MATA KULIAH FONETIK II D PERTEMUAN KESEBELAS

 

Senin, 31 Mei 2021

 

Assalamualaikum wr. wb.

Sebelum mengikuti rincian bahan ini bacalah basmalah. Marilah kita bersyukur kepada Allah yang telah memberikan rahmat dan hidayah. Doa kita semoga wabah bisa berlalu dan perkuliahan bisa tatap muka di semester depan.

Langkah yang dilaksanakan untuk pertemuan kesebelas ini sebagai berikut.

Pertama, bacalah buku Fonetik (halaman 43 s.d. 53). Pembahasan mengenai bunyi kontoid (konsonan).

Kedua, setelah itu latihan melafalkan bunyi kontoid secara terpisah-pisah sambil merasakan gerakan alat ucap Anda. Selama Anda tidak bisa merasakan apa-apa, artinya ada masalah dalam diri Anda. Latihan terbaik dilakukan berulang-ulang sampai Anda merasakan ada alat artikulasi yang mengelola arus udara dari paru-paru di daerah artikulasi.

Ketiga, hafalkan deskripsi bunyi kontoid. Satu-satu bunyi dirasakan dan dihafalkan daerah artikulasi, titik artikulasi, dan bergetar tidaknya pita-pita suara. Urutan deskripsi bunyi kontoid: (i) konsonan, (ii) posisi artikulasi, (iii) cara artikulasi, (iv) titik artikulasi, dan (iv) bergetar tidaknya pita suara. Kontoid (konsonan) artinya yang dideskripsikan itu bunyi konsonan. Posisi artikulasi artinya daerah dihambatnya arus udara. Cara artikulasi artinya cara yang dipakai untuk menghambat arus udara. Titik artikulasi artinya alat ucap tempat artikulasi. Bergetar tidaknya pita suara artinya saat melafalkan bunyi tersebut pita suara bergetar atau tidak bergetar. Seluruhnya harus bisa dirasakan saat melafalkan bunyi-bunyi. Keunggulan calon guru bahasa mampu merasakan saat melafalkan sehingga diharapkan bisa melayani siswa saat mengadakan latihan melafalkan bunyi bahasa.

Keempat, kerjakan soal latihan (halaman 52-53) secara tertib dan dikumpulkan melalui email: abw186@ums.ac.id

Kelima, sebagai bukti Anda sudah melaksanakan perkuliahan kesebelas (a) buat satu kalimat yang isinya berupa harapan kepada satu teman sekelas, bahwa pertemuan keduabelas akan Anda ajak kerjasama (ditulis dalam komentar di lama/blog ini) dan (b) mengirimkan jawaban langkah keempat (secara email).

 

Materi

Bunyi kontoid (konsonan)

Apabila direnungkan, bunyi bahasa itu tidak terbatas jumlahnya. Belajar tentang bunyi bahasa itu tidak bermanfaat bila hanya bertujuan menghitung jumlah bunyi bahasa. Sangat bermanfaat bila mengetahui karakteristik setiap bunyi, bisa melafalkan bunyi sesuai alat ucap, mahir dalam melatih siswa melafalkan bunyi bahasa. Guru bahasa Indonesi bertanggung jawab terhadap kemahiran melafalkan bunyi bahasa anak didiknya.

Kemahiran bertutur lisan bisa juga dimanfaatkan saat menjalankan berbagai profesi yang membutuhkan kemampuan berlisan. Bayangkan, seorang guru di depan kelas tidak bisa berkualitas dalam melafalkan bunyi bahasa, pasti tugas sebagai guru profesional terganggu. Oleh karena itu, sebelum Anda menjadi guru benar-benar sudah mempersiapkan diri sebaik-baiknya.

Bunyi kontoid itu dihasilkan dengan adanya proses hambatan arus udara yang mengalir dari paru-paru. Secara garis besar ada dua yaitu bersuara dan tidak bersuara, karena diprosesnya ada getaran pita suara. Perhatikan posisi pita suara: terbuka lebar untuk bernafas biasa. Terbuka sedikat untuk menghasilkan bunyi bersuara. Terbuka lebar untuk menghasilkan bunyi tidak bersuara. Selanjutnya ada bunyi nasal dihasilkan dengan proses ada sedikit arus udara yang mengalir di rongga hidung (nose cavity) dan bunyi oral artinya ada hambatan di daerah artikulasi.

Amatilah gambar alat ucap manusia (halaman 32) secara seksama! Ada 25 daerah artikulasi yang menentukan kualitas bunyi bahasa. Penutur yang tidak mengikuti daerah artikulasi saat melafalkan bunyi bahasa mengakibatkan bahasa lisan tidak berkualitas.

Contoh saat melafalkan bunyi [p] : konsonan, rapat lepas tiba-tiba, hambat letup bilabial, tak bersuara. Bibir kondisi tertutup rapat, lalu ada udara yang diletupkan secara tiba-tiba, dan tidak ada getar di pita suara. Bila bibir tidak berposisi seperti itu, maka bunyi yang terdengar tidak berkualitas. Coba Anda melafalkan [p] dengan serius agar hasil bunyi tersebut berkualitas. Bibir bergerak dan tidak boleh kaku.

Cobalah seluruh bunyi kontoid sehingga benar-benar Anda mampu melafalkan seluruh bunyi dengan berkualitas. Semangat berlatih, kemandirian berlatih, dan mengajak teman berkolaborasi dalam saling mengoreksi bunyi yang Anda lafalan bisa dilaksanakan.

Pertemuan kesepuluh mengenai bunyi vokoid (vokal) dan pertemuan kesebelas mengenai bunyi kontoid (konsonan) menjadi satu kesatuan dalam rangka kehebatan Anda melafalkan bunyi bahasa Indonesia.  

Selamat belajar. Selamat berlatih. Selamat merasakan, menikmati, dan memahami setiap bunyi yang dilafalkan. Selamat bekerja sama dengan teman sekelas.  Semoga aktivitas Anda mendapatkan ridho Allah swt.

Marilah mengakhiri perkuliahan ini dengan membaca hamdallah.  Wassalamualaikum wr. wb.  (Agus Budi Wahyudi).