabet
Tulisan bahasa Indonesia dianggap sebagai tulisan fonemis karena, a. Satu grafem mewakili satu fonem b. Ketidakhadiran huruf berlebihan c. Tidak adanya alfabet yang khusus untuk mewakili suku kata d. Keseragaman ejaan bunyi e. Tidak adanya aksen
Nama : Rosalia Arofatul Ihsani NIM : A310220047 Kelas : Fonologi - 2A
1. Jenis fonem suprasegmental
• Nada Nada adalah perbedaan tinggi rendahnya suara dalam suatu kalimat. Nada bisa berpengaruh pada makna dalam bahasa tertentu. • Tekanan Tekanan adalah penekanan yang diberikan pada suku kata tertentu dalam sebuah kata atau frasa. Tekanan bisa berpengaruh pada makna kata atau memberikan penekanan pada bagian tertentu dari kalimat. • Durasi panjang pendeknya waktu untuk mengucapkan sebuah kata. •Jeda berhentinya pengucapan bunyi. • Intonasi Intonasi mengacu pada pola nada atau tinggi rendahnya suara saat berbicara. Intonasi digunakan untuk menandai makna dan emosi dalam kalimat. • Aksen Aksen adalah karakteristik intonasi, tekanan, dan durasi yang khas dalam cara seseorang berbicara, biasanya berdasarkan asal geografis atau bahasa ibu yang berbeda.
2. BARISAN Karya: Agus Budi Wahyudi
Di barisan yang lalu Bawa bendera rindu Kebenaran yang tergadai Kejujuran yang hancur
Tertunda laku ke lokasi suci Barisan ulang lagi Dengan tagihan tinggi Begini isi hati Ingin dikuliti
4. Beberapa jenis tulisan yang ada di dunia di antaranya adalah:
• Abjad: Sistem penulisan ini menggunakan simbol atau huruf yang mewakili konsonan saja tanpa melibatkan vokal. Contohnya aksara Arab, Ibrani, dan Fenisia. • Alfabet: Alfabet adalah sistem penulisan yang menggunakan serangkaian huruf sebagai simbol untuk merepresentasikan bunyi-bunyi atau suara-suaranya. Contohnya alfabet Latin yang digunakan dalam bahasa Inggris, bahasa Indonesia, dan sebagian besar bahasa Eropa. • Aksara: Sistem penulisan yang menggunakan lambang-lambang khusus untuk merepresentasikan konsonan, vokal, atau bahkan suku kata dalam bahasa tertentu. • Silabis: Sistem penulisan ini menggunakan kombinasi konsonan dan vokal atau kombinasi beberapa konsonan untuk mewakili suku kata dalam bahasa tertentu. Contohnya adalah aksara Jepang (hiragana dan katakana) serta aksara Korea (hangul). • Logografik: Sistem penulisan ini menggunakan simbol atau karakter yang mewakili kata atau frasa secara keseluruhan. Contohnya aksara Tionghoa (Hanzi) yang memiliki ribuan karakter logografik. • Piktografik: Jenis penulisan ini menggunakan gambar atau ikon untuk merepresentasikan objek, ide, atau tindakan. Contohnya aksara Mesir Kuno yang menggunakan hieroglif dan beberapa sistem penulisan primitif. • Abugida: Sistem penulisan ini menggabungkan suara konsonan dan vokal menjadi sebuah unit tunggal. Contohnya aksara Devanagari digunakan untuk bahasa Sanskerta dan beberapa bahasa di India. • Morse: Sistem komunikasi tulisan Morse menggunakan kombinasi titik dan garis untuk mewakili huruf, angka, dan tanda baca.
Tulisan bahasa indonesia disebut sebagai tulisan fonemis karena sistem tulisan Bahasa Indonesia menggunakan satu lambang satu fonem (bunyi yang membedakan arti) secara konsisten.
Nama : Umu Hafiza Izzah Nim : A310220020 Kelas :A 1. Jenis fonem suprasegmental menurut Abdul Chaer: a) tekanan adalah keras lemahnya bunyi, b) nada adalah menyangkut tinggi rendahnya bunyi, suatu bunyi segmental yang diucapkan dengan frekuensi getaran yang tinggi, pasti dibarengi dengan bunyi suprasegmental dengan ciri prosodi nada tinggi, c) jeda adalah menyangkut perhentian bunyi dalam bahasa, d) panjang atau durasi adalah lamanya bunyi saat diucapkan.
2. Suara Suara, suaraku suaramu suaranya Masuk ketelinga Di dalam beradu bertempur bertemu Setelah itu sehing
Ya kebenaran itu dalam hening Bening hati laskar auara buyar Endapan butiran bijak Siap dipijak a. Suku kata terbuka : suara, suaraku, suaramu, suaranya, ketelinga, beradu, bertemu, hati, auara b. Struktur fonem dari suku kata terbuka : Suara : /s/, /u/, /a/, /r/, /a/ -Suaraku : /s/, /u/, /a/, /r/, /a/, /k/, /u/ -Suaramu : /s/, /u/, /a/, /r/, /a/, /m/, /u/ -Suaranya : /s/, /u/, /a/, /r/, /a/, /n/, /y/, /a/ -Ketelinga : /k/, /e/, /t/, /e/, /l/, /i/, /n/, /g/, /a/ -Beradu : /b/, /e/, /r/, /a/, /d/, /u/ -Bertemu : /b/, /e/, /r/, /t/, /e/, /m/, /u/ -Hati : /h/, /a/, /t/, /i/ -Auara : /a/, /u/, /a/, /r/, /a/ 3. Sudah dikumpulkan melalui flashdisk 4. Jenis tulisan yang ada di dunia : tulisan arab, tulisan latin, tulisan cina, abjad, alfabet, abugida, semanto-fonetik, alternative script, tulisan korea. Mengapa dikatakan tulisan bahasa Indonesia sebagai tulisan fonemis karena fonem memiliki fungsi pembeda makna antara jenis tulisan yang lainnya dan bunyi bahasa yang diucapkan juga memiliki pembeda makna bertujuan untuk menentukan struktur fonemis sebuah bahasa dan membuat ortografi yang praktis asay ejaan sebuah bahasa.
Nama: Siti Layinatul Halimah NIM: A310220017 Kelas : 2A 1. Jenis fonem suprasegmental meliputi: -Tekanan, merupakan unsur suprasegmental yang ditandai oleh penekanan suara pada suku kata tertentu. -Durasi, menujukkan panjang atau pendek waktu pengucapan suara. -Intonasi, merupakan naik turunnya nada suara ketika berfonasi. -Nada, merupakan perbedaan tinggi rendahnya suara dalam pengucapan bunyi segmental. -Aksen, berkaitan dengan pengucapan bunyi-bunyi segmental dengan ciri khas suatu daerah tertentu 2. Judul puisi: Aku ingin Karya: Sapardi Djoko Damono Aku ingin mencintaimu dengan sederhana Dengan kata yang tak sempat diucapkan Kayu kepada api yang menjadikannya abu Aku ingin mencintaimu dengan sederhana Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan Awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
- Kata yang bersuku kata terbuka : aku, mencintaimu, sederhana, kata, kayu, kepada, api, menjadikannya, abu, tiada.
4. Jenis tulisan yang ada di dunia: abjad, alphabet, abugida/alphabet silabis, silabus. Tulisan bahasa Indonesia dikatakan sebagai tulisan fonemis karena disebabkan oleh 3 hal yaitu ejaan, fonem, dan alphabet. Ejaan bahasa Indonesia menggambarkan bunyi-bunyi dalam bentuk tulisan secara fonemis. Artinya, setiap bunyi bahasa Indonesia direpresentasikan oleh satu atau beberapa huruf yang konsisten. Setiap fonem vokal dan konsona memiliki representasi huruf yang konsisten dalam penulisannya. Dan alphabet latin digunakan untuk mereresentasikan fonem-fonem dalam bahasa Indonesia secara fonemis.
1. Jenis fonem suprasegmental meliputi : Intonasi: Ini adalah pola nada yang digunakan dalam pengucapan suatu kalimat atau frasa untuk menyampaikan makna atau ekspresi tertentu. Perbedaan intonasi dapat mengubah arti dari suatu kalimat, misalnya, menjadikan kalimat tanya atau pernyataan. Tekanan: Tekanan adalah pengucapan lebih kuat pada suku kata tertentu dalam sebuah kata atau kalimat. Pola tekanan dalam bahasa juga dapat mempengaruhi arti kata atau kalimat tersebut. Durasi: Ini mengacu pada lamanya waktu atau durasi pengucapan suatu fonem, suku kata, atau kata dalam kalimat. Durasi yang berbeda dapat memberikan informasi tambahan atau menekankan suatu kata atau gagasan. 2. Contoh puisi Motivator Sejati Sang sahabat utusan Tuhan Ajakan serta nasihat yang engkau beri Jadikanlah sosok yang berarti Guna dewasaku di masa depan Motivator sejati Kau beri penataran serta ciptakan solusi Dari perangkap kehidupan yang membelenggu pemikiran Semangat motivasi tak henti Dari pengalaman yang kau beri Ikhlas serta tulus arahanmu Tuk raih tujuan hidupku Motivator sejati… Jangan kau pergi Dari kehidupan ini Tinggalkan ku sendiri Urai muslihat berduri Dalam sepinya ide yang kumiliki.
a. kata-kata yang bersuku kata terbuka: Sahabat, Tuhan, ajakan,nasihat, sosok, guna, dewasa, solusi, pengalaman, arahan, tujuan, motivator, ide, sendiri. b. Struktur fonem dari suku kata terbuka : Sahabat : /s/,/a/,/h/,/a/,/b/,/a/,/t/ Tuhan : /t/,/u/,/h/,/a/,/n/ Ajakan : /a/,/j/,/a/,/k/,/a/,/n/ Nasihat : /n/,/a/,/s/,/i/,/h/,/a/,/t/ Sosok : /s/,/o/,/s/,/o/,/k/ Guna : /g/,/u/,/n/,/a/ Dewasa : /d/,/e/,/w/,/a/,/s/,/a/ Solusi : /s/,/o/,/l/,u/,/s/,/i/ Pengalaman : /p/,/e/,/n/,/g/,/a/,/l/,/a/,/m/,/a/,/n/ Arahan : /a/,/r/,/a/,/h/,/a/,/n/ Tujuan : /t/,/u/,/j/,/u/,/a/,/n/ Motivator : /m/,/o/,/t/,/i/,/v/,/a/,/t/,/o/,/r/ Ide : /i/,/d/,/e/ Sendiri : /s/,/e/,/n/,/d/,/i/,/r/,/i/ 3. Sudah dikumpulkan melalui flaskdisk 4. Jenis tulisan yang ada di dunia : Tulisan Naskah: Termasuk aksara, hieroglif, dan sistem tulisan kuno lainnya. Tulisan Latin: Digunakan dalam bahasa-bahasa seperti bahasa Inggris, bahasa Spanyol, dan bahasa Prancis. Tulisan Arab: Digunakan dalam bahasa Arab dan beberapa bahasa lainnya. Tulisan Cina: Berdasarkan karakter Cina, digunakan dalam bahasa Mandarin dan beberapa bahasa lain di wilayah Tiongkok. Tulisan Jepang: Berdasarkan kanji dan hiragana/katakana, digunakan dalam bahasa Jepang. Tulisan India: Seperti aksara Devanagari untuk bahasa Sanskerta, Hindi, dan beberapa bahasa lainnya. Tulisan Korea: Berdasarkan karakter Hangul, digunakan dalam bahasa Korea. Tulisan Thailand: Berdasarkan aksara Thai, digunakan dalam bahasa Thai. Tulisan Ibrani: Digunakan dalam bahasa Ibrani. Tulisan Kyril: Digunakan dalam bahasa Rusia dan bahasa-bahasa lain di wilayah Eropa Timur. Tulisan Yunani: Digunakan dalam bahasa Yunani.
Tulisan bahasa Indonesia disebut sebagai tulisan fonemis karena setiap huruf dalam alfabet bahasa Indonesia mewakili satu fonem, yaitu unit bunyi bahasa yang memiliki perbedaan makna. Dalam sistem tulisan fonemis, setiap fonem akan diwakili oleh satu simbol atau kombinasi simbol yang konsisten dan dapat diartikan dengan jelas. Dengan demikian, bacaan dari tulisan bahasa Indonesia secara konsisten mencerminkan pengucapan dan pengartian yang tepat.
Nama: Meydika Triyan Kusuma Nim: A310220034 Kelas: A
1). Jenis fonem suprasegmental, antara lain; - Nada, merupakan bunyi yang beraturan dengan frekuensi tunggal tertentu dan memiliki tinggi nada tertentu menurut frekuensiny. Apabila bunyi-bunyi segmental diucapkan selalu melibatkan nada, baik nada tinggi, sedang, maupun rendah). - Tekanan, ketika bunyi-bunyi segmental diucapkan pun tidak pernah lepas dari keras atau lemahnya bunyi. Variasi tekanan dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu (1) tekanan keras yang ditandai dengan [´], tekanan sedang ditandai dengan [−], tekanan rendah ditandai dengan [`], dan tidak ada tekanan, yang ditandai dengan tidak adanya tanda diakritik. - Durasi, bunyi dilihat lewat panjang atau pendek pelafalannya. Durasi memiliki peran yang penting dalam bahasa Indonesia, durasi tidak bersifat fonemis. - Jeda, hentian bunyi dalam suatu arus ujaran menjadi titik berat. Sendi yang bersifat dalam (internal juncture) membatasi silabel dalam sebuah kata. Disebut jeda karena adanya hentian itu, dan disebut persendian karena di tempat perhentian itulah terjandinya persambungan dua segmen ujaran.
2). Karya: Goenawan Mohamad
Bukankah surat cinta ini ditulis ditulis ke arah siapa saja Seperti hujan yang jatuh ritmis menyentuh arah siapa saja
Bukankah surat cinta ini berkisah berkisah melintas lembar bumi yang fana Seperti misalnya gurun yang lelah dilepas embun dan cahaya.
Suku kata Terbuka: cinta, ini, ke, siapa, saja, seperti, bumi, fana, cahaya
3). ADA YANG KATA AKU RESAH karya: agus budiwahyudi
benar itu jika terbukti tetapi ada yang membuat bukti untuk capai kebenaran ada yang hanya inginkan kebenaran bukti diperjualbelikan
pembenaran transaksional ya ketidaklurusan ilmuan jadi masalah besar sebaik-baiknya hidup, bila berdasarkan kebenaran alamiah yang diilmiahkan keresahan lahir dari akrobatik insan ilmiah
4). Jenis-jenis tulisan yang ada di dunia; abjad, alfabet, alfabet silabis, alfabet silabaris, semato-fonetik, tulisan alternatif, aksara tak teridentifikasi
-Tulisan bahasa Indonesia dikatakan sebagai tulisan fonemis karena setiap simbol atau huruf dalam sistem tulisan ini mewakili satu fonem atau satu bunyi bahasa yang spesifik. Dalam sistem tulisan fonemis, hubungan antara simbol tulisan dengan bunyi yang diucapkan jelas dan konsisten. Dengan kata lain, bunyi-bunyi bahasa dalam bahasa Indonesia dapat direpresentasikan dengan tepat dan terdapat korespondensi satu-satu antara bunyi lisan dan simbol tertulisnya.
Keberadaan sistem tulisan fonemis dalam bahasa Indonesia memudahkan pembelajaran dan pengajaran bahasa, serta membantu menjaga konsistensi dan kejelasan dalam penulisan dan pengucapan kata-kata dalam bahasa Indonesia.
Faiza fauzia Rahman A310220041 1). Jenis fonem suprasegmental meliputi intonasi, tekanan, durasi, dan nada. Intonasi adalah pola nada dalam kalimat yang mempengaruhi makna dan ekspresi. Tekanan adalah tingkat kekuatan atau kerasnya pengucapan suatu suara dalam kata atau kalimat. Durasi adalah lamanya pengucapan suatu bunyi, kata, atau kalimat, yang bisa menimbulkan makna berbeda. Nada adalah ketinggian suara yang dapat membentuk makna dalam bahasa tertentu. Fonem-fonem ini penting dalam memahami artikulasi dan arti yang tepat dalam suatu bahasa.
2). Di tengah hamparan bunga yang indah, Ku renungkan alam yang menawan, Dalam senyap, ku cipta sebuah syair, Mengalun indah bagai nyanyian.
Duhai alam, pesona yang tiada tara, Rona-warna menghiasi sang waktu, Dalam suka, duka, kita menjalani, Kisah hidup, tak pernah terhenti.
Kata-kata bersuku kata terbuka: 1. di 2. tengah 3. bunga 4. indah 5. ku 6. renungkan 7. alam 8. menawan 9. sebuah 10. syair 11. indah 12. bagai 13. sang 14. dalam 15. suka 16. kita 17. hidup 18. tak
Catatan: Penjelasan struktur fonem hanya mencakup fonem-fonem yang bersuku kata terbuka dalam puisi tersebut.
3). KERUPUK
hidup itu asyik pada kriuknya kriuknya kerupuk yang terdengar mesra setelah kriuk lalu lemas tak pernah berdiri
jauh lamunan tentang laga jauh laga karena dahaga
arena kriuk jadi pikuk sesaat dan setelah itu senyap
4). Di dunia, terdapat berbagai jenis tulisan yang digunakan untuk menuliskan bahasa-bahasa yang berbeda. Beberapa jenis tulisan yang ada di dunia antara lain:
1. Abjad: Sistem penulisan yang menggunakan huruf-huruf sebagai simbol untuk bunyi-bunyi vokal dan konsonan dalam bahasa tertentu.
2. Aksara: Sistem penulisan yang menggunakan lambang-lambang khusus untuk merepresentasikan konsonan, vokal, atau bahkan suku kata dalam bahasa tertentu.
3. Logogram: Sistem penulisan yang menggunakan lambang-lambang untuk merepresentasikan kata-kata atau makna tertentu, bukan bunyi bahasa.
4. Silabik: Sistem penulisan yang menggunakan lambang untuk merepresentasikan suku kata dalam bahasa tertentu.
5. Piktografik: Sistem penulisan yang menggunakan gambar-gambar atau ikon-ikon untuk mewakili kata-kata atau ide.
Tulisan bahasa Indonesia dikatakan sebagai tulisan fonemis karena bahasa Indonesia menggunakan sistem penulisan abjad. Dalam sistem abjad, setiap huruf mewakili bunyi atau fonem dalam bahasa tersebut. Artinya, huruf-huruf dalam tulisan bahasa Indonesia secara konsisten merepresentasikan bunyi-bunyi vokal dan konsonan yang ada dalam bahasa tersebut.
Nama: Nur Ahmad Hidayat NIM: A310190034 Kelas: Fonologi- A
1. Jenis Fonem supra segmental: - Nada, merupakan bunyi yang beraturan dengan frekuensi tunggal tertentu dan memiliki tinggi nada tertentu menurut frekuensiny. Apabila bunyi-bunyi segmental diucapkan selalu melibatkan nada, baik nada tinggi, sedang, maupun rendah. - Tekanan, ketika bunyi-bunyi segmental diucapkan pun tidak pernah lepas dari keras atau lemahnya bunyi. Variasi tekanan dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu tekanan keras yang ditandai dengan [´], tekanan sedang ditandai dengan [−], tekanan rendah ditandai dengan [`], dan tidak ada tekanan, yang ditandai dengan tidak adanya tanda diakritik. - Durasi, bunyi dilihat lewat panjang atau pendek pelafalannya. Durasi memiliki peran yang penting dalam bahasa Indonesia, durasi tidak bersifat fonemis. - Jeda, hentian bunyi dalam suatu arus ujaran menjadi titik berat. Sendi yang bersifat dalam (internal juncture) membatasi silabel dalam sebuah kata. Disebut jeda karena adanya hentian itu, dan disebut persendian karena di tempat perhentian itulah terjandinya persambungan dua segmen ujaran.
2. Kutipan Puisi: Puisi karya sitor situmorang MALAM LEBARAN Bulan di atas Kuburan.
4. Jenis tulisan yang ada di dunia - tulisan arab - tulisan tamil - tulisan aksara - tulisan alfabet - latin - silabis Tulisan bahasa Indonesia termasuk sebagai tulisan fonemis karena bahasa Indonesia menggunakan sistem penulisan abjad. Dalam sistem abjad, setiap huruf mewakili bunyi atau fonem dalam bahasa tersebut. Artinya, huruf-huruf dalam tulisan bahasa Indonesia secara konsisten merepresentasikan bunyi-bunyi vokal dan konsonan yang ada dalam bahasa tersebut.
Petunjuk a. Bacalah dengan seksama! b. Pilihlah Bagian 1, 2, atau 3! c. Jawablah pertanyaan-pertanyaan tersebut, lalu kirimkan dalam bentuk komentar (file) ke email dan di laman ini! MANAJEMEN MAJALAH SEKOLAH (bagian 1) Anda ingin memahami manajemen majalah sekolah? Bacalah pertamyaan-pertanyaan berikut secara seksama. Diskusikanlah dengan kelompok Anda dan tulislah jawaban Anda! Majalah sekolah termasuk media publikasi yang spesifik. Artinya, redaksi khusus dan audiens juga khusus. Pertanyaan seputar manajemen majalah sekolah. (a) Pertanyaan dasar (b) Pertanyaan strategis (c) Pertanyaan teknis (d) Pertanyaan pengembangan Cobalah bersama-sama kelompok Anda mendiskusikan dan menjawab pertanyaan tersebut. (a) Pertanyaan Dasar: “Apa itu manajemen majalah sekolah? Setujukah Anda apabila jawaban singka seperti init: Proses mengelola dan mengoptimalkan SDM dan civitas ...
MANAJEMEN MEDIA SEKOLAH Drs. Agus Budi Wahyudi, M. Hum. Manajemen dibutuhkan dalam melaksanakan pembinaan majalah sekolah; yang biasa diberikan kepada guru bahasa Indonesia di setiap sekolah. Manajemen memiliki unsur melaksanakan perencanaan, melaksanakan pengorganisasian, melaksanakan penggerakkan, melaksanakan pengendalian. Belajar manajemen tidak hanya berhanti pada pemahaman terhadap konsep manajemen, tetapi lebih dari itu, yaitu setelah memahaminya ditindaklanjuti dalam penerapan. Hal inilah yang dilakukan dalam perkuliahan manajemen majalah sekolah. Media sekolah berupa (a) papan pengumuman, (b) bulletin, (c) majalah sehalaman, dan (d) majalah, baik cetak maupun digital (onlime) membutuhkan kemampuan manajerial. Pembina media sekolah mengawali dengan pemahaman tentang manajemen dan dilanjutkan dengan kemampuan menerapkan konsep manajemen. Anda bisa membaca sajian bab II Pengertian Manajemen (halaman 18 s.d. 21). Selanjutnya, melangkah proses ...
1). Jenis fonem suprasegmental meliputi intonasi, tekanan, durasi, dan nada. Intonasi adalah pola nada dalam kalimat yang mempengaruhi makna dan ekspresi. Tekanan adalah tingkat kekuatan atau kerasnya pengucapan suatu suara dalam kata atau kalimat. Durasi adalah lamanya pengucapan suatu bunyi, kata, atau kalimat, yang bisa menimbulkan makna berbeda. Nada adalah ketinggian suara yang dapat membentuk makna dalam bahasa tertentu. Fonem-fonem ini penting dalam memahami artikulasi dan arti yang tepat dalam suatu bahasa.
BalasHapus2). Di tengah hamparan bunga yang indah,
Ku renungkan alam yang menawan,
Dalam senyap, ku cipta sebuah syair,
Mengalun indah bagai nyanyian.
Duhai alam, pesona yang tiada tara,
Rona-warna menghiasi sang waktu,
Dalam suka, duka, kita menjalani,
Kisah hidup, tak pernah terhenti.
Kata-kata bersuku kata terbuka:
1. di
2. tengah
3. bunga
4. indah
5. ku
6. renungkan
7. alam
8. menawan
9. sebuah
10. syair
11. indah
12. bagai
13. sang
14. dalam
15. suka
16. kita
17. hidup
18. tak
Struktur fonem dari beberapa kata bersuku kata terbuka tersebut:
1. "di" - /di/ (fonem: /d/, /i/)
2. "tengah" - /tɛŋah/ (fonem: /t/, /ɛ/, /ŋ/, /a/, /h/)
3. "bunga" - /buŋa/ (fonem: /b/, /u/, /ŋ/, /a/)
4. "indah" - /indah/ (fonem: /i/, /n/, /d/, /a/, /h/)
5. "ku" - /ku/ (fonem: /k/, /u/)
6. "renungkan" - /rənuŋkan/ (fonem: /r/, /ə/, /n/, /u/, /ŋ/, /k/, /a/, /n/)
7. "alam" - /alam/ (fonem: /a/, /l/, /a/, /m/)
8. "menawan" - /mənawan/ (fonem: /m/, /ə/, /n/, /a/, /w/, /a/, /n/)
9. "sebuah" - /səbuah/ (fonem: /s/, /ə/, /b/, /u/, /a/, /h/)
10. "syair" - /sjair/ (fonem: /s/, /j/, /a/, /i/, /r/)
11. "indah" - /indah/ (fonem: /i/, /n/, /d/, /a/, /h/)
12. "bagai" - /bagai/ (fonem: /b/, /a/, /g/, /a/, /i/)
13. "sang" - /saŋ/ (fonem: /s/, /a/, /ŋ/)
14. "dalam" - /dalam/ (fonem: /d/, /a/, /l/, /a/, /m/)
15. "suka" - /suka/ (fonem: /s/, /u/, /k/, /a/)
16. "kita" - /kita/ (fonem: /k/, /i/, /t/, /a/)
17. "hidup" - /hidup/ (fonem: /h/, /i/, /d/, /u/, /p/)
18. "tak" - /tak/ (fonem: /t/, /a/, /k/)
Catatan: Penjelasan struktur fonem hanya mencakup fonem-fonem yang bersuku kata terbuka dalam puisi tersebut.
3). KERUPUK
hidup itu asyik pada kriuknya
kriuknya kerupuk yang terdengar mesra
setelah kriuk lalu lemas tak pernah berdiri
jauh lamunan tentang laga
jauh laga karena dahaga
arena kriuk jadi pikuk sesaat
dan setelah itu senyap
4). Di dunia, terdapat berbagai jenis tulisan yang digunakan untuk menuliskan bahasa-bahasa yang berbeda. Beberapa jenis tulisan yang ada di dunia antara lain:
1. Abjad: Sistem penulisan yang menggunakan huruf-huruf sebagai simbol untuk bunyi-bunyi vokal dan konsonan dalam bahasa tertentu.
2. Aksara: Sistem penulisan yang menggunakan lambang-lambang khusus untuk merepresentasikan konsonan, vokal, atau bahkan suku kata dalam bahasa tertentu.
3. Logogram: Sistem penulisan yang menggunakan lambang-lambang untuk merepresentasikan kata-kata atau makna tertentu, bukan bunyi bahasa.
4. Silabik: Sistem penulisan yang menggunakan lambang untuk merepresentasikan suku kata dalam bahasa tertentu.
5. Piktografik: Sistem penulisan yang menggunakan gambar-gambar atau ikon-ikon untuk mewakili kata-kata atau ide.
Tulisan bahasa Indonesia dikatakan sebagai tulisan fonemis karena bahasa Indonesia menggunakan sistem penulisan abjad. Dalam sistem abjad, setiap huruf mewakili bunyi atau fonem dalam bahasa tersebut. Artinya, huruf-huruf dalam tulisan bahasa Indonesia secara konsisten merepresentasikan bunyi-bunyi vokal dan konsonan yang ada dalam bahasa tersebut.
Nama : Aidah Mustikarani
BalasHapusNIM. : A310220043
Kelas. : Fonologi - 2A
1). Jenis fonem suprasegmental, antara lain;
- Nada, merupakan bunyi yang beraturan dengan frekuensi tunggal tertentu dan memiliki tinggi nada tertentu menurut frekuensiny. Apabila bunyi-bunyi segmental diucapkan selalu melibatkan nada, baik nada tinggi, sedang, maupun rendah).
- Tekanan, ketika bunyi-bunyi segmental diucapkan pun tidak pernah lepas dari keras atau lemahnya bunyi. Variasi tekanan dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu (1) tekanan keras yang ditandai dengan [´], tekanan sedang ditandai dengan [−], tekanan rendah ditandai dengan [`], dan tidak ada tekanan, yang ditandai dengan tidak adanya tanda diakritik.
- Durasi, bunyi dilihat lewat panjang atau pendek pelafalannya. Durasi memiliki peran yang penting dalam bahasa Indonesia, durasi tidak bersifat fonemis.
- Jeda, hentian bunyi dalam suatu arus ujaran menjadi titik berat. Sendi yang bersifat dalam (internal juncture) membatasi silabel dalam sebuah kata. Disebut jeda karena adanya hentian itu, dan disebut persendian karena di tempat perhentian itulah terjandinya persambungan dua segmen ujaran.
2). Kutipan puisi : "NILAI"
Nilai diri lebih dibanding orang lain
Nilai orang lain seperti dirimu tidak mungkin
Pikiran mu condong menilai orang lain sejajar kekikiran mu
Untuk tahu apakah dirimu kikir
Lihatlah dirimu menilai orang lain
Tidak sulit, sungguh tidak sulit,
Melihat ciri khas dirimu
• Kata yang bersuku kata terbuka : nilai, diri, seperti, dirimu, ciri
• Struktur fonem :
- nilai (/n/, /i/, /l/, /a/, /i/)
- diri (/d/, /i/, /r/, /i/)
- seperti (/s/, /e/, /p/, /e/, /r/, /t/, /i/)
- dirimu (/d/, /i/, /r/, /i/, /m/, /u/)
- ciri (/c/, /i/, /r/, /i/)
3). "NILAI"
Nilai diri lebih dibanding orang lain
Nilai orang lain seperti dirimu tidak mungkin
Pikiran mu condong menilai orang lain sejajar kekikiran mu
Untuk tahu apakah dirimu kikir
Lihatlah dirimu menilai orang lain
Tidak sulit, sungguh tidak sulit,
Melihat ciri khas dirimu
(sudah mengirim-flashdisk)
4). Jenis tulisan yang ada di dunia, antara lain; tulisan abjad, tulisan alfabet, tulisan aksara, tulisan arab.
Dikatakan sebagai tulisan fonemis karena tulisan bahasa Indonesia mengandung unsur fonem yang dapat membedakan makna.
Nama : Kherin nisa ayu mawarni
BalasHapusNIM : A310220040
Kelas : Fonologi-A
Mata Kuliah : Fonologi Bahasa Indonesia
1. -Nada
ketika bunyi-bunyi segmental diucapkan selalu melibatkan nada, baik nada tinggi, sedang, maupun rendah. Hal ini desebabkan oleh adanya faktor ketegangan pita suara, arus udara, dan posisi pita suara ketika bunyi itu diucapkan.
-Tekanan
ketika bunyi-bunyi segmental diucapkan pun tidak pernah lepas dari keras atau lemahnya bunyi. Hal ini disebabkan oleh keterlibatan energi otot ketika bunyi itu diucapkan.
-Durasi
Bunyi-bunyi segmental juga dapat dibedakan dari panjang pendeknya ketika bunyi itu diucapkan. Bunyi panjang untuk vokoid diberi tanda satuan mora, yaitu satuan waktu pengucapan, dengan tanda titik.
-Jeda
Adalah pemutusan suatu arus bunyi-bunyi segmental ketika diujarkan oleh penutur. Sebagai akibatnya, akan terjadi kesenyapan di antara bunyi-bunyi yang terputus itu. Kesenyapan itu bisa berapa di posisi awal, tegah, dan akhir ujaran.
2. Di bawah langit biru yang cerah,
Kita berdua berjalan tanpa tergesa.
Terhanyut dalam senja yang indah,
Saling berbagi rasa dan canda tawa.
Teringat saat-saat indah yang berlalu,
Saat kita tertawa dan bercanda gembira.
Meski waktu terus berjalan cepat,
Kisah kita takkan pernah terlupa.
Kuucapkan rasa dalam bait-bait puisi,
Dengan harapan hati kita tetap menyatu.
Di sini kita bersama, takkan pernah berpisah,
Kita bersatu dalam cinta yang suci.
Kata-kata yang bersuku kata terbuka:
-langit
-kita
-berjalan
-indah
-waktu
-cinta
Struktur fonem dari yang bersuku kata terbuka:
-langit: (/l/,/a/,/n/,/g/./i/t/)
-kita: ( /k/, /i/, /t/, /a/)
-berjalan: (/b/, /e/, /r/, /j/, /l/, /a/, /n/)
-indah: (/i/, /n/, /d/, /a/, /h/)
-waktu: (/w/, /a/, /k/, /t/, /u/)
-cinta: ( /c/, /i/, /n/, /t/, /a/)
3. sudah dikirim lewat flasdisk.
4.- jenis tulisan yang ada didunia: tulisan alfabet, tulisan silabis, tulisan logografis, tulisan abjad, tulisan aksara.
-karena menggunakan sistem penulisan yang mewakili bunyi fonem atau bunyi-bunyi dasar dalam bahasa tersebut. Bahasa Indonesia menggunakan alfabet Latin yang terdiri dari 26 huruf dan menggunakan prinsip satu bunyi satu huruf, kecuali beberapa pengecualian. Setiap huruf dalam tulisan bahasa Indonesia mewakili satu bunyi fonem.
ide.
Tulisan bahasa Indonesia dikatakan sebagai tulisan fonemis karena bahasa Indonesia menggunakan sistem penulisan abjad. Dalam sistem abjad, setiap huruf mewakili bunyi atau fonem dalam bahasa tersebut. Artinya, huruf-huruf dalam tulisan bahasa Indonesia secara konsisten merepresentasikan bunyi-bunyi vokal dan konsonan yang ada dalam bahasa tersebut.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama: Kharisma Nur Febriana
BalasHapusNim: A310220027
1. Jenis fonem suprasegmental meliputi:
- Intonasi: Ini berkaitan dengan pola melodi dalam ucapan, yang dapat mengindikasikan pertanyaan, pernyataan, atau emosi.
- Stres: Stres menekankan suku kata atau suara tertentu dalam kata. Misalnya, dalam kata "telepon", stres jatuh pada suku kata "te-" dan diucapkan dengan vokal yang lebih kuat.
- Durasi: Durasi mengacu pada panjang waktu pengucapan suara. Beberapa bahasa dapat menggunakan durasi untuk membedakan makna kata atau kalimat.
- Pitch (tona): Ini mengacu pada tinggi rendahnya nada dalam ucapan. Dalam beberapa bahasa, perbedaan pitch bisa mengubah makna kata.
- Ritme: Ritme melibatkan pola ketukan atau aksen yang berulang dalam bahasa, mempengaruhi cara kata-kata diucapkan.
2. Puisi "Awan" karya Chairil Anwar:
Hujan mengguyur malam
dengan seribu tangis bercerita
mengalir di langit sepi
yang biru dalam
Menangis diam
Awan, angan yang berlarut-larut
mengalir dari sudut mata
menghitam, mengaburkan
mengaduk kenangan, luka, dan sepi
Cemas membeku
hatiku berdebar
dan kembali kutemukan
bayanganmu
Dalam lembah kerinduan
Menjerat
bagai benang yang panjang
Kasih
Kata-kata yang bersuku kata terbuka pada puisi tersebut:
1. Bercerita
2. Sepi
3. Biru
4. Dari
5. Mata
6. Luka
7. Membeku
8. Hatiku
9. Bayanganmu
10. Bagai
11. Kembali
Struktur fonem dari kata-kata bersuku kata terbuka tersebut:
bercerita: (/b/, /e/, /r/, /c/, /i/, /t/, /a/)
sepi: (/s/, /e/, /p/, /i/)
biru: (/b/, /i/, /r/, /u/)
mata: (/m/, /a/, /t/)
luka: (/l/, /u/, /k/, /a/)
membeku: (/m/, /e/, /b/, /k/, /u/)
hatiku: (/h/, /a/, /t/, /i/, /k/, /u/)
bayanganmu: (/b/, /a/, /y/, /n/, /g/, /m/, /u/)
bagai: (/b/, /a/, /g/, /i/)
kembali: (/k/, /e/, /m/, /b/, /a/, /l/, /i/)
3. Sudah dikumpulkan melalui flashdisk
4. Jenis tulisan yang ada di dunia dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori berikut:
- Aksara/Logogram: Sistem penulisan di mana setiap simbol mewakili kata atau ide tertentu, seperti aksara Hanzi (Tionghoa) dan hieroglif Mesir kuno.
- Abjad: Sistem penulisan di mana setiap simbol mewakili bunyi vokal atau konsonan, seperti abjad Latin (digunakan dalam bahasa Inggris) dan abjad Arab.
- Silsilah/Silabik: Sistem penulisan di mana setiap simbol mewakili suku kata, seperti aksara Hiragana dan Katakana (digunakan dalam bahasa Jepang) dan aksara Hangul (digunakan dalam bahasa Korea).
- Alfabet: Sejenis abjad yang memiliki aturan dan urutan tertentu untuk menyusun huruf-huruf, seperti bahasa Indonesia yang menggunakan alfabet Latin.
Mengapa tulisan bahasa Indonesia dikatakan sebagai tulisan fonemis?
Tulisan bahasa Indonesia dianggap sebagai tulisan fonemis karena setiap huruf dalam alfabet Latin mewakili fonem (suara) tertentu dalam bahasa Indonesia. Dalam sistem penulisan fonemis, setiap fonem memiliki simbol tulisan tersendiri. Misalnya, huruf "A" melambangkan bunyi /a/, "B" melambangkan bunyi /b/, dan seterusnya. Dengan cara ini, bahasa Indonesia menggambarkan suara-suara bahasanya secara relatif sederhana dan konsisten, sehingga pembaca dapat dengan mudah mengenali dan mengucapkan kata-kata berdasarkan sistem tulisannya.
Nama : Tasya Sabrina Fauzaka
BalasHapusNIM : A310220031
1. Fonem suprasegmental adalah komponen bahasa yang berada di atas tingkat fonem atau bunyi dasar. Jenis fonem suprasegmental meliputi:
a) Intonasi : Pola naik-turun nada yang mempengaruhi makna kalimat dan pertanyaan.
b) Nada : Penekanan pada suku kata tertentu dalam sebuah kata atau frasa.
c) Durasi : Panjang atau pendeknya waktu yang digunakan untuk mengucapkan suara atau kata.
2. Sawah di bawah emas padi
Padi melambai, melali terlukai
Naik suara salung serunai
Sejuk didengar, mendamaikan kalbu
Sungai bersinar, menyilaukan mata
Menyemburkan buih warna pelangi
Anak mandi bersuka hati
Berkejar-kejaran berseru gempita
•Kata yang bersuku kata terbuka :
1. Padi : /p/ /a/ /d/ /i/
2. Terlukai : /t/ /e/ /r/ /l/ /u/ /k/ /a/ /i/
3. Melambai : /m/ /e/ /l/ /a/ /m/ /b/ /a/ /i/
4. Suara : /s/ /u/ /a/ /r/ /a/
5. Serunai : /s/ /e/ /r/ /u/ /n/ /a/ /i/
6. Kalbu : /k/ /a/ /l/ /b/ /u/
7. Sungai : /s/ /u/ /n/ /g/ /a/ /i/
8. Mata : /m/ /a/ /t/ /a/
9. Warna : /w/ /a/ /r/ /n/ /a/
10. Pelangi : /p/ /e/ /l/ /a/ /n/ /g/ /i/
11. Mandi : /m/ /a/ /n/ /d/ /i/
12. Hati : /h/ /a/ /t/ /i/
13. Gempita : /g/ /e/ /m/ /p/ /i/ /t/ /a/
3. Sudah dikumpulkan melalui flashdisk
4. Jenis tulisan yang ada di dunia :
-Naratif
-Informasi
-Akademik
-Jurnalisme
-Puisi
-Drama
-Surat
-Blog
-Novel
Tulisan bahasa Indonesia dapat dikatakan sebagai tulisan fonemis karena dalam sistem tulisannya, setiap huruf atau kombinasi huruf mewakili satu fonem atau bunyi bahasa yang berbeda. Dengan kata lain, dalam bahasa Indonesia, ada korespondensi satu-satu antara huruf dan bunyi yang dihasilkannya, kecuali beberapa pengecualian seperti penggunaan huruf 'c' yang dapat mewakili bunyi /ch/ dalam beberapa kata serapan dari bahasa asing
Nama : Karizta Putri Salekha
BalasHapusNIM : A310220037
Kelas : Fonologi-2A
UAS FONOLOGI
1. Bunyi suprasegmental ialah bunyi yang tidak dapat disegmentasikan dan menyertai bunyi segmental. Bunyi bahasa tersebut dikelompokkan berdasarkan segmentasi suara yang memengaruhi bunyinya.
Jenis fonem suprasegmental :
A. Nada
Merupakan tinggi rendahnya suatu bunyi. Pada bunyi segmental diucapkan akan selalu melibatkan nada, baik dari nada tinggi, sedang, maupun rendah. Hal tersebut karena adanya faktor ketegangan pita suara, arus udara, dan posisi pita suara ketika bunyi tersebut diucapkan.
B. Tekanan
Merupakan keras lunak (lemahnya) suatu bunyi. Pada saat bunyi segmental diucapkan itu tidak akan pernah lepas dari keras atau lemahnya suatu bunyi. Hal ini karena adanya keterlibatan dari energi otot ketika bunyi itu diucapkan.
C. Durasi
Meupakan lamanya bunyi diucapkan. Bunyi ssegmental juga dapat dibedakan dari panjang pendeknya ketika bunyi itu diucapkan. Bunyi panjang untuk vokoid diberi tanda satuan mora, yaitu satuan waktu pengucapan, dengan tanda titik. Waktu diucapkan bunyi segmental, alat ucap dipertahankan cukup lama yang pastinya disertai oleh bunyi suprasegmental dengan ciri prossodi yang Panjang.
D. Jeda
Merupakan perhentian bunyi dalam Bahasa. Sebagai akibatnya, akan terjadi kesenyapan di antara bunyi-bunyi yang terputus itu. Kesenyapan itu bisa berapa di posisi awal, tegah, dan akhir ujaran.
Jenis jeda menurut tempatnya :
a. Jeda antar suku kata [+]
b. Jeda antar kata dalam frasa [/]
c. Jeda antar frasa dalam klausa [//]
d. Jeda antar kalimat dalam wacana [#]
2. Pada suatu sore
Kau duduk dengan wajah sendu
Ada bekas air mata di wajahmu
Seberapa besar luka di hatimu?
Saat itu, aku tak mengenalmu
Tetapi, aku menghampirimu
Aku menawarkan diri untuk menjadi sahabat
Mari bersahabat,
Akan kurawat lukamu
Kita akan tertawa Bersama
Kata-kata yang bersuku kata terbuka :
- Pada
- Wajah
- Bekas
- Mata
- Besar
- Luka
- Diri
- Sahabat
- Mari
- Akan
- Kita
- Tertawa
- Bersama
Struktur fonem dari yang bersuku kata terbuka :
- Pada: (/p/, /a/, /d/, /a/)
- Wajah: (/w/, /a/, /j/, /a/, /h/)
- Bekas: (/b/, /e/, /k/, /a/, /s/)
- Mata: (/m/, /a/, /t/, /a/)
- Besar: (/b/, /e/, /s/, /a/, /r/)
- Luka: (/l/, /u/, /k/, /a/)
- Diri: (/d/, /i/, /r/, /i/)
- Sahabat: (/s/, /a/, /h/, /a/, /b/, /a/, /t/)
- Mari: (/m/, /a/, /r/, /i/)
- Akan: (/a/, /k/, /a/, /n/)
- Kita: (/k/, /i/, /t/, /a/)
- Tertawa: (/t/, /e/, /r/, /t/, /a/, /w/, /a/)
- Bersama: (/b/, /e/, /r/, /s/, /a/, /m/,/a/)
3. Sudah dikirim melalui flashdisk.
4. Jenis tulisan yang ada didunia :
a. tulisan alfabet
b. tulisan silabis
c. tulisan logografis
d. tulisan abjad
e. tulisan aksara
Mengapa tulisan Bahasa Indonesia dikatakan sebagai tulisan fonemis? karena menggunakan sistem penulisan yang mewakili bunyi fonem atau bunyi-bunyi dasar dalam bahasa tersebut. Bahasa Indonesia sendiri juga menggunakan alfabet Latin yang terdiri dari 26 huruf serta menggunakan prinsip satu bunyi satu huruf. Setiap huruf dalam tulisan bahasa Indonesia mewakili satu bunyi fonem.
Nama: Diva Yoezy Mustika Putri
BalasHapusNIM: A310220010
1. Jenis fonem suprasegmental, antara lain:
• Tekanan/Stres: Menekankan keras -lemahnya suku kata atau suara tertentu dalam kata atau kalimat untuk memberikan arti yang berbeda.
• Nada/Pitch: Menyatakan variasi tinggi rendahnya nada dalam bahasa. Nada yang berbeda dapat mengubah makna suatu kata atau kalimat.
• Jeda: Menyangkut perhentian bunyi dalam bahasa.
• Durasi: Menunjukkan lamanya bunyi atau suara dalam bahasa. Perbedaan durasi dapat memengaruhi arti dan makna kata atau kalimat.
2. Merpati
jemputlah kekasih
tatkala ia bertanya
jawablah karena cinta
Rayu dan cium
sambutlah dengan senyum
gamit dan kepakkan sayapmu
terbanglah sampai tujuh
suku kata terbuka:
1. Merpati
2. Tatkala
3. ia
4. Bertanya
5. Karena
6. Cinta
7. Rayu
8. Sayapmu
Struktur Fonem dari suku kata terbuka:
1. Merpati ( /m/ , /e/ , /r/ , /p/ , /a/ , /t/ , /i/ )
2. Tatkala ( /t/ , /a/ , /t/ , /k/ , /a/ , /l/ , /a/ )
3. ia ( /i/ , /a/)
4. Bertanya (/b/ , /e/ , /r/ , /t/ , /a/ , /n/ , /y/ , /a/)
5. Karena (/k/ , /a/ , /r/ , /e/ , /n/ , /a/ )
6. Cinta (/c/ , /i/ , /n/ , /t/ , /a/)
7. Rayu (/r/ , /a/ , /y/ , /u/)
8. Sayapmu (/s/ , /a/ , /y/, /a/ , /p/ , /m/ , /u/)
3. Sudah dikumpulkan melalui flashdisk
4. Tulisan-tulisan yang ada di dunia:
• Abjad adalah satu set huruf yang hanya berisi huruf konsonan saja, atau juga memiliki beberapa huruf vokal.
• Alfabet adalah satu set huruf yang berisi huruf konsonan dan huruf vokal.
• Tulisan silabis adalah suatu tanda untuk menggambarkan suatu suku kata, misalnya tulisan Jepang, Dewa Negari, dan lain-lain.
• Logograf: suatu tanda atau lambang mewakili sepatah kata atau pengertian, misalnya huruf Cina.
• Tulisan fonemis: satu tanda untuk melambangkan satu bunyi, misalnya huruf Latin, Yunani, Jerman, dan lain-lain
Nama = Olivia Septiana Setyo Wijayanti
BalasHapusKelas = 2A
Nim = A310220042
1. Jenis fonem suprasegmental yaitu sebagai berikut:
1). Nada yaitu tinggi rendahnya suatu ujaran.
2). Tekanan yaitu keras lembutnya suatu ujaran.
3). Durasi/ Jangka yaitu panjang pendeknya waktu untuk mengucapkan sebuah kata.
4). Jeda yaitu berhentinya pengucapan bunyi.
2. Puisi Letih (Karya Bapak Drs Agus Budi Wahyudi, M.Hum. )
Letih kupanen. Keringat kutampung
Meraih sebulir mimpi yang dipilih selama berjalan dari titik ke titik
Kaki sebagai alat menolak lumpuh
Mata sebagai alat menolak buta
Rezeki dihitung jadi milik
Ada yang disisihkan guna sosial
Biarpun letih hati senang
Hidup punya daya guna
Mampu membuat janji lunas
Juga mengharap ridho dari Yang Maha Kuasa
Kulangkahkan kaki
Kulihat kanan kiri
Hari demi ilmu terjalani
Biasa bisa turut menguji
Berupa emosi saat letih menghampiri
kunikmati letih dan keletihan demi mengabdikan
Diri bagi insan lain yang butuh bahagia
Letih keletihan adalah irama merdu kehidupan
Dalam pengabdian
Kata-kata bersuku kata terbuka=
Mimpi = /m/,/i/,/p/
Selama = /s/,/e/,/l/,/a/,/m/
Dari = /d/,/a/,/r/,/i/
Kaki = /k/,/a/,/i/
Sebagai = /s/,/e/,/b/,/a/,/g/,/i/
Mata =/m/,/a/,/t/
Buta =/b/,/u/,/t/,/a/
Rezeki =/r/,/e/,/z/,/k/,/i/
Jadi = /j/,/a/,/d/,/i/
Ada =/a/,/d/
Guna = /g/,/u/,/n/,/a/
Hati = /h/,/a/,/t/,/i/
Daya =/d/,/a/,/y/
Punya = /p/,/u/,/n/,/y/,/a/
mampu =/m/,/a/,/p/,/u/
janji = /j/,/a/,/n/,/j/,/i/
juga = /j/,/u/,/g/,/a/
ridho = /r/,/i/,/d/,/h/,/o/
Maha =/m/,/a/,/h/
Kuasa =/k/,/u/,/a/,/s/
Kiri =/k/,/i/,/r/
Hari = /h/,/a/,/r/,/i/
Ilmu = /i/,/l/,/m/,/u/
Terjalani =/t/,/e/,/r/,/j/,/a/,/l/,/n/,/i/
Biasa = /b/,/i/,/a/,/s/
Berupa = /b/,/e/,/r/,/u/,/p/,/a/
Emosi = /e/,/m/,/o/,/s/,/i/
Menghampiri =/m/,/e/,/ñ/,/h/,/a/,/m/,/p/,/i/,/r/
Kunikmati =/k/,/u/,/n/,/i/,/k/,/m/,/a/,/t/
Diri =/d/,/i/,/r/
Bahagia =/b/,/a/,/h/,/g/,/i/
Irama =/i/,/r/,/a/,/m/
Merdu = /m/,/e/,/r/,/d/,/u/
3. (Sudah dikumpulkan di flashdisk)
4. Jenis tulisan yang ada di dunia yaitu tulisan bahasa Indonesia, tulisan kanji (Jepang), tulisan hangaul (Korea), tulisan aksara jawa (Indonesia), tulisan aksara thai (Thailand), tulisan mandarin (China), tulisan kiril (Rusia), tulisan arab (Arab), tulisan tagalok (Filipina), dst.
Tulisan bahasa Indonesia termasuk tulisan fonemis karena dalam penulisannya mewakili setiap fonem tersendiri yang dapat membedakan makna yang satu dengan yang lainnya.
Nama: Rossy tiara sahana
BalasHapusNim: A310220018
Kelas: 2A
1). Jenis fonem suprasegmental meliputi intonasi, tekanan, durasi, dan nada.
Intonasi adalah pola nada dalam kalimat yang mempengaruhi makna dan ekspresi.
Tekanan adalah tingkat kekuatan atau kerasnya pengucapan suatu suara dalam kata atau kalimat.
Durasi adalah lamanya pengucapan suatu bunyi, kata, atau kalimat, yang bisa menimbulkan makna berbeda. Nada adalah ketinggian suara yang dapat membentuk makna dalam bahasa tertentu. Fonem-fonem ini penting dalam memahami artikulasi dan arti yang tepat dalam suatu bahasa.
2). Di tengah hamparan bunga yang indah,
Ku renungkan alam yang menawan,
Dalam senyap, ku cipta sebuah syair,
Mengalun indah bagai nyanyian.
Duhai alam, pesona yang tiada tara,
Rona-warna menghiasi sang waktu,
Dalam suka, duka, kita menjalani,
Kisah hidup, tak pernah terhenti.
Kata-kata bersuku kata terbuka:
1. di
2. tengah
3. bunga
4. indah
5. ku
6. renungkan
7. alam
8. menawan
9. sebuah
10. syair
11. indah
12. bagai
13. sang
14. dalam
15. suka
16. kita
17. hidup
18. tak
Struktur fonem dari beberapa kata bersuku kata terbuka tersebut:
1. "di" - /di/ (fonem: /d/, /i/)
2. "tengah" - /tɛŋah/ (fonem: /t/, /ɛ/, /ŋ/, /a/, /h/)
3. "bunga" - /buŋa/ (fonem: /b/, /u/, /ŋ/, /a/)
4. "indah" - /indah/ (fonem: /i/, /n/, /d/, /a/, /h/)
5. "ku" - /ku/ (fonem: /k/, /u/)
6. "renungkan" - /rənuŋkan/ (fonem: /r/, /ə/, /n/, /u/, /ŋ/, /k/, /a/, /n/)
7. "alam" - /alam/ (fonem: /a/, /l/, /a/, /m/)
8. "menawan" - /mənawan/ (fonem: /m/, /ə/, /n/, /a/, /w/, /a/, /n/)
9. "sebuah" - /səbuah/ (fonem: /s/, /ə/, /b/, /u/, /a/, /h/)
10. "syair" - /sjair/ (fonem: /s/, /j/, /a/, /i/, /r/)
11. "indah" - /indah/ (fonem: /i/, /n/, /d/, /a/, /h/)
12. "bagai" - /bagai/ (fonem: /b/, /a/, /g/, /a/, /i/)
13. "sang" - /saŋ/ (fonem: /s/, /a/, /ŋ/)
14. "dalam" - /dalam/ (fonem: /d/, /a/, /l/, /a/, /m/)
15. "suka" - /suka/ (fonem: /s/, /u/, /k/, /a/)
16. "kita" - /kita/ (fonem: /k/, /i/, /t/, /a/)
17. "hidup" - /hidup/ (fonem: /h/, /i/, /d/, /u/, /p/)
18. "tak" - /tak/ (fonem: /t/, /a/, /k/)
Catatan: Penjelasan struktur fonem hanya mencakup fonem-fonem yang bersuku kata terbuka dalam puisi tersebut.
3). Sudan di kumpulkan di flasdisk.
4). Di dunia, terdapat berbagai jenis tulisan yang digunakan untuk menuliskan bahasa-bahasa yang berbeda. Beberapa jenis tulisan yang ada di dunia antara lain:
1. Abjad: Sistem penulisan yang menggunakan huruf-huruf sebagai simbol untuk bunyi-bunyi vokal dan konsonan dalam bahasa tertentu.
2. Aksara: Sistem penulisan yang menggunakan lambang-lambang khusus untuk merepresentasikan konsonan, vokal, atau bahkan suku kata dalam bahasa tertentu.
3. Logogram: Sistem penulisan yang menggunakan lambang-lambang untuk merepresentasikan kata-kata atau makna tertentu, bukan bunyi bahasa.
4. Silabik: Sistem penulisan yang menggunakan lambang untuk merepresentasikan suku kata dalam bahasa tertentu.
5. Piktografik: Sistem penulisan yang menggunakan gambar-gambar atau ikon-ikon untuk mewakili kata-kata atau ide.
Tulisan bahasa Indonesia dikatakan sebagai tulisan fonemis karena bahasa Indonesia menggunakan sistem penulisan abjad. Dalam sistem abjad, setiap huruf mewakili bunyi atau fonem dalam bahasa tersebut. Artinya, huruf-huruf dalam tulisan bahasa Indonesia secara konsisten merepresentasikan bunyi-bunyi vokal dan konsonan yang ada dalam bahasa tersebut.
Nama: Sya’adatul Hayat
BalasHapusKelas: 2A Fonologi Bahasa Indonesia
NIM: A310220035
1. Jenis-jenis suprasegmental
• Intonasi: Intonasi mengacu pada pola nada atau tinggi rendahnya suara saat berbicara. Intonasi digunakan untuk menandai makna dan emosi dalam kalimat. Misalnya, kalimat tanya memiliki intonasi yang naik di akhir kalimat, sementara kalimat pernyataan memiliki intonasi yang turun di akhir kalimat.
• Tekanan: Tekanan adalah penekanan yang diberikan pada suku kata tertentu dalam sebuah kata atau frasa. Tekanan bisa berpengaruh pada makna kata atau memberikan penekanan pada bagian tertentu dari kalimat. Misalnya, dalam kalimat "SAYA ingin makan", tekanan diberikan pada kata "SAYA" untuk menyoroti subjek kalimat.
• Durasi: Durasi merujuk pada panjang atau kependekan waktu dalam melafalkan suku kata, kata, atau frasa. Durasi yang lebih lama pada suatu bagian kalimat bisa menunjukkan penekanan atau pentingnya informasi tersebut.
• Nada: Nada adalah perbedaan tinggi rendahnya suara dalam suatu kalimat. Nada bisa berpengaruh pada makna dalam bahasa tertentu. Misalnya, dalam bahasa Mandarin, perbedaan nada pada kata yang sama dapat menghasilkan makna yang berbeda.
• Aksen: Aksen adalah karakteristik intonasi, tekanan, dan durasi yang khas dalam cara seseorang berbicara, biasanya berdasarkan asal geografis atau bahasa ibu yang berbeda. Aksen dapat membedakan pengucapan antara penutur dari wilayah atau negara yang berbeda.
Suprasegmental sangat penting dalam komunikasi lisan karena membantu menyampaikan emosi, makna, dan nuansa dalam bahasa yang digunakan. Pemahaman tentang suprasegmental juga membantu dalam proses pemahaman wacana dan membedakan antara pernyataan, pertanyaan, atau kalimat perintah.
2. BERSAMA KATA
Karya: Agus Budi Wahyudi
Bersama kata, kita ada
Kita yang punya nama
Kita yang telah merasakan
Kita yang berkots
Bersama kata, kita ada
Kita serupa intan
Kita berupa sampah
Kita menjelma rasa
Bersama kita kata tercipta
Walaupun dirimu sudah tiada
Namamu tetap mengada
• Kata yang bersuku kata terbuka
Sama: sa-ma
Kata: ka-ta
Kita: ki-ta
Ada: ada
Punya: pu-nya
Nama: na-ma
Serupa: Se-ru-pa
Rasa: ra-sa
Jelma: jel-ma
• Sama: /s/, /a/, /m/, /a/
Kata: /k/, /a/, /t/, /a/
Kita: /k/, /i/, /t/, /a/
Ada: /a/, /d/, /a/
Punya: /p/, /u/, /n/, /y/, /a/
Nama: /n/, /a/, /m/, /a/
Serupa: /s/, /e/, /r/, /u/, /p/, /a/
Rasa: /r/, /a/, /s/, /a/
Jelma: /j/, /e/, /l/, /m/, /a/
3. Di dunia ini, terdapat berbagai jenis tulisan yang digunakan oleh berbagai masyarakat dan bahasa. Beberapa jenis tulisan yang paling umum di antaranya adalah:
• Alfabet: Alfabet adalah sistem penulisan yang menggunakan serangkaian huruf sebagai simbol untuk merepresentasikan bunyi-bunyi atau suara-suaranya. Contoh alfabet yang banyak digunakan adalah alfabet Latin yang digunakan dalam bahasa Inggris, bahasa Indonesia, dan sebagian besar bahasa Eropa.
• Silabis: Sistem penulisan ini menggunakan kombinasi konsonan dan vokal atau kombinasi beberapa konsonan untuk mewakili suku kata dalam bahasa tertentu. Contohnya adalah aksara Jepang (hiragana dan katakana) serta aksara Korea (hangul).
• Abjad: Sistem penulisan ini menggunakan simbol atau huruf yang mewakili konsonan saja tanpa melibatkan vokal. Contoh dari abjad adalah aksara Arab, Ibrani, dan Fenisia.
• Logografik: Sistem penulisan ini menggunakan simbol atau karakter yang mewakili kata atau frasa secara keseluruhan. Contoh yang terkenal adalah aksara Tionghoa (Hanzi) yang memiliki ribuan karakter logografik.
• Piktografik: Jenis penulisan ini menggunakan gambar atau ikon untuk merepresentasikan objek, ide, atau tindakan. Contohnya adalah aksara Mesir Kuno yang menggunakan hieroglif dan beberapa sistem penulisan primitif.
• Abugida: Sistem penulisan ini menggabungkan suara konsonan dan vokal menjadi sebuah unit tunggal. Contoh aksara Devanagari digunakan untuk bahasa Sanskerta dan beberapa bahasa di India.
• Morse: Sistem komunikasi tulisan Morse menggunakan kombinasi titik dan garis untuk mewakili huruf, angka, dan tanda baca. Digunakan terutama dalam telekomunikasi dan telegraf pada masa lalu.
Nama: Salma Faqiha Dinayati
BalasHapusNIM: A310220032
Kelas:2-A Fonologi
1. Jenis-jenis suprasegmental diantaranya:
•Intonasi: Intonasi mengacu pada pola nada atau tinggi rendahnya suara saat berbicara. Intonasi digunakan untuk menandai makna dan emosi dalam kalimat.
•Tekanan: Tekanan adalah penekanan yang diberikan pada suku kata tertentu dalam sebuah kata atau frasa. Tekanan bisa berpengaruh pada makna kata atau memberikan penekanan pada bagian tertentu dari kalimat.
•Durasi: Durasi merujuk pada panjang atau kependekan waktu dalam melafalkan suku kata, kata, atau frasa. Durasi yang lebih lama pada suatu bagian kalimat bisa menunjukkan penekanan atau pentingnya informasi tersebut.
•Nada: adalah perbedaan tinggi rendahnya suara dalam suatu kalimat. Nada bisa berpengaruh pada makna dalam bahasa tertentu.
•Aksen: adalah karakteristik intonasi, tekanan, dan durasi yang khas dalam cara seseorang berbicara, biasanya berdasarkan asal geografis atau bahasa ibu yang berbeda. Aksen dapat membedakan pengucapan antara penutur dari wilayah atau negara yang berbeda.
Suprasegmental sangat penting dalam komunikasi lisan karena membantu menyampaikan emosi, makna, dan nuansa dalam bahasa yang digunakan.
2. BUTIRAN EMBUN
Karya: Agus Budi Wahyudi
Malam ini butiran embun sudah mulai turun
Sepi lengang jalan serupa hati Yang kini kian lama turuti larut
Seandainya kekasih di samping
Kekuatan kumiliki sempurna
Kini sebanyak embun turun
Hanya mampu meniup mimpi
Dan di pagar besi depan rumah
Masih ada bayangan dirimu
Saat semua serba waspada.
a. Kata-kata yang bersuku kata terbuka: "butiran", "embun", "jalan", "lengkap".
b. Struktur fonem dari kata-kata yang bersuku kata terbuka:
- "bu-ti-ran": /b/,/u/,/t/,/i/,/r/,/a/,/n/
- "em-bun": /e/,/m/,/b/,/u/,/n/
- "ja-lan":/j/,/a/,/l/,/a/,/n/
- "len-gang": /l/,/e/,/ŋ/,/a/,/ŋ/
3. Terdapat berbagai jenis tulisan yang digunakan oleh berbagai masyarakat dan bahasa. Beberapa jenis tulisan yang paling umum di antaranya adalah:
•Alfabet, adalah sistem penulisan yang menggunakan serangkaian huruf sebagai simbol untuk merepresentasikan bunyi-bunyi atau suara-suaranya.
•Silabis, Sistem penulisan ini menggunakan kombinasi konsonan dan vokal atau kombinasi beberapa konsonan untuk mewakili suku kata dalam bahasa tertentu.
•Abjad, Sistem penulisan ini menggunakan simbol atau huruf yang mewakili konsonan saja tanpa melibatkan vokal.
•Logografik, Sistem penulisan ini menggunakan simbol atau karakter yang mewakili kata atau frasa secara keseluruhan.
•Piktografik, Jenis penulisan ini menggunakan gambar atau ikon untuk merepresentasikan objek, ide, atau tindakan.
•Abugida, Sistem penulisan ini menggabungkan suara konsonan dan vokal menjadi sebuah unit tunggal.
•Morse, Sistem komunikasi tulisan Morse menggunakan kombinasi titik dan garis untuk mewakili huruf, angka, dan tanda baca. Digunakan terutama dalam telekomunikasi dan telegraf pada masa lalu.
Tulisan bahasa Indonesia disebut sebagai tulisan fonemis karena setiap bunyi atau suara dalam bahasa Indonesia diwakili oleh satu simbol atau huruf dalam aksara Latin, sehingga mewakili suatu perubahan bunyi akan menghasilkan arti yang berbeda. Dengan kata lain, setiap bunyi dalam bahasa Indonesia memiliki representasi grafis yang tunggal dan konsisten pada setiap penulisan. Oleh karena itu, bahasa Indonesia dikatakan memiliki sistem penulisan fonemis.
Nama : Mohammad Ikhsanuddin Nafi
BalasHapusNIM : A310220038
Kelas : 2A - Fonologi
Fonem suprasegmental adalah aspek-aspek linguistik yang melibatkan prosodi dan intonasi dalam sebuah bahasa. Ini termasuk pola stres, nada, durasi, dan intonasi, yang memberikan pengaruh pada makna kalimat atau frasa secara keseluruhan. Fonem suprasegmental berbeda dari fonem segmental, yang terkait dengan bunyi individual dalam sebuah kata.
Contoh fonem suprasegmental meliputi:
1. Nada: Beberapa bahasa menggunakan nada atau tonisitas untuk mengubah makna kata atau kalimat. Bahasa Mandarin adalah contoh yang menggunakan nada untuk membedakan makna kata yang berbeda.
2. Durasi: Lamanya bunyi vokal atau konsonan dalam sebuah kata dapat memberikan pengaruh pada makna kata tersebut. Misalnya, dalam bahasa Jepang, durasi bunyi vokal dapat mempengaruhi makna kata.
3. Intonasi: Pola intonasi dalam kalimat dapat mengindikasikan pertanyaan, pernyataan, atau ekspresi emosi. Pola intonasi yang berbeda dapat mengubah makna atau tujuan dari sebuah kalimat.
Fonem suprasegmental penting dalam bahasa untuk menyampaikan informasi tambahan tentang ekspresi, intonasi, dan makna keseluruhan dalam komunikasi lisan.
2. Kutipan puisi :
Betapa Lucunya Negeri Ini - Sam Haidy
Teroris menghilang
Tabung gas menerjang
Harga miras naik
Oplosan mencekik
Kasus video porno bikin kalut
Kasus korupsi ke laut
Kata yang bersuku kata terbuka dalam teks tersebut adalah:
1. "Teroris" (Te-ro-ris)
2. "menghilang" (men-ghi-lang)
3. "menerjang" (me-ner-jang)
4. "harga" (har-ga)
5. "miras" (mi-ras)
6. "naik" (na-ik)
7. "oplosan" (op-lo-san)
8. "mencekik" (men-ce-kik)
9. "kalut" (ka-lut)
10. "laut" (laut)
Struktur fonem dari kata-kata tersebut adalah sebagai berikut:
1. "Teroris" (Te-ro-ris): /t/ /e/ /r/ /o/ /r/ /i/ /s/
2. "menghilang" (men-ghi-lang): /m/ /e/ /ng/ /g/ /i/ /l/ /a/ /ng/
3. "menerjang" (me-ner-jang): /m/ /e/ /n/ /er/ /j/ /a/ /ng/
4. "harga" (har-ga): /h/ /a/ /r/ /g/ /a/
5. "miras" (mi-ras): /m/ /i/ /r/ /a/ /s/
6. "naik" (na-ik): /n/ /a/ /ik/
7. "oplosan" (op-lo-san): /o/ /p/ /l/ /o/ /s/ /a/ /n/
8. "mencekik" (men-ce-kik): /m/ /e/ /n/ /ce/ /k/ /i/ /k/
9. "kalut" (ka-lut): /k/ /a/ /lut/
10. "laut" (laut): /l/ /a/ /ut/
3. Sudah dikumpulkan di flashdisk oleh perwakilan kelas
4. Tulisan di dunia ada banyak macam, ada tulisan arab, tulisan Jawa, tulisan jepang, tulisan Korea, tulisan China, tulisan Romawi kuno, tulisan Yunani kuno, tulisan Mesir kuno, dll.
Alasan mengapa tulisan bahasa Indonesia sebagai tulisan fonemis
Tulisan bahasa Indonesia dianggap sebagai tulisan fonemis karena sistem tulisan dalam bahasa Indonesia menggambarkan bunyi-bunyi (fonem) yang ada dalam bahasa tersebut. Dalam sistem tulisan fonemis, setiap huruf atau kombinasi huruf pada dasarnya mewakili satu bunyi atau fonem tertentu.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama: Rayhania Habibah
BalasHapusKelas: 2A Fonologi Bahasa Indonesia
NIM: A310220014
1. Jenis-jenis suprasegmental
• Intonasi: Intonasi mengacu pada pola nada atau tinggi rendahnya suara saat berbicara. Intonasi digunakan untuk menandai makna dan emosi dalam kalimat. Misalnya, kalimat tanya memiliki intonasi yang naik di akhir kalimat, sementara kalimat pernyataan memiliki intonasi yang turun di akhir kalimat.
• Tekanan: Tekanan adalah penekanan yang diberikan pada suku kata tertentu dalam sebuah kata atau frasa. Tekanan bisa berpengaruh pada makna kata atau memberikan penekanan pada bagian tertentu dari kalimat. Misalnya, dalam kalimat "SAYA ingin makan", tekanan diberikan pada kata "SAYA" untuk menyoroti subjek kalimat.
• Durasi: Durasi merujuk pada panjang atau kependekan waktu dalam melafalkan suku kata, kata, atau frasa. Durasi yang lebih lama pada suatu bagian kalimat bisa menunjukkan penekanan atau pentingnya informasi tersebut.
• Nada: Nada adalah perbedaan tinggi rendahnya suara dalam suatu kalimat. Nada bisa berpengaruh pada makna dalam bahasa tertentu. Misalnya, dalam bahasa Mandarin, perbedaan nada pada kata yang sama dapat menghasilkan makna yang berbeda.
• Aksen: Aksen adalah karakteristik intonasi, tekanan, dan durasi yang khas dalam cara seseorang berbicara, biasanya berdasarkan asal geografis atau bahasa ibu yang berbeda. Aksen dapat membedakan pengucapan antara penutur dari wilayah atau negara yang berbeda.
Suprasegmental sangat penting dalam komunikasi lisan karena membantu menyampaikan emosi, makna, dan nuansa dalam bahasa yang digunakan.
2. MENU
Karya: Agus Budi Wahyudi
Menurut menu rasa istimewa
Menu menu kurasa
Kurasakan dalam keistimewaan rasa
Menu menu kurasakan sama
Apakah karena aku berasal sama?
Aku lupa bahwa hari ini di hari yang istimewa
Menu alpa yang lubuat sehingga lupa
Bahwa ada bebatuan yang kini merana
Di pinggiran sungai sebagai menu hari ini
Bius aroma menni tersebar di lini
Kata-kata yang bersuku kata terbuka dalam kutipan puisi tersebut adalah:
menu: me-nu
rasa: ra-sa
menu: me-nu
menu: me-nu
dalam: da-lam
menu: me-nu
rasa: ra-sa
menu: me-nu
menu: me-nu
kurasakan: ku-ra-sa-kan
sama: sa-ma
aku: a-ku
lupa: lu-pa
bahwa: bah-wa
hari: ha-ri
ini: i-ni
hari: ha-ri
Struktur fonem dari beberapa kata yang bersuku kata terbuka:
menu: /mə.nu/ (fonem: /m/, /ə/, /n/, /u/)
rasa: /ra.sa/ (fonem: /r/, /a/, /s/, /a/)
dalam: /da.lam/ (fonem: /d/, /a/, /l/, /a/, /m/)
kurasakan: /ku.ra.sa.kan/ (fonem: /k/, /u/, /r/, /a/, /s/, /a/, /k/, /an/)
sama: /sa.ma/ (fonem: /s/, /a/, /m/, /a/)
aku: /a.ku/ (fonem: /a/, /k/, /u/)
lupa: /lu.pa/ (fonem: /l/, /u/, /p/, /a/)
bahwa: /tə.ha/ (fonem: /t/, /ə/, /h/, /a/)
hari: /ha.ri/ (fonem: /h/, /a/, /r/, /i/)
ini: /i.ni/ (fonem: /i/, /n/, /i/)
3. Di dunia ini, terdapat berbagai jenis tulisan yang digunakan oleh berbagai masyarakat dan bahasa. Beberapa jenis tulisan yang paling umum di antaranya adalah:
• Alfabet: Alfabet adalah sistem penulisan yang menggunakan serangkaian huruf sebagai simbol untuk merepresentasikan bunyi-bunyi atau suara-suaranya. Contoh alfabet yang banyak digunakan adalah alfabet Latin yang digunakan dalam bahasa Inggris, bahasa Indonesia, dan sebagian besar bahasa Eropa.
• Silabis: Sistem penulisan ini menggunakan kombinasi konsonan dan vokal atau kombinasi beberapa konsonan untuk mewakili suku kata dalam bahasa tertentu. Contohnya adalah aksara Jepang (hiragana dan katakana) serta aksara Korea (hangul).
• Abjad: Sistem penulisan ini menggunakan simbol atau huruf yang mewakili konsonan saja tanpa melibatkan vokal. Contoh dari abjad adalah aksara Arab, Ibrani, dan Fenisia.
• Logografik: Sistem penulisan ini menggunakan simbol atau karakter yang mewakili kata atau frasa secara keseluruhan. Contoh yang terkenal adalah aksara Tionghoa (Hanzi) yang memiliki ribuan karakter logografik.
• Piktografik: Jenis penulisan ini menggunakan gambar atau ikon untuk merepresentasikan objek, ide, atau tindakan. Contohnya adalah aksara Mesir Kuno yang menggunakan hieroglif dan beberapa sistem penulisan primitif.
Nama : Mutia Dewi Anggraini
BalasHapusNim : A310220046
1). Jenis fonem suprasegmental meliputi intonasi, tekanan, durasi, dan nada. Intonasi adalah pola nada dalam kalimat yang mempengaruhi makna dan ekspresi. Tekanan adalah tingkat kekuatan atau kerasnya pengucapan suatu suara dalam kata atau kalimat. Durasi adalah lamanya pengucapan suatu bunyi, kata, atau kalimat, yang bisa menimbulkan makna berbeda. Nada adalah ketinggian suara yang dapat membentuk makna dalam bahasa tertentu. Fonem-fonem ini penting dalam memahami artikulasi dan arti yang tepat dalam suatu bahasa.
2). Di tengah hamparan bunga yang indah,
Ku renungkan alam yang menawan,
Dalam senyap, ku cipta sebuah syair,
Mengalun indah bagai nyanyian.
Duhai alam, pesona yang tiada tara,
Rona-warna menghiasi sang waktu,
Dalam suka, duka, kita menjalani,
Kisah hidup, tak pernah terhenti.
Kata-kata bersuku kata terbuka:
1. di
2. tengah
3. bunga
4. indah
5. ku
6. renungkan
7. alam
8. menawan
9. sebuah
10. syair
11. indah
12. bagai
13. sang
14. dalam
15. suka
16. kita
17. hidup
18. tak
Struktur fonem dari beberapa kata bersuku kata terbuka tersebut:
1. "di" - /di/ (fonem: /d/, /i/)
2. "tengah" - /tɛŋah/ (fonem: /t/, /ɛ/, /ŋ/, /a/, /h/)
3. "bunga" - /buŋa/ (fonem: /b/, /u/, /ŋ/, /a/)
4. "indah" - /indah/ (fonem: /i/, /n/, /d/, /a/, /h/)
5. "ku" - /ku/ (fonem: /k/, /u/)
6. "renungkan" - /rənuŋkan/ (fonem: /r/, /ə/, /n/, /u/, /ŋ/, /k/, /a/, /n/)
7. "alam" - /alam/ (fonem: /a/, /l/, /a/, /m/)
8. "menawan" - /mənawan/ (fonem: /m/, /ə/, /n/, /a/, /w/, /a/, /n/)
9. "sebuah" - /səbuah/ (fonem: /s/, /ə/, /b/, /u/, /a/, /h/)
10. "syair" - /sjair/ (fonem: /s/, /j/, /a/, /i/, /r/)
11. "indah" - /indah/ (fonem: /i/, /n/, /d/, /a/, /h/)
12. "bagai" - /bagai/ (fonem: /b/, /a/, /g/, /a/, /i/)
13. "sang" - /saŋ/ (fonem: /s/, /a/, /ŋ/)
14. "dalam" - /dalam/ (fonem: /d/, /a/, /l/, /a/, /m/)
15. "suka" - /suka/ (fonem: /s/, /u/, /k/, /a/)
16. "kita" - /kita/ (fonem: /k/, /i/, /t/, /a/)
17. "hidup" - /hidup/ (fonem: /h/, /i/, /d/, /u/, /p/)
18. "tak" - /tak/ (fonem: /t/, /a/, /k/)
Catatan: Penjelasan struktur fonem hanya mencakup fonem-fonem yang bersuku kata terbuka dalam puisi tersebut.
3). INDAHNYA PANORAMA PANTAI
Aku saat di sana
Pasir terdampar
Lalu gelombang menyapa
Ingin menyapa lagi
Pada laut di atasnya warna biru
Aku sadar bukan seperti ini kehendak
Yang kusiapkan untuk jejak di pantai Selayar
Pasang air laut terasa mengusik
Disertai angin kencang
Hitungan jari lengkap terlihat nelayan kesiangan
Aku pun ragu untuk pulang
Si pantai tinggal bau amis ikan
Dan pasir putih tidak terlihat
Karena ditutup air
Kuberbisik padamu sekarang
Kau jawab janganlah tergesa
Ikan ikan dengar dan turut menanti
Janji darimu
4). Di dunia, terdapat berbagai jenis tulisan yang digunakan untuk menuliskan bahasa-bahasa yang berbeda. Beberapa jenis tulisan yang ada di dunia antara lain:
1. Abjad: Sistem penulisan yang menggunakan huruf-huruf sebagai simbol untuk bunyi-bunyi vokal dan konsonan dalam bahasa tertentu.
2. Aksara: Sistem penulisan yang menggunakan lambang-lambang khusus untuk merepresentasikan konsonan, vokal, atau bahkan suku kata dalam bahasa tertentu.
3. Logogram: Sistem penulisan yang menggunakan lambang-lambang untuk merepresentasikan kata-kata atau makna tertentu, bukan bunyi bahasa.
4. Silabik: Sistem penulisan yang menggunakan lambang untuk merepresentasikan suku kata dalam bahasa tertentu.
5. Piktografik: Sistem penulisan yang menggunakan gambar-gambar atau ikon-ikon untuk mewakili kata-kata atau ide.
Tulisan bahasa Indonesia dikatakan sebagai tulisan fonemis karena bahasa Indonesia menggunakan sistem penulisan abjad. Dalam sistem abjad, setiap huruf mewakili bunyi atau fonem dalam bahasa tersebut. Artinya, huruf-huruf dalam tulisan bahasa Indonesia secara konsisten merepresentasikan bunyi-bunyi vokal dan konsonan yang ada dalam bahasa tersebut.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Ammar Faqih Utomo
BalasHapusNIM : A310220023
Kelas : 2A Fonologi Bahasa Indonesia
1. Jenis-jenis fonem suprasegmental sebagai berikut.
a. Tekanan atau Aksen atau Stress
Ialah menyangkut keras lunaknya bunyi.
b. Panjang atau Kuantitas atau Durasi
Ialah lamanya bunyi diucapkan.
c. Jeda atau Persendian
Ialah menyangkut perhentian bunyi dalam bahasa.
d. Nada atau Pitch
Ialah menyangkut tinggi rendahnya suatu bunyi.
2. Mata Hitam (Karya WS Rendra)
Dua mata hitam adalah matahati yang biru
dua mata hitam sangat kenal bahasa rindu.
Rindu bukanlah milik perempuan melulu
dan keduanya sama tahu, dan keduanya tanpa malu.
Dua mata hitam terbenam di daging yang wangi
kecantikan tanpa sutra, tanpa pelangi.
Dua mata hitam adalah rumah yang temaram
secangkir kopi sore hari dan kenangan yang terpendam.
Berikut kata-kata yang bersuku kata terbuka dan struktur fonemnya
a. Dua : /du+a/ KV+V
b. Mata : /ma+ta/ KV+KV
c. Matahati :/ma+ta+ha+ti/ KV+KV+KV+KV
d. Biru : /bi+ru/ KV+KV
e. Bahasa : /ba+ha+sa/ KV+KV+KV
f. Rindu : /rin+du/ KVK+KV
g. Melulu : /mə+lu+lu/ KV+KV+KV
h. Sama : /sa+ma/ KV+KV
i. Tahu : /ta+hu/ KV+KV
j. Tanpa : /tan+pa/ KVK+KV
k. Malu : /ma+lu/ KV+KV
l. Di : /di/ KV
m. Wangi : /waη+i/ KVKK+V
n. Sutra : /su+tra/ KV+KKV
o. Pelangi : /pə+laη+i/ KV+KVKK+V
p. Kopi : /ko+pi/ KV+KV
q. Sore : /so+re/ KV+KV
r. Hari : /ha+ri/ KV+KV
3. Sudah dikumpulkan dalam flashdisk
4. Berikut adalah jenis-jenis tulisan yang ada di dunia:
a. Huruf : piktogram, ideogram, logogram, dan fonogram
b. Alfabet : alfabet latin, kiril (alfabet Rusia), alfabet Yunani, dan hangeul (Korea)
c. Abjad : abjad Arab, abjad Ibrani, dan abjad Fenisia
d. Abugida : aksara Gujarat, aksara Thai, aksara Jawa, dst
e. Silabis : aksara Kana (Jepang), aksara Paku (Sumeria), hieroglif Maya (Amerika Tengah), dst
f. Logografis : hieroglif Mesir dan aksara Han (Mandarin)
g. Aksara rekaan atau con-script : International Phonetic Alphabet
Tulisan bahasa Indonesia dianggap sebagai tulisan fonemis karena,
a. Satu grafem mewakili satu fonem
b. Ketidakhadiran huruf berlebihan
c. Tidak adanya alfabet yang khusus untuk mewakili suku kata
d. Keseragaman ejaan bunyi
e. Tidak adanya aksen
Nama : Rosalia Arofatul Ihsani
BalasHapusNIM : A310220047
Kelas : Fonologi - 2A
1. Jenis fonem suprasegmental
• Nada
Nada adalah perbedaan tinggi rendahnya suara dalam suatu kalimat. Nada bisa berpengaruh pada makna dalam bahasa tertentu.
• Tekanan
Tekanan adalah penekanan yang diberikan pada suku kata tertentu dalam sebuah kata atau frasa. Tekanan bisa berpengaruh pada makna kata atau memberikan penekanan pada bagian tertentu dari kalimat.
• Durasi
panjang pendeknya waktu untuk mengucapkan sebuah kata.
•Jeda
berhentinya pengucapan bunyi.
• Intonasi
Intonasi mengacu pada pola nada atau tinggi rendahnya suara saat berbicara. Intonasi digunakan untuk menandai makna dan emosi dalam kalimat.
• Aksen
Aksen adalah karakteristik intonasi, tekanan, dan durasi yang khas dalam cara seseorang berbicara, biasanya berdasarkan asal geografis atau bahasa ibu yang berbeda.
2. BARISAN
Karya: Agus Budi Wahyudi
Di barisan yang lalu
Bawa bendera rindu
Kebenaran yang tergadai
Kejujuran yang hancur
Tertunda laku ke lokasi suci
Barisan ulang lagi
Dengan tagihan tinggi
Begini isi hati
Ingin dikuliti
Jalan terjal
Ada
• Kata yang bersuku kata terbuka:
- Lalu: la-lu
- Bawa: ba-wa
- Bendera: ben-de-ra
- Rindu: rin-du
- Tergadai: ter-ga-dai
- Tertunda: ter-tun-da
- Laku: la-ku
- Lokasi: lo-ka-si
- Suci: su-ci
- Lagi: la-gi
- Tinggi: ti-ng-gi
- Begini: be-gi-ni
- Isi: i-si
- Hati: ha-ti
- Dikuliti: di-ku-lit-i
- Ada: ada
Struktur fonem dari kata yang bersuku kata terbuka tersebut:
- Lalu: /l/, /a/, /l/, /u/
- Bawa: /b/, /a/, /w/, /a/
- Bendera: /b/, /e/, /n/, /d/, /e/, /r/, /a/
- Rindu: /r/,/i/,/n/,/ d/,/ u/
- Tergadai: /t/,/e/,/ r/,/g/,/a/,/d/,/a/,/ i/
- Tertunda: /t /, /e /, /r /, /t/, /u/, /n/, /d/, /a/
- Laku: / l/, /a/, /k/, /u/
- Lokasi: /l /, /o/, / k /, /a /, /s/, / i/
- Suci: /s /, /u /, /c /, /i/
- Lagi: /l/, / a /, /g /, /i/
- Tinggi: /t/, / i /, /ŋ/, / g/, / i /
- Begini: /b/, /e/, / g/, / i /, /n /, /i/
- Isi: /i /, /s /, /i/
- Hati: /h /, /a /, /t /, /i/
- Dikuliti: /d /, /i /, /k /, /u /, /l /, /i /, /t /, /i/
- Ada: /a/, / d /, /a/
3. Sudah dikumpulkan melalui flashdisk
4. Beberapa jenis tulisan yang ada di dunia di antaranya adalah:
• Abjad: Sistem penulisan ini menggunakan simbol atau huruf yang mewakili konsonan saja tanpa melibatkan vokal. Contohnya aksara Arab, Ibrani, dan Fenisia.
• Alfabet: Alfabet adalah sistem penulisan yang menggunakan serangkaian huruf sebagai simbol untuk merepresentasikan bunyi-bunyi atau suara-suaranya. Contohnya alfabet Latin yang digunakan dalam bahasa Inggris, bahasa Indonesia, dan sebagian besar bahasa Eropa.
• Aksara: Sistem penulisan yang menggunakan lambang-lambang khusus untuk merepresentasikan konsonan, vokal, atau bahkan suku kata dalam bahasa tertentu.
• Silabis: Sistem penulisan ini menggunakan kombinasi konsonan dan vokal atau kombinasi beberapa konsonan untuk mewakili suku kata dalam bahasa tertentu. Contohnya adalah aksara Jepang (hiragana dan katakana) serta aksara Korea (hangul).
• Logografik: Sistem penulisan ini menggunakan simbol atau karakter yang mewakili kata atau frasa secara keseluruhan. Contohnya aksara Tionghoa (Hanzi) yang memiliki ribuan karakter logografik.
• Piktografik: Jenis penulisan ini menggunakan gambar atau ikon untuk merepresentasikan objek, ide, atau tindakan. Contohnya aksara Mesir Kuno yang menggunakan hieroglif dan beberapa sistem penulisan primitif.
• Abugida: Sistem penulisan ini menggabungkan suara konsonan dan vokal menjadi sebuah unit tunggal. Contohnya aksara Devanagari digunakan untuk bahasa Sanskerta dan beberapa bahasa di India.
• Morse: Sistem komunikasi tulisan Morse menggunakan kombinasi titik dan garis untuk mewakili huruf, angka, dan tanda baca.
Tulisan bahasa indonesia disebut sebagai tulisan fonemis karena sistem tulisan Bahasa Indonesia menggunakan satu lambang satu fonem (bunyi yang membedakan arti) secara konsisten.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Umu Hafiza Izzah
BalasHapusNim : A310220020
Kelas :A
1. Jenis fonem suprasegmental menurut Abdul Chaer: a) tekanan adalah keras lemahnya bunyi, b) nada adalah menyangkut tinggi rendahnya bunyi, suatu bunyi segmental yang diucapkan dengan frekuensi getaran yang tinggi, pasti dibarengi dengan bunyi suprasegmental dengan ciri prosodi nada tinggi, c) jeda adalah menyangkut perhentian bunyi dalam bahasa, d) panjang atau durasi adalah lamanya bunyi saat diucapkan.
2. Suara
Suara, suaraku suaramu suaranya
Masuk ketelinga
Di dalam beradu bertempur bertemu
Setelah itu sehing
Ya kebenaran itu dalam hening
Bening hati laskar auara buyar
Endapan butiran bijak
Siap dipijak
a. Suku kata terbuka : suara, suaraku, suaramu, suaranya, ketelinga, beradu, bertemu, hati, auara
b. Struktur fonem dari suku kata terbuka :
Suara : /s/, /u/, /a/, /r/, /a/
-Suaraku : /s/, /u/, /a/, /r/, /a/, /k/, /u/
-Suaramu : /s/, /u/, /a/, /r/, /a/, /m/, /u/
-Suaranya : /s/, /u/, /a/, /r/, /a/, /n/, /y/, /a/
-Ketelinga : /k/, /e/, /t/, /e/, /l/, /i/, /n/, /g/, /a/
-Beradu : /b/, /e/, /r/, /a/, /d/, /u/
-Bertemu : /b/, /e/, /r/, /t/, /e/, /m/, /u/
-Hati : /h/, /a/, /t/, /i/
-Auara : /a/, /u/, /a/, /r/, /a/
3. Sudah dikumpulkan melalui flashdisk
4. Jenis tulisan yang ada di dunia : tulisan arab, tulisan latin, tulisan cina, abjad, alfabet, abugida, semanto-fonetik, alternative script, tulisan korea.
Mengapa dikatakan tulisan bahasa Indonesia sebagai tulisan fonemis karena fonem memiliki fungsi pembeda makna antara jenis tulisan yang lainnya dan bunyi bahasa yang diucapkan juga memiliki pembeda makna bertujuan untuk menentukan struktur fonemis sebuah bahasa dan membuat ortografi yang praktis asay ejaan sebuah bahasa.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama: Siti Layinatul Halimah
BalasHapusNIM: A310220017
Kelas : 2A
1. Jenis fonem suprasegmental meliputi:
-Tekanan, merupakan unsur suprasegmental yang ditandai oleh penekanan suara pada suku kata tertentu.
-Durasi, menujukkan panjang atau pendek waktu pengucapan suara.
-Intonasi, merupakan naik turunnya nada suara ketika berfonasi.
-Nada, merupakan perbedaan tinggi rendahnya suara dalam pengucapan bunyi segmental.
-Aksen, berkaitan dengan pengucapan bunyi-bunyi segmental dengan ciri khas suatu daerah tertentu
2. Judul puisi: Aku ingin
Karya: Sapardi Djoko Damono
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan kata yang tak sempat diucapkan
Kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
Awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
- Kata yang bersuku kata terbuka : aku, mencintaimu, sederhana, kata, kayu, kepada, api, menjadikannya, abu, tiada.
-Struktur fonem:
-aku: /a/, /k/, /u/
-mencintaimu: /m/,/ə/,/n/,/c/,/i/,/n/,/t/,/a/,/i/,/m/,/u/
-sederhana: /s/,/ə/,/d/,/ə/,/r/,/h/,/a/,/n/,/a/
-kata: /k/,/a/,/t/,/a/
-kayu: /k/,/a/,/y/,/u/
-kepada: /k/,/ə/,/p/,/a/,/d/,/a/
-api: /a/,/p/,/i/
-menjadikannya: /m/,/ə/,/n/,/j/,/a/,/d/,/i/,/k/,/a/,/n/,/ñ/,/a/
-abu: /a/,/b/,/u/
-tiada: /t/,/i/,/a/,/d/,/a/
3. Sudah dikumpulkan melalui flashdisk
4. Jenis tulisan yang ada di dunia: abjad, alphabet, abugida/alphabet silabis, silabus.
Tulisan bahasa Indonesia dikatakan sebagai tulisan fonemis karena disebabkan oleh 3 hal yaitu ejaan, fonem, dan alphabet. Ejaan bahasa Indonesia menggambarkan bunyi-bunyi dalam bentuk tulisan secara fonemis. Artinya, setiap bunyi bahasa Indonesia direpresentasikan oleh satu atau beberapa huruf yang konsisten. Setiap fonem vokal dan konsona memiliki representasi huruf yang konsisten dalam penulisannya. Dan alphabet latin digunakan untuk mereresentasikan fonem-fonem dalam bahasa Indonesia secara fonemis.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Devina Putri salsabila
BalasHapusNIM : A310220019
1. Jenis fonem suprasegmental meliputi :
Intonasi: Ini adalah pola nada yang digunakan dalam pengucapan suatu kalimat atau frasa untuk menyampaikan makna atau ekspresi tertentu. Perbedaan intonasi dapat mengubah arti dari suatu kalimat, misalnya, menjadikan kalimat tanya atau pernyataan.
Tekanan: Tekanan adalah pengucapan lebih kuat pada suku kata tertentu dalam sebuah kata atau kalimat. Pola tekanan dalam bahasa juga dapat mempengaruhi arti kata atau kalimat tersebut.
Durasi: Ini mengacu pada lamanya waktu atau durasi pengucapan suatu fonem, suku kata, atau kata dalam kalimat. Durasi yang berbeda dapat memberikan informasi tambahan atau menekankan suatu kata atau gagasan.
2. Contoh puisi
Motivator Sejati
Sang sahabat utusan Tuhan
Ajakan serta nasihat yang engkau beri
Jadikanlah sosok yang berarti
Guna dewasaku di masa depan
Motivator sejati
Kau beri penataran serta ciptakan solusi
Dari perangkap kehidupan yang membelenggu pemikiran
Semangat motivasi tak henti
Dari pengalaman yang kau beri
Ikhlas serta tulus arahanmu
Tuk raih tujuan hidupku
Motivator sejati…
Jangan kau pergi
Dari kehidupan ini
Tinggalkan ku sendiri
Urai muslihat berduri
Dalam sepinya ide yang kumiliki.
a. kata-kata yang bersuku kata terbuka:
Sahabat, Tuhan, ajakan,nasihat, sosok, guna, dewasa, solusi, pengalaman, arahan, tujuan, motivator, ide, sendiri.
b. Struktur fonem dari suku kata terbuka :
Sahabat : /s/,/a/,/h/,/a/,/b/,/a/,/t/
Tuhan : /t/,/u/,/h/,/a/,/n/
Ajakan : /a/,/j/,/a/,/k/,/a/,/n/
Nasihat : /n/,/a/,/s/,/i/,/h/,/a/,/t/
Sosok : /s/,/o/,/s/,/o/,/k/
Guna : /g/,/u/,/n/,/a/
Dewasa : /d/,/e/,/w/,/a/,/s/,/a/
Solusi : /s/,/o/,/l/,u/,/s/,/i/
Pengalaman : /p/,/e/,/n/,/g/,/a/,/l/,/a/,/m/,/a/,/n/
Arahan : /a/,/r/,/a/,/h/,/a/,/n/
Tujuan : /t/,/u/,/j/,/u/,/a/,/n/
Motivator : /m/,/o/,/t/,/i/,/v/,/a/,/t/,/o/,/r/
Ide : /i/,/d/,/e/
Sendiri : /s/,/e/,/n/,/d/,/i/,/r/,/i/
3. Sudah dikumpulkan melalui flaskdisk
4. Jenis tulisan yang ada di dunia :
Tulisan Naskah: Termasuk aksara, hieroglif, dan sistem tulisan kuno lainnya.
Tulisan Latin: Digunakan dalam bahasa-bahasa seperti bahasa Inggris, bahasa Spanyol, dan bahasa Prancis.
Tulisan Arab: Digunakan dalam bahasa Arab dan beberapa bahasa lainnya.
Tulisan Cina: Berdasarkan karakter Cina, digunakan dalam bahasa Mandarin dan beberapa bahasa lain di wilayah Tiongkok.
Tulisan Jepang: Berdasarkan kanji dan hiragana/katakana, digunakan dalam bahasa Jepang.
Tulisan India: Seperti aksara Devanagari untuk bahasa Sanskerta, Hindi, dan beberapa bahasa lainnya.
Tulisan Korea: Berdasarkan karakter Hangul, digunakan dalam bahasa Korea.
Tulisan Thailand: Berdasarkan aksara Thai, digunakan dalam bahasa Thai.
Tulisan Ibrani: Digunakan dalam bahasa Ibrani.
Tulisan Kyril: Digunakan dalam bahasa Rusia dan bahasa-bahasa lain di wilayah Eropa Timur.
Tulisan Yunani: Digunakan dalam bahasa Yunani.
Tulisan bahasa Indonesia disebut sebagai tulisan fonemis karena setiap huruf dalam alfabet bahasa Indonesia mewakili satu fonem, yaitu unit bunyi bahasa yang memiliki perbedaan makna. Dalam sistem tulisan fonemis, setiap fonem akan diwakili oleh satu simbol atau kombinasi simbol yang konsisten dan dapat diartikan dengan jelas. Dengan demikian, bacaan dari tulisan bahasa Indonesia secara konsisten mencerminkan pengucapan dan pengartian yang tepat.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama: Meydika Triyan Kusuma
BalasHapusNim: A310220034
Kelas: A
1). Jenis fonem suprasegmental, antara lain;
- Nada, merupakan bunyi yang beraturan dengan frekuensi tunggal tertentu dan memiliki tinggi nada tertentu menurut frekuensiny. Apabila bunyi-bunyi segmental diucapkan selalu melibatkan nada, baik nada tinggi, sedang, maupun rendah).
- Tekanan, ketika bunyi-bunyi segmental diucapkan pun tidak pernah lepas dari keras atau lemahnya bunyi. Variasi tekanan dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu (1) tekanan keras yang ditandai dengan [´], tekanan sedang ditandai dengan [−], tekanan rendah ditandai dengan [`], dan tidak ada tekanan, yang ditandai dengan tidak adanya tanda diakritik.
- Durasi, bunyi dilihat lewat panjang atau pendek pelafalannya. Durasi memiliki peran yang penting dalam bahasa Indonesia, durasi tidak bersifat fonemis.
- Jeda, hentian bunyi dalam suatu arus ujaran menjadi titik berat. Sendi yang bersifat dalam (internal juncture) membatasi silabel dalam sebuah kata. Disebut jeda karena adanya hentian itu, dan disebut persendian karena di tempat perhentian itulah terjandinya persambungan dua segmen ujaran.
2). Karya: Goenawan Mohamad
Bukankah surat cinta ini ditulis
ditulis ke arah siapa saja
Seperti hujan yang jatuh ritmis
menyentuh arah siapa saja
Bukankah surat cinta ini berkisah
berkisah melintas lembar bumi yang fana
Seperti misalnya gurun yang lelah
dilepas embun dan cahaya.
Suku kata Terbuka: cinta, ini, ke, siapa, saja, seperti, bumi, fana, cahaya
Struktur fonem:
Cinta: c/I/ń/t/a
Ini: I/n/
Ke:k/ǝ
Siapa: I/a/p
Saja: a/j
Seperti: ǝ/p/r/t/I
Bumi:U/m/I
Fana: f/a/n
Cahaya: c/a/h/y
3). ADA YANG KATA AKU RESAH karya: agus budiwahyudi
benar itu jika terbukti
tetapi ada yang membuat bukti
untuk capai kebenaran ada yang hanya inginkan kebenaran
bukti diperjualbelikan
pembenaran transaksional
ya ketidaklurusan ilmuan jadi masalah besar sebaik-baiknya hidup, bila berdasarkan
kebenaran alamiah yang diilmiahkan
keresahan lahir dari akrobatik insan ilmiah
4). Jenis-jenis tulisan yang ada di dunia;
abjad, alfabet, alfabet silabis, alfabet silabaris, semato-fonetik, tulisan alternatif, aksara tak teridentifikasi
-Tulisan bahasa Indonesia dikatakan sebagai tulisan fonemis karena setiap simbol atau huruf dalam sistem tulisan ini mewakili satu fonem atau satu bunyi bahasa yang spesifik. Dalam sistem tulisan fonemis, hubungan antara simbol tulisan dengan bunyi yang diucapkan jelas dan konsisten. Dengan kata lain, bunyi-bunyi bahasa dalam bahasa Indonesia dapat direpresentasikan dengan tepat dan terdapat korespondensi satu-satu antara bunyi lisan dan simbol tertulisnya.
Keberadaan sistem tulisan fonemis dalam bahasa Indonesia memudahkan pembelajaran dan pengajaran bahasa, serta membantu menjaga konsistensi dan kejelasan dalam penulisan dan pengucapan kata-kata dalam bahasa Indonesia.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusberikut saya lampirkan link blogspot tugas saya :
BalasHapushttps://www.blogger.com/profile/01519611512801645329
Faiza fauzia Rahman
BalasHapusA310220041
1). Jenis fonem suprasegmental meliputi intonasi, tekanan, durasi, dan nada. Intonasi adalah pola nada dalam kalimat yang mempengaruhi makna dan ekspresi. Tekanan adalah tingkat kekuatan atau kerasnya pengucapan suatu suara dalam kata atau kalimat. Durasi adalah lamanya pengucapan suatu bunyi, kata, atau kalimat, yang bisa menimbulkan makna berbeda. Nada adalah ketinggian suara yang dapat membentuk makna dalam bahasa tertentu. Fonem-fonem ini penting dalam memahami artikulasi dan arti yang tepat dalam suatu bahasa.
2). Di tengah hamparan bunga yang indah,
Ku renungkan alam yang menawan,
Dalam senyap, ku cipta sebuah syair,
Mengalun indah bagai nyanyian.
Duhai alam, pesona yang tiada tara,
Rona-warna menghiasi sang waktu,
Dalam suka, duka, kita menjalani,
Kisah hidup, tak pernah terhenti.
Kata-kata bersuku kata terbuka:
1. di
2. tengah
3. bunga
4. indah
5. ku
6. renungkan
7. alam
8. menawan
9. sebuah
10. syair
11. indah
12. bagai
13. sang
14. dalam
15. suka
16. kita
17. hidup
18. tak
Struktur fonem dari beberapa kata bersuku kata terbuka tersebut:
1. "di" - /di/ (fonem: /d/, /i/)
2. "tengah" - /tɛŋah/ (fonem: /t/, /ɛ/, /ŋ/, /a/, /h/)
3. "bunga" - /buŋa/ (fonem: /b/, /u/, /ŋ/, /a/)
4. "indah" - /indah/ (fonem: /i/, /n/, /d/, /a/, /h/)
5. "ku" - /ku/ (fonem: /k/, /u/)
6. "renungkan" - /rənuŋkan/ (fonem: /r/, /ə/, /n/, /u/, /ŋ/, /k/, /a/, /n/)
7. "alam" - /alam/ (fonem: /a/, /l/, /a/, /m/)
8. "menawan" - /mənawan/ (fonem: /m/, /ə/, /n/, /a/, /w/, /a/, /n/)
9. "sebuah" - /səbuah/ (fonem: /s/, /ə/, /b/, /u/, /a/, /h/)
10. "syair" - /sjair/ (fonem: /s/, /j/, /a/, /i/, /r/)
11. "indah" - /indah/ (fonem: /i/, /n/, /d/, /a/, /h/)
12. "bagai" - /bagai/ (fonem: /b/, /a/, /g/, /a/, /i/)
13. "sang" - /saŋ/ (fonem: /s/, /a/, /ŋ/)
14. "dalam" - /dalam/ (fonem: /d/, /a/, /l/, /a/, /m/)
15. "suka" - /suka/ (fonem: /s/, /u/, /k/, /a/)
16. "kita" - /kita/ (fonem: /k/, /i/, /t/, /a/)
17. "hidup" - /hidup/ (fonem: /h/, /i/, /d/, /u/, /p/)
18. "tak" - /tak/ (fonem: /t/, /a/, /k/)
Catatan: Penjelasan struktur fonem hanya mencakup fonem-fonem yang bersuku kata terbuka dalam puisi tersebut.
3). KERUPUK
hidup itu asyik pada kriuknya
kriuknya kerupuk yang terdengar mesra
setelah kriuk lalu lemas tak pernah berdiri
jauh lamunan tentang laga
jauh laga karena dahaga
arena kriuk jadi pikuk sesaat
dan setelah itu senyap
4). Di dunia, terdapat berbagai jenis tulisan yang digunakan untuk menuliskan bahasa-bahasa yang berbeda. Beberapa jenis tulisan yang ada di dunia antara lain:
1. Abjad: Sistem penulisan yang menggunakan huruf-huruf sebagai simbol untuk bunyi-bunyi vokal dan konsonan dalam bahasa tertentu.
2. Aksara: Sistem penulisan yang menggunakan lambang-lambang khusus untuk merepresentasikan konsonan, vokal, atau bahkan suku kata dalam bahasa tertentu.
3. Logogram: Sistem penulisan yang menggunakan lambang-lambang untuk merepresentasikan kata-kata atau makna tertentu, bukan bunyi bahasa.
4. Silabik: Sistem penulisan yang menggunakan lambang untuk merepresentasikan suku kata dalam bahasa tertentu.
5. Piktografik: Sistem penulisan yang menggunakan gambar-gambar atau ikon-ikon untuk mewakili kata-kata atau ide.
Tulisan bahasa Indonesia dikatakan sebagai tulisan fonemis karena bahasa Indonesia menggunakan sistem penulisan abjad. Dalam sistem abjad, setiap huruf mewakili bunyi atau fonem dalam bahasa tersebut. Artinya, huruf-huruf dalam tulisan bahasa Indonesia secara konsisten merepresentasikan bunyi-bunyi vokal dan konsonan yang ada dalam bahasa tersebut.
Nama: Nur Ahmad Hidayat
BalasHapusNIM: A310190034
Kelas: Fonologi- A
1. Jenis Fonem supra segmental:
- Nada, merupakan bunyi yang beraturan dengan frekuensi tunggal tertentu dan memiliki tinggi nada tertentu menurut frekuensiny. Apabila bunyi-bunyi segmental diucapkan selalu melibatkan nada, baik nada tinggi, sedang, maupun rendah.
- Tekanan, ketika bunyi-bunyi segmental diucapkan pun tidak pernah lepas dari keras atau lemahnya bunyi. Variasi tekanan dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu tekanan keras yang ditandai dengan [´], tekanan sedang ditandai dengan [−], tekanan rendah ditandai dengan [`], dan tidak ada tekanan, yang ditandai dengan tidak adanya tanda diakritik.
- Durasi, bunyi dilihat lewat panjang atau pendek pelafalannya. Durasi memiliki peran yang penting dalam bahasa Indonesia, durasi tidak bersifat fonemis.
- Jeda, hentian bunyi dalam suatu arus ujaran menjadi titik berat. Sendi yang bersifat dalam (internal juncture) membatasi silabel dalam sebuah kata. Disebut jeda karena adanya hentian itu, dan disebut persendian karena di tempat perhentian itulah terjandinya persambungan dua segmen ujaran.
2. Kutipan Puisi:
Puisi karya sitor situmorang
MALAM LEBARAN
Bulan di atas Kuburan.
kata yang bersuku kata terbuka: Malam, lebaran, Bulan, di, atas, Kuburan.
struktur fonem
-malam (/m/, /a/, /l/)
-lebaran (/l/, /e/, /b/, /a/, /r/, /n/)
-bulan (/b/, /u/, /l/, /a/, /n/)
-di (/d/, /i/)
-atas (/a/, /t/, /s/)
-kuburan (/k/, /u/, /b/, /r/, /a/, /n/)
3. puisi sudah dikumpulkan di flashdisk
4. Jenis tulisan yang ada di dunia
- tulisan arab
- tulisan tamil
- tulisan aksara
- tulisan alfabet
- latin
- silabis
Tulisan bahasa Indonesia termasuk sebagai tulisan fonemis karena bahasa Indonesia menggunakan sistem penulisan abjad. Dalam sistem abjad, setiap huruf mewakili bunyi atau fonem dalam bahasa tersebut. Artinya, huruf-huruf dalam tulisan bahasa Indonesia secara konsisten merepresentasikan bunyi-bunyi vokal dan konsonan yang ada dalam bahasa tersebut.