UAS FONOLOGI KELAS II A

 Silakan unggah jawaban Anda!

Komentar

  1. 1). Jenis fonem suprasegmental meliputi intonasi, tekanan, durasi, dan nada. Intonasi adalah pola nada dalam kalimat yang mempengaruhi makna dan ekspresi. Tekanan adalah tingkat kekuatan atau kerasnya pengucapan suatu suara dalam kata atau kalimat. Durasi adalah lamanya pengucapan suatu bunyi, kata, atau kalimat, yang bisa menimbulkan makna berbeda. Nada adalah ketinggian suara yang dapat membentuk makna dalam bahasa tertentu. Fonem-fonem ini penting dalam memahami artikulasi dan arti yang tepat dalam suatu bahasa.


    2). Di tengah hamparan bunga yang indah,
    Ku renungkan alam yang menawan,
    Dalam senyap, ku cipta sebuah syair,
    Mengalun indah bagai nyanyian.

    Duhai alam, pesona yang tiada tara,
    Rona-warna menghiasi sang waktu,
    Dalam suka, duka, kita menjalani,
    Kisah hidup, tak pernah terhenti.

    Kata-kata bersuku kata terbuka:
    1. di
    2. tengah
    3. bunga
    4. indah
    5. ku
    6. renungkan
    7. alam
    8. menawan
    9. sebuah
    10. syair
    11. indah
    12. bagai
    13. sang
    14. dalam
    15. suka
    16. kita
    17. hidup
    18. tak

    Struktur fonem dari beberapa kata bersuku kata terbuka tersebut:
    1. "di" - /di/ (fonem: /d/, /i/)
    2. "tengah" - /tɛŋah/ (fonem: /t/, /ɛ/, /ŋ/, /a/, /h/)
    3. "bunga" - /buŋa/ (fonem: /b/, /u/, /ŋ/, /a/)
    4. "indah" - /indah/ (fonem: /i/, /n/, /d/, /a/, /h/)
    5. "ku" - /ku/ (fonem: /k/, /u/)
    6. "renungkan" - /rənuŋkan/ (fonem: /r/, /ə/, /n/, /u/, /ŋ/, /k/, /a/, /n/)
    7. "alam" - /alam/ (fonem: /a/, /l/, /a/, /m/)
    8. "menawan" - /mənawan/ (fonem: /m/, /ə/, /n/, /a/, /w/, /a/, /n/)
    9. "sebuah" - /səbuah/ (fonem: /s/, /ə/, /b/, /u/, /a/, /h/)
    10. "syair" - /sjair/ (fonem: /s/, /j/, /a/, /i/, /r/)
    11. "indah" - /indah/ (fonem: /i/, /n/, /d/, /a/, /h/)
    12. "bagai" - /bagai/ (fonem: /b/, /a/, /g/, /a/, /i/)
    13. "sang" - /saŋ/ (fonem: /s/, /a/, /ŋ/)
    14. "dalam" - /dalam/ (fonem: /d/, /a/, /l/, /a/, /m/)
    15. "suka" - /suka/ (fonem: /s/, /u/, /k/, /a/)
    16. "kita" - /kita/ (fonem: /k/, /i/, /t/, /a/)
    17. "hidup" - /hidup/ (fonem: /h/, /i/, /d/, /u/, /p/)
    18. "tak" - /tak/ (fonem: /t/, /a/, /k/)

    Catatan: Penjelasan struktur fonem hanya mencakup fonem-fonem yang bersuku kata terbuka dalam puisi tersebut.


    3). KERUPUK

    hidup itu asyik pada kriuknya
    kriuknya kerupuk yang terdengar mesra
    setelah kriuk lalu lemas tak pernah berdiri

    jauh lamunan tentang laga
    jauh laga karena dahaga

    arena kriuk jadi pikuk sesaat
    dan setelah itu senyap


    4). Di dunia, terdapat berbagai jenis tulisan yang digunakan untuk menuliskan bahasa-bahasa yang berbeda. Beberapa jenis tulisan yang ada di dunia antara lain:

    1. Abjad: Sistem penulisan yang menggunakan huruf-huruf sebagai simbol untuk bunyi-bunyi vokal dan konsonan dalam bahasa tertentu.

    2. Aksara: Sistem penulisan yang menggunakan lambang-lambang khusus untuk merepresentasikan konsonan, vokal, atau bahkan suku kata dalam bahasa tertentu.

    3. Logogram: Sistem penulisan yang menggunakan lambang-lambang untuk merepresentasikan kata-kata atau makna tertentu, bukan bunyi bahasa.

    4. Silabik: Sistem penulisan yang menggunakan lambang untuk merepresentasikan suku kata dalam bahasa tertentu.

    5. Piktografik: Sistem penulisan yang menggunakan gambar-gambar atau ikon-ikon untuk mewakili kata-kata atau ide.

    Tulisan bahasa Indonesia dikatakan sebagai tulisan fonemis karena bahasa Indonesia menggunakan sistem penulisan abjad. Dalam sistem abjad, setiap huruf mewakili bunyi atau fonem dalam bahasa tersebut. Artinya, huruf-huruf dalam tulisan bahasa Indonesia secara konsisten merepresentasikan bunyi-bunyi vokal dan konsonan yang ada dalam bahasa tersebut.

    BalasHapus
  2. Nama : Aidah Mustikarani
    NIM. : A310220043
    Kelas. : Fonologi - 2A

    1). Jenis fonem suprasegmental, antara lain;
    - Nada, merupakan bunyi yang beraturan dengan frekuensi tunggal tertentu dan memiliki tinggi nada tertentu menurut frekuensiny. Apabila bunyi-bunyi segmental diucapkan selalu melibatkan nada, baik nada tinggi, sedang, maupun rendah).
    - Tekanan, ketika bunyi-bunyi segmental diucapkan pun tidak pernah lepas dari keras atau lemahnya bunyi. Variasi tekanan dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu (1) tekanan keras yang ditandai dengan [´], tekanan sedang ditandai dengan [−], tekanan rendah ditandai dengan [`], dan tidak ada tekanan, yang ditandai dengan tidak adanya tanda diakritik.
    - Durasi, bunyi dilihat lewat panjang atau pendek pelafalannya. Durasi memiliki peran yang penting dalam bahasa Indonesia, durasi tidak bersifat fonemis.
    - Jeda, hentian bunyi dalam suatu arus ujaran menjadi titik berat. Sendi yang bersifat dalam (internal juncture) membatasi silabel dalam sebuah kata. Disebut jeda karena adanya hentian itu, dan disebut persendian karena di tempat perhentian itulah terjandinya persambungan dua segmen ujaran.

    2). Kutipan puisi : "NILAI"

    Nilai diri lebih dibanding orang lain
    Nilai orang lain seperti dirimu tidak mungkin
    Pikiran mu condong menilai orang lain sejajar kekikiran mu

    Untuk tahu apakah dirimu kikir
    Lihatlah dirimu menilai orang lain

    Tidak sulit, sungguh tidak sulit,
    Melihat ciri khas dirimu

    • Kata yang bersuku kata terbuka : nilai, diri, seperti, dirimu, ciri
    • Struktur fonem :
    - nilai (/n/, /i/, /l/, /a/, /i/)
    - diri (/d/, /i/, /r/, /i/)
    - seperti (/s/, /e/, /p/, /e/, /r/, /t/, /i/)
    - dirimu (/d/, /i/, /r/, /i/, /m/, /u/)
    - ciri (/c/, /i/, /r/, /i/)

    3). "NILAI"
    Nilai diri lebih dibanding orang lain
    Nilai orang lain seperti dirimu tidak mungkin
    Pikiran mu condong menilai orang lain sejajar kekikiran mu

    Untuk tahu apakah dirimu kikir
    Lihatlah dirimu menilai orang lain

    Tidak sulit, sungguh tidak sulit,
    Melihat ciri khas dirimu
    (sudah mengirim-flashdisk)

    4). Jenis tulisan yang ada di dunia, antara lain; tulisan abjad, tulisan alfabet, tulisan aksara, tulisan arab.
    Dikatakan sebagai tulisan fonemis karena tulisan bahasa Indonesia mengandung unsur fonem yang dapat membedakan makna.

    BalasHapus
  3. Nama : Kherin nisa ayu mawarni
    NIM : A310220040
    Kelas : Fonologi-A
    Mata Kuliah : Fonologi Bahasa Indonesia

    1. -Nada
    ketika bunyi-bunyi segmental diucapkan selalu melibatkan nada, baik nada tinggi, sedang, maupun rendah. Hal ini desebabkan oleh adanya faktor ketegangan pita suara, arus udara, dan posisi pita suara ketika bunyi itu diucapkan.
    -Tekanan
    ketika bunyi-bunyi segmental diucapkan pun tidak pernah lepas dari keras atau lemahnya bunyi. Hal ini disebabkan oleh keterlibatan energi otot ketika bunyi itu diucapkan.
    -Durasi
    Bunyi-bunyi segmental juga dapat dibedakan dari panjang pendeknya ketika bunyi itu diucapkan. Bunyi panjang untuk vokoid diberi tanda satuan mora, yaitu satuan waktu pengucapan, dengan tanda titik.
    -Jeda
    Adalah pemutusan suatu arus bunyi-bunyi segmental ketika diujarkan oleh penutur. Sebagai akibatnya, akan terjadi kesenyapan di antara bunyi-bunyi yang terputus itu. Kesenyapan itu bisa berapa di posisi awal, tegah, dan akhir ujaran.

    2. Di bawah langit biru yang cerah,
    Kita berdua berjalan tanpa tergesa.
    Terhanyut dalam senja yang indah,
    Saling berbagi rasa dan canda tawa.

    Teringat saat-saat indah yang berlalu,
    Saat kita tertawa dan bercanda gembira.
    Meski waktu terus berjalan cepat,
    Kisah kita takkan pernah terlupa.

    Kuucapkan rasa dalam bait-bait puisi,
    Dengan harapan hati kita tetap menyatu.
    Di sini kita bersama, takkan pernah berpisah,
    Kita bersatu dalam cinta yang suci.

    Kata-kata yang bersuku kata terbuka:
    -langit
    -kita
    -berjalan
    -indah
    -waktu
    -cinta
    Struktur fonem dari yang bersuku kata terbuka:
    -langit: (/l/,/a/,/n/,/g/./i/t/)
    -kita: ( /k/, /i/, /t/, /a/)
    -berjalan: (/b/, /e/, /r/, /j/, /l/, /a/, /n/)
    -indah: (/i/, /n/, /d/, /a/, /h/)
    -waktu: (/w/, /a/, /k/, /t/, /u/)
    -cinta: ( /c/, /i/, /n/, /t/, /a/)

    3. sudah dikirim lewat flasdisk.

    4.- jenis tulisan yang ada didunia: tulisan alfabet, tulisan silabis, tulisan logografis, tulisan abjad, tulisan aksara.
    -karena menggunakan sistem penulisan yang mewakili bunyi fonem atau bunyi-bunyi dasar dalam bahasa tersebut. Bahasa Indonesia menggunakan alfabet Latin yang terdiri dari 26 huruf dan menggunakan prinsip satu bunyi satu huruf, kecuali beberapa pengecualian. Setiap huruf dalam tulisan bahasa Indonesia mewakili satu bunyi fonem.
    ide.

    Tulisan bahasa Indonesia dikatakan sebagai tulisan fonemis karena bahasa Indonesia menggunakan sistem penulisan abjad. Dalam sistem abjad, setiap huruf mewakili bunyi atau fonem dalam bahasa tersebut. Artinya, huruf-huruf dalam tulisan bahasa Indonesia secara konsisten merepresentasikan bunyi-bunyi vokal dan konsonan yang ada dalam bahasa tersebut.

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. Nama: Kharisma Nur Febriana
    Nim: A310220027

    1. Jenis fonem suprasegmental meliputi:
    - Intonasi: Ini berkaitan dengan pola melodi dalam ucapan, yang dapat mengindikasikan pertanyaan, pernyataan, atau emosi.
    - Stres: Stres menekankan suku kata atau suara tertentu dalam kata. Misalnya, dalam kata "telepon", stres jatuh pada suku kata "te-" dan diucapkan dengan vokal yang lebih kuat.
    - Durasi: Durasi mengacu pada panjang waktu pengucapan suara. Beberapa bahasa dapat menggunakan durasi untuk membedakan makna kata atau kalimat.
    - Pitch (tona): Ini mengacu pada tinggi rendahnya nada dalam ucapan. Dalam beberapa bahasa, perbedaan pitch bisa mengubah makna kata.
    - Ritme: Ritme melibatkan pola ketukan atau aksen yang berulang dalam bahasa, mempengaruhi cara kata-kata diucapkan.

    2. Puisi "Awan" karya Chairil Anwar:

    Hujan mengguyur malam
    dengan seribu tangis bercerita
    mengalir di langit sepi
    yang biru dalam
    Menangis diam
    Awan, angan yang berlarut-larut
    mengalir dari sudut mata
    menghitam, mengaburkan
    mengaduk kenangan, luka, dan sepi
    Cemas membeku
    hatiku berdebar
    dan kembali kutemukan
    bayanganmu
    Dalam lembah kerinduan
    Menjerat
    bagai benang yang panjang
    Kasih

    Kata-kata yang bersuku kata terbuka pada puisi tersebut:
    1. Bercerita
    2. Sepi
    3. Biru
    4. Dari
    5. Mata
    6. Luka
    7. Membeku
    8. Hatiku
    9. Bayanganmu
    10. Bagai
    11. Kembali
    Struktur fonem dari kata-kata bersuku kata terbuka tersebut:
    bercerita: (/b/, /e/, /r/, /c/, /i/, /t/, /a/)
    sepi: (/s/, /e/, /p/, /i/)
    biru: (/b/, /i/, /r/, /u/)
    mata: (/m/, /a/, /t/)
    luka: (/l/, /u/, /k/, /a/)
    membeku: (/m/, /e/, /b/, /k/, /u/)
    hatiku: (/h/, /a/, /t/, /i/, /k/, /u/)
    bayanganmu: (/b/, /a/, /y/, /n/, /g/, /m/, /u/)
    bagai: (/b/, /a/, /g/, /i/)
    kembali: (/k/, /e/, /m/, /b/, /a/, /l/, /i/)

    3. Sudah dikumpulkan melalui flashdisk

    4. Jenis tulisan yang ada di dunia dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori berikut:
    - Aksara/Logogram: Sistem penulisan di mana setiap simbol mewakili kata atau ide tertentu, seperti aksara Hanzi (Tionghoa) dan hieroglif Mesir kuno.
    - Abjad: Sistem penulisan di mana setiap simbol mewakili bunyi vokal atau konsonan, seperti abjad Latin (digunakan dalam bahasa Inggris) dan abjad Arab.
    - Silsilah/Silabik: Sistem penulisan di mana setiap simbol mewakili suku kata, seperti aksara Hiragana dan Katakana (digunakan dalam bahasa Jepang) dan aksara Hangul (digunakan dalam bahasa Korea).
    - Alfabet: Sejenis abjad yang memiliki aturan dan urutan tertentu untuk menyusun huruf-huruf, seperti bahasa Indonesia yang menggunakan alfabet Latin.

    Mengapa tulisan bahasa Indonesia dikatakan sebagai tulisan fonemis?
    Tulisan bahasa Indonesia dianggap sebagai tulisan fonemis karena setiap huruf dalam alfabet Latin mewakili fonem (suara) tertentu dalam bahasa Indonesia. Dalam sistem penulisan fonemis, setiap fonem memiliki simbol tulisan tersendiri. Misalnya, huruf "A" melambangkan bunyi /a/, "B" melambangkan bunyi /b/, dan seterusnya. Dengan cara ini, bahasa Indonesia menggambarkan suara-suara bahasanya secara relatif sederhana dan konsisten, sehingga pembaca dapat dengan mudah mengenali dan mengucapkan kata-kata berdasarkan sistem tulisannya.

    BalasHapus
  6. Nama : Tasya Sabrina Fauzaka
    NIM : A310220031

    1. Fonem suprasegmental adalah komponen bahasa yang berada di atas tingkat fonem atau bunyi dasar. Jenis fonem suprasegmental meliputi:

    a) Intonasi : Pola naik-turun nada yang mempengaruhi makna kalimat dan pertanyaan.

    b) Nada : Penekanan pada suku kata tertentu dalam sebuah kata atau frasa.

    c) Durasi : Panjang atau pendeknya waktu yang digunakan untuk mengucapkan suara atau kata.

    2. Sawah di bawah emas padi
    Padi melambai, melali terlukai
    Naik suara salung serunai
    Sejuk didengar, mendamaikan kalbu

    Sungai bersinar, menyilaukan mata
    Menyemburkan buih warna pelangi
    Anak mandi bersuka hati
    Berkejar-kejaran berseru gempita

    •Kata yang bersuku kata terbuka :
    1. Padi : /p/ /a/ /d/ /i/
    2. Terlukai : /t/ /e/ /r/ /l/ /u/ /k/ /a/ /i/
    3. Melambai : /m/ /e/ /l/ /a/ /m/ /b/ /a/ /i/
    4. Suara : /s/ /u/ /a/ /r/ /a/
    5. Serunai : /s/ /e/ /r/ /u/ /n/ /a/ /i/
    6. Kalbu : /k/ /a/ /l/ /b/ /u/
    7. Sungai : /s/ /u/ /n/ /g/ /a/ /i/
    8. Mata : /m/ /a/ /t/ /a/
    9. Warna : /w/ /a/ /r/ /n/ /a/
    10. Pelangi : /p/ /e/ /l/ /a/ /n/ /g/ /i/
    11. Mandi : /m/ /a/ /n/ /d/ /i/
    12. Hati : /h/ /a/ /t/ /i/
    13. Gempita : /g/ /e/ /m/ /p/ /i/ /t/ /a/

    3. Sudah dikumpulkan melalui flashdisk

    4. Jenis tulisan yang ada di dunia :

    -Naratif
    -Informasi
    -Akademik
    -Jurnalisme
    -Puisi
    -Drama
    -Surat
    -Blog
    -Novel

    Tulisan bahasa Indonesia dapat dikatakan sebagai tulisan fonemis karena dalam sistem tulisannya, setiap huruf atau kombinasi huruf mewakili satu fonem atau bunyi bahasa yang berbeda. Dengan kata lain, dalam bahasa Indonesia, ada korespondensi satu-satu antara huruf dan bunyi yang dihasilkannya, kecuali beberapa pengecualian seperti penggunaan huruf 'c' yang dapat mewakili bunyi /ch/ dalam beberapa kata serapan dari bahasa asing

    BalasHapus
  7. Nama : Karizta Putri Salekha
    NIM : A310220037
    Kelas : Fonologi-2A
    UAS FONOLOGI

    1. Bunyi suprasegmental ialah bunyi yang tidak dapat disegmentasikan dan menyertai bunyi segmental. Bunyi bahasa tersebut dikelompokkan berdasarkan segmentasi suara yang memengaruhi bunyinya.
    Jenis fonem suprasegmental :
    A. Nada
    Merupakan tinggi rendahnya suatu bunyi. Pada bunyi segmental diucapkan akan selalu melibatkan nada, baik dari nada tinggi, sedang, maupun rendah. Hal tersebut karena adanya faktor ketegangan pita suara, arus udara, dan posisi pita suara ketika bunyi tersebut diucapkan.
    B. Tekanan
    Merupakan keras lunak (lemahnya) suatu bunyi. Pada saat bunyi segmental diucapkan itu tidak akan pernah lepas dari keras atau lemahnya suatu bunyi. Hal ini karena adanya keterlibatan dari energi otot ketika bunyi itu diucapkan.
    C. Durasi
    Meupakan lamanya bunyi diucapkan. Bunyi ssegmental juga dapat dibedakan dari panjang pendeknya ketika bunyi itu diucapkan. Bunyi panjang untuk vokoid diberi tanda satuan mora, yaitu satuan waktu pengucapan, dengan tanda titik. Waktu diucapkan bunyi segmental, alat ucap dipertahankan cukup lama yang pastinya disertai oleh bunyi suprasegmental dengan ciri prossodi yang Panjang.
    D. Jeda
    Merupakan perhentian bunyi dalam Bahasa. Sebagai akibatnya, akan terjadi kesenyapan di antara bunyi-bunyi yang terputus itu. Kesenyapan itu bisa berapa di posisi awal, tegah, dan akhir ujaran.
    Jenis jeda menurut tempatnya :
    a. Jeda antar suku kata [+]
    b. Jeda antar kata dalam frasa [/]
    c. Jeda antar frasa dalam klausa [//]
    d. Jeda antar kalimat dalam wacana [#]

    2. Pada suatu sore
    Kau duduk dengan wajah sendu
    Ada bekas air mata di wajahmu
    Seberapa besar luka di hatimu?
    Saat itu, aku tak mengenalmu
    Tetapi, aku menghampirimu
    Aku menawarkan diri untuk menjadi sahabat
    Mari bersahabat,
    Akan kurawat lukamu
    Kita akan tertawa Bersama

    Kata-kata yang bersuku kata terbuka :
    - Pada
    - Wajah
    - Bekas
    - Mata
    - Besar
    - Luka
    - Diri
    - Sahabat
    - Mari
    - Akan
    - Kita
    - Tertawa
    - Bersama

    Struktur fonem dari yang bersuku kata terbuka :
    - Pada: (/p/, /a/, /d/, /a/)
    - Wajah: (/w/, /a/, /j/, /a/, /h/)
    - Bekas: (/b/, /e/, /k/, /a/, /s/)
    - Mata: (/m/, /a/, /t/, /a/)
    - Besar: (/b/, /e/, /s/, /a/, /r/)
    - Luka: (/l/, /u/, /k/, /a/)
    - Diri: (/d/, /i/, /r/, /i/)
    - Sahabat: (/s/, /a/, /h/, /a/, /b/, /a/, /t/)
    - Mari: (/m/, /a/, /r/, /i/)
    - Akan: (/a/, /k/, /a/, /n/)
    - Kita: (/k/, /i/, /t/, /a/)
    - Tertawa: (/t/, /e/, /r/, /t/, /a/, /w/, /a/)
    - Bersama: (/b/, /e/, /r/, /s/, /a/, /m/,/a/)

    3. Sudah dikirim melalui flashdisk.

    4. Jenis tulisan yang ada didunia :
    a. tulisan alfabet
    b. tulisan silabis
    c. tulisan logografis
    d. tulisan abjad
    e. tulisan aksara
    Mengapa tulisan Bahasa Indonesia dikatakan sebagai tulisan fonemis? karena menggunakan sistem penulisan yang mewakili bunyi fonem atau bunyi-bunyi dasar dalam bahasa tersebut. Bahasa Indonesia sendiri juga menggunakan alfabet Latin yang terdiri dari 26 huruf serta menggunakan prinsip satu bunyi satu huruf. Setiap huruf dalam tulisan bahasa Indonesia mewakili satu bunyi fonem.

    BalasHapus
  8. Nama: Diva Yoezy Mustika Putri
    NIM: A310220010

    1. Jenis fonem suprasegmental, antara lain:
    • Tekanan/Stres: Menekankan keras -lemahnya suku kata atau suara tertentu dalam kata atau kalimat untuk memberikan arti yang berbeda.
    • Nada/Pitch: Menyatakan variasi tinggi rendahnya nada dalam bahasa. Nada yang berbeda dapat mengubah makna suatu kata atau kalimat.
    • Jeda: Menyangkut perhentian bunyi dalam bahasa.
    • Durasi: Menunjukkan lamanya bunyi atau suara dalam bahasa. Perbedaan durasi dapat memengaruhi arti dan makna kata atau kalimat.

    2. Merpati
    jemputlah kekasih
    tatkala ia bertanya
    jawablah karena cinta
    Rayu dan cium
    sambutlah dengan senyum
    gamit dan kepakkan sayapmu
    terbanglah sampai tujuh

    suku kata terbuka:
    1. Merpati
    2. Tatkala
    3. ia
    4. Bertanya
    5. Karena
    6. Cinta
    7. Rayu
    8. Sayapmu

    Struktur Fonem dari suku kata terbuka:
    1. Merpati ( /m/ , /e/ , /r/ , /p/ , /a/ , /t/ , /i/ )
    2. Tatkala ( /t/ , /a/ , /t/ , /k/ , /a/ , /l/ , /a/ )
    3. ia ( /i/ , /a/)
    4. Bertanya (/b/ , /e/ , /r/ , /t/ , /a/ , /n/ , /y/ , /a/)
    5. Karena (/k/ , /a/ , /r/ , /e/ , /n/ , /a/ )
    6. Cinta (/c/ , /i/ , /n/ , /t/ , /a/)
    7. Rayu (/r/ , /a/ , /y/ , /u/)
    8. Sayapmu (/s/ , /a/ , /y/, /a/ , /p/ , /m/ , /u/)

    3. Sudah dikumpulkan melalui flashdisk

    4. Tulisan-tulisan yang ada di dunia:
    • Abjad adalah satu set huruf yang hanya berisi huruf konsonan saja, atau juga memiliki beberapa huruf vokal.
    • Alfabet adalah satu set huruf yang berisi huruf konsonan dan huruf vokal.
    • Tulisan silabis adalah suatu tanda untuk menggambarkan suatu suku kata, misalnya tulisan Jepang, Dewa Negari, dan lain-lain.
    • Logograf: suatu tanda atau lambang mewakili sepatah kata atau pengertian, misalnya huruf Cina.
    • Tulisan fonemis: satu tanda untuk melambangkan satu bunyi, misalnya huruf Latin, Yunani, Jerman, dan lain-lain

    BalasHapus
  9. Nama = Olivia Septiana Setyo Wijayanti
    Kelas = 2A
    Nim = A310220042
    1. Jenis fonem suprasegmental yaitu sebagai berikut:
    1). Nada yaitu tinggi rendahnya suatu ujaran.
    2). Tekanan yaitu keras lembutnya suatu ujaran.
    3). Durasi/ Jangka yaitu panjang pendeknya waktu untuk mengucapkan sebuah kata.
    4). Jeda yaitu berhentinya pengucapan bunyi.
    2. Puisi Letih (Karya Bapak Drs Agus Budi Wahyudi, M.Hum. )
    Letih kupanen. Keringat kutampung
    Meraih sebulir mimpi yang dipilih selama berjalan dari titik ke titik
    Kaki sebagai alat menolak lumpuh
    Mata sebagai alat menolak buta
    Rezeki dihitung jadi milik
    Ada yang disisihkan guna sosial

    Biarpun letih hati senang
    Hidup punya daya guna
    Mampu membuat janji lunas
    Juga mengharap ridho dari Yang Maha Kuasa

    Kulangkahkan kaki
    Kulihat kanan kiri
    Hari demi ilmu terjalani
    Biasa bisa turut menguji
    Berupa emosi saat letih menghampiri
    kunikmati letih dan keletihan demi mengabdikan
    Diri bagi insan lain yang butuh bahagia
    Letih keletihan adalah irama merdu kehidupan
    Dalam pengabdian

    Kata-kata bersuku kata terbuka=
    Mimpi = /m/,/i/,/p/
    Selama = /s/,/e/,/l/,/a/,/m/
    Dari = /d/,/a/,/r/,/i/
    Kaki = /k/,/a/,/i/
    Sebagai = /s/,/e/,/b/,/a/,/g/,/i/
    Mata =/m/,/a/,/t/
    Buta =/b/,/u/,/t/,/a/
    Rezeki =/r/,/e/,/z/,/k/,/i/
    Jadi = /j/,/a/,/d/,/i/
    Ada =/a/,/d/
    Guna = /g/,/u/,/n/,/a/
    Hati = /h/,/a/,/t/,/i/
    Daya =/d/,/a/,/y/
    Punya = /p/,/u/,/n/,/y/,/a/
    mampu =/m/,/a/,/p/,/u/
    janji = /j/,/a/,/n/,/j/,/i/
    juga = /j/,/u/,/g/,/a/
    ridho = /r/,/i/,/d/,/h/,/o/
    Maha =/m/,/a/,/h/
    Kuasa =/k/,/u/,/a/,/s/
    Kiri =/k/,/i/,/r/
    Hari = /h/,/a/,/r/,/i/
    Ilmu = /i/,/l/,/m/,/u/
    Terjalani =/t/,/e/,/r/,/j/,/a/,/l/,/n/,/i/
    Biasa = /b/,/i/,/a/,/s/
    Berupa = /b/,/e/,/r/,/u/,/p/,/a/
    Emosi = /e/,/m/,/o/,/s/,/i/
    Menghampiri =/m/,/e/,/ñ/,/h/,/a/,/m/,/p/,/i/,/r/
    Kunikmati =/k/,/u/,/n/,/i/,/k/,/m/,/a/,/t/
    Diri =/d/,/i/,/r/
    Bahagia =/b/,/a/,/h/,/g/,/i/
    Irama =/i/,/r/,/a/,/m/
    Merdu = /m/,/e/,/r/,/d/,/u/
    3. (Sudah dikumpulkan di flashdisk)

    4. Jenis tulisan yang ada di dunia yaitu tulisan bahasa Indonesia, tulisan kanji (Jepang), tulisan hangaul (Korea), tulisan aksara jawa (Indonesia), tulisan aksara thai (Thailand), tulisan mandarin (China), tulisan kiril (Rusia), tulisan arab (Arab), tulisan tagalok (Filipina), dst.

    Tulisan bahasa Indonesia termasuk tulisan fonemis karena dalam penulisannya mewakili setiap fonem tersendiri yang dapat membedakan makna yang satu dengan yang lainnya.

    BalasHapus
  10. Nama: Rossy tiara sahana
    Nim: A310220018
    Kelas: 2A

    1). Jenis fonem suprasegmental meliputi intonasi, tekanan, durasi, dan nada.
    Intonasi adalah pola nada dalam kalimat yang mempengaruhi makna dan ekspresi.
    Tekanan adalah tingkat kekuatan atau kerasnya pengucapan suatu suara dalam kata atau kalimat.
    Durasi adalah lamanya pengucapan suatu bunyi, kata, atau kalimat, yang bisa menimbulkan makna berbeda. Nada adalah ketinggian suara yang dapat membentuk makna dalam bahasa tertentu. Fonem-fonem ini penting dalam memahami artikulasi dan arti yang tepat dalam suatu bahasa.


    2). Di tengah hamparan bunga yang indah,
    Ku renungkan alam yang menawan,
    Dalam senyap, ku cipta sebuah syair,
    Mengalun indah bagai nyanyian.
    Duhai alam, pesona yang tiada tara,
    Rona-warna menghiasi sang waktu,
    Dalam suka, duka, kita menjalani,
    Kisah hidup, tak pernah terhenti.
    Kata-kata bersuku kata terbuka:
    1. di
    2. tengah
    3. bunga
    4. indah
    5. ku
    6. renungkan
    7. alam
    8. menawan
    9. sebuah
    10. syair
    11. indah
    12. bagai
    13. sang
    14. dalam
    15. suka
    16. kita
    17. hidup
    18. tak
    Struktur fonem dari beberapa kata bersuku kata terbuka tersebut:
    1. "di" - /di/ (fonem: /d/, /i/)
    2. "tengah" - /tɛŋah/ (fonem: /t/, /ɛ/, /ŋ/, /a/, /h/)
    3. "bunga" - /buŋa/ (fonem: /b/, /u/, /ŋ/, /a/)
    4. "indah" - /indah/ (fonem: /i/, /n/, /d/, /a/, /h/)
    5. "ku" - /ku/ (fonem: /k/, /u/)
    6. "renungkan" - /rənuŋkan/ (fonem: /r/, /ə/, /n/, /u/, /ŋ/, /k/, /a/, /n/)
    7. "alam" - /alam/ (fonem: /a/, /l/, /a/, /m/)
    8. "menawan" - /mənawan/ (fonem: /m/, /ə/, /n/, /a/, /w/, /a/, /n/)
    9. "sebuah" - /səbuah/ (fonem: /s/, /ə/, /b/, /u/, /a/, /h/)
    10. "syair" - /sjair/ (fonem: /s/, /j/, /a/, /i/, /r/)
    11. "indah" - /indah/ (fonem: /i/, /n/, /d/, /a/, /h/)
    12. "bagai" - /bagai/ (fonem: /b/, /a/, /g/, /a/, /i/)
    13. "sang" - /saŋ/ (fonem: /s/, /a/, /ŋ/)
    14. "dalam" - /dalam/ (fonem: /d/, /a/, /l/, /a/, /m/)
    15. "suka" - /suka/ (fonem: /s/, /u/, /k/, /a/)
    16. "kita" - /kita/ (fonem: /k/, /i/, /t/, /a/)
    17. "hidup" - /hidup/ (fonem: /h/, /i/, /d/, /u/, /p/)
    18. "tak" - /tak/ (fonem: /t/, /a/, /k/)
    Catatan: Penjelasan struktur fonem hanya mencakup fonem-fonem yang bersuku kata terbuka dalam puisi tersebut.

    3). Sudan di kumpulkan di flasdisk.
    4). Di dunia, terdapat berbagai jenis tulisan yang digunakan untuk menuliskan bahasa-bahasa yang berbeda. Beberapa jenis tulisan yang ada di dunia antara lain:
    1. Abjad: Sistem penulisan yang menggunakan huruf-huruf sebagai simbol untuk bunyi-bunyi vokal dan konsonan dalam bahasa tertentu.
    2. Aksara: Sistem penulisan yang menggunakan lambang-lambang khusus untuk merepresentasikan konsonan, vokal, atau bahkan suku kata dalam bahasa tertentu.
    3. Logogram: Sistem penulisan yang menggunakan lambang-lambang untuk merepresentasikan kata-kata atau makna tertentu, bukan bunyi bahasa.
    4. Silabik: Sistem penulisan yang menggunakan lambang untuk merepresentasikan suku kata dalam bahasa tertentu.
    5. Piktografik: Sistem penulisan yang menggunakan gambar-gambar atau ikon-ikon untuk mewakili kata-kata atau ide.
    Tulisan bahasa Indonesia dikatakan sebagai tulisan fonemis karena bahasa Indonesia menggunakan sistem penulisan abjad. Dalam sistem abjad, setiap huruf mewakili bunyi atau fonem dalam bahasa tersebut. Artinya, huruf-huruf dalam tulisan bahasa Indonesia secara konsisten merepresentasikan bunyi-bunyi vokal dan konsonan yang ada dalam bahasa tersebut.

    BalasHapus
  11. Nama: Sya’adatul Hayat
    Kelas: 2A Fonologi Bahasa Indonesia
    NIM: A310220035
    1. Jenis-jenis suprasegmental
    • Intonasi: Intonasi mengacu pada pola nada atau tinggi rendahnya suara saat berbicara. Intonasi digunakan untuk menandai makna dan emosi dalam kalimat. Misalnya, kalimat tanya memiliki intonasi yang naik di akhir kalimat, sementara kalimat pernyataan memiliki intonasi yang turun di akhir kalimat.
    • Tekanan: Tekanan adalah penekanan yang diberikan pada suku kata tertentu dalam sebuah kata atau frasa. Tekanan bisa berpengaruh pada makna kata atau memberikan penekanan pada bagian tertentu dari kalimat. Misalnya, dalam kalimat "SAYA ingin makan", tekanan diberikan pada kata "SAYA" untuk menyoroti subjek kalimat.
    • Durasi: Durasi merujuk pada panjang atau kependekan waktu dalam melafalkan suku kata, kata, atau frasa. Durasi yang lebih lama pada suatu bagian kalimat bisa menunjukkan penekanan atau pentingnya informasi tersebut.
    • Nada: Nada adalah perbedaan tinggi rendahnya suara dalam suatu kalimat. Nada bisa berpengaruh pada makna dalam bahasa tertentu. Misalnya, dalam bahasa Mandarin, perbedaan nada pada kata yang sama dapat menghasilkan makna yang berbeda.
    • Aksen: Aksen adalah karakteristik intonasi, tekanan, dan durasi yang khas dalam cara seseorang berbicara, biasanya berdasarkan asal geografis atau bahasa ibu yang berbeda. Aksen dapat membedakan pengucapan antara penutur dari wilayah atau negara yang berbeda.
    Suprasegmental sangat penting dalam komunikasi lisan karena membantu menyampaikan emosi, makna, dan nuansa dalam bahasa yang digunakan. Pemahaman tentang suprasegmental juga membantu dalam proses pemahaman wacana dan membedakan antara pernyataan, pertanyaan, atau kalimat perintah.
    2. BERSAMA KATA
    Karya: Agus Budi Wahyudi

    Bersama kata, kita ada
    Kita yang punya nama
    Kita yang telah merasakan
    Kita yang berkots

    Bersama kata, kita ada
    Kita serupa intan
    Kita berupa sampah
    Kita menjelma rasa
    Bersama kita kata tercipta
    Walaupun dirimu sudah tiada
    Namamu tetap mengada
    • Kata yang bersuku kata terbuka
    Sama: sa-ma
    Kata: ka-ta
    Kita: ki-ta
    Ada: ada
    Punya: pu-nya
    Nama: na-ma
    Serupa: Se-ru-pa
    Rasa: ra-sa
    Jelma: jel-ma
    • Sama: /s/, /a/, /m/, /a/
    Kata: /k/, /a/, /t/, /a/
    Kita: /k/, /i/, /t/, /a/
    Ada: /a/, /d/, /a/
    Punya: /p/, /u/, /n/, /y/, /a/
    Nama: /n/, /a/, /m/, /a/
    Serupa: /s/, /e/, /r/, /u/, /p/, /a/
    Rasa: /r/, /a/, /s/, /a/
    Jelma: /j/, /e/, /l/, /m/, /a/
    3. Di dunia ini, terdapat berbagai jenis tulisan yang digunakan oleh berbagai masyarakat dan bahasa. Beberapa jenis tulisan yang paling umum di antaranya adalah:
    • Alfabet: Alfabet adalah sistem penulisan yang menggunakan serangkaian huruf sebagai simbol untuk merepresentasikan bunyi-bunyi atau suara-suaranya. Contoh alfabet yang banyak digunakan adalah alfabet Latin yang digunakan dalam bahasa Inggris, bahasa Indonesia, dan sebagian besar bahasa Eropa.
    • Silabis: Sistem penulisan ini menggunakan kombinasi konsonan dan vokal atau kombinasi beberapa konsonan untuk mewakili suku kata dalam bahasa tertentu. Contohnya adalah aksara Jepang (hiragana dan katakana) serta aksara Korea (hangul).
    • Abjad: Sistem penulisan ini menggunakan simbol atau huruf yang mewakili konsonan saja tanpa melibatkan vokal. Contoh dari abjad adalah aksara Arab, Ibrani, dan Fenisia.
    • Logografik: Sistem penulisan ini menggunakan simbol atau karakter yang mewakili kata atau frasa secara keseluruhan. Contoh yang terkenal adalah aksara Tionghoa (Hanzi) yang memiliki ribuan karakter logografik.
    • Piktografik: Jenis penulisan ini menggunakan gambar atau ikon untuk merepresentasikan objek, ide, atau tindakan. Contohnya adalah aksara Mesir Kuno yang menggunakan hieroglif dan beberapa sistem penulisan primitif.
    • Abugida: Sistem penulisan ini menggabungkan suara konsonan dan vokal menjadi sebuah unit tunggal. Contoh aksara Devanagari digunakan untuk bahasa Sanskerta dan beberapa bahasa di India.
    • Morse: Sistem komunikasi tulisan Morse menggunakan kombinasi titik dan garis untuk mewakili huruf, angka, dan tanda baca. Digunakan terutama dalam telekomunikasi dan telegraf pada masa lalu.

    BalasHapus
  12. Nama: Salma Faqiha Dinayati
    NIM: A310220032
    Kelas:2-A Fonologi
    1. Jenis-jenis suprasegmental diantaranya:
    •Intonasi: Intonasi mengacu pada pola nada atau tinggi rendahnya suara saat berbicara. Intonasi digunakan untuk menandai makna dan emosi dalam kalimat.
    •Tekanan: Tekanan adalah penekanan yang diberikan pada suku kata tertentu dalam sebuah kata atau frasa. Tekanan bisa berpengaruh pada makna kata atau memberikan penekanan pada bagian tertentu dari kalimat.
    •Durasi: Durasi merujuk pada panjang atau kependekan waktu dalam melafalkan suku kata, kata, atau frasa. Durasi yang lebih lama pada suatu bagian kalimat bisa menunjukkan penekanan atau pentingnya informasi tersebut.
    •Nada: adalah perbedaan tinggi rendahnya suara dalam suatu kalimat. Nada bisa berpengaruh pada makna dalam bahasa tertentu.
    •Aksen: adalah karakteristik intonasi, tekanan, dan durasi yang khas dalam cara seseorang berbicara, biasanya berdasarkan asal geografis atau bahasa ibu yang berbeda. Aksen dapat membedakan pengucapan antara penutur dari wilayah atau negara yang berbeda.
    Suprasegmental sangat penting dalam komunikasi lisan karena membantu menyampaikan emosi, makna, dan nuansa dalam bahasa yang digunakan.
    2. BUTIRAN EMBUN
    Karya: Agus Budi Wahyudi
    Malam ini butiran embun sudah mulai turun
    Sepi lengang jalan serupa hati Yang kini kian lama turuti larut
    Seandainya kekasih di samping
    Kekuatan kumiliki sempurna

    Kini sebanyak embun turun
    Hanya mampu meniup mimpi
    Dan di pagar besi depan rumah
    Masih ada bayangan dirimu
    Saat semua serba waspada.
    a. Kata-kata yang bersuku kata terbuka: "butiran", "embun", "jalan", "lengkap".
    b. Struktur fonem dari kata-kata yang bersuku kata terbuka:
    - "bu-ti-ran": /b/,/u/,/t/,/i/,/r/,/a/,/n/
    - "em-bun": /e/,/m/,/b/,/u/,/n/
    - "ja-lan":/j/,/a/,/l/,/a/,/n/
    - "len-gang": /l/,/e/,/ŋ/,/a/,/ŋ/

    3. Terdapat berbagai jenis tulisan yang digunakan oleh berbagai masyarakat dan bahasa. Beberapa jenis tulisan yang paling umum di antaranya adalah:
    •Alfabet, adalah sistem penulisan yang menggunakan serangkaian huruf sebagai simbol untuk merepresentasikan bunyi-bunyi atau suara-suaranya.
    •Silabis, Sistem penulisan ini menggunakan kombinasi konsonan dan vokal atau kombinasi beberapa konsonan untuk mewakili suku kata dalam bahasa tertentu.
    •Abjad, Sistem penulisan ini menggunakan simbol atau huruf yang mewakili konsonan saja tanpa melibatkan vokal.
    •Logografik, Sistem penulisan ini menggunakan simbol atau karakter yang mewakili kata atau frasa secara keseluruhan.
    •Piktografik, Jenis penulisan ini menggunakan gambar atau ikon untuk merepresentasikan objek, ide, atau tindakan.
    •Abugida, Sistem penulisan ini menggabungkan suara konsonan dan vokal menjadi sebuah unit tunggal.
    •Morse, Sistem komunikasi tulisan Morse menggunakan kombinasi titik dan garis untuk mewakili huruf, angka, dan tanda baca. Digunakan terutama dalam telekomunikasi dan telegraf pada masa lalu.
    Tulisan bahasa Indonesia disebut sebagai tulisan fonemis karena setiap bunyi atau suara dalam bahasa Indonesia diwakili oleh satu simbol atau huruf dalam aksara Latin, sehingga mewakili suatu perubahan bunyi akan menghasilkan arti yang berbeda. Dengan kata lain, setiap bunyi dalam bahasa Indonesia memiliki representasi grafis yang tunggal dan konsisten pada setiap penulisan. Oleh karena itu, bahasa Indonesia dikatakan memiliki sistem penulisan fonemis.

    BalasHapus
  13. Nama : Mohammad Ikhsanuddin Nafi
    NIM : A310220038
    Kelas : 2A - Fonologi

    Fonem suprasegmental adalah aspek-aspek linguistik yang melibatkan prosodi dan intonasi dalam sebuah bahasa. Ini termasuk pola stres, nada, durasi, dan intonasi, yang memberikan pengaruh pada makna kalimat atau frasa secara keseluruhan. Fonem suprasegmental berbeda dari fonem segmental, yang terkait dengan bunyi individual dalam sebuah kata.

    Contoh fonem suprasegmental meliputi:

    1. Nada: Beberapa bahasa menggunakan nada atau tonisitas untuk mengubah makna kata atau kalimat. Bahasa Mandarin adalah contoh yang menggunakan nada untuk membedakan makna kata yang berbeda.

    2. Durasi: Lamanya bunyi vokal atau konsonan dalam sebuah kata dapat memberikan pengaruh pada makna kata tersebut. Misalnya, dalam bahasa Jepang, durasi bunyi vokal dapat mempengaruhi makna kata.

    3. Intonasi: Pola intonasi dalam kalimat dapat mengindikasikan pertanyaan, pernyataan, atau ekspresi emosi. Pola intonasi yang berbeda dapat mengubah makna atau tujuan dari sebuah kalimat.

    Fonem suprasegmental penting dalam bahasa untuk menyampaikan informasi tambahan tentang ekspresi, intonasi, dan makna keseluruhan dalam komunikasi lisan.

    2. Kutipan puisi :
    Betapa Lucunya Negeri Ini - Sam Haidy
    Teroris menghilang
    Tabung gas menerjang
    Harga miras naik

    Oplosan mencekik
    Kasus video porno bikin kalut
    Kasus korupsi ke laut

    Kata yang bersuku kata terbuka dalam teks tersebut adalah:

    1. "Teroris" (Te-ro-ris)
    2. "menghilang" (men-ghi-lang)
    3. "menerjang" (me-ner-jang)
    4. "harga" (har-ga)
    5. "miras" (mi-ras)
    6. "naik" (na-ik)
    7. "oplosan" (op-lo-san)
    8. "mencekik" (men-ce-kik)
    9. "kalut" (ka-lut)
    10. "laut" (laut)

    Struktur fonem dari kata-kata tersebut adalah sebagai berikut:

    1. "Teroris" (Te-ro-ris): /t/ /e/ /r/ /o/ /r/ /i/ /s/
    2. "menghilang" (men-ghi-lang): /m/ /e/ /ng/ /g/ /i/ /l/ /a/ /ng/
    3. "menerjang" (me-ner-jang): /m/ /e/ /n/ /er/ /j/ /a/ /ng/
    4. "harga" (har-ga): /h/ /a/ /r/ /g/ /a/
    5. "miras" (mi-ras): /m/ /i/ /r/ /a/ /s/
    6. "naik" (na-ik): /n/ /a/ /ik/
    7. "oplosan" (op-lo-san): /o/ /p/ /l/ /o/ /s/ /a/ /n/
    8. "mencekik" (men-ce-kik): /m/ /e/ /n/ /ce/ /k/ /i/ /k/
    9. "kalut" (ka-lut): /k/ /a/ /lut/
    10. "laut" (laut): /l/ /a/ /ut/

    3. Sudah dikumpulkan di flashdisk oleh perwakilan kelas

    4. Tulisan di dunia ada banyak macam, ada tulisan arab, tulisan Jawa, tulisan jepang, tulisan Korea, tulisan China, tulisan Romawi kuno, tulisan Yunani kuno, tulisan Mesir kuno, dll.
    Alasan mengapa tulisan bahasa Indonesia sebagai tulisan fonemis
    Tulisan bahasa Indonesia dianggap sebagai tulisan fonemis karena sistem tulisan dalam bahasa Indonesia menggambarkan bunyi-bunyi (fonem) yang ada dalam bahasa tersebut. Dalam sistem tulisan fonemis, setiap huruf atau kombinasi huruf pada dasarnya mewakili satu bunyi atau fonem tertentu.

    BalasHapus
  14. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  15. Nama: Rayhania Habibah
    Kelas: 2A Fonologi Bahasa Indonesia
    NIM: A310220014

    1. Jenis-jenis suprasegmental
    • Intonasi: Intonasi mengacu pada pola nada atau tinggi rendahnya suara saat berbicara. Intonasi digunakan untuk menandai makna dan emosi dalam kalimat. Misalnya, kalimat tanya memiliki intonasi yang naik di akhir kalimat, sementara kalimat pernyataan memiliki intonasi yang turun di akhir kalimat.
    • Tekanan: Tekanan adalah penekanan yang diberikan pada suku kata tertentu dalam sebuah kata atau frasa. Tekanan bisa berpengaruh pada makna kata atau memberikan penekanan pada bagian tertentu dari kalimat. Misalnya, dalam kalimat "SAYA ingin makan", tekanan diberikan pada kata "SAYA" untuk menyoroti subjek kalimat.
    • Durasi: Durasi merujuk pada panjang atau kependekan waktu dalam melafalkan suku kata, kata, atau frasa. Durasi yang lebih lama pada suatu bagian kalimat bisa menunjukkan penekanan atau pentingnya informasi tersebut.
    • Nada: Nada adalah perbedaan tinggi rendahnya suara dalam suatu kalimat. Nada bisa berpengaruh pada makna dalam bahasa tertentu. Misalnya, dalam bahasa Mandarin, perbedaan nada pada kata yang sama dapat menghasilkan makna yang berbeda.
    • Aksen: Aksen adalah karakteristik intonasi, tekanan, dan durasi yang khas dalam cara seseorang berbicara, biasanya berdasarkan asal geografis atau bahasa ibu yang berbeda. Aksen dapat membedakan pengucapan antara penutur dari wilayah atau negara yang berbeda.
    Suprasegmental sangat penting dalam komunikasi lisan karena membantu menyampaikan emosi, makna, dan nuansa dalam bahasa yang digunakan.
    2. MENU
    Karya: Agus Budi Wahyudi

    Menurut menu rasa istimewa
    Menu menu kurasa
    Kurasakan dalam keistimewaan rasa
    Menu menu kurasakan sama
    Apakah karena aku berasal sama?

    Aku lupa bahwa hari ini di hari yang istimewa
    Menu alpa yang lubuat sehingga lupa
    Bahwa ada bebatuan yang kini merana
    Di pinggiran sungai sebagai menu hari ini
    Bius aroma menni tersebar di lini

    Kata-kata yang bersuku kata terbuka dalam kutipan puisi tersebut adalah:
    menu: me-nu
    rasa: ra-sa
    menu: me-nu
    menu: me-nu
    dalam: da-lam
    menu: me-nu
    rasa: ra-sa
    menu: me-nu
    menu: me-nu
    kurasakan: ku-ra-sa-kan
    sama: sa-ma
    aku: a-ku
    lupa: lu-pa
    bahwa: bah-wa
    hari: ha-ri
    ini: i-ni
    hari: ha-ri

    Struktur fonem dari beberapa kata yang bersuku kata terbuka:
    menu: /mə.nu/ (fonem: /m/, /ə/, /n/, /u/)
    rasa: /ra.sa/ (fonem: /r/, /a/, /s/, /a/)
    dalam: /da.lam/ (fonem: /d/, /a/, /l/, /a/, /m/)
    kurasakan: /ku.ra.sa.kan/ (fonem: /k/, /u/, /r/, /a/, /s/, /a/, /k/, /an/)
    sama: /sa.ma/ (fonem: /s/, /a/, /m/, /a/)
    aku: /a.ku/ (fonem: /a/, /k/, /u/)
    lupa: /lu.pa/ (fonem: /l/, /u/, /p/, /a/)
    bahwa: /tə.ha/ (fonem: /t/, /ə/, /h/, /a/)
    hari: /ha.ri/ (fonem: /h/, /a/, /r/, /i/)
    ini: /i.ni/ (fonem: /i/, /n/, /i/)

    3. Di dunia ini, terdapat berbagai jenis tulisan yang digunakan oleh berbagai masyarakat dan bahasa. Beberapa jenis tulisan yang paling umum di antaranya adalah:
    • Alfabet: Alfabet adalah sistem penulisan yang menggunakan serangkaian huruf sebagai simbol untuk merepresentasikan bunyi-bunyi atau suara-suaranya. Contoh alfabet yang banyak digunakan adalah alfabet Latin yang digunakan dalam bahasa Inggris, bahasa Indonesia, dan sebagian besar bahasa Eropa.
    • Silabis: Sistem penulisan ini menggunakan kombinasi konsonan dan vokal atau kombinasi beberapa konsonan untuk mewakili suku kata dalam bahasa tertentu. Contohnya adalah aksara Jepang (hiragana dan katakana) serta aksara Korea (hangul).
    • Abjad: Sistem penulisan ini menggunakan simbol atau huruf yang mewakili konsonan saja tanpa melibatkan vokal. Contoh dari abjad adalah aksara Arab, Ibrani, dan Fenisia.
    • Logografik: Sistem penulisan ini menggunakan simbol atau karakter yang mewakili kata atau frasa secara keseluruhan. Contoh yang terkenal adalah aksara Tionghoa (Hanzi) yang memiliki ribuan karakter logografik.
    • Piktografik: Jenis penulisan ini menggunakan gambar atau ikon untuk merepresentasikan objek, ide, atau tindakan. Contohnya adalah aksara Mesir Kuno yang menggunakan hieroglif dan beberapa sistem penulisan primitif.

    BalasHapus
  16. Nama : Mutia Dewi Anggraini
    Nim : A310220046

    1). Jenis fonem suprasegmental meliputi intonasi, tekanan, durasi, dan nada. Intonasi adalah pola nada dalam kalimat yang mempengaruhi makna dan ekspresi. Tekanan adalah tingkat kekuatan atau kerasnya pengucapan suatu suara dalam kata atau kalimat. Durasi adalah lamanya pengucapan suatu bunyi, kata, atau kalimat, yang bisa menimbulkan makna berbeda. Nada adalah ketinggian suara yang dapat membentuk makna dalam bahasa tertentu. Fonem-fonem ini penting dalam memahami artikulasi dan arti yang tepat dalam suatu bahasa.


    2). Di tengah hamparan bunga yang indah,
    Ku renungkan alam yang menawan,
    Dalam senyap, ku cipta sebuah syair,
    Mengalun indah bagai nyanyian.

    Duhai alam, pesona yang tiada tara,
    Rona-warna menghiasi sang waktu,
    Dalam suka, duka, kita menjalani,
    Kisah hidup, tak pernah terhenti.

    Kata-kata bersuku kata terbuka:
    1. di
    2. tengah
    3. bunga
    4. indah
    5. ku
    6. renungkan
    7. alam
    8. menawan
    9. sebuah
    10. syair
    11. indah
    12. bagai
    13. sang
    14. dalam
    15. suka
    16. kita
    17. hidup
    18. tak

    Struktur fonem dari beberapa kata bersuku kata terbuka tersebut:
    1. "di" - /di/ (fonem: /d/, /i/)
    2. "tengah" - /tɛŋah/ (fonem: /t/, /ɛ/, /ŋ/, /a/, /h/)
    3. "bunga" - /buŋa/ (fonem: /b/, /u/, /ŋ/, /a/)
    4. "indah" - /indah/ (fonem: /i/, /n/, /d/, /a/, /h/)
    5. "ku" - /ku/ (fonem: /k/, /u/)
    6. "renungkan" - /rənuŋkan/ (fonem: /r/, /ə/, /n/, /u/, /ŋ/, /k/, /a/, /n/)
    7. "alam" - /alam/ (fonem: /a/, /l/, /a/, /m/)
    8. "menawan" - /mənawan/ (fonem: /m/, /ə/, /n/, /a/, /w/, /a/, /n/)
    9. "sebuah" - /səbuah/ (fonem: /s/, /ə/, /b/, /u/, /a/, /h/)
    10. "syair" - /sjair/ (fonem: /s/, /j/, /a/, /i/, /r/)
    11. "indah" - /indah/ (fonem: /i/, /n/, /d/, /a/, /h/)
    12. "bagai" - /bagai/ (fonem: /b/, /a/, /g/, /a/, /i/)
    13. "sang" - /saŋ/ (fonem: /s/, /a/, /ŋ/)
    14. "dalam" - /dalam/ (fonem: /d/, /a/, /l/, /a/, /m/)
    15. "suka" - /suka/ (fonem: /s/, /u/, /k/, /a/)
    16. "kita" - /kita/ (fonem: /k/, /i/, /t/, /a/)
    17. "hidup" - /hidup/ (fonem: /h/, /i/, /d/, /u/, /p/)
    18. "tak" - /tak/ (fonem: /t/, /a/, /k/)

    Catatan: Penjelasan struktur fonem hanya mencakup fonem-fonem yang bersuku kata terbuka dalam puisi tersebut.


    3). INDAHNYA PANORAMA PANTAI

    Aku saat di sana
    Pasir terdampar
    Lalu gelombang menyapa
    Ingin menyapa lagi
    Pada laut di atasnya warna biru
    Aku sadar bukan seperti ini kehendak
    Yang kusiapkan untuk jejak di pantai Selayar

    Pasang air laut terasa mengusik
    Disertai angin kencang
    Hitungan jari lengkap terlihat nelayan kesiangan
    Aku pun ragu untuk pulang

    Si pantai tinggal bau amis ikan
    Dan pasir putih tidak terlihat
    Karena ditutup air
    Kuberbisik padamu sekarang
    Kau jawab janganlah tergesa
    Ikan ikan dengar dan turut menanti
    Janji darimu

    4). Di dunia, terdapat berbagai jenis tulisan yang digunakan untuk menuliskan bahasa-bahasa yang berbeda. Beberapa jenis tulisan yang ada di dunia antara lain:

    1. Abjad: Sistem penulisan yang menggunakan huruf-huruf sebagai simbol untuk bunyi-bunyi vokal dan konsonan dalam bahasa tertentu.

    2. Aksara: Sistem penulisan yang menggunakan lambang-lambang khusus untuk merepresentasikan konsonan, vokal, atau bahkan suku kata dalam bahasa tertentu.

    3. Logogram: Sistem penulisan yang menggunakan lambang-lambang untuk merepresentasikan kata-kata atau makna tertentu, bukan bunyi bahasa.

    4. Silabik: Sistem penulisan yang menggunakan lambang untuk merepresentasikan suku kata dalam bahasa tertentu.

    5. Piktografik: Sistem penulisan yang menggunakan gambar-gambar atau ikon-ikon untuk mewakili kata-kata atau ide.

    Tulisan bahasa Indonesia dikatakan sebagai tulisan fonemis karena bahasa Indonesia menggunakan sistem penulisan abjad. Dalam sistem abjad, setiap huruf mewakili bunyi atau fonem dalam bahasa tersebut. Artinya, huruf-huruf dalam tulisan bahasa Indonesia secara konsisten merepresentasikan bunyi-bunyi vokal dan konsonan yang ada dalam bahasa tersebut.

    BalasHapus
  17. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  18. Nama : Ammar Faqih Utomo
    NIM : A310220023
    Kelas : 2A Fonologi Bahasa Indonesia

    1. Jenis-jenis fonem suprasegmental sebagai berikut.

    a. Tekanan atau Aksen atau Stress
    Ialah menyangkut keras lunaknya bunyi.

    b. Panjang atau Kuantitas atau Durasi
    Ialah lamanya bunyi diucapkan.

    c. Jeda atau Persendian
    Ialah menyangkut perhentian bunyi dalam bahasa.

    d. Nada atau Pitch
    Ialah menyangkut tinggi rendahnya suatu bunyi.


    2. Mata Hitam (Karya WS Rendra)

    Dua mata hitam adalah matahati yang biru
    dua mata hitam sangat kenal bahasa rindu.
    Rindu bukanlah milik perempuan melulu
    dan keduanya sama tahu, dan keduanya tanpa malu.
    Dua mata hitam terbenam di daging yang wangi
    kecantikan tanpa sutra, tanpa pelangi.
    Dua mata hitam adalah rumah yang temaram
    secangkir kopi sore hari dan kenangan yang terpendam.

    Berikut kata-kata yang bersuku kata terbuka dan struktur fonemnya
    a. Dua : /du+a/ KV+V
    b. Mata : /ma+ta/ KV+KV
    c. Matahati :/ma+ta+ha+ti/ KV+KV+KV+KV
    d. Biru : /bi+ru/ KV+KV
    e. Bahasa : /ba+ha+sa/ KV+KV+KV
    f. Rindu : /rin+du/ KVK+KV
    g. Melulu : /mə+lu+lu/ KV+KV+KV
    h. Sama : /sa+ma/ KV+KV
    i. Tahu : /ta+hu/ KV+KV
    j. Tanpa : /tan+pa/ KVK+KV
    k. Malu : /ma+lu/ KV+KV
    l. Di : /di/ KV
    m. Wangi : /waη+i/ KVKK+V
    n. Sutra : /su+tra/ KV+KKV
    o. Pelangi : /pə+laη+i/ KV+KVKK+V
    p. Kopi : /ko+pi/ KV+KV
    q. Sore : /so+re/ KV+KV
    r. Hari : /ha+ri/ KV+KV


    3. Sudah dikumpulkan dalam flashdisk


    4. Berikut adalah jenis-jenis tulisan yang ada di dunia:

    a. Huruf : piktogram, ideogram, logogram, dan fonogram
    b. Alfabet : alfabet latin, kiril (alfabet Rusia), alfabet Yunani, dan hangeul (Korea)
    c. Abjad : abjad Arab, abjad Ibrani, dan abjad Fenisia
    d. Abugida : aksara Gujarat, aksara Thai, aksara Jawa, dst
    e. Silabis : aksara Kana (Jepang), aksara Paku (Sumeria), hieroglif Maya (Amerika Tengah), dst
    f. Logografis : hieroglif Mesir dan aksara Han (Mandarin)
    g. Aksara rekaan atau con-script : International Phonetic Alphabet

    Tulisan bahasa Indonesia dianggap sebagai tulisan fonemis karena,
    a. Satu grafem mewakili satu fonem
    b. Ketidakhadiran huruf berlebihan
    c. Tidak adanya alfabet yang khusus untuk mewakili suku kata
    d. Keseragaman ejaan bunyi
    e. Tidak adanya aksen


    BalasHapus
  19. Nama : Rosalia Arofatul Ihsani
    NIM : A310220047
    Kelas : Fonologi - 2A

    1. Jenis fonem suprasegmental

    • Nada
    Nada adalah perbedaan tinggi rendahnya suara dalam suatu kalimat. Nada bisa berpengaruh pada makna dalam bahasa tertentu.
    • Tekanan
    Tekanan adalah penekanan yang diberikan pada suku kata tertentu dalam sebuah kata atau frasa. Tekanan bisa berpengaruh pada makna kata atau memberikan penekanan pada bagian tertentu dari kalimat.
    • Durasi
    panjang pendeknya waktu untuk mengucapkan sebuah kata.
    •Jeda
    berhentinya pengucapan bunyi.
    • Intonasi
    Intonasi mengacu pada pola nada atau tinggi rendahnya suara saat berbicara. Intonasi digunakan untuk menandai makna dan emosi dalam kalimat.
    • Aksen
    Aksen adalah karakteristik intonasi, tekanan, dan durasi yang khas dalam cara seseorang berbicara, biasanya berdasarkan asal geografis atau bahasa ibu yang berbeda.

    2. BARISAN
    Karya: Agus Budi Wahyudi

    Di barisan yang lalu
    Bawa bendera rindu
    Kebenaran yang tergadai
    Kejujuran yang hancur

    Tertunda laku ke lokasi suci
    Barisan ulang lagi
    Dengan tagihan tinggi
    Begini isi hati
    Ingin dikuliti

    Jalan terjal
    Ada

    • Kata yang bersuku kata terbuka:
    - Lalu: la-lu
    - Bawa: ba-wa
    - Bendera: ben-de-ra
    - Rindu: rin-du
    - Tergadai: ter-ga-dai
    - Tertunda: ter-tun-da
    - Laku: la-ku
    - Lokasi: lo-ka-si
    - Suci: su-ci
    - Lagi: la-gi
    - Tinggi: ti-ng-gi
    - Begini: be-gi-ni
    - Isi: i-si
    - Hati: ha-ti
    - Dikuliti: di-ku-lit-i
    - Ada: ada

    Struktur fonem dari kata yang bersuku kata terbuka tersebut:
    - Lalu: /l/, /a/, /l/, /u/
    - Bawa: /b/, /a/, /w/, /a/
    - Bendera: /b/, /e/, /n/, /d/, /e/, /r/, /a/
    - Rindu: /r/,/i/,/n/,/ d/,/ u/
    - Tergadai: /t/,/e/,/ r/,/g/,/a/,/d/,/a/,/ i/
    - Tertunda: /t /, /e /, /r /, /t/, /u/, /n/, /d/, /a/
    - Laku: / l/, /a/, /k/, /u/
    - Lokasi: /l /, /o/, / k /, /a /, /s/, / i/
    - Suci: /s /, /u /, /c /, /i/
    - Lagi: /l/, / a /, /g /, /i/
    - Tinggi: /t/, / i /, /ŋ/, / g/, / i /
    - Begini: /b/, /e/, / g/, / i /, /n /, /i/
    - Isi: /i /, /s /, /i/
    - Hati: /h /, /a /, /t /, /i/
    - Dikuliti: /d /, /i /, /k /, /u /, /l /, /i /, /t /, /i/
    - Ada: /a/, / d /, /a/

    3. Sudah dikumpulkan melalui flashdisk

    4. Beberapa jenis tulisan yang ada di dunia di antaranya adalah:

    • Abjad: Sistem penulisan ini menggunakan simbol atau huruf yang mewakili konsonan saja tanpa melibatkan vokal. Contohnya aksara Arab, Ibrani, dan Fenisia.
    • Alfabet: Alfabet adalah sistem penulisan yang menggunakan serangkaian huruf sebagai simbol untuk merepresentasikan bunyi-bunyi atau suara-suaranya. Contohnya alfabet Latin yang digunakan dalam bahasa Inggris, bahasa Indonesia, dan sebagian besar bahasa Eropa.
    • Aksara: Sistem penulisan yang menggunakan lambang-lambang khusus untuk merepresentasikan konsonan, vokal, atau bahkan suku kata dalam bahasa tertentu.
    • Silabis: Sistem penulisan ini menggunakan kombinasi konsonan dan vokal atau kombinasi beberapa konsonan untuk mewakili suku kata dalam bahasa tertentu. Contohnya adalah aksara Jepang (hiragana dan katakana) serta aksara Korea (hangul).
    • Logografik: Sistem penulisan ini menggunakan simbol atau karakter yang mewakili kata atau frasa secara keseluruhan. Contohnya aksara Tionghoa (Hanzi) yang memiliki ribuan karakter logografik.
    • Piktografik: Jenis penulisan ini menggunakan gambar atau ikon untuk merepresentasikan objek, ide, atau tindakan. Contohnya aksara Mesir Kuno yang menggunakan hieroglif dan beberapa sistem penulisan primitif.
    • Abugida: Sistem penulisan ini menggabungkan suara konsonan dan vokal menjadi sebuah unit tunggal. Contohnya aksara Devanagari digunakan untuk bahasa Sanskerta dan beberapa bahasa di India.
    • Morse: Sistem komunikasi tulisan Morse menggunakan kombinasi titik dan garis untuk mewakili huruf, angka, dan tanda baca.

    Tulisan bahasa indonesia disebut sebagai tulisan fonemis karena sistem tulisan Bahasa Indonesia menggunakan satu lambang satu fonem (bunyi yang membedakan arti) secara konsisten.

    BalasHapus
  20. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  21. Nama : Umu Hafiza Izzah
    Nim : A310220020
    Kelas :A
    1. Jenis fonem suprasegmental menurut Abdul Chaer: a) tekanan adalah keras lemahnya bunyi, b) nada adalah menyangkut tinggi rendahnya bunyi, suatu bunyi segmental yang diucapkan dengan frekuensi getaran yang tinggi, pasti dibarengi dengan bunyi suprasegmental dengan ciri prosodi nada tinggi, c) jeda adalah menyangkut perhentian bunyi dalam bahasa, d) panjang atau durasi adalah lamanya bunyi saat diucapkan.

    2. Suara
    Suara, suaraku suaramu suaranya
    Masuk ketelinga
    Di dalam beradu bertempur bertemu
    Setelah itu sehing

    Ya kebenaran itu dalam hening
    Bening hati laskar auara buyar
    Endapan butiran bijak
    Siap dipijak
    a. Suku kata terbuka : suara, suaraku, suaramu, suaranya, ketelinga, beradu, bertemu, hati, auara
    b. Struktur fonem dari suku kata terbuka :
    Suara : /s/, /u/, /a/, /r/, /a/
    -Suaraku : /s/, /u/, /a/, /r/, /a/, /k/, /u/
    -Suaramu : /s/, /u/, /a/, /r/, /a/, /m/, /u/
    -Suaranya : /s/, /u/, /a/, /r/, /a/, /n/, /y/, /a/
    -Ketelinga : /k/, /e/, /t/, /e/, /l/, /i/, /n/, /g/, /a/
    -Beradu : /b/, /e/, /r/, /a/, /d/, /u/
    -Bertemu : /b/, /e/, /r/, /t/, /e/, /m/, /u/
    -Hati : /h/, /a/, /t/, /i/
    -Auara : /a/, /u/, /a/, /r/, /a/
    3. Sudah dikumpulkan melalui flashdisk
    4. Jenis tulisan yang ada di dunia : tulisan arab, tulisan latin, tulisan cina, abjad, alfabet, abugida, semanto-fonetik, alternative script, tulisan korea.
    Mengapa dikatakan tulisan bahasa Indonesia sebagai tulisan fonemis karena fonem memiliki fungsi pembeda makna antara jenis tulisan yang lainnya dan bunyi bahasa yang diucapkan juga memiliki pembeda makna bertujuan untuk menentukan struktur fonemis sebuah bahasa dan membuat ortografi yang praktis asay ejaan sebuah bahasa.

    BalasHapus
  22. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  23. Nama: Siti Layinatul Halimah
    NIM: A310220017
    Kelas : 2A
    1. Jenis fonem suprasegmental meliputi:
    -Tekanan, merupakan unsur suprasegmental yang ditandai oleh penekanan suara pada suku kata tertentu.
    -Durasi, menujukkan panjang atau pendek waktu pengucapan suara.
    -Intonasi, merupakan naik turunnya nada suara ketika berfonasi.
    -Nada, merupakan perbedaan tinggi rendahnya suara dalam pengucapan bunyi segmental.
    -Aksen, berkaitan dengan pengucapan bunyi-bunyi segmental dengan ciri khas suatu daerah tertentu
    2. Judul puisi: Aku ingin
    Karya: Sapardi Djoko Damono
    Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
    Dengan kata yang tak sempat diucapkan
    Kayu kepada api yang menjadikannya abu
    Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
    Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
    Awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

    - Kata yang bersuku kata terbuka : aku, mencintaimu, sederhana, kata, kayu, kepada, api, menjadikannya, abu, tiada.

    -Struktur fonem:
    -aku: /a/, /k/, /u/
    -mencintaimu: /m/,/ə/,/n/,/c/,/i/,/n/,/t/,/a/,/i/,/m/,/u/
    -sederhana: /s/,/ə/,/d/,/ə/,/r/,/h/,/a/,/n/,/a/
    -kata: /k/,/a/,/t/,/a/
    -kayu: /k/,/a/,/y/,/u/
    -kepada: /k/,/ə/,/p/,/a/,/d/,/a/
    -api: /a/,/p/,/i/
    -menjadikannya: /m/,/ə/,/n/,/j/,/a/,/d/,/i/,/k/,/a/,/n/,/ñ/,/a/
    -abu: /a/,/b/,/u/
    -tiada: /t/,/i/,/a/,/d/,/a/

    3. Sudah dikumpulkan melalui flashdisk

    4. Jenis tulisan yang ada di dunia: abjad, alphabet, abugida/alphabet silabis, silabus.
    Tulisan bahasa Indonesia dikatakan sebagai tulisan fonemis karena disebabkan oleh 3 hal yaitu ejaan, fonem, dan alphabet. Ejaan bahasa Indonesia menggambarkan bunyi-bunyi dalam bentuk tulisan secara fonemis. Artinya, setiap bunyi bahasa Indonesia direpresentasikan oleh satu atau beberapa huruf yang konsisten. Setiap fonem vokal dan konsona memiliki representasi huruf yang konsisten dalam penulisannya. Dan alphabet latin digunakan untuk mereresentasikan fonem-fonem dalam bahasa Indonesia secara fonemis.

    BalasHapus
  24. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  25. Nama : Devina Putri salsabila
    NIM : A310220019

    1. Jenis fonem suprasegmental meliputi :
    Intonasi: Ini adalah pola nada yang digunakan dalam pengucapan suatu kalimat atau frasa untuk menyampaikan makna atau ekspresi tertentu. Perbedaan intonasi dapat mengubah arti dari suatu kalimat, misalnya, menjadikan kalimat tanya atau pernyataan.
    Tekanan: Tekanan adalah pengucapan lebih kuat pada suku kata tertentu dalam sebuah kata atau kalimat. Pola tekanan dalam bahasa juga dapat mempengaruhi arti kata atau kalimat tersebut.
    Durasi: Ini mengacu pada lamanya waktu atau durasi pengucapan suatu fonem, suku kata, atau kata dalam kalimat. Durasi yang berbeda dapat memberikan informasi tambahan atau menekankan suatu kata atau gagasan.
    2. Contoh puisi
    Motivator Sejati
    Sang sahabat utusan Tuhan
    Ajakan serta nasihat yang engkau beri
    Jadikanlah sosok yang berarti
    Guna dewasaku di masa depan
    Motivator sejati
    Kau beri penataran serta ciptakan solusi
    Dari perangkap kehidupan yang membelenggu pemikiran
    Semangat motivasi tak henti
    Dari pengalaman yang kau beri
    Ikhlas serta tulus arahanmu
    Tuk raih tujuan hidupku
    Motivator sejati…
    Jangan kau pergi
    Dari kehidupan ini
    Tinggalkan ku sendiri
    Urai muslihat berduri
    Dalam sepinya ide yang kumiliki.

    a. kata-kata yang bersuku kata terbuka:
    Sahabat, Tuhan, ajakan,nasihat, sosok, guna, dewasa, solusi, pengalaman, arahan, tujuan, motivator, ide, sendiri.
    b. Struktur fonem dari suku kata terbuka :
    Sahabat : /s/,/a/,/h/,/a/,/b/,/a/,/t/
    Tuhan : /t/,/u/,/h/,/a/,/n/
    Ajakan : /a/,/j/,/a/,/k/,/a/,/n/
    Nasihat : /n/,/a/,/s/,/i/,/h/,/a/,/t/
    Sosok : /s/,/o/,/s/,/o/,/k/
    Guna : /g/,/u/,/n/,/a/
    Dewasa : /d/,/e/,/w/,/a/,/s/,/a/
    Solusi : /s/,/o/,/l/,u/,/s/,/i/
    Pengalaman : /p/,/e/,/n/,/g/,/a/,/l/,/a/,/m/,/a/,/n/
    Arahan : /a/,/r/,/a/,/h/,/a/,/n/
    Tujuan : /t/,/u/,/j/,/u/,/a/,/n/
    Motivator : /m/,/o/,/t/,/i/,/v/,/a/,/t/,/o/,/r/
    Ide : /i/,/d/,/e/
    Sendiri : /s/,/e/,/n/,/d/,/i/,/r/,/i/
    3. Sudah dikumpulkan melalui flaskdisk
    4. Jenis tulisan yang ada di dunia :
    Tulisan Naskah: Termasuk aksara, hieroglif, dan sistem tulisan kuno lainnya.
    Tulisan Latin: Digunakan dalam bahasa-bahasa seperti bahasa Inggris, bahasa Spanyol, dan bahasa Prancis.
    Tulisan Arab: Digunakan dalam bahasa Arab dan beberapa bahasa lainnya.
    Tulisan Cina: Berdasarkan karakter Cina, digunakan dalam bahasa Mandarin dan beberapa bahasa lain di wilayah Tiongkok.
    Tulisan Jepang: Berdasarkan kanji dan hiragana/katakana, digunakan dalam bahasa Jepang.
    Tulisan India: Seperti aksara Devanagari untuk bahasa Sanskerta, Hindi, dan beberapa bahasa lainnya.
    Tulisan Korea: Berdasarkan karakter Hangul, digunakan dalam bahasa Korea.
    Tulisan Thailand: Berdasarkan aksara Thai, digunakan dalam bahasa Thai.
    Tulisan Ibrani: Digunakan dalam bahasa Ibrani.
    Tulisan Kyril: Digunakan dalam bahasa Rusia dan bahasa-bahasa lain di wilayah Eropa Timur.
    Tulisan Yunani: Digunakan dalam bahasa Yunani.

    Tulisan bahasa Indonesia disebut sebagai tulisan fonemis karena setiap huruf dalam alfabet bahasa Indonesia mewakili satu fonem, yaitu unit bunyi bahasa yang memiliki perbedaan makna. Dalam sistem tulisan fonemis, setiap fonem akan diwakili oleh satu simbol atau kombinasi simbol yang konsisten dan dapat diartikan dengan jelas. Dengan demikian, bacaan dari tulisan bahasa Indonesia secara konsisten mencerminkan pengucapan dan pengartian yang tepat.

    BalasHapus
  26. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  27. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  28. Nama: Meydika Triyan Kusuma
    Nim: A310220034
    Kelas: A

    1). Jenis fonem suprasegmental, antara lain;
    - Nada, merupakan bunyi yang beraturan dengan frekuensi tunggal tertentu dan memiliki tinggi nada tertentu menurut frekuensiny. Apabila bunyi-bunyi segmental diucapkan selalu melibatkan nada, baik nada tinggi, sedang, maupun rendah).
    - Tekanan, ketika bunyi-bunyi segmental diucapkan pun tidak pernah lepas dari keras atau lemahnya bunyi. Variasi tekanan dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu (1) tekanan keras yang ditandai dengan [´], tekanan sedang ditandai dengan [−], tekanan rendah ditandai dengan [`], dan tidak ada tekanan, yang ditandai dengan tidak adanya tanda diakritik.
    - Durasi, bunyi dilihat lewat panjang atau pendek pelafalannya. Durasi memiliki peran yang penting dalam bahasa Indonesia, durasi tidak bersifat fonemis.
    - Jeda, hentian bunyi dalam suatu arus ujaran menjadi titik berat. Sendi yang bersifat dalam (internal juncture) membatasi silabel dalam sebuah kata. Disebut jeda karena adanya hentian itu, dan disebut persendian karena di tempat perhentian itulah terjandinya persambungan dua segmen ujaran.

    2). Karya: Goenawan Mohamad

    Bukankah surat cinta ini ditulis
    ditulis ke arah siapa saja
    Seperti hujan yang jatuh ritmis
    menyentuh arah siapa saja

    Bukankah surat cinta ini berkisah
    berkisah melintas lembar bumi yang fana
    Seperti misalnya gurun yang lelah
    dilepas embun dan cahaya.

    Suku kata Terbuka: cinta, ini, ke, siapa, saja, seperti, bumi, fana, cahaya

    Struktur fonem:
    Cinta: c/I/ń/t/a
    Ini: I/n/
    Ke:k/ǝ
    Siapa: I/a/p
    Saja: a/j
    Seperti: ǝ/p/r/t/I
    Bumi:U/m/I
    Fana: f/a/n
    Cahaya: c/a/h/y

    3). ADA YANG KATA AKU RESAH karya: agus budiwahyudi

    benar itu jika terbukti
    tetapi ada yang membuat bukti
    untuk capai kebenaran ada yang hanya inginkan kebenaran
    bukti diperjualbelikan

    pembenaran transaksional
    ya ketidaklurusan ilmuan jadi masalah besar sebaik-baiknya hidup, bila berdasarkan
    kebenaran alamiah yang diilmiahkan
    keresahan lahir dari akrobatik insan ilmiah

    4). Jenis-jenis tulisan yang ada di dunia;
    abjad, alfabet, alfabet silabis, alfabet silabaris, semato-fonetik, tulisan alternatif, aksara tak teridentifikasi

    -Tulisan bahasa Indonesia dikatakan sebagai tulisan fonemis karena setiap simbol atau huruf dalam sistem tulisan ini mewakili satu fonem atau satu bunyi bahasa yang spesifik. Dalam sistem tulisan fonemis, hubungan antara simbol tulisan dengan bunyi yang diucapkan jelas dan konsisten. Dengan kata lain, bunyi-bunyi bahasa dalam bahasa Indonesia dapat direpresentasikan dengan tepat dan terdapat korespondensi satu-satu antara bunyi lisan dan simbol tertulisnya.

    Keberadaan sistem tulisan fonemis dalam bahasa Indonesia memudahkan pembelajaran dan pengajaran bahasa, serta membantu menjaga konsistensi dan kejelasan dalam penulisan dan pengucapan kata-kata dalam bahasa Indonesia.

    BalasHapus
  29. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  30. berikut saya lampirkan link blogspot tugas saya :
    https://www.blogger.com/profile/01519611512801645329

    BalasHapus
  31. Faiza fauzia Rahman
    A310220041
    1). Jenis fonem suprasegmental meliputi intonasi, tekanan, durasi, dan nada. Intonasi adalah pola nada dalam kalimat yang mempengaruhi makna dan ekspresi. Tekanan adalah tingkat kekuatan atau kerasnya pengucapan suatu suara dalam kata atau kalimat. Durasi adalah lamanya pengucapan suatu bunyi, kata, atau kalimat, yang bisa menimbulkan makna berbeda. Nada adalah ketinggian suara yang dapat membentuk makna dalam bahasa tertentu. Fonem-fonem ini penting dalam memahami artikulasi dan arti yang tepat dalam suatu bahasa.


    2). Di tengah hamparan bunga yang indah,
    Ku renungkan alam yang menawan,
    Dalam senyap, ku cipta sebuah syair,
    Mengalun indah bagai nyanyian.

    Duhai alam, pesona yang tiada tara,
    Rona-warna menghiasi sang waktu,
    Dalam suka, duka, kita menjalani,
    Kisah hidup, tak pernah terhenti.

    Kata-kata bersuku kata terbuka:
    1. di
    2. tengah
    3. bunga
    4. indah
    5. ku
    6. renungkan
    7. alam
    8. menawan
    9. sebuah
    10. syair
    11. indah
    12. bagai
    13. sang
    14. dalam
    15. suka
    16. kita
    17. hidup
    18. tak

    Struktur fonem dari beberapa kata bersuku kata terbuka tersebut:
    1. "di" - /di/ (fonem: /d/, /i/)
    2. "tengah" - /tɛŋah/ (fonem: /t/, /ɛ/, /ŋ/, /a/, /h/)
    3. "bunga" - /buŋa/ (fonem: /b/, /u/, /ŋ/, /a/)
    4. "indah" - /indah/ (fonem: /i/, /n/, /d/, /a/, /h/)
    5. "ku" - /ku/ (fonem: /k/, /u/)
    6. "renungkan" - /rənuŋkan/ (fonem: /r/, /ə/, /n/, /u/, /ŋ/, /k/, /a/, /n/)
    7. "alam" - /alam/ (fonem: /a/, /l/, /a/, /m/)
    8. "menawan" - /mənawan/ (fonem: /m/, /ə/, /n/, /a/, /w/, /a/, /n/)
    9. "sebuah" - /səbuah/ (fonem: /s/, /ə/, /b/, /u/, /a/, /h/)
    10. "syair" - /sjair/ (fonem: /s/, /j/, /a/, /i/, /r/)
    11. "indah" - /indah/ (fonem: /i/, /n/, /d/, /a/, /h/)
    12. "bagai" - /bagai/ (fonem: /b/, /a/, /g/, /a/, /i/)
    13. "sang" - /saŋ/ (fonem: /s/, /a/, /ŋ/)
    14. "dalam" - /dalam/ (fonem: /d/, /a/, /l/, /a/, /m/)
    15. "suka" - /suka/ (fonem: /s/, /u/, /k/, /a/)
    16. "kita" - /kita/ (fonem: /k/, /i/, /t/, /a/)
    17. "hidup" - /hidup/ (fonem: /h/, /i/, /d/, /u/, /p/)
    18. "tak" - /tak/ (fonem: /t/, /a/, /k/)

    Catatan: Penjelasan struktur fonem hanya mencakup fonem-fonem yang bersuku kata terbuka dalam puisi tersebut.


    3). KERUPUK

    hidup itu asyik pada kriuknya
    kriuknya kerupuk yang terdengar mesra
    setelah kriuk lalu lemas tak pernah berdiri

    jauh lamunan tentang laga
    jauh laga karena dahaga

    arena kriuk jadi pikuk sesaat
    dan setelah itu senyap


    4). Di dunia, terdapat berbagai jenis tulisan yang digunakan untuk menuliskan bahasa-bahasa yang berbeda. Beberapa jenis tulisan yang ada di dunia antara lain:

    1. Abjad: Sistem penulisan yang menggunakan huruf-huruf sebagai simbol untuk bunyi-bunyi vokal dan konsonan dalam bahasa tertentu.

    2. Aksara: Sistem penulisan yang menggunakan lambang-lambang khusus untuk merepresentasikan konsonan, vokal, atau bahkan suku kata dalam bahasa tertentu.

    3. Logogram: Sistem penulisan yang menggunakan lambang-lambang untuk merepresentasikan kata-kata atau makna tertentu, bukan bunyi bahasa.

    4. Silabik: Sistem penulisan yang menggunakan lambang untuk merepresentasikan suku kata dalam bahasa tertentu.

    5. Piktografik: Sistem penulisan yang menggunakan gambar-gambar atau ikon-ikon untuk mewakili kata-kata atau ide.

    Tulisan bahasa Indonesia dikatakan sebagai tulisan fonemis karena bahasa Indonesia menggunakan sistem penulisan abjad. Dalam sistem abjad, setiap huruf mewakili bunyi atau fonem dalam bahasa tersebut. Artinya, huruf-huruf dalam tulisan bahasa Indonesia secara konsisten merepresentasikan bunyi-bunyi vokal dan konsonan yang ada dalam bahasa tersebut.

    BalasHapus
  32. Nama: Nur Ahmad Hidayat
    NIM: A310190034
    Kelas: Fonologi- A

    1. Jenis Fonem supra segmental:
    - Nada, merupakan bunyi yang beraturan dengan frekuensi tunggal tertentu dan memiliki tinggi nada tertentu menurut frekuensiny. Apabila bunyi-bunyi segmental diucapkan selalu melibatkan nada, baik nada tinggi, sedang, maupun rendah.
    - Tekanan, ketika bunyi-bunyi segmental diucapkan pun tidak pernah lepas dari keras atau lemahnya bunyi. Variasi tekanan dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu tekanan keras yang ditandai dengan [´], tekanan sedang ditandai dengan [−], tekanan rendah ditandai dengan [`], dan tidak ada tekanan, yang ditandai dengan tidak adanya tanda diakritik.
    - Durasi, bunyi dilihat lewat panjang atau pendek pelafalannya. Durasi memiliki peran yang penting dalam bahasa Indonesia, durasi tidak bersifat fonemis.
    - Jeda, hentian bunyi dalam suatu arus ujaran menjadi titik berat. Sendi yang bersifat dalam (internal juncture) membatasi silabel dalam sebuah kata. Disebut jeda karena adanya hentian itu, dan disebut persendian karena di tempat perhentian itulah terjandinya persambungan dua segmen ujaran.

    2. Kutipan Puisi:
    Puisi karya sitor situmorang
    MALAM LEBARAN
    Bulan di atas Kuburan.

    kata yang bersuku kata terbuka: Malam, lebaran, Bulan, di, atas, Kuburan.
    struktur fonem
    -malam (/m/, /a/, /l/)
    -lebaran (/l/, /e/, /b/, /a/, /r/, /n/)
    -bulan (/b/, /u/, /l/, /a/, /n/)
    -di (/d/, /i/)
    -atas (/a/, /t/, /s/)
    -kuburan (/k/, /u/, /b/, /r/, /a/, /n/)

    3. puisi sudah dikumpulkan di flashdisk

    4. Jenis tulisan yang ada di dunia
    - tulisan arab
    - tulisan tamil
    - tulisan aksara
    - tulisan alfabet
    - latin
    - silabis
    Tulisan bahasa Indonesia termasuk sebagai tulisan fonemis karena bahasa Indonesia menggunakan sistem penulisan abjad. Dalam sistem abjad, setiap huruf mewakili bunyi atau fonem dalam bahasa tersebut. Artinya, huruf-huruf dalam tulisan bahasa Indonesia secara konsisten merepresentasikan bunyi-bunyi vokal dan konsonan yang ada dalam bahasa tersebut.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

FONOLOGI II A, B, DAN C

fonologi II A, B, DAN C.