FONOLOGI KELAS III A, B, C, DAN D KETIGA: Bagian B
CARA MENENTUKAN FONEM BAHASA
Fonem sebagai objek kajian dalam
bidang fonemik. Ada tiga bagian yang disajikan dalam bagian ketiga ini, yaitu pengertian
fonem, identitas fonem, dan latihan.
Bahasa
difungsikan manusia sebagai alat komunikasi. Bertutur bila dicermati ada dua
jenis, bertutur lisan artinya yang dapat didengar dengan menggunakan idera
pendengar. Bertutur tulis artinya melalui sarana tulis yaitu bunyi bahasa
direpresentasikan ke dalam wujud tulisan.
Masyarakat
mempergunakan bahasa, baik dalam ucapan maupun dalam tulisan. Ucapan masyarakat
tidak lepas dari pengaruh bahasa daerah, karena penutur menguasai bahasa daerah
lebih dahulu di bdanging dengan bahasa Indonesia. Keadaan penutur ini bisa
berubah manakala penutur bahasa Indonesia suah memperoleh bahasa pertamanya
bahasa nasional,bahasa Indonesia.
Ada
istilah bunyi bahasa, fonem, grafem, dan huruf, masing-masing ditulis dengan
menggunakan tanda yang berbeda-beda. Misal: bunyi bahasa [a]; fonem /a/’ grafem
<a>, dan huruf a (italic) atau
A (kapital). Penulisan satuan lingual bahasa dibedakan dalam bidang kajian
ilmu bahasa (linguistik).
Fonetik ialah studi tentang bunyi-bunyi
ujar (Samsuri, 1983:91). Pengetahuan dan kemahiran menganalisis dan
menghasilkan bunyi bahasa diperoleh bidang fonetik. Fungsi alat ujar dalam
rangka menghasilkan bunyi bahasa dikenal dan didayagunakan. Bunyi bahasa
sebagai kesan psikis yang diterima syaraf manusia.
Menurut
Muslich (2010:77) fonem adalah kesatuan bunyi terkecil suatu bahasa.
Bagaimanakah cara menentukan unsur bahasa berupa bunyi atau fonem bahasa?
Premis dan Hipotesis Kerja
Cara
menentukan fonem bahasa dilakukan dengan melalui prosedur kerja sehingga dapat
dipertanggungjawabkan hasil temuan. Artinya, peneliti bahasa yang lain bisa
membuktikan kebenaran dari temuan dan langkah yang telah dilaksanakan.
Premis
dan hipotesis kerja dalam menentukan fonem bahasa. Premis itu apa? Pernyataan
yang berhubungan dengan suatu hal dan dijadikan sebagai landasan kerja.
Hipotesis itu apa? Simpulan yang bersifat sementara dan harus dibuktikan
kebenarannya. Pembuktian mengenai kebenaran hipotesis dilaksanakan dengan
menganalisis data yang ditemukan dalam bahasa. Keduanya dijadikan dasar dalam
melakukan analisis fonologi.
Premis
yang dijadikan dasar dalam menentukan fonem bahasa dan sistem fonem menurut
Samsuri (1983:131-133).
1.
bunyi bahasa mempunyai kecenderungan untuk dipengaruhi oleh lingkungannya.
Contoh
premis ini. Struktur fonemis bahasa Indonesia /mp/, /nt/, /nc/, /mb/, dan /np/.
Ada asimilasi yang terjadi pada strutur fonemis dalam bahasa. Kesemitrisan
bunyi mendominasi konstruksi tersebut.
2.
sistem bunyi mempunyai kecenderungan bersifat simetris.
Pasangan
hambat /p, t, c, k; b, d, j, g/ dan bunyi bahasa konsonan nasal.
Hipotesis
Kerja dalam Menentukan Fonem Bahasa
a.
bunyi-bunyi bahasa yang secara fonetis mirip, harus digolongkan ke dalam
kelas-kelas bunyi atau fonem-fonem yang berbeda. Apabila terdapat pertentangan
di dalam lingkungan yang sama atau yang mirip.
Hipotesis
kerja ini diterapkan dengan mencari pasangan minimal.
Contoh:
acar dengan ajar
parang
dengan barang
pasangan
kata yang mirip.
Misal:
seni
dengan senin
batu
dengan batuk
b.
bunyi-bunyi yang secara fonetis mirip dan terdapat di dalam distribusi yang
komplementer harus dimasukkan kelas-kelas bunyi yang sama (=fonem yang sama).
DISKUSIKANLAH !
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
4.
Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan
tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda
disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
Lampiran
Permasalahan
yang timbul dan bisa digunakan sebagai bahan renungan. Beberapa hal yang
berhubungan dengan materi di atas.
Pertama,
Apakah fonem itu? “Fonem adalah bunyi bahasa yang fungsional, yaitu berfungsi
sebagai pembeda makna”.
Kedua,
Parameter yang digunakan untuk mengidentiikasi, antara lain.
a)
mengikuti hakikat ilmu bahasa (linguistik) yang mengkaji bahasa secara empiris.
Kajian empiris Realitas/kenyataan bunyi bahasa tersebut digunakan dalam
bertutur. b) melacak atau membuktikan potensi/fungsionalitas bunyi bahasa
sebagai pembeda arti. Misal: Kota : Kita ada beda fonem /kota/ dan /kita//o/ dan /i/.
Kota:
memiliki arti, n daerah permukiman yang terdiri atas bangunan rumah
yang merupakan kesatuan tempat tinggal dari berbagai lapisan masyarakat. n Dem daerah
pemusatan penduduk dengan kepadatan tinggi serta fasilitas modern dan sebagian
besar penduduknya bekerja di luar pertanian. n Dem dinding (tembok) yang mengelilingi tempat pertahanan.
Sedngkan kata kita memiliki arti: pron pronomina persona pertama jamak, yang berbicara
bersama dengan orang lain termasuk yang diajak bicara. pron cak saya.
Ketiga, fonem itu sebagai temuan ahli bahasa yang
merupakan ‘Abstraksi dari satu atau sejumlah fon.’
Keempat,
Identitas Fonem. (a) ada satuan bunyi
bahasa. Intinya ‘satuan/unit’ A phoneme unit of language. Unit terkecil
dalam bahasa. (b) berfungsi pembeda arti
Kelima,
Mengapa identitas sebuah fonem hanya berlaku pada satu bahasa tertentu saja? Tidak
berlaku bagi bahasa lain.
Keenam,
Setiap bunyi bahasa memiliki peluang
yang sama menjadi fonem. Toko dengan koko = apakah ada dalam pemakaian
kata itu?
Ketujuh, Fonem rangkap atau gugus konsonan. Rangkap/dua
jadi satu/ganda. Beda dengan jejer/dua tetapi masih eksis sendiri-sendiri.
Kedelapan,
Orang mengucapkan [b t l] walaupun tulisannya
botol menggunakan huruf sama, tetapi ucapan tidak sama dengan kata loko,
toko.
Kesembilan,
Kegunaan belajar mengenai konsep fonem.
Pertama, bisa mengetahui fonem apa saja yang memiliki kemampuan/fungsi
membedakan arti. Kedua, bisa mengetahui produktivitas pembeda arti sebuah
fonem. Mampukah memberikan penjelasan dengan contoh!
Nama: Dinda Cholifah
BalasHapusNIM: A310200068
1. Dalam teks opini yang saya miliki, hanya bisa membuktikan adanya pasangan minimal fonem konsonan dan fonem vokal
2. Seseorang bisa mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa karena meneliti atau membandingkan satu kata dengan kata yang lain yang memiliki beda makna. Seseorang akan tahu bahwa fonem bahasa adalah dapat membedakan makna sedangkan bunyi bahasa tidak memperhatikan fungsinya sebagai pembeda makna. Dan jelaslah bahwa bunyi bahasa itu menjadi objek kajian fonetik sedangkan fonem bahasa menjadi objek kajian fonemik ataupun fonologi.
3. Fonem dikatakan memiliki fungsi pembeda makna karena, dengan adanya fonem sebuah bunyi akan terdengar berbeda. Apabila bunyi tersebuut dapat membedakan makna antara satuan kata maka jelaslah bahwa fungsi fonem sebagai pemdeda. Seperti pada kata Laba dan Raba, keduanya hampir mirip yang membedakan adalah /l/ dan /r/ sehingga membuat makna kedua kata tersebut ikut berbeda.
4. Tanda kurung siku atau […] digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau segi kalimat yang ditulis oleh orang lain. Dan tanda garis miring atau /../ digunakan dalam mengoreksi atau mengurangi kata salah satu kelebihan dalam naskah asli yang ditulis orang lain.
Contoh penggunaan […]
Penggunaan bahasa baku [dalam] pembuatan skripsi
Contoh penggunaan /…/
Orang itu memiliki /h/utang 1 M
Nama :Garnis Al Widyatri
BalasHapusNim :A310200031
Kelas :3A
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
Jawaban:
1. Ya, dalam teks opini saya dapat membuktikan seluruh fonem bahasa berupa konsonan, vokal dan semivokal
2. Untuk mengetahui apakah sebuah bunyi fonem / bukan kita harus mencari sebuah satuan bahasa biasanya sebuah kata yang mengandung bunyi tersebut. Lalu membandingkannya dengan satuan bahasa yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama. Kalau ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem karena dia bisa bekerja membedakan makna kedua satuan bahasa itu.
3. Fonemik adalah Ilmu yang mempelajari fonem. kajian bunyi bahasa sebagai pembeda
makna. Fonemik juga dapat didefinisikan sebagai satuan bahasa terkecil yang bersifat fungsional,
artinya satuan fonem memiliki fungsi untuk membedakan makna. Fonem juga dapat dibatasi sebagai unit bunyi yang bersifat distingtif atau unit bunyi yang signifikan. Contohnya bunyi [r] +
[u] + [s] + [u] + [h] dengan bunyi [l] + [u] + [s] + [u] + [h], jika dibandingkan perbedaannya hanya
pada bunyi yang pertama, yaitu bunyi [r] dan bunyi[1]. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa kedua bunyi tersebut adalah fonem yang berbeda dalam bahasa Indonesia, yaitu fonem /l/
dan fonem /r/.
4. [...] Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan di dalam naskah asli yang ditulis orang lain. Misalnya :
a. Ulang tahun [Proklamasi Kemerdekaan] Republik Indonesia dirayakan secara khidmat.
b. Pemanfaatan kedelai [dalam] pembuatan tempe.
/.../Tanda garis miring digunakan dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwin (penanggalan atau kalender).
Misalnya :
a. Tahun ajaran baru 2021/2022
b. mahasiswa/mahasiswi = 'mahasiswa dan mahasiswi'
Nama : Rifky Dhimas Nugroho
BalasHapusNIM : A310200020
Kelas : 3A
1. Dalam teks opini yang saya cari disitu terdapat fonem bahasa berupa konsonan, vokal dan semivokal.
2. Untuk mengetahui apakah sebuah bunyi fonem / bukan kita harus mencari sebuah satuan bahasa biasanya sebuah kata yang mengandung bunyi tersebut. Lalu membandingkannya dengan satuan bahasa yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama. Kalau ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem karena dia bisa bekerja membedakan makna kedua satuan bahasa itu.
3. Fonem adalah bunyi bahasa yang dapat atau berfungsi membedakan makna. Karena fonem merupakan abstraksi atau gambaran dari satu atau sejumlah fon, baik berupa huruf vokal atau huruf hidup maupun huruf konsonan atau huruf mati. Penulisan sebuah fonem atau transkripsi fonem dituliskan dengan lambang /.../. Salah satu ciri fonem adalah kemampuannya membedakan makna. Contohnya:
[saku]
[laku]
[baku]
[daku]
4. [...] Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan di dalam naskah asli yang ditulis orang lain. Misalnya :
a. Ulang tahun [Proklamasi Kemerdekaan] Republik Indonesia dirayakan secara khidmat.
b. Pemanfaatan kedelai [dalam] pembuatan tempe.
/.../Tanda garis miring digunakan dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwin (penanggalan atau kalender).
Misalnya :
a. Tahun ajaran baru 2021/2022
b. mahasiswa/mahasiswi = 'mahasiswa dan mahasiswi'
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Aulia Nisatul Arifah
BalasHapusNIM : A310200024
Kelas : 3A
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
Jawab : Ya menurut saya bisa,
Fonem Vocal
tindak tanduk : i,a,u
Bujuk-Bijak : u,i,a
Fonem Konsonan
Bagi - lagi : b,l
Aturan - Aluran : t,l
Kondisi-pondasi : k,p
Akan-Aman : k,m
Rasa-Masa : r,m
Bila-Bisa : l, s
Fonem Semivokal :
Kalau : u
Atau : u
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa? Jawab : Untuk mengetahui apakah sebuah bunyi fonem / bukan, kita harus mencari sebuah satuan bahasa biasanya sebuah kata yang mengandung bunyi tersebut. Lalu membandingkannya dengan satuan bahasa yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama. Kalau ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem karena dia bisa berfungsi membedakan makna kedua satuan bahasa itu.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Jawab : Fonem dikatakan memiliki fungsi pembeda makna karena, dengan adanya fonem sebuah bunyi akan terdengar berbeda. Apabila bunyi tersebuut dapat membedakan makna antara satuan kata maka jelaslah bahwa fungsi fonem sebagai pembeda. Contoh : bagi dan lagi.
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
Jawab :Tanda kurung siku atau […] digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau segi kalimat yang ditulis oleh orang lain. Dan tanda garis miring atau /../ digunakan dalam mengoreksi atau mengurangi kata salah satu kelebihan dalam naskah asli yang ditulis orang lain.
Contoh penggunaan [.... ]
Foto pertama di dunia adalah "Le Gras" yang diambil oleh (Seseorang bernama) Joseph Nicephone Niece.
Contoh penggunaan /...../
Kalender akademik tahun ajaran 2020/2021.
Nama : Aliffia Khoirinnisa
BalasHapusNim : A310200003
Kelas : 3A
Hasil diskusi yang dapat saya simpulkan
1. Pada teks opini dalam kliping kami belum dapat membuktikan seluruh fonem bahasa berupa konsonan, vokal dan semivokal. Hal ini dikarenakan dalam teks opini kami kebanyakan memuat artikel opini berita dan jurnalistik sehingga belum dapat mewakili seluruh fonem Bahasa Indonesia.
2. Cara mengetahui fonem yaitu dengan melalui sebuah pembuktian. Pertama dengan mengamati sebuah fonem, kedua mencari pasangannya untuk dikontraskan. Jika ternyata fonem itu dapat berpengaruh terhadap kedua satuan bahasa itu sehingga berbeda maknanya, maka dapat disimpulkan bahwa itu adalah sebuah fonem bahasa. Sedangkan bunyi bahasa atau bunyi ujaran adalah bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia atau bunyi yang diartikan, kemudian membentuk gelombang bunyi, sehingga dapat diterima oleh telinga manusia.
3. Bidang kajian ilmu yang mempelajari tentang fonem sebagai objek kajiannya adalah fonemik. Fonem disebut dapat atau berfungsi membedakan makna. Fonemik didefinisikan sebagai satuan bahasa terkecil yang bersifat fungsional, artinya satuan fonem memiliki fungsi untuk membedakan makna. Hal ini karena bunyi yang diucapkan oleh manusia akan memiliki pembeda makna pada setiap bunyi bahasanya. Contoh pada pasangan minimal kata :
hari dan dari
Dapat diketahui bahwa akibat perbedaan fonem /h/ dan /d/ maka arti dari kedua kata tersebut menjadi berbeda. Dengan kata lain bahwa fonem tersebut terbukti dapat membedakan makna.
4. Pada tanda [...] disebut sebagai tanda kurung siku yang digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan di dalam naskah asli yang ditulis orang lain. Contoh : Penggunaan bahasa dalam karya ilmiah harus sesuai [dengan] kaidah bahasa Indonesia.
Pada tanda /.../ disebut tanda garis miring yang digunakan pada nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwin (penanggalan atau kalender) serta sebagai pengganti kata dan, atau, serta setiap. Contohnya :
a. Tahun ajaran baru 2008/2009
b. buku dan/atau majalah = 'buku dan majalah atau buku atau majalah'
Nama : Cahyaning Ridho Tulaini
BalasHapusNIM : A310200038
1. Dalam teks opini kliping yang saya buat, saya menemukan sekaligus membuktikan adanya pasangan minimal fonem vokal dan fonem konsonan.
2. Seseorang dapat mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa karena dengan observasi (mengamati) dan membuktikan kata satu dengan lainnya serta fungsi dan maknanya.
3. Fonem dikatakan memiliki sifat pembeda makna, karena jika ada bunyi maka makna tersebut dapat membedakan antara satu kata dengan lain kata. Dan fonem sendiri satuan kata terkecil dengan makna tersendiri.
4. Tanda kurung siku digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata.
• Tanda kurung siku [...] digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan dalam naskah asli yang ditulis orang lain.
Contoh : Pemanfaatan kedelai [dalam] pembuatan tempe.
• Tanda kurung siku digunakan untuk mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang ada di dalam tanda kurung.
Contoh : Persamaan fungsi matematika (persamaan ini telah dicantumkan dalam Bab X [lihat halaman 200]) akan dibahas lebih lanjut di bab ini.
Sedangkan tanda garis miring /.../ digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau pengurangan atas kesalahan serta kelebihan di dalam naskah asli yang ditulis oleh orang lain.
Contoh : Investasi asing berbeda dengan /h/utang (karena harusnya ditulis utang bukan hutang)
Nama: Finka Rahmawati
BalasHapusNim :A310200063
Kelas : 3B
1. Dalam teks opini yang saya miliki, hanya ada pasangan minimal, fonem vokal, dan fonem konsonan
2. Cara seseorang mengetahui bunyi bahasa dengan fonem bahasa yaitu menggunakan prosedur kerja hipotesis. Hipotesis
kerja dalam menentukan fonem bahasa titik bunyi bunyi bahasa yang secara fonetis mirip kamu harus digolongkan ke dalam kelas-kelas Bunyi atau fonem-fonem yang berbeda titik apabila terdapat pertentangan di dalam lingkungan yang sama atau mirip. Maka hipotesis kerja ini diterapkan dengan mencari pasangan minimal.
3. Fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna dikarenakan setiap kata atau kalimat yang diucapkan manusia itu berupa runtutan runtunan bunyi bahasa titik penggunaan suatu bunyi dalam deretan itu dapat mengakibatkan perubahan makna. perubahan makna yang dimaksud bisa berganti makna atau kehilangan makna. Contohnya cari dan jari, bunyi bahasa (c) dan (j) di situ adalah sebagai pembeda makna. makna bunyi (c) dan (j) itu sudah termasuk fonem bahasa, bukan lagu bunyi bahasa.
4. Tanda [...] adalah tanda kurung siku yang dalam kajian ilmu linguistik menyatakan unsur fonetis atau bunyi bahasa. Misalnya, [a] yang digunakan mentranskripsikan semua bunyi baik yang membedakan arti maupun yang tidak tanda ini disebut transkripsi fonemis. sedangkan /.../ adalah tanda kurung miring dalam kajian ilmu linguistik menyatakan unsur fonem atau fonemis. misalnya, /b/ tanda ini hanya mentranskripsikan khusus bunyi-bunyi yang mendukung arti saja yang disebut transkripsi fonemis.
Nama : Yuni Diyan Dari
BalasHapusNIM : A310200058
Kelas : 3B
1. Dalam teks opini saya, dapat membuktikan seluruh fonem bahasa karena didalamnya terdapat konsonan, vokal, dan semivokal.
2. Untuk mengetahui sebuah bunyi fonem atau bukan yaitu dengan mencari pasangan minimal dan beban fungsional. Suatu bunyi yang mempunyai fungsi untuk membedakan kata dari kata yang lain dapat disebut sebuah fonem. Identifikasi semacam ini bisa diketahui dengan cara mencari dan membandingkannya dengan pasangan minimal. Perbedaan minimal tersebut biasanya selalu terdapat dalam kata sebagai konstituen yaitu suatu bagian ujaran. Misalnya “lupa” dan “rupa” merupakan kata yang jelas berbeda sebagai kata. Dari sudut bunyi perbedaan tersebut terdapat dalam perbedaan satu bunyi saja dalam masing-masing kata itu, yaitu /l/ dan /r/ maka kedua fonem itu dalam bahasa Indonesia berbeda secara fungsional dalam arti tadi dengan kata lain fonem /l/ dan /r/ merupakan fonem-fonem yang berbeda dalam bahasa Indonesia.
3. Fonemik adalah kajian atau analisa bunyi bahasa dengan memperhatikan statusnya sebagai pembeda makna. Bunyi bahasa yang diucapkan oleh manusia akan memiliki pembeda makna pada setiap bunyi bahasanya. Oleh karena itu, dengan adanya fonem akan membuat adanya pembeda disuatu bunyi.
Contoh : simpul-simpulan. Fonem /u/ pada kata [simpul] berada pada lingkungan suku tertutup dan fonem /u/ pada kata [simpulan] berada pada lingkungan suku terbuka. Jadi, fonem /u/ mempunyai dua alofon, yaitu [u] dan (u).
4. Penggunaan tanda [...] atau tanda baca kurung siku berfungsi untuk mengapit keterangan sebagai kalimat penjelas atau kalimat koreksi.
Contoh : [Lihat pojok atas buku]
Penggunaan tanda /.../ atau garis miring digunakan untuk penanda pada nomor baik surat atau alamat. Selain itu fungsinya untuk pengganti kata.
Contoh :
- No. RI02.002/27/2012
- Saudara/saudari
Nama: Ainun Qolbi Munawarotul Fitri
BalasHapusNIM: A310200022
Kelas: 3A
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
Jawab:
Pada teks opini kelompok kami hanya memiliki pasangan minimal konsonan dan vokal saja, untuk semivokal tidak ada
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Jawab:
Fonem bahasa berbeda dengan bunyi bahasa. Fonem bahasa merupakan penelitian atau membedakan mengenai suatu kata dengan kata yang lainnya dalam suatu bahasa untuk membedakan makna, penelitian tersebut disebut kajian fonemik atau fonologi. Sedangkan bunyi bahasa tidak perlu diteliti karena tidak memiliki makna, objek kajian bunyi bahasa adalah fonetik.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Jawab:
Karena fonem merupakan satuan terkecil yang tidak memiliki makna dan tidak dapat berdiri sendiri seperti bunyi [k]. Sehingga perlu melakukan fonemisasi, fonemisasi adalah usaha untuk menemukan bunyi-bunyi yang berfungsi dalam rangka pembedaan makna tersebut.
Contoh pada kata "cagar" dan "cakar", kata tersebut membedakan makna dengan menggunakan bunyi [g] dan [k]
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
Jawab:
a. Fungsi tanda kurung siku [....]
1) Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan di dalam naskah asli yang ditulis orang lain.
Misalnya:
Penggunaan bahasa dalam karya ilmiah harus sesuai [dengan] kaidah bahasa Indonesia.
2) Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang terdapat dalam tanda kurung.
Misalnya:
Persamaan kedua proses itu (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab II [lihat halaman 35-38]) perlu dibentangkan di sini.
b. Fungsi tanda garis miring /..../
1) Tanda garis miring dipakai dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun.
Misalnya:
Nomor: 7/PK/II/2013
2) Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, serta setiap.
Misalnya:
mahasiswa/mahasiswi = 'mahasiswa dan mahasiswi'
3) Tanda garis miring dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau pengurangan atas kesalahan atau kelebihan di dalam naskah asli yang ditulis orang lain.
Misalnya:
Buku Pengantar Ling/g/uistik karya Verhaar dicetak beberapa kali.
BalasHapusNama: Fitri NurHayati
NIM: A310200034
Kelas: 3A
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
Jawab:
Dalam teks opini kelompok saya hanya memiliki pasangan minimal konsonan dan vokal saja, untuk semivokal tidak ada
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Jawab :
pembentukan bunyi bahasa dimulai dengan memanfaatkan pernapasan sebagai sumber tenaganya. Sumber tenaga itu berupa udara yang keluar dari paru-paru.Perubahan bentuk saluran udara itulah yang menghasilkan bunyi yang berbeda-beda. menentukan bunyi-bunyi bahasa yang bersifat fungsional (fonem ), biasanya ditentukan melalui kontras pasangan minimal. Pasangan minimal ini adalah pasangan bentuk-bentuk bahasa yang terkecil dan bermakna pada sebuah bahasa atau kata tunggal yang secara ideal sama, kecuali satu bunyi berbeda.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Jawab :
Contoh : data, tata
Terdapat dua bunyi yang berbeda yaitu /d/ dan /t/, dalam lingkungan yang sama, yaitu bunyi /-ata/. Jika kedua kata tersebut maknanya sungguh berbeda. Perbedaan makna kedua kata tersebut bukan disebabkan oleh bunyi /-ata/, melainkan oleh bunyi /d/ dan /t/. Jadi dapat Dinyatakan bahwa fungsi bunyi /d/ dan /t/ pada pasangan kata di atas sebagai pembeda makna, atau dapat pula dikatakan bahwa bunyi /d/ dan /t/ sebagai bunyi yang berbeda.
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
Jawab :
-> Fungsi tanda kurung siku [....] Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit keterangan yang ada di kalimat penjelas. Nah, kalimat penjelas ini sebelumnya sudah bertanda kurung ya.Contoh: -Persamaan dari metode pengajaran itu (perbedaannya [lihat halaman 33-45] cukup signifikan) memberikan output yang kurang lebih sama dengan tujuan awal. Tanda kurung siku ini bisa dipakai dalam hal pengoreksian kalimat yang ditulis oleh orang lain. Tanda ini menyatakan bahwa ada kesalahan atau kekurangan huruf pada naskah aslinya. Contoh:Para pemuda juga wajib berperan dalam pemberdaya[a]n masyarakat di lingkungan sekitar tempat mereka tinggal.
-> Fungsi tanda garis miring /..../ Garis miring digunakan sebagai pengganti kata dan, atau, serta tiap (per). Contoh:
- pria/wanita
- harga permen itu Rp1.000,00/
Butir atau Tanda garis miring juga dipakai dalam nomor surat serta penanda rentang masa tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
Contoh:
- No. 036/Kep/BKD/2020
- Tahun Ajaran 2020/2021
Nama : Norma Nirmana Apriliadhani HP
BalasHapusNIM : A310200098
Kelas : III B
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
Jawab :
Dalam teks opini yang saya miliki, hanya bisa membuktikan adanya pasangan minimal fonem vokal dan fonem konsonan.
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Jawab :
Cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa adalah dengan pembuktian. Bisa dengan meneliti atau membandingkan satu kata dengan kata lainnya yang mempunyai makna berbeda, dengan mencari pasangan minimal dan beban fungsional.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Jawab :
Fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna karena dengan adanya fonem sebuah bunyi akan terdengar berbeda. Fonem merupakan satuan bahasa terkecil yang bersifat fungsional yang memiliki fungsi untuk membedakan makna.
Contoh : Kabar - Kabur
Keduanya hampir sama. Tetapi, terdapat perbedaan fonem /a/ dan /u/. Sehingga, dua kata tersebut memiliki makna yang berbeda.
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
Jawab :
- Tanda kurung siku [...] digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan di dalam naskah asli yang ditulis orang lain.
Contoh :
• Ibu memberi kado boneka Dina saat ulang tahun kemarin. (kalimat asli)
• Ibu memberi kado boneka [kepada] Dina saat ulang tahun kemarin. (kalimat direvisi)
- Tanda garis miring /.../ digunakan dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwin (penanggalan atau kalender).
Contoh :
Jalan R.A Kartini III/9
Nama :Eka Dewi Mardiana
BalasHapusNim : A310200076
Kelas :3B
1.Iya, Dalam teks opini yang saya miliki, hanya bisa membuktikan adanya pasangan minimal fonem konsonan dan fonem vokal.
2. Cara agar seseorang mengetahui bahwa bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa. yaitu dengan cara identifikasi. Maksudnya, kita harus mengetahui terlebih dahulu sebuah bunyi tersebut sebagai fonem atau bukan, kita harus mencari sebuah satuan bahasa (biasanya berbentuk sebuah kata) yang mengandung bunyi tertentu, kemudian dibandingkan dengan satuan bahasa yang lain yang mirip atau hampir sama dengan satuan bahasa yang pertama. Bunyi bahasa dan fonem bahasa ditulis dengan tanda yang berbeda, yaitu bunyi bahasa ditulis dengan [a] dan fonem bahasa ditulis dengan /a/.
3. Proses kajian ilmu yang mempelajari tentang fonem sebagai objek kajiannya disebut fonemik .Fonemik didefinisikan sebagai satuan bahasa terkecil yang bersifat fungsional, artinya satuan fonem memiliki fungsi untuk membedakan makna. Hal ini karena bunyi yang diucapkan oleh manusia akan memiliki pembeda makna pada setiap bunyi bahasa. Contoh pembedaan fonem dalam bahasa yang terdapat kata suara dan juara. /s/ dan /j/ dalam bahasa merupakan fonem yang berbeda identitias untuk membedakan makna dari kata suara dan kata juara.
4.Tanda kurung siku digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata.
a. Tanda kurung siku [...] dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan di dalam naskah asli yang ditulis orang lain. Contoh :
1. Kelakuannya sungguh [kurang ajar]
2. Pemanfaatan kedelai [dalam] pembuatan tempe.
B. Tanda garis miring dalam teknik menulis dipakai dalam nomor surat dan nomor pada kalimat dan penandaan masa tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
Contoh :
1.Di kirimkan lewat darat/laut
2.Jalan Purnawarman IV/99, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Nama : Bernicha Andria Dewanti
BalasHapusNIM : A310200083
Kelas : 3B
DISKUSIKANLAH
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
Jawab: Berdasarkan data pada kliping artikel opini saya, hanya bisa membuktikan adanya fonem vokal dan konsonan.
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Jawab: Dapat diketahui bahwa bunyi bahasa adalah satuan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Dan fonem bahasa adalah satuan terkecil dalam sebuah bahasa yang menunjukkan perbedaan makna. Seseorang dapat membedakan kedua hal tersebut dengan prosedur kerja yang membuktikan bagaimana kebenaran dalam membedakan makna yang dihasilkan. Bunyi bahasa merupakan objek kajian dari fonetik, sedangkan fonem bahasa merupakan objek kajian dari fonemik/fonologi.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Jawab: Berdasarkan hakikat ilmu bahasa (linguistik) yang mengkaji bahasa secara empiris (realitas), di mana bunyi bahasa tersebut digunakan dalam bertutur, maka dapat dibuktikan bagaimana potensi/fungsionalitas bunyi bahasa sebagai pembeda makna.
Contoh: Dari dan Hari, perbedaan pada konsonan /d/ dan /h/. Kata ‘dari ‘ memiliki arti kata depan yang menyatakan tempat permulaan (dalam ruang, waktu, deretan, dan sebagainya), sedangkan kata ‘hari’ memiliki arti waktu dari pagi sampai pagi lagi (yaitu satu edaran bumi pada sumbunya, 24 jam).
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
Jawab: Tanda [...], digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan dalam sebuah naskah asli yang ditulis orang lain.
Contoh: Ulang tahun [Proklamasi Kemerdekaan] Republik Indonesia dirayakan secara meriah di setiap desa.
Tanda /.../, digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau pengurangan atas kesalahan atau kelebihan dalam sebuah naskah asli yang ditulis orang lain.
Contoh: Buku Pengantar Ling/g/uistik karya Abdul Chaer dicetak beberapa kali.
Nama : Nessa Mariska Nurfita Sari
BalasHapusNIM : A310200096
Kelas : 3B
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
Jawab : Dalam teks opini yang saya miliki, saya hanya dapat membuktikan adanya fonem vokal serta fonem konsonan, dan belum ditemukan adanya fonem semivokal.
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Jawab : Bunyi bahasa dengan fonem bahasa berbeda karena bunyi bahasa ditentukan melalui perwujudan pengucapan manusia melalui alat ucap. Sedangkan fonem bahasa ditentukan dengan cara mencari satuan bahasa yang mengandung bunyi tersebut, kemudian membandingkan dengan pasangan minimal, jika kedua satuan bahasa tersebut berbeda makna maka bunyi tersebut disebut fonem.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Jawab : Karena fonem merupakan satuan kata terkecil dengan makna tersendiri. Bunyi yang diucapkan oleh manusia juga memiliki pembeda makna pada setiap bunyi bahasanya atau ucapannya.
Contoh : kata 'Ragu' dan 'Sagu' yang memiliki pola hampir sama, namun terdapat pembeda yaitu fonem /r/ dan /s/ yang menjadikan kata tersebut berbeda makna.
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
Jawab :
a. Tanda kurung siku [...] dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan di dalam naskah. Contoh : Ulang tahun [Proklamasi Kemerdekaan] Republik Indonesia dirayakan secara khidmat.
b. Tanda garis miring dipakai dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan masa. Dapat juga dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, serta setiap. Contoh : Tahun ajaran 2021/2022 atau pada kata harganya Rp1.500,00/lembar = 'harganya Rp1.500,00 setiap lembar.
Nama : Fanesa Narulita
BalasHapusNim : A310200043
Kelas : 3A
DISKUSIKANLAH !
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
Jawab : Dalam kliping teks opini yang saya buat bisa membuktikan fonem bahasa Indonesia, buktinya :
*_Fonem konsonan_*
Tulisan-Lukisan : t,l,k
Lagi-kali : l,k,g
Mural-Modal : r,d
Dekat-Cekat : d,c
Mula-Muda : l,d
Dekat-cekat : d,c
*_Fonem vocal_*
Lapar-Lapor : a,o
Mural-Modal : u,o
*_Fonem Semivocal_*
Kalau : u
Atau : u
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Jawab : Untuk mengetahui apakah sebuah bunyi fonem / bukan, kita harus mencari sebuah satuan bahasa biasanya sebuah kata yang mengandung bunyi tersebut. Lalu membandingkannya dengan satuan bahasa yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama. Kalau ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem karena dia bisa berfungsi membedakan makna kedua satuan bahasa itu.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Jawab : Fonem dikatakan memiliki fungsi pembeda makna karena, dengan adanya fonem sebuah bunyi akan terdengar berbeda. Apabila bunyi tersebuut dapat membedakan makna antara satuan kata maka jelaslah bahwa fungsi fonem sebagai pembeda.
Contohnya : Pada kata *mula* dan *muda* keduanya hampir mirip yang membedakan adalah l dan d, sehingga membuat makna keduanya ikut berbeda.
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
Jawab : Tanda kurung siku atau […] digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau segi kalimat yang ditulis oleh orang lain. Dan tanda garis miring atau /../ digunakan dalam mengoreksi atau mengurangi kata salah satu kelebihan dalam naskah asli yang ditulis orang lain.
Contoh penggunaan […]
Pabrik Sepatu [dalam] pekerjaanya sedang membutuhkan karyawan.
Contoh penggunaan /…/
Lukcy memiliki /h/utang 1 Juta kepada Rentenir.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Aprilia Dwi Hastuti
BalasHapusNIM : A310200061
Kelas : 3B
1. Dalam teks opini kliping yang saya buat, saya menemukan dan membuktikan adanya pasangan minimal fonem vokal dan fonem konsonan.
2. Cara mengetahui apakah sebuah bunyi fonem / bukan kita harus mencari sebuah satuan bahasa biasanya sebuah kata yang mengandung bunyi tersebut. Lalu membandingkannya dengan satuan bahasa yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama. Kalau ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem karena dia bisa berfungsi membedakan makna kedua satuan bahasa itu.
3. Karena dasar bukti identitas sebuah fonem adalah apa yang disebut fungsi pembeda makna yang terkandung dalam satuan bunyi bahasa . Semisal pembedaan fonem dalam bahasa Indonesia yang terdapat kata lupa dan rupa. /l/ dan /r/ dalam bahasa Indonesia merupakan fonem yang berbeda identitias untuk membedakan makna dari kata lupa dan kata rupa.
4. Tanda kurung siku atau [....] dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan di dalam naskah asli yang ditulis orang lain. Tanda kurung siku juga dipakai untuk mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang terdapat dalam tanda kurung.
Contoh:
1. Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemerisik.
2. Penggunaan bahasa dalam karya ilmiah harus sesuai [dengan] kaidah bahasa Indonesia.
3. Ulang tahun [Proklamasi Kemerdekaan] Republik Indonesia dirayakan secara khidmat.
4. Persamaan kedua proses itu (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab II [lihat halaman 35-38]) perlu dibentangkan di sini.
Tanda garis miring atau /.../ dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, serta setiap. Misalnya: mahasiswa/mahasiswi = 'mahasiswa dan mahasiswi' dikirimkan lewat darat/laut = 'dikirimkan lewat darat atau lewat laut'.
Nama: Dinda Nur Rahmawati
BalasHapusNim: A310200109
Kelas:3C
1. Teks opini yang di sudah di buat kliping. Saya menemukan fonem vocal dan konsonan.
2. Bagaimana cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Cara menentukannya dengan bunyi bahasa mempunyai kecenderungan untuk dipengaruhi oleh lingkungannya. Sedangkan fonem bahasa dilakukan dengan melalui prosedur kerja sehingga dapat dipertanggungjawabkan hasil temuan. Artinya, peneliti bahasa yang lain bisa membuktikan kebenaran dari temuan dan langkah yang telah dilaksanakan.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna. Dan contoh ya.
Fonemik merupakan suatu cabang studi fonologi yang mengkaji suatu bunyi bahasa dengan lebih memperhatikan fungsi bunyi sebagai pembeda makna. Apabila bunyi tersebut dapat membedakan makna, maka bunyi tersebut dinamakan fonem. rumusan tersebut jelaslah bahwa fonem mempunyai “fungsi pembeda” yaitu pembeda makna.
Contohnya:
harus – arus ? /h/ adalah fonem karena membedakan arti kata harus dan arus
4.
A. penjelasan tanda [...]dalam kajian bahasa adalah Tanda kurung siku digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan dalam naskah asli yang ditulis orang lain. Contohnya: Ulang tahun [Proklamasi Kemerdekaan] Republik Indonesia dirayakan secara khidmat.
B. Penjelasan Tanda /.../ adalah tanda garis miring digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau pengurangan atas kesalahan serta kelebihan di dalam naskah asli yang ditulis oleh orang lain.
Contoh, mahasiswa/mahasiswi = 'mahasiswa dan mahasiswi'
dikirimkan lewat darat/laut = 'dikirimkan lewat darat atau lewat laut'
buku dan/atau majalah = 'buku dan majalah atau buku atau majalah'.
Nama : Deni Surya Pratama
BalasHapusNIM : A310200069
Kelas : 3B
Diskusi
1. Dalam teks opini saya disitu terdapat fonem bahasa berupa konsonan, vokal dan semivokal.
2. Cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa adalah dengan meneliti atau membandingkan satu kata dengan kata lain yang memiliki makna berbeda. Cara membedakannya meliputi:
- Bunyi bahasa mempunyai kecenderungan untuk dipengaruhi oleh lingkungannya. Ada asimilasi yang terjadi pada struktur fonemis dalam bahasa. Kesemitrisan bunyi mendominasi konstruksi tersebut.
- Fonem bahasa dilakukan dengan prosedur kerja sehingga dapat dipertanggungjawabkan hasil temuan dengan premis dan hipotesis. Artinya, peneliti bahasa yang lain bisa membuktikan kebenaran dari temuan dan langkah yang telah dilaksanakan.
3. Fonem adalah bunyi terkecil suatu bahasa yang dapat membedakan makna kata. Bagaimana kita tahu sebuah bunyi adalah fonem atau bukan fonem. Banyak cara dan prosedur telah dikemukakan berbagai pakar. Namun, intinya adalah kalau kita ingin mengetahui sebuah bunyi adalah fonem atau bukan, kita harus mencari yang disebut pasangan minimal atau minimal pair, yaitu dua buah bentuk yang bunyinya mirip dan hanya sedikit berbeda. Umpamanya kita ingin mengetahui bunyi [p] fonem atau bukan, maka kita cari, misalnya, pasangan pada paku dan baku. Kedua kata ini mirip sekali. Masing-masing terdiri dari empat buah bunyi. Kata paku terdiri dari bunyi [p], [a], [k], dan bunyi [u]; sedangkan kata baku terdiri dari bunyi [b], [a], [k], dan [u]. Jadi, pada pasangan paku dan baku terdapat tiga buah bunyi yang sama, yaitu bunyi kedua, ketiga, dan keempat. Yang bedanya bunyti pertama, yaitu bunyi [p] pada paku dan bunyi [b] pada baku.
p a k u
b a k u
Dengan demikian kita sudah dapat membuktikan bahwa bunyi [p] dalam bahasa Indonesia adalah sebuah fonem. Mengapa? Karena kalau posisinya diganti oleh bunyi [b], maka maknanya akan berbeda. Sebagai sebuah fonem, bunyi [p] itu ditulis di antara dua garis miring menjadi /p/.
Apakah bunyi [b] pada pasangan kata paku dan baku itu juga sebuah fonem? Dengan sendirinya, bunyi [b] itu juga adalah sebuah fonem, karena kalau posisinya diganti oleh bunyi [p] atau bunyi [l] menjadi laku, maknanya juga akan berbeda.
4. Penjelasan tanda […] dan /…/ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa. Penggunaan tanda […] atau kurung siku digunakan untuk menuliskan bunyi bahasa yang menyatakan unsur fonetis. Penggunaan tanda /…/ atau kurung miring digunakan untuk menuliskan fonem yang menyatakan unsur fonemis.
Contoh
a. Tahun ajaran baru 2011/2012
b. pemanfaatan kedelai [dalam] pembuatan susu kedelai.
Nama : Isyti Maunun Indras Safitri
BalasHapusNIM : A310200039
Kelas : 3A
1. Dalam teks opini kliping yang saya buat, saya menemukan dan membuktikan adanya pasangan minimal fonem vokal dan fonem konsonan.
2. Cara mengetahui apakah sebuah bunyi fonem / bukan kita harus mencari sebuah satuan bahasa biasanya sebuah kata yang mengandung bunyi tersebut. Lalu membandingkannya dengan satuan bahasa yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama. Kalau ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem karena dia bisa berfungsi membedakan makna kedua satuan bahasa itu.
3. Karena dasar bukti identitas sebuah fonem adalah apa yang disebut fungsi pembeda makna yang terkandung dalam satuan bunyi bahasa . Semisal pembedaan fonem dalam bahasa Indonesia yang terdapat kata lupa dan rupa. /l/ dan /r/ dalam bahasa Indonesia merupakan fonem yang berbeda identitias untuk membedakan makna dari kata lupa dan kata rupa.
4. Tanda kurung siku atau [....] dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan di dalam naskah asli yang ditulis orang lain. Tanda kurung siku juga dipakai untuk mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang terdapat dalam tanda kurung.
Contoh:
1. Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemerisik.
2. Penggunaan bahasa dalam karya ilmiah harus sesuai [dengan] kaidah bahasa Indonesia.
3. Ulang tahun [Proklamasi Kemerdekaan] Republik Indonesia dirayakan secara khidmat.
4. Persamaan kedua proses itu (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab II [lihat halaman 35-38]) perlu dibentangkan di sini.
Tanda garis miring atau /.../ dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, serta setiap. Misalnya: mahasiswa/mahasiswi = 'mahasiswa dan mahasiswi' dikirimkan lewat darat/laut = 'dikirimkan lewat darat atau lewat laut'.
Nama: Diza Luthfiani
BalasHapusNIM: A310200124
Kelas: 3C
1. Ya, dalam teks opini saya dapat membuktikan seluruh fonem bahasa berupa konsonan, vokal dan semivokal
2. Untuk mengetahui apakah sebuah bunyi fonem / bukan kita harus mencari sebuah satuan bahasa biasanya sebuah kata yang mengandung bunyi tersebut. Lalu membandingkannya dengan satuan bahasa yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama. Kalau ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem karena dia bisa bekerja membedakan makna kedua satuan bahasa itu.
3. Fonemik adalah Ilmu yang mempelajari fonem. kajian bunyi bahasa sebagai pembeda
makna. Fonemik juga dapat didefinisikan sebagai satuan bahasa terkecil yang bersifat fungsional,
artinya satuan fonem memiliki fungsi untuk membedakan makna. Fonem juga dapat dibatasi sebagai unit bunyi yang bersifat distingtif atau unit bunyi yang signifikan. Contohnya bunyi [r] +
[u] + [s] + [u] + [h] dengan bunyi [l] + [u] + [s] + [u] + [h], jika dibandingkan perbedaannya hanya
pada bunyi yang pertama, yaitu bunyi [r] dan bunyi[1]. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa kedua bunyi tersebut adalah fonem yang berbeda dalam bahasa Indonesia, yaitu fonem /l/
dan fonem /r/.
4. [...] Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan di dalam naskah asli yang ditulis orang lain. Misalnya :
a. Ulang tahun [Proklamasi Kemerdekaan] Republik Indonesia dirayakan secara khidmat.
b. Pemanfaatan kedelai [dalam] pembuatan tempe.
/.../Tanda garis miring digunakan dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwin (penanggalan atau kalender).
Misalnya :
a. Tahun ajaran baru 2021/2022
b. mahasiswa/mahasiswi = 'mahasiswa dan mahasiswi'
Nama : Hayyu Annaafi Warida Putri
BalasHapusNIM : A310200128
Kelas : 3C
1. Teks opini yang di sudah di buat kliping. Saya menemukan fonem vocal dan konsonan.
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Jawab : dengan mencari sebuah satuan bahasa biasanya sebuah kata yang mengandung bunyi tersebut. Lalu membandingkannya dengan satuan bahasa yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama. Kalau ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem karena dia bisa bekerja membedakan makna kedua satuan bahasa itu. bunyi bahasa mempunyai kecenderungan untuk dipengaruhi oleh lingkungannya. Sedangkan fonem bahasa dilakukan dengan melalui prosedur kerja sehingga dapat dipertanggungjawabkan hasil temuan.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Jawab : Karena dasar bukti identitas sebuah fonem adalah apa yang disebut fungsi pembeda makna yang terkandung dalam satuan bunyi bahasa . Semisal pembedaan fonem dalam bahasa Indonesia yang terdapat kata lupa dan rupa. /l/ dan /r/ dalam bahasa Indonesia merupakan fonem yang berbeda identitias untuk membedakan makna dari kata lupa dan kata rupa.
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
Jawab :
[...] Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan di dalam naskah asli yang ditulis orang lain. Misalnya :
a. Ulang tahun [Proklamasi Kemerdekaan] Republik Indonesia dirayakan secara khidmat.
b. Pemanfaatan kedelai [dalam] pembuatan tempe.
/.../Tanda garis miring digunakan dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwin (penanggalan atau kalender).
Misalnya :
a) mahasiswa/mahasiswi = mahasiswa dan mahasiswi
b) peket dikirimkan lewat darat/laut = paket dikirimkan lewat darat atau laut.
Nama : Ari Diah Nur Ayuni
BalasHapusNim : A310200041
Kelas : 3A
1. Dalam teks opini yang saya miliki, hanya bisa membuktikan adanya pasangan minimal fonem konsonan dan fonem vokal.
2. Seseorang dapat mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa karena dengan observasi (mengamati) dan membuktikan kata satu dengan lainnya serta fungsi dan maknanya.
3. Fonem dikatakan memiliki fungsi pembeda makna karena, dengan adanya fonem sebuah bunyi akan terdengar berbeda. Apabila bunyi tersebuut dapat membedakan makna antara satuan kata maka jelaslah bahwa fungsi fonem sebagai pembeda. Contoh : dari dan hari. /d/ dan /h/ dalam bahasa Indonesia merupakan fonem yang berbeda identitias untuk membedakan makna dari kata dari dan kata hari.
4. Tanda kurung siku atau […] digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau segi kalimat yang ditulis oleh orang lain. Dan tanda garis miring atau /../ digunakan dalam mengoreksi atau mengurangi kata salah satu kelebihan dalam naskah asli yang ditulis orang lain.
Contoh penggunaan […]
Penggunaan bahasa baku [dalam] pembuatan skripsi
Contoh penggunaan /…/
Orang itu memiliki /h/utang 1 M
Nama: Dwi Nurfitasari
BalasHapusNIM: A310200121
Kelas: 3C
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang dijadikan kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia?
Jawab:
Berdasarkan data pada kliping artikel opini saya, hanya bisa membuktikan fonem vokal dan vonem konsonan. Belum terdapat fonem semivokal.
2. Bagaimanakah seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Jawab:
Untuk mengetahui bahwa bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa kita harus mencari satuan bahasa biasanya sebuah kata yang mengandung bunyi tersebut. Lalu membandingkan dengan satuan bahasa yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama. Jika kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem karena dia bisa berfungsi membedakan makna kedua satuan bahasa itu.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Jawab:
Fonem sebagai pembeda makna dalam suatu bahasa mempnyai kuantitas yang berbeda antara satu fonem dengan fonem yang lain. Istilah yang digunakan ‘beban fungsional’ yang dapat dilakukan dengan menyusun parangan minimal (minimal pairs) dalam bahasa tertentu.
Contoh:
- laba raba
- baku bahu
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda […] dan /…/ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan disertai contoh penggunaan tanda tersebut!
Jawab:
- Pada tanda kurung siku […] digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi, tambahan atas kesalahan atau kekurangan di dalam naskah asli yang ditulis orang lain.
Contoh:
• Para pemuda juga wajib berperan dalam pemberdaya[a]n masyarakat di lingkungan tempat tinggal.
• Tidur larut m[a]lam sangatberbahaya karena baik untuk kesehatan.
- Pada tanda garis miring /…/ digunakan untuk nomor surat, nomor pada alamat dan penandaan pada masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwin (penanggalan atau kalender).
Contoh:
• Buku Pengantar Ling/g/uistik karya Verhaar dicetak beberapa kali.
• Asmara/n/dana merupakan salah satu tembang macapat.
Nama: Annisa Fitriana
BalasHapusNIM: A310200095
Kelas: 3B
1. Tidak, makalah opini yang saya kerjakan hanya terdapat dua fonem dan hanya dapat membuktikan dua pasangan minimal, yaitu fonem vokal dan fonem konsonan.
2. Untuk mengetahui perbedaan bunyi bahasa dan fonem bahasa, seorang peneliti harus bisa membedakan dan mencari makna sebuah bunyi bahasa yang kemudian menjadi kata yang berbentuk fonem bahasa. Penelitian itu bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca, sehingga bunyi-bunyi bahasa yang dihasilkan anak bisa dimengerti dan dipahami maknanya.
3. Bunyi bahasa yang diucapkan oleh manusia akan memiliki pembeda makna pada setiap bunyi bahasanya. Objek kajian dari fonemik adalah fonem, berbeda dengan objek kajian fonetik yang mengkaji fonem. Fonem merupakan abstraksi atau gambaran dari satu atau sejumlah fon, entah berupa huruf vokal atau huruf hidup maupun huruf konsonan atau huruf mati. Penulisan sebuah fonem atau transkripsi fonem dituliskan dengan lambang. Untuk dapat menentukan sebuah bunyi termasuk fonem atau bukan, proses pengkajian harus mencari sebuah kata yang mengandung bunyi tersebut,lalu membandingkannya dengan kata lain yang mirip.
Misalnya: pada kata /rupa/ dan /lupa/ itu terdapat perbedaan fonem yaitu /r/ dan /l/.
4. [...] Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan di dalam naskah asli yang ditulis orang lain.
Misalnya: penulisan huruf harus sesuai [dengan] KBBI
/.../ digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau pengurangan atas kesalahan serta kelebihan di dalam naskah asli yang ditulis oleh orang lain.
Misalnya: 26/09/2021
Nama : Dela Oktaviona Surahya
BalasHapusNim : A310200126
Kelas : 3C
1. Saya menemukan dan membuktikan adanya pasangan minimal fonem vokal dan fonem konsonan pada teks opini yang saya bikin dan yang saya cari.
2. Seseorang akan mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa yaitu karena dengan observasi dan pembuktikan kata satu dengan lainnya serta fungsi dan maknanya.
3. Fonem mempunyai sifat pembeda makna, karena jika ada bunyi maka makna tersebut dapat membedakan antara satu kata dengan lain kata. Dan fonem tersebut dapat dikatakan sebagai satuan kata terkecil dengan makna tersendiri.
4. Tanda kurung siku digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata.
• Tanda kurung siku [...] digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan dalam naskah asli yang ditulis orang lain.
Contoh : [Lihat sudut bawah bagian halaman buku]
anda garis miring dalam teknik menulis dipakai dalam nomor surat dan nomor pada kalimat dan penandaan masa tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
Contoh : Jalan Sudirman V/23
Nama : Hanifa Chyntya Intan P
BalasHapusNim : A310200146
Kelas : 3C
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
Dalam teks opini yang sudah dibuat kliping dalam kelompok saya, hanya dapat membuktikan pasangan minimal fonem vokal dan fonem konsonan.
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Untuk mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa kita harus mencari sebuah satuan bahasa biasanya sebuah kata yang mengandung bunyi tersebut. Lalu membandingkannya dengan satuan bahasa yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama. Kalau ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem karena dia bisa bekerja membedakan makna kedua satuan bahasa itu.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Karena pada dasarnya fonem merupakan bunyi-bunyi bahasa yang sudah mempunyai fungsi untuk membedakan makna (cara mencarinya dengan cara membuka kamus, karena maknanya sudah di akui).
Contoh : cari-jari /c/, /j/
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
• [...]Tanda kurung siku digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan dalam naskah asli yang ditulis orang lain.
Contoh : Penggunaan bahasa dalam penyusunan tugas akhir harus sesuai [dengan] kaidah bahasa Indonesia.
•/.../Tanda garis miring dipakai dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, serta setiap.Tanda garis miring dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau pengurangan atas kesalahan atau kelebihan di dalam naskah asli yang ditulis orang lain.
Contoh :
1)Jalan Ahmad Yani I/328
2)harganya Rp1.500,00/lembar = 'harganya Rp1.500,00 setiap lembar'
3)Asmara/n/dana merupakan salah satu tembang macapat budaya Jawa.
Nama : Ananda Nur Aprilia Ika Widyaningsih
BalasHapusNIM : A310200154
Kelas : 3C
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
Jawab:
1. Dalam teks opini yang saya miliki, bisa membuktikan adanya pasangan minimal fonem konsonan, fonem vokal, dan fonem semi vokal.
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa dengan fonem bahasa?
Cara membedakanya antara lain:
-Fonem bahasa dilakukan dengan melalui prosedur kerja sehingga dapat dipertanggungjawabkan hasil temuan dengan Premis dan hipotesis. Artinya, peneliti bahasa yang lain bisa membuktikan kebenaran dari temuan dan langkah yang telah dilaksanakan.
-Bunyi bahasa mempunyai kecenderungan untuk dipengaruhi oleh lingkungannya. Contoh premis ini. Struktur fonemis bahasa Indonesia /mp/, /nt/, /nc/, /mb/, dan /np/. Ada asimilasi yang terjadi pada strutur fonemis dalam bahasa. Kesemitrisan bunyi mendominasi konstruksi tersebut.
3. Fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna karena setiap kata atau kalimat yang diucapkan manusia itu berupa runtutan bunyi bahasa. Pengubahan suatu bunyi dalam deretan itu dapat mengakibatkan perubahan makna. Sehingga perubahan makna yang dimaksud bisa berganti makna atau kehilangan makna. Contohnya seperti pada kata "laba" dan "raba", kedua kata tersebut hampir mirip namun yang membedakan adalah /l/ dan /r/ sehingga membuat makna kedua kata tersebut ikut berbeda juga.
4. Jadi tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian bahasa yaitu:
• Tanda [..] merupakan tanda kurung siku yang menyatakan unsur fonetis.
• Tanda /../ merupakan tanda kurung miring yang menyatakan unsur fonemis.
Nama : Hanifah Fitriyani
BalasHapusNIM : A310200070
Kelas : 3B
1. Dalam teks opini saya, dapat membuktikan bahwa adanya seluruh fonem bahasa karena di dalamnya terdapat fonem konsonan, vokal, dan semivokal.
2. Cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa adalah melalui sebuah pembuktian atau membandingkan satu kata dengan kata lainnya yang memiliki makna berbeda. Bunyi bahasa sendiri memiliki kecenderungan untuk dipengaruhi oleh lingkungannya. Sedangkan fonem bahasa memiliki prosedur kerja dengan premis dan hipotesis yang mana mampu membuktikan kebenaran-kebenarannya.
3. Fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna dikarenakan bunyi-bunyi bahasa seperti bunyi vokal dan bunyi konsonan merupakan representasi dalam pertuturan, yang mana antara satu dengan lainnya dapat bergabung dalam satu kesatuan yang statusnya lebih tinggi yakni sebuah fonem, sehingga dapat membedakan makna kata. Jadi, fonem merupakan abstraksi dari satu atau sejumlah fon, entah vokal maupun konsonan. Memang banyak versi mengenai definisi atau konsep fonem. Namun, intinya adalah satu kesatuan bunyi terkecil yang dapat membedakan makna kata. Contohnya ialah jaga dan juga, bunyi bahasa (a) dan (u) merupakan pembeda makna.
4. Tanda [...] merupakan tanda kurung siku yang di dalam kajian ilmu linguistik menyatakan unsur fonetis atau bunyi bahasa yang berfungsi untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi. Selain itu berfungsi untuk mengapit keterangan sebagai kalimat penjelas. Sedangkan tanda /.../ merupakan tanda garis miring yang di dalam kajian ilmu linguistik menyatakan unsur fonem atau fonemis yang berfungsi untuk penanda pada nomor baik dalam surat maupun alamat, untuk pengganti kata atau, dan untuk mengapit huruf dan kata sebagai koreksi. Contohnya ialah 112/DKI/90.
Nama: Azkia Fildza Zhafarina
BalasHapusNIM: A310200127
Kelas: 3C
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
Dalam teks opini saya, saya dapat membuktikan bahwa di dalamnya terdapat seluruh fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal)
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Seseorang mengetahui perbedaan bunyi bahasa dan fonem bahasa dengan cara membedakan dan mencari makna sebuah bunyi bahasa yang kemudian menjadi kata yang berbentuk fonem bahasa.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Fonem sebagai pembeda makna dalam suatu bahasa mempnyai kuantitas yang berbeda antara satu fonem dengan fonem yang lain. Istilah yang digunakan ‘beban fungsional’ yang dapat dilakukan dengan menyusun parangan minimal (minimal pairs) dalam bahasa tertentu. Contoh: cerah dan gerah: /c/ dan /g/ dalam bahasa Indonesia merupakan fonem yang berbeda identitias untuk membedakan makna dari kata cerah dan kata gerah.
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut
Tanda […] digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau segi kalimat yang ditulis oleh orang lain. Dan tanda /../ dalam ilmu bahasa merupakan tempat untuk fonem /…/.contoh /pola/ dan /bola/, dalam bahasa Indonesia /p/ dan /b/ adalah dua fonem karena kedua bunyi itu membedakan bentuk dan arti.
Nama: Hafida Rochani
BalasHapusNIM: A310200053
Kelas: 3A
1. Bisa, karena teks opini yang telah dibuat kliping tersebut ditemukan adanya pasangan minimal, fonem vokal, dan fonem konsonan.
2. Cara seseorang untuk mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa yaitu dengan cara pengklasifikasiannya. Bunyi bahasa atau fon, secara umum bunyi-bunyi bisa diklasifikasikan atas vokal, konsonan, dan semivokal. Sedangkan fonem bahasa, terdiri atas vokal dan konsonan.
3. Fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna karena pada dasarnya, setiap kata atau kalimat yang diucapkan manusia itu berupa runtutan bunyi bahasa. Pengubahan suatu bunyi dalam deretan itu dapat mengakibatkan perubahan makna. Perubahan makna yang dimaksud bisa berganti makna atau kehilangan makna. Contoh:
babi (binatang berkaki empat)
papi (sebutan lain untuk ayah)
Pada contoh di atas, kata babi memiliki dua konsonan [b] yang menjadi awal suku kata pertama dan kedua sedangkan kata papi memiliki konsonan [p] sebagai awal suku kata pertama dan keduanya. Selain kedua bunyi itu, bunyi lainnya dan posisi/urutan bunyi lain itu sama. Perbedaan bunyi [b] dan [p] pada posisi/urutan yang sama dapat mengubah makna kata, inilah yang dikaji oleh fonem.
4. Tanda kurung siku [...] yaitu menyatakan unsur fonetis. Sedangkan tanda kurung miring /... /yaitu menyatakan unsur fonemis. Contoh:
- Penggunaan bahasa dalam karya ilmiah harus sesuai [dengan] kaidah bahasa Indonesia.
- Bahan ajar Ling/g/uistik Fakultas Ilmu Budaya (karena harusnya ditulis Linguistik bukan Lingguistik).
Nama: Latifah Nurul Kasanah
BalasHapusNIM: A310200052
Kelas: 3A
1. Dalam teks opini yang saya miliki hanya membuktikan pasangan minimal, fonem vokal, dan fonem konsonan.
2. Seseorang dapat mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa yaitu dengan melakukan pembuktian. Bunyi bahasa dengan fonem itu berbeda, bunyi bahasa bisa terjadi dan dibuktikan dengan alat ucap manusia, sedangkan fonem harus melakukan pembuktian dari mencari satuan bahasanya kemudian membandingkannya dengan satuan bahasa yang mirip dengan satuan bahas lainnya (mencari pasangan minimal). Jika pasangan minimal tersebut memiliki makna berbeda maka disebut fonem.
3. Fonem dikatakan sebagai fungsi pembeda makna, karena dalam suatu bahasa mempunyai kuantitas yang berbeda antara satu fonem dan fonem lainnya. Fonem sendiri adalah satuan bunyi terkecil yang mampu menunjukkan kontras makna, jadi dapat disimpulkan bahwa fonem adalah satuan bunyi bahasa terkecil yang memliki fungsi untuk membedakan makna.
Contoh: kasar-kamar, bisa dilihat dari contoh tersebut terdapat fonem konsonan /s/ dan /m/ yang membedakan makna dari kata tersebut.
4. Tanda […] atau sering disebut dengan tanda kurung siku dalam kajian bahasa digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelopok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan di dalam naskah asli yang ditulis oleh orang lain. Tanda /…/ atau disebut dengan tanda garis miring digunakan untuk penanda pada nomor, baik surat atau alamat, penandaan masa tahun yang terbagi dalam dua takwin dan tanda garis miring ini digunakan untuk mengurangi kata yang salah atau kelebihan dlam naskah asli.
Contoh penggunaan tanda [..]
-Mahasisa wajib berperan dalam pemberdaya[a]n masyarakat secara intregritas
Contoh penggunaan tanda /.../
-Nomor: 12/KOP/II/2017
Nama: Endah Setiyowati
BalasHapusNIM: A310200036
Kelas: 3A
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
Jawab: Saya bisa, karena saya telah menemukan beberapa pasangan minimal dalam kliping saya.
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Jawab: Untuk mengetahui apakah sebuah bunyi fonem/bukan kita harus mencari sebuah satuan bahasa biasanya sebuah kata yang mengandung bunyi tersebut. Lalu membandingkannya dengan satuan bahasa yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama. Kalau ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem karena dia bisa berfungsi membedakan makna kedua satuan bahasa itu. Dari kedua buah kata yang mirip disebut kata-kata yang berkontras minimal (minimal pair). Jadi untuk membuktikan sebuah fonem atau bukan harus mencari pasangan minimalnya. Samsuri dalam buku Analisis Bahasa membahas cara membedakan bunyi bahasa dan fonem bajasay yaitu dengan premis-premis dan hipotesis-hipotesis kerja.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Jawab: Karena tidak semua bunyi bahasa memiliki makna, meskipun mungkin ada beberapa bunyi bahasa yang terdengar sama. Maka dari itu fonem ada untuk membedakan makna setiap bunyi bahasa.
Misalnya dalam kata bahasa Indonesia.
/Laba/
/Raba/
Kedua kata itu mirip benar. Masing-masing terdiri dari 4 buah bunyi yang pertama mempunyai bunyi /L/, /a/, /b/, /a/, dan yang kedua mempunyai bunyi /r/, /a/, /b/ dan /a/.
Jika kita bandingkan:
/L/ /a/ /b/ /a/
/R/ /a/ /b/ /a/
Ternyata perbedaannya hanya pada bunyi yang pertama yaitu bunyi /L/ dan /r/ kesimpulannya bahwa bunyi /L/ dan /r/ adalah dua buah fonem yang berbeda didalam bahasa Indonesia.
Contoh lain pada kata “baku” dan “bahu” yang masing-masing terdiri dari 2 buah bunyi maka bunyi /k/ pada kata pertama dan bunyi /n/ pada kata ke 2 masing-masing adalah fonem yang berlainan yaitu fonem /k/ dan /h/.
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
Jawab: Tanda […] digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau segi kalimat yang ditulis oleh orang lain. Contoh: [akar]
Dan tanda /../ dalam ilmu bahasa merupakan tempat untuk fonem /…/.contoh kata akar /a/, /k/, /a/, /r/ dan acar /a/, /c/, a/, /r/ dalam bahasa Indonesia /k/ dan /c/ adalah dua fonem karena kedua bunyi itu membedakan bentuk dan arti.
Nama : Nurlita Cahyani
BalasHapusNIM : A310200137
Kelas : 3C
DISKUSIKANLAH !
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
Jawab : Dalam teks artikel opini yang saya miliki, saya hanya dapat membuktikan adanya fonem vokal dan fonem konsonan, untuk fonem semivokal saya belum menemukan keberadaannya di dalam teks artikel opini milik saya.
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Jawab : Menurut pemahaman saya, bunyi bahasa dengan fonem bahasa dapat dibedakan, karena bunyi bahasa sendiri ditentukan melalui perwujudan pengucapan manusia melalui alat ucap. Sedangkan fonem bahasa ditentukan melalui mencari satuan bahasa yang mengandung bunyi tersebut, kemudian dibandingkan dengan pasangan minimal, lalu dapat ditentukan apabila kedua satuan bahasa tersebut berbeda makna maka bunyi tersebut dapat disebut fonem.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Jawab : Karena fonem merupakan satuan terkecil dari kata yang memiliki makna. Bunyi yang diucapkan oleh manusia juga memiliki pembeda makna pada setiap bunyi bahasanya atau pada ucapannya.
Contoh :
Kata ‘Tayang [ta.yaŋ]’ dan ‘Sayang [sa.yaŋ]’
Kata ‘Rencana [r∑n•ca•na]’ dan ‘Bencana [b∑n•ca•na]’
Kata-kata di atas memiliki pola yang hampir sama, hanya saja terdapat pembeda yaitu fonem konsonan /t/, /s/, /r/, dan /b/ yang menjadikan kata tersebut berbeda maknyanya.
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
a) Tanda Kurung siku [...] digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi maupun tambahan dari kesalahan ataupun kekuarangan di dalam naskah asli yang ditulis orang lain dapat juga di gunakan untuk mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang terdapat dalam tanda kurung.
Misanya :
•Persamaan kedua bahasa itu (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab III [lihat halaman 14-31]) perlu dijabarkan di sini.
b) Tanda garis miring /../ digunakan dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan penanda masa (tahun ajaran contohnya). Serta dapat juga digunakan sebagai pengganti kata dan, atau, dan setiap.
Misalnya:
• Harga kost wanita di Solo Rp 1.250.000/bulan
• Tahun Ajaran 2020/2021
• Jalan Terus IV/31
Nama : Nofiko Azalea Inzaghi
BalasHapusNIM : A310200102
Kelas : B
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
Dalam teks opini saya dapat membuktikan seluruh fonem bahasa berupa konsonan, vokal dan semivokal.
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Seorang dapat mengetahui perbedaan bunyi bahasa dengan fonem bahasa karena meneliti, mengamati, dan membandingkan satu kata dengan yang lain dan memiliki makna berbeda. Seseorang akan mengetahui bahwa fonem bahasa itu dapat membedakan makna, sedangkan bunyi bahasa tidak memperhatikan fungsinya sebagai pembeda makna.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
karena adanya fonem pada sebuah bunyi akan berbeda. Apabila bunyi tersebut dapat membedakan makna antara satuan kata maka jelas bahwa fungsi fonem sebagai pemdeda. Seperti pada kata rumah dan ramah, keduanya hampir mirip yang membedakan adalah /u/ dan /a/ sehingga makna kedua kata berbeda.
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
Tanda kurung siku atau […] digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau segi kalimat yang ditulis oleh orang lain. Dan tanda garis miring atau /../ digunakan dalam mengoreksi atau mengurangi kata salah satu kelebihan dalam naskah asli yang ditulis orang lain.
Contoh penggunaan […]
dalam Bab X [lihat halaman 200]) akan dibahas lebih lanjut di bab ini.
Contoh penggunaan /…/
Nomor: 7/PK/II/2013.
Nama : Ath Thaariq Rahma Syahrita
BalasHapusNIM : A310200045
Kelas : 3A
1. Dalam teks opini di kliping yang kelompok saya buat, kami menemukan sekaligus membuktikan adanya pasangan fonem vokal dan fonem konsonan.
2. Dalam mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa yaitu dengan mengkaji empat proses produksi bunyi bahasa (a) proses mengalirnya udara dari paru-paru, (b) proses fonasi yang terjadi di daerah pita-pita suara, (c) proses oronasal mengalirnya udara ke rongga hidung pada saat mengucapkan bunyi nasal atau sengau, dan (d) proses artikulasi yang terjadi dirongga mulut yaitu terhalangnya arus udara yang mengalir di titik-titik artikulasi atau di daerah artikulasi. Sehingga fonem bahasa bahasa yang masih bisa menunjukkan perbedaan makna yang berbentuk bunyi.
3. Dinyatakan sebagai fungsi pembeda yaitu sebagaimana Santoso (2004) menyatakan bahwa setiap bunyi ujaran dalam satu bahasa mempunyai fungsi membedakan arti. Bunyi ujaran yang membedakan arti ini disebut fonem. Fonem tidak dapat berdiri sendiri karena belum mengandung arti. Tidak berbeda dengan pendapat tadi, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) tertulis bahwa yang dimaksud fonem: satuan bunyi terkecil yang mampu menunjukkan kontras makna, misalnya /b/ dan /p/ adalah dua fonem yang berbeda karena bara dan para beda maknanya. Terjadinya perbedaan makna hanya karena pemakaian fonem /b/ dan /p/ pada kata tersebut. Contoh fonem sebagai pembeda makna yaitu: mari, lari, dari, tari, sari jika satu unsur diganti dengan unsur lain, maka akan membawa akibat yang besar yakni perubahan arti. Hal ini dapat pula terjadi jika diucapkan dengan salah, maka akan mengakibatkan perubahan arti juga.
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa:
- Tanda kurung siku digunakan sebagai penanda jika terjadi kesalahan penulisan dalam kalimat, sehingga dengan adanya tanda kurung ini dapat digunakan sebagai tambahan pada suatu kalimat dan terlihat mana yang dikoreksinya. Tanda kurung siku memuat beberapa koreksi jika terjadi kesalahan pada sebuah kalimat.
Contoh:
Kesalahan: Aku benar-benar minta atas kesalahan yang ku perbuat.
Pembenaran: Aku benar-benar minta [maaf] atas kesalahan yang ku perbuat.
- Tanda tanda garis miring digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau pengurangan atas kesalahan serta kelebihan di dalam naskah asli yang ditulis oleh orang lain.
Contoh: Bahan ajar Ling/g/uistik Fakultas Ilmu Budaya (karena harusnya ditulis Linguistik bukan Lingguistik)
Nama : FACHRUNNISA ASSHIDIQ
BalasHapusNIM : A310200046
Kelas : 3A
1. Dalam teks opini saya hanya dapat membuktikan fonem vokal
Contohnya :
Fonem vokal
Lintas x lantas : i,a
Siswa x siswi : a,i
2. Fonem yakni bunyi bahasa yang dapat/berfungsi membedakan makna kata. Kalau dalam fonetik misalnya kita meneliti bunyi-bunyi /a/ yang berbeda pada kata-kata seperti yang terdapat pada kata-kata ini, intan dan pahit. Maka dalam fonemik kita meneliti apakah perbedaan bunyi itu mempunyai fungsi sebagai pembeda makna/ tidak jika bunyi itu membedakan makna, maka bunyi tersebut kita sebut fonem.
Untuk mengetahui apakah sebuah bunyi fonem / bukan kita harus mencari sebuah satuan bahasa biasanya sebuah kata yang mengandung bunyi tersebut. Lalu membandingkannya dengan satuan bahasa yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama. Kalau ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem karena dia bisa berfungsi membedakan makna kedua satuan bahasa itu.
3. Karena Fonem merupakan abstraksi atau gambaran dari satu atau sejumlah fon, entah berupa huruf vokal atau huruf hidup maupun huruf konsonan atau huruf mati. Penulisan sebuah fonem atau transkripsi fonem dituliskan dengan lambang /…./.Semisal pembedaan fonem dalam bahasa Indonesia yang terdapat kata lupa dan rupa. /l/ dan /r/ dalam bahasa Indonesia merupakan fonem yang berbeda identitias untuk membedakan makna dari kata lupa dan kata rupa.
4. contoh kajian fungsi pembeda fonem. Bahasa Indonesia, contoh kata kasar yang dilafalkan [kasar] dan kasur yang dilafalkan [kasUr]. Ada satu perbedaan dalam dua kata tersebut yaitu bunyi [a] sebagai vokoid tengah dengan bunyi [U] sebagai vokoid belakang yang semitertutup bulat. Bunyi yang lain sama pada kedua kata tersebut. Pasangan tersebut dinamakan pasangan minimal. Mengapa disebut pasangan minimal? Pasangan yang memiliki perbedaan yang minimal yaitu adanya satu perbedaan saja. Perbedaan [a] dan [U] berpotensi membedakan makna kedua kata sehinngga dapat dinyatakan bahwa [a] itu merupakan fonem /a/ dan [U] sebagai alofon dari bunyi [u] dinyatakan fonem /u/. Pembuktian yang menggunakan data empiris dalam bahasa Indonesia ini memberikan kejelasan bahwa [a] dalam kata kasar dan [U] dalam kata kasur merupakan dua fonem yang berbeda, karena berfungsi membedakan makna.
Nama : Nurjanah
BalasHapusNIM : A310200049
Kelas : 3A
1. Dalam teks opini di kliping yang kelompok saya buat, kami menemukan sekaligus membuktikan adanya pasangan fonem vokal dan fonem konsonan. Contoh :
Fonem vokal
Kita x kota : i,o
Teman x taman : e,a
Fonem konsonan
Ketika x ketiga : k,g
Ulama x utama : l,t
2. Cara sesorang membedakan bunyi bahasa dengan fonem bahasa. Bunyi bahasa itu sendiri merupakan hasil dari alat ucap manusia seperti pita suara, lidah, dan bibir. Bunyi bahasa atau bunyi ujaran adalah bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia atau bunyi yang diartikan, kemudian membentuk gelombang bunyi, sehingga dapat diterima oleh telinga manusia. Sedangkan fonem bahasa itu sendiri merupakan satuan terkecil dari bunyi bahasa yang berfungsi untuk membedakan arti atau sebuah makna. untuk mengetahui Fonem maka dilakukan prosedur kerja, yakni premis dan hipotesis.
Premis yang dijadikan dasar dalam menentukan fonem bahasa, yakni : Bunyi bahasa mempunyai kecenderungan untuk dipengaruhi oleh lingkungannya. Contoh premis ini. Struktur fonemis bahasa Indonesia /mp/, /nt/, /nc/, /mb/, dan /np/. Ada asimilasi yang terjadi pada strutur fonemis dalam bahasa. Kemudian, sistem bunyi mempunyai kecenderungan bersifat simetris. Pasangan hambat /p, t, c, k; b, d, j, g/ dan bunyi bahasa konsonan nasal. Hipotesis Kerja dalam Menentukan Fonem Bahasa. Bunyi-bunyi bahasa yang secara fonetis mirip, harus digolongkan ke dalam kelas-kelas bunyi atau fonem-fonem yang berbeda. Apabila terdapat pertentangan di dalam lingkungan yang sama atau yang mirip.Hipotesis kerja ini diterapkan dengan mencari pasangan minimal. Contoh: teman dengan taman
3. Santoso (2004) menyatakan bahwa setiap bunyi ujaran dalam satu bahasa mempunyai fungsi membedakan arti. Bunyi ujaran yang membedakan arti ini disebut fonem. Fonem tidak dapat berdiri sendiri karena belum mengandung arti. Tidak berbeda dengan pendapat tadi, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) tertulis bahwa yang dimaksud fonem: satuan bunyi terkecil yang mampu menunjukkan kontras makna, misalnya /b/ dan /p/ adalah dua fonem yang berbeda karena bara dan para beda maknanya. Terjadinya perbedaan makna hanya karena pemakaian fonem /b/ dan /p/ pada kata tersebut. Contoh fonem sebagai pembeda makna yaitu: mari, lari, dari, tari, sari jika satu unsur diganti dengan unsur lain, maka akan membawa akibat yang besar yakni perubahan arti. Hal ini dapat pula terjadi jika diucapkan dengan salah, maka akan mengakibatkan perubahan arti juga.
4. - Fonem adalah bunyi bahasa yang dapat atau berfungsi membedakan makna. Fonem merupakan abstraksi atau gambaran dari satu atau sejumlah fon, entah berupa huruf vokal atau huruf hidup maupun huruf konsonan atau huruf mati. Penulisan sebuah fonem atau transkripsi fonem dituliskan dengan lambang /…./. contoh dari fonem: /a/, /b/, /c/, dan /d/
Fonem selanjutnya selalu berhubungan dengan bunyi karena secara linguistik menganggap sebagai satu kesatuan. Ada dua bunyi e dan E yang dibedakan sesuai dengan ucapan. Hal ini sudah direalisasi dengan huruf yang berbeda.
- Bunyi bahasa. Bunyi vokal dapat diucapkan dengan memanjangkan atau memendekkan vokal tersebut. Pemanjangan dan pemendekan pengucapan vokal dapat mengubah maksud pembicaraan. Pemanjangan vokal diberi tanda […] di atas bunyi yang dipanjangkan atau tanda […: ] di samping kanan bunyi yang dipanjangkan. Contoh: Frasa tatap muka [ t a t a p ] [ m u k a ] bila vokal [u] dilafalkan pendek maka akan bermakna bertemu . Namun, jika vokal [u] dilafalkan memanjang [ t a t a p ] [ m u : ] [ k a ] maka akan menimbulkan makna menatapmu dan bunyi [ k a ] seakan-akan menghilang.
Nama : Tifani Puspa Kristalliana
BalasHapusNIM : A310200014
Kelas : 3A
Hasil diskusi yang dapat saya simpulkan
1. Pada teks opini dalam kliping kami belum dapat membuktikan seluruh fonem bahasa berupa konsonan, vokal dan semivokal. Hal ini dikarenakan dalam teks opini kami kebanyakan memuat artikel opini berita dan jurnalistik sehingga belum dapat mewakili seluruh fonem Bahasa Indonesia.
2. Dalam mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa yaitu dengan mengkaji empat proses produksi bunyi bahasa (a) proses mengalirnya udara dari paru-paru, (b) proses fonasi yang terjadi di daerah pita-pita suara, (c) proses oronasal mengalirnya udara ke rongga hidung pada saat mengucapkan bunyi nasal atau sengau, dan (d) proses artikulasi yang terjadi dirongga mulut yaitu terhalangnya arus udara yang mengalir di titik-titik artikulasi atau di daerah artikulasi. Sehingga fonem bahasa bahasa yang masih bisa menunjukkan perbedaan makna yang berbentuk bunyi.
3. Bidang kajian ilmu yang mempelajari tentang fonem sebagai objek kajiannya adalah fonemik. Fonem disebut dapat atau berfungsi membedakan makna. Fonemik didefinisikan sebagai satuan bahasa terkecil yang bersifat fungsional, artinya satuan fonem memiliki fungsi untuk membedakan makna. Hal ini karena bunyi yang diucapkan oleh manusia akan memiliki pembeda makna pada setiap bunyi bahasanya. Contoh pada pasangan minimal kata :
hari dan dari
Dapat diketahui bahwa akibat perbedaan fonem /h/ dan /d/ maka arti dari kedua kata tersebut menjadi berbeda. Dengan kata lain bahwa fonem tersebut terbukti dapat membedakan makna.
4. Pada tanda [...] disebut sebagai tanda kurung siku yang digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan di dalam naskah asli yang ditulis orang lain. Contoh : Penggunaan bahasa dalam karya ilmiah harus sesuai [dengan] kaidah bahasa Indonesia.
Pada tanda /.../ disebut tanda garis miring yang digunakan pada nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwin (penanggalan atau kalender) serta sebagai pengganti kata dan, atau, serta setiap. Contohnya :
a. Tahun ajaran baru 2008/2009
b. buku dan/atau majalah = 'buku dan majalah atau buku atau majalah'
Nama : Nimah Puji Lestari
BalasHapusNIM : A310200143
Kelas : 3C
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
Jawab:
ya, dalam teks opini saya terdapat pasangan minimal vokal (pola-pula), konsonan (bagi-lagi)
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Jawab:
Untuk mengetahui apakah sebuah bunyi fonem / bukan kita harus mencari sebuah satuan bahasa biasanya sebuah kata yang mengandung bunyi tersebut. Lalu membandingkannya dengan satuan bahasa yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama. Kalau ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem karena dia bisa bekerja membedakan makna kedua satuan bahasa itu
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Objek kajian dari fonem adalah fonem, berbeda dengan objek kajian fonetik yang mengkaji fon. Fonem adalah bunyi bahasa yang dapat atau berfungsi membedakan makna. Fonem merupakan abstraksi atau gambaran dari satu atau sejumlah fon, baik berupa huruf vokal atau huruf hidup maupun huruf konsonan atau huruf mati. Penulisan sebuah fonem atau transkripsi fonem dituliskan dengan lambang /.../. Salah satu ciri fonem adalah kemampuannya membedakan makna. Jika sebuah fonem berdistribusi komplementer pada posisi yang berbeda, misalnya di awal deret atau di akhirlo deret merupakan bunyi bahasa itu afon.Apabila sebuah fonem memiliki alofon, maka fonem itu benar. Alofon merupakan variasi dari sebuah fonem, bunyi yang merupakan realisasi dari sebuah fonem. Pelafalan yang bervariasi dapat menimbulkan makna yang berbeda, karena adanya kemungkinan dua buah bentuk kebahasaan berpasangan minimal, contoh : “apel” yang berarti buah, dan “apel” yang berarti upacara.
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut
Jawab:
- Penggunaan Tanda Baca Kurung Siku ([…])
1. Mengapit Keterangan
Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit keterangan yang ada di kalimat penjelas. Contoh: Persamaan dari metode pengajaran itu (perbedaannya [lihat halaman 33-45] cukup signifikan) memberikan output yang kurang lebih sama dengan tujuan awal..
2. Mengapit Huruf, Kata, atau Kelompok
Tanda kurung siku ini bisa dipakai dalam hal pengoreksian kalimat yang ditulis oleh orang lain. Tanda ini menyatakan bahwa ada kesalahan atau kekurangan huruf pada naskah aslinya. Contoh: Para pemuda juga wajib berperan dalam pemberdaya[a]n masyarakat di lingkungan sekitar tempat mereka tinggal.
- Penggunaan Tanda Baca Garis Miring (/…/)
1. Pengganti Kata Hubung
Garis miring digunakan sebagai pengganti kata dan, atau, serta tiap (per).
Contoh:- pria/Wanita, harga permen itu Rp1.000,00/butir
2. Dipakai pada Nomor Surat dan Kalimat
Tanda garis miring juga dipakai dalam nomor surat serta penanda rentang masa tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
Contoh: No. 036/Kep/BKD/2020, Tahun Ajaran 2020/2021
Nama : Frida Ariyani
BalasHapusNim : A312000107
Kelas : 3B
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
Jawab :
Dalam teks opini yang saya miliki, hanya bisa membuktikan adanya pasangan minimal fonem vokal dan fonem konsonan.
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Jawab :
bunyi bahasa dengan fonem bahasa dapat dibedakan, karena bunyi bahasa sendiri ditentukan melalui perwujudan pengucapan manusia melalui alat ucap. Sedangkan fonem bahasa ditentukan melalui mencari satuan bahasa yang mengandung bunyi tersebut, kemudian dibandingkan dengan pasangan minimal, lalu dapat ditentukan apabila kedua satuan bahasa tersebut berbeda makna maka bunyi tersebut dapat disebut fonem.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Jawab :
Bunyi bahasa yang diucapkan oleh manusia akan memiliki pembeda makna pada setiap bunyi bahasanya. Objek kajian dari fonemik adalah fonem, berbeda dengan objek kajian fonetik yang mengkaji fonem. Fonem merupakan abstraksi atau gambaran dari satu atau sejumlah fon, entah berupa huruf vokal atau huruf hidup maupun huruf konsonan atau huruf mati. Penulisan sebuah fonem atau transkripsi fonem dituliskan dengan lambang. Untuk dapat menentukan sebuah bunyi termasuk fonem atau bukan, proses pengkajian harus mencari sebuah kata yang mengandung bunyi tersebut,lalu membandingkannya dengan kata lain yang mirip.
Misalnya: pada kata /rupa/ dan /lupa/ itu terdapat perbedaan fonem yaitu /r/ dan /l/.
4. mbedaan fonem dalam bahasa Indonesia yang terdapat kata lupa dan rupa. /l/ dan /r/ dalam bahasa Indonesia merupakan fonem yang berbeda identitias untuk membedakan makna dari kata lupa dan kata rupa.
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
Jawab :
[...] Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan di dalam naskah asli yang ditulis orang lain. Misalnya :
a. Ulang tahun [Proklamasi Kemerdekaan] Republik Indonesia dirayakan secara khidmat.
b. Pemanfaatan kedelai [dalam] pembuatan tempe.
/.../Tanda garis miring digunakan dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwin (penanggalan atau kalender).
Misalnya :
a) mahasiswa/mahasiswi = mahasiswa dan mahasiswi
b) peket dikirimkan lewat darat/laut = paket dikirimkan lewat darat atau laut.
Nama : Wahyu Mardaning Hardiyanti
BalasHapusNIM : A310200065
Kelas : 3B
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
Jawab : Berdasarkan teks opini saya, hanya dapat menentukan fonem vokal dan fonem konsonan
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Jawab : Dengan cara pembuktian atau membandingkan satu kata dengan kata lainnya yang memiliki makna berbeda. Bunyi bahasa dapat dipengaruhi oleh lingkungannya. Sedangkan fonem bahasa memiliki prosedur kerja dengan premis dan hipotesis yang mampu membuktikan kebenarannya.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Jawab : Karena fonem merupakan satuan bunyi bahasa yang paling kecil dan dapat membedakan dan menunjukkan kontras makna. Sebagai contoh yaitu pada kata buruk dan busuk, kedua kata tersebut dibedakan dengan huruf /r/ dan /s/, maka /r /dan /s/ tersebut dapat membedakan makna dari kata buruk dan busuk.
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut
Jawab : Tanda […] digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau segi kalimat yang ditulis oleh orang lain.
Contoh: Fira pergi ke kantin [untuk] membeli makanan.
Tanda garis miring /.../ dalam kajian ilmu linguistik menyatakan unsur fonem atau fonemis yang berfungsi sebagai penanda pada nomor dalam surat maupun alamat, untuk pengganti kata atau mengapit huruf dan kata sebagai koreksi Selain itu fungsinya untuk pengganti kata.
Contoh : No. RI02.002/11/2020
Nama : Mega Ayu Lestari
BalasHapusNIM : A310200100
Kelas : 3B
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semi vokal). Bisakah teks opini yang anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
Jawaban :
Dalam teks opini yang saya miliki, hanya bisa membuktikan adanya pasangan minimal fonem vokal dan fonem konsonan.
2. Bagaimana cara seorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa ?
Jawaban :
Pembentukan bunyi bahasa dimulai dengan memanfaatkan pernafasan sebagai sumber tenaganya. Sumber tenaga itu berupa udara yang keluar dari paru-paru. Perubahan bentuk saluran udara itulah yang menghasilkan bunyi yang berbeda. Menentukan bunyi bahasa yang bersifat fungsional biasanya ditentukan melalui kontras pasangan minimal. Pasangan minimal merupakan pasangan bentuk-bentuk bahasa yang terkecil dan bermakna pada sebuah bahasa atau kata tunggal yang secara ideal sama kecuali satu bunyi berbeda.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna ? Jelaskan disertai contoh.
Jawaban :
Karena fonem merupakan satuan kata terkecil dengan makna sendiri. Bunyi yang diucapkan oleh manusia juga memiliki pembeda makna pada setiap bunyi bahasanya. Contoh : kata 'jahat' dan 'pahat' yang memiliki pola hampir sama, tetapi terdapat pembeda yaitu fonem /j/ dan /p/ yang menjadikan kata tersebut berbeda makna.
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ Yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa ! Penjelasan anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut !
Jawaban :
Penggunaan tanda [...] digunakan untuk menuliskan bunyi bahasa yang menyatakan unsur fonetis.
Penggunaan tanda /.../ digunakan untuk menuliskan fonem yang menyatakan unsur fonemis.
Contoh :
a. Karyawan/karyawati = karyawan dan karyawati
b. Penggunaan tanda petik dalam ujaran harus sesuai [dengan] kaidah Bahasa Indonesia
Nama : Raden Roro Ramadhanty Putri Khoirunissa
BalasHapusNIM : A310200062
Kelas : 3B
1. Dalam teks opini saya, hanya ada pasangan minimal, fonem vokal, dan fonem konsonan.
2. Langkah pertama yang kita lakukan adalah mencari sebuah satuan bahasa, biasanya pada sebuah kata yang mengandung bunyi, kemudian kita bandingkan dengan satuan bahasa yang menyerupai dengan satuan bahasa pertama. Jika ternyata kedua satuan bahasa tersebut berbeda maknanya, maka bunyi tersebut adalah sebuah fonem karena dapat berfungsi membedakan makna kedua satuan bahasa tersebut.
3. Karena fonem merupakan satuan terkecil yang tidak memiliki makna dan tidak dapat berdiri sendiri seperti bunyi [k]. Sehingga perlu melakukan fonemisasi yaitu usaha untuk menemukan bunyi-bunyi yang berfungsi dalam rangka pembedaan makna tersebut. Contoh pada kata "pagar" dan "cagar", kata tersebut membedakan makna dengan menggunakan bunyi [p] dan [c].
4. Tanda kurung siku digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata.
a. Tanda kurung siku [...] digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan di dalam naskah asli yang ditulis orang lain
Contoh :
Dika memberikan bunga Nisa. (kalimat asli)
Dika memberikan bunga [kepada] Nisa. (kalimat direvisi)
b. Tanda garis miring dalam teknik menulis dipakai dalam nomor surat dan nomor pada kalimat dan penandaan masa tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim (penanggalan atau kalender).
Contoh :
Jalan Garuda IV/11, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Nama: Helma Riana
BalasHapusNIM: A310200118
Kelas: 3C
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia?
Jawab: Dalam teks opini yang saya miliki, hanya dapat membuktikan adanya pasanan minimal fonem konsonan dan fonem vokal.
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Jawab: Untuk mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa kita harus melakukan perbandingan dan analisa. Kita harus mencari sebuah satuan bahasa, biasanya sebuah kata yang mengandung bunyi tersebut. Lalu membandingkannya dengan satuan bahasa yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama. Kalau ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem karena dia bisa berfungsi membedakan makna kedua satuan bahasa itu.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Jawab: Fonem dinyatakan memiliki fungsi pembeda makna karena apabila sebuah kata sudah dianalisis fonemnya, kita dapat mempelajari bunyi-bunyi bahasa yang ada dalam kata karena itu dapat membedakan makna.
Misalnya:
perang dan terang
Kata perang dan terang tentunya memiliki makna yang berbeda. Padahal kedua kata tersebut hampir sama, hanya dibedakan oleh /p/ dan /t/. /p/ dan /t/ di sini dapat membedakan makna antara kedua kata di atas.
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
Jawab:
a. Tanda kurung siku merupakan tanda yang digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan dalam naskah asli yang ditulis orang lain.
Contoh:
Ulang tahun [Proklamasi Kemerdekaan] Republik Indonesia dirayakan setiap tanggal 17 Agustus.
b. Tanda garis miring biasanya digunakan sebagai pemisah nomor, sebagai pengganti kata, atau sebagai koreksi.
Contoh: Peserta lomba dapat bertanya melalui email/whatsapp.
Nama: Rohadatul Aisy Agung Fauziah
BalasHapusNIM: A310200001
Kelas: 3A
1. Bisa, karena teks opini yang telah dibuat kliping tersebut ditemukan adanya pasangan minimal, fonem vokal, dan fonem konsonan.
2. Cara seseorang untuk mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa yaitu dengan cara pengklasifikasiannya. Bunyi bahasa atau fon, secara umum bunyi-bunyi bisa diklasifikasikan atas vokal, konsonan, dan semivokal. Sedangkan fonem bahasa, terdiri atas vokal dan konsonan.
3. Fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna karena pada dasarnya, setiap kata atau kalimat yang diucapkan manusia itu berupa runtutan bunyi bahasa. Pengubahan suatu bunyi dalam deretan itu dapat mengakibatkan perubahan makna. Perubahan makna yang dimaksud bisa berganti makna atau kehilangan makna. Contoh:
babi (binatang berkaki empat)
papi (sebutan lain untuk ayah)
Pada contoh di atas, kata babi memiliki dua konsonan [b] yang menjadi awal suku kata pertama dan kedua sedangkan kata papi memiliki konsonan [p] sebagai awal suku kata pertama dan keduanya. Selain kedua bunyi itu, bunyi lainnya dan posisi/urutan bunyi lain itu sama. Perbedaan bunyi [b] dan [p] pada posisi/urutan yang sama dapat mengubah makna kata, inilah yang dikaji oleh fonem.
4. Tanda kurung siku [...] yaitu menyatakan unsur fonetis. Sedangkan tanda kurung miring /... /yaitu menyatakan unsur fonemis. Contoh:
- Penggunaan bahasa dalam karya ilmiah harus sesuai [dengan] kaidah bahasa Indonesia.
- Bahan ajar Ling/g/uistik Fakultas Ilmu Budaya (karena harusnya ditulis Linguistik bukan Lingguistik).
Nama : Fahesta Sonia Adistiyani
BalasHapusNIM : A310200018
Kelas : 3A
1.Dalam teks opini yang saya miliki, hanya bisa membuktikan adanya pasangan minimal fonem vokal dan fonem konsonan
2.Cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa adalah dengan pembuktian. Bisa dengan meneliti atau membandingkan satu kata dengan kata lainnya yang mempunyai makna berbeda, dengan mencari pasangan minimal dan beban fungsional.
3.Fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna karena dengan adanya fonem sebuah bunyi akan terdengar berbeda. Fonem merupakan satuan bahasa terkecil yang bersifat fungsional yang memiliki fungsi untuk membedakan makna.
Contoh : Dari dan Hari
4. Tanda kurung siku atau […] digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau segi kalimat yang ditulis oleh orang lain. Dan tanda garis miring atau /../ digunakan dalam mengoreksi atau mengurangi kata salah satu kelebihan dalam naskah asli yang ditulis orang lain.
Contoh penggunaan […]
Pabrik Sepatu [dalam] pekerjaanya sedang membutuhkan karyawan.
Contoh penggunaan /…/
Lukcy memiliki /h/utang 1 Juta kepada Rentenir.
Nama : Fani Devikasari
BalasHapusNIM : A310200004
Kelas : 3A
1.Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa(konsonan,vokal,dan semivokal).Bisakah teks opini yang anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia?
Jawaban:
Ada dua yaitu pasangan minimal dan fonem:
🌻pasangan minimal” fonem sudah semestinya dijadikan dasar/awal pembelajaran fonologi bahasa Indonesia bertolak dari alasan: a. sifat fungsional “pasangan minimal” fonem, b. kepastian ucapan dan simbol fonem, c. kepastian macam dan jumlah fonem, d. fonem sebagai penyebab beda/kontras makna (kata), dan e. bentuk lain pembentukan antonim(i).
🌻Hasil penelitian ini ditemukan 6 vokal pendek (i, u, e, |, o, dan a) dan 5 vokal panjang (i:, e:, u:, o:, dan a:) pada bahasa Benuaq, sedangkan dalam bahasa Indonesia ditemukan 6 vokal pendek (i, u, e, |, o, dan a) dan tidak ada vokal panjang. Fonem konsonan dalam bahasa Benuaq sebanyak 23 (b, p, pm, m, w, d, t, tn, s, n, l, r, j, c, ~n, y, k, kG, g, G, q, h, dan ?), sedangkan dalam bahasa Indonesia sebanyak 22 (b, p, f, m, w, d, t, s, o, n, l, r, j, c, ~n, y, k, kh, g, G, h, dan z). Kedua bahasa tersebut memiliki perbedaan dan persamaan setelah dikontrastifkan.
2.Bagaimanakan cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
🌻Bunyi bahasa merupakan suara yang dikeluarkan oleh mulut, kemudian gelombang-gelombang bunyi sehingga dapat diterima oleh telinga. Bunyi bahasa atau bunyi ujaran dihasilkan oleh alat ucap manusia seperti pita suara, lidah, dan bibir.
🌻Fonem sebuah istilah linguistik dan merupakan satuan terkecil dalam sebuah bahasa yang masih bisa menunjukkan perbedaan makna. Fonem berbentuk bunyi.Misalkan dalam bahasa Indonesia bunyi [k] dan [g] merupakan dua fonem yang berbeda, misalkan dalam kata "cagar" dan "cakar". Tetapi dalam bahasa Arab hal ini tidaklah begitu. Dalam bahasa Arab hanya ada fonem /k/.
3.Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna?Jelaskan disertai contoh.
Jawaban:
🌻Karena fonem bisa membedakan makna kata.Contoh: kata /sabtu/ dalam bahasa Indonesia lazim diucapkan /saptu/. Terlihat bunyi [b] berubah menjadi bunyi [p] sebagai akibat dari pengaruh bunyi [t]. Perubahan tersebut merupakan jenis asimilasi fonemis.
4.Analisis mengenai bunyi bahasa yang digunakan tanda-tanda secara khusus.Jelaskan tanda[…] dan /…/ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa!Penjelasan anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
Jawaban:
🌻Perbedaan antara fon dan fonem di atas berakibat pada perbedaan cara transkripnya. Fon ditandai dengan tanda pengapit kurung siku ([ ]), sedangkan fonem ditandai dengan (/../)
Contoh:
🌻[u] dan [i] dalam bahasa Indonesia masing-masing berasal dari fonem.
🌻/e/, sebagaimana dianjurkan.
Nama : Anisyah Febiola
BalasHapusNim : A310200147
Kelas : 3C
1. Dalam teks opini yang saya miliki, hanya bisa membuktikan adanya pasangan minimal fonem konsonan dan fonem vokal.
2. Fonem yakni bunyi bahasa yang dapat/berfungsi membedakan makna kata. Kalau dalam fonetik misalnya kita meneliti bunyi-bunyi /a/ yang berbeda pada kata-kata seperti yang terdapat pada kata-kata ini, intan dan pahit. Maka dalam fonemik kita meneliti apakah perbedaan bunyi itu mempunyai fungsi sebagai pembeda makna/ tidak jika bunyi itu membedakan makna, maka bunyi tersebut kita sebut fonem. Untuk mengetahui apakah sebuah bunyi fonem / bukan kita harus mencari sebuah satuan bahasa biasanya sebuah kata yang mengandung bunyi tersebut. Lalu membandingkannya dengan satuan bahasa yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama. Kalau ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem karena dia bisa berfungsi membedakan makna kedua satuan bahasa itu.
3. Fonem dikatakan memiliki fungsi pembeda makna karena, dengan adanya fonem sebuah bunyi akan terdengar berbeda. Apabila bunyi tersebuut dapat membedakan makna antara satuan kata maka jelaslah bahwa fungsi fonem sebagai pembeda. Contoh : saya dan saja. /y/ dan /j/ dalam bahasa Indonesia merupakan fonem yang berbeda identitias untuk membedakan makna dari kata saya dan kata saja.
4. Tanda kurung siku atau […] digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau segi kalimat yang ditulis oleh orang lain. Dan tanda garis miring atau /../ digunakan dalam mengoreksi atau mengurangi kata salah satu kelebihan dalam naskah asli yang ditulis orang lain.
Nama : Ismi Azizah
BalasHapusNIM : A310200074
Kelas : 3B
1. Dalam teks opini kliping yang saya buat, dapat dintemukan dan membuktikan adanya pasangan minimal fonem vokal dan fonem konsonan.
2. Untuk mengetahui apakah sebuah bunyi fonem / bukan kita harus mencari sebuah satuan bahasa biasanya sebuah kata yang mengandung bunyi tersebut. Lalu membandingkannya dengan satuan bahasa yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama. Kalau ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem karena dia bisa bekerja membedakan makna kedua satuan bahasa itu.
- Bunyi bahasa mempunyai kecenderungan untuk dipengaruhi oleh lingkungannya. Ada asimilasi yang terjadi pada struktur fonemis dalam bahasa. Kesemitrisan bunyi mendominasi konstruksi tersebut.
- Fonem bahasa dilakukan dengan prosedur kerja sehingga dapat dipertanggungjawabkan hasil temuan dengan premis dan hipotesis. Artinya, peneliti bahasa yang lain bisa membuktikan kebenaran dari temuan dan langkah yang telah dilaksanakan.
3.Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Jawab:
Bunyi bahasa yang diucapkan oleh manusia akan memiliki pembeda makna pada setiap bunyi bahasanya. meskipun mungkin ada beberapa bunyi bahasa yang terdengar sama. Maka dari itu fonem ada untuk membedakan makna setiap bunyi bahasa.
Misalnya dalam kata bahasa Indonesia.
/Kasur/
/Kasar/
Kedua kata itu mirip benar. Masing-masing terdiri dari 5 buah bunyi yang pertama mempunyai bunyi /k/, /a/, /s/, /u/,/r/dan yang kedua mempunyai bunyi /k/, /a/, /s/, /a/,/r/.
Jika kita bandingkan:
/K/ /a/ /s/ /u/ /r/
/K/ /a/ /s/ /a/ /r/
Ternyata perbedaannya hanya pada bunyi huruf yaitu bunyi /u/ dan /a/ kesimpulannya bahwa bunyi /u/ dan /a/ adalah dua buah fonem yang berbeda didalam bahasa Indonesia.
Contoh lain pada kata “jus” dan “jas” yang masing-masing terdiri dari 2 buah bunyi maka bunyi /u/ pada kata pertama dan bunyi /a/ pada kata ke 2 masing-masing adalah fonem yang berlainan yaitu fonem /u/ dan /a/.
Nama : Muhamad Arif Purwantoro
BalasHapusNIM : A310200030
Kelas : 3A
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentuka fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa indonesia?
Jawab :
Dalam teks opini kelompok kami hanya dapat membuktikan fonem konsonan dan vokal
Contohnya :
*Fonem vokal*
Kita x kota : i,o
Teman x taman : e,a
Lintas x lantas : i,a
Siswa x siswi : a,i
*Fonem konsonan*
Ketika x ketiga : k,g
Ulama x utama : l,t
Lantai x pantai : l,p
2. Bagaimana cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Jawab :
Cara sesorang membedakan bunyi bahasa dengan fonem bahasa. Bunyi bahasa itu sendiri merupakan hasil dari alat ucap manusia seperti pita suara, lidah, dan bibir. Bunyi bahasa atau bunyi ujaran adalah bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia atau bunyi yang diartikan, kemudian membentuk gelombang bunyi, sehingga dapat diterima oleh telinga manusia. Sedangkan fonem bahasa itu sendiri merupakan satuan terkecil dari bunyi bahasa yang berfungsi untuk membedakan arti atau sebuah makna.
Jadi perbedaannya, bunyi bahasa itu bunyi yang dihasilkan manusia yang mempunyai makna sedangkan fonem bahasa merupakan bagian terkecil dari bunyi bahasa yang berfungsi membedakan arti atau makna.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Jawab :
Santoso (2004) menyatakan bahwa setiap bunyi ujaran dalam satu bahasa mempunyai fungsi membedakan arti. Bunyi ujaran yang membedakan arti ini disebut fonem. Fonem tidak dapat berdiri sendiri karena belum mengandung arti. Tidak berbeda dengan pendapat tadi, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) tertulis bahwa yang dimaksud fonem: satuan bunyi terkecil yang mampu menunjukkan kontras makna, misalnya /b/ dan /p/ adalah dua fonem yang berbeda karena bara dan para beda maknanya. Terjadinya perbedaan makna hanya karena pemakaian fonem /b/ dan /p/ pada kata tersebut. Contoh fonem sebagai pembeda makna yaitu: mari, lari, dari, tari, sari jika satu unsur diganti dengan unsur lain, maka akan membawa akibat yang besar yakni perubahan arti. Hal ini dapat pula terjadi jika diucapkan dengan salah, maka akan mengakibatkan perubahan arti juga.
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakn tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda […] dan /…/ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
Jawab :
- Fonem adalah bunyi bahasa yang dapat atau berfungsi membedakan makna. Fonem merupakan abstraksi atau gambaran dari satu atau sejumlah fon, entah berupa huruf vokal atau huruf hidup maupun huruf konsonan atau huruf mati. Penulisan sebuah fonem atau transkripsi fonem dituliskan dengan lambang /…./.
Fonem selanjutnya selalu berhubungan dengan bunyi karena secara linguistik menganggap sebagai satu kesatuan. Ada dua bunyi e dan E yang dibedakan sesuai dengan ucapan. Hal ini sudah direalisasi dengan huruf yang berbeda.
Contoh
bahasa Itali kata [venti] ‘twenty’ dan [tEnti] ‘winds’
bahasa Perancis kata [ne] ‘nez’ dan [nE] ‘nait’
bahasa Rusia kata [–ne] ‘remain’dan [–nE] ‘region’
- Bunyi vokal dapat diucapkan dengan memanjangkan atau memendekkan vokal tersebut. Pemanjangan dan pemendekan pengucapan vokal dapat mengubah maksud pembicaraan. Pemanjangan vokal diberi tanda […] di atas bunyi yang dipanjangkan atau tanda […: ] di samping kanan bunyi yang dipanjangkan. Contoh: Frasa tatap muka [ t a t a p ] [ m u k a ] bila vokal [u] dilafalkan pendek maka akan bermakna bertemu . Namun, jika vokal [u] dilafalkan memanjang [ t a t a p ] [ m u : ] [ k a ] maka akan menimbulkan makna menatapmu dan bunyi [ k a ] seakan-akan menghilang.
- Fonem selanjutnya selalu berhubungan dengan bunyi karena secara linguistik menganggap sebagai satu kesatuan.
- Ada dua bunyi e dan E yang dibedakan ssesuai dengan ucapan. Hal ini sudah direalisasi dengan huruf yang berbeda.
- Contoh
- bahasa Itali kata [venti] ‘twenty’ dan [tEnti] ‘winds’
- bahasa Perancis kata [ne] ‘nez’ dan [nE] ‘nait’
- bahasa Rusia kata [–ne] ‘remain’dan [–nE] ‘region’
Nama: Meisyifa Triandiva
BalasHapusNIM: A310200064
Kelas: 3B
1. Dalam teks opini yang saya miliki membuktikan adanya pasangan minimal fonem vokal dan fonem konsonan.
2. Untuk mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa yaitu dengan cara pengklasifikasinya. Bunyi bahasa atau fon, secara umum bunyi-bunyi bisa diklasifikasikan atas vokal, konsonan, dan semivokal. Sedangkan fonem bahasa, terdiri atas vokal dan konsonan.
3. Karena fonem merupakan satuan terkecil yang tidak memiliki makna dan tidak dapat berdiri sendiri seperti bunyi [k]. Sehingga perlu melakukan fonemisasi. Fonemisasi adalah usaha untuk menemukan bunyi-bunyi yang berfungsi dalam rangka pembedaan makna.
4. Tanda [...] adalah tanda kurung siku yang dalam kajian ilmu linguistik menyatakan unsur fonetis atau bunyi bahasa. Misalnya, [a] yang digunakan mentranskripsikan semua bunyi baik yang membedakan arti maupun yang tidak tanda ini disebut transkripsi fonemis. sedangkan /.../ adalah tanda kurung miring dalam kajian ilmu linguistik menyatakan unsur fonem atau fonemis. misalnya, /b/ tanda ini hanya mentranskripsikan khusus bunyi-bunyi yang mendukung arti saja yang disebut transkripsi fonemis.
NAMA : RISMA AISTISYA
BalasHapusN I M : A310200101
KLS : 3B
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
Jawab : Dalam teks opini yang saya miliki, hanya bisa membuktikan adanya pasangan minimal fonem vokal dan fonem konsonan.
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Jawab : Dapat diketahui bahwa bunyi bahasa adalah satuan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Dan fonem bahasa adalah satuan terkecil dalam sebuah bahasa yang menunjukkan perbedaan makna. Seseorang dapat membedakan kedua hal tersebut dengan prosedur kerja yang membuktikan bagaimana kebenaran dalam membedakan makna yang dihasilkan. Bunyi bahasa merupakan objek kajian dari fonetik, sedangkan fonem bahasa merupakan objek kajian dari fonemik/fonologi.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Jawab : Karena fonem merupakan satuan terkecil yang tidak memiliki makna dan tidak dapat berdiri sendiri seperti bunyi [k]. Sehingga perlu melakukan fonemisasi, fonemisasi adalah usaha untuk menemukan bunyi-bunyi yang berfungsi dalam rangka pembedaan makna tersebut.
Contoh pada kata "cagar" dan "cakar", kata tersebut membedakan makna dengan menggunakan bunyi [g] dan [k]
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
Jawab : -> Fungsi tanda kurung siku [....] Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit keterangan yang ada di kalimat penjelas. Nah, kalimat penjelas ini sebelumnya sudah bertanda kurung ya.Contoh: -Persamaan dari metode pengajaran itu (perbedaannya [lihat halaman 33-45] cukup signifikan) memberikan output yang kurang lebih sama dengan tujuan awal. Tanda kurung siku ini bisa dipakai dalam hal pengoreksian kalimat yang ditulis oleh orang lain. Tanda ini menyatakan bahwa ada kesalahan atau kekurangan huruf pada naskah aslinya. Contoh:Para pemuda juga wajib berperan dalam pemberdaya[a]n masyarakat di lingkungan sekitar tempat mereka tinggal.
-> Fungsi tanda garis miring /..../ Garis miring digunakan sebagai pengganti kata dan, atau, serta tiap (per). Contoh:
- pria/wanita
- harga permen itu Rp1.000,00/
Butir atau Tanda garis miring juga dipakai dalam nomor surat serta penanda rentang masa tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
Contoh:
- No. 036/Kep/BKD/2020
- Tahun Ajaran 2020/2021
Nama : Junita Arliniwaty
BalasHapusNIM : A310200067
1. Dalam teks opini saya, hanya ada pasangan minimal, fonem vokal, dan fonem konsonan.
2. Langkah pertama yang kita lakukan adalah mencari sebuah satuan bahasa, biasanya pada sebuah kata yang mengandung bunyi, kemudian kita bandingkan dengan satuan bahasa yang menyerupai dengan satuan bahasa pertama. Jika ternyata kedua satuan bahasa tersebut berbeda maknanya, maka bunyi tersebut adalah sebuah fonem karena dapat berfungsi membedakan makna kedua satuan bahasa tersebut.
3. Fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna karena dengan adanya fonem sebuah bunyi akan terdengar berbeda. Fonem merupakan satuan bahasa terkecil yang bersifat fungsional yang memiliki fungsi untuk membedakan makna.
Contoh : Kabar - Kabur
Keduanya hampir sama. Tetapi, terdapat perbedaan fonem /a/ dan /u/. Sehingga, dua kata tersebut memiliki makna yang berbeda.
4. [...] Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan di dalam naskah asli yang ditulis orang lain.
Misalnya: penulisan huruf harus sesuai [dengan] KBBI
/.../ digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau pengurangan atas kesalahan serta kelebihan di dalam naskah asli yang ditulis oleh orang lain.
Misalnya: 26/09/2021
Nama : ErnaWati
BalasHapusNIM : A310200105
KELAS : 3B
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
Jawaban: Dalam teks opini yang saya miliki hanya bisa menentukan fonem vokal dan fonem konsonan.
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Jawaban : Untuk mengetahui apakah sebuah bunyi fonem / bukan kita harus mencari sebuah satuan bahasa biasanya sebuah kata yang mengandung bunyi tersebut. Lalu membandingkannya dengan satuan bahasa yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama. Kalau ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem karena dia bisa berfungsi membedakan makna kedua satuan bahasa itu.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Jawaban: Fonemik adalah kajian atau analisis bunyi bahasa dengan memperhatikan statusnya sebagai pembeda makna. Bunyi bahasa yang diucapkan oleh manusia akan memiliki pembeda makna pada setiap bunyi bahasanya. Objek kajian dari fonemik adalah fonem, berbeda dengan objek kajian fonetik yang mengkaji fon. Fonem adalah bunyi bahasa yang dapat atau berfungsi membedakan makna.
Contoh pada bunyi /Laba/ dan /Raba/
Kedua kata itu mirip benar. Masing-masing terdiri dari 4 buah bunyi yang pertama mempunyai bunyi /L/, /a/, /b/, /a/, dan yang kedua mempunyai bunyi /r/, /a/, /b/ dan /a/.
Jika kita bandingkan:
/L/ /a/ /b/ /a/
/R/ /a/ /b/ /a/
Ternyata perbedaannya hanya pada bunyi yang pertama yaitu bunyi /L/ dan /r/ kesimpulannya bahwa bunyi /L/ dan /r/ adalah fonem.
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
Jawaban: Pada tanda [...] disebut sebagai tanda kurung siku yang digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan di dalam naskah asli yang ditulis orang lain. Contoh : Penggunaan bahasa dalam karya ilmiah harus sesuai [dengan] kaidah bahasa Indonesia.
Pada tanda /.../ disebut tanda garis miring yang digunakan pada nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwin (penanggalan atau kalender) serta sebagai pengganti kata dan, atau, serta setiap. Contohnya : Tahun ajaran baru 2008/2009.
Nama: Fuad Hanafi
BalasHapusNIM: A310200060
Kelas: 3B
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
Jawab : Dalam teks opini yang saya miliki, saya hanya dapat menemukan adanya fonem vokal serta fonem konsonan, dan belum ditemukan adanya fonem semivokal.
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Jawab : Cara mengetahui fonem yaitu dengan melalui sebuah pembuktian. Pertama dengan mengamati sebuah fonem, kedua mencari pasangannya untuk dikontraskan. Jika ternyata fonem itu dapat berpengaruh terhadap kedua satuan bahasa itu sehingga berbeda maknanya, maka dapat disimpulkan bahwa itu adalah sebuah fonem bahasa. Sedangkan bunyi bahasa atau bunyi ujaran adalah bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia atau bunyi yang diartikan, kemudian membentuk gelombang bunyi, sehingga dapat diterima oleh telinga manusia.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Jawab : Karena bidang kajian ilmu yang mempelajari tentang fonem sebagai objek kajiannya adalah fonemik. Fonem disebut dapat atau berfungsi membedakan makna. Fonemik didefinisikan sebagai satuan bahasa terkecil yang bersifat fungsional, artinya satuan fonem memiliki fungsi untuk membedakan makna. Hal ini karena bunyi yang diucapkan oleh manusia akan memiliki pembeda makna pada setiap bunyi bahasanya.
Contoh : kata 'Hati' dan 'Mati' yang memiliki pola hampir sama, namun terdapat pembeda yaitu fonem /h/ dan /m/ yang menjadikan kata tersebut berbeda makna. Dengan kata lain bahwa fonem tersebut terbukti dapat membedakan makna.
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
Jawab :
a. Tanda kurung siku [...] dipakai untuk trankripsi fonetis, yakni penulisan pengubahan menurut bunyi.
Contoh: Saya ingin menjadi guru yang handal menjadi [saya iŋIn mәñjadi guru yaŋ handal]. Dari contoh tersebut dapat diartikan bahwa transkripsi fonetis adalah transkripsi yang berusaha menggambarkan semua bunyi bahasa secara sangat teliti.
b. Tanda garis miring dipakai untuk transkripri fonemis, yakni penulisan pengubahan menurut fonem/pembeda makna. Contoh : /l/ari dan /h/ari, pada kata tersebut fonem /l/ dan /h/ memiliki arti sebagai pembeda makna.
Nama : Arinda Risky Ramadhani
BalasHapusNIM : A310200027
Kelas : 3A
1. Berdasarkan artikel opini yang telah saya dan kelompok saya kumpulkan, kami hanya dapat menemukan fonem vokal dan konsonan.
2. Cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa dengan membuktikan kebenaran dalam membedakan makna.
3. Fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna karena hakikat ilmu bahasa mengkaji bahasa secara empiris (realitas), bunyi bahasa tersebut digunakan dalam bertutur, maka dapat dibuktikan bagaimana potensi/fungsionalitas bunyi bahasa sebagai pembeda makna.
Contoh: Talak dan tanak, terdapat perbedaan konsonan (l) dan (n). Kata ‘talak’ memiliki makna sebuah perceraian yang terjadi dalam rumah tangga, sedangkan kata ‘tanak’ memiliki makna bahwa bahan masakan sudah masak atau matang.
4. - Tanda [...] (kurung siku) digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan di dalam naskah yang ditulis orang lain.
Contoh: Perilaku yang mencerminkan seorang muslim, Allah [telah] mencantumkannya di al-qur’an.
- Tanda /.../ (garis miring) digunakan untuk mengganti kata dan, atau, serta setiap.
Contoh: Tahun ajaran 2020/2021
Nama : Desy Praditasari
BalasHapusNIM : A310200123
Kelas : 3C
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
Jawab : Dalam teks artikel opini yang saya miliki, saya hanya bisa membuktikan adanya fonem vokal dan fonem konsonan.
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Jawab : Bunyi bahasa dapat dihasilkan oleh alat ucap manusia seperti pita suara, lidah, dan bibir yang kemudian membentuk gelombang bunyi, sehingga dapat diterima oleh telinga manusia. Sedangkan untuk mengetahui fonem bahasa harus mencari satuan bahasa biasanya sebuah kata yang mengandung bunyi tersebut. Lalu dibandingkan dengan satuan bahasa yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama. Apabila kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah fonem. Jadi untuk membuktikan sebuah fonem bahasa atau buka harus menemukan pasangan minimalnya.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Jawab : Karena suatu bunyi mempunyai fungsi untuk membedakan kata yang satu dari kata yang lainnya maka lambing bunyi tersebut disebut fonem. Jadi, dasar bukti identitas sebuah fonem adalah apa yang disebut fungsi pembeda makna yang terkandung dalam satuan bunyi bahasa.
Contoh : kata putra dan putri
Kata Putra terdiri atas bunyi /p/,/u/,/t/,/r/,/a/, sedangkan kata putri terdiri atas bunyi /p/,/u/,/t/,/r/,/i/. Kedua kata tersebut berbeda bunyi fonem vokal /a/ dan /i/ sehingga menjadikan kata tersebut berbeda maknanya.
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda […] dan /…/ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
Jawab :
Tanda kurung siku […] dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan di dalam naskah asli yang ditulis orang lain.
Contoh :
1. Anita me[n]ulis catatan di buku.
2. Pemanfaatan tanah liat [dalam] pembuatan gerabah.
Tanda garis miring /…/ dipakai dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim. Tanda garis miring juga dipakai sebagai penggati kata dan, atau, serta setiap.
Contoh :
1. Tahun ajaran 2019/2020
2. Putra/putri = putra dan putri
NAMA : AKBAR MAULANA
BalasHapusNIM : A310200114
KELAS : 3C
DISKUSIKANLAH !
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
Jawab :
Dalam teks opini saya hanya dapat membuktikan adanya pasangan fonem minimal berupa fonem konsonan dan vokal saja, sedangkan yang semivokal tidak ada.
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Jawab :
Seseorang dapat mengetahui bunyi Bahasa berbeda dengan fonem Bahasa dengan cara meneliti dan membandingkannya. Seperti yang sudah diketahui, bahwa fonem Bahasa dapat membedakan makna, sedangkan bunyi Bahasa tidak memiliki fungsi tersebut, bunyi Bahasa hanya bentuk tuturan atau ucapan yang keluar dari mulut manusia. Perbedaannya juga terdpaat dalam turunannya, bahwa bunyi Bahasa merupakan objek kajian dari fonetik, sedangkan fonem merupakan objek kajian fonologi.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Jawab :
Fonem dinyatakan memiki fungsi sebagai pembeda makna, karena Fonem merupakan gambaran dari satu atau sejumlah fon, baik berupa huruf vokal maupun konsonan, yang memiliki bentuk dan pengucapan yang berbeda-beda, sehingga dapat membedakan makna di dalam sebuah kalimat. Cara menentukannya dengan mengkajinya melaui pencarian pasangan minimal, apabila proses pengkajian tersebut menemukan perbedaan, maka fungsi fonem sebagai pembeda makna dapat dibuktikan.
- Contohnya :
Misalnya dalam kata bahasa Indonesia.
/Laba/
/Raba/
Kedua kata itu mirip benar. Masing-masing terdiri dari 4 buah bunyi yang pertama mempunyai bunyi /L/, /a/, /b/, /a/, dan yang kedua mempunyai bunyi /r/, /a/, /b/ dan /a/.
Jika kita bandingkan:
/L/ /a/ /b/ /a/
/R/ /a/ /b/ /a/
Ternyata perbedaannya hanya pada bunyi yang pertama yaitu bunyi /L/ dan /r/ kesimpulannya bahwa bunyi /L/ dan /r/ adalah dua buah fonem yang berbeda didalam bahasa Indonesia.
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
Jawab :
- Tanda […]
Tanda tersebut biasanya digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai keterangan, koreksi, atau tambahan pada kalimat yang ditulis sesorang.
Contohnya :
1) Durasi [Ritme] lamanya waktu
- Tanda /…/
Tanda tersebut biasanya digunakan untuk nomor surat, alamat, atau juga biasa digunakan untuk mengapit huruf yang dikoreksi dalam suatu naskah yang ditulis oleh seseorang.
Contohnya :
1) Bunyi /l/ dan /r/ adalah dua buah fonem yang berbeda didalam bahasa Indonesia.
Nama : Yusuf Rozin
BalasHapusNIM : A310200040
Kelas :3A
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
Jawab :
Dalam teks opini saya hanya bisa membuktikan pasangan minimal berupa pasangan fonem konsonan saja, tidak dapat membuktikan untuk vokal dan semivokal
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Jawab :
Jika ingin mengetahui apakah sebuah bunyi fonem / bukan, maka kita harus mencari sebuah satuan bahasa biasanya sebuah kata yang mempunyai atau mengandung bunyi tersebut. Lalu membandingkannya dengan satuan bahasa yang mirip atau hampir sama dengan satuan bahasa yang sebelumnya. Jika ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka bunyi tersebut adalah sebuah fonem karena dia bisa berfungsi membedakan makna kedua satuan bahasa itu.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Jawab :
Contoh pada kata suka - duka. Kata tersebut hanyalah mengubah hurus /s/ menjadi /d/, akan teapi makna dari kedua kata tersebut berbeda. Suka berarti menggambarkan suasana ceria, dan gembira. Sedangkan duka menggambarkan suasana sedih.
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
Jawab :
Tanda [...] digunakan untuk untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan di dalam naskah asli yang ditulis orang lain.
Contoh : Teks Opini itu [sudah] dibaca lebih dari satu juta pembaca.
Tanda /.../ digunakan untuk dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
Contoh :
Jalan Hasyim Asy'ari Setono gang 9/25 RT 02/RW 04
Anda bisa menghubungi kami melalui nomor yang tersedia/kirim melalui email
Nama : Abidah Ulul 'Azmi
BalasHapusNIM : A310200094
Kelas : 3B
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
Jawaban : Pasangan minimal yang terdapat dalam teks opini pada kliping saya hanya dapat membuktikan adanya fonem vokal dan fonem konsonan bahasa Indonesia.
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Jawaban : Cara untuk mengetahui bunyi bahasa memiliki perbedaan jumlah dengan fonem bahasa adalah dengan mempelajari ilmu fonologi berikut fonetik dan fonemik.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Jawaban : Fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna karena fonem merupakan gambaran dari satu atau sejumlah bunyi bahasa yang ditentukan dengan mengkaji melalui pencarian sebuah bunyi bahasa yang mengandung bunyi tersebut, dan membandingkannya dengan kata lain yang mirip. Apabila proses pengkajian tersebut kemudian menemukan perbedaan makna, maka bunyi tersebut merupakan sebuah fonem atau diberi identitas fonem. Dasar bukti identitas sebuah fonem itulah yang disebut sebagai fungsi pembeda makna yang terkandung dalam satuan bunyi bahasa. Contohnya pada pasangan minimal kata : karung dan kalung
Dapat diketahui bahwa akibat perbedaan fonem /r / dan /l/ maka arti dari kedua kata tersebut menjadi berbeda. Dengan kata lain bahwa fonem tersebut terbukti dapat membedakan makna.
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
Jawaban :
Tanda [...]
Tanda ini digunakan dalam kajian lingustik fonetik. Penulisan sebuah fon atau transkripsi fon dituliskan dengan lambang dua kurung siku [...]. Contohnya bunyi [U], dan [ŋ].
Tanda /.../
Tanda ini digunakan dalam kajian linguistic fonemik. Penulisan sebuah fonem atau transkripsi fonem dituliskan dengan lambang dua garis miring /.../ Contohnya fonem /b/, /d/, / ê/.
NAMA : FEBRIAN FAHRY IHKWANI
BalasHapusNIM : A310200023
KELAS : 3A
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
Jawab :
Dalam teks opini yang saya miliki, hanya bisa membuktikan adanya pasangan minimal fonem vokal dan fonem konsonan.
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Jawab :
Cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa adalah dengan pembuktian. Bisa dengan meneliti atau membandingkan satu kata dengan kata lainnya yang mempunyai makna berbeda, dengan mencari pasangan minimal dan beban fungsional.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Jawab :
Fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna karena dengan adanya fonem sebuah bunyi akan terdengar berbeda. Fonem merupakan satuan bahasa terkecil yang bersifat fungsional yang memiliki fungsi untuk membedakan makna.
Contoh : Kabar - Kabur
Keduanya hampir sama. Tetapi, terdapat perbedaan fonem /a/ dan /u/. Sehingga, dua kata tersebut memiliki makna yang berbeda.
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
Jawab :
- Tanda kurung siku [...] digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan di dalam naskah asli yang ditulis orang lain.
Contoh :
• Ibu memberi kado boneka Dina saat ulang tahun kemarin. (kalimat asli)
• Ibu memberi kado boneka [kepada] Dina saat ulang tahun kemarin. (kalimat direvisi)
- Tanda garis miring /.../ digunakan dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwin (penanggalan atau kalender).
Contoh :
Jalan R.A Kartini III/9
Nama: Muhammad Malik Saputro
BalasHapusNIM: A310200169
Kelas: 3D
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
Jawab : Dalam teks opini yang saya miliki, saya hanya dapat membuktikan adanya fonem vokal serta fonem konsonan, dan belum ditemukan adanya fonem semivokal.
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Jawab: Untuk mengetahui apakah sebuah bunyi fonem / bukan, kita harus mencari sebuah satuan bahasa biasanya sebuah kata yang mengandung bunyi tersebut. Lalu membandingkannya dengan satuan bahasa yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama. Kalau ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem karena dia bisa berfungsi membedakan makna kedua satuan bahasa itu.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Jawab: Fonemik merupakan suatu cabang studi fonologi yang mengkaji suatu bunyi bahasa dengan lebih memperhatikan fungsi bunyi sebagai pembeda makna. Apabila bunyi tersebut dapat membedakan makna, maka bunyi tersebut dinamakan fonem. rumusan tersebut jelaslah bahwa fonem mempunyai “fungsi pembeda” yaitu pembeda makna.
Contohnya:
harus – arus ? /h/ adalah fonem karena membedakan arti kata harus dan arus
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
Jawab: Tanda kurung siku digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata.
a. Tanda kurung siku [...] dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan di dalam naskah asli yang ditulis orang lain. Contoh :
1. Kelakuannya sungguh [kurang ajar]
2. Pemanfaatan kedelai [dalam] pembuatan tempe.
B. Tanda garis miring dalam teknik menulis dipakai dalam nomor surat dan nomor pada kalimat dan penandaan masa tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
Contoh :
1.Di kirimkan lewat darat/laut
2.Jalan Purnawarman IV/99, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Nama : Eva Abripda Pristiawati
BalasHapusNim : A310200011
Kelas : 3A
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia?
Jawab:
Pada teks opini kelompok saya hanya memiliki pasangan minimal konsonan dan vokal saja, sedangkan semivokal tidak ada.
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Jawab:
Bunyi bahasa dengan fonem bahasa berbeda karena bunyi bahasa ditentukan melalui perwujudan pengucapan manusia dengan alat ucap. Sedangkan fonem bahasa ditentukan dengan cara mencari satuan bahasa yang mengandung bunyi tersebut, kemudian membandingkan dengan pasangan minimal, jika kedua satuan bahasa tersebut berbeda makna maka bunyi tersebut disebut dengan fonem.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Jawab:
Contohnya seperti "sudah" , "mudah".
Terdapat dua bunyi yang berbeda yaitu /s/ dan /m/, dalam lingkungan yang sama, yaitu bunyi /-udah/. Jika kedua kata tersebut maknanya sungguh berbeda. Perbedaan makna kedua kata tersebut bukan disebabkan oleh bunyi /-udah/, melainkan oleh bunyi /s/ dan /m/. Jadi dapat Dinyatakan bahwa fungsi bunyi /s/ dan /m/ pada pasangan kata di atas sebagai pembeda makna, atau dapat pula dikatakan bahwa bunyi /s/ dan /m/ sebagai bunyi yang berbeda.
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
Jawab:
Tanda kurung siku digunakan sebagai mengapit huruf, kata, atau kelompok kata.
A. Tanda Kurung Siku [...] dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan di dalam naskah asli yang ditulis orang lain. Contohnya :
1. Tingkahnya sungguh [kurang ajar]
2. Pemanfaatan susu sapi [dalam] pembuatan keju.
B. Tanda garis miring dalam teknik menulis dipakai dalam nomor surat dan nomor pada kalimat dan penandaan masa tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
Contoh :
1.Di kirimkan lewat darat/udara
2.Jalan Taman Sateran Barat X/01, Miroto, Semarang Tengah.
Nama : Cahaya Rahmadika Firdaus
BalasHapusNIM : A310200016
Kelas : 3A
1.Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia
Jawab.
Berdasarkan artikel opini yang saya miliki, hanya dapat membuktikan adanya pasangan minimal, fonem konsonan dan fonem vokal
2.Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Jawab
Cara untuk mengetahui bunyi bahasa memiliki perbedaan dengan fonem bahasa adalah dengan melakukan penelitian atau pembuktian. Dengan kata lain kita harus mencari pasangan minimal atau dengan beban fungsional dari sebuah fonem satuan bahasa yang mengandung sebuah makna.
3.Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Jawab
Fonem memiliki fungsi yaitu sebagai pembeda makna, hal tersebut dapat diartikan bahwa setiap fonem tidak sama sesuai dengan sistem bahasa disekitarnya. Ucapan sebuah fonem dapat berbeda-beda sebab sangat tergantung pada lingkungannya, atau pada fonem-fonem lain yang berada di sekitarnya.
Contoh : Rusa dan Lusa
Kedua kata tersebut hampir sama tetapi, terdapat perpedaan fonem /r/ dan /l/, sehingga kedua kata tersebut memiliki makna yang berbeda.
4.Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
Jawab
Pada tanda [...] digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai keterangan, koreksi, atau tambahan pada suatu kalimat. Atau pada ilmu kajian linguistik tanda tersebut digunakan untuk penulisan sebuah transkrip fon.
Contoh : a) [Ibu] Sulis adalah guru bahasa Indonesia di SMA ini.
b) Pada bunyi [n], dan [ŋ]
Sedangkan pada tanda /.../ digunakan dalam nomor sebuah surat, alat surat atau pada kajian linguistik tanda tersebut digunakan untuk penulisan sebuah fonem
Contoh : a) R/01/KP.01/VI/2013
b) pada sebuah fonem /i/ , /e/
Nama : Ahmad Sani Saefur Rohman
BalasHapusNIM : A310200042
KELAS : 3A
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
Jawaban: dalam pengertian saya fahami dimana hanya akan bisa menentukan fonem vokal dan fonem konsonan. Dimana hanya ada pasangan minimal, fonem vokal, dan fonem konsonan. Sehingga dapat mengerti dan mengimplementasi ke kehidupan. Dimana yang saya berikan dari sumber internet mengenai
Ada dua yaitu pasangan minimal dan fonem pengertian singkat:
pasangan minimal” fonem sudah semestinya dijadikan dasar/awal pembelajaran fonologi bahasa Indonesia bertolak dari alasan: a. sifat fungsional “pasangan minimal” fonem, b. kepastian ucapan dan simbol fonem, c. kepastian macam dan jumlah fonem, d. fonem sebagai penyebab beda/kontras makna (kata), dan e. bentuk lain pembentukan antonim(i).
Hasil penelitian ini ditemukan 6 vokal pendek (i, u, e, |, o, dan a) dan 5 vokal panjang (i:, e:, u:, o:, dan a:) pada bahasa Benuaq, sedangkan dalam bahasa Indonesia ditemukan 6 vokal pendek (i, u, e, |, o, dan a) dan tidak ada vokal panjang.
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Jawaban : Untuk dapat mengerti pada sebuah bunyi fonem / bukan kita harus mencari sebuah satuan bahasa biasanya sebuah kata yang mengandung bunyi yang dapat di dengar . Kemudian kita dapat membandingkannya dengan satuan bahasa yang mirip dengan satuan bahasa.Kalau dimana satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka dapat dipastikan bunyi tersebut merupakan sebuah fonem yang berbeda dan Kemudian kita dapat mengerti bunyi bahasa yang berbeda dari fonem bahasa. Contohnya : bisa dan basi.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Jawaban: Fonemik adalah kajian atau analisis bunyi bahasa dengan memperhatikan statusnya sebagai pembeda makna. Bunyi bahasa yang diucapkan oleh manusia akan memiliki pembeda makna pada setiap bunyi bahasanya. Objek kajian dari fonemik adalah fonem, berbeda dengan objek kajian fonetik yang mengkaji fon. Fonem adalah bunyi bahasa yang dapat atau berfungsi membedakan makna.
Contoh : pada bunyi /Lima/ dan /Lama/
Kedua kata itu mirip benar. Masing-masing terdiri dari 4 buah bunyi yang pertama mempunyai bunyi /L/, /i/, /m/, /a/, dan yang kedua mempunyai bunyi /l/, /a/, /m/ dan /a/.
Jika kita bandingkan:
/L/ /i/ /m/ /a/
/L/ /a/ /m/ /a/
Ternyata perbedaannya hanya pada bunyi yang kedua yaitu bunyi /i/ dan /a/ kesimpulannya bahwa bunyi /i/ dan /a/ adalah fonem.
Kuda (binatang berkaki empat)
Nyokap (sebutan lain untuk ibu)
Pada contoh di atas, kata kuda dimana memiliki dua konsonan [k] yang menjadi awal suku kata pertama dan kedua sedangkan kata nyokap memiliki konsonan [N] sebagai awal suku kata pertama dan berbeda dari suku kata kedua.Selain kedua bunyi itu, bunyi lainnya dan posisi/urutan bunyi lain itu sama. Perbedaan bunyi [k] dan [N] dimana posisi dapat mengubah urutan yang sama yang mengubah makna kata, inilah yang dikaji oleh fonem.
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
Jawaban: Pada tanda [...] disebut sebagai tanda kurung siku yang digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan di dalam naskah asli yang ditulis orang lain. Contoh : Penggunaan bahasa dalam karya ilmiah harus sesuai [dengan] kaidah bahasa Indonesia.
Pada tanda /.../ disebut tanda garis miring yang digunakan pada nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwin (penanggalan atau kalender) serta sebagai pengganti kata dan, atau, serta setiap. Contohnya :
-Tahun ajaran baru 2009/2010.
- Penggunaan bahasa dalam karya tulis harus sesuai [dengan] kaidah bahasa Indonesia.
Nama: ZamZam Nurahman
BalasHapusNIM: A310200028
Jelas: 3A
1. Dalam teks opini yang saya miliki membuktikan adanya pasangan minimal vokal maupun fonem konsonan.
2. Seseorang dapat mengetahui bunyi Bahasa berbeda dengan fonem Bahasa dengan cara meneliti dan membandingkannya. Seperti yang sudah diketahui, bahwa fonem Bahasa dapat membedakan makna, sedangkan bunyi Bahasa tidak memiliki fungsi tersebut, bunyi Bahasa hanya bentuk tuturan atau ucapan yang keluar dari mulut manusia. Perbedaannya juga terdpaat dalam turunannya, bahwa bunyi Bahasa merupakan objek kajian dari fonetik, sedangkan fonem merupakan objek kajian fonologi.
3. Santoso (2004) menyatakan bahwa setiap bunyi ujaran dalam satu bahasa mempunyai fungsi membedakan arti. Bunyi ujaran yang membedakan arti ini disebut fonem. Fonem tidak dapat berdiri sendiri karena belum mengandung arti. Tidak berbeda dengan pendapat tadi, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) tertulis bahwa yang dimaksud fonem: satuan bunyi terkecil yang mampu menunjukkan kontras makna, misalnya /b/ dan /p/ adalah dua fonem yang berbeda karena bara dan para beda maknanya. Terjadinya perbedaan makna hanya karena pemakaian fonem /b/ dan /p/ pada kata tersebut. Contoh fonem sebagai pembeda makna yaitu: mari, lari, dari, tari, sari jika satu unsur diganti dengan unsur lain, maka akan membawa akibat yang besar yakni perubahan arti. Hal ini dapat pula terjadi jika diucapkan dengan salah, maka akan mengakibatkan perubahan arti juga.
4. [...] Adalah tanda kurung siku yang dalam kajian ilmu linguistik menyatakan unsur fonetis atau bunyi bahasa. Sedangkan /.../ Tanda kurung miring dalam kajian ilmu linguistik menyatakan unsur fonem atau fonemis.
Nama: Divia Faradila
BalasHapusNIM: A310200141
Kelas: 3C
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
Jawab : Dalam teks opini yang saya kliping sudah membuktikan adanya fonem vokal dan fonem konsonan.
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Jawab: Cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa adalah melalui sebuah pembuktian atau membandingkan satu kata dengan kata lainnya yang memiliki makna berbeda. Bunyi bahasa sendiri memiliki kecenderungan untuk dipengaruhi oleh lingkungannya. Sedangkan fonem bahasa memiliki prosedur kerja dengan premis dan hipotesis yang mana mampu membuktikan kebenaran-kebenarannya.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Jawab: Fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna dikarenakan bunyi-bunyi bahasa seperti bunyi vokal dan bunyi konsonan merupakan representasi dalam pertuturan, yang mana antara satu dengan lainnya dapat bergabung dalam satu kesatuan yang statusnya lebih tinggi yakni sebuah fonem, sehingga dapat membedakan makna kata. Jadi, fonem merupakan abstraksi dari satu atau sejumlah fon, entah vokal maupun konsonan. Memang banyak versi mengenai definisi atau konsep fonem. Namun, intinya adalah satu kesatuan bunyi terkecil yang dapat membedakan makna kata. Contohnya ialah jaga dan juga, bunyi bahasa (a) dan (u) merupakan pembeda makna.
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
Jawab: Tanda [...] merupakan tanda kurung siku yang di dalam kajian ilmu linguistik menyatakan unsur fonetis atau bunyi bahasa yang berfungsi untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi. Selain itu berfungsi untuk mengapit keterangan sebagai kalimat penjelas. Sedangkan tanda /.../ merupakan tanda garis miring yang di dalam kajian ilmu linguistik menyatakan unsur fonem atau fonemis yang berfungsi untuk penanda pada nomor baik dalam surat maupun alamat, untuk pengganti kata atau, dan untuk mengapit huruf dan kata sebagai koreksi. Contohnya ialah 112/DKI/90.
NIM : A310200115
BalasHapusNama : Pramudya Ashya Novika Utami
Kelas : 3C
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
: Dalam teks opini yang saya identifikasi, saya menemukan fonem vokal, konsonan, dan semivokal.
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
: Fonem yakni bunyi bahasa yang dapat/berfungsi membedakan makna kata. Sedangkan bunyi bahasa adalah satuan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
: Karena fonem merupakan abstraksi atau gambaran dari satu atau sejumlah fon, entah berupa huruf vokal atau huruf hidup, maupun huruf konsonan atau huruf mati. Contohnya : (a,i,u,e,ә, dan o) untuk fonem vokal, (p,t,c,k,b,d,j,g,m,ň,ŋ,n,s,h,r,l,w, dan y) untuk fonem konsonan, empat fonem yang berasal dari bahasa asing yaitu x,z,f, ʃ dan tiga fonem diftong yaitu ai, au dan oi.
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
: [...] merupakan tanda kurung siku yang menyatakan suatu fonetis atau bunyi bahasa. Contohnya [m a t a]. Sedangkan /.../ menyatakan unsur fonem atau fonemis. Contohnya 0003/Diklat/IX/21.
Nama: Hasna Rofifah
BalasHapusNIM : A310200093
Kelas: 3B
1. Dalam teks opini dari kliping yang saya buat terdapat membuktikan seluruh fonem bahasa berupa konsonan, vokal tetapi belum ada yang bukti untuk fonem bahasa semivokal.
2. Bunyi bahasa atau bunyi ujaran menyangkut bunyi yang dikeluarkan oleh alat bicara tanpa melihat fungsinya sebagai pembeda arti sedangkan untuk mengetahui fonem bahasa harus diperlukan pembuktian pasangan minimal.
3. Hal ini dikarenakan fonologi mengkaji secara lebih abstrak atau dalam arti secara konsep menentukan fungsi bunyi itu dalam pembeda makna kata yang dilakukan melalui fonem. Misalnya kata jari dan hari, pada pasangan kata tersebut terdapat dua bunyi yang berbeda yaitu /j/ dan /h/ sedangkan dua bunyi yang sama ialah /-ari/ dan /-ari/. Bunyi pembeda dalam kata jari dan hari yaitu /j/ dan /h/ merupakan contoh fungsi pembeda makna, dimana karena bunyi tersebut kata jari dan hari memiliki makna yang berbeda. Jari berarti : ujung tangan atau kaki yang beruas-ruas, lima banyaknya; sedangkan hari memiliki makna: waktu dari pagi sampai pagi lagi (yaitu satu edaran bumi pada sumbunya, 24 jam).
4. Tanda kurung siku sering digunakan untuk menyisipkan materi penjelasan atau untuk menandai di mana kata atau bagian dihilangkan dari materi asli oleh orang lain selain penulis aslinya, atau digunakan dalam transkripsi fonetis, yakni penulisan pengubahan menurut bunyi. Transkripsi
ini ditandai dengan dua kurung siku […]
Misalnya [η] pada kata hidung ditulis menjadi [hiduη]
Sedangkan dua garis miring digunakan dalam transkripri fonemis, yakni penulisan pengubahan menurut fonem. Ditandai
dengan dua garis miring /…/
Misalnya kata karang dan larang yang ditandai dengan fonem/k/ dan /l/ sebagai pembeda makna dari kata karang dan larang.
Nama: Athifah Mulyananda W.L
BalasHapusNIM: A310200087
Kelas: 3B
1. Dalam teks opini saya bisa membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia (konsonan, vokal, dan semivokal).
2. Untuk mengetahui apakah sebuah bunyi fonem / bukan kita harus mencari sebuah satuan bahasa biasanya sebuah kata yang mengandung bunyi tersebut. Lalu membandingkannya dengan satuan bahasa yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama. Kalau ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem karena dia bisa berfungsi membedakan makna kedua satuan bahasa itu.
3. Bunyi bahasa yang diucapkan oleh manusia akan memiliki pembeda makna pada setiap bunyi bahasanya. Objek kajian dari fonemik adalah fonem, berbeda dengan objek kajian fonetik yang mengkaji fon. Fonem adalah bunyi bahasa yang dapat atau berfungsi membedakan makna. Fonem merupakan abstraksi atau gambaran dari satu atau sejumlah fon, entah berupa huruf vokal atau huruf hidup maupun huruf konsonan atau huruf mati. Penulisan sebuah fonem atau transkripsi fonem dituliskan dengan lambang /…./.
Contoh:
Jasa – rasa
Palang – malang
Jahat – pahat
4. Tanda kurung siku atau […] digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau segi kalimat yang ditulis oleh orang lain. Dan tanda garis miring atau /../ digunakan dalam mengoreksi atau mengurangi kata salah satu kelebihan dalam naskah asli yang ditulis orang lain.
Contoh penggunaan [.... ]
Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemerisik.
Contoh penggunaan /...../
Bapak atau ibu yang saya hormati = Bapak/Ibu yang saya hormati
Nama : Aida Fitriani
BalasHapusNIM : A310200091
Kelas : 3B
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
Jawab : Dalam teks opini yang saya cari disitu terdapat fonem bahasa berupa konsonan, vokal dan semivokal.
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Jawab : Seseorang dapat mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa karena dengan observasi (mengamati) dan membuktikan kata satu dengan lainnya serta fungsi dan maknanya. Fonem bahasa ialah penelitian mengenai suatu kata dengan kata yang lain, sedangkan bunyi bahasa tidak peril diteliti karena tidak memiliki makna.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Jawab : Karena fonem merupakan abstraksi atau gambaran dari satu atau sejumlah fon, entah berupa huruf vokal atau huruf hidup maupun huruf konsonan atau huruf mati. Penulisan sebuah fonem atau transkripsi fonem dituliskan dengan lambang /…./. Semisal pembedaan fonem dalam bahasa Indonesia yang terdapat kata jari dan hari. /j/ dan /h/ dalam bahasa Indonesia merupakan fonem yang berbeda identitias untuk membedakan makna dari kata jari dan kata hari.
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
Jawab : a. Tanda kurung siku atau […] dipakai untuk mengepit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan di dalam naskah asli yang ditulis orang lain.
Misalnya : Sang Pangeran men[d]engar bunyi teriakan anak kecil.
b. Tanda garis miring atau /…/ digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau pengurangan atas kesalahan serta kelebihan di dalam naskah asli yang ditulis oleh orang lain. Misalnya : Ada enam mil/y/ar bakteri yang tinggal dalam tangan manusia (karena harusnya dituis miliar bukan milyar).
Nama : Alegra Akbar Yogantara
BalasHapusNim : A310200073
Kelas : 3B
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
Jawab : Dalam teks opini yang saya miliki, saya hanya dapat membuktikan adanya fonem vokal serta fonem konsonan, dan belum ditemukan adanya fonem semivokal.
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Jawab: Untuk mengetahui apakah sebuah bunyi fonem / bukan, kita harus mencari sebuah satuan bahasa biasanya sebuah kata yang mengandung bunyi tersebut. Lalu membandingkannya dengan satuan bahasa yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama. Kalau ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem karena dia bisa berfungsi membedakan makna kedua satuan bahasa itu.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Jawab: Fonemik merupakan suatu cabang studi fonologi yang mengkaji suatu bunyi bahasa dengan lebih memperhatikan fungsi bunyi sebagai pembeda makna. Apabila bunyi tersebut dapat membedakan makna, maka bunyi tersebut dinamakan fonem. rumusan tersebut jelaslah bahwa fonem mempunyai “fungsi pembeda” yaitu pembeda makna.
Contohnya:
harus – arus ? /h/ adalah fonem karena membedakan arti kata harus dan arus
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
Jawab: Tanda kurung siku digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata.
a. Tanda kurung siku [...] dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan di dalam naskah asli yang ditulis orang lain. Contoh :
1. Kelakuannya sungguh [kurang ajar]
2. Pemanfaatan kedelai [dalam] pembuatan tempe.
B. Tanda garis miring dalam teknik menulis dipakai dalam nomor surat dan nomor pada kalimat dan penandaan masa tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
Contoh :
1.Di kirimkan lewat darat/laut
2.Jalan Purnawarman IV/99, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Nama: Putri Ayu Cahyani
BalasHapusNim: A310200081
Kelas: 3B
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa yaitu konsonan, vokal dan semivokal
2. untuk mengetahui bunyi bahasa yaitu dengan mencari pasangan minimal dan beban fungsional. suatu fungsi yang mempunyai fungsi membedakan kata dari kata lain disebut fonem. identitas dapat diketahui dengan membandingkan pasangan minimal. perbedaan tersebut selalu terdapat dalam kata sebagai kontituen yaitu bagian ujaran.
3.fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna karena dengan adanya fonem sebuah bunyi akan terdengar berbeda. contohnya rupa dan lupa. keduanya hampir sama tetapi terdapat perbedaan fonem /r/ dan /l/ sehingga memiliki makna yang berbeda.
4. tanda kurung siku [..] dipakai untuk mengapit huruf, kata atau kelompok sebagai koreksi atau tambahan. contoh: saya memiliki tabungan cukup besar [25 juta].
tanda garis miring dipakai dalam nomor surat, nomor pada alamat dan penandaan masa.dapat juga dipakai sebagai pengganti kata dan,atau, serta. contoh: tahun ajaran 2022/2023 akan melaksanakan kuliah secara offline.
Nama : Bayu Dwi Nugroho
BalasHapusNIM : A310200086
Kelas : 3B
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
Jawab :
1. Dalam teks opini yang saya miliki, hanya mendapatkan pasangan minimal fonem vokal, dan fonem konsonan, sedangkan semi vokal tidak ada.
2. Cara seseorang mengetahui apakah sebuah bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa adalah kita harus mencari sebuah satuan bahasa biasanya sebuah kata yang mengandung bunyi tersebut. Lalu membandingkannya dengan satuan bahasa yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama. Kalau ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem karena dia bisa berfungsi membedakan makna kedua satuan bahasa itu.
3. Karena, apabila bunyi tersebut dapat membedakan makna, maka bunyi tersebut dinamakan fonem. rumusan tersebut jelaslah bahwa fonem mempunyai “fungsi pembeda” yaitu pembeda makna. Dan fonem tersebut dapat dikatakan sebagai satuan kata terkecil dengan makna tersendiri.
Contohnya : Pada kata *dari* dan *dasi* keduanya hampir mirip yang membedakan adalah r dan s, sehingga membuat makna keduanya ikut berbeda.
4. Tanda [...] merupakan tanda kurung siku yang di dalam kajian ilmu linguistik menyatakan unsur fonetis yang berfungsi untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi. Selain itu berfungsi untuk mengapit keterangan sebagai kalimat penjelas. Contohnya :
- Pemanfaatan kulit sapi [dalam] pembuatan kerupuk kulit.
- Agus berangkat ke pasar [untuk] membeli sayuran.
Sedangkan tanda /.../ merupakan tanda garis miring yang di dalam kajian ilmu linguistik menyatakan unsur fonem atau fonemis yang berfungsi untuk penanda pada nomor baik dalam surat maupun alamat, untuk pengganti kata atau, dan untuk mengapit huruf dan kata sebagai koreksi. Contohnya :
- Nomor: 16/KOP/II/2020
- Jalan WR. Supratman VII/22, Ciputat Timur, Jakarta Selatan.
Nama : Nindya Puspita Dewanti
BalasHapusNIM : A310200005
Kelas : 3A
1. Dalam teks opini dalam kliping kami, bahwa kami bisa membuktikan adanya seluruh fonem bahasa yang berupa konsonan, vokal, dan semivokal yang ada dalam teks opini.
2. Cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda jumlahnya dengan fonem bahasa yaitu kita harus mencari sebuah satuan bahasa yang biasanya ada dalam sebuah kata yang mengandung bunyi tersebut. kemudian membandingkannya dengan satuan bahasa yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama. Jika ternyata hasil kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka bunyi tersebut adalah sebuah fonem, karena bisa berfungsi membedakan makna yang ada dalam kedua satuan bahasa itu.
3. Fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna, karena bunyi bahasa yang didapatkan dari hasil ucapan manusia akan memiliki pembeda makna yang ada pada setiap bunyi bahasanya. Contoh ‘makan’ dan ‘makam’ yang saling memiliki pola hampir sama, namun yang menjadi pembeda yaitu pada fonem /r/ dan /s/ yang menjadikan kata tersebut mengalami berbeda makna.
4. Tanda […] dan /…/ sering digunakan dalam kajian ilmu bahasa, karena tanda […] merupakan tanda kurung siku yang digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai hasil koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan yang ada dalam naskah asli yang hasil dari tulisan orang lain, digunakan untuk menyatakan unsur fonetik. Tanda /…/ ini merupakan tanda kurung miring yang dipakai untuk mengapit keterangan ataupun penjelasan, digunakan menyatakan unsur fonemik.
Contoh penggunaan tanda /…/ dalam kata SMP/MTS = “SMP dan MTS”.
Contoh penggunaan tanda […] mahasiswa juga wajib berperan dalam pemberdaya[a]n masyarakat secara berintegritas.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Fayza Swandari
BalasHapusNIM : A310200155
Kelas : 3 C
1. Ya, dalam teks opini yang saya kliping sudah dapat membuktikan fonem bahasa konsonan, vokal, serta semivokal.
2. Untuk mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa dapat dilakukan sebuah perbandingan terhadap keduanya. Bandingkan sebuah satuan bahasa yang mengandung bunyi dengan satuan bahasa yang menyerupai bunyi. Jika kedua satuan bahasa tersebut memiliki makna berbeda, maka bunyi tersebut disebut fonem. Karena fonem sendiri diartikan sebagai bunyi bahasa yang berfungsi membedakan makna kata. Sedangkan bunyi bahasa sendiri pada umumnya tidak memperhatikan bunyi tersebut mempunyai fungsi sebagai pembeda makna atau tidak.
3. Fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna karena fonem tidak dapat berdiri sendiri dikarenakan belum mengandung arti. Contohnya seperti misal dalam kata bahasa Indonesia /rumah/ dan /ramah/. Kedua kata tersebut serupa dan masing-masing kata tersebut mempunyai 5 bunyi. Pada kata pertama mempunyai bunyi /r/,/u/,/m/,/a/,/h/ sedangkan pada kata kedua mempunyai bunyi /r/,/a/,/m/,/a/,/h/. Dari dua kata tersebut terdapat perbedaan hanya dari bunyi kedua yaitu /u/ dan /a/ yang kemudian dapat diartikan bahwa bunyi /u/ dan /a/ merupakan dua buah fonem yang berbeda dalam bahasa Indonesia dan menunjukkan bahwa fonem memiliki fungsi sebagai pembeda makna.
4. Tanda [...] atau tanda kurung siku dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan di dalam naskah asli yang ditulis orang lain, contoh : Budi pergi ke ban[k] untuk mengambil sejumlah uang. Biasa juga digunakan dalam penggunaan transkripsi fonetis, contoh : [piŋUl]
Tanda /.../ digunakan untuk pengoreksian atau mengurangi kata yang salah maupun kelebihan dalam naskah asli orang lain, contoh : Ling/g/uistik. Biasa juga digubakan dalam penggunaan trasnkripsi fonemis, contoh : /pinggul/.
Nama : Rena Murdianti
BalasHapusNIM : A310020180
Kelas : 3D
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia
Dalam teks opini kliping yang saya buat, saya menemukan dan membuktikan adanya pasangan minimal fonem vokal dan fonem konsonan.
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Seseorang bisa mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa karena meneliti atau membandingkan satu kata dengan kata yang lain yang memiliki beda makna. Seseorang akan tahu bahwa fonem bahasa adalah dapat membedakan makna sedangkan bunyi bahasa tidak memperhatikan fungsinya sebagai pembeda makna. Dan jelaslah bahwa bunyi bahasa itu menjadi objek kajian fonetik sedangkan fonem bahasa menjadi objek kajian fonemik ataupun fonologi.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Bidang kajian ilmu yang mempelajari tentang fonem sebagai objek kajiannya adalah fonemik. Fonem disebut dapat atau berfungsi membedakan makna. Fonemik didefinisikan sebagai satuan bahasa terkecil yang bersifat fungsional, artinya satuan fonem memiliki fungsi untuk membedakan makna. Hal ini karena bunyi yang diucapkan oleh manusia akan memiliki pembeda makna pada setiap bunyi bahasanya. Contoh pada pasangan minimal kata : lagu dan laku
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda […] dan /…/ yang digunakan dalam kajian bahasa! Penjelasan anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
- Tanda kurung siku atau […] digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau segi kalimat yang ditulis oleh orang lain.
Contoh: Penggunaan bahasa dalam penyusunan tugas akhir harus sesuai [dengan] kaidah bahasa Indonesia.
- Tanda garis miring /…/ digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau pengurangan atas kesalahan serta kelebihan di dalam naskah asli yang ditulis oleh orang lain.
Contoh: Penggunaan bahasa dalam penyusunan tugas akhir harus sesuai [dengan] kaidah bahasa Indonesia.
Nama : Anggun Oktavia
BalasHapusNIM : A3100200192
Kelas : 3D
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia
Dalam teks opini kliping yang saya buat, saya menemukan dan membuktikan adanya pasangan minimal fonem vokal dan fonem konsonan.
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Untuk mengetahui apakah sebuah bunyi fonem atau bukan kita harus mencari sebuah satuan bahasa biasanya sebuah kata yang mengandung bunyi tersebut. Lalu membandingkannya dengan satuan bahasa yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama. Kalau ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem karena dia bisa berfungsi membedakan makna kedua satuan bahasa itu.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Fonem yakni bunyi bahasa yang dapat berfungsi membedakan makna kata, karena dasar bukti identitas sebuah fonem adalah apa yang disebut fungsi pembeda makna yang terkandung dalam satuan bunyi bahasa. Apabila bunyi tersebut dapat membedakan makna antara satu kata dengan satu kata yang lainnya, maka jelas bahwa fungsi fonem sebagai pembeda makna. Contoh: /b/ dan /p/ adalah dua fonem yang berbeda karena bara dan para beda maknanya. Terjadinya perbedaan makna hanya karena pemakaian fonem /b/ dan /p/ pada kata tersebut.
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda […] dan /…/ yang digunakan dalam kajian bahasa! Penjelasan anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
- Tanda kurung siku atau […] digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau segi kalimat yang ditulis oleh orang lain.
Contoh: Ulang tahun [Proklamasi Kemerdekaan] Republik Indonesia dirayakan secara khidmat.
- Tanda garis miring /…/ digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau pengurangan atas kesalahan serta kelebihan di dalam naskah asli yang ditulis oleh orang lain.
Contoh: Riko mempunyai /h/utang sebesar 3 Miliar.
Nama: Renalita Adesyah Putri Darmadi
BalasHapusNIM: A310200185
Kelas: 3D
1. Dalam teks opini saya, pasangan minimal untuk menentukan fonem bahasa hanya terdapat konsonan dan vokal saja
2. Bunyi bahasa atau bunyi ujaran (fon) menyangkut bunyi yang dikeluarkan oleh alat bicara tanpa melihat fungsinya sebagai pembeda arti. Bunyi bahasa dari sudut ujaran atau turunan (parole). Misalnya, perbedaan antara bunyi vocal depan madya atas {e} dengan vocal depan madya {E}. Kajian mengenai bunyi bahasa ini disebut fonetik. Sedangkan, fonem bahasa dibedakan atas vokal, konsonan, dan semi- vokal. Perbedaan antara vokal dan konsonan didasarkan pada ada atau tidaknya hambatan (proses artikulasi) pada alat bicara. Contoh : me/m/ pukul menjadi memukul.
3. Karena untuk menentukan sebuah bunyi termasuk fonem atau tidak, melalui pengkajian mencari sebuah kata yang mengandung bunyi tersebut, dan membandingkannya dengan kata lain. Dasar bukti termasuk fonem adalah apa yang disebut fungsi pembeda makna yang terkandung dalam satuan bunyi bahasa. Misalnya /k/ dan /g/ membedakan antara kata cakar dan cagar.
4. Tanda kurung siku ([...]) : menyatakan unsur fonetis
Tanda kurung miring (/…/) : menyatakan unsur fonemis
Contoh:
[a] /a/ : Vokal depan rendah tak bulat, seperti alus
[i] /i/ : Vokal depan atas keras tidak bulat, seperti ik
Nama : Raya Fareza
BalasHapusNim : A310200173
Kelas : 3D
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
Dalam teks opini kliping yang saya buat, saya menemukan dan membuktikan adanya pasangan minimal fonem vokal dan fonem konsonan.
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
bunyi bahasa dengan fonem bahasa dapat dibedakan, karena bunyi bahasa sendiri ditentukan melalui perwujudan pengucapan manusia melalui alat ucap. Sedangkan fonem Untuk mengetahui apakah sebuah bunyi fonem / bukan kita harus mencari sebuah satuan bahasa biasanya sebuah kata yang mengandung bunyi tersebut. Lalu membandingkannya dengan satuan bahasa yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama. Kalau ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem karena dia bisa berfungsi membedakan makna kedua satuan bahasa itu.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Fonem yakni bunyi bahasa yang dapat berfungsi membedakan makna kata, karena dasar bukti identitas sebuah fonem adalah apa yang disebut fungsi pembeda makna yang terkandung dalam satuan bunyi bahasa. Apabila bunyi tersebut dapat membedakan makna antara satu kata dengan satu kata yang lainnya, maka jelas bahwa fungsi fonem sebagai pembeda makna. Contoh /Laba/ /Raba/ Kedua kata itu mirip benar. Masing-masing terdiri dari 4 buah bunyi yang pertama mempunyai bunyi /L/, /a/, /b/, /a/, dan yang kedua mempunyai bunyi /r/, /a/, /b/ dan /a/. Jika kita bandingkan: /L/ /a/ /b/ /a/ , /R/ /a/ /b/ /a/ Ternyata perbedaannya hanya pada bunyi yang pertama yaitu bunyi /L/ dan /r/ kesimpulannya bahwa bunyi /L/ dan /r/ adalah dua buah fonem yang berbeda didalam bahasa Indonesia
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
- Tanda kurung siku atau […] digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau segi kalimat yang ditulis oleh orang lain.
Contoh: Ronde Perencanaan sudah habis menyusun DIK [Daftar Isian Kegiatan] kantor itu.
- Tanda garis miring /…/ digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau pengurangan atas kesalahan serta kelebihan di dalam naskah asli yang ditulis oleh orang lain.
Sang Sapurba men/d/engar bunyi gemerisik.
Nama: Affri Sasanti Dwihana
BalasHapusNim: A310200092
Kelas: 3 B
1. Pada teks opini kelompok kami hanya memiliki pasangan minimal konsonan dan vokal saja, untuk semivokal tidak ada
2. Cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda jumlahnya dengan fonem bahasa yaitu jika ingin mencari fonemnya, kita harus mencari sebuah satuan bahasa, biasanya sebuah kata, yang mengandung bunyi tersebut, lalu membandingkannya dengan satuan bahasa yang lain yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama. Kalau ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem, karena berfungsi membedakan makna kedua satuan bahasa. Bunyi bahasa, tidak memperhatikan makna pembeda dari bunyi. Sedangkan fonem bahasa menjadi penentu pembeda makna.
3. Fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna, karena fonem sangat menentukan makna, dalam pemasangan kata yang mirip tersebut. Fonem amat menentukan makna kedua kata, yang ternyata berbeda satu fonem menjadikannya berbeda makna. Rasa, dengan /s/ sebagai penentu fonemnya, bermakna suatu perasaan, atau yang dicecap oleh indera lidah, sedangkan rata dengan fonem /t/ maknanya jauh berbeda dengan rasa, yaitu berkaitan dengan keadaan suatu permukaan.
4. Tanda [...] merupakan tanda kurung siku, tanda tersebut digunakan dalam kajian ilmu bahasa untuk menyatakan unsur fonetis. Sedangkan Tanda /.../ merupakan tanda kurung miring, dalam kajian ilmu bahasa tanda tersebut digunakan untuk menyatakan unsur fonemis.
Nama : Safitri Anasari
BalasHapusNIM : A310200175
Kelas : 3D
DISKUSIKANLAH !
Hasil diskusi kelompok 3 (D) :
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
Jawaban :
Menurut kelompok kami, dalam teks opini yang kami kliping sudah bisa untuk menunjukkan bukti fonem bahasa yang ada.
Contohnya :
a. Konsonan
Media sosial : m, s
Video-video pendek : v, p
Teman lama : t, l
Pakaian mewah : p, m
Teman sekolah : t, s
Seorang pengemis : s, p
Tempak kerja : t, k
b. Vokal
Pesan : e, a
Kita : i, a
Penulis : e, u, i
Aksesoris : a, e, o, i
Budi : u,i
c. Semi-vokal
Harus : h
Untuk : u
Anak : k
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Jawaban :
Bunyi bahasa atau bunyi ujaran dihasilkan oleh alat ucap manusia seperti pita suara, lidah, dan bibir. Bunyi bahasa atau bunyi ujaran adalah bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia atau bunyi yang diartikan, kemudian membentuk gelombang bunyi, sehingga dapat diterima oleh telinga manusia. Sedangkan Fonem yakni bunyi bahasa yang dapat atau berfungsi membedakan makna kata. Fonem dalam bahasa Indonesia terdiri atas vokal dan konsonan.
Cara seseorang untuk mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa adalah dengan cara melakukan observasi, penelitian, atau pembuktian. Caranya dengan Meneliti bunyi-bunyi yang berbeda pada kata untuk menentukan apakah perbedaan bunyi itu mempunyai fungsi sebagai pembeda makna atau tidak. Dan bisa juga dengan cara membandingkan dengan satuan bahasa yang mirip dengan satuan bahasa lainnya, jika ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem karena dia bisa berfungsi membedakan makna kedua satuan bahasa itu.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Jawaban:
Karena fonem merupakan bunyi bahasa yang dapat/berfungsi untuk membedakan makna kata. Misalnya: dalam fonetik kita meneliti bunyi-bunyi /a/ yang berbeda pada kata-kata seperti yang terdapat pada kata “intan” dan “pahit”. Maka dalam fonemik kita meneliti apakah perbedaan bunyi itu mempunyai fungsi sebagai pembeda makna atau tidak. Apabila bunyi itu membedakan makna, maka bunyi tersebut dapat kita sebut sebagai fonem.
Contoh:
Dokter: [dƆ?tƏr]
Doktor: [dƆ?tƆr]
Kedua contoh kata tersebut memiliki kata yang struktur kata yang hampir sama, hanya perbedaannya ada pada fonem vokal /Ə/ dan /Ɔ/ perbedaan kedua fonem vokal tersebut dapat mempengaruhi maknanya masing-masing yakni:
Dokter: lulusan pendidikan kedokteran yang ahli dalam hal penyakit dan pengobatan
Doktor: gelar kesarjanaan tertinggi yang diberikan oleh perguruan tinggi kepada mahasiswa strata tiga (S-3).
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
Jawaban :
Tanda [...] adalah tanda kurung siku yang dalam kajian ilmu linguistik menyatakan unsur fonetis atau bunyi bahasa. Misalnya, dalam kata:
"Lepet" transkripsi semua bunyi bahasa [l] [ə] [p] [ə] [t]
Contoh di atas mengartikan tanda [..] di gunakan untuk mentranskripsikan semua bunyi baik yang membedakan arti maupun yang tidak tanda ini disebut transkripsi fonemis. sedangkan /.../ adalah tanda kurung miring dalam kajian ilmu linguistik menyatakan unsur fonem atau fonemis. misalnya, Dalam kata
"Lepet" transkripsi kan dalam bunyi bahasa vokal, menjadi l /ə/ p /ə/ t
Dapat di artikan tanda ini hanya mentranskripsikan khusus bunyi-bunyi yang mendukung arti saja yang disebut transkripsi fonemis.
Nama : Putri Hapsari
BalasHapusNIM : A310160112
Kelas : 3D
DISKUSIKANLAH !
Hasil diskusi kelompok 3 (D) :
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
Jawaban :
Menurut kelompok kami, dalam teks opini yang kami kliping sudah bisa untuk menunjukkan bukti fonem bahasa yang ada.
Contohnya :
a. Konsonan
Media sosial : m, s
Video-video pendek : v, p
Teman lama : t, l
Pakaian mewah : p, m
Teman sekolah : t, s
Seorang pengemis : s, p
Tempak kerja : t, k
b. Vokal
Pesan : e, a
Kita : i, a
Penulis : e, u, i
Aksesoris : a, e, o, i
Budi : u,i
c. Semi-vokal
Harus : h
Untuk : u
Anak : k
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Jawaban :
Bunyi bahasa atau bunyi ujaran dihasilkan oleh alat ucap manusia seperti pita suara, lidah, dan bibir. Bunyi bahasa atau bunyi ujaran adalah bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia atau bunyi yang diartikan, kemudian membentuk gelombang bunyi, sehingga dapat diterima oleh telinga manusia. Sedangkan Fonem yakni bunyi bahasa yang dapat atau berfungsi membedakan makna kata. Fonem dalam bahasa Indonesia terdiri atas vokal dan konsonan.
Cara seseorang untuk mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa adalah dengan cara melakukan observasi, penelitian, atau pembuktian. Caranya dengan Meneliti bunyi-bunyi yang berbeda pada kata untuk menentukan apakah perbedaan bunyi itu mempunyai fungsi sebagai pembeda makna atau tidak. Dan bisa juga dengan cara membandingkan dengan satuan bahasa yang mirip dengan satuan bahasa lainnya, jika ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem karena dia bisa berfungsi membedakan makna kedua satuan bahasa itu.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Jawaban:
Karena fonem merupakan bunyi bahasa yang dapat/berfungsi untuk membedakan makna kata. Misalnya: dalam fonetik kita meneliti bunyi-bunyi /a/ yang berbeda pada kata-kata seperti yang terdapat pada kata “intan” dan “pahit”. Maka dalam fonemik kita meneliti apakah perbedaan bunyi itu mempunyai fungsi sebagai pembeda makna atau tidak. Apabila bunyi itu membedakan makna, maka bunyi tersebut dapat kita sebut sebagai fonem.
Contoh:
Dokter: [dƆ?tƏr]
Doktor: [dƆ?tƆr]
Kedua contoh kata tersebut memiliki kata yang struktur kata yang hampir sama, hanya perbedaannya ada pada fonem vokal /Ə/ dan /Ɔ/ perbedaan kedua fonem vokal tersebut dapat mempengaruhi maknanya masing-masing yakni:
Dokter: lulusan pendidikan kedokteran yang ahli dalam hal penyakit dan pengobatan
Doktor: gelar kesarjanaan tertinggi yang diberikan oleh perguruan tinggi kepada mahasiswa strata tiga (S-3).
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
Jawaban :
Tanda [...] adalah tanda kurung siku yang dalam kajian ilmu linguistik menyatakan unsur fonetis atau bunyi bahasa. Misalnya, dalam kata:
"Lepet" transkripsi semua bunyi bahasa [l] [ə] [p] [ə] [t]
Contoh di atas mengartikan tanda [..] di gunakan untuk mentranskripsikan semua bunyi baik yang membedakan arti maupun yang tidak tanda ini disebut transkripsi fonemis. sedangkan /.../ adalah tanda kurung miring dalam kajian ilmu linguistik menyatakan unsur fonem atau fonemis. misalnya, Dalam kata
"Lepet" transkripsi kan dalam bunyi bahasa vokal, menjadi l /ə/ p /ə/ t
Dapat di artikan tanda ini hanya mentranskripsikan khusus bunyi-bunyi yang mendukung arti saja yang disebut transkripsi fonemis.
Nama : Rahayu Widiyaningsih
BalasHapusNIM : A310200194
Kelas : 3D
DISKUSIKANLAH !
Hasil diskusi kelompok 3 (D) :
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
Jawaban :
Menurut kelompok kami, dalam teks opini yang kami kliping sudah bisa untuk menunjukkan bukti fonem bahasa yang ada.
Contohnya :
a. Konsonan
Media sosial : m, s
Video-video pendek : v, p
Teman lama : t, l
Pakaian mewah : p, m
Teman sekolah : t, s
Seorang pengemis : s, p
Tempak kerja : t, k
b. Vokal
Pesan : e, a
Kita : i, a
Penulis : e, u, i
Aksesoris : a, e, o, i
Budi : u,i
c. Semi-vokal
Harus : h
Untuk : u
Anak : k
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Jawaban :
Bunyi bahasa atau bunyi ujaran dihasilkan oleh alat ucap manusia seperti pita suara, lidah, dan bibir. Bunyi bahasa atau bunyi ujaran adalah bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia atau bunyi yang diartikan, kemudian membentuk gelombang bunyi, sehingga dapat diterima oleh telinga manusia. Sedangkan Fonem yakni bunyi bahasa yang dapat atau berfungsi membedakan makna kata. Fonem dalam bahasa Indonesia terdiri atas vokal dan konsonan.
Cara seseorang untuk mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa adalah dengan cara melakukan observasi, penelitian, atau pembuktian. Caranya dengan Meneliti bunyi-bunyi yang berbeda pada kata untuk menentukan apakah perbedaan bunyi itu mempunyai fungsi sebagai pembeda makna atau tidak. Dan bisa juga dengan cara membandingkan dengan satuan bahasa yang mirip dengan satuan bahasa lainnya, jika ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem karena dia bisa berfungsi membedakan makna kedua satuan bahasa itu.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Jawaban:
Karena fonem merupakan bunyi bahasa yang dapat/berfungsi untuk membedakan makna kata. Misalnya: dalam fonetik kita meneliti bunyi-bunyi /a/ yang berbeda pada kata-kata seperti yang terdapat pada kata “intan” dan “pahit”. Maka dalam fonemik kita meneliti apakah perbedaan bunyi itu mempunyai fungsi sebagai pembeda makna atau tidak. Apabila bunyi itu membedakan makna, maka bunyi tersebut dapat kita sebut sebagai fonem.
Contoh:
Dokter: [dƆ?tƏr]
Doktor: [dƆ?tƆr]
Kedua contoh kata tersebut memiliki kata yang struktur kata yang hampir sama, hanya perbedaannya ada pada fonem vokal /Ə/ dan /Ɔ/ perbedaan kedua fonem vokal tersebut dapat mempengaruhi maknanya masing-masing yakni:
Dokter: lulusan pendidikan kedokteran yang ahli dalam hal penyakit dan pengobatan
Doktor: gelar kesarjanaan tertinggi yang diberikan oleh perguruan tinggi kepada mahasiswa strata tiga (S-3).
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
Jawaban :
Tanda [...] adalah tanda kurung siku yang dalam kajian ilmu linguistik menyatakan unsur fonetis atau bunyi bahasa. Misalnya, dalam kata:
"Lepet" transkripsi semua bunyi bahasa [l] [ə] [p] [ə] [t]
Contoh di atas mengartikan tanda [..] di gunakan untuk mentranskripsikan semua bunyi baik yang membedakan arti maupun yang tidak tanda ini disebut transkripsi fonemis. sedangkan /.../ adalah tanda kurung miring dalam kajian ilmu linguistik menyatakan unsur fonem atau fonemis. misalnya, Dalam kata
"Lepet" transkripsi kan dalam bunyi bahasa vokal, menjadi l /ə/ p /ə/ t
Dapat di artikan tanda ini hanya mentranskripsikan khusus bunyi-bunyi yang mendukung arti saja yang disebut transkripsi fonemis.
DISKUSI BAGIAN B
BalasHapusNama : Nisa Alfiya
NIM : A310020187
Kelas : 3D
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
Dalam teks opini pada kliping yang kelompok saya buat, saya menemukan dan membuktikan adanya pasangan minimal fonem vokal dan fonem konsonan yang ada pada kliping saya.
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Untuk mengetahui apakah bunyi itu sebuah bunyi fonem atau bukan kita harus mencari sebuah satuan bahasa l. Lalu membandingkannya dengan satuan bahasa yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama. Kalau ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem karena dia bisa berfungsi membedakan makna kedua satuan bahasa itu.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Fonem yakni bunyi bahasa yang dapat berfungsi membedakan makna kata, karena dasar bukti identitas sebuah fonem adalah apa yang disebut fungsi pembeda makna yang terkandung dalam satuan bunyi bahasa. Apabila bunyi tersebut dapat membedakan makna antara satu kata dengan satu kata yang lainnya, maka jelas bahwa fungsi fonem sebagai pembeda makna. Contoh: /d/ dan /q/ adalah dua fonem yang berbeda karena bara dan para beda maknanya. Terjadinya perbedaan makna hanya karena pemakaian fonem /d/ dan /q/ pada kata tersebut.
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda […] dan /…/ yang digunakan dalam kajian bahasa! Penjelasan anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
- Tanda kurung siku atau […] digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau segi kalimat yang ditulis oleh orang lain.
Contoh: Perayaan Tahunan [Ulang Tahun Pernikahan ] Raffi Ahmad dan Nagita Slavina berjalan lancar.
- Tanda garis miring /…/ digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau pengurangan atas kesalahan serta kelebihan di dalam naskah asli yang ditulis oleh orang lain.
Contoh: Saskia mempunyai /r/ umah pribadi di dekat danau.
Nama : Raindini Citra Handayani
BalasHapusNIM : A310200176
Kelas : 3D
DISKUSIKANLAH !
Hasil diskusi kelompok 3 (D) :
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
Jawaban :
Menurut kelompok kami, dalam teks opini yang kami kliping sudah bisa untuk menunjukkan bukti fonem bahasa yang ada.
Contohnya :
a. Konsonan
Media sosial : m, s
Video-video pendek : v, p
Teman lama : t, l
Pakaian mewah : p, m
Teman sekolah : t, s
Seorang pengemis : s, p
Tempak kerja : t, k
b. Vokal
Pesan : e, a
Kita : i, a
Penulis : e, u, i
Aksesoris : a, e, o, i
Budi : u,i
c. Semi-vokal
Harus : h
Untuk : u
Anak : k
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Jawaban :
Bunyi bahasa atau bunyi ujaran dihasilkan oleh alat ucap manusia seperti pita suara, lidah, dan bibir. Bunyi bahasa atau bunyi ujaran adalah bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia atau bunyi yang diartikan, kemudian membentuk gelombang bunyi, sehingga dapat diterima oleh telinga manusia. Sedangkan Fonem yakni bunyi bahasa yang dapat atau berfungsi membedakan makna kata. Fonem dalam bahasa Indonesia terdiri atas vokal dan konsonan.
Cara seseorang untuk mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa adalah dengan cara melakukan observasi, penelitian, atau pembuktian. Caranya dengan Meneliti bunyi-bunyi yang berbeda pada kata untuk menentukan apakah perbedaan bunyi itu mempunyai fungsi sebagai pembeda makna atau tidak. Dan bisa juga dengan cara membandingkan dengan satuan bahasa yang mirip dengan satuan bahasa lainnya, jika ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem karena dia bisa berfungsi membedakan makna kedua satuan bahasa itu.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Jawaban:
Karena fonem merupakan bunyi bahasa yang dapat/berfungsi untuk membedakan makna kata. Misalnya: dalam fonetik kita meneliti bunyi-bunyi /a/ yang berbeda pada kata-kata seperti yang terdapat pada kata “intan” dan “pahit”. Maka dalam fonemik kita meneliti apakah perbedaan bunyi itu mempunyai fungsi sebagai pembeda makna atau tidak. Apabila bunyi itu membedakan makna, maka bunyi tersebut dapat kita sebut sebagai fonem.
Contoh:
Dokter: [dƆ?tƏr]
Doktor: [dƆ?tƆr]
Kedua contoh kata tersebut memiliki kata yang struktur kata yang hampir sama, hanya perbedaannya ada pada fonem vokal /Ə/ dan /Ɔ/ perbedaan kedua fonem vokal tersebut dapat mempengaruhi maknanya masing-masing yakni:
Dokter: lulusan pendidikan kedokteran yang ahli dalam hal penyakit dan pengobatan
Doktor: gelar kesarjanaan tertinggi yang diberikan oleh perguruan tinggi kepada mahasiswa strata tiga (S-3).
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
Jawaban :
Tanda [...] adalah tanda kurung siku yang dalam kajian ilmu linguistik menyatakan unsur fonetis atau bunyi bahasa. Misalnya, dalam kata:
"Lepet" transkripsi semua bunyi bahasa [l] [ə] [p] [ə] [t]
Contoh di atas mengartikan tanda [..] di gunakan untuk mentranskripsikan semua bunyi baik yang membedakan arti maupun yang tidak tanda ini disebut transkripsi fonemis. sedangkan /.../ adalah tanda kurung miring dalam kajian ilmu linguistik menyatakan unsur fonem atau fonemis. misalnya, Dalam kata
"Lepet" transkripsi kan dalam bunyi bahasa vokal, menjadi l /ə/ p /ə/ t
Dapat di artikan tanda ini hanya mentranskripsikan khusus bunyi-bunyi yang mendukung arti saja yang disebut transkripsi fonemis.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Istikawati
BalasHapusNIM : A310200179
Kelas : 3D
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
Jawab :
Teks opini yang saya kliping sudah membuktikan fonem bahasa meliputi konsonan, vokal, dan semivokal.
Judul Artikel : Semangat Kearsipan di Tengah Pandemi Covid-19
- Vokal dibagi menjadi 2 yaitu :
a. vokal tunggal (monoftong),
artikel saya terdapat vokal
a,i,e (kearsipan), o (covid), u
(selalu).
b. vokal rangkap (diftong) : au
(autentik).
- Konsonan dibagi menjadi 2
yaitu :
a. konsonan yang bersuara : b
(berita) dan d (digital).
b. konsonan yang tak
bersuara : p (pandemi) dan t
(tengah).
- Semivokal : w (waspada) dan y (masyarakat).
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Jawab :
Cara mengetahui fonem berbeda dengan bunyi bahasa menurut buku Analisis Bahasa/Fonologi :
a. Memperhatikan fungsi pembeda
b. Pasangan minimale
c. Beban fungsional,
d. Ekafonem
e. Dwifonem
f. Alofonemis
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Jawab :
Fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna karena fonem merupakan satuan terkecil dalam sebuah bahasa. Dan dalam fonetik misalnya kita meneliti bunyi-bunyi /a/ yang berbeda pada kata-kata seperti yang terdapat pada kata-kata ini, intan dan pahit. Maka dalam fonemik kita periksa apakah perbedaan bunyi itu mempunyai fungsi sebagai pembeda makna/tidak jika bunyi itu membedakan makna, maka bunyi tersebut kita sebut fonem. Contoh fonem sebagai pembeda makna yaitu pada kata : /L/ labu dan /R/ rabu. Maka /L/ dan /R/ disebut fonem sebagai pembeda makna.
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
Jawab :
- tanda /.../ disebut fonem. Contoh : /beras/
- tanda [...] disebut alofon. Contoh : [n ε n ε?]
Nama : Andhie Raihan Fathur Rozi Sumarno
BalasHapusNim : A310200193
Kelas :3D
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
Jawab :
Dalam teks opini yang saya miliki, hanya bisa membuktikan adanya pasangan minimal fonem vokal dan fonem konsonan.
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Jawab :
Cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa adalah dengan pembuktian. Bisa dengan meneliti atau membandingkan satu kata dengan kata lainnya yang mempunyai makna berbeda, dengan mencari pasangan minimal dan beban fungsional.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Fonem yakni bunyi bahasa yang dapat berfungsi membedakan makna kata, karena dasar bukti identitas sebuah fonem adalah apa yang disebut fungsi pembeda makna yang terkandung dalam satuan bunyi bahasa. Apabila bunyi tersebut dapat membedakan makna antara satu kata dengan satu kata yang lainnya, maka jelas bahwa fungsi fonem sebagai pembeda makna. Contoh: /d/ dan /q/ adalah dua fonem yang berbeda karena bara dan para beda maknanya. Terjadinya perbedaan makna hanya karena pemakaian fonem /d/ dan /q/ pada kata tersebut.
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda […] dan /…/ yang digunakan dalam kajian bahasa! Penjelasan anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
- Tanda kurung siku atau […] digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau segi kalimat yang ditulis oleh orang lain.
Contoh: Perayaan Tahunan [Ulang Tahun Pernikahan ] Raffi Ahmad dan Nagita Slavina berjalan lancar.
- Tanda garis miring /…/ digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau pengurangan atas kesalahan serta kelebihan di dalam naskah asli yang ditulis oleh orang lain.
Contoh: Saskia mempunyai /r/ umah pribadi di dekat danau.
Nama : Isnaini Nurjanah
BalasHapusNim : A310200195
Kelas : 3D
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
- menurut saya , dalam teks opini yang saya cari terdapat fonem bahasa berupa konsonan, vokal dan semivokal.
2 .Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
- Dengan cara kita mengetahui arti dan pengertian satuan bunyi bahasa terkecil yang dapat membedakan arti. Ilmu yang mempelajari tentang fonem disebut fonemik. Fonemik merupakan bagian dari fonologi. Fonologi ini khusus mempelajari bunyi bahasa. Untuk mengetahui suatu fonem harus diperlukan pasangan minimal. Dan membandingkan cara pengucapannya kemudian dari itu kita bisa membedakan.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
- Fonemik merupakan suatu cabang studi fonologi yang mengkaji suatu bunyi bahasa dengan lebih memperhatikan fungsi bunyi sebagai pembeda makna. Apabila bunyi tersebut dapat membedakan makna, maka bunyi tersebut dinamakan fonem. rumusan tersebut jelaslah bahwa fonem mempunyai “fungsi pembeda” yaitu pembeda makna.Contohnya bunyi [r] +
[u] + [s] + [u] + [h] dengan bunyi [l] + [u] + [s] + [u] + [h], jika dibandingkan perbedaannya hanya
pada bunyi yang pertama, yaitu bunyi [r] dan bunyi[1]. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa kedua bunyi tersebut adalah fonem yang berbeda dalam bahasa Indonesia, yaitu fonem /l/
dan fonem /r/.
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
-Tanda kurung siku digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan dalam naskah asli yang ditulis orang lain.
Contoh : Ayah memberi kado sepatu futsal [kepada] Budi sebagai hadiah prestasinya di sekolah. (kalimat direvisi), Pemuka agama meminta para warga [supaya] saling bertoleransi.(kalimat direvisi)
- /.../Tanda garis miring digunakan dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwin (penanggalan atau kalender).
Contoh : Nomor: 7/PK/II/2013, Jalan Kramat III/10, tahun ajaran 2012/2013
Nama : Erisa Faridatul Maghfiroh
BalasHapusNIM : A310200160
Kelas : 3D
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
Jawab:
Dalam teks opini yang saya gunakan pada kliping, saya dapat menemukan adanya pasangan minimal fonem vokal dan tidak menemukan pasangan minimal fonem konsonan maupun fonem semivokal.
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Jawab:
Bunyi adalah getaran udara yang membentuk gelombang bunyi yang masuk ke telinga sehingga menimbulkan suara bersumber dari artikulator. Bunyi bahasa adalah bunyi yang dibentuk oleh tiga faktor, yaitu pernafasan (sebagai sumber tenaga), alat ucap (yang menimbulkan getaran), dan rongga pengubah getaran (pita suara). Sedangkan fonem bahasa adalah satuan bunyi bahasa terkecil yang bersifat fungsional, artinya satuan memiliki fungsi untuk membedakan makna. Bunyi bahasa merupakan objek kajian fonetik dan fonem bahasa dengan fungsi pembeda makna sebagai objek kajian fonologi yang fokus kepada fonem bahasa (fonemik).
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Jawab:
Fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna karena fonem merupakan satuan bunyi bahasa terkecil yang bersifat fungsional, artinya satuan memiliki fungsi sebagai pembeda makna. Dalam pengucapan sebuah kata bisa saja sama namun memiliki makna yang berbeda. Kemudian hal tersebut adalah fungsi dari fonem yaitu untuk membedakan makna. Kata dibandingkan dengan bentuk pengucapan yang hampir sama.
Contoh, kata ‘rindu’ dan ‘lindu’
Pada pengucapan kedua kata tersebut dapat memungkinkan pengucapan yang hampir sama. Jadi /r/ dan /l/ disini menunjukkan fungsi dari fonem yaitu membedakan makna.
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
Jawab:
• Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan di dalam naskah asli yang ditulis orang lain. Dalam fonologi tanda […] berperan dalam bunyi pengucapan atau fonetik. Contoh kata rusak yang dilafalkan [rusak]
• Tanda kurung miring /…/ dalam fonologi digunakan untuk menunjukkan unsur fonem atau fonemik. Contoh kata dera dan deru yang diidentifikasi fonem /a/ dan /u/ sebagai pembeda makna.
Nama : Fitri Anisa
BalasHapusNim : A310200181
Kelas : PBSI 3D
DISKUSIKANLAH !
Hasil diskusi kelompok 5 (D) :
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
Jawaban :
Menurut kelompok kami, dalam teks opini yang kami kliping sudah dapat membuktikan seluruh fonem bahas Indonesia seperti ( konsonan, Vokal dan semivokal )
Berikut bukti atau contohnya Contohnya :
a. Konsonan
Kita × ketiga : k, g
Bolos x lolos : b, l
Kita x ketika : t,k
b. Vokal
Sehari-hari : a,i
Berlarut-larut : a,u
Terus-menerus : e,u
Cita-cita : i,a
c. Semi-vokal
Waktu : w
Harus : h
Untuk : u
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Jawaban :
Bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa.
Bunyi bahasa adalah bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia seperti pita suara, lidah, dan bibir. Bunyi bahasa atau bunyi ujaran adalah bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia atau bunyi yang diartikan, kemudian membentuk gelombang bunyi, sehingga dapat diterima oleh telinga manusia. Sedangkan Fonem yakni bunyi bahasa yang dapat atau berfungsi membedakan makna kata. Fonem dalam bahasa Indonesia terdiri atas vokal dan konsonan. Bunyi bahasa merupakan objek kajian dari fonetik, sedangkan fonem bahasa merupakan objek kajian dari fonemik/fonologi.
Maka dari itu Cara seseorang untuk mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa adalah dengan cara melakukan observasi, penelitian, atau pembuktian. Caranya dengan Meneliti bunyi-bunyi yang berbeda pada kata untuk menentukan apakah perbedaan bunyi itu mempunyai fungsi sebagai pembeda makna atau tidak. Dan bisa juga dengan cara membandingkan dengan satuan bahasa yang mirip dengan satuan bahasa lainnya, jika ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem karena dia bisa berfungsi membedakan makna kedua satuan bahasa itu.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Jawaban :
Fonem memiliki fungsi sebagai pembeda makna karena bahwa setiap bunyi
ujaran dalam satu bahasa mempunyai fungsi membedakan arti. Bunyi ujaran
yang membedakan arti ini disebut fonem. Fonem tidak dapat berdiri sendiri
karena belum mengandung arti. Tidak berbeda dengan pendapat tadi, dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) tertulis bahwa yang dimaksud fonem:
satuan bunyi terkecil yang mampu menunjukkan kontras makna, misalnya /b/
dan /p/ adalah dua fonem yang berbeda karena bara dan para beda maknanya.
Terjadinya perbedaan makna hanya karena pemakaian fonem /b/ dan /p/ pada
kata tersebut. Contoh lain: mari, lari, dari, tari, sari jika satu unsur diganti
dengan unsur lain, maka akan membawa akibat yang besar yakni perubahan arti.
Hal ini dapat pula terjadi jika diucapkan dengan salah, maka akan
mengakibatkan perubahan arti juga.
Contoh lain :
Semisal pembedaan fonem dalam bahasa Indonesia yang terdapat kata lupa dan rupa. /l/ dan /r/ dalam bahasa Indonesia merupakan fonem yang berbeda identitias untuk membedakan makna dari kata lupa dan kata rupa.
- lupa dapat berati : lepas dalam ingatan, tidak dalam pikiran
- rupa dapat berarti : wajah, tampak diluar.
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
Jawaban :
[...] Tanda kurung siku digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kelalaian dalam naskah asli yang ditulis oleh orang lain. Misalnya:
Semacam. Rayakan ulang tahun [proklamasi kemerdekaan] Republik Indonesia dengan megah.
Bay menggunakan kedelai untuk membuat tempe.
Garis miring /.../ digunakan untuk nomor surat, nomor alamat, dan untuk menandai tahun yang dibagi menjadi dua tahun kalender (kalender atau penanggalan).
Misalnya:
Semacam. tahun ajaran baru 2021/2022
Bay siswa/siswa ='siswa dan siswa'.
Nama : Marista Bela Octaviana
BalasHapusNim : A310200177
Kelas : PBSI 3D
DISKUSIKANLAH !
Hasil diskusi kelompok 5 (D) :
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
Jawaban :
Menurut kelompok kami, dalam teks opini yang kami kliping sudah dapat membuktikan seluruh fonem bahas Indonesia seperti ( konsonan, Vokal dan semivokal )
Berikut bukti atau contohnya Contohnya :
a. Konsonan
Kita × ketiga : k, g
Bolos x lolos : b, l
Kita x ketika : t,k
b. Vokal
Sehari-hari : a,i
Berlarut-larut : a,u
Terus-menerus : e,u
Cita-cita : i,a
c. Semi-vokal
Waktu : w
Harus : h
Untuk : u
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Jawaban :
Bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa.
Bunyi bahasa adalah bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia seperti pita suara, lidah, dan bibir. Bunyi bahasa atau bunyi ujaran adalah bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia atau bunyi yang diartikan, kemudian membentuk gelombang bunyi, sehingga dapat diterima oleh telinga manusia. Sedangkan Fonem yakni bunyi bahasa yang dapat atau berfungsi membedakan makna kata. Fonem dalam bahasa Indonesia terdiri atas vokal dan konsonan. Bunyi bahasa merupakan objek kajian dari fonetik, sedangkan fonem bahasa merupakan objek kajian dari fonemik/fonologi.
Maka dari itu Cara seseorang untuk mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa adalah dengan cara melakukan observasi, penelitian, atau pembuktian. Caranya dengan Meneliti bunyi-bunyi yang berbeda pada kata untuk menentukan apakah perbedaan bunyi itu mempunyai fungsi sebagai pembeda makna atau tidak. Dan bisa juga dengan cara membandingkan dengan satuan bahasa yang mirip dengan satuan bahasa lainnya, jika ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem karena dia bisa berfungsi membedakan makna kedua satuan bahasa itu.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Jawaban :
Fonem memiliki fungsi sebagai pembeda makna karena bahwa setiap bunyi
ujaran dalam satu bahasa mempunyai fungsi membedakan arti. Bunyi ujaran
yang membedakan arti ini disebut fonem. Fonem tidak dapat berdiri sendiri
karena belum mengandung arti. Tidak berbeda dengan pendapat tadi, dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) tertulis bahwa yang dimaksud fonem:
satuan bunyi terkecil yang mampu menunjukkan kontras makna, misalnya /b/
dan /p/ adalah dua fonem yang berbeda karena bara dan para beda maknanya.
Terjadinya perbedaan makna hanya karena pemakaian fonem /b/ dan /p/ pada
kata tersebut. Contoh lain: mari, lari, dari, tari, sari jika satu unsur diganti
dengan unsur lain, maka akan membawa akibat yang besar yakni perubahan arti.
Hal ini dapat pula terjadi jika diucapkan dengan salah, maka akan
mengakibatkan perubahan arti juga.
Contoh lain :
Semisal pembedaan fonem dalam bahasa Indonesia yang terdapat kata lupa dan rupa. /l/ dan /r/ dalam bahasa Indonesia merupakan fonem yang berbeda identitias untuk membedakan makna dari kata lupa dan kata rupa.
- lupa dapat berati : lepas dalam ingatan, tidak dalam pikiran
- rupa dapat berarti : wajah, tampak diluar.
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
Jawaban :
[...] Tanda kurung siku digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kelalaian dalam naskah asli yang ditulis oleh orang lain. Misalnya:
Semacam. Rayakan ulang tahun [proklamasi kemerdekaan] Republik Indonesia dengan megah.
Bay menggunakan kedelai untuk membuat tempe.
Garis miring /.../ digunakan untuk nomor surat, nomor alamat, dan untuk menandai tahun yang dibagi menjadi dua tahun kalender (kalender atau penanggalan).
Misalnya:
Semacam. tahun ajaran baru 2021/2022
Bay siswa/siswa ='siswa dan siswa'.
Nama : Yeppi Apriliany
BalasHapusNim : A310200178
Kelas : 3D
DISKUSIKANLAH !
Hasil diskusi kelompok 5 (D) :
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
Jawaban :
Menurut kelompok kami, dalam teks opini yang kami kliping sudah dapat membuktikan seluruh fonem bahas Indonesia seperti ( konsonan, Vokal dan semivokal )
Berikut bukti atau contohnya Contohnya :
a. Konsonan
Kita × ketiga : k, g
Bolos x lolos : b, l
Kita x ketika : t,k
b. Vokal
Sehari-hari : a,i
Berlarut-larut : a,u
Terus-menerus : e,u
Cita-cita : i,a
c. Semi-vokal
Waktu : w
Harus : h
Untuk : u
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Jawaban :
Bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa.
Bunyi bahasa adalah bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia seperti pita suara, lidah, dan bibir. Bunyi bahasa atau bunyi ujaran adalah bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia atau bunyi yang diartikan, kemudian membentuk gelombang bunyi, sehingga dapat diterima oleh telinga manusia. Sedangkan Fonem yakni bunyi bahasa yang dapat atau berfungsi membedakan makna kata. Fonem dalam bahasa Indonesia terdiri atas vokal dan konsonan. Bunyi bahasa merupakan objek kajian dari fonetik, sedangkan fonem bahasa merupakan objek kajian dari fonemik/fonologi.
Maka dari itu Cara seseorang untuk mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa adalah dengan cara melakukan observasi, penelitian, atau pembuktian. Caranya dengan Meneliti bunyi-bunyi yang berbeda pada kata untuk menentukan apakah perbedaan bunyi itu mempunyai fungsi sebagai pembeda makna atau tidak. Dan bisa juga dengan cara membandingkan dengan satuan bahasa yang mirip dengan satuan bahasa lainnya, jika ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem karena dia bisa berfungsi membedakan makna kedua satuan bahasa itu.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Jawaban :
Fonem memiliki fungsi sebagai pembeda makna karena bahwa setiap bunyi
ujaran dalam satu bahasa mempunyai fungsi membedakan arti. Bunyi ujaran
yang membedakan arti ini disebut fonem. Fonem tidak dapat berdiri sendiri
karena belum mengandung arti. Tidak berbeda dengan pendapat tadi, dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) tertulis bahwa yang dimaksud fonem:
satuan bunyi terkecil yang mampu menunjukkan kontras makna, misalnya /b/
dan /p/ adalah dua fonem yang berbeda karena bara dan para beda maknanya.
Terjadinya perbedaan makna hanya karena pemakaian fonem /b/ dan /p/ pada
kata tersebut. Contoh lain: mari, lari, dari, tari, sari jika satu unsur diganti
dengan unsur lain, maka akan membawa akibat yang besar yakni perubahan arti.
Hal ini dapat pula terjadi jika diucapkan dengan salah, maka akan
mengakibatkan perubahan arti juga.
Contoh lain :
Semisal pembedaan fonem dalam bahasa Indonesia yang terdapat kata lupa dan rupa. /l/ dan /r/ dalam bahasa Indonesia merupakan fonem yang berbeda identitias untuk membedakan makna dari kata lupa dan kata rupa.
- lupa dapat berati : lepas dalam ingatan, tidak dalam pikiran
- rupa dapat berarti : wajah, tampak diluar.
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
Jawaban :
[...] Tanda kurung siku digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kelalaian dalam naskah asli yang ditulis oleh orang lain. Misalnya:
Semacam. Rayakan ulang tahun [proklamasi kemerdekaan] Republik Indonesia dengan megah.
Bay menggunakan kedelai untuk membuat tempe.
Garis miring /.../ digunakan untuk nomor surat, nomor alamat, dan untuk menandai tahun yang dibagi menjadi dua tahun kalender (kalender atau penanggalan).
Misalnya:
Semacam. tahun ajaran baru 2021/2022
Bay siswa/siswa ='siswa dan siswa'.
Nama : Dini Pancawati Permatasari
BalasHapusNIM : A310200168
Kelas : 3D
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
Jawab : Bisa, dalam bukti kiliping saya terdapat fonem bahasa berupa konsonan, vokal dan semivokal.
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Jawab : Cara mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa adalah dengan Premis dan Hipotesis Kerja. Sebuah premis tersebut Pernyataan yang berhubungan dengan suatu hal dan dijadikan sebagai landasan kerja dan simpulan yang bersifat sementara dan harus dibuktikan kebenarannya. Pembuktian mengenai kebenaran hipotesis dilaksanakan dengan menganalisis data yang ditemukan dalam bahasa. Keduanya dijadikan dasar dalam melakukan analisis fonologi. Hal itu dilakukan dengan mencari sebuah satuan bahasa biasanya sebuah kata yang mengandung bunyi tersebut. Lalu membandingkannya dengan satuan bahasa yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama. Kalau ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem karena dia bisa bekerja membedakan makna kedua satuan bahasa itu.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Jawab : Fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna karena rentetan bunyi/ucapan bahasa oleh penutur tidak terlepas dari isi rentetan bunyi yang membentuk kalimat dan berujung pada makna (kalimat). Fonemik berkaitan dengan bunyi/ucapan bahasa terkecil (fonem) sebagai penanda pembeda makna bahwa dalam suatu bahasa, fonem mempunyai distribusi tertentu, yang tidak sama dengan bahasa lain. Sebuah fonem dapat menempati posisi awal, tengah, dan akhir dari sebuah kata. Namun, dapat pula terjadi bahwa fonem-fonem tertentu hanya dapat menempati posisi tertentu saja, misalnya tidak dapat menempati posisi akhir, atau hanya mungkin pada posisi tengah saja, dan sebagainya. Contohnya adalah kata susu dan kata sisi, pipi x pupu; baba x bibi; dara x diri. Oleh karena itu, tampak jelas terjadi beda/kontras makna kata yang bersangkutan.
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
Jawab :
Tanda kurung siku [...] adalah tanda yang menyatakan unsur fonetis. Tanda ini untuk pengucapan yang sebenarnya, termasuk detail pengucapan yang tidak dapat digunakan untuk membedakan kata-kata dalam bahasa yang ditranskrip.
Contoh penggunaan tanda tersebut: [saya iŋIn mәñjadi guru yaŋ handal]
Tanda garis miring /.../ adalah tanda yang digunakan untuk menyatakan unsur fonemis, hanya mencatat fitur-fitur yang membedakan dalam bahasa tersebut, tanpa detail yang berlebihan.
Contoh 'p' berbunyi bahasa Inggris pin dan berputar dilafalkan secara berbeda (dan perbedaan ini akan bermakna dalam beberapa bahasa), perbedaan tersebut tidak bermakna dalam bahasa Inggris. Jadi secara fonemis kata-kata biasanya dianalisis sebagai / pɪn / dan / spɪn /, dengan fonem yang sama / p /.
Nama : Berlianing Megarizki
BalasHapusNIM. : A310200165
Kelas : 3D
DISKUSIKANLAH !
Hasil diskusi kelompok 5 (D) :
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
Jawaban :
Menurut kelompok kami, dalam teks opini yang kami kliping sudah dapat membuktikan seluruh fonem bahas Indonesia seperti ( konsonan, Vokal dan semivokal )
Berikut bukti atau contohnya Contohnya :
a. Konsonan
Kita × ketiga : k, g
Bolos x lolos : b, l
Kita x ketika : t,k
b. Vokal
Sehari-hari : a,i
Berlarut-larut : a,u
Terus-menerus : e,u
Cita-cita : i,a
c. Semi-vokal
Waktu : w
Harus : h
Untuk : u
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Jawaban :
Bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa.
Bunyi bahasa adalah bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia seperti pita suara, lidah, dan bibir. Bunyi bahasa atau bunyi ujaran adalah bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia atau bunyi yang diartikan, kemudian membentuk gelombang bunyi, sehingga dapat diterima oleh telinga manusia. Sedangkan Fonem yakni bunyi bahasa yang dapat atau berfungsi membedakan makna kata. Fonem dalam bahasa Indonesia terdiri atas vokal dan konsonan. Bunyi bahasa merupakan objek kajian dari fonetik, sedangkan fonem bahasa merupakan objek kajian dari fonemik/fonologi.
Maka dari itu Cara seseorang untuk mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa adalah dengan cara melakukan observasi, penelitian, atau pembuktian. Caranya dengan Meneliti bunyi-bunyi yang berbeda pada kata untuk menentukan apakah perbedaan bunyi itu mempunyai fungsi sebagai pembeda makna atau tidak. Dan bisa juga dengan cara membandingkan dengan satuan bahasa yang mirip dengan satuan bahasa lainnya, jika ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem karena dia bisa berfungsi membedakan makna kedua satuan bahasa itu.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Jawaban :
Fonem memiliki fungsi sebagai pembeda makna karena bahwa setiap bunyi
ujaran dalam satu bahasa mempunyai fungsi membedakan arti. Bunyi ujaran
yang membedakan arti ini disebut fonem. Fonem tidak dapat berdiri sendiri
karena belum mengandung arti. Tidak berbeda dengan pendapat tadi, dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) tertulis bahwa yang dimaksud fonem:
satuan bunyi terkecil yang mampu menunjukkan kontras makna, misalnya /b/
dan /p/ adalah dua fonem yang berbeda karena bara dan para beda maknanya.
Terjadinya perbedaan makna hanya karena pemakaian fonem /b/ dan /p/ pada
kata tersebut. Contoh lain: mari, lari, dari, tari, sari jika satu unsur diganti
dengan unsur lain, maka akan membawa akibat yang besar yakni perubahan arti.
Hal ini dapat pula terjadi jika diucapkan dengan salah, maka akan
mengakibatkan perubahan arti juga.
Contoh lain :
Semisal pembedaan fonem dalam bahasa Indonesia yang terdapat kata lupa dan rupa. /l/ dan /r/ dalam bahasa Indonesia merupakan fonem yang berbeda identitias untuk membedakan makna dari kata lupa dan kata rupa.
- lupa dapat berati : lepas dalam ingatan, tidak dalam pikiran
- rupa dapat berarti : wajah, tampak diluar.
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
Jawaban :
[...] Tanda kurung siku digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kelalaian dalam naskah asli yang ditulis oleh orang lain. Misalnya:
Semacam. Rayakan ulang tahun [proklamasi kemerdekaan] Republik Indonesia dengan megah.
Bay menggunakan kedelai untuk membuat tempe.
Garis miring /.../ digunakan untuk nomor surat, nomor alamat, dan untuk menandai tahun yang dibagi menjadi dua tahun kalender (kalender atau penanggalan).
Misalnya:
Semacam. tahun ajaran baru 2021/2022
Bay siswa/siswa ='siswa dan siswa'.
DISKUSI BAGIAN B
BalasHapusNama : Atika Puspita Dewi
NIM : A310020182
Kelas : 3D
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia
Dalam teks opini kliping yang saya buat, saya menemukan dan membuktikan adanya pasangan minimal fonem vokal dan fonem konsonan.
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Untuk mengetahui apakah sebuah bunyi fonem atau bukan kita harus mencari sebuah satuan bahasa biasanya sebuah kata yang mengandung bunyi tersebut. Lalu membandingkannya dengan satuan bahasa yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama. Kalau ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem karena dia bisa berfungsi membedakan makna kedua satuan bahasa itu.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Fonem yakni bunyi bahasa yang dapat berfungsi membedakan makna kata, karena dasar bukti identitas sebuah fonem adalah apa yang disebut fungsi pembeda makna yang terkandung dalam satuan bunyi bahasa. Apabila bunyi tersebut dapat membedakan makna antara satu kata dengan satu kata yang lainnya, maka jelas bahwa fungsi fonem sebagai pembeda makna. Contoh: /b/ dan /p/ adalah dua fonem yang berbeda karena bara dan para beda maknanya. Terjadinya perbedaan makna hanya karena pemakaian fonem /b/ dan /p/ pada kata tersebut.
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda […] dan /…/ yang digunakan dalam kajian bahasa! Penjelasan anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
- Tanda kurung siku atau […] digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau segi kalimat yang ditulis oleh orang lain.
Contoh: Ulang tahun [Proklamasi Kemerdekaan] Republik Indonesia dirayakan secara khidmat.
- Tanda garis miring /…/ digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau pengurangan atas kesalahan serta kelebihan di dalam naskah asli yang ditulis oleh orang lain.
Contoh: Riko mempunyai /h/utang sebesar 3 Miliar.
Nama: Rifa Dwi Hamidah
BalasHapusNIM: A310200170
Kelas: 3D
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
Dalam teks opini yang saya kliping, saya menemukan dan membuktikan adanya fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semi vokal).
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Cara mengetahui perbedaan keduanya adalah dengan mencari pasangan minimal. Karena pada dasarnya, fonem bahasa merupakan bagian dari bunyi bahasa, namun fonem bahasa sudah memiliki fungsi sedangkan bunyi bahasa belum tentu. Fonem bahasa sudah berada dalam sistem bahasa. Dengan mencari pasangan minimal, berarti kita harus mencari sebuah satuan bahasa biasanya sebuah kata yang mengandung bunyi tersebut. Lalu membandingkannya dengan satuan bahasa yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama. Kalau ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem karena dia bisa berfungsi membedakan makna kedua satuan bahasa itu.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Karena fonem merupakan satuan kebahasaan terkecil. Fonem tidak dapat berdiri sendiri karena belum mengandung arti. Misalnya /b/ dan /p/ adalah dua fonem yang berbeda karena bara dan para beda maknanya. Terjadinya perbedaan makna hanya karena pemakaian fonem /b/ dan /p/ pada kata tersebut. Dalam KBBI, bara berarti barang sesuatu (arang) yang terbakar dan masih berapi, sedangkan para berarti pengacuan ke kelompok.
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
Tanda […] merupakan tanda kurung siku, tanda (lambang) yang digunakan untuk menyatakan unsur fonetis. Contoh, kata asin dinyatakan dengan [asIn]. Sedangkan, tanda /…/ merupakan tanda garis miring, tanda (lambang) yang digunakan untuk menyatakan unsur fonemis. Sebagai contoh, kata rasa dinyatakan dengan /rasa/.
Nama : Wigati Hidayana Fajri
BalasHapusNIM : A310200162
Kelas : 3D
1. Teks opini yang saya klimping terdapat seluruh fonem bahasa.
2. Fona adalah bunyi ujaran yang bersifat netral atau masih belum terbukti membedakan arti, sedangkan fonem adalah satuan bunyi ujaran terkecil yang membedakan arti.
3. Fonem adalah satuan bunyi bahasa terkecil yang bersifat fungsional, artinya satuan memiliki fungsi untuk membedakan makna.fonem dapat juga dibatasi sebagai unit bunyi yang bersifat distingtif atau unit bunyi yang signifikan. Jadi untuk mengenal dan menentukan bunyi-bunyi bahasa yang bersifat fungsional (fonem ),biasanya ditentukan melalui kontras pasangan minimal. Pasangan minimal ini adalah pasangan bentuk-bentuk bahasa yang terkecil dan bermakna pada sebuah bahasa atau kata tunggal yang secara ideal sama, kecuali satu bunyi berbeda. Contohnya : dara dan tara à /d/ dan /t/, kalah dan galah à /k/ dan /g/
4. A. Penggunaan Tanda Baca Kurung Siku ([...])
1. Mengapit Keterangan
– Persamaan dari metode pengajaran itu (perbedaannya [lihat halaman 33-45] cukup signifikan) memberikan output yang kurang lebih sama dengan tujuan awal.
2. Mengapit Huruf, Kata, atau Kelompok
Contoh :
Tanda kurung siku ini bisa dipakai dalam hal pengoreksian kalimat yang ditulis oleh orang lain. Tanda ini menyatakan bahwa ada kesalahan atau kekurangan huruf pada naskah aslinya
-Para pemuda juga wajib berperan dalam pemberdaya[a]n masyarakat di lingkungan sekitar tempat mereka tinggal.
B. Penggunaan Tanda Baca Garis Miring (/)
1. Pengganti Kata Hubung
Contoh :
- pria/wanita
- harga permen itu Rp1.000,00/butir
2. Dipakai pada Nomor Surat dan Kalimat
Contoh:
- No. 036/Kep/BKD/2020
- Tahun Ajaran 2020/2021
Nama : Munika Nendriyani
BalasHapusNIM : A310200166
Kelas : 3D
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia
Dalam teks opini kliping yang saya buat, saya menemukan dan membuktikan adanya pasangan minimal fonem vokal dan fonem konsonan.
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Seseorang bisa mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa karena meneliti atau membandingkan satu kata dengan kata yang lain yang memiliki beda makna. Seseorang akan tahu bahwa fonem bahasa adalah dapat membedakan makna sedangkan bunyi bahasa tidak memperhatikan fungsinya sebagai pembeda makna. Dan jelaslah bahwa bunyi bahasa itu menjadi objek kajian fonetik sedangkan fonem bahasa menjadi objek kajian fonemik ataupun fonologi.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Bidang kajian ilmu yang mempelajari tentang fonem sebagai objek kajiannya adalah fonemik. Fonem disebut dapat atau berfungsi membedakan makna. Fonemik didefinisikan sebagai satuan bahasa terkecil yang bersifat fungsional, artinya satuan fonem memiliki fungsi untuk membedakan makna. Hal ini karena bunyi yang diucapkan oleh manusia akan memiliki pembeda makna pada setiap bunyi bahasanya. Contoh pada pasangan minimal kata : lagu dan laku
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda […] dan /…/ yang digunakan dalam kajian bahasa! Penjelasan anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
- Tanda kurung siku atau […] digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau segi kalimat yang ditulis oleh orang lain.
Contoh: Penggunaan bahasa dalam penyusunan tugas akhir harus sesuai [dengan] kaidah bahasa Indonesia.
- Tanda garis miring /…/ digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau pengurangan atas kesalahan serta kelebihan di dalam naskah asli yang ditulis oleh orang lain.
Contoh: Penggunaan bahasa dalam penyusunan laporan akhir harus sesuai [dengan] kaidah bahasa Indonesia.
Nama : Nurhana Lisna Linawati
BalasHapusNim : A310200191
Kelas : 3D
1. Iya , karena dalam teks opini kelompok saya terutama tidak ada yang hanya ada pasangan pada konsonan dan vokal.
2. Pembentukan bunyi bahasa dengan memanfaatkan pernapasan sebagai sumber tenaga. sumbernya berupa udara yang keluar dari paru-paru. Perubahan bentuk saluran menghasilkan bunyi yang berbeda beda. Menentukan bunyi-bunyi bahasa yang bersifat fungsional ditentukan terhadap kontras pasangan minimal. Pasangan minimal yaitu pasangan bentuk bahasa yang terkecil dan bermakna pada sebuah bahasa atau kata yang tunggal kalau ada yang sama kedua satuannya maka akan berbeda makna. Maka bunyi tersebut yaitu sebuah fonem karena bisa membedakan.
3. Bunyi yang dihasilkan alat ucap cukup banyak. Di antaranya ada yang berperan di dalam bahasa. Namanya bunyi bahasa. Ada bunyi bahasa yang menyebabkan perbedaan arti dan ada yang tidak. Dalam ilmu bahasa, fonem ditulis di antara tanda garis miring: /…/. Dalam bahasa tulis, fonem ditulis dengan grafem. Grafem ditulis dengan huruf di antara dua kurung sudut: <…>. Representasi fonem dan grafem kadang-kadang sama, kadang-kadang tidak. Contoh :
/Laba/ , /Raba/ Kedua kata itu benar-benar mirip. Masing-masing terdiri dari 4 buah bunyi yang pertama memiliki bunyi L, a, b, a dan yang kedua memiliki bunyi r, a , b dan a. Jika kita bandingkan: /L/ /a/ /b/ /a/ , /R/ /a/ /b/ /a/
Ternyata perbedaannya hanya pada bunyi yang pertama yaitu bunyi /L/ dan /r/ kesimpulannya bahwa bunyi /L/ dan /r/ adalah dua buah fonem yang berbeda dalam bahasa Indonesia.
4. •Tanda kurung siku atau [...] digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau segi kalimat yang ditulis oleh orang lain.
Contoh : Persamaan dari metode pembelajaran itu (perbedaannya [lihat halaman 20-23] begitu signifikan) memberikan output yang kurang lebih tetap sama dengan tujuan awal.
•Tanda garis miring /.../ digunakan untuk mengampit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau pengurangan atas kesalahan serta kelebihan didalam naskah asli yang ditulis oleh orang lain.
Contoh : Asmara/n/dana merupakan salah satu tembang macapat budaya Jawa
Nama: Ariza Ulatul Wardah
BalasHapusNIM: A310200163
Kelas: PBSI 3D
Pembahasan Diskusi:
1. Iya, bisa. Dalam teks opini yang telah saya klipingkan ada tiga fonem bahasa, yaitu fonem vokal, konsonan, dan semivokal. Dibuktikan dengan adanya:
Fonem vokal pada kata surat: /u/ /a/
Fonem konsonan pada kata Maret: /m/ /t/
Fonem semivokal pada kata menyesuaikan: /ai/
2. Seseorang bisa mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa dengan cara meneliti atau membandingkan suatu kata dengan kata lain yang memiliki makna yang berbeda. Seseorang dapat mengetahui bahwa fonem bahasa digunakan untuk membedakan makna, sedangkan bunyi bahasa tidak memperhatikan kata berdasarkan fungsinya sebagai pembeda makna. Jadi, seseorang bisa mencari tahu lebih dalam tentang hal ini dengan cara mencari pasangan minimal dan beban fungsional suatu kata.
3. Fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna, karena fonem merupakan satuan bunyi bahasa terkecil yang mampu membedakan dan menunjukkan perbedaan makna dengan jelas. Sebagai contoh,pada pasangan minimal kata baju dengan batu. Penggunaan huruf /j/ dan /t/ tersebut mampu membedakan makna keduanya dalam kamus KBBI.
4. Analisis tanda [...] dan /…/ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa.
Tanda […] disebut juga dengan kurung siku. Dalam ilmu kebahasaan tanda kurung siku menandakan atau berfungsi untuk bunyi yang merupakan wujud lahiriah dari fonem (alofon). Sedangkan tanda garis miring dua digunakan untuk mengapit satuan bunyi fungsional terkecil fonem).
Contoh:
• Fonem /k/, terdiri dari alofon: [k] dalam “akar”; [k˰] dalam “kita”; [ḳ] dalam “kuat”; [k˺] dalam “antik”.
• Fonem /i/, terdiri dari alofon: [i] dalam “praktis”; [i:] dalam “kali”; [ĩ] dalam “mengincar”; [ĩ:] dalam “ngilu”; [I] dalam “petik”; [Ĩ] dalam “angin”.
Nama : Frianando Erlangga
BalasHapusNIM : A310200056
Kelas : 3B
1. Dalam teks opini kliping yang saya buat, saya menemukan dan membuktikan adanya pasangan minimal fonem vokal dan fonem konsonan.
2. Fonem bahasa dilakukan dengan melalui prosedur kerja sehingga dapat dipertanggungjawabkan hasil temuan dengan Premis dan hipotesis. Artinya, peneliti bahasa yang lain bisa membuktikan kebenaran dari temuan dan langkah yang telah dilaksanakan. Bunyi bahasa mempunyai kecenderungan untuk dipengaruhi oleh lingkungannya. Contoh premis ini. Struktur fonemis bahasa Indonesia /mp/, /nt/, /nc/, /mb/, dan /np/. Ada asimilasi yang terjadi pada strutur fonemis dalam bahasa. Kesemitrisan bunyi mendominasi konstruksi tersebut.
3. Karena Fonem merupakan abstraksi atau gambaran dari satu atau sejumlah fon, entah berupa huruf vokal atau huruf hidup maupun huruf konsonan atau huruf mati. Penulisan sebuah fonem atau transkripsi fonem dituliskan dengan lambang /…./.Semisal pembedaan fonem dalam bahasa Indonesia yang terdapat kata lupa dan rupa. /l/ dan /r/ dalam bahasa Indonesia merupakan fonem yang berbeda identitias untuk membedakan makna dari kata lupa dan kata rupa.
4. Tanda kurung siku [...] dipakai untuk trankripsi fonetis, yakni penulisan pengubahan menurut bunyi. Contoh: Saya ingin menjadi guru yang handal menjadi [saya iŋIn mәñjadi guru yaŋ handal]. Dari contoh tersebut dapat diartikan bahwa transkripsi fonetis adalah transkripsi yang berusaha menggambarkan semua bunyi bahasa secara sangat teliti. Tanda garis miring dipakai untuk transkripri fonemis, yakni penulisan pengubahan menurut fonem/pembeda makna. Contoh : /l/ari dan /h/ari, pada kata tersebut fonem /l/ dan /h/ memiliki arti sebagai pembeda makna.
Nama : Prasasti Mahir Gustami
BalasHapusNim : A310200189
Kelas : 3D
1.Dalam teks opini pada kliping yang kelompok saya buat, saya menemukan dan membuktikan adanya pasangan minimal fonem vokal dan fonem konsonan yang ada pada kliping saya.
2. Cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa adalah dengan pembuktian. Bisa dengan meneliti atau membandingkan satu kata dengan kata lainnya yang mempunyai makna berbeda, dengan mencari pasangan minimal dan beban fungsional.
3. Fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna dikarenakan bunyi-bunyi bahasa seperti bunyi vokal dan bunyi konsonan merupakan representasi dalam pertuturan, yang mana antara satu dengan lainnya dapat bergabung dalam satu kesatuan yang statusnya lebih tinggi yakni sebuah fonem, sehingga dapat membedakan makna kata. Jadi, fonem merupakan abstraksi dari satu atau sejumlah fon, entah vokal maupun konsonan. Memang banyak versi mengenai definisi atau konsep fonem. Namun, intinya adalah satu kesatuan bunyi terkecil yang dapat membedakan makna kata. Contohnya ialah jaga dan juga, bunyi bahasa (a) dan (u) merupakan pembeda makna.
4. ...] Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan di dalam naskah asli yang ditulis orang lain.
Misalnya: penulisan huruf harus sesuai [dengan] KBBI
/.../ digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau pengurangan atas kesalahan serta kelebihan di dalam naskah asli yang ditulis oleh orang lain.
Misalnya: 01/04/2021
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Tajuz Zahwa
BalasHapusNIM : A310200145
Kelas : 3C
1. Dalam teks opini yang saya miliki, saya hanya bisa membuktikan adanya pasangan minimal fonem konsonan dan fonem vocal saja
2. Untuk mengetahui apakah sebuah bunyi fonem / bukan kita harus mencari sebuah satuan bahasa biasanya sebuah kata yang mengandung bunyi tersebut. Lalu membandingkannya dengan satuan bahasa yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama. Kalau ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem karena dia bisa bekerja membedakan makna kedua satuan bahasa itu
3. Fonem dikatakan memiliki fungsi pembeda makna karena, dengan adanya perbedaan satu fonem saja sebuah bunyi akan terdengar berbeda. Apabila bunyi tersebuut dapat membedakan makna antara satuan kata maka jelaslah bahwa fungsi fonem sebagai pemdeda. Seperti pada kata Acar dan Ajar, keduanya hampir mirip yang membedakan adalah /c/ dan /j/ sehingga membuat makna kedua kata tersebut ikut berbeda.
4. - Penggunaan Tanda Baca Kurung Siku ([…])
• -Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan di dalam naskah asli yang ditulis orang lain.
Misalnya:
• -Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemerisik.
Penggunaan bahasa dalam karya ilmiah harus sesuai [dengan] kaidah bahasa Indonesia.
Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang terdapat dalam tanda kurung.
Misalnya:
Persamaan kedua proses itu (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab II [lihat halaman 35-38]) perlu dibentangkan di sini.
- Penggunaan Tanda Baca Garis Miring (/…/)
• Tanda garis miring dipakai dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
Misalnya:
Nomor: 7/PK/II/2013
Jalan Kramat III/10
tahun ajaran 2012/2013
• . Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, serta setiap.
Misalnya:
mahasiswa/mahasiswi = 'mahasiswa dan mahasiswi'
dikirimkan lewat darat/laut = 'dikirimkan lewat darat atau lewat laut'
buku dan/atau majalah = 'buku dan majalah atau buku atau majalah'
harganya Rp1.500,00/lembar = 'harganya Rp1.500,00 setiap lembar'
Nama : Zulfa Mabila Herman
BalasHapusNIM : A310200077
Kelas : 3B
1. Dalam teks opini yang ada di kliping saya, tidak dapat membuktikan seluruh fonem bahasa karena didalamnya hanya terdapat fonem konsonan, dan vokal saja.
2. Untuk mengetahui bagaimana sebuah bunyi fonem atau bukan, kita perlu mencari satuan bahasa biasanya hal ini terdapat pada sebuah kata yang mengandung bunyi tersebut. Lalu membandingkannya dengan satuan bahasa yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama. Jika ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem, karena bisa berfungsi membedakan makna kedua satuan bahasa itu.
3. Fonemik merupakan kajian atau analisa bunyi bahasa dengan memperhatikan statusnya sebagai pembeda makna, sedangkan Bunyi bahasa yang diucapkan oleh manusia akan memiliki pembeda makna pada setiap bunyi bahasanya. Wujud bahasa lisan fonem hampir sama dengan bunyi, bila bunyi bahasa itu sebagai realisasi fonem yang terdapat di dalam bahasa. Pengertian fonem dapat dinyatakan fonem sebagai unsur bahasa yang terkecil dan dapat membedakan arti (makna). Pengertian ini memberikan keyakinan bahwa setiap bunyi bahasa, baik bunyi bahasa segmental maupun suprasegmental bila memiliki potensi membedakan (makna), maka ditetapkan sebagai fonem bahasa.
Contoh : simpul-simpulan. Fonem /u/ pada kata [simpul] berada pada lingkungan suku tertutup dan fonem /u/ pada kata [simpulan] berada pada lingkungan suku terbuka. Jadi, fonem /u/ mempunyai dua alofon, yaitu [u] dan (u).
4. Tanda [...] atau tanda baca kurung siku berfungsi untuk mengapit keterangan sebagai kalimat penjelas atau kalimat koreksi. Contoh : dalam jurnal yang ditulis oleh Tim Kuscz [s]cak, terdapat kesalahan dalam logika penulisan.
Penggunaan tanda /.../ atau garis miring digunakan untuk penanda pada nomor baik surat atau alamat. Selain itu fungsinya untuk pengganti kata.
Contoh :
Tahun ajaran 2008/2009
Pria/Wanita
Nama: Indra Ardhana
BalasHapusNIM: A310200174
Kelas: 3D
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
jawab:
teks opini yang saya kliping hanya bisa membuktikan sebagian saja, tidak seluruhnya
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
jawab:
cara seseorang bisa mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa dengan cara membandingkan satuan bahasa.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
jawab:
fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna karena sifatnya yang fungsional serta fonem merupakan satuan bunyi bahasa terkecil yang mampu membedakan dan menunjukkan perbedaan makna dengan jelas. contohnya
/Laba/
/Raba/
Kedua kata itu mirip benar. Masing-masing terdiri dari 4 buah bunyi yang pertama mempunyai bunyi /L/, /a/, /b/, /a/, dan yang kedua mempunyai bunyi /r/, /a/, /b/ dan /a/. Ternyata perbedaannya hanya pada bunyi yang pertama yaitu bunyi /L/ dan /r/. kesimpulannya bahwa bunyi /L/ dan /r/ adalah dua buah fonem yang berbeda didalam bahasa Indonesia.
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
Jawab:
Tanda [...]
Tanda ini digunakan dalam kajian lingustik fonetik. Penulisan sebuah fon atau transkripsi fon dituliskan dengan lambang dua kurung siku [...]. Contohnya bunyi [U], dan [ŋ].
Tanda /.../
Tanda ini digunakan dalam kajian linguistic fonemik. Penulisan sebuah fonem atau transkripsi fonem dituliskan dengan lambang dua garis miring /.../ Contohnya fonem /b/, /d/, / ê/.
Nama : Fauziah Umi Latifah
BalasHapusNim : A310200057
Kelas :3B
1. Pada teks opini kelompok kami hanya memiliki pasangan minimal konsonan dan vokal saja, untuk semivokal tidak ada
2. Cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda jumlahnya dengan fonem bahasa yaitu jika ingin mencari fonemnya, kita harus mencari sebuah satuan bahasa, biasanya sebuah kata, yang mengandung bunyi tersebut, lalu membandingkannya dengan satuan bahasa yang lain yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama. Kalau ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem, karena berfungsi membedakan makna kedua satuan bahasa. Bunyi bahasa, tidak memperhatikan makna pembeda dari bunyi. Sedangkan fonem bahasa menjadi penentu pembeda makna.
3. Fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna, karena fonem sangat menentukan makna, dalam pemasangan kata yang mirip tersebut. Fonem amat menentukan makna kedua kata, yang ternyata berbeda satu fonem menjadikannya berbeda makna. Rasa, dengan /s/ sebagai penentu fonemnya, bermakna suatu perasaan, atau yang dicecap oleh indera lidah, sedangkan rata dengan fonem /t/ maknanya jauh berbeda dengan rasa, yaitu berkaitan dengan keadaan suatu permukaan.
4. Tanda [...] merupakan tanda kurung siku, tanda tersebut digunakan dalam kajian ilmu bahasa untuk menyatakan unsur fonetis. Sedangkan Tanda /.../ merupakan tanda kurung miring, dalam kajian ilmu bahasa tanda tersebut digunakan untuk menyatakan unsur fonemis.
Nama: Dina Putri Kinasih
BalasHapusNIM: A310200111
Kelas: 3C
1. Dalam teks opini yang saya identifikas terdapat fonem vokal dan fonem konsonan.
2. Cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa, kita harus mencari sebuah satuan bahasa biasanya sebuah kata yang mengandung bunyi tersebut. Lalu membandingkannya dengan satuan bahasa yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama. Kalau ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem karena dia bisa bekerja membedakan makna kedua satuan bahasa itu.
3. Fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna karena dasar bukti identitas sebuah fonem adalah apa yang disebut fungsi pembeda makna yang terkandung dalam satuan bunyi bahasa. Semisal pembedaan fonem dalam bahasa Indonesia yang terdapat kata lupa dan rupa. /l/ dan /r/ dalam bahasa Indonesia merupakan fonem yang berbeda identitias untuk membedakan makna dari kata lupa dan kata rupa.
4. Tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa
Tanda [...] digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan dalam naskah asli yang ditulis orang lain.
Contohnya:
Ulang tahun [Proklamasi Kemerdekaan] Republik Indonesia dirayakan secara khidmat.
Tanda /.../ digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau pengurangan atas kesalahan serta kelebihan di dalam naskah asli yang ditulis oleh orang lain.
Contohnya:
Mahasiswa/Mahasiswi Prodi Bahasa Indonesia
Nama : Pratiwi Yulia Saputri
BalasHapusNIM : A310200190
Kelas : 3 D
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
Jawab : Ya menurut saya bisa,
Fonem Vocal
tindak tanduk : i,a,u
Bujuk-Bijak : u,i,a
Fonem Konsonan
Bagi - lagi : b,l
Aturan - Aluran : t,l
Kondisi-pondasi : k,p
Akan-Aman : k,m
Rasa-Masa : r,m
Bila-Bisa : l, s
Fonem Semivokal :
Kalau : u
Atau : u
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa? Jawab : Untuk mengetahui apakah sebuah bunyi fonem / bukan, kita harus mencari sebuah satuan bahasa biasanya sebuah kata yang mengandung bunyi tersebut. Lalu membandingkannya dengan satuan bahasa yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama. Kalau ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem karena dia bisa berfungsi membedakan makna kedua satuan bahasa itu.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Jawab : Fonem dikatakan memiliki fungsi pembeda makna karena, dengan adanya fonem sebuah bunyi akan terdengar berbeda. Apabila bunyi tersebuut dapat membedakan makna antara satuan kata maka jelaslah bahwa fungsi fonem sebagai pembeda. Contoh : bagi dan lagi.
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
Jawab :Tanda kurung siku atau […] digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau segi kalimat yang ditulis oleh orang lain. Dan tanda garis miring atau /../ digunakan dalam mengoreksi atau mengurangi kata salah satu kelebihan dalam naskah asli yang ditulis orang lain.
Contoh penggunaan [.... ]
Foto pertama di dunia adalah "Le Gras" yang diambil oleh (Seseorang bernama) Joseph Nicephone Niece.
Contoh penggunaan /...../
Kalender akademik tahun ajaran 2020/2021.
Nama : Alriana Saras Sri Baharizky
BalasHapusNIM : A310200161
1. Dalam teks opini yang saya identifikasi terdapat fonem vokal, fonem konsonan dan fonem semivokal.
2. Cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa yaitu kita harus mencari sebuah satuan bahasa biasanya sebuah kata yang mengandung bunyi tersebut. Lalu membandingkannya dengan satuan bahasa yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama. Kalau ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem karena dia bisa bekerja membedakan makna kedua satuan bahasa tersebut.
3. Fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna, karena fonem merupakan satuan bunyi bahasa terkecil yang mampu membedakan dan menunjukkan perbedaan makna dengan jelas.
4. - Tanda kurung siku atau […] digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau segi kalimat yang ditulis oleh orang lain.
Contoh: Penggunaan bahasa dalam penyusunan tugas akhir harus sesuai [dengan] kaidah bahasa Indonesia.
- Tanda garis miring /.../ digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau pengurangan atas kesalahan serta kelebihan di dalam naskah asli yang ditulis oleh orang lain.
Misalnya: 23/06/21
Nama : Laras Kinasih
BalasHapusNIM : A310200054
Kelas : 3A
1. Bisa, karena dalam teks opini yang saya miliki, terdapat pasangan minimal, fonem vokal, dan fonem konsonan.
2. Seseorang dapat mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa adalah dengan melakukan pembuktian. Bunyi bahasa dengan fonem itu berbeda, bunyi bahasa bisa terjadi dan dibuktikan dengan alat ucap manusia, sedangkan fonem harus melakukan pembuktian dari mencari satuan bahasanya kemudian membandingkannya dengan satuan bahasa yang mirip dengan satuan bahas lainnya. Jika pasangan minimal tersebut memiliki makna berbeda maka disebut fonem.
3. Fungsi fonem yaitu sebagai pembeda makna. Karena dalam suatu bahasa mempunyai kuantitas yang berbeda antara satu fonem dan fonem lainnya. Fonem adalah satuan bunyi terkecil yang mampu menunjukkan kontras makna, jadi dapat disimpulkan bahwa fonem adalah satuan bunyi bahasa terkecil yang memliki fungsi untuk membedakan makna.
Contoh: kasar-kamar, bisa dilihat dari contoh tersebut terdapat fonem konsonan /s/ dan /m/ yang membedakan makna dari kata tersebut.
4. Tanda […] atau sering disebut dengan tanda kurung siku dalam kajian bahasa digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelopok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan di dalam naskah asli yang ditulis oleh orang lain. Tanda /…/ atau disebut dengan tanda garis miring digunakan untuk penanda pada nomor, baik surat atau alamat, penandaan masa tahun yang terbagi dalam dua takwin dan tanda garis miring ini digunakan untuk mengurangi kata yang salah atau kelebihan dlam naskah asli.
Contoh penggunaan tanda [..]
-Aku benar-benar minta [maaf] untuk semua kesalahan yang pernah ku buat.
Contoh penggunaan tanda /.../
-Tahun ajaran 2020/2021
Nama: Falia Amaranila Maharani
BalasHapusNim: A310200082
Kelas: 3B
1. Dalam teks opini yang saya miliki, hanya bisa membuktikan adanya pasangan minimal fonem konsonan dan fonem vokal.
2. Cara mengetahui fonem yaitu dengan observasi (mengamati) dan membuktikan kata satu dengan lainnya serta fungsi dan maknanya. Pertama kita harus mencari sebuah satuan bahasa biasanya sebuah kata yang mengandung bunyi tersebut. Lalu membandingkannya dengan satuan bahasa yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama.
3. Fonem adalah bunyi bahasa yang dapat atau berfungsi membedakan makna. Karena fonem merupakan abstraksi atau gambaran dari satu atau sejumlah fon, baik berupa huruf vokal atau huruf hidup maupun huruf konsonan atau huruf mati. Contohnya cari dan lari, bunyi bahasa (c) dan (l) adalah sebagai pembeda makna. Bidang kajian ilmu yang mempelajari tentang fonem sebagai objek kajiannya adalah fonemik.
4. Tanda kurung siku digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata.
• Tanda kurung siku [...] digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan dalam naskah asli yang ditulis orang lain.
• Tanda kurung siku digunakan untuk mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang ada di dalam tanda kurung.
• Sedangkan tanda garis miring /.../ digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau pengurangan atas kesalahan serta kelebihan di dalam naskah asli yang ditulis oleh orang lain.
NAMA : Yulia Nurlayly Aslamiyah
BalasHapusNIM : A310200144
KELAS : 3C
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
: Dalam teks opini yang telah saya identifikasi, ditemukan fonem vokal, konsonan, dan semivokal.
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
: Bunyi bahasa menyangkut getaran udara.Bunyi itu terjadi karena dua benda atau lebih bergeseran atau berbenturan.Sebagai getaran udara, bunyi bahasa merupakan suara yang dikeluarkan oleh mulut, kemudian gelombang-gelombang bunyi sehingga dapat diterima oleh telinga. Bunyi bahasa atau bunyi ujaran dihasilkan oleh alat ucap manusia seperti pita suara, lidah, dan bibir. Sedangkan fonem bahasa hadir dengan tiga unsur yang penting yaitu : 1.udara, 2.artikulator atau bagian alat ucap yang memperagakan usaha, dan 3.titik artikulasi atau bagian alat ucap yang menjadi titik sentuh artikulator.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
: karena fonemik adalah studi fonologi yang mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi tersebut sebagai pembeda makna. Misalnya, pada kata [paru] dan [baru] adalah menjadi contoh sasaran studi fonemik, sebab perbedaan bunyi [p] dan [b] itu menyebabkan berbedanya makna kata [paru] dan [baru] itu.
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
:Tanda kurung siku ([...]) : menyatakan unsur fonetis, , contoh: [itik], [adik]. Tanda kurung miring (/ /) : menyatakan unsur fonemis, contohnya adalah sebagai berikut. • /pola/ dan /bola/, dalam bahasa Indonesia /p/ dan /b/ adalah dua fonem karena kedua bunyi itu membedakan bentuk dan arti.
Nama: Thoriq ilham kurniawan
BalasHapusNIM: A310200157
Kelas: 3D
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
Dalam teks opini yang saya kliping, saya menemukan dan membuktikan adanya fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semi vokal).
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Cara mengetahui perbedaan keduanya adalah dengan mencari pasangan minimal. Karena pada dasarnya, fonem bahasa merupakan bagian dari bunyi bahasa, namun fonem bahasa sudah memiliki fungsi sedangkan bunyi bahasa belum tentu. Fonem bahasa sudah berada dalam sistem bahasa. Dengan mencari pasangan minimal, berarti kita harus mencari sebuah satuan bahasa biasanya sebuah kata yang mengandung bunyi tersebut. Lalu membandingkannya dengan satuan bahasa yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama. Kalau ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem karena dia bisa berfungsi membedakan makna kedua satuan bahasa itu.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Karena fonem merupakan satuan kebahasaan terkecil. Fonem tidak dapat berdiri sendiri karena belum mengandung arti. Misalnya /b/ dan /p/ adalah dua fonem yang berbeda karena bara dan para beda maknanya. Terjadinya perbedaan makna hanya karena pemakaian fonem /b/ dan /p/ pada kata tersebut. Dalam KBBI, bara berarti barang sesuatu (arang) yang terbakar dan masih berapi, sedangkan para berarti pengacuan ke kelompok.
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
Tanda […] merupakan tanda kurung siku, tanda (lambang) yang digunakan untuk menyatakan unsur fonetis.
Contoh, kata asin dinyatakan dengan [asIn]. Sedangkan, tanda /…/ merupakan tanda garis miring, tanda (lambang) yang digunakan untuk menyatakan unsur fonemis. Sebagai contoh, kata rasa dinyatakan dengan /rasa/.
Nama: Fachrul Ramadhan
BalasHapusNIM : A310200131
Kelas : 3C
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
Jawab: Dalam teks opini yang saya miliki, hanya bisa membuktikan adanya pasangan minimal fonem konsonan dan fonem vokal.
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Jawab: Cara seseorang mengetahui perbedaan jumlah bunyi Bahasa dengan fonem, adalah dengan melakukan analisis paling sederhana, yakni menganalisis kata. Sebagai contoh kata “Adu” yang dianalisis dari segi fonemnya. Untuk menganalis unsur fonem dalam kata “Adu” maka diperlukan pasangan minimal, semisal “Ada”. Kata “Adu” dan “Ada” memiliki fonem /a/ dan /r/. Satuan bunyi yang menjadi pembeda tersebut dikatakan fonem karena berfungsi membedakan makna. Sedangkan, bila dianalisis dari segi bunyi bahasa, kata “Adu” terdiri dari 3 bunyi bahasa, yakni: [a], [d]. dan [U]. Dari contoh diatas dapat diketahui bahwa bunyi bahasa merupakan unsur dalam bahasa yang belum berfungsi membedakan makna, sedangkan fonem bahasa berfungsi membedakan makna.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Jawab: Fonem dinyatakan memiliki fungsi pembeda makna bila terdapat kata yang mimiliki pasangan minimal dan makna berbeda. Terdapat bunyi bahasa yang terlihat mirip, ternyata bila dilakukan fonemisasi, memiliki perbedaan pada salah satu bunyi bahasa, sehingga membedakan makna (fonem). Maka dari itu, fonem dinyatakan memiliki fungsi pembeda makna, karena mampu membedakan makna dari bunyi bahasa yang mirip.
Contoh:
Kata: (Bawa)-(Bata) memiliki fonem w dan t sehingga membedakan makna.
Di dalam KBBI, kata bawa artinya “angkat ke tempat lain”. Sedangkan, kata bata artinya “ Tanah liat yang diaduk sampai halus, kemudian dicetak, dikeringkan, lalu dibakar, (dipakai membuat dinding dan sebagainya); batu bata.
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
Jawab: Tanda […] merupakan tanda kurung siku, di gunakan dalam kajian ilmu Bahasa untuk menyatakan unsur fonetis, sedangkan tanda/…/ merupakan tanada kurung miring, dalam kajian ilmu Bahasa di gunakan untuk menyatakan unsur fonemis.
NAMA: DEVI YOLANDA
BalasHapusNIM: A310200071
KELAS: 3B
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
JAWAB: Dalam teks opini yang saya cari disitu terdapat fonem bahasa berupa konsonan, vokal dan semivokal.
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
JAWAB: Seseorang dapat mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa karena dengan observasi (mengamati) dan membuktikan kata satu dengan lainnya serta fungsi dan maknanya.
Untuk mengetahui apakah sebuah bunyi fonem/bukan, kita harus mencari sebuah satuan bahasa biasanya sebuah kata yang mengandung bunyi tersebut. Lalu membandingkannya dengan satuan bahasa yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama. Kalau ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem karena dia bisa berfungsi membedakan makna kedua satuan bahasa itu. Fonem bahasa ialah penelitian mengenai suatu kata dengan kata yang lain, sedangkan bunyi bahasa tidak peril diteliti karena tidak memiliki makna.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
JAWAB: Fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna karena dengan adanya fonem sebuah bunyi akan terdengar berbeda. Fonem merupakan satuan bahasa terkecil yang bersifat fungsional yang memiliki fungsi untuk membedakan makna.
Contoh: bank dan bang.
Dapat diketahui bahwa akibat perbedaan fonem /k/ dan /g/ maka arti dari kedua kata tersebut menjadi berbeda. Dengan kata lain bahwa fonem tersebut terbukti dapat membedakan makna.
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
JAWAB:
- Tanda kurung siku [...] digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan di dalam naskah asli yang ditulis orang lain. Tanda kurung siku juga digunakan untuk mengapit keterangan dalam kalimat penjelas.
Contoh :
• penggunaan bahasa dalam penyusunan tugas akhir harus sesuai [dengan] kaidah bahasa Indonesia.
• fungsi utama jantung (fungsi tersebut telah dijelaskan di Bab III [lihat halaman 81])
- Tanda garis miring /.../ digunakan dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, serta setiap. Tanda garis miring dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau pengurangan atas kesalahan atau kelebihan di dalam naskah asli yang ditulis orang lain.
Contoh:
• tahun ajaran 2020/2021
• mahasiswa/mahasiswi = 'mahasiswa dan mahasiswi'
• diperkirakan lewat darat/laut = 'diperkirakan lewat darat atau laut'
• harganya Rp3.000,00/lembar = 'harganya Rp3.000,00 setiap lembar'
Nama : Winda Ary Kusumawardhani
BalasHapusNIM : A310200135
Kelas : 3C
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
Jawab:
Dalam teks opini yang saya miliki, hanya bisa membuktikan adanya pasangan minimal fonem konsonan dan fonem vokal.
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Jawab :
Cara mengetahui fonem yaitu dengan melalui sebuah pembuktian. Pertama dengan mengamati sebuah fonem, kedua mencari pasangannya untuk dikontraskan. Jika ternyata fonem itu dapat berpengaruh terhadap kedua satuan bahasa itu sehingga berbeda maknanya, maka dapat disimpulkan bahwa itu adalah sebuah fonem bahasa. Sedangkan bunyi bahasa atau bunyi ujaran adalah bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia atau bunyi yang diartikan, kemudian membentuk gelombang bunyi, sehingga dapat diterima oleh telinga manusia.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Jawab:
Karena fonem merupakan satuan terkecil yang tidak memiliki makna dan tidak dapat berdiri sendiri seperti bunyi [k]. Sehingga perlu melakukan fonemisasi, fonemisasi adalah usaha untuk menemukan bunyi-bunyi yang berfungsi dalam rangka pembedaan makna tersebut.
Contoh pada kata "cagar" dan "cakar", kata tersebut membedakan makna dengan menggunakan bunyi [g] dan [k]
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
Jawab :
Tanda kurung siku [...] digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan di dalam naskah asli yang ditulis orang lain.
Contoh :
Ulang tahun [Proklamasi Kemerdekaan] Republik Indonesia dirayakan secara meriah di setiap desa.
Tanda garis miring dipakai dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan masa. Dapat juga dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, serta setiap.
Contoh :
Tahun ajaran 2020/2021
Nama : Lanjar Widyaningsih
Nim : A310200136
Kelas : 3C
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
Jawab : Didalam teks opini saya hanya bisa membuktikan fonem konsonan dan vokal
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Jawab : Untuk mengetahui apakah sebuah bunyi fonem / bukan kita harus mencari sebuah satuan bahasa biasanya sebuah kata yang mengandung bunyi tersebut. Lalu membandingkannya dengan satuan bahasa yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama. Kalau ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem karena dia bisa berfungsi membedakan makna kedua satuan bahasa itu.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Jawab : Dikarenakan Fonem adalah bunyi bahasa yang menyebabkan perbedaan arti. Bunyi yang dihasilkan alat ucap cukup banyak. Di antaranya ada yang berperan di dalam bahasa. Namanya bunyi bahasa. Ada bunyi bahasa yang menyebabkan perbedaan arti dan ada yang tidak. Semisal pembedaan fonem dalam bahasa Indonesia yang terdapat kata lupa dan rupa. /l/ dan /r/ dalam bahasa Indonesia merupakan fonem yang berbeda identitias untuk membedakan makna dari kata lupa dan kata rupa.
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
Jawab : [...] Tanda kurung siku digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan dalam naskah asli yang ditulis orang lain.
Contoh : Penggunaan bahasa dalam karya ilmiah harus sesuai [dengan] kaidah bahasa Indonesia.
/..../ Tanda garis miring dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau pengurangan atas kesalahan atau kelebihan di dalam naskah asli yang ditulis orang lain.
Contoh : Dia sedang menyelesaikan /h/utangnya di bank.
DISKUSI BAGIAN B
BalasHapusNama : Shinta Puspita Sari
NIM : A310200167
Kelas : 3D
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia
Dalam teks opini kliping yang saya buat, saya menemukan dan membuktikan adanya pasangan minimal fonem vokal dan fonem konsonan.
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Untuk mengetahui apakah sebuah bunyi fonem atau bukan kita harus mencari sebuah satuan bahasa biasanya sebuah kata yang mengandung bunyi tersebut. Lalu membandingkannya dengan satuan bahasa yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama. Kalau ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem karena dia bisa berfungsi membedakan makna kedua satuan bahasa itu.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Fonem yakni bunyi bahasa yang dapat berfungsi membedakan makna kata, karena dasar bukti identitas sebuah fonem adalah apa yang disebut fungsi pembeda makna yang terkandung dalam satuan bunyi bahasa. Apabila bunyi tersebut dapat membedakan makna antara satu kata dengan satu kata yang lainnya, maka jelas bahwa fungsi fonem sebagai pembeda makna. Contoh: /b/ dan /p/ adalah dua fonem yang berbeda karena bara dan para beda maknanya. Terjadinya perbedaan makna hanya karena pemakaian fonem /b/ dan /p/ pada kata tersebut.
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda […] dan /…/ yang digunakan dalam kajian bahasa! Penjelasan anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
- Tanda kurung siku atau […] digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau segi kalimat yang ditulis oleh orang lain.
Contoh: Ulang tahun [Proklamasi Kemerdekaan] Republik Indonesia dirayakan secara khidmat.
- Tanda garis miring /…/ digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau pengurangan atas kesalahan serta kelebihan di dalam naskah asli yang ditulis oleh orang lain.
Contoh: Riko mempunyai /h/utang sebesar 3 Miliar.
Nama: Ellen Austin
BalasHapusNIM: A310200132
Kelas: 3C
DISKUSIKANLAH !
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
Jawab: BIsa, sebab dalam teks opini saya dapat membuktikan seluruh fonem bahasa berupa konsonan, vokal dan semivokal
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
Jawab: Cara menentukannya dengan bunyi bahasa mempunyai kecenderungan untuk dipengaruhi oleh lingkungannya. Sedangkan fonem bahasa dilakukan dengan melalui prosedur kerja sehingga dapat dipertanggungjawabkan hasil temuan. Artinya, peneliti bahasa yang lain bisa membuktikan kebenaran dari temuan dan langkah yang telah dilaksanakan.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
Jawab: Fonem sebagai pembeda makna dalam suatu bahasa mempnyai kuantitas yang berbeda antara satu fonem dengan fonem yang lain. Istilah yang digunakan ‘beban fungsional’ yang dapat dilakukan dengan menyusun parangan minimal (minimal pairs) dalam bahasa tertentu. Contohnya kata juga-juta; dapat-darat; basa-bisa.
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
Jawab:
• Tanda Kurung siku [...] digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi maupun tambahan dari kesalahan ataupun kekuarangan di dalam naskah asli yang ditulis orang lain dapat juga di gunakan untuk mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang terdapat dalam tanda kurung. Misalnya Aku merasa[kan] hawa yang tidak mengenakan di sini.
• Tanda garis miring /../ digunakan dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan penanda masa (tahun ajaran contohnya). Serta dapat juga digunakan sebagai pengganti kata dan, atau, dan setiap. Contohnya kepada Bapak/Ibu dan saudara/i
Nama : Yunita
BalasHapusNim : A310200140
Kelas : IIIc
1. Pasangan minimal digunakan untuk menentukan fonem bahasa (konsonan, vokal, dan semivokal). Bisakah teks opini yang Anda kliping membuktikan seluruh fonem bahasa Indonesia.
: Dalam teks opini yang saya identifikasi, saya menemukan fonem vokal, konsonan, dan semivokal.
2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
: Bunyi bahasa (bahasa Inggris: speech sound) atau fon adalah satuan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap atau saat seseorang mengucapkan sesuatu sedangkan Fonem sebuah istilah linguistik dan merupakan satuan terkecil dalam sebuah bahasa yang masih bisa menunjukkan perbedaan makna. Fonem berbentuk bunyi. Misalkan dalam bahasa Indonesia bunyi [k] dan [g] merupakan dua fonem yang berbeda, misalkan dalam kata "cagar" dan "cakar". Fonem yakni bunyi bahasa yang dapat/berfungsi membedakan makna kata. Sedangkan bunyi bahasa adalah satuan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap.
3. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna? Jelaskan disertai contoh!
: karena Untuk dapat menentukan sebuah bunyi termasuk fonem atau bukan, proses pengkajian harus mencari sebuah kata yang mengandung bunyi tersebut,lalu membandingkannya dengan kata lain yang mirip.Jika proses pengkajian tersebut menemukan perbedaan makna maka bunyi tersebut merupakan sebuah fonem. Dasar bukti identitas sebuah fonem adalah apa yang disebut fungsi pembeda makna yang terkandung dalam satuan bunyi bahasa. Semisal pembedaan fonem dalam bahasa Indonesia yang terdapat kata lupa dan rupa. /l/ dan /r/ dalam bahasa Indonesia merupakan fonem yang berbeda identitias untuk membedakan makna dari kata lupa dan kata rupa.
4. Analisis mengenai bunyi bahasa digunakan tanda-tanda secara khusus. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa! Penjelasan Anda disertai contoh penggunaan tanda tersebut.
: [...] merupakan tanda kurung siku yang menyatakan suatu fonetis atau bunyi bahasa. Contohnya [m a t a]. Sedangkan /.../ menyatakan unsur fonem atau fonemis. Contohnya 0005/Diklat/X/20.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama: Sausan Dhani Nur Amirah
BalasHapusNIM: A310200153
Kelas: 3C
1. Dalam teks opini yang saya pilih, terdapat pasangan minimal berupa fonem vokal, konsonan, dan semi vokal.
2. Cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa adalah dengan mencari pasangan minimalnya.
3. Fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna karena satuan bahasa yang mirip, rupanya memiliki makna yang berbeda. Contohnya pada kata [laku] dan [labu]. Kedua kata tersebut memiliki pasangan minimal berupa /l/ dan /b/, di mana pasangan minimal tersebut membedakan makna dari laku dan labu.
4. Tanda [...] digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata dan mengapit keterangan. Contohnya [labu] dan persamaan dari metode pembelajaran itu (perbedaannya [lihat halaman 20-23] begitu signifikan). Sementara tanda /.../ digunakan untuk nomor surat dan kalimat, serta kata hubung. Contohnya No. 36/Kep/DIKTI/2002, Tahun ajaran 2021/2022, dan pilih aku/dia.
Nama : Rindy Aswin Pertiwi
BalasHapusNim : A310200196
Kelas : 3D
1. Dalam teks opini yang saya temukan hanya terdapat pasangan minimal,fonem vokal dan fonem konsonan.
2.Cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa yaitu dengan premis-premis dan hipotesis.Premis merupakan pernyataan yang berhubungan denhan suatu hal dan dijadikan sebagai landasan kerja sedangkan hipotesis merupakan simpulan yang bersifat sementara dan harus dibuktikan kebenarannya.Kerja.Hipotesis dapat,diterapkan dengan mencari pasangan minimal.
3. Karena fonem merupakan unsur bahasa yang terkecil dan dapat membedakan arti/makna yang memberikan keyakinan bahwa setiap bunyi bahasa,baik bunyi bahasa segmental maupun suprasegmental bila memiliki potensi membedakan (makna),maka ditetapkan sebagai fonem bahasa.Contoh : batu dengan baru
4. Tanda kurung siku [...] digunakan untuk mengapit huruf,kata,atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan dalam naskah asli yang ditulis orang lain.contoh : [Terdapat dalam Qs Al-Maidah : 30]
Tanda garis miring /.../ digunakan untuk mengapit huruf,kata,atau kelompok kata sebagai koreksi atau pengurangan atas kesalahan serta kelebihan di dalam naskah asli yang ditulis oleh orang lain.Contoh : Bapak/Ibu,Tahun Ajaran 2021/2022