FONOLOGI KELAS III A PERTEMUAN KEEMPAT

 Assalamualaikum wr. wb.

            Selamat siang. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan  hidayah dan rahmatNya kepada kita.

            Kesempatan ini digunakan untuk memahami kajian fonologi (fonemik) yaitu fonem bahasa. Bunyi bahasa yang memiliki fungsi membedakan makna disebut fonem.

Ada tiga bagian yang disajikan dalam perkuliahan keempat ini, yaitu pengertian fonem, identitas fonem, dan latihan.

 

Fonem Segmental dan Suprasegmental

            Fonem adalah bunyi bahasa. Bunyi bahasa yang menurut ‘bisa terpisah-tidaknya’ Fonem terdiri atas dua jenis. Pertama, fonem segmental. Kedua, fonem suprasegmental.                 Segmental adalah fonem yang bisa dibagi. Contoh, ketika mengucapkan [bahasa], maka satuan bahasa yang dilafalkan adalah fonem. Satuan lingual bahasa terdiri atas tiga suku kata [ba – ha – sa].

            Apabila dibagi lebih kecil lagi terdiri 6 huruf b-a-h-a-s-a, disebut grafem terdiri 6 graf <b>, <a>, <h>, <a>, <s>, <a>, terdiri /b/, /a/, /h/, /a/, /s/, /a/. Sedangkan suprasegmental adalah sesuatu yang menyertai fonem tersebut yang itu bisa berupa tekanan suara (intonation), panjang-pendek (pitch), kuantitas (panjang pendek), jeda/hentian, dan getaran suara yang menunjukkan emosi tertentu. Istilah suprasegmental berbeda dengan segmental.

            Satuan lingual sate bisa diucapkan dengan berbagai ciri pengucapan. Ciri pengucapan ini disebut dengan ciri-ciri prosodi yang dalam bidang fonologi disebut dengan fonem suprasegmental. Ciri pengucapan fonem segemental inilah yang kemudian menjadi

            Fonem segmental dengan suprasegmental berbeda terletak pada permasalahan makna. Fonem segmental menghasilkan makna tekstual –sesuai maka satuan lingual kata yang dilafalkan, sedangkan fonem suprasegmental menghasilkan makna kontekstual –karena tekstualnya sudah bercampur dengan situasi/kondisi penutur bahasa yang diketahui melalui ciri-ciri prosodi.

 

Pengertian Segmental dan Suprasegmental

 

1. Masnur Muslich (2008). Bunyi segmental ialah bunyi yang dihasilkan oleh pernafasan, alat ucap dan pita suara. Bunyi Segmental  ada empat macam

2. Abdul Chaer (2009). Bunyi segmental ialah bunyi ujar bahasa yang terdiri dari segmen-segmen tertentu.

3. Imam-suhairi . 2009.  Bunyi segmental mengacu pada pengertian bunyi-bunyi yang dapat disegmentasi/dipisah-pisahkan. Kata matang misalnya, dapat disegmentasi menjadi /m/,/a/,/t/,/a/,/n/,/g/. Jelas bunyi-bunyi tersebut menunjukkan adanya fonem. Dengan demikian, sebenarnya bunyi-bunyi bahasa yang telah diuraikan sebelumnya adalah bunyi segmental.

Segmental adalah fonem yang bisa dibagi. Contohnya, ketika kita mengucapkan “Bahasa”, maka nomina yang dibunyikan tersebut (baca: fonem), bisa dibagi menjadi tiga suku kata: ba-ha-sa. Atau dibagi menjadi lebih kecil lagi sehingga menjadi: b-a-h-a-s-a.

Bahasa difungsikan manusia sebagai alat komunikasi. Bertutur bila dicermati ada dua jenis, bertutur lisan artinya yang dapat didengar dengan menggunakan idera pendengar. Bertutur tulis artinya melalui sarana tulis yaitu bunyi bahasa direpresentasikan ke dalam wujud tulisan.

Masyarakat mempergunakan bahasa, baik dalam ucapan maupun dalam tulisan. Ucapan masyarakat tidak lepas dari pengaruh bahasa daerah, karena penutur menguasai bahasa daerah lebih dahulu di banding dengan bahasa Indonesia. Keadaan penutur ini bisa berubah manakala penutur bahasa Indonesia suah memperoleh bahasa pertamanya bahasa nasional, bahasa Indonesia.

Ada istilah bunyi bahasa, fonem, grafem, dan huruf, masing-masing ditulis dengan menggunakan tanda yang berbeda-beda. Misal: bunyi bahasa [a]; fonem /a/’ grafem <a>, dan huruf a (italic) atau A (kapital). Penulisan satuan lingual bahasa dibedakan dalam bidang kajian ilmu  bahasa (linguistik).

Fonetik ialah studi tentang bunyi-bunyi ujar (Samsuri, 1983:91). Pengetahuan dan kemahiran menganalisis dan menghasilkan bunyi bahasa diperoleh bidang fonetik. Fungsi alat ujar dalam rangka menghasilkan bunyi bahasa dikenal dan didayagunakan. Bunyi bahasa sebagai kesan psikis yang diterima syaraf manusia.

Menurut Muslich (2010:77) fonem adalah kesatuan bunyi terkecil suatu bahasa. Bagaimanakah cara menentukan unsur bahasa berupa bunyi atau fonem bahasa?

 

Premis dan Hipotesis Kerja: Identifikasi fonem

            Bunyi bahasa yang bersifat audibel (terdengar) membutuhkan identifikasi. Apakah berstatus sebagai bunyi bahasa ataukah fonem bahasa? Untuk mengetahui sebuah bunyi sebagai fonem atau bukan, kita harus mencari sebuah satuan bahasa, biasanya sebuah kata, yang mengandung bunyi tersebut, lalu membandingkannya dengan satuan bahasa yang lain yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama.

            Kalau ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem, karena dia bisa atau berfungsi membedakan makna kedua satuan bahasa itu. Misalnya, kata dalam bahasa indonesia laba dan raba. Kedua kata itu mirip benar. Masing-masing terdiri dari empat buah bunyi. Yang pertama mempunyai bunyi [l], [a], [b], dan [a]; dan yang kedua mempunyai bunyi [r], [a], [b], dan [a].

            Jika kita bandingkan:

[l], [a], [b], [a]

[r], [a], [b], [a]

            Cara menentukan fonem bahasa dilakukan dengan melalui prosedur kerja sehingga dapat dipertanggungjawabkan hasil temuan. Artinya, peneliti bahasa yang lain bisa membuktikan kebenaran dari temuan dan langkah yang telah dilaksanakan.

            Premis dan hipotesis kerja dalam menentukan fonem bahasa. Premis itu apa? Pernyataan yang berhubungan dengan suatu hal dan dijadikan sebagai landasan kerja. Hipotesis itu apa? Simpulan yang bersifat sementara dan harus dibuktikan kebenarannya. Pembuktian mengenai kebenaran hipotesis dilaksanakan dengan menganalisis data yang ditemukan dalam bahasa. Keduanya dijadikan dasar dalam melakukan analisis fonologi.   Premis yang dijadikan dasar dalam menentukan fonem bahasa dan sistem fonem menurut Samsuri (1983:131-133).

1. bunyi bahasa mempunyai kecenderungan untuk dipengaruhi oleh lingkungannya. Contoh premis ini. Struktur fonemis bahasa Indonesia /mp/, /nt/, /nc/, /mb/, dan /np/. Ada asimilasi yang terjadi pada strutur fonemis dalam bahasa. Kesemitrisan bunyi mendominasi konstruksi tersebut.

2. sistem bunyi mempunyai kecenderungan bersifat simetris. Pasangan hambat /p, t, c, k; b, d, j, g/ dan bunyi bahasa konsonan nasal.

Hipotesis Kerja dalam Menentukan Fonem Bahasa. a. bunyi-bunyi bahasa yang secara fonetis mirip, harus digolongkan ke dalam kelas-kelas bunyi atau fonem-fonem yang berbeda. Apabila terdapat pertentangan di dalam lingkungan yang sama atau yang mirip. Hipotesis kerja ini diterapkan dengan mencari pasangan minimal. Contoh: acar dengan ajar; parang dengan barang; pasangan kata yang mirip.

Misal: seni dengan senin dan batu dengan batuk.

b. bunyi-bunyi yang secara fonetis mirip dan terdapat di dalam distribusi yang komplementer harus dimasukkan kelas-kelas bunyi yang sama (=fonem yang sama).

 

            Demikianlah pembahasan mengenai fonem segmental dan suprasegmental. Setelah Anda memahami, maka Anda bisa melatih pemahaman dengan mengerjakan beberapa latihan yang ada.

LATIHAN

1. Carilah pasangan minimal yang dapat digunakan untuk menentukan fonem konsonan nasal!

2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?

3. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa dengan fonem bahasa?

4. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna?

5. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa!

6. Kata berangan-angan mengandung jenis fonem apa sajakah?

 

Mari kita akhiri dengan membaca hamdalah bersama-sama. Alhamdulillahirabbil alamiin.

Wassalamualaikum wr. wb.

 

 

 

Komentar

  1. Alhamdulillahirabbilalamin, terimakasih banyak pak, waalaikumsalam warahmatullahi wabaarakatuh

    BalasHapus
  2. Alhamdulillaahirabbilalamin..
    Matur nuwun pak ilmunya..
    Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh

    BalasHapus
  3. Nama: Arif Tri Purnomo
    NIM. : A310130086
    Kelas: A

    1. me/m/ pukul menjadi memukul.
    2. Untuk dapat menentukan sebuah bunyi termasuk fonem atau bukan, proses pengkajian harus mencari sebuah kata yang mengandung bunyi tersebut,lalu membandingkannya dengan kata lain yang mirip. Jika proses pengkajian tersebut menemukan perbedaan makna maka bunyi tersebut merupakan sebuah fonem. Dasar bukti identitas sebuah fonem adalah apa yang disebut fungsi pembeda makna yang terkandung dalam satuan bunyi bahasa . Semisal pembedaan fonem dalam bahasa Indonesia yang terdapat kata lupa dan rupa. /l/ dan /r/ dalam bahasa Indonesia merupakan fonem yang berbeda identitias untuk membedakan makna dari kata lupa dan kata rupa.
    3. Bunyi bahasa atau fon adalah satuan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap. Dalam fonologi, bunyi bahasa diamati sebagai fonem. Secara umum bunyi-bunyi dapat diklasifikasikan atas: vokal, konsonan, dan semi-vokal.
    Fonem adalah satuan bunyi bahasa terkecil yang dapat membedakan arti.
    4. Fonem adalah bunyi bahasa yang dapat atau berfungsi membedakan makna. Fonem merupakan abstraksi atau gambaran dari satu atau sejumlah fon, entah berupa huruf vokal atau huruf hidup maupun huruf konsonan atau huruf mati.
    5. Tanda kurung (...) Dipakai untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
    Contoh: saya memiliki surat ijin mengemudi (SIM)

    Tanda kurung siku [...] digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan dalam naskah asli yang ditulis orang lain.
    Contoh: Penggunaan bahasa dalam karya ilmiah harus sesuai [dengan] kaidah bahasa Indonesia.
    6. Kata berangan-angan mengandung imbuhan ber-, vokal a, diftong ng, dan an.

    BalasHapus
  4. Nama: Dani Anwar Hadi
    NIM: A310190012

    LATIHAN
    1. Pasangan minimal fonem konsonan masal.
    • mama - nama
    Fonem Bahasa : /m/ dan /n/

    • malam - malang
    Fonem Bahasa: /m/ dan /η/

    2. Seseorang bisa mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa karena meneliti atau membandingkan satu kata dengan kata yang lain yang memiliki beda makna. Seseorang akan tahu bahwa fonem bahasa adalah dapat membedakan makna sedangkan bunyi bahasa tidak memperhatikan fungsinya sebagai pembeda makna. Dan jelaslah bahwa bunyi bahasa itu menjadi objek kajian fonetik sedangkan fonem bahasa menjadi objek kajian fonemik ataupun fonologi.

    3. Dengan cara kita harus mencari sebuah satuan bahasa, biasanya sebuah kata, yang mengandung bunyi tersebut, lalu membandingkannya dengan satuan bahasa yang lain yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama. Jika ternyata kedua bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem. Dan jika tidak maka hanya bunyi bahasa.

    4. Karena fonem dapat berfungsi sebagai pembeda makna dalam satu kata yang hampir mirip pengucapannya. Seperti contohnya laba dan raba. Bunyi bahasa [l] dan [r] disitu adalah sebagai pembeda makna. Maka bunyi [l] dan [r] itu sudah termasuk fonem bahasa, bukan lagi sebagai bunyi bahasa.

    5. [...] Adalah tanda kurung siku yang dalam kajian ilmu linguistik menyatakan unsur fonetis atau bunyi bahasa. Sedangkan /.../ Tanda kurung miring dalam kajian ilmu linguistik menyatakan unsur fonem atau fonemis.

    6. Kata 'berangan-angan' mengandung fonem Segmental dan Suprasegmental. Mengandung segmental contohnya kata 'berangan-angan' itu bisa dibagi menjadi lima suku kata jika diucapkan. Yaitu [ber - a - ngan - a - ngan] sedangkan fonem Suprasegmental itu terjadi karena kata itu bisa diucapkan dengan berbagai macam ciri pengucapan.

    BalasHapus
  5. Nama : Nofita Yuniar Hanifah
    NIM : A310190023
    Kelas : 3A



    LATIHAN :
    1.) Carilah pasangan minimal yang dapat digunakan untuk menentukan fonem konsonan nasal!
    Contohnya : dara
    dan tara à /d/ dan /t/, kalah dan galah à /k/ dan /g/

    2.) Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
    -fonem bahasa dilakukan dengan melalui prosedur kerja sehingga dapat dipertanggungjawabkan hasil temuan dengan Premis dan hipotesis. Artinya, peneliti bahasa yang lain bisa membuktikan kebenaran dari temuan dan langkah yang telah dilaksanakan.
    -bunyi bahasa mempunyai kecenderungan untuk dipengaruhi oleh lingkungannya.
    Ada 3 (tiga) unsur penting ketika organ ucap manusia memproduksi bunyi atau fonem, yaitu:
    A. udara - sebagai penghantar bunyi,
    B. artikulator - bagian alat ucap yang bergerak, dan
    C. titik artikulasi (disebut juga artikulator pasif) - bagian alat ucap yang menjadi titik sentuh artikulator.

    3.) Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa dengan fonem bahasa?
    Menggunakan prosedur kerja hipotesis. Hipotesis Kerja dalam Menentukan Fonem Bahasa. bunyi-bunyi bahasa yang secara fonetis mirip, harus digolongkan ke dalam kelas-kelas bunyi atau fonem-fonem yang berbeda. Apabila terdapat pertentangan di dalam lingkungan yang sama atau yang mirip. Hipotesis kerja ini diterapkan dengan mencari pasangan minimal.

    4.) Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna?
    Karena Fonem merupakan abstraksi atau gambaran dari satu atau sejumlah fon, entah berupa huruf vokal atau huruf hidup maupun huruf konsonan atau huruf mati.

    5.) Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa!
    Tanda [..] merupakan tanda kurung siku yang digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan dalam naskah asli yang ditulis orang lain.
    Tanda /../ merupakan tanda kurung miring yang dipakai untuk mengapit keterangan ataupun penjelasan.

    6.) Kata berangan-angan mengandung jenis fonem apa sajakah?
    Fonem Segmental dan Suprasegmental.

    BalasHapus
  6. Nama : Tyas Wahyuningsih
    NIM : A310190002


    Jawaban Latihan Soal:

    1. Pasangan minimal yang dapat digunakan untuk menentukan fonem konsonan nasal:
    - Kata: jamur-janur
    Fonem: /m/ dan /n/.
    - Kata: menyuap-menguap
    Fonem: /ñ/ dan /ŋ/.

    2. Cara mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa:
    -bunyi bahasa mempunyai kecenderungan untuk dipengaruhi oleh lingkungannya. Contoh premis ini. Struktur fonemis bahasa Indonesia /mp/, /nt/, /nc/, /mb/, dan /np/. Ada asimilasi yang terjadi pada strutur fonemis dalam bahasa. Kesemitrisan bunyi mendominasi konstruksi tersebut. Sedangkan,
    -Fonem bahasa dilakukan dengan melalui prosedur kerja sehingga dapat dipertanggungjawabkan hasil temuan dengan Premis dan hipotesis. Artinya, peneliti bahasa yang lain bisa membuktikan kebenaran dari temuan dan langkah yang telah dilaksanakan.

    3. Cara mengetahui bunyi bahasa dengan fonem bahasa, yaitu: menggunakan prosedur kerja hipotesis. Hipotesis Kerja dalam Menentukan Fonem Bahasa. a. bunyi-bunyi bahasa yang secara fonetis mirip, harus digolongkan ke dalam kelas-kelas bunyi atau fonem-fonem yang berbeda. Apabila terdapat pertentangan di dalam lingkungan yang sama atau yang mirip. Hipotesis kerja ini diterapkan dengan mencari pasangan minimal.

    4. Karena, setiap kata atau kalimat yang diucapkan manusia itu berupa runtutan bunyi bahasa. Pengubahan suatu bunyi dalam deretan itu dapat mengakibatkan perubahan makna. Perubahan makna yang dimaksud bisa berganti makna atau kehilangan makna. Untuk mengetahui satuan bunyi yang berfungsi sebagai pembeda makna adalah dengan melakukan pembuktian secara empiris dengan membandingkan bentuk-bentuk linguistik bahasa yang diteliti. Fonem tidak dapat berdiri sendiri karena belum mengandung arti atau makna.

    5. Tanda [..] merupakan tanda yang digunakan untuk menyatakan unsur fonetik. Sedangkan, tanda /../ merupakan tanda yang digunakan untuk menyatakan unsur fonemik.

    6. Kata "berangan-angan" mengandung jenis fonem segmental dan fonem suprasegmental. Mengandung fonem segmental, karena dapat disegmentasikan atau dipisah-pisahkan. Mengandung fonem suprasegmental, karena tekstualnya sudah tercampur dengan situasi/kondisi penutur bahasa yang diketahui melalui ciri-ciri prosodi.

    BalasHapus
  7. Nama : Dian Putri Ayuni
    Nim : A310190016

    1. 1. Misal pada fonem
    /ɲ/ dan /ŋ/
    Nyapa dan ngapa

    fonem /n/ dan /m/
    dalan dan dalam

    2. Untuk mengetahui sebuah bunyi sebagai fonem bahasa atau bunyi bahasa, kita harus mencari sebuah satuan bahasa, biasanya sebuah kata, yang mengandung bunyi tersebut, lalu membandingkannya dengan satuan bahasa yang lain yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama. Kalau ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem, karena dia bisa atau berfungsi membedakan makna kedua satuan bahasa itu.

    3. Cara seseorang mengetahui bunyi bahasa dengan fonem bahasa adalah dengan Hipotesis Kerja dalam Menentukan Fonem Bahasa. a. bunyi-bunyi bahasa yang secara fonetis mirip, harus digolongkan ke dalam kelas-kelas bunyi atau fonem-fonem yang berbeda. Apabila terdapat pertentangan di dalam lingkungan yang sama atau yang mirip. Hipotesis kerja ini diterapkan dengan mencari pasangan minimal. Contoh: acar dengan ajar; parang dengan barang; pasangan kata yang mirip.

    4. Fonem sebagai pembeda makna karena Fonem tidak dapat berdiri sendiri
    karena belum mengandung arti. menurut
    Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) tertulis bahwa yang dimaksud fonem:
    satuan bunyi terkecil yang mampu menunjukkan kontras makna, misalnya /b/
    dan /p/ adalah dua fonem yang berbeda karena bara dan para beda maknanya.
    Terjadinya perbedaan makna hanya karena pemakaian fonem /b/ dan /p/ pada
    kata tersebut. Contoh lain: mari, lari, dari, tari, sari jika satu unsur diganti
    dengan unsur lain, maka akan membawa akibat yang besar yakni perubahan arti.
    Hal ini dapat pula terjadi jika diucapkan dengan salah, maka akan
    mengakibatkan perubahan arti juga.

    5. Tanda Kurung Siku ([…])
    Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain.
    Tanda /../ merupakan tanda kurung miring yang dipakai untuk mengapit keterangan ataupun penjelasan.

    6. Kata berangan-angan mempunyai fonem seg mental dan supra seg mental. Mempunyai fonem segmental karena fonem tersebut yang bisa dibagi.
    Dan mempunyai fonem suprasegmental karena ada sesuatu yang menyertai fonem tersebut yang itu bisa berupa tekanan suara (intonation), panjang-pendek (pitch), dan getaran suara yang menunjukkan emosi tertentu.

    BalasHapus
  8. Nama : Afifah Mufidah M
    NIM : A310190001
    Kelas : A

    LATIHAN:
    1. Pasangan minimal fonem konsonan nasal.
    Kata: makan-makam
    Fonem: /n/ dan /m/.
    Kata: menyapa-mengapa
    Fonem: /ñ/ dan /ŋ/.

    2. Cara mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa:
    -bunyi bahasa mempunyai kecenderungan untuk dipengarui oleh lingkungannya dan Sistem bunyi mempunyai kecenderungan bersifat simetris.
    -fonem bahasa, jadi untuk membuktikan sebuah fonem atau bukan harus mencari pasangan minimalnya. Kendalanya kadang-kadang pasangan minimal ini tidak mempunyai jumlah bunyi yang persis sama, misalnya “muda” dengan “mudah”. Ini merupakan pasangan minimal sebab tiadanya bunyi /h/ pada kata pertama dan adanya bunyi /h/ pada kata kedua menyebabkan kedua kat aitu berbeda-beda makna. Jadi bunyi /h/ adalah sebuah fonem.

    3. Cara seseorang mengetahui bunyi bahasa dengan fonem bahasa:
    Yaitu menggunakan prosedur kerja hipotesis. Hipotesis Kerja dalam Menentukan Fonem Bahasa. Bunyi-bunyi bahasa yang secara fonetis mirip, harus digolongkan ke dalam kelas-kelas bunyi atau fonem-fonem yang berbeda. Apabila terdapat pertentangan di dalam lingkungan yang sama atau yang mirip. Maka hipotesis kerja ini diterapkan dengan mencari pasangan minimal.

    4. Karena setiap kata atau kalimat yang diucapkan manusia itu berupa runtutan bunyi bahasa. Maka pengubahan suatu bunyi dalam deretan itu dapat mengakibatkan perubahan makna. Dengan demukian perubahan makna yang dimaksud bisa berganti makna atau kehilangan makna.

    5. Tanda [...] dan /.../ dalam kajian ilmu bahasa:
    -Tanda [...] adalah lambing bunyi yang ditaruh dalam tanda kurung siku. Misalnya [m] , yang digunakan mentranskripsikan semua bunyi baik yang membedakan arti maupun yang tidak. Tanda ini disebut transkripsi fonemis
    -Tanda /.../ adalah Lambang fonem ditaruh diantara dua garis miring. Misalnya, /m/ , tanda ini hanya mentranskripsikan khusus bunyi-bunyi yang mendukung arti saja yang disebut transkripsi fonemis

    6. Kata berangan-angan mengandung jenis fonem?
    Kata "berangan-angan" mengandung jenis fonem segmental dan fonem suprasegmental. Karena kata tersebut mengandung makna fonem segmental yaitu dapat dipisah-pisahkan. Sedangkan dikatakan supragmental, karena pengucaoannya berupa tekanan suara.

    BalasHapus
  9. Nama: Ari Septia Palupi
    NIM: A310190025

    LATIHAN
    1. Pasangan Fonem konsonan nasal
    Bidang - Bidan
    Fonem: /ŋ/ dan /n/

    Nyata - Mata
    Fonem: /ñ/ dan /m/

    2. A. bunyi bahasa mempunyai kecenderungan untuk dipengaruhi oleh lingkungannya. Contoh premis ini. Struktur fonemis bahasa Indonesia /mp/, /nt/, /nc/, /mb/, dan /np/. Ada asimilasi yang terjadi pada strutur fonemis dalam bahasa. Kesemitrisan bunyi mendominasi konstruksi tersebut.
    B. sistem bunyi mempunyai kecenderungan bersifat simetris. Pasangan hambat /p, t, c, k; b, d, j, g/ dan bunyi bahasa konsonan nasal.

    3. Untuk mengetahui sebuah bunyi sebagai fonem atau bukan, kita harus mencari sebuah satuan bahasa, biasanya sebuah kata, yang mengandung bunyi tersebut, lalu membandingkannya dengan satuan bahasa yang lain yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama. Kalau ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem, karena dia bisa atau berfungsi membedakan makna kedua satuan bahasa itu.

    4. Karena, setiap kata atau kalimat yang diucapkan manusia itu berupa runtutan bunyi bahasa. Pengubahan suatu bunyi dalam deretan itu dapat mengakibatkan perubahan makna. Perubahan makna yang dimaksud bisa berganti makna atau kehilangan makna. Untuk mengetahui satuan bunyi yang berfungsi sebagai pembeda makna adalah dengan melakukan pembuktian secara empiris dengan membandingkan bentuk-bentuk linguistik bahasa yang diteliti. Fonem tidak dapat berdiri sendiri karena belum mengandung arti atau makna.

    5. Tanda [..] merupakan tanda yang digunakan untuk menyatakan unsur fonetik atau bunyi bahasa. Sedangkan, tanda /../ merupakan tanda yang digunakan untuk menyatakan unsur fonem atau fonemis.

    6. Kata "berangan-angan" mengandung jenis fonem segmental dan fonem suprasegmental. Mengandung fonem segmental, karena dapat dibagi atau disegmentasikan [ber - a - ngan - a - ngan]. Sedangkan fonem suprasegmental menghasilkan makna kontekstual –karena tekstualnya sudah bercampur dengan situasi/kondisi penutur bahasa yang diketahui melalui ciri-ciri prosodi.

    BalasHapus
  10. Nama : Enggar Sujagad YK
    NIM : A310190022

    Nama : Enggar Sujagad YK
    NIM : A310190022
    Kelas : A
    1. Carilah pasangan minimal yang dapat digunakan untuk menentukan fonem konsonan nasal!
    -Kata : Baja-Saja
    Fonem : [B],[S]
    -Kata : Jera-Jeda
    Fonem :[R],[D]
    -Kata : Bisa-Busa
    Fonem : [I],[U]
    -Kata : karat-Syarat
    Fonem : [K],[Sy]
    -Kata : Dari-Pari
    Fonem : [D],[P]
    2. Cara mengetahui bunyi bahasa dengan fonem bahasa:
    - Bunyi bahasa mempunyai kecenderungan untuk dipengaruhi oleh lingkungannya. Contoh premis ini. Struktur fonemis bahasa Indonesia /mp/, /nt/, /nc/, /mb/, dan /np/. Ada asimilasi yang terjadi pada strutur fonemis dalam bahasa.
    - Fonem bahasa dilakukan dengan melalui prosedur kerja sehingga dapat dipertanggungjawabkan hasil temuan. Artinya, peneliti bahasa yang lain bisa membuktikan kebenaran dari temuan dan langkah yang telah dilaksanakan.
    3. Menganalisis dan Menentukan Fonem Bahasa, bunyi-bunyi bahasa yang secara fonetis mirip, harus digolongkan ke dalam kelas-kelas bunyi atau fonem-fonem yang berbeda. Apabila terdapat pertentangan di dalam lingkungan yang sama atau yang mirip. Hipotesis kerja ini diterapkan dengan mencari pasangan minimal.
    4. Fonem yakni bunyi bahasa yang dapat/berfungsi membedakan makna kata. Kalau dalam fonetik misalnya kita meneliti bunyi-bunyi /a/ yang berbeda pada kata-kata seperti yang terdapat pada kata-kata ini, intan dan pahit. Maka dalam fonemik kita meneliti apakah perbedaan bunyi itu mempunyai fungsi sebagai pembeda makna/ tidak jika bunyi itu membedakan makna, maka bunyi tersebut kita sebut fonem.
    5. Tanda [..] merupakan tanda kurung siku yang menyatakan unsur fonetis. Tanda /../ merupakan tanda kurung miring yang menyatakan unsur fonemis.
    6. Kata berangan-angan mengandung jenis fonem Nasalisasi.

    BalasHapus
  11. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  12. Nama: Mahadhika Wipradharma
    NIM: A310190020

    Jawaban Latihan Soal: Jawaban Latihan Soal:
    1. Pasangan minimal yang dapat digunakan untuk menentukan fonem konsonan nasal:
    - Kata : sukar-tukar
    Fonem : /s/;/t/
    - Kata : lahan-tahan
    Fonem : /l/;/t/

    2. Untuk dapat menentukan sebuah bunyi termasuk fonem atau bukan, proses pengkajian harus mencari sebuah kata yang mengandung bunyi tersebut,lalu membandingkannya dengan kata lain yang mirip. Jika proses pengkajian tersebut menemukan perbedaan makna maka bunyi tersebut merupakan sebuah fonem. Dasar bukti identitas sebuah fonem adalah apa yang disebut fungsi pembeda makna yang terkandung dalam satuan bunyi bahasa.

    3. Cara seseorang mengetahui bunyi bahasa dengan fonem bahasa adalah dengan Hipotesis Kerja dalam menentukan Fonem Bahasa. Bunyi-bunyi bahasa yang secara fonetis mirip. biasanya sebuah kata, yang mengandung bunyi tersebut, lalu membandingkannya dengan satuan bahasa yang lain yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama. Jika ternyata kedua bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem. Dan jika tidak maka hanya bunyi bahasa. Contoh: parang dengan barang; pasangan kata yang mirip.

    4. Karena, setiap kata atau kalimat yang diucapkan manusia itu berupa runtutan bunyi bahasa. Pengubahan suatu bunyi dalam deretan itu dapat mengakibatkan perubahan makna. Perubahan makna yang dimaksud adalah bisa bergantinya makna atau kehilangan maknanya. Untuk mengetahui satuan bunyi yang berfungsi sebagai pembeda makna dengan melakukan pembuktian secara empiris dengan membandingkan bentuk-bentuk linguistik bahasa yang diteliti. Fonem tidak dapat berdiri sendiri karena belum mengandung arti atau makna.

    5. Tanda [..]Adalah tanda kurung siku merupakan tanda yang digunakan untuk menyatakan unsur fonetik atau bunyi bahasa. Sedangkan, tanda /../ kurung miring merupakan tanda yang digunakan untuk menyatakan unsur fonem atau fonemis.

    6. Kata 'berangan-angan' mengandung fonem Segmental dan Suprasegmental. Mengandung segmental, karena dapat disegmentasikan atau dipisah-pisahkan Sedangkan fonem Suprasegmental itu terjadi karena kata itu bisa diucapkan dengan berbagai macam ciri pengucapan karena tekstualnya sudah tercampur dengan situasi/kondisi penutur bahasa yang diketahui melalui ciri-cirinya.

    BalasHapus
  13. Nama: Miftahul Arifah B
    Nim: A310190013

    1. Carilah pasangan minimal yang dapat digunakan untuk menentukan fonem konsonan nasal!
    Jawaban:
    ○ Kata : ajak-ajar - Fonem : /k/;/r/

    ○ Kata : dewa-sewa - Fonem : /d/;/s/

    ○ Kata : genap-gelap - Fonem : /n/;/l/

    2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
    jawaban:
    Untuk mengetahui sebuah bunyi sebagai fonem atau bukan harus mencari satuan bahasa berupa kata yang mengandung bunyi tersebut, lalu membandingkannya dengan satuan bahasa yang lain yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama. Kalau ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem. Untum menentukan bunyi bahasa :
    a. bunyi bahasa mempunyai kecenderungan untuk dipengaruhi oleh lingkungannya. Contoh premis ini. Struktur fonemis bahasa Indonesia /mp/, /nt/, /nc/, /mb/, dan /np/. Ada asimilasi yang terjadi pada strutur fonemis dalam bahasa. Kesemitrisan bunyi mendominasi konstruksi tersebut.
    b. sistem bunyi mempunyai kecenderungan bersifat simetris. Pasangan hambat /p, t, c, k; b, d, j, g/ dan bunyi bahasa konsonan nasal.

    3. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa dengan fonem bahasa?
    jawaban:
    Menggunakan Hipotesis Kerja dalam Menentukan Fonem Bahasa. 
    a. bunyi-bunyi bahasa yang secara fonetis mirip, harus digolongkan ke dalam kelas-kelas bunyi atau fonem-fonem yang berbeda. Apabila terdapat pertentangan di dalam lingkungan yang sama atau yang mirip. Hipotesis kerja ini diterapkan dengan mencari pasangan minimal pasangan kata yang mirip
    b. bunyi-bunyi yang secara fonetis mirip dan terdapat di dalam distribusi yang komplementer harus dimasukkan kelas-kelas bunyi yang sama (fonem yang sama).

    4. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna?
    jawaban:
    Karena, setiap kata atau kalimat yang diucapkan manusia itu berupa runtutan bunyi bahasa. Pengubahan suatu bunyi dalam deretan itu dapat mengakibatkan perubahan makna. Perubahan makna yang dimaksud bisa berganti makna atau kehilangan makna. Untuk mengetahui satuan bunyi yang berfungsi sebagai pembeda makna adalah dengan melakukan pembuktian secara empiris dengan membandingkan bentuk-bentuk linguistik bahasa yang diteliti. Fonem tidak dapat berdiri sendiri karena belum mengandung arti atau makna.

    5. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa!
    jawaban:
    Tanda [..] merupakan tanda yang digunakan untuk menyatakan unsur fonetik atau bunyi bahasa. Sedangkan, tanda /../ merupakan tanda yang digunakan untuk menyatakan unsur fonem atau fonemis.

    6. Kata berangan-angan mengandung jenis fonem apa saja?
    Jawaban:
    Kata "berangan-angan" mengandung jenis fonem segmental dan fonem suprasegmental. Mengandung fonem segmental, karena dapat dibagi atau disegmentasikan [ber - a - ngan - a - ngan]. Sedangkan fonem suprasegmental menghasilkan makna kontekstual –karena tekstualnya sudah bercampur dengan situasi/kondisi penutur bahasa yang diketahui melalui ciri-ciri prosodi.

    BalasHapus
  14. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  15. Nama : Dina Uswatun Nisak
    NIM : A310190038
    Kelas : 3A

    1. Pasangan minimal yang dapat digunakan untuk menentukan fonem konsonan nasal:
    Jawab :
    - kata : menyikat-mengikat
    Fonem: /ñ/ dan /ŋ/.
    - kata : jamur-janur
    Fonem : /m/ dan /n/

    2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
    Jawab :
    Cara agar seseorang mengetahui bahwa bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa yaitu dengan cara identifikasi. Maksudnya, kita harus mengetahui terlebih dahulu sebuah bunyi tersebut sebagai fonem atau bukan, kita harus mencari sebuah satuan bahasa (biasanya berbentuk sebuah kata) yang mengandung bunyi tertentu, kemudian dibandingkan dengan satuan bahasa yang lain yang mirip atau hampir sama dengan satuan bahasa yang pertama. Bunyi bahasa dan fonem bahasa ditulis dengan tanda yang berbeda, yaitu bunyi bahasa ditulis dengan [a] dan fonem bahasa ditulis dengan /a/.

    3. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa dengan fonem bahasa?
    Jawab :
    Cara agar seseorang mengetahui antara bunyi bahasa dengan fonem bahasa yaitu dengan cara mencari sebuah satuan bahasa (biasanya berbentuk sebuah kata) yang mengandung bunyi tertentu, kemudian dibandingkan dengan satuan bahasa yang lain yang mirip atau hampir sama dengan satuan bahasa yang pertama. Jika kedua satuan bahasa tersebut memiliki makna yang berbeda, maka berarti bunyi tersebut merupakan sebuah fonem. Karena dia dapat berfungsi sebagai pembeda makna kedua satuan bahasa tersebut. Selain itu, premis dan hipotesis juga berfungsi dalam menentukan fonem-fonem bahasa. Premis dijadikan sebagai sebuah dasar dalam menentukan fonem bahasa dan sistem fonem. Sedangkan hipotesis, berfungsi atau bekerja dalam menentukan fonem bahasa yaitu bunyi-bunyi bahasa yang secara fonetis mirip dan harus digolongkan ke dalam kelas-kelas bunyi atau fonem-fonem yang berbeda. Hipotesis ini bekerja dengan cara mencari pasangan minimal serta bunyi-bunyi yang secara fonetis mirip dan terdapat di dalam distribusi yang berkomplementer dan harus dimasukkan ke dalam kelas-kelas bunyi yang sama.

    4. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna?
    Jawab:
    Karena fonem dapat menghasilkan makna tekstual –sesuai maka satuan lingual kata yang dilafalkan, dan menghasilkan makna kontekstual –karena tekstualnya sudah bercampur dengan situasi/kondisi penutur bahasa yang diketahui melalui ciri-ciri prosodi oleh karena itulah setiap kata ataupun kalimat yang diucapkan manusia berupa bunyi bahasa jika berubah pengucapannya maka akan menimbulkan makna yang berbeda pula.

    5. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa!
    Jawab:
    Tanda [..] tanda kurung siku yang menyatakan unsur fonetis
    Tanda /../ tanda kurung miring yang menyatakan unsur fonemis.

    6. Kata berangan-angan mengandung jenis fonem apa sajakah?
    Jawab:
    Kata berangan-angan mengandung fonem segmental dan suprasegmental. Mengandung fonem segmental, karena kata berangan-angan dapat dibagi menjadi lima suku kata jika diucapkan = [ber-a-ngan-a-ngan]. Sedangkan fonem suprasegmental terjadi karena kata tersebut dapat diucapkan dengan berbagai macam ciri pengucapan.

    BalasHapus
  16. Nama: Umi Fadillah
    NIM: A310190039
    Kelas: 3A

    1. Carilah pasangan minimal yang dapat digunakan untuk menentukan fonem konsonan nasal!
    Kata: donor-honor
    Fonem: /d/ dan /h/.
    Kata: sembab-sembah
    Fonem: /b/ dan /h/.

    2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
    Untuk mengetahui apakah sebuah bunyi fonem / bukan kita harus mencari sebuah satuan bahasa biasanya sebuah kata yang mengandung bunyi tersebut. Lalu membandingkannya dengan satuan bahasa yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama. Kalau ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem karena dia bisa berfungsi membedakan makna kedua satuan bahasa itu.
    Misalnya dalam kata bahasa Indonesia: Laba-Raba.
    Kedua kata itu mirip benar. Masing-masing terdiri dari 4 buah bunyi yang pertama mempunyai bunyi /l/, /a/, /b/ dan /a/, dan yang kedua mempunyai bunyi /r/, /a/, /b/ dan /a/. Jika kita bandingkan: /l / /a/ /b/ /a/ dan /r/ /a/
    /b/ /a/. Ternyata perbedaannya hanya pada bunyi yang pertama yaitu bunyi /l/ dan /r/ kesimpulannya bahwa bunyi /l/ dan /r/ adalah dua buah fonem yang berbeda didalam bahasa Indonesia.

    3. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa dengan fonem bahasa?
    Dengan cara menggunakan prosedur kerja hipotesis. Hipotesis kerja dalam menentukan fonem bahasa, bunyi-bunyi bahasa yang secara fonetis mirip, harus digolongkan ke dalam kelas-kelas bunyi atau fonem-fonem yang berbeda. Apabila terdapat pertentangan di dalam lingkungan yang sama atau yang mirip. Hipotesis kerja ini diterapkan dengan mencari pasangan minimal.

    4. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna?
    Karena setiap kata atau kalimat yang diucapkan manusia itu berupa runtutan bunyi bahasa. Pengubahan suatu bunyi dalam deretan itu dapat mengakibatkan perubahan makna. Perubahan makna bisa berganti makna atau kehilangan makna.

    5. Jelaskan tanda [...] dan /../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa!
    Tanda [...] adalah tanda kurung siku yang menyatakan unsur fonetik.
    Tanda /../ adalah tanda kurung miring yang menyatakan unsur fonemik.

    6. Kata berangan-angan mengandung jenis fonem apa sajakah?
    Kata "berangan-angan" mengandung jenis fonem segmental dan fonem suprasegmental. Mengandung fonem segmental, karena dapat dipisah-pisahkan. Mengandung fonem suprasegmental, karena sesuatu yang menyertai fonem tersebut yang itu bisa berupa tekanan suara (intonation), panjang-pendek (pitch), dan getaran suara.

    BalasHapus
  17. Nama : Sri Wahyuningsih
    Nim : A310190003
    1. me/m/ pukul menjadi memukul.
    2. Untuk dapat menentukan sebuah bunyi termasuk fonem atau bukan, proses pengkajian harus mencari sebuah kata yang mengandung bunyi tersebut,lalu membandingkannya dengan kata lain yang mirip. Jika proses pengkajian tersebut menemukan perbedaan makna maka bunyi tersebut merupakan sebuah fonem. Dasar bukti identitas sebuah fonem adalah apa yang disebut fungsi pembeda makna yang terkandung dalam satuan bunyi bahasa . Semisal pembedaan fonem dalam bahasa Indonesia yang terdapat kata lupa dan rupa. /l/ dan /r/ dalam bahasa Indonesia merupakan fonem yang berbeda identitias untuk membedakan makna dari kata lupa dan kata rupa.
    3. Bunyi bahasa atau fon adalah satuan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap. Dalam fonologi, bunyi bahasa diamati sebagai fonem. Secara umum bunyi-bunyi dapat diklasifikasikan atas: vokal, konsonan, dan semi-vokal.
    Fonem adalah satuan bunyi bahasa terkecil yang dapat membedakan arti.
    4. Fonem adalah bunyi bahasa yang dapat atau berfungsi membedakan makna. Fonem merupakan abstraksi atau gambaran dari satu atau sejumlah fon, entah berupa huruf vokal atau huruf hidup maupun huruf konsonan atau huruf mati.
    5. Tanda kurung (...) Dipakai untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
    Contoh: saya memiliki surat ijin mengemudi (SIM)

    Tanda kurung siku [...] digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan dalam naskah asli yang ditulis orang lain.
    Contoh: Penggunaan bahasa dalam karya ilmiah harus sesuai [dengan] kaidah bahasa Indonesia.
    6. Kata berangan-angan mengandung imbuhan ber-, vokal a, diftong ng, dan an.

    BalasHapus
  18. Nama: Febriyanto Arif Nugroho
    NIM/Kelas: A310190007/A

    1. Carilah pasangan minimal yang dapat digunakan untuk menentukan fonem konsonan nasal!
    • Kata : ramai - santai
    Fonem: /r/, /s/
    • Kalah dan Galah
    Fonem: à /k/ dan /g/

    2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
    - Bunyi bahasa mempunyai kecenderungan untuk dipengaruhi oleh lingkungannya. Contoh premis ini. Struktur fonemis bahasa Indonesia /mp/, /nt/, /nc/, /mb/, dan /np/. Ada asimilasi yang terjadi pada strutur fonemis dalam bahasa.
    - Fonem bahasa dilakukan dengan melalui prosedur kerja sehingga dapat dipertanggungjawabkan hasil temuan. Artinya, peneliti bahasa yang lain bisa membuktikan kebenaran dari temuan dan langkah yang telah dilaksanakan.

    3. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa dengan fonem bahasa?
    Cara mnegetahui bunyi Bahasa dengan fonem Bahasa caranya adalah menggunakan prosedur kerja hipotesis. Hipotesis Kerja dalam Menentukan Fonem Bahasa. Bunyi-bunyi bahasa yang secara fonetis mirip, harus digolongkan ke dalam kelas-kelas bunyi atau fonem-fonem yang berbeda. Apabila terdapat pertentangan di dalam lingkungan yang sama atau yang mirip. Maka hipotesis kerja ini diterapkan dengan mencari pasangan minimal.

    4. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna?
    Fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna, karena setiap kata atau kalimat yang diucapkan manusia itu berupa runtutan bunyi bahasa. Pengubahan suatu bunyi dalam deretan itu dapat mengakibatkan perubahan makna. Perubahan makna yang dimaksud bisa berganti makna atau kehilangan makna.
    Untuk mengetahui satuan bunyi yang berfungsi sebagai pembeda makna adalah dengan melakukan pembuktian secara empiris dengan membandingkan bentuk-bentuk linguistik bahasa yang diteliti. setiap kata atau kalimat yang diucapkan manusia itu berupa runtutan bunyi bahasa. Pengubahan suatu bunyi dalam deretan itu dapat mengakibatkan perubahan makna. Perubahan makna yang dimaksud bisa berganti makna atau kehilangan makna. Untuk mengetahui satuan bunyi yang berfungsi sebagai pembeda makna adalah dengan melakukan pembuktian secara empiris dengan membandingkan bentuk-bentuk linguistik bahasa yang diteliti. Fonem tidak dapat berdiri sendiri karena belum mengandung arti atau makna.



    5. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa!
    Tanda [..] merupakan tanda kurung siku yang menyatakan unsur fonetis.
    Tanda /../ merupakan tanda kurung miring yang menyatakan unsur fonemis.

    6. Kata berangan-angan mengandung jenis fonem apa sajakah?
    Kata berangan-angan merupakan sebuah kata yang mengandung fonem segmental dan suprasegmental. Pertama, mengandung fonem segmental karena kata berangan-angan dapat dibagi menjadi lima suku kata jika diucapkan = [ber-a-ngan-a-ngan]. Kedua, mengandung fonem suprasegmental terjadi karena kata tersebut dapat diucapkan dengan berbagai macam ciri pengucapan. Kata berangan-angan masuk kedalam fonem nasalisasi.

    BalasHapus
  19. Nama : Amim Muslim
    NIM : A310190014
    Kelas : A

    Jawaban Soal Latihan

    1. Dara dan tara à /d/ dan /t/, kalah dan galah à /k/ dan /g/
    2. Cara membedakan yaitu :
     Bunyi bahasa mempunyai kecenderungan dipengaruhi oleh lingkungannya. Contoh premis ini.
    Struktur fonemis bahasa Indonesia /mp/, /nt/, /nc/, /mb/, dan /np/. Ada asimilasi yang terjadi pada strutur fonemis dalam bahasa.
    Cara menentukan fonem bahasa dilakukan dengan melalui prosedur kerja sehingga dapat dipertanggungjawabkan hasil temuan. Artinya, peneliti bahasa yang lain bisa membuktikan kebenaran dari temuan dan langkah yang telah dilaksanakan.
    3. Cara mengetahuinya :
    Hipotesis Kerja dalam Menentukan Fonem Bahasa.
    a. bunyi-bunyi bahasa yang secara fonetis mirip, harus digolongkan ke dalam kelas-kelas bunyi atau fonem-fonem yang berbeda. Apabila terdapat pertentangan di dalam lingkungan yang sama atau yang mirip. Hipotesis kerja ini diterapkan dengan mencari pasangan minimal. Contoh: acar dengan ajar; parang dengan barang; pasangan kata yang mirip.
    Misal: seni dengan senin dan batu dengan batuk.
    b. bunyi-bunyi yang secara fonetis mirip dan terdapat di dalam distribusi yang komplementer harus dimasukkan kelas-kelas bunyi yang sama (=fonem yang sama).
    4. Karena setiap kata atau kalimat yang diucapkan manusia itu berupa runtutan bunyi bahasa.
    5. . Tanda [..] tanda kurung siku yang menyatakan unsur fonetis ( Bunyi Bahasa )
    Tanda /../ tanda kurung miring yang menyatakan unsur fonemis ( Fonem )
    6. Fonem Nasalisasi

    BalasHapus
  20. Nama : Muhammad Iqbal
    NIM : A310190041
    Kelas : A(3)
    Mata Kuliah : Fonologi

    Jawaban Latihan :
    1. Pasangan minimal konsonan nasal
    [n] ngapa dengan [n] ngapak
    fonem bahasa : /n/ dan /n/
    menyayat dengan menyatat
    fonem bahasa : /y/ dan /t/

    2. Cara seorang mengetahi bahwa bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa adalah dengan kita harus mencari sebuah satuan bahasa, biasanya sebuah kata, yang mengandung bunyi tersebut, lalu membandingkannya dengan satuan bahasa yang lain yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama.
    Kalau ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem, karena dia bisa atau berfungsi membedakan makna kedua satuan bahasa itu. Misalnya, kata dalam bahasa indonesia laba dan raba. Kedua kata itu mirip benar. Masing-masing terdiri dari empat buah bunyi. Yang pertama mempunyai bunyi [l], [a], [b], dan [a]; dan yang kedua mempunyai bunyi [r], [a], [b], dan [a].

    3. Cara sorang mengetahui bunyi bahasa dengan fonem bahasa adalah dengan cara menggunakan prosedur kerja hipotesis dan premis, mengapa demikian ? karena hipotesis merupakan simpulan yang bersifat sementara dan harus dibuktikan kebenarannya.
    sedangkan premis merupakan pernyataan yang berhubungan dengan suatu hal dan dijadikan sebagai landasan kerja.

    4. Karena, fonem berfungsi sebagai pembeda makna,
    merupakan konsep abstrak karena kehadiran fonem dalam ujaran diwakili oleh alofon yang sifatnya nyata, dapat didengar dan diamati secara empiris. Selain itu alofon-alofon dari sebuah fonem mempunyai kemiripan fonetis atau kemiripan bunyi.

    5.
    [...] tanda ini adalah tanda kurung siku, dan fungsi tanda ini adalah untuk menyatakan unsur-unsur fonetik
    /.../ tanda ini adalah tanda kurung miring, dan fungsi tanda ini adalah untuk menyatakan unsur-unsur fonemik
    dengan demikian penulis atau pembaca dapat dengan mudah menemukan kata-kata atau bunyi bahasa yanng terdapat unsur fonetik atau fonemik.

    6. Kata berangan-angan mengandung jenis fonem segmental dan fonem supra segemental, mengapa dmeikian ? karena dalam kata berangan-angan bisa digolongkan kedalam fonem segmental karena, kata ini dapat dibagi menjadi lima suku kata [ber-a-ngan-a-ngan] selain itu juga kata ini dapat dipisah-pisahkan.
    dan kata ini dapat digolongkan kedalam fonem suprasegemental karena, kata tersebut dapat dilafalkan dengan berbagai macam ciri pelafalan, seperti tekanan suara, panjang-pendek, dan getaran suara.


    Terimakasih.

    BalasHapus
  21. Nama: Ade erna diyah ayu pitaloka
    Nim: A310190036
    Latihan

    1. Carilah pasangan minimal yang dapat digunakan untuk menentukan fonem konsonan nasal!
    Jawab: darah – motor /d/ dan /m/
    makan – marah /n/ dan /h/

    2. Bagaimana cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
    Jawab: Fonem yakni buknyi bahasa yang dapat berfungsi membedakan makna kata. Kalau dalam fonetik misalnya kita meneliti bunyi-bunyi/a/ yang terdapat pada kata-kata ini, intan dan pahit. Maka dalam fonemik kita membutikan apakah berbeda bunyi itu mempunyai fungsi makna pembeda/ tidak jika bunyi itu membedakan makna, maka bunyi tersebut disebut fonem.

    3. Bagaimana cara seseorang mengetahui bunyi bahasa dengan fonem bahasa?
    Jawab: Dengan cara mencari sebuah satuan bahasa biasanya sebuah kata yang mengandung bunyi tersebut. Lalu membandingkan dengan satuan bahasa yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama. Kalau ternyata keduanya satuan bahasa itu berbeda makna, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem karena dia bisa berfungsi membedakan makna kedua satuan bahasa tersebut.

    4. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna?
    Jawab: Karena dasar bukti identitas sebuah fonem adalah apa yang disebut fungsi pembeda makna yang tekandung dalam suatu bunyi bahasa.

    5. Jelaskan tanda […] dan /…/ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa!
    Jawab: Tanda […] merupakan tanda yang digunakan untuk menyatakan unsur fonetik atau bunyi bahasa. Sedangkan, tanda /.../ merupakan tanda yang digunakan untuk menyatakan unsur fonem atau fonemis.

    6. Kata berangan-angan mengandung jenis fonem apa sajakah?
    Jawab: Mengandung fonem segmental dan fonem suprasegmental

    BalasHapus
  22. Nama:Ihsan Nugroho
    NIM:A310190004

    1. Carilah pasangan minimal yang dapat digunakan untuk menentukan fonem konsonan nasal!
    Jawab: darah – motor /d/ dan /m/
    makan – marah /n/ dan /h/
    2. Cara seorang mengetahi bahwa bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa adalah dengan kita harus mencari sebuah satuan bahasa, biasanya sebuah kata, yang mengandung bunyi tersebut, lalu membandingkannya dengan satuan bahasa yang lain yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama.
    Kalau ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem, karena dia bisa atau berfungsi membedakan makna kedua satuan bahasa itu. Misalnya, kata dalam bahasa indonesia laba dan raba. Kedua kata itu mirip benar. Masing-masing terdiri dari empat buah bunyi. Yang pertama mempunyai bunyi [l], [a], [b], dan [a]; dan yang kedua mempunyai bunyi [r], [a], [b], dan [a].
    3. Cara mengetahuinya :
    Hipotesis Kerja dalam Menentukan Fonem Bahasa.
    a. bunyi-bunyi bahasa yang secara fonetis mirip, harus digolongkan ke dalam kelas-kelas bunyi atau fonem-fonem yang berbeda. Apabila terdapat pertentangan di dalam lingkungan yang sama atau yang mirip. Hipotesis kerja ini diterapkan dengan mencari pasangan minimal. Contoh: acar dengan ajar; parang dengan barang; pasangan kata yang mirip.
    Misal: seni dengan senin dan batu dengan batuk.
    b. bunyi-bunyi yang secara fonetis mirip dan terdapat di dalam distribusi yang komplementer harus dimasukkan kelas-kelas bunyi yang sama (=fonem yang sama).

    4. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna?
    Fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna, karena setiap kata atau kalimat yang diucapkan manusia itu berupa runtutan bunyi bahasa. Pengubahan suatu bunyi dalam deretan itu dapat mengakibatkan perubahan makna. Perubahan makna yang dimaksud bisa berganti makna atau kehilangan makna.
    Untuk mengetahui satuan bunyi yang berfungsi sebagai pembeda makna adalah dengan melakukan pembuktian secara empiris dengan membandingkan bentuk-bentuk linguistik bahasa yang diteliti. setiap kata atau kalimat yang diucapkan manusia itu berupa runtutan bunyi bahasa. Pengubahan suatu bunyi dalam deretan itu dapat mengakibatkan perubahan makna. Perubahan makna yang dimaksud bisa berganti makna atau kehilangan makna. Untuk mengetahui satuan bunyi yang berfungsi sebagai pembeda makna adalah dengan melakukan pembuktian secara empiris dengan membandingkan bentuk-bentuk linguistik bahasa yang diteliti. Fonem tidak dapat berdiri sendiri karena belum mengandung arti atau makna.
    6. Kata berangan-angan mengandung jenis fonem apa sajakah?
    Kata berangan-angan merupakan sebuah kata yang mengandung fonem segmental dan suprasegmental. Pertama, mengandung fonem segmental karena kata berangan-angan dapat dibagi menjadi lima suku kata jika diucapkan = [ber-a-ngan-a-ngan]. Kedua, mengandung fonem suprasegmental terjadi karena kata tersebut dapat diucapkan dengan berbagai macam ciri pengucapan. Kata berangan-angan masuk kedalam fonem nasalisasi.
    6. Kata berangan-angan mengandung imbuhan ber-, vokal a, diftong ng, dan an.





    BalasHapus
  23. Nama: Dhimass Arsyad Arrajiv
    NIM: A310190009
    Kelas: 3A

    1. Carilah pasangan minimal yang dapat digunakan untuk menentukan fonem konsonan nasal!
    Jawab:
    -Kata: madu-dadu
    Fonem: /m/;/d/
    -kata: ngeri-nyeri
    Fonem: /ŋ/;/ñ/

    2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
    Jawab:
    Dengan cara kita harus mencari sebuah satuan bahasa, biasanya sebuah kata, yang mengandung bunyi tersebut, lalu membandingkannya dengan satuan bahasa yang lain yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama. Kalau ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem, karena dia bisa atau berfungsi membedakan makna kedua satuan bahasa itu.

    3. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa dengan fonem bahasa?
    Jawab:
    Cara mengetahui bunyi Bahasa dengan fonem Bahasa adalah dengan cara meneliti ,membandingkan dan hipotesis kerja kata tersebut, dengan Hipotesis Kerja dalam Menentukan Fonem Bahasa. a. bunyi-bunyi bahasa yang secara fonetis mirip, harus digolongkan ke dalam kelas-kelas bunyi atau fonem-fonem yang berbeda. Apabila terdapat pertentangan di dalam lingkungan yang sama atau yang mirip. Hipotesis kerja ini diterapkan dengan mencari pasangan minimal. Contoh: acar dengan ajar; parang dengan barang; pasangan kata yang mirip. Dengan begitulah dapat ditentukan apakah itu fonem Bahasa atau unyi Bahasa.

    4. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna?
    Jawab:
    Karena, setiap kata atau kalimat yang diucapkan manusia itu berupa runtutan bunyi bahasa. Pengubahan suatu bunyi dalam deretan itu dapat mengakibatkan perubahan makna. Perubahan makna yang dimaksud bisa berganti makna atau kehilangan makna. Untuk mengetahui satuan bunyi yang berfungsi sebagai pembeda makna adalah dengan melakukan pembuktian secara empiris dengan membandingkan bentuk-bentuk linguistik bahasa yang diteliti. Fonem tidak dapat berdiri sendiri karena belum mengandung arti atau makna.

    5. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa!
    Jawab:
    Tanda [...] adalah lambing bunyi yang ditaruh dalam tanda kurung siku. Misalnya [a] , yang digunakan mentranskripsikan semua bunyi baik yang membedakan arti maupun yang tidak. Tanda ini disebut transkripsi fonemis
    Tanda /.../ adalah Lambang fonem ditaruh diantara dua garis miring. Misalnya, /b/ , tanda ini hanya mentranskripsikan khusus bunyi-bunyi yang mendukung arti saja yang disebut transkripsi fonemis

    6. Kata berangan-angan mengandung jenis fonem apa sajakah?
    Jawab:
    Kata "berangan-angan" mengandung jenis fonem segmental dan fonem suprasegmental. Mengandung fonem segmental, karena dapat disegmentasikan atau dipisah-pisahkan. Mengandung fonem suprasegmental, karena tekstualnya sudah tercampur dengan situasi/kondisi penutur bahasa yang diketahui melalui ciri-ciri prosodi dan ada sesuatu yang menyertai fonem tersebut yang itu bisa berupa tekanan suara (intonation), panjang-pendek (pitch), dan getaran suara yang menunjukkan emosi tertentu.

    BalasHapus

  24. Nama : Devian Aghna PA
    Nim : A310190008
    Kelas : 3A

    1.Carilah pasangan minimal yang dapat digunakan untuk menentukan fonem konsonan nasal!
    Jawab:
    -Kata : tangan-pangan
    Fonem : / t / dan /p/
    Kata : luka-lusa
    Fonem : /k/ dan /s/
    - Kata : sembah-sembab
    Fonem : /h/ dan /b/
    - Kata : demi-semi
    Fonem : /d/ dan /s/

    2. Bagaimana cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
    Jawab:
    - Fonem bahasa dilakukan dengan melalui prosedur kerja sehingga dapat dipertanggungjawabkan hasil temuan. Artinya, peneliti bahasa yang lain bisa membuktikan kebenaran dari temuan dan langkah yang telah dilaksanakan.
    - Cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa yaitu dengan melakukan identifikasi. Dalam hal ini kita harus mengetahui sebuah bunyi sebagai fonem atau bukan, kita harus mencari sebuah satuan bahasa, biasanya sebuah kata, yang mengandung bunyi tertentu, lalu menbandingkan dengan satuan bahasa yang lain yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama.

    3. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa dengan fonem bahasa?
    Jawab:
    Menggunakan Hipotesis Kerja dalam Menentukan Fonem Bahasa.
    a. bunyi-bunyi bahasa yang secara fonetis mirip, harus digolongkan ke dalam kelas-kelas bunyi atau fonem-fonem yang berbeda. Apabila terdapat pertentangan di dalam lingkungan yang sama atau yang mirip. Hipotesis kerja ini diterapkan dengan mencari pasangan minimal pasangan kata yang mirip
    b. bunyi-bunyi yang secara fonetis mirip dan terdapat di dalam distribusi yang komplementer harus dimasukkan kelas-kelas bunyi yang sama atau fonem yang sama.

    4. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna?
    Jawab:
    Karena setiap kata atau kalimat yang diucapkan manusia itu berupa runtutan bunyi bahasa. Pengubahan suatu bunyi dalam deretan itu dapat mengakibatkan perubahan makna. Perubahan makna yang dimaksud bisa berganti makna atau kehilangan makna.
    Untuk mengetahui satuan bunyi yang berfungsi sebagai pembeda makna adalah dengan melakukan pembuktian secara empiris dengan membandingkan bentuk-bentuk linguistik bahasa yang diteliti.

    5. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa!
    Jawab:
    Tanda [..] merupakan tanda kurung siku yang menyatakan unsur fonetis.
    Tanda /../ merupakan tanda kurung miring yang menyatakan unsur fonemis

    6. Kata berangan-angan mengandung jenis fonem apa sajakah?
    Jawab:
    Kata berangan-angan mengandung fonem segmental dan suprasegmental. Mengandung fonem segmental karena kata tersebut dapat dibagi menjadi lima suku kata [ber-a-ngan-a-ngan]. Sedangkan fonem suprasegmental terjadi karena kata tersebut dapat diucapkan penutur dengan berbagai macam ciri pengicapan. Kata berangan-angan masuk kedalam fonem nasilisasi.

    BalasHapus
  25. Nama : Rezyta Ariraga Ayu Prasetya
    NIM : A310190044
    Kelas : 3A

    1. Carilah pasangan minimal yang dapat digunakan untuk menentukan fonem konsonan nasal!
    - rantai-santai
    Fonem : /r/, /s/
    - atas-atap
    Fonem /s/, /p/

    2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
    Cara membedakanya antara lain:
    - fonem bahasa dilakukan dengan melalui prosedur kerja sehingga dapat dipertanggungjawabkan hasil temuan dengan Premis dan hipotesis. Artinya, peneliti bahasa yang lain bisa membuktikan kebenaran dari temuan dan langkah yang telah dilaksanakan.
    - bunyi bahasa mempunyai kecenderungan untuk dipengaruhi oleh lingkungannya. Contoh premis ini. Struktur fonemis bahasa Indonesia /mp/, /nt/, /nc/, /mb/, dan /np/. Ada asimilasi yang terjadi pada strutur fonemis dalam bahasa. Kesemitrisan bunyi mendominasi konstruksi tersebut.

    3. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa dengan fonem bahasa?
    Cara mengetahuinya :
    Hipotesis Kerja dalam Menentukan Fonem Bahasa.
    - bunyi-bunyi bahasa yang secara fonetis mirip, harus digolongkan ke dalam kelas-kelas bunyi atau fonem-fonem yang berbeda. Apabila terdapat pertentangan di dalam lingkungan yang sama atau yang mirip. Hipotesis kerja ini diterapkan dengan mencari pasangan minimal.
    Contoh: acar dengan ajar; parang dengan barang; pasangan kata yang mirip.
    Misal: seni dengan senin dan batu dengan batuk.
    - bunyi-bunyi yang secara fonetis mirip dan terdapat di dalam distribusi yang komplementer harus dimasukkan kelas-kelas bunyi yang sama (=fonem yang sama).

    4. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna?
    Karena fonem merupakan abstraksi atau gambaran dari satu atau sejumlah fon, entah berupa huruf vokal atau huruf hidup maupun huruf konsonan atau huruf mati.

    5. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa!
    Tanda [..] merupakan tanda kurung siku yang digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan dalam naskah asli yang ditulis orang lain.
    Tanda /../ merupakan tanda kurung miring yang dipakai untuk mengapit keterangan ataupun penjelasan.

    6. Kata berangan-angan mengandung jenis fonem apa sajakah?
    Kata "berangan-angan" mengandung jenis fonem segmental dan fonem suprasegmental.
    Mengandung fonem segmental, karena dapat disegmentasikan atau dipisah-pisahkan.
    Mengandung fonem suprasegmental, karena tekstualnya sudah tercampur dengan situasi/kondisi penutur bahasa yang diketahui melalui ciri-ciri prosodi.

    BalasHapus
  26. Nama : Verli Putri Puspitasari
    NIM : A310190019

    1. Misal pada fonem
    /ɲ/ dan /ŋ/
    Nyapa dan ngapa
    fonem /n/ dan /m/
    dalan dan dalam

    2. Untuk mengetahui sebuah bunyi sebagai fonem bahasa atau bunyi bahasa, kita harus mencari sebuah satuan bahasa, biasanya sebuah kata, yang mengandung bunyi tersebut, lalu membandingkannya dengan satuan bahasa yang lain yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama. Kalau ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem, karena dia bisa atau berfungsi membedakan makna kedua satuan bahasa itu.

    3. Cara seseorang mengetahui bunyi bahasa dengan fonem bahasa adalah dengan Hipotesis Kerja dalam Menentukan Fonem Bahasa. a. bunyi-bunyi bahasa yang secara fonetis mirip, harus digolongkan ke dalam kelas-kelas bunyi atau fonem-fonem yang berbeda. Apabila terdapat pertentangan di dalam lingkungan yang sama atau yang mirip. Hipotesis kerja ini diterapkan dengan mencari pasangan minimal. Contoh: acar dengan ajar; parang dengan barang; pasangan kata yang mirip.

    4. Fonem sebagai pembeda makna karena Fonem tidak dapat berdiri sendiri
    karena belum mengandung arti. menurut
    Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) tertulis bahwa yang dimaksud fonem:
    satuan bunyi terkecil yang mampu menunjukkan kontras makna, misalnya /b/
    dan /p/ adalah dua fonem yang berbeda karena bara dan para beda maknanya.
    Terjadinya perbedaan makna hanya karena pemakaian fonem /b/ dan /p/ pada
    kata tersebut. Contoh lain: mari, lari, dari, tari, sari jika satu unsur diganti
    dengan unsur lain, maka akan membawa akibat yang besar yakni perubahan arti.
    Hal ini dapat pula terjadi jika diucapkan dengan salah, maka akan
    mengakibatkan perubahan arti juga.

    5. Tanda Kurung Siku ([…])
    Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain.
    Tanda /../ merupakan tanda kurung miring yang dipakai untuk mengapit keterangan ataupun penjelasan.

    6. Kata berangan-angan mempunyai fonem seg mental dan supra seg mental. Mempunyai fonem segmental karena fonem tersebut yang bisa dibagi.
    Dan mempunyai fonem suprasegmental karena ada sesuatu yang menyertai fonem tersebut yang itu bisa berupa tekanan suara (intonation), panjang-pendek (pitch), dan getaran suara yang menunjukkan emosi tertentu.

    BalasHapus
  27. Nama : Oktaviandra Osa Madani
    Nim : A310190010

    1. Carilah pasangan minimal yang dapat digunakan untuk menentukan fonem konsonan nasal!

    Kata : tangan-pangan
    Fonem : /t/ dan /p/
    Kata : sayang-bayang
    fonem : /s/ dan /b/

    2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?

    Bunyi bahasa : cenderung dipengaruhi oleh lingkungan, ada asimilasi dalam struktur fonemis
    bahasa.
    Fonem bahasa : mempertanggungjawabkan hasil temuan dengan premis dan hipotesis lalu
    membuktikan kebenaran dari temuan.

    3. Bagaimana cara seseorang mengetahui bunyi bahasa dengan fonem bahasa?
    Menggunakan prosedur hipotesis.
    a. Bunyi-bunyi bahasa yang secara fonetis mirip, harus digolongkan ke dalam kelas-kelas bunyi atau fonem-fonem yang berbeda. Apabila terdapat pertentangan didalam lingkungan yang sama atau yang mirip, hipotesis kerja ini diterapkan dengan mencari pasangan minimal pasangan kata yang mirip.
    b. Bunyi-bunyi yang secara fonetis mirip dan terdapat didalm distribusi yang komplementer harus dimaksukkan kelas-kelas bunyi yang sama(fonem yang sama).

    4. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna?
    Setiap kata atau kalimat yang diucapkan manusia itu berupa runtutan bunyi bahasa. Pengubahan suatu bunyi dalam deretan itu dapat mengakibatkan perubahan makna. Perubahan makna yang dimaksud bisa berganti makna atau kehilangan makna. Untuk mengetahui satuan bunyi yang berfungsi sebagai pembeda makna dalaha dengan melakukan pembuktian secara empiris dengan membandingkan bentuk-bentuk linguistic bahasa yang diteliti. Karena fonem tidak dapat berdiri sendiri sebab belum mengandung arti atau makna.

    5. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa!
    [..] adalah tanda kurung siku. tanda yang digunakan untuk menyatakan unsur fonetik atau bunyi bahasa.
    /../ kurunga miring adalah tanda yang digunakan untuk menyatakan unsur fonem atau fonemis.

    6. Kata berangan-angan mengandung jenis fonem apa sajakah?
    fonem segmental dan fonem suprasegmental.



    BalasHapus
  28. Nama : Dian Rahmawati
    NIM : A310190027

    1. Misal pada fonem
    /ɲ/ dan /ŋ/
    Nyapa dan ngapa
    fonem /n/ dan /m/
    dalan dan dalam

    2. Untuk mengetahui sebuah bunyi sebagai fonem bahasa atau bunyi bahasa, kita harus mencari sebuah satuan bahasa, biasanya sebuah kata, yang mengandung bunyi tersebut, lalu membandingkannya dengan satuan bahasa yang lain yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama. Kalau ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem, karena dia bisa atau berfungsi membedakan makna kedua satuan bahasa itu.

    3. Cara seseorang mengetahui bunyi bahasa dengan fonem bahasa adalah dengan Hipotesis Kerja dalam Menentukan Fonem Bahasa. a. bunyi-bunyi bahasa yang secara fonetis mirip, harus digolongkan ke dalam kelas-kelas bunyi atau fonem-fonem yang berbeda. Apabila terdapat pertentangan di dalam lingkungan yang sama atau yang mirip. Hipotesis kerja ini diterapkan dengan mencari pasangan minimal. Contoh: acar dengan ajar; parang dengan barang; pasangan kata yang mirip.

    4. Fonem sebagai pembeda makna karena Fonem tidak dapat berdiri sendiri
    karena belum mengandung arti. menurut
    Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) tertulis bahwa yang dimaksud fonem:
    satuan bunyi terkecil yang mampu menunjukkan kontras makna, misalnya /b/
    dan /p/ adalah dua fonem yang berbeda karena bara dan para beda maknanya.
    Terjadinya perbedaan makna hanya karena pemakaian fonem /b/ dan /p/ pada
    kata tersebut. Contoh lain: mari, lari, dari, tari, sari jika satu unsur diganti
    dengan unsur lain, maka akan membawa akibat yang besar yakni perubahan arti.
    Hal ini dapat pula terjadi jika diucapkan dengan salah, maka akan
    mengakibatkan perubahan arti juga.

    5. Tanda Kurung Siku ([…])
    Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain.
    Tanda /../ merupakan tanda kurung miring yang dipakai untuk mengapit keterangan ataupun penjelasan.

    6. Kata berangan-angan mempunyai fonem seg mental dan supra seg mental. Mempunyai fonem segmental karena fonem tersebut yang bisa dibagi.
    Dan mempunyai fonem suprasegmental karena ada sesuatu yang menyertai fonem tersebut yang itu bisa berupa tekanan suara (intonation), panjang-pendek (pitch), dan getaran suara yang menunjukkan emosi tertentu.

    BalasHapus
  29. Nama : Fariska Indah N.S
    Nim : A310190029
    Kelas : 3A
    1. Carilah pasangan minimal yang dapat digunakan untuk menentukan fonem konsonan nasal!
    - Kata : luka-lupa
    Fonem : /k/;/p/
    - Kata : baku-saku
    Fonem : /b/;/k/
    - Kata : sembah-sembab
    Fonem : /h/;/b/
    - Kata : buka-suka
    Fonem : /b/;/s/
    - Kata : sayang-bayang
    Fonem : /s/;/b/

    2. Cara mengetahui bunyi bahasa dengan fonem bahasa:
    - Bunyi bahasa mempunyai kecenderungan untuk dipengaruhi oleh lingkungannya. Contoh premis ini. Struktur fonemis bahasa Indonesia /mp/, /nt/, /nc/, /mb/, dan /np/. Ada asimilasi yang terjadi pada strutur fonemis dalam bahasa.
    - Fonem bahasa dilakukan dengan melalui prosedur kerja sehingga dapat dipertanggungjawabkan hasil temuan. Artinya, peneliti bahasa yang lain bisa membuktikan kebenaran dari temuan dan langkah yang telah dilaksanakan.

    3. Cara seseorang mengetahui bunyi bahasa dengan fonem bahasa adalah dengan cara menggunakan prosedur kerja hipotesis. Hipotesis Kerja dalam Menentukan Fonem Bahasa, bunyi-bunyi bahasa yang secara fonetis mirip, harus digolongkan ke dalam kelas-kelas bunyi atau fonem-fonem yang berbeda. Apabila terdapat pertentangan di dalam lingkungan yang sama atau yang mirip. Hipotesis kerja ini diterapkan dengan mencari pasangan minimal.

    4. Fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna, karena setiap kata atau kalimat yang diucapkan manusia itu berupa runtutan bunyi bahasa. Pengubahan suatu bunyi dalam deretan itu dapat mengakibatkan perubahan makna. Perubahan makna yang dimaksud bisa berganti makna atau kehilangan makna.
    Untuk mengetahui satuan bunyi yang berfungsi sebagai pembeda makna adalah dengan melakukan pembuktian secara empiris dengan membandingkan bentuk-bentuk linguistik bahasa yang diteliti.

    5. Tanda [..] merupakan tanda kurung siku yang menyatakan unsur fonetis. Tanda /../ merupakan tanda kurung miring yang menyatakan unsur fonemis.

    6. Kata berangan-angan mengandung jenis fonem Nasalisasi.

    BalasHapus
  30. Nama : rizka ayu kirnawati
    NIM : A310190024
    Kelas : 3a

    1. Carilah pasangan minimal yang dapat digunakan untuk menentukan fonem konsonan nasal!
    a) Kata: makan-makam
    Fonem: /n/;/m/
    b) Kata: dan-dam
    Fonem: /n/;/m/
    c) Kata: nasal-masal
    Fonem: /n/;/m/
    d) Kata: bunyi-bumi
    Fonem: /ñ/;/m/
    e) Kata: sunyi-sumi
    Fonem: /ñ/;/m/

    2. Cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa adalah dengan meneliti atau membandingkan satu kata dengan kata lain yang memiliki makna berbeda. Cara membedakannya meliputi:
    - Bunyi bahasa mempunyai kecenderungan untuk dipengaruhi oleh lingkungannya. Ada asimilasi yang terjadi pada struktur fonemis dalam bahasa. Kesemitrisan bunyi mendominasi konstruksi tersebut.
    - Fonem bahasa dilakukan dengan prosedur kerja sehingga dapat dipertanggungjawabkan hasil temuan dengan premis dan hipotesis. Artinya, peneliti bahasa yang lain bisa membuktikan kebenaran dari temuan dan langkah yang telah dilaksanakan.

    3. Cara seseorang mengetahui bunyi bahasa dengan fonem bahasa adalah dengan menggunakan prosedur kerja hipotesis. Hipotesis kerja dalam menentukan fonem bahasa, bunyi-bunyi bahasa yang secara fonetis mirip harus digolongkan ke dalam kelas-kelas bunyi atau fonem-fonem yang berbeda. Apabila terdapat pertentangan di dalam lingkungan yang sama atau yang mirip. Hipotesis kerja ini diterapkan dengan mencari pasangan minimal.

    4. Fonem bahasa dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna karena setiap kata atau kalimat yang diucapkan manusia itu berupa runtutan bunyi bahasa. Pengubahan suatu bunyi dalam deretan itu dapat mengakibatkan perubahan makna. Perubahan makna yang dimaksud bisa berganti makna atau kehilangan makna. Untuk mengetahui sataun bunyi yang berfungsi sebagai pembeda makna adalah dengan melakukan pembuktian secara empiris dengan membandingkan bentuk-bentuk linguistic bahasa yang diteliti.

    5. Penjelasan tanda […] dan /…/ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa. Penggunaan tanda […] atau kurung siku digunakan untuk menuliskan bunyi bahasa yang menyatakan unsur fonetis. Penggunaan tanda /…/ atau kurung miring digunakan untuk menuliskan fonem yang menyatakan unsur fonemis.

    6. Kata "berangan-angan" mengandung fonem segmental, fonem nasalisasi dan fonem alofon.

    BalasHapus
  31. Nama : Meylana Salsabillah Atarini
    NIM : A310190042
    Kelas : 3A PBSI
    Matkul : Fonologi

    1. me/m/asak menjadi memasak.
    2. Untuk dapat menentukan sebuah bunyi termasuk fonem atau bukan, proses pengkajian harus mencari sebuah kata yang mengandung bunyi tersebut, lalu membandingkannya dengan kata lain yang mirip. Jika proses pengkajian tersebut menemukan perbedaan makna maka bunyi tersebut merupakan sebuah fonem. Dasar bukti identitas sebuah fonem adalah apa yang disebut fungsi pembeda makna yang terkandung dalam satuan bunyi bahasa. Semisal pembedaan fonem dalam bahasa indonesia yang terdapat kata lupa dan rupa. /I/ dan /r/ dalam bahasa indonesia merupakan fonem yang berbeda identitas untuk membedakan makna dari kata lupa dan kata rupa.
    3. Bunyi bahasa atau fon adalah satuan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap. Dalam Fonologi bunyi bahasa diamati sebagai fonem. Secara umum bunyi-bunyi diklasifikasikan atas : vokal, konsonan, dan semi-vokal. Fonem adalah satuan bunyi bahasa terkecil yang dapat membedakan arti.
    4. Fonem adalah bunyi bahasa yang dapat atau berfungsi membedakan makna. Fonem merupakan abstraksi atau gambaran dari satu aatau sejumlah fon, entah itu berupa huruf vokal atau huruf hidup maupun huruf konsonan atau huruf mati.
    5. Tanda kurung (...) dipakai untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
    Contoh : Saya mempunyai Kartu Tanda Penduduk (KTP).
    Tanda kurung siku [...] digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan dalam naskah asli yang ditulis orang lain. Contoh : Dalam penggunaan bahasa saat proposal harus sesuai [dengan] kaidah bahasa indonesia.
    6. Kata berangan-angan mengandung imbuhan ber-, vokal a, diftong ng, dan an.

    BalasHapus
  32. Nama : Irsha Oktavimadani Putri
    Nim : A310190017
    1. Carilah pasangan minimal yang dapat digunakan untuk menentukan fonem konsonan nasal!
    Kata : buku-suku
    Fonem : /b/, /s/

    Kata : lahar-lapar
    Fonem : /h/, /p/

    Kata : lupa-lusa
    Fonem : /p/, /s/

    Kata : luka-lupa
    Fonem : /k/, /p/

    2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa dengan fonem bahasa?

    Cara membedakanya antara lain:
    -Fonem bahasa dilakukan dengan melalui prosedur kerja sehingga dapat dipertanggungjawabkan hasil temuan dengan Premis dan hipotesis. Artinya, peneliti bahasa yang lain bisa membuktikan kebenaran dari temuan dan langkah yang telah dilaksanakan.

    -Bunyi bahasa mempunyai kecenderungan untuk dipengaruhi oleh lingkungannya. Contoh premis ini. Struktur fonemis bahasa Indonesia /mp/, /nt/, /nc/, /mb/, dan /np/. Ada asimilasi yang terjadi pada strutur fonemis dalam bahasa. Kesemitrisan bunyi mendominasi konstruksi tersebut.

    3. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa dengan fonem bahasa?

    Menggunakan prosedur kerja hipotesis.
    Menentukan Fonem Bahasa, bunyi-bunyi bahasa yang secara fonetis mirip, harus digolongkan ke dalam kelas-kelas bunyi atau fonem-fonem yang berbeda. Apabila terdapat pertentangan di dalam lingkungan yang sama atau yang mirip. Hipotesis kerja ini diterapkan dengan mencari pasangan minimal.

    4. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna?

    Karena setiap kata atau kalimat yang diucapkan manusia itu berupa runtutan bunyi bahasa. Pengubahan suatu bunyi dalam deretan itu dapat mengakibatkan perubahan makna. Perubahan makna yang dimaksud bisa berganti makna atau kehilangan makna.
    Untuk mengetahui satuan bunyi yang berfungsi sebagai pembeda makna adalah dengan melakukan pembuktian secara empiris dengan membandingkan bentuk-bentuk linguistik bahasa yang diteliti.

    5. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa!

    Tanda [..] merupakan tanda kurung siku yang menyatakan unsur fonetis
    Tanda /../ merupakan tanda kurung miring yang menyatakan unsur fonemis

    6. Kata berangan-angan mengandung jenis fonem apa sajakah?

    Fonem Nasalisasi

    BalasHapus
  33. Nama : Fairly Fabiola H.F
    NIM : A310190028
    Kelas : A

    1. Carilah pasangan minimal yang dapat digunakan untuk menentukan fonem konsonan nasal!
    a. Kata: Iba-Ibu
    Fonem : /a/ dan /u/.
    b. Kata: jamur-janur
    Fonem: /m/ dan /n/.
    c. Kata: lahar-lapar
    Fonem: /h/ dan /p/.
    d. Kata : Batu-satu
    Fonem : /b/ dan /s/.

    2. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa?
    Cara seseorang mengetahui bunyi bahasa berbeda dengan fonem bahasa yaitu dengan
    melakukan identifikasi. Dalam hal ini kita harus mengetahui sebuah bunyi sebagai fonem
    atau bukan, kita harus mencari sebuah satuan bahasa, biasanya sebuah kata, yang
    mengandung bunyi tertentu, lalu menbandingkan dengan satuan bahasa yang lain yang
    mirip dengan satuan bahasa yang pertama. Bunyi bahasa dan fonem bahasa masing
    masing ditulis dengan tanda yang berbeda beda,yaitu bunyi bahasa [a] dan fonem bahasa
    /a/.

    3. Bagaimanakah cara seseorang mengetahui bunyi bahasa dengan fonem bahasa?
    Cara seseorang untuk mengetahui sebuah bunyi sebagai fonem atau bukan, kita harus
    mencari sebuah satuan bahasa, biasanya sebuah kata, yang mengandung bunyi tertentu,
    lalu membandingkan dengan satuan bahasa yang lain yang mirip dengan satuan bahasa
    yang pertama. Kalau ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti
    bunyi tersebut adalah sebuah fonem, karena dia bisa atau berfungsi membedakan makna
    kedua satuan bahasa itu. Selain itu, premis dan hipotesis kerja dalam menentukan fonem-
    fonem bahasa. Premis dijadikan sebuah dasar dalam menentukan fonem bahasa dan
    sistem fonem. Sedangkan hipotesis kerja dalam menentukan fonem bahasa yaitu bunyi-
    bunyi bahasa yang secara fonetis mirip harus digolongkan ke dalam kelas-kelas bunyi
    atau fonem-fonem yang berbeda. Hipotesis ini bekerja dengan mencari pasangan serta
    bunyi-bunyi secara fonetis mirip dan terdapat di dalam distribusi yang berkomplementer
    harus dimasukkan kelas-kelas bunyi yang sama.

    4. Mengapa fonem dinyatakan memiliki fungsi sebagai pembeda makna?
    Karena, setiap kata atau kalimat yang diucapkan manusia itu berupa runtutan bunyi bahasa.
    Pengubahan suatu bunyi dalam deretan itu dapat mengakibatkan perubahan makna.
    Perubahan makna yang dimaksud bisa berganti makna atau kehilangan makna. Untuk
    mengetahui satuan bunyi yang berfungsi sebagai pembeda makna adalah dengan
    melakukan pembuktian secara empiris dengan membandingkan bentuk-bentuk linguistik
    bahasa yang diteliti. Fonem tidak dapat berdiri sendiri karena belum mengandung arti atau
    makna.

    5. Jelaskan tanda [...] dan /.../ yang digunakan dalam kajian ilmu bahasa!
    a. Tanda [...] merupakan tanda kurung siku yang menyatakan unsur fonetis.
    b. Tanda /.../ merupakan tanda kurung miring yang menyatakan unsur fonemis.

    6. Kata berangan-angan mengandung jenis fonem apa sajakah?
    Kata berangan-angan masuk kedalam fonem nasalisasi. Karena, kata berangan-angan
    mengandung fonem segmental dan suprasegmental. Mengandung fonem segmental,
    karena kata berangan-angan dapat dibagi menjadi lima suku kata jika diucapkan = [ber-a-
    ngan-a-ngan]. Sedangkan fonem suprasegmental terjadi karena kata tersebut dapat
    diucapkan dengan berbagai macam ciri pengucapan.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

FONOLOGI II A, B, DAN C

fonologi II A, B, DAN C.