UAS Fonologi Kelas II B

 Silakan unggah jawaban Anda!

Komentar

  1. Ramadhan Ahmad Nurhidayah
    A310220071
    UAS Fonologi 2B

    1. Intonasi: Merujuk pada pola melodi atau nada dalam ucapan. Perbedaan intonasi dapat mengubah makna kalimat, menandakan pertanyaan, pernyataan, atau ekspresi emosi.
    Stres: Menekankan salah satu suku kata dalam kata. Penggunaan stres yang berbeda dapat membedakan kata-kata yang sejenis, seperti perbedaan antara kata bacaan (baca-an) dan bacaan (bacan).
    Durasi: Merujuk pada panjang atau pendeknya durasi dalam pengucapan suatu suara, suku kata, atau kata. Durasi yang berbeda dapat mengubah makna kata atau kalimat.
    Ritme: Merujuk pada pola pengulangan atau variasi durasi dalam pengucapan, memberikan irama dan kelancaran dalam percakapan.
    Pitch (nada): Merujuk pada tinggi rendahnya suara dalam ucapan. Perbedaan pitch dapat menandakan perbedaan dalam makna atau ekspresi.
    Volume (amplitudo): Merujuk pada tingkat kekerasan atau kelembutan suara. Volume yang berbeda dapat menunjukkan intensitas atau perasaan yang berbeda.
    Fonem-fonem suprasegmental ini berperan penting dalam menyampaikan pesan dengan tepat dan memberikan nuansa dalam komunikasi lisan.



    2.Di malam sunyi bermandikan rembulan,
    Dengarlah bisikan angin berhembus sejuk.
    Kala itu, rasa cinta hadir merajut dunia,
    Bagaikan melodi indah, membelai kalbu.

    Awan berarak menari di langit biru,
    Mengalun lirih seruling malam mengiringi.
    Kesunyian dipenuhi pesona bintang,
    Menyulam rindu dalam bisikan semesta.

    Kata-kata bersuku kata terbuka dalam puisi ini adalah:

    1. malam
    2. angin
    3. dunia
    4. biru
    5. rindu
    Struktur fonem dari kata-kata tersebut:

    1."malam": /ma-lam/ - 2 suku kata, 6 fonem (/m/ /a/ /l/ /a/ /m/)
    2."angin": /ang-in/ - 2 suku kata, 5 fonem (/a/ /n/ /g/ /i/ /n/)
    3."dunia": /du-ni-a/ - 3 suku kata, 6 fonem (/d/ /u/ /n/ /i/ /a/)
    4."biru": /bi-ru/ - 2 suku kata, 4 fonem (/b/ /i/ /r/ /u/)
    5."rindu": /rin-du/ - 2 suku kata, 4 fonem (/r/ /i/ /n/ /d/)

    4. Jenis tulisan yang ada di dunia dapat dikelompokkan berdasarkan berbagai kriteria. Di antaranya:

    1. Tulisan Logografik: Menggunakan karakter atau simbol yang mewakili ide atau kata-kata secara keseluruhan. Contoh: tulisan Cina (Hanzi) dan tulisan Mesir Kuno (hieroglif).

    2. Tulisan Silabis: Setiap karakter mewakili suku kata atau kombinasi suku kata. Contoh: tulisan Jepang (Hiragana dan Katakana).

    3. Tulisan Alfabhetik: Setiap karakter mewakili satu bunyi atau fonem. Contoh: tulisan Latin (Alfabet) yang digunakan dalam bahasa Inggris, Spanyol, dan sebagian besar bahasa di dunia, termasuk bahasa Indonesia.

    Tulisan bahasa Indonesia dikatakan sebagai tulisan fonemis karena setiap huruf dalam alfabet Indonesia mewakili satu bunyi atau fonem dalam bahasa tersebut. Dalam sistem tulisan fonemis, arti kata terbentuk dari kombinasi bunyi-bunyi fonem yang direpresentasikan oleh huruf-huruf dalam alfabet. Penggunaan tulisan fonemis memudahkan pembaca untuk mengenali kata dan mengartikulasikan suara yang tepat saat membacanya. Inilah sebabnya mengapa tulisan bahasa Indonesia dengan alfabet Latin dianggap sebagai tulisan fonemis.

    BalasHapus
  2. Fatimah Nurul Ramadhani
    A310220062/2B
    1. - Nada: dalam bahasa Indonesia, tinggi rendahnya suara tidak funsional membedakan makna.
    -Tekanan dalam tuturan bahasa Indonesia berbeda membedakan maksud dalam tataran kalimat (sintaksis), tetapi dalam kata tidak membedakan makna.
    -Durasi Panjang pendek ucapan/durasi dalam bahasa Indonesia tidak fungsional dalam tataran kata, tetapi fungsi dalam kalimat.
    - Jeda terjadi baik antarkalimat, antarfrasa, antarmorfem, antarsilaba, maupun antarfonem.
    - Intonasi dalam bahasa Indonesia sangat berperan dalam membedakan maksud kalimat. Kalimat dibedakan menjadi kalimat berita (deklaratif), tanya (interogatif), dan perintah (imperatif).

    2. Judul puisi : senja

    Senja
    Di ufuk barat senja berwarna merah
    Memudar perlahan di pelupuk mata
    Angin berbisik sayup-sayup menyapa
    Semburat cahaya memeluk jingga

    Dalam hening malam yang mendalam
    Gemintang bersinar di kegelapan langit
    Detak jantung mengalun syahdu
    Dalam irama alam yang sepi

    Kata-kata yang bersuku kata terbuka
    1. senja
    2. berwarna
    3. mata
    4. menyapa
    5. jingga
    6. cahaya
    7. syahdu
    8. irama
    9. sepi

    Struktur fonem dari kata yang bersuku kata terbuka:
    1. senja (sen-ja):
    - /s/ /e/ /n/ /j/ /a/
    2. berwarna (ber-war-na):
    - /b/ /e/ /r/ /w/ /a/ /r/ /n/ /a/
    3. mata (ma-ta):
    - /m/ /a/ /t/ /a/
    4. sayup (sa-yup):
    - /s/ /a/ /j/ /u/ /p/
    5. jingga (jing-ga):
    - /j/ /i/ /ŋ/ /g/ /a/
    6. menyapa (me-nya-pa):
    - /m/ /e/ /n/ /y/ /a/ /p/ /a/
    7. syahdu (syah-du):
    - /s/ /y/ /a/ /h/ /d/ /u/
    8. irama (i-rama):
    - /i/ /r/ /a/ /m/ /a/
    9. sepi (se-pi)
    - /s/ /e/ /p/ /i/


    3. Sudah dikumpulkan dalam flashdisk


    4. Jenis tulisan :
    1. Abjad: Sistem tulisan di mana setiap huruf mewakili satu atau lebih bunyi (fonem) dalam bahasa tersebut. Contoh: Alfabet bahasa Inggris, Abjad bahasa Indonesia.
    2. Silsilah: Sistem tulisan berbasis konsonan yang banyak digunakan di bahasa-bahasa Semitik seperti bahasa Arab dan bahasa Ibrani.
    3. Aksara: Sistem tulisan di mana setiap aksara mewakili suku kata atau bahkan kata-kata secara keseluruhan. Contoh: Aksara Jawa, Aksara Devanagari (digunakan dalam bahasa Hindi).
    4. Hanzi: Sistem tulisan karakter yang digunakan dalam bahasa Mandarin.
    5. Logogram: Sistem tulisan di mana setiap karakter mewakili kata atau makna tertentu. Contoh: Hieroglif Mesir, Emoji.

    -Dikatakan bahwa tulisan bahasa Indonesia sebogal tulisan fonemis karena menggunakan sistem abjad yang relatif konsisten, di mana setiap huruf mewakili satu fonem (bunyi) dalam bahasa. Dengan sistem abjad ini, pembaca dapat dengan mudah membaca dan mengucapkan kata-kata berdasarkan penulisan huruf-hurufnya. Dalam bahasa Indonesia, hubungan antara huruf dan bunyi (fonem) biasanya lebih jelas dan langsung, yang memudahkan pemahaman dan pengucapan dalam membaca teks atau tulisan. Meskipun ada pengecualian dan peraturan khusus, secara umum, abjad bahasa Indonesia memungkinkan representasi yang hampir fonemis, yaitu hampir satu huruf untuk satu bunyi, meskipun ada beberapa pengecualian dalam pengucapan tertentu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Adapun untuk no 3 saya sertakan link gdrive yang berisi Vidio membaca puisi
      https://drive.google.com/folderview?id=10JqM8t5KoatqF7cYiEJkA5NYa1DYYfPG

      Hapus
  3. Balasan
    1. Khayya Meilina Eka Hastuti (a310220061)/2B
      UAS FONOLOGI BAHASA INDONESIA

      1. Sebutkan jenis fonem suprasegmental! Berikanlah penjelasan secukupnya.
      Jawab:
      Jenis fonem suprasegmental
      a. Tekanan/ Aksen/ Stress
      Tekanan adalah kerah lunak (lemah) -ny bunyi.
      Ciri prosodi tekanan keras, bunyi diucapkan dengan kekuatan arus udara sehingga menyebabkan amplitudonya lebar. Ciri prosodi tekanan lunak (lemah), bunyi diucapkan tanpa ketegangan kekuatan arus udara sehingga amplitudonya tidak lebar atau sempit.
      b. Panjang/ Kuantitas/ Durasi
      Lamanya bunyi diucapkan. Bunyi segmental waktu diucapkan alat ucap dipertahankan cukup lama.
      c. Jeda/ Persendian
      Jeda menyangkut perhentian bunyi dalam bahasa. jeda menurut tempatnya.
      1) Antar suku kata dalam kata tandanya [+]
      Contoh: kata “anda” = [an+da]
      2) Jeda antar kata dalam frasa tandanya [/]
      3) Jeda antar frasa dalam klausa tandanya [//]
      4) Jeda antar kalimat dalam wacana tandanya [#]
      Contoh: #buku//sejarah/baru# = buku mengenai sejarah baru.

      d. Nada/ Pitch
      Nada menyangkut tinggi rendahnya suatu bunyi. Suatu bunyi segmental yang diucapkan dengan frekuensi getaran yang tinggi, pastilah dibarengi dengan bunyi suprasegmental dengan ciri prosodi nada tinggi.
      a. Nada naik, yaitu nada yang meninggi, ditandai [‘]
      b. Nada datar ditandai ["]
      c. Nada turun yaitu nada yang merendah, ditandai [`]
      d. Nada turun naik yaitu nada merendah kemudian meninggi ditandai [v]
      e. Nada naik turun, yaitu nada meninggi kemudian merendah ditandai [^]

      2. Kutiplah sebuah puisi utuh!
      Tentukanlah kata-kata yang bersuku kata terbuka!
      Tentukanlah struktur fonem dari kata yang bersuku kata terbuka tersebut.

      Aku Ingin

      aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
      dengan kata yang tak sempat diucapkan
      kayu kepada api yang menjadikannya abu
      aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
      dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
      awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

      karya: Sapardi Djoko Damono

      Kata-kata bersuku kata terbuka dalam puisi

      a. Aku
      b. Mencintaimu
      c. Sederhana
      d. Kata
      e. Kayu
      f. Kepada
      g. Api
      h. Abu
      i. Tiada


      Struktur fonem dari kata-kata diatas
      a. Aku: (a-ku) : /a/ /k/ /u/
      b. Mencintaimu: (men-cin-ta-i) /m/ /e/ /n/ /c/ /i/ /n/ /t/ /a/ /i/
      c. Sederhana: (se-der-ha-na): /s/ /e/ /d/ /e/ /r/ /h/ /a/ /n/ /a/
      d. Kata: (kat-ta): /k/ /a/ /t/ /a/
      e. Kayu: (ka-yu): /k/ /a/ /y/ /u/
      f. Kepada: (ke-pa-da): /k/ /e/ /p/ /a/ /d/ /a/
      g. Api: (a-pi): /a/ /p/ /i/
      h. Abu: (a-bu): /a/ /b/ /u/
      i. Tiada: (ti-a-da): /t/ /i/ /a/ /d/ /a/

      3. Cari dan pilihlah sebuah puisi yang di facebook.

      Bacalah puisi tersebut dengan lafal yang baku atau sesuai dengan kaidah pelafalan fonem bahasa Indonesia!

      (catatan: dikumpulkan dalam flashdish per kelas atau perkelompok).

      Terlampir dan sudah dikumpulkan di flashdisk

      4. Sebutkan jenis tulisan yang ada di dunia!
      Mengapa dikatakan tulisan bahasa Indonesia sebagai tulisan fonemis?
      Jenis tulisan yang ada di dunia adalah tulisan alfabetik (abjad), tulisan silabik, tulisan aksara, tulisan Cuneiform.

      Dikatakan tulisan bahasa indonesia sebagai tulisan fonemis karena Bahasa Indonesia menggunakan sistem abjad yang konsisten dengan setiap huruf mewakili satu fonem (bunyi) dalam bahasa dan memiliki makna berbeda. Abjad bahasa Indonesia hampir fonemis, di mana hampir setiap huruf mewakili satu bunyi, meskipun ada beberapa pengecualian dalam pengucapan tertentu.

      Hapus
    2. Khayya Meilina Eka Hastuti
      A310220061
      2B - Fonologi Bahasa Indonesia

      Berikut saya lampirkan link tugas saya bedasarkan blogspot jagadabjad.blogspot.com :

      https://drive.google.com/folderview?id=1zgXROxzzD9ehyOiGp64yf3l9jQpSyZMW

      Terima kasih telah memberikan ilmu bapak selama semester 2 kami, kami pastikan ilmu bapak sangat bermanfaat bagi kami. Semoga yang kami harapkan sesuai dengan usaha kami dan keikhlasan bapak. Sekali lagi, Terima kasih banyak.

      Hapus
  4. Nama: Pramesti Kusumawardhani
    NIM: A310220056
    Kelas: 2B

    Jawaban Soal UAS
    1. Jenis-jenis Fonem Suprasegmental:
    • Nada: Ketika bunyi-bunyi segmental diucapkan selalu melibatkan nada, baik nada tinggi, sedang, maupun rendah. Hal ini desebabkan oleh adanya faktor ketegangan pita suara, arus udara, dan posisi pita suara ketika bunyi itu diucapkan.
    • Tekanan: Ketika bunyi-bunyi segmental diucapkan pun tidak pernah lepas dari keras atau lemahnya bunyi. Hal ini disebabkan oleh keterlibatan energi otot ketika bunyi itu diucapkan.
    • Durasi: Bunyi-bunyi segmental juga dapat dibedakan dari panjang pendeknya ketika bunyi itu diucapkan. Bunyi panjang untuk vokoid diberi tanda satuan mora, yaitu satuan waktu pengucapan, dengan tanda titik.
    • Jeda: Pemutusan suatu arus bunyi-bunyi segmental ketika diujarkan oleh penutur. Sebagai akibatnya, akan terjadi kesenyapan di antara bunyi-bunyi yang terputus itu. Kesenyapan itu bisa berapa di posisi awal, tegah, dan akhir ujaran.

    2. Kutipan puisi:
    “Waktu berjalan ke Barat di waktu pagi hari matahari mengikutiku di belakang.
    Aku berjalan mengikuti bayang-bayangku sendiri yang memanjang di depan.
    Aku dan matahari tidak bertengkar tentang siapa di antara kami yang telah menciptakan bayang-bayang,
    aku dan bayang-bayang tidak bertengkar tentang siapa di antara kami yang harus berjalan di depan.”― Sapardi Djoko Damono
    Kata-kata yang bersuku kata terbuka dalam kutipan puisi Sapardi Djoko Damono:
    • waktu
    • ke
    • di
    • pagi
    • hari
    • matahari
    • mengikutiku
    • aku
    • mengikuti
    • bayang-bayangku
    • sendiri
    • siapa
    • antara
    • kami
    Struktur fonem dari kata-kata bersuku kata terbuka dalam kutipan puisi Sapardi Djoko Damono:
    • waktu (/wak.tu/)
    • ke (/ke/)
    • di (/di/)
    • pagi (/pa.gi/)
    • hari(/ha.ri/)
    • matahari (/ma.ta.ha.ri/)
    • mengikutiku (/me.ngi.ku.ti.ku/)
    • aku (/aku/)
    • mengikuti (/me.ngi.ku.ti/)
    • bayang-bayangku (/ba.ya ŋ-ba.ya. ŋ.ku/)
    • sendiri (/sen.di.ri/)
    • siapa (/si.apa/)
    • antara (/an.ta.ra/)
    • kami (/ka.mi/)

    3. Puisi yang ada di Facebook
    Judul: Jejak Lelah
    Karya: Drs. Agus Budi Wahyudi, M.Hum
    Tertatih-tatih kaki kanan kaki kiri
    Langkah berat ke tujuan
    Ada apa ini?
    Lelah singgah
    Dan bisik malam nyaring di hati
    Ikhlas satu kata dalam diri

    Bulan terbit pada saatnya
    Begitu pula dukaku lukaku
    Turut serupa

    Lelah lebih dulu singgah
    Jika gundah gulana diri
    Bangkit satu kata semangat
    Setelah itu ada harapan tangan Sangat Khalik
    Mengubah keadaan
    Pembacaan puisi oleh saya ada di link Google Drive di bawah ini:
    https://drive.google.com/file/d/1FPJd126lLhMak830XVOdEnNbYiudv24T/view?usp=drive_link

    4. Jenis-jenis tulisan yang ada di dunia:
    • Abjad: Sistem tulisan di mana setiap huruf mewakili satu atau lebih bunyi (fonem) dalam bahasa tersebut. Contoh: Alfabet bahasa Inggris, Abjad bahasa Indonesia.
    • Silsilah: Sistem tulisan berbasis konsonan yang banyak digunakan di bahasa-bahasa Semitik seperti bahasa Arab dan bahasa Ibrani.
    • Aksara: Sistem tulisan di mana setiap aksara mewakili suku kata atau bahkan kata-kata secara keseluruhan. Contoh: Aksara Jawa, Aksara Devanagari (digunakan dalam bahasa Hindi).
    • Hanzi: Sistem tulisan karakter yang digunakan dalam bahasa Mandarin.
    • Logogram: Sistem tulisan di mana setiap karakter mewakili kata atau makna tertentu. Contoh: Hieroglif Mesir, Emoji.
    Dikatakan bahwa tulisan bahasa Indonesia sebogal tulisan fonemis karena menggunakan sistem abjad yang relatif konsisten, di mana setiap huruf mewakili satu fonem (bunyi) dalam bahasa. Dengan sistem abjad ini, pembaca dapat dengan mudah membaca dan mengucapkan kata-kata berdasarkan penulisan huruf-hurufnya. Dalam bahasa Indonesia, hubungan antara huruf dan bunyi (fonem) biasanya lebih jelas dan langsung, yang memudahkan pemahaman dan pengucapan dalam membaca teks atau tulisan. Meskipun ada pengecualian dan peraturan khusus, secara umum, abjad bahasa Indonesia memungkinkan representasi yang hampir fonemis, yaitu hampir satu huruf untuk satu bunyi, meskipun ada beberapa pengecualian dalam pengucapan tertentu.

    BalasHapus
  5. berikut link google drive tugas puisi nomer 3
    https://drive.google.com/drive/folders/1IUAlwHF3cthNICPujR47j9JbtDF3nYAR

    BalasHapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama: Hana Jihan Fadhila
      NIM: A310220072
      Kelas: 2B

      1. Sebutkan jenis fonem suprasegmental? Berikanlah penjelesan secukupnya!
      2. Kutiplah sebuah puisi utuh! Tentukanlah kata-kata yang bersuku kata terbuka! Dan tentukanlah struktur fonem dari kata yang bersuku kata terbuka tersebut!
      3. Cari dan pilihlah sebuah puisi yang ada di facebook! Bacalah puisi tersebut dengan lafal yang baku atau sesuai dengan kaidah pelafalan fonem bahasa Indonesia!
      4. Sebutkan jenis tulisan yang ada di dunia! Mengapa dikatakan tulisan bahasa Indonesia sebagai tulisan fonemis?

      Jawaban
      1. Jenis-jenis fonem suprasegmental, yaitu:
      a. Tekanan atau setress : Menyangkut masalah yang ada pada keras lemahnya bunyi.
      b. Nada : Nada berkenaan mengenai tinggi rendahnya suatu bunyi.
      c. Jeda : Jeda bersangkutan pada pemurusan suatu arus bunyi-bunyi segmental Ketika diujarkan oleh penutur, hal ini akan terjadi kesenyapan diantaran bunyi-bunyi yang terputus.
      d. Durasi : Durasi dalam bunyi segmental dapat dibedakan dari Panjang pendeknya Ketika bunyi tersebut diucapkan.

      2. “Hujan Bulan Juni” karya Sapardi Djoko Damono.

      Tak ada yang lebih tabah
      Dari hujan bulan juni
      Dirahasiakan rintik rindunya
      Kepada pohon berbunga itu

      Tak ada yang lebih bijak
      Dari hujan di bulan Juni
      Dihapuskan jejak-jejak kakinya
      Yang ragu-ragu di jalan itu

      Tak ada yang lebih arif
      Dari hujan bulan juni
      Dibiarkan yang tak terucapkan
      Diserap akan pohon bunga itu

      Kata-kata yang bersuku kata terbuka:
      a. Ada
      b. Lebih
      c. Dari
      d. Hujan
      e. Juni
      f. Rintik
      g. Rindunya
      h. Pohon
      I. Berbunga
      j. Bijak
      k. Akan

      Struktur fonem dari suku kata terbuka:
      a. Ada: (a-da), fonem: /a/ /d/ /a/
      b. Lebih: (le-bih), fonem: /l/ /e/ /b/ /i/ /h/
      c. Dari: (da-ri), fonem: /d/ /a/ /r/ /i/
      d. Hujan: (hu-jan), fonem: /h/ /u/ /j/ /a/ /n/
      e. Juni: (ju-ni), fonem: /j/ /u/ /n/ /i/
      f. Rintik: (rin-tik), fonem: /r/ /i/ /n/ /t/ /i/ /k/
      g. Rindunya: (rin-du-nya), fonem: /r/ /i/ /n/ /d/ /u/ /n/ /y/ /a/
      h. Pohon: (po-hon), fonem: /p/ /o/ /h/ /o/ /n/
      I. Berbunga: (ber-bu-nga), fonem: /b/ /e/ /r/ /b/ /u/ /n/ /g/ /a/
      j. Bijak: (bi-jak), fonem: /b/ /i/ /j/ /a/ /k/
      k. Akan: (a-kan), fonem: /a/ /k/ /a/ /n/

      3. Video membaca puisi telah dikumpulkan di flashdisk

      4. Jenis tulisan yang ada di dunia sangat beragam dan bisa dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan berbagai aspek. Beberapa jenis tulisan yang umum dikenal antara lain:
      a. Tulisan Abjad: Merupakan jenis tulisan yang menggunakan huruf-huruf abjad sebagai lambang bunyi. Contohnya adalah bahasa Inggris, bahasa Prancis, dan bahasa Spanyol.
      b. Tulisan Silabis: Menggunakan lambang-lambang untuk mewakili suku kata, bukan bunyi individu. Contohnya adalah bahasa Jepang dan bahasa Thai.
      c. Tulisan Logografis: Setiap karakter atau lambang mewakili sebuah kata atau arti secara keseluruhan. Contohnya adalah bahasa Cina dan bahasa Mesir kuno.
      d. Tulisan Aksara: Merupakan bentuk khusus dari tulisan logografis atau tulisan silabis. Contohnya adalah aksara Jawa dan aksara Devanagari.
      e. Tulisan Hieroglif: Sistem tulisan kuno yang menggunakan gambar atau simbol kompleks untuk mewakili kata atau makna.

      Tulisan bahasa Indonesia dapat dikategorikan sebagai tulisan fonemis karena menggunakan sistem abjad yang mewakili bunyi atau fonem bahasa tersebut. Tulisan fonemis memungkinkan lebih mudahnya hubungan antara bunyi dan tulisan tertulis. Setiap bunyi dalam bahasa Indonesia memiliki simbol huruf yang konsisten, sehingga memudahkan pelajar untuk membaca dan menulis dengan benar. Meskipun ada beberapa pengecualian dan aturan bahasa tertentu dalam bahasa Indonesia yang perlu dipahami, secara umum, sistem tulisan bahasa Indonesia cukup konsisten dan sesuai dengan sistem abjad.

      Hapus
  7. Nama:Yolanda sitoresmi purnomo
    Nim:A310220069
    2B
    1.) Nada
    ketika bunyi-bunyi segmental diucapkan selalu melibatkan nada, baik nada tinggi, sedang, maupun rendah. Hal ini desebabkan oleh adanya faktor ketegangan pita suara, arus udara, dan posisi pita suara ketika bunyi itu diucapkan.
    Tekanan
    ketika bunyi-bunyi segmental diucapkan pun tidak pernah lepas dari keras atau lemahnya bunyi. Hal ini disebabkan oleh keterlibatan energi otot ketika bunyi itu diucapkan.
    Durasi
    Bunyi-bunyi segmental juga dapat dibedakan dari panjang pendeknya ketika bunyi itu diucapkan. Bunyi panjang untuk vokoid diberi tanda satuan mora, yaitu satuan waktu pengucapan, dengan tanda titik.
    Jeda
    Adalah pemutusan suatu arus bunyi-bunyi segmental ketika diujarkan oleh penutur. Sebagai akibatnya, akan terjadi kesenyapan di antara bunyi-bunyi yang terputus itu. Kesenyapan itu bisa berapa di posisi awal, tegah, dan akhir ujaran
    2.) Judul puisi : senja
    Senja
    Di ufuk barat senja berwarna merah
    Memudar perlahan di pelupuk mata
    Angin berbisik sayup-sayup menyapa
    Semburat cahaya memeluk jingga

    Dalam hening malam yang mendalam
    Gemintang bersinar di kegelapan langit
    Detak jantung mengalun syahdu
    Dalam irama alam yang sepi
    Kata-kata yang bersuku kata terbuka
    a. senja
    b. berwarna
    c. mata
    d. menyapa
    e. jingga
    f. cahaya
    g. syahdu
    h. irama
    i. sepi

    Struktur fonem dari kata yang bersuku kata terbuka:
    o senja (sen-ja):
     /s/ /e/ /n/ /j/ /a/
    o berwarna (ber-war-na):
     /b/ /e/ /r/ /w/ /a/ /r/ /n/ /a/
    o mata (ma-ta):
     /m/ /a/ /t/ /a/
    o sayup (sa-yup):
     /s/ /a/ /j/ /u/ /p/
    o jingga (jing-ga):
     /j/ /i/ /ŋ/ /g/ /a/
    o menyapa (me-nya-pa):
     /m/ /e/ /n/ /y/ /a/ /p/ /a/
    o syahdu (syah-du):
     /s/ /y/ /a/ /h/ /d/ /u/
    o irama (i-rama):
     /i/ /r/ /a/ /m/ /a/
    o sepi (se-pi)
     /s/ /e/ /p/ /i/
    3.) Puisi yang ada di Facebook
    Judul: Jejak Lelah
    Karya: Drs. Agus Budi Wahyudi, M.Hum
    Tertatih-tatih kaki kanan kaki kiri
    Langkah berat ke tujuan
    Ada apa ini?
    Lelah singgah
    Dan bisik malam nyaring di hati
    Ikhlas satu kata dalam diri

    Bulan terbit pada saatnya
    Begitu pula dukaku lukaku
    Turut serupa

    Lelah lebih dulu singgah
    Jika gundah gulana diri
    Bangkit satu kata semangat
    Setelah itu ada harapan tangan Sangat Khalik
    Mengubah keadaan
    Pembacaan puisi oleh saya ada di link Google Drive di bawah ini:
    4.) Jenis-jenis tulisan yang ada di dunia
    -Tulisan latin
    -Tulisan arab
    -Tulisan kanji
    -Tulisan tionghoa
    -Tulisan melayu
    Tulisan bahasa indonesia dikatakan fonemis karena dalam tulisan bahasa indonesia mengandung unsur fonem yang dapat membedakan maknanya.

    BalasHapus
  8. 1). Jenis fonem suprasegmental meliputi intonasi, tekanan, durasi, dan nada. Intonasi adalah pola nada dalam kalimat yang mempengaruhi makna dan ekspresi. Tekanan adalah tingkat kekuatan atau kerasnya pengucapan suatu suara dalam kata atau kalimat. Durasi adalah lamanya pengucapan suatu bunyi, kata, atau kalimat, yang bisa menimbulkan makna berbeda. Nada adalah ketinggian suara yang dapat membentuk makna dalam bahasa tertentu. Fonem-fonem ini penting dalam memahami artikulasi dan arti yang tepat dalam suatu bahasa.


    2). Di tengah hamparan bunga yang indah,
    Ku renungkan alam yang menawan,
    Dalam senyap, ku cipta sebuah syair,
    Mengalun indah bagai nyanyian.

    Duhai alam, pesona yang tiada tara,
    Rona-warna menghiasi sang waktu,
    Dalam suka, duka, kita menjalani,
    Kisah hidup, tak pernah terhenti.

    Kata-kata bersuku kata terbuka:
    1. di
    2. tengah
    3. bunga
    4. indah
    5. ku
    6. renungkan
    7. alam
    8. menawan
    9. sebuah
    10. syair
    11. indah
    12. bagai
    13. sang
    14. dalam
    15. suka
    16. kita
    17. hidup
    18. tak

    Struktur fonem dari beberapa kata bersuku kata terbuka tersebut:
    1. "di" - /di/ (fonem: /d/, /i/)
    2. "tengah" - /tɛŋah/ (fonem: /t/, /ɛ/, /ŋ/, /a/, /h/)
    3. "bunga" - /buŋa/ (fonem: /b/, /u/, /ŋ/, /a/)
    4. "indah" - /indah/ (fonem: /i/, /n/, /d/, /a/, /h/)
    5. "ku" - /ku/ (fonem: /k/, /u/)
    6. "renungkan" - /rənuŋkan/ (fonem: /r/, /ə/, /n/, /u/, /ŋ/, /k/, /a/, /n/)
    7. "alam" - /alam/ (fonem: /a/, /l/, /a/, /m/)
    8. "menawan" - /mənawan/ (fonem: /m/, /ə/, /n/, /a/, /w/, /a/, /n/)
    9. "sebuah" - /səbuah/ (fonem: /s/, /ə/, /b/, /u/, /a/, /h/)
    10. "syair" - /sjair/ (fonem: /s/, /j/, /a/, /i/, /r/)
    11. "indah" - /indah/ (fonem: /i/, /n/, /d/, /a/, /h/)
    12. "bagai" - /bagai/ (fonem: /b/, /a/, /g/, /a/, /i/)
    13. "sang" - /saŋ/ (fonem: /s/, /a/, /ŋ/)
    14. "dalam" - /dalam/ (fonem: /d/, /a/, /l/, /a/, /m/)
    15. "suka" - /suka/ (fonem: /s/, /u/, /k/, /a/)
    16. "kita" - /kita/ (fonem: /k/, /i/, /t/, /a/)
    17. "hidup" - /hidup/ (fonem: /h/, /i/, /d/, /u/, /p/)
    18. "tak" - /tak/ (fonem: /t/, /a/, /k/)

    Catatan: Penjelasan struktur fonem hanya mencakup fonem-fonem yang bersuku kata terbuka dalam puisi tersebut.


    3). Sudah dikumpulkan dalam flashdisk


    4). Di dunia, terdapat berbagai jenis tulisan yang digunakan untuk menuliskan bahasa-bahasa yang berbeda. Beberapa jenis tulisan yang ada di dunia antara lain:

    1. Abjad: Sistem penulisan yang menggunakan huruf-huruf sebagai simbol untuk bunyi-bunyi vokal dan konsonan dalam bahasa tertentu.

    2. Aksara: Sistem penulisan yang menggunakan lambang-lambang khusus untuk merepresentasikan konsonan, vokal, atau bahkan suku kata dalam bahasa tertentu.

    3. Sudah dikumpulkan dalam flashdisk

    4. Silabik: Sistem penulisan yang menggunakan lambang untuk merepresentasikan suku kata dalam bahasa tertentu.

    5. Piktografik: Sistem penulisan yang menggunakan gambar-gambar atau ikon-ikon untuk mewakili kata-kata atau ide.

    Tulisan bahasa Indonesia dikatakan sebagai tulisan fonemis karena bahasa Indonesia menggunakan sistem penulisan abjad. Dalam sistem abjad, setiap huruf mewakili bunyi atau fonem dalam bahasa tersebut. Artinya, huruf-huruf dalam tulisan bahasa Indonesia secara konsisten merepresentasikan bunyi-bunyi vokal dan konsonan yang ada dalam bahasa tersebut.

    BalasHapus
  9. Nama : Barkah Retno Intan Widyatmo
    NIM. : A310220049
    Kelas : 2B fonologi (UAS FONOLOGI)

    1). Jenis fonem suprasegmental meliputi intonasi, tekanan, durasi, dan nada. Intonasi adalah pola nada dalam kalimat yang mempengaruhi makna dan ekspresi. Tekanan adalah tingkat kekuatan atau kerasnya pengucapan suatu suara dalam kata atau kalimat. Durasi adalah lamanya pengucapan suatu bunyi, kata, atau kalimat, yang bisa menimbulkan makna berbeda. Nada adalah ketinggian suara yang dapat membentuk makna dalam bahasa tertentu. Fonem-fonem ini penting dalam memahami artikulasi dan arti yang tepat dalam suatu bahasa.


    2). Di tengah hamparan bunga yang indah,
    Ku renungkan alam yang menawan,
    Dalam senyap, ku cipta sebuah syair,
    Mengalun indah bagai nyanyian.

    Duhai alam, pesona yang tiada tara,
    Rona-warna menghiasi sang waktu,
    Dalam suka, duka, kita menjalani,
    Kisah hidup, tak pernah terhenti.

    Kata-kata bersuku kata terbuka:
    1. di
    2. tengah
    3. bunga
    4. indah
    5. ku
    6. renungkan
    7. alam
    8. menawan
    9. sebuah
    10. syair
    11. indah
    12. bagai
    13. sang
    14. dalam
    15. suka
    16. kita
    17. hidup
    18. tak

    Struktur fonem dari beberapa kata bersuku kata terbuka tersebut:
    1. "di" - /di/ (fonem: /d/, /i/)
    2. "tengah" - /tɛŋah/ (fonem: /t/, /ɛ/, /ŋ/, /a/, /h/)
    3. "bunga" - /buŋa/ (fonem: /b/, /u/, /ŋ/, /a/)
    4. "indah" - /indah/ (fonem: /i/, /n/, /d/, /a/, /h/)
    5. "ku" - /ku/ (fonem: /k/, /u/)
    6. "renungkan" - /rənuŋkan/ (fonem: /r/, /ə/, /n/, /u/, /ŋ/, /k/, /a/, /n/)
    7. "alam" - /alam/ (fonem: /a/, /l/, /a/, /m/)
    8. "menawan" - /mənawan/ (fonem: /m/, /ə/, /n/, /a/, /w/, /a/, /n/)
    9. "sebuah" - /səbuah/ (fonem: /s/, /ə/, /b/, /u/, /a/, /h/)
    10. "syair" - /sjair/ (fonem: /s/, /j/, /a/, /i/, /r/)
    11. "indah" - /indah/ (fonem: /i/, /n/, /d/, /a/, /h/)
    12. "bagai" - /bagai/ (fonem: /b/, /a/, /g/, /a/, /i/)
    13. "sang" - /saŋ/ (fonem: /s/, /a/, /ŋ/)
    14. "dalam" - /dalam/ (fonem: /d/, /a/, /l/, /a/, /m/)
    15. "suka" - /suka/ (fonem: /s/, /u/, /k/, /a/)
    16. "kita" - /kita/ (fonem: /k/, /i/, /t/, /a/)
    17. "hidup" - /hidup/ (fonem: /h/, /i/, /d/, /u/, /p/)
    18. "tak" - /tak/ (fonem: /t/, /a/, /k/)

    Catatan: Penjelasan struktur fonem hanya mencakup fonem-fonem yang bersuku kata terbuka dalam puisi tersebut.


    3). BUTIRAN EMBUN

    Malam ini butiran embun sudah mulai turun
    Sepi lengang jalan serupa hati
    Yang kini kian lama turuti larut
    Seandainya kekasih di samping
    Kekuatan kumiliki sempurna

    Kini sebanyak embun turun
    Hanya mampu meniup mimpi
    Dan di pagar besi depan rumah
    Masih ada bayangan dirimu
    Saat semua serba waspada


    4). Di dunia, terdapat berbagai jenis tulisan yang digunakan untuk menuliskan bahasa-bahasa yang berbeda. Beberapa jenis tulisan yang ada di dunia antara lain:

    1. Abjad: Sistem penulisan yang menggunakan huruf-huruf sebagai simbol untuk bunyi-bunyi vokal dan konsonan dalam bahasa tertentu.

    2. Aksara: Sistem penulisan yang menggunakan lambang-lambang khusus untuk merepresentasikan konsonan, vokal, atau bahkan suku kata dalam bahasa tertentu.

    3. Logogram: Sistem penulisan yang menggunakan lambang-lambang untuk merepresentasikan kata-kata atau makna tertentu, bukan bunyi bahasa.

    4. Silabik: Sistem penulisan yang menggunakan lambang untuk merepresentasikan suku kata dalam bahasa tertentu.

    5. Piktografik: Sistem penulisan yang menggunakan gambar-gambar atau ikon-ikon untuk mewakili kata-kata atau ide.

    Tulisan bahasa Indonesia dikatakan sebagai tulisan fonemis karena bahasa Indonesia menggunakan sistem penulisan abjad. Dalam sistem abjad, setiap huruf mewakili bunyi atau fonem dalam bahasa tersebut. Artinya, huruf-huruf dalam tulisan bahasa Indonesia secara konsisten merepresentasikan bunyi-bunyi vokal dan konsonan yang ada dalam bahasa tersebut.

    BalasHapus
  10. UAS FONOLOGI 2B
    Nama : Nadia Putri Prastikha
    NIM : A310220058
    Kelas : 2B

    1. Jenis fonem suprasegmental
    1. Nada
    Menurut Muslich (2010) ketika bunyi-bunyi segmental diucapkan selalu melibatkan nada, baik nada tinggi, sedang, maupun rendah. Hal ini desebabkan oleh adanya faktor ketegangan pita suara, arus udara, dan posisi pita suara ketika bunyi itu diucapkan. Makin tegang pita suara, yang disebabkan oleh kenaikan arus udara dari paru-paru, makin tinggi pula nada bunyi tersebut. Begitu juga, posisi pita suara. Pita suara yang bergetar lebih cepat akan menentukan tinggi nada suara ketika berfonasi.
    2. Tekanan
    Muslich (2010) menyatakan bahwa ketika bunyi-bunyi segmental diucapkan pun tidak pernah lepas dari keras atau lemahnya bunyi. Hal ini disebabkan oleh keterlibatan energi otot ketika bunyi itu diucapkan. Suatu bunyi dikatakan mendapat tekanan apabila energi otot yang dikeluarkan lebih besar ketika bunyi itu diucapkan. Sebaliknya, suatu bunyi dikatakan tidak medapat tekanan apabila energi otot yang dikeluarkan lebih kecil ketika bunyi itu diucapkan.
    3. Durasi
    Bunyi-bunyi segmental juga dapat dibedakan dari panjang pendeknya ketika bunyi itu diucapkan. Bunyi panjang untuk vokoid diberi tanda satuan mora, yaitu satuan waktu pengucapan, dengan tanda titik.
    4. Jeda
    Menurut Muslich (2010) yang dimaksud dengan penghentian adalah pemutusan suatu arus bunyi-bunyi segmental ketika diujarkan oleh penutur. Sebagai akibatnya, akan terjadi kesenyapan di antara bunyi-bunyi yang terputus itu. Kesenyapan itu bisa berapa di posisi awal, tegah, dan akhir ujaran. Sedangka Chaer (2009) menjelaskan jeda atau persendian berkenaan dengan hentian bunyi dalam arus ujaran. Disebut jeda karena adanya hentian itu, dan disebut persendian karena di tempat perhentian itulah terjandinya persambungan dua segmen ujaran.

    2. Kutipan Puisi
    Menyerah
    Aku kini harus menyerah
    Sudah kucoba bertahan namun tak kuasa
    Karenanya Aku harus menyerah
    Besar harapanku untuk dapat bertahan namun hati tak dapat juga menerima
    Aku ini harus menyerah
    Rasa sakit telah terlalu parah hingga membuat hatiku pecah dan bergelimang darah
    Dan perasaanku menjadi porak-poranda
    Aku menjadi harus menyerah
    Kan kututup setiap lembar kisah serta mimpi-mimpi indah hidup ini
    Cukup sudah sampai disini,
    aku menyerah
    a. Kata-kata yang bersuku kata terbuka
    Aku, kini, kucoba, kuasa, karenanya, harapanku, hati, juga, menerima, ini, rasa,terlalu, hingga, hatiku, perasaanku, poranda, menjadi, serta, mimpi, sampai, disini
    b. Struktur fonem dari kata yang bersuku kata terbuka
    Aku: /a/ /k/ /u/
    Kini: /k/ /i/ /n/ /i/
    Kucoba: /k/ /u/ /c/ /o/ /b/ /a/
    Kuasa: /k/ /u/ /a/ /s/ /a/
    Karenanya: /k/ /a/ /r/ /e/ /n/ /a/ /n/ /y/ /a/
    Harapanku: /h/ /a/ /r/ /a/ /p/ /a/ /n/ /k/ /u/
    Hati: /h/ /a/ /t/ /i/
    Juga: /j/ /u/ /g/ /a/
    Menerima: /m/ /e/ /n/ /e/ /r/ /i/ /m/ /a/
    Ini: /i/ /n/ /i/
    Rasa: /r/ /a/ /s/ /a/
    Terlalu: /t/ /e/ /r/ /l/ /a/ /l/ /u/
    Hingga: /h/ /i/ /n/ /g/ /g/ /a/
    Hatiku: /h/ /a/ /t/ /i/ /k/ /u/
    Perasaanku: /p/ /e/ /r/ /a/ /s/ /a/ /a/ /n/ /k/ /u/
    Poranda: /p/ /o/ /r/ /a/ /n/ /d/ /a/
    Menjadi: /m/ /e/ /n/ /j/ /a/ /d/ /i/
    Serta: /s/ /e/ /r/ /t/ /a/
    Mimpi: /m/ /i/ /m/ /p/ /i/
    Sampai: /s/ /a/ /m/ /p/ /a/ /i/
    Disini: /d/ /i/ /s/ /i/ /n/ /i/

    3. Pembacaan puisi sudah dikerjakan dan dikumpulkan kepada penanggung jawab kelas

    4. a. Jenis tulisan yang ada di dunia: Abjad, Aksara, Logogram, Silabik, Piktografik
    b. Tulisan bahasa Indonesia dikatakan sebagai tulisan fonemis karena bahasa Indonesia menggunakan sistem penulisan abjad. Dalam sistem abjad, setiap huruf mewakili bunyi atau fonem dalam bahasa tersebut. Artinya, huruf-huruf dalam tulisan bahasa Indonesia secara konsisten merepresentasikan bunyi-bunyi vokal dan konsonan yang ada dalam bahasa tersebut.

    BalasHapus
  11. UAS FONOLOGI 2B
    Nama : Gendhis Ananda Dewanti
    NIM : A310220073
    Kelas : 2B

    1. Jenis fonem suprasegmental
    1. Nada
    bunyi-bunyi segmental diucapkan selalu melibatkan nada, baik nada tinggi, sedang, maupun rendah. Hal ini desebabkan oleh adanya faktor ketegangan pita suara, arus udara, dan posisi pita suara ketika bunyi itu diucapkan. Makin tegang pita suara, yang disebabkan oleh kenaikan arus udara dari paru-paru, makin tinggi pula nada bunyi tersebut. Begitu juga, posisi pita suara. Pita suara yang bergetar lebih cepat akan menentukan tinggi nada suara ketika berfonasi.
    2. Tekanan
    Muslich (2010) menyatakan bahwa ketika bunyi-bunyi segmental diucapkan pun tidak pernah lepas dari keras atau lemahnya bunyi. Hal ini disebabkan oleh keterlibatan energi otot ketika bunyi itu diucapkan. Suatu bunyi dikatakan mendapat tekanan apabila energi otot yang dikeluarkan lebih besar ketika bunyi itu diucapkan. Sebaliknya, suatu bunyi dikatakan tidak medapat tekanan apabila energi otot yang dikeluarkan lebih kecil ketika bunyi itu diucapkan.
    3. Durasi
    Bunyi-bunyi segmental juga dapat dibedakan dari panjang pendeknya ketika bunyi itu diucapkan. Bunyi panjang untuk vokoid diberi tanda satuan mora, yaitu satuan waktu pengucapan, dengan tanda titik.
    4. Jeda
    Menurut Muslich (2010) yang dimaksud dengan penghentian adalah pemutusan suatu arus bunyi-bunyi segmental ketika diujarkan oleh penutur. Sebagai akibatnya, akan terjadi kesenyapan di antara bunyi-bunyi yang terputus itu. Kesenyapan itu bisa berapa di posisi awal, tegah, dan akhir ujaran. Sedangka Chaer (2009) menjelaskan jeda atau persendian berkenaan dengan hentian bunyi dalam arus ujaran. Disebut jeda karena adanya hentian itu, dan disebut persendian karena di tempat perhentian itulah terjandinya persambungan dua segmen ujaran.

    2. Kutipan Puisi
    Menyerah
    Aku kini harus menyerah
    Sudah kucoba bertahan namun tak kuasa
    Karenanya Aku harus menyerah
    Besar harapanku untuk dapat bertahan namun hati tak dapat juga menerima
    Aku ini harus menyerah
    Rasa sakit telah terlalu parah hingga membuat hatiku pecah dan bergelimang darah
    Dan perasaanku menjadi porak-poranda
    Aku menjadi harus menyerah
    Kan kututup setiap lembar kisah serta mimpi-mimpi indah hidup ini
    Cukup sudah sampai disini,
    aku menyerah
    a. Kata-kata yang bersuku kata terbuka
    Aku, kini, kucoba, kuasa, karenanya, harapanku, hati, juga, menerima, ini, rasa,terlalu, hingga, hatiku, perasaanku, poranda, menjadi, serta, mimpi, sampai, disini
    b. Struktur fonem dari kata yang bersuku kata terbuka
    Aku: /a/ /k/ /u/
    Kini: /k/ /i/ /n/ /i/
    Kucoba: /k/ /u/ /c/ /o/ /b/ /a/
    Kuasa: /k/ /u/ /a/ /s/ /a/
    Karenanya: /k/ /a/ /r/ /e/ /n/ /a/ /n/ /y/ /a/
    Harapanku: /h/ /a/ /r/ /a/ /p/ /a/ /n/ /k/ /u/
    Hati: /h/ /a/ /t/ /i/
    Juga: /j/ /u/ /g/ /a/
    Menerima: /m/ /e/ /n/ /e/ /r/ /i/ /m/ /a/
    Ini: /i/ /n/ /i/
    Rasa: /r/ /a/ /s/ /a/
    Terlalu: /t/ /e/ /r/ /l/ /a/ /l/ /u/
    Hingga: /h/ /i/ /n/ /g/ /g/ /a/
    Hatiku: /h/ /a/ /t/ /i/ /k/ /u/
    Perasaanku: /p/ /e/ /r/ /a/ /s/ /a/ /a/ /n/ /k/ /u/
    Poranda: /p/ /o/ /r/ /a/ /n/ /d/ /a/
    Menjadi: /m/ /e/ /n/ /j/ /a/ /d/ /i/
    Serta: /s/ /e/ /r/ /t/ /a/
    Mimpi: /m/ /i/ /m/ /p/ /i/
    Sampai: /s/ /a/ /m/ /p/ /a/ /i/
    Disini: /d/ /i/ /s/ /i/ /n/ /i/

    3. Pembacaan puisi sudah dikerjakan dan dikumpulkan kepada penanggung jawab kelas

    4. a. Jenis tulisan yang ada di dunia: Abjad, Aksara, Logogram, Silabik, Piktografik
    b. Tulisan bahasa Indonesia dikatakan sebagai tulisan fonemis karena bahasa Indonesia menggunakan sistem penulisan abjad. Dalam sistem abjad, setiap huruf mewakili bunyi atau fonem dalam bahasa tersebut. Artinya, huruf-huruf dalam tulisan bahasa Indonesia secara konsisten merepresentasikan bunyi-bunyi vokal dan konsonan yang ada dalam bahasa tersebut.

    BalasHapus
  12. Nama : Hanifah Nur Aini
    Nim : A310220067
    Kelas : B
    Mata Kuliah : Fonologi Bahasa Indonesia

    1.Fonem suprasegmental adalah suatu unsur dalam fonologi yang melampaui batas-batas fonem individual. Biasanya, ini mencakup elemen-elemen seperti tekanan, nada, dan durasi. Berikut adalah beberapa jenis fonem suprasegmental:

    Intonasi: adalah naik dan turunnya nada suara dalam kalimat. Intonasi dapat mempengaruhi arti dan tujuan dari suatu kalimat. Misalnya, pernyataan dan pertanyaan dalam banyak bahasa biasanya dibedakan melalui intonasi.

    Stress atau Tekanan: adalah penekanan lebih pada satu suku kata dalam suatu kata. Dalam beberapa bahasa, stres dapat membedakan arti kata. Misalnya dalam bahasa Inggris, 'content' (berarti isi) dan 'content' (berarti puas) dibedakan oleh letak tekanan suaranya.

    Pitch atau Nada: adalah tinggi rendahnya suara yang dihasilkan. Pitch bisa digunakan untuk membuat perbedaan makna dalam bahasa tonal seperti Mandarin dan Thai.

    Durasi: adalah lama pendeknya bunyi dalam suatu kata. Misalnya, dalam bahasa Jepang, durasi suku kata dapat mengubah makna kata, seperti /ka/ (he) dan /ka:/ (mosquito).

    Volume: sejauh mana keras atau lembut suara dapat juga mempengaruhi arti dalam beberapa konteks, walaupun ini kurang umum.

    Juncture atau Sambungan: adalah pengaturan bunyi atau kata yang satu dengan lainnya dalam suatu ujaran atau kalimat.

    Fonem-fonem suprasegmental ini memainkan peran penting dalam banyak bahasa di dunia dan dapat secara drastis mempengaruhi arti dan interpretasi suatu kalimat atau frasa.



    2. Sebuah puisi berjudul "Cahaya Bulan" yang akan saya analisis:

    "Cahaya bulan di malam hari,
    Mencerahkan jiwa yang sepi,
    Berteman dengan bintang-bintang,
    Menuntun mimpi ke langit tinggi."

    Dalam puisi ini, kata-kata yang bersuku kata terbuka adalah:

    "cahaya"
    "bulan"
    "di"
    "malam"
    "hari"
    "jiwa"
    "yang"
    "sepi"
    "berteman"
    "dengan"
    "bintang-bintang"
    "mimpi"
    "ke"
    "langit"
    "tinggi"

    Struktur fonem dari kata-kata tersebut adalah sebagai berikut:

    "cahaya" : /c/ /a/ /h/ /a/ /ya/
    "bulan" : /b/ /u/ /l/ /an/
    "di" : /d/ /i/
    "malam" : /m/ /a/ /l/ /am/
    "hari" : /h/ /a/ /r/ /i/
    "jiwa" : /j/ /i/ /w/ /a/
    "yang" : /y/ /a/ /ng/
    "sepi" : /s/ /e/ /p/ /i/
    "berteman" : /b/ /e/ /r/ /t/ /e/ /m/ /an/
    "dengan" : /d/ /e/ /ng/ /an/
    "bintang-bintang" : /b/ /i/ /n/ /t/ /a/ /ng/ - /b/ /i/ /n/ /t/ /a/ /ng/
    "mimpi" : /m/ /i/ /m/ /p/ /i/
    "ke" : /k/ /e/
    "langit" : /l/ /a/ /ng/ /i/ /t/
    "tinggi" : /t/ /i/ /ng/ /g/ /i/



    3. Telah dikumpulkan didalam flashdisk.



    4.Ada berbagai jenis sistem tulisan yang digunakan di seluruh dunia. Berikut adalah beberapa di antaranya:

    1. Abugida, contoh: Devanagari (digunakan dalam bahasa Sanskerta dan Hindi), Amharik, dan bahasa-bahasa Dravida.
    Alfabet, contoh: Latin (digunakan dalam bahasa Inggris, Indonesia, dan banyak bahasa lainnya), Yunani, Cyrillic (digunakan dalam bahasa Rusia), dan Arab.

    2. Logografis, contoh: Hanzi (digunakan dalam bahasa Mandarin), Kanji (digunakan dalam bahasa Jepang).

    3. Abjad, contoh: Ibrani dan Arab.

    4. Silabis, contoh: Hiragana dan Katakana (keduanya digunakan dalam bahasa Jepang), Cherokee.
    Mengenai pertanyaan kedua, tulisan dalam bahasa Indonesia dikatakan sebagai tulisan fonemis karena setiap simbol atau huruf yang digunakan dalam bahasa tersebut mewakili satu suara atau fonem. Misalnya, 'a' mewakili /a/, 'b' mewakili /b/, dan seterusnya. Ini memudahkan dalam pembelajaran dan pengucapan karena setiap huruf konsisten mewakili satu suara tertentu, tidak seperti dalam beberapa bahasa lain di mana satu huruf bisa memiliki banyak suara atau pengucapan yang berbeda.

    BalasHapus
  13. NAMA: DENY SUTOMO
    NIM: A310220057
    KELAS:2 B

    1. Jenis jenis fonem Suprasegmental
    a.Tekanan adalah suatu jenis unsur suprasegmental yang ditandai oleh keras lembutnya arus ujaran.
    b. Durasi adalah suatu jenis unsur suprasegmental yang ditandai oleh panjang pendeknya waktu yang diperlukan untuk mengucapkan sebuah segmen yang dapat membedakan arti bila bersifat fonemis atau ( durasi distingtif).
    c.Nada adalah suatu jenis unsur suprasegmental yang ditandai tinggi – rendahnya arus ujaran.
    d.Aksen terbentuk dari faktor tekanan atau nada, sehingga terdapat dua aksen yaitu aksen tekanan dan aksen nada.
    2. Di pagi yang cerah bersinar mentari,
    Aku berjalan di bawah pohon rindang.
    Angin sepoi-sepoi meniup lembut,
    Membawa pesan asmara yang kian mendalam.
    Saat kutatap bunga-bunga berwarna,
    Mereka berkisah tentang cinta yang abadi.
    Suara burung-burung berdendang riang,
    Menambah indah suasana pagi ini.

    Kuayunkan hati yang penuh dengan rasa,
    Kepada dirimu yang kucinta sepenuh hati.
    Kau hadir bagai bintang di langit malam,
    Menyinari jalan hidupku dengan bahagia.
    Kata-kata yang bersuku kata terbuka dalam puisi ini antara lain: pagi, cerah, mentari, angin, sepoi-sepoi, lembut, pesan, asmara, bunga, cinta, suara, burung, dendang, riang, indah, hati, penuh, rasa, dirimu, cinta, bintang, langit, malam, jalan, hidupku, bahagia.
    Struktur fonem dari kata yang bersuku kata terbuka adalah sebagai za
    "pagi" terdiri dari fonem /pa-gi/.
    "cerah" terdiri dari fonem /ce-rah/.
    "mentari" terdiri dari fonem /men-ta-ri/.
    "angin" terdiri dari fonem /an-gin/.
    "sepoi-sepoi" terdiri dari fonem /se-poi-se-poi/.
    "lembut" terdiri dari fonem /lem-but/.
    "pesan" terdiri dari fonem /pe-san/.
    "asmara" terdiri dari fonem /as-ma-ra/.
    "bunga" terdiri dari fonem /bun-ga/.
    "cinta" terdiri dari fonem /cin-ta/.
    "suara" terdiri dari fonem /su-a-ra/.
    "burung" terdiri dari fonem /bu-rung/.
    "dendang" terdiri dari fonem /den-dang/.
    "riang" terdiri dari fonem /ri-ang/.
    "indah" terdiri dari fonem /in-dah/.
    "hati" terdiri dari fonem /ha-ti/.
    "penuh" terdiri dari fonem /pe-nuh/.
    "rasa" terdiri dari fonem /ra-sa/.
    "dirimu" terdiri dari fonem /di-ri-mu/.
    "cinta" terdiri dari fonem /cin-ta/.
    "bintang" terdiri dari fonem /bin-tang/.
    "langit" terdiri dari fonem /lang-it/.
    "malam" terdiri dari fonem /ma-lam/.
    "jalan" terdiri dari fonem /ja-lan/.
    "hidupku" terdiri dari fonem /hi-dup-ku/.
    "bahagia" terdiri dari fonem /ba-ha-gi-a/.
    3. Puisi yang ada di Facebook
    Judul: Bersama Usia
    Karya: Drs. Agus Budi Wahyudi, M.Hum
    Kita mulai bimbang
    Adakah waktu bisa dikembalikan
    Sebab yang ada sudah tiada
    Hanya kisah dan kenang
    Bila foto muda di pajang itu sudah berlalu.
    Tubuh langsing itu dulu
    Rasa manja meraja
    Kisi usia bicara
    Ah sudah waktu sadar
    Kini doa untuk junjunganku
    4. Jenis-jenis tulisan yang ada di dunia:
    1.Abjad: Sistem tulisan di mana setiap huruf mewakili satu atau lebih bunyi
    (fonem) dalam bahasa tersebut. Contoh: Alfabet bahasa Inggris, Abjad bahasa
    Indonesia.
    2.Silsilah: Sistem tulisan berbasis konsonan yang banyak digunakan di bahasa-
    bahasa Semitik seperti bahasa Arab dan bahasa Ibrani.
    3.Aksara: Sistem tulisan di mana setiap aksara mewakili suku kata atau bahkan
    kata-kata secara keseluruhan. Contoh: Aksara Jawa, Aksara Devanagari
    (digunakan dalam bahasa Hindi).
    4.Hanzi: Sistem tulisan karakter yang digunakan dalam bahasa Mandarin.
    5.Logogram: Sistem tulisan di mana setiap karakter mewakili kata atau makna
    tertentu. Contoh: Hieroglif Mesir, Emoji.
    Tulisan bahasa Indonesia dianggap sebagai tulisan fonemis karena sistem penulisannya mengikuti prinsip satu huruf mewakili satu bunyi atau fonem. Artinya, dalam bahasa Indonesia, setiap huruf pada umumnya memiliki satu bunyi yang konsisten dan terdapat hubungan yang jelas antara bunyi lisan dengan huruf yang digunakan untuk merepresentasikannya.

    BalasHapus
  14. Nama: Wisnu Adwitia
    NIM: A310220054
    Kelas: B
    1. Jenis jenis fonem Suprasegmental
    a.Tekanan adalah suatu jenis unsur suprasegmental yang ditandai oleh keras lembutnya arus ujaran.
    b. Durasi adalah suatu jenis unsur suprasegmental yang ditandai oleh panjang pendeknya waktu yang diperlukan untuk mengucapkan sebuah segmen yang dapat membedakan arti bila bersifat fonemis atau ( durasi distingtif).
    c.Nada adalah suatu jenis unsur suprasegmental yang ditandai tinggi – rendahnya arus ujaran.
    d.Aksen terbentuk dari faktor tekanan atau nada, sehingga terdapat dua aksen yaitu aksen tekanan dan aksen nada.
    2. “Hujan Bulan Juni” karya Sapardi Djoko Damono.

    Tak ada yang lebih tabah
    Dari hujan bulan juni
    Dirahasiakan rintik rindunya
    Kepada pohon berbunga itu

    Tak ada yang lebih bijak
    Dari hujan di bulan Juni
    Dihapuskan jejak-jejak kakinya
    Yang ragu-ragu di jalan itu

    Tak ada yang lebih arif
    Dari hujan bulan juni
    Dibiarkan yang tak terucapkan
    Diserap akan pohon bunga itu

    Kata-kata yang bersuku kata terbuka:
    a. Ada
    b. Lebih
    c. Dari
    d. Hujan
    e. Juni
    f. Rintik
    g. Rindunya
    h. Pohon
    I. Berbunga
    j. Bijak
    k. Akan

    Struktur fonem dari suku kata terbuka:
    a. Ada: (a-da), fonem: /a/ /d/ /a/
    b. Lebih: (le-bih), fonem: /l/ /e/ /b/ /i/ /h/
    c. Dari: (da-ri), fonem: /d/ /a/ /r/ /i/
    d. Hujan: (hu-jan), fonem: /h/ /u/ /j/ /a/ /n/
    e. Juni: (ju-ni), fonem: /j/ /u/ /n/ /i/
    f. Rintik: (rin-tik), fonem: /r/ /i/ /n/ /t/ /i/ /k/
    g. Rindunya: (rin-du-nya), fonem: /r/ /i/ /n/ /d/ /u/ /n/ /y/ /a/
    h. Pohon: (po-hon), fonem: /p/ /o/ /h/ /o/ /n/
    I. Berbunga: (ber-bu-nga), fonem: /b/ /e/ /r/ /b/ /u/ /n/ /g/ /a/
    j. Bijak: (bi-jak), fonem: /b/ /i/ /j/ /a/ /k/
    k. Akan: (a-kan), fonem: /a/ /k/ /a/ /n/
    3. Video membaca puisi telah dikumpulkan di flashdisk

    4. Jenis tulisan yang ada di dunia sangat beragam dan bisa dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan berbagai aspek. Beberapa jenis tulisan yang umum dikenal antara lain:
    a. Tulisan Abjad: Merupakan jenis tulisan yang menggunakan huruf-huruf abjad sebagai lambang bunyi. Contohnya adalah bahasa Inggris, bahasa Prancis, dan bahasa Spanyol.
    b. Tulisan Silabis: Menggunakan lambang-lambang untuk mewakili suku kata, bukan bunyi individu. Contohnya adalah bahasa Jepang dan bahasa Thai.
    c. Tulisan Logografis: Setiap karakter atau lambang mewakili sebuah kata atau arti secara keseluruhan. Contohnya adalah bahasa Cina dan bahasa Mesir kuno.
    d. Tulisan Aksara: Merupakan bentuk khusus dari tulisan logografis atau tulisan silabis. Contohnya adalah aksara Jawa dan aksara Devanagari.
    e. Tulisan Hieroglif: Sistem tulisan kuno yang menggunakan gambar atau simbol kompleks untuk mewakili kata atau makna.

    Tulisan bahasa Indonesia dapat dikategorikan sebagai tulisan fonemis karena menggunakan sistem abjad yang mewakili bunyi atau fonem bahasa tersebut. Tulisan fonemis memungkinkan lebih mudahnya hubungan antara bunyi dan tulisan tertulis. Setiap bunyi dalam bahasa Indonesia memiliki simbol huruf yang konsisten, sehingga memudahkan pelajar untuk membaca dan menulis dengan benar. Meskipun ada beberapa pengecualian dan aturan bahasa tertentu dalam bahasa Indonesia yang perlu dipahami, secara umum, sistem tulisan bahasa Indonesia cukup konsisten dan sesuai dengan sistem abjad.

    BalasHapus
  15. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. https://drive.google.com/drive/folders/1PQSKADcZCLFwUQcE6BJy9IkLW65Baivi?usp=drive_link

      Hapus
  16. UAS FONOLOGI
    PIPIN SRI LESTARI
    A310220078
    2B

    1. Jenis fonem supragmental meliputi intonasi, tekanan, durasi, dan nada.
    Intonasi adalah pola nada dalam kalimat yang mempengaruhi makna dan ekspresi.
    Tekanan adalah tingkat kekuatan atau kerasnya pengucapan suatu suara dalam kata atau kalimat.
    Durasi adalah lamanya pengucapan suatu bunyi, kata atau kalimat yang bisa menimbulkan makna berbeda.
    Nada adalah ketinggian suara yang dapat membentuk makna dalam bahasa tertentu. Fonem fonem ini penting dalam memahami artikulasi dan arti yang tepat dalam suatu bahasa.

    2. "Malam kurindu"
    Angin malam semerbak
    Wangi bunga dalam hening khayalan asmara
    Hatiku rawan menanti kehadiran
    Dewi malam pancaran bahagia
    Kuingin selamanya
    Mendambakan Khayalanku
    Tuk kau juwita dalam hening dalam lamunan menanti
    Kedatanganmu dewi malam ku ingin selamanya
    Mendambakan khayalan untuk Juwita
    Selamat tidur untuk temani
    Mlam kurindu

    Kata kata bersuku kata terbuka:
    Di, ku, malam, rindu, dalam, tengah.

    Struktur fonem dari beberapa kata bersuku kata terbuka tersebut:
    1."di"-/di/ (fonem:/d/, /i/)
    2."ku"-/ku/ (fonem:/k/, /u/)
    3. "malam"-/malam/ (fonem:/m/, /a/, /l/, /a/, /m/)
    4. "rindu" -/rindu/ (fonem:/r/, /i/, /n/, /d/, /u/)
    5. "dalam" -/dalam/ (fonem: /d/, /a/, /l/, /a/, /m/)
    6. "tengah" -/tengah/ (fonem: /t/, /e/, /n/, /g/, /a/, /h/)

    3. Sudah dikumpulkan dalam satu flashdish oleh penanggung jawab kelas 2B.

    4. Beberapa jenis tulisan yang ada di dunia antara lain:
    Abjad, Aksara, Logogram, Silabik, Piktografik
    Rulisan abahasa indonesia dikatakan sebagai tulisan fonemis karena bahasa Indonesia menggunakan sistem penulisan abjad. Dalam sistem abjad, setiap huruf mewakili bunyi fonem dalam bahasa tersebut.Artinya, huruf huruf dalam tulisan bahasaIndonesia secara konsisten memeperesentasikan bunyi bunyi vokal dan konsoanan yang ada dalam bahasa tersebut.

    BalasHapus
  17. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  18. UAS FONOLOGI 2B
    Nama : Danila Febiolani
    NIM : A310220048
    Kelas : 2B

    1. Jenis fonem suprasegmental
    1. Nada
    bunyi-bunyi segmental diucapkan selalu melibatkan nada, baik nada tinggi, sedang, maupun rendah. Hal ini desebabkan oleh adanya faktor ketegangan pita suara, arus udara, dan posisi pita suara ketika bunyi itu diucapkan. Makin tegang pita suara, yang disebabkan oleh kenaikan arus udara dari paru-paru, makin tinggi pula nada bunyi tersebut. Begitu juga, posisi pita suara. Pita suara yang bergetar lebih cepat akan menentukan tinggi nada suara ketika berfonasi.
    2. Tekanan
    Muslich (2010) menyatakan bahwa ketika bunyi-bunyi segmental diucapkan pun tidak pernah lepas dari keras atau lemahnya bunyi. Hal ini disebabkan oleh keterlibatan energi otot ketika bunyi itu diucapkan. Suatu bunyi dikatakan mendapat tekanan apabila energi otot yang dikeluarkan lebih besar ketika bunyi itu diucapkan. Sebaliknya, suatu bunyi dikatakan tidak medapat tekanan apabila energi otot yang dikeluarkan lebih kecil ketika bunyi itu diucapkan.
    3. Durasi
    Bunyi-bunyi segmental juga dapat dibedakan dari panjang pendeknya ketika bunyi itu diucapkan. Bunyi panjang untuk vokoid diberi tanda satuan mora, yaitu satuan waktu pengucapan, dengan tanda titik.
    4. Jeda
    Menurut Muslich (2010) yang dimaksud dengan penghentian adalah pemutusan suatu arus bunyi-bunyi segmental ketika diujarkan oleh penutur. Sebagai akibatnya, akan terjadi kesenyapan di antara bunyi-bunyi yang terputus itu. Kesenyapan itu bisa berapa di posisi awal, tegah, dan akhir ujaran. Sedangka Chaer (2009) menjelaskan jeda atau persendian berkenaan dengan hentian bunyi dalam arus ujaran. Disebut jeda karena adanya hentian itu, dan disebut persendian karena di tempat perhentian itulah terjandinya persambungan dua segmen ujaran.

    2. Kutipan Puisi
    Menyerah
    Aku kini harus menyerah
    Sudah kucoba bertahan namun tak kuasa
    Karenanya Aku harus menyerah
    Besar harapanku untuk dapat bertahan namun hati tak dapat juga menerima
    Aku ini harus menyerah
    Rasa sakit telah terlalu parah hingga membuat hatiku pecah dan bergelimang darah
    Dan perasaanku menjadi porak-poranda
    Aku menjadi harus menyerah
    Kan kututup setiap lembar kisah serta mimpi-mimpi indah hidup ini
    Cukup sudah sampai disini,
    aku menyerah
    a. Kata-kata yang bersuku kata terbuka
    Aku, kini, kucoba, kuasa, karenanya, harapanku, hati, juga, menerima, ini, rasa,terlalu, hingga, hatiku, perasaanku, poranda, menjadi, serta, mimpi, sampai, disini
    b. Struktur fonem dari kata yang bersuku kata terbuka
    Aku: /a/ /k/ /u/
    Kini: /k/ /i/ /n/ /i/
    Kucoba: /k/ /u/ /c/ /o/ /b/ /a/
    Kuasa: /k/ /u/ /a/ /s/ /a/
    Karenanya: /k/ /a/ /r/ /e/ /n/ /a/ /n/ /y/ /a/
    Harapanku: /h/ /a/ /r/ /a/ /p/ /a/ /n/ /k/ /u/
    Hati: /h/ /a/ /t/ /i/
    Juga: /j/ /u/ /g/ /a/
    Menerima: /m/ /e/ /n/ /e/ /r/ /i/ /m/ /a/
    Ini: /i/ /n/ /i/
    Rasa: /r/ /a/ /s/ /a/
    Terlalu: /t/ /e/ /r/ /l/ /a/ /l/ /u/
    Hingga: /h/ /i/ /n/ /g/ /g/ /a/
    Hatiku: /h/ /a/ /t/ /i/ /k/ /u/
    Perasaanku: /p/ /e/ /r/ /a/ /s/ /a/ /a/ /n/ /k/ /u/
    Poranda: /p/ /o/ /r/ /a/ /n/ /d/ /a/
    Menjadi: /m/ /e/ /n/ /j/ /a/ /d/ /i/
    Serta: /s/ /e/ /r/ /t/ /a/
    Mimpi: /m/ /i/ /m/ /p/ /i/
    Sampai: /s/ /a/ /m/ /p/ /a/ /i/
    Disini: /d/ /i/ /s/ /i/ /n/ /i/

    3. Pembacaan puisi sudah dikerjakan dan dikumpulkan kepada penanggung jawab kelas

    4. a. Jenis tulisan yang ada di dunia: Abjad, Aksara, Logogram, Silabik, Piktografik
    b. Tulisan bahasa Indonesia dikatakan sebagai tulisan fonemis karena bahasa Indonesia menggunakan sistem penulisan abjad. Dalam sistem abjad, setiap huruf mewakili bunyi atau fonem dalam bahasa tersebut. Artinya, huruf-huruf dalam tulisan bahasa Indonesia secara konsisten merepresentasikan bunyi-bunyi vokal dan konsonan yang ada dalam bahasa tersebut.

    BalasHapus
  19. AHMAD AFIAN DWI UTOMO
    A310220053

    1. -Nada : bunyi yang diucapkan yang melibatkan nada baik nada tinggi,sedang, maupun rendah.
    -Tekanan : ketika bunyi segmental diucapkan tidak pernah terlepas dari keras atau lemahnya bunyi.
    -Durasi : panjang pendeknya ketika bunyi itu diucapkan.
    -Jeda : pemutusan suatu arus bunyi segmental ketika diujarkan oleh penutur.
    -Aksen : aksen terbentuk dari faktor tekanan atau nada. Aksen dikenal sebagai pembeda makna.

    2. Cinta sejati dibawah mentari
    Di langit biru, burung-burung terbang,
    Mengukir kisah indah, tak terlupakan.
    Dalam detak jantung, kita menyatu,
    Satu jiwa, satu cinta, selalu bersama.

    - kata yang bersuku kata terbuka
    langit
    biru
    burung-burung
    terbang
    kisah
    tak
    dalam
    detak
    kita
    menyatu
    satu
    jiwa
    cinta
    selalu
    bersama
    - struktur fonem
    langit - /lan.ɡit/
    biru - /bi.ru/
    burung-burung - /bu.rung.bu.rung/
    terbang - /tər.bang/
    kisah - /ki.sah/
    tak - /tak/
    dalam - /da.lam/
    detak - /de.tak/
    kita - /ki.ta/
    menyatu - /men.nya.tu/
    satu - /sa.tu/
    jiwa - /ji.wa/
    cinta - /cin.ta/
    selalu - /se.la.lu/
    bersama - /ber.sa.ma/
    3.(Sudah dikumpulkan Dalam flashdisk kelas 2B)
    4.Tulisan Abjad
    Tulisan Silabis
    Tulisan logografis
    Tulisan kanji
    Aksara jawa
    Aksara arab
    Aksara latin

    BalasHapus
  20. Nama: *Ramadhani Kharisma Huda*
    Nim : *A310220076*
    Kelas : *2B*

    1. Fonem Suprasegmental meliputi:
    a. Tekanan: Tekanan atau stress menyangkut masalah keras lemahnya bunyi.

    b. Nada: Nada atau pitch berkenaan dengan tinggi rendahnya suatu bunyi.

    c. Jeda atau kesenyapan: Jeda atau persendian berkenaan dengan hentian bunyi dalam arus
    ujaran.

    d. Durasi: Bunyi dalam durasi ini dapat dibedakan dari panjang pendeknya
    ketika bunyi diucapkan.

    2. Penghidupan
    Karya: Chairil Anwar
    Lautan maha dalam
    Mukul dentur selama
    Nguji tenaga pematang kita
    Mukul dentur selama
    Hingga hancur remuk redam
    Kurnia bahasia
    Kecil setumpuk
    Sia-sia dilindungi, sia-sia dipupuk
    •Kata bersuku kata terbuka :
    -Maha(ma-ha)
    (m/a/h/a)
    -Selama (se-la-ma)
    /s/e/l/a/m/a/
    -Nguji (ngu-ji)
    /n/g/u/j/i/
    -Tenaga (te-na-ga)
    /t/e/n/a/g/a/
    -Kita (ki-ta)
    /k/i/t/a/
    -Hingga (hing-ga)
    /h/i/n/g/g/a/
    -kurnia (kur-ni-a)
    /k/u/r/n/i/a/
    -bahasia
    /b/a/h/a/s/i/a/
    -sia-sia
    /s/i/a/s/i/a/
    -dilindungi (di-lin-du-ngi)
    /d/i/l/i/n/d/u/n/g/i/

    3. Sudah dikirim di flashdisk

    4. • jenis tulisan yang ada didunia: tulisan alfabet, tulisan silabis, tulisan logografis, tulisan abjad, tulisan aksara, tulisan fonetis, dan tulisan fonemis.

    •karena menggunakan sistem penulisan yang mewakili bunyi fonem atau bunyi-bunyi dasar dalam bahasa tersebut. Bahasa Indonesia menggunakan alfabet Latin yang terdiri dari 26 huruf dan menggunakan prinsip satu bunyi satu huruf, kecuali beberapa pengecualian. Setiap huruf dalam tulisan bahasa Indonesia mewakili satu bunyi fonem.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

FONOLOGI II A, B, DAN C

fonologi II A, B, DAN C.