PERTEMUAN KEDUA FONOLOGI SEMESTER III KELAS F 2020: KONSEP FONOLOGI


    

FONOLOGI: CABANG ILMU BAHASA  (LINGUISTIK)

 

Assalamualaikum wr. wb.

Marilah mengucapkan basmalah bersama-sama. Bismillahirrahmanirahim. Saya ucapkan semoga tetap sehat dan semangat. Walaupun dalam suasana wabah Covid-19 kita tidak boleh mengalami kemunduran dalam segala hal.

Pelihara kesehatan dan peningkatan semangat belajar yang tinggi dapat membangun kekuatan diri dalam menghadapi situasi apa pun. Kesabaran diri merupakan kekuatan hebat yang bisa membawa diri menuju sukses.

Kesempatan ini saya gunakan untuk menyajikan mengenai.


2.1 PENGANTAR

2.2 KONSEP LINGUISTIK

2.3 FONOLOGI ITU CABANG LINGUISTIK

UMPAN BALIK

 

 

Pengantar

Belajar ilmu bahasa (linguistik) pasti bertemu dengan bagian fonologi. Fonologi sangat erat dengan fonetik. Fonologi –dalam perkuliahan ini dipadankan dengan fonemik. Sudah belajar bunyi bahasa dengan mempeerhatikan fungsi bunyi bahasa.

 

Konsep linguistik

            Deskripsi bahasa Indonesia bisa dilakukan pada setiap kurun waktu. Hasil yang didapatkan sebenarnya bermanfaat bagi pemahaman penutur bahasa Indonesia, bahwa bahasa Indonesia mengalami perubahan. Perubahan yang bernuansa perkembangan sehingga untuk selanjutnya kajian berguna bagi penyusunan sejarah perkembangan bahasa Indonesia. Namun, apakah sampai sejauh itu pemikiran para peneliti bahasa.

            Secara singkat bahwa ilmu bahasa (lingiistik) merupakan ilmu yang mengkaji bahasa secara ilmiah. Kajian terhadap bahasa memenuhi prinsip kerja ilmiah. Data yang dianalisis bersifat empiris, artinya ada dalam penggunaan bahasa sehari-hri. Data bukan bersifat spekulatif, bahkan bukan pula sesuatu yang ada dalam pikiran bahasawan. Bahasa dalam hal ini sebagai realitas sosial masyarakat penutur bahasa.

Perkembangan bahasa Indonesia memerlukan bukti tertulis yang akurat sehingga tidak bersifat penafsiran belaka. Kajian fonologi sesungguhnya melengkapi bukti akurat terhadap deskripsi bahasa Indonesia.

 

Fonologi/Fonemik itu Cabang Linguistik

            Keperluan kehidupan yang semakin kompleks menuntut manusia lebih menguasai bahasa yang menjadi alat komunikasi dan alat mengidentifikasi diri.

            Linguistik secara dasariah terdiri atas fonologi, morfologi, sintaksis dan semantik. Penjelasan singkat fonologi mengkaji fonem bahasa. Morfologi mengkaji morfem beserta pembentukan kata dalam bahasa. Sintaksis mengkaji tata kalimat. Sedangkan semantik mempelajari makna (meaning).yang terkandung dalam bahasa. Sesuai dengan perkembangan dunia pengetahuan linguistik pun berkembang menyesuaikan dengan perkembangan jaman, masyarakat, dan teknologi kekinian.

            Fonologi di dalam studi bahasa (linguistik) sesuai dengan model analisis yang dilakukan terhadap bahasa. Model analisis bahasa yang sederhana menyatakan bahwa bahasa itu teriri atas bentuk dan makna. Posisi fonologi tidak jelas, sebab bentuk (form) dan makna (meaning). Keyakinan bahwa bahasa itu direalisasi dalam bentuk dan setiap bentuk yang hadir di dalam bahasa memiliki makna. Fonologi yang berobjek fonem bahasa tentu saja berfokus pada bentuk dan bentuk fonem selalu berkait dengan fungsi, walaupun dalam taraf berfungsi membedakan makna.  Analisis bahasa model ini memandang bahasa hanya terdiri atas dua tataran saja.

Perhatikan bagan berikut!

Selanjutnya model yang menganalisis bahasa terdiri atas tiga tataran yaitu pelafalan/pengucapan (pronounciatio/phonology), tata bahasa (grammar/syntax), dan makna (meaning).

Analisis model ini menampakkan bidang fonologi dengan jelas, yang dapat dikatakan bahwa fonologi itu salah satu tataran dalam bidang studi bahasa.

Perhatikan model berikut!

 

Jelaslah bahwa bidang fonologi merupakan salah satu bidang kajian terhadap bahasa, sebab berhubungan dengan analisis tentang pelafalan –hal ini masih belum terpisah dengan fonetik dan fonemik.Padahal berkatian dengan pelafalan ada kaidah yang menghendaki pelafalan bahasa sesuai dengan sistem bunyi bahasa (bidang fooemik). Sedangkan pelafalan atau tuturan yang sekadar menghasilkan bunyi bahasa dipelajari oleh fonetik.

Perkembangan selanjutnya tataran pengucapan (phonology) dipilah menjadi dua bagian yaitu fonetik dan fonologi (fonemik). Fonetik mempelajari bahasa dengan tanpa memperehatikan fungsi bunyi bahasa, sedangkan fonologi (fonemik)  mempelajari bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi bahasa sebagai pembeda makna.

Model Haliday bahwa tataran fonetik sebagai tataran isi, sedangkan tataran fonologi sebagai tataran antara. Mengapa demikian? Fonologi itu berhubungan dengan fonem dan fonem itu hanyalah sebagai satuan hasil abstraksi dari ahli bahasa (linguis). Fonologi itu bahkan sebagai piranti penafsir yang menjembatani antara strktur permukaan (surface structure) dengan bentuk fonetiknya.

Ada dua hal yang dipelajari dalam fonologi yaitu pertama, mempelajari bunyi bahasa (fonem) yang ada dalam bahasa dan mampu mengucapkan bunyi bahasa tersebut dan kedua, mempelajari fonem bahasa sebagai pengetahuan yang dibutuhkan bagi guru atau peneliti bahasa. Guru memiliki bekal pengetahuan bidang fonologi agar mampu menjadi pengajar bahasa Indonesia yang profesional.

Kemampuan berbahasa ditunjukkan dengan kompetensi seseorang menggunakan bahasa secara fungsional dalam beerkomunikasi.

Misal gambaran mengenai kedua ranah dalam mempelajari fonoogi: ranah kompetensi dan performansi. 

 

 

Tujuan fonologi dalam deskripsi linguistik yaitu menemukan karakteristik dasar sehingga dapat disusun prinsip-prinsip kesemestaan bahasa’ yang dilakukan dengan membandingkan sistem bunyi bahasa satu dengan yang lain di dunia. Melakukan segmentasi –membagi-bagi bunyi-bunyi bahasa. Mengklasifikasi atau mengelompokkan atau menggolongkan bunyi-bunyi bahasa ke dalam pola atau kelas bunyi bahasa (fonem). Menganalisis proses fonologis sehingga diperoleh penjelasan mengenai fonem dan varian-varian dalam bahasa. Mendeskripsikan atau memerikan atau menjelaskan terjadinya perubahan bunyi bahasa.

            Selanjutnya, sebelum Anda memahami lebih jauh mengenai fonologi secara spesifik. Marilah penulis ajak pembaca untuk memahami hakikat fonologi! Pandangan-pandangan yang jelas mengenai fonologi telah diberikan ahli-ahli bahasa (linguis) Indonesia.

            Pandangan pertama, Fonologi adalah subdisiplin linguistk yang mempelajari bunyi bahasa secara umum, baik yang mempelajari bunyi bahasa yang tanpa menghiraukan arti maupun yang tidak (Soeparno, 2002: 79).

Penjelasan: Maksudnya adalah fonologi mempelajari bunyi bahasa secara umum dan bukan pada bahasa tertentu saja, baik bunyi bahasa yang memperdulikan arti (fonemik), misalnya pada kata rupa dan lupa. Bunyi [l] dan [r] akan berfungsi sebagai pembeda makna. Selain itu fonologi juga membahas bunyi bahasa yang tidak memperdulikan arti (fonetik) atau dengan kata lain menyangkut tentang bagaimana bunyi bahasa itu dihasilkan melalui alat ucap manusia, serta penyampaiannya kepada pendengar.

            Pandangan kedua, Yang dimaksud fonologi oleh aliran Kontinental adalah cabang ilmu bahasa yang mempelajari bunyi-bunyi bahasa yang membedakan arti (dalam Soeparno, 2002: 79).

Penjelasan: Aliran Kontinental berpendapat bahwa fonologi merupakan cabang ilmu bahasa yang mempelajari bunyi-bunyi bahasa yang berfungsi sebagai pembeda arti atau makna saja (fonemik). Dalam hal ini aliran Kontinental menganggap bahwa dalam fonologi hanya mengkaji tentang fonemik saja.

Pandangan ketiga, Fonologi adalah ilmu yang membahas bunyi-bunyi bahasa tertentu, mempelajari fungsi bunyi untuk membedakan atau mengidentifikasikan kata-kata tertentu (Alwasilah, 2011: 110).

Penjelasan: Maksudnya adalah bahwa fonologi mempelajari fungsi bunyi untuk membedakan kata-kata tertentu. Dengan kata lain, fonologi hanya mengandung aspek fonemik saja atau mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi bahasa sebagai pembeda makna. Sebagai contoh telah disampaikan pada poin 1 diatas. Misalnya pada kata rupa dan lupa. Bunyi [l] dan [r] akan berfungsi sebagai pembeda makna. Selain itu bunyi [r] dan [l] bantar dan bantal juga berfungsi sebagai pembeda makna, dan lain sebagainya.

            Pandangan keempat, Bidang linguistik yang mempelajari, menganalisis, dan membicarakan runtunan bunyi-bunyi bahasa disebut Fonologi (Chaer, 2012: 102).

Penjelasan: Dalam fonologi mengkaji fonetik dan fonemik. Fonetik mempelajari bunyi bahasa tanpa menghiraukan apakah bunyi tersebut berfungsi sebagai pembeda makna atau tidak. Sedangkan fonemik mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan bahwa bunyi bahasa berfungsi sebagai pembeda makna. Fonetik dan fonemik sama-sama memperlajari, menganalisis, dan membicarakan runtunan bunyi-bunyi bahasa.

            Pandangan kelima, Kajian fonologi adalah kajian yang berkaitan dengan bunyi-bunyi bahasa yang dilahirkan oleh alat ucap manusia secara umum. Sementara kajian khususnya berkaitan dengan kajian fonetik dan fonemik. Keduanya merupakan bagian dari fonologi (Suhardi, 2013: 27).

Penjelasan: Bahwa fonologi merupakan ilmu yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa yang berasal dari alat ucap manusia secara umum (bahasa secara umum atau bukan pada bahasa tertentu saja). Lebih spesifik lagi, fonologi mempelajari tentang fonetik dan fonemik. Fonetik mempelajari bunyi bahasa tanpa menghiraukan apakah bunyi tersebut berfungsi sebagai pembeda makna atau tidak. Sedangkan fonemik mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan bahwa bunyi bahasa berfungsi sebagai pembeda makna.

            Mudah-mudahan dengan membaca kelima pandangan tersebut pembaca bisa menemukan hakikat fonologi masing-masing. Anda buatlah kelompok. Masing-masing kelompok terdiri tiga anggota dan laporkanlah hasil diskusi Anda, melalui blogspot dan email.

            Setelah dipahami uraian di atas, maka Anda selanjutnya memberikan umpan balik.

 

 

 

Umpan Balik

 

DISKUSIKANLAH!

BUAT KELOMPOK MASING-MASING KELOMPOK 5 (LIMA) ORANG)!

 

Persamaan dan perbedaan apakah yang terdapat dari kelima pandangan tentang fonologi yang sudah disajikan pada bagian depan?

 

Fonologi/Fonemik itu objek kajian apa? Apakah objek kajiannya dapat dikatakan bersifat empiris?

 

Mengapa bunyi bahasa (fonem) perlu dikaji dalam ilmu bahasa?

 

Semoga pembicaraan ini bisa membawa manfaat. Marilah kita mengucapkan hamdallah bersama-sama.

Wassalamualaikum wr. wb.,

 

Agus Budi Wahyudi

 

Komentar

  1. Nama : Heppy Trisdasari
    NIM : A310190239


    Nama kelompok :
    1. Tyara Hastu Sekar Windanty (A310190226)
    2. SekarArum AdiPutri (A310190232)
    3. Heppy Trisdasari (A310190239)
    4. Fitria Indah Nugroho (A310190251)
    5. Fauriyah Wahidah Puji M. (A310190254)

    Hasil Diskusi

    1. - Persamaannya yaitu sama-sama mempelajari dan mengkaji bunyi-bunyi bahasa.
    - Perbedaan kelima pandangan yaitu bermacam-macam ada yang membedakan arti ada juga yang menghiraukan arti. Dan ada yang beranggapan fonologi hanya mengkaji fonemik ada juga yang beranggapan bahwa fonologi bukan hanya mengkaji fonemik tapi juga fonetik.
    2. Objek kajian fonologi (fonemik) adalah mempelajari bunyi bahasa (fonem) yang ada dalam bahasa dan mampu mengucapkan bunyi bahasa tersebut.
    obyek kajiannya dapat dikatakan empiris karena fonem merupakan konsep abstrak yang bersifat nyata, dapat didengar, dan diamati.
    3. Karena fonem merupakan bagian dari bahasa. Yang mempelajari tentang bunyi bahasa (fonem) sering disebut fonetik, fonemik dan fonologi adalah cabang ilmu linguistik. Linguistik sendiri adalah ilmu yang mempelajari tentang bahasa.

    BalasHapus
  2. Nama : Tyara Hastu Sekar Windanty
    Nim : A310190226

    Nama kelompok :
    1. Tyara Hastu Sekar Windanty (A310190226)
    2. SekarArum AdiPutri (A310190232)
    3. Heppy Trisdasari (A310190239)
    4. Fitria Indah Nugroho (A310190251)
    5. Fauriyah Wahidah Puji M. (A310190254)

    Hasil Diskusi

    1. - Persamaannya yaitu sama-sama mempelajari dan mengkaji bunyi-bunyi bahasa.
    - Perbedaan kelima pandangan yaitu bermacam-macam ada yang membedakan arti ada juga yang menghiraukan arti. Dan ada yang beranggapan fonologi hanya mengkaji fonemik ada juga yang beranggapan bahwa fonologi bukan hanya mengkaji fonemik tapi juga fonetik.
    2. Objek kajian fonologi (fonemik) adalah mempelajari bunyi bahasa (fonem) yang ada dalam bahasa dan mampu mengucapkan bunyi bahasa tersebut.
    obyek kajiannya dapat dikatakan empiris karena fonem merupakan konsep abstrak yang bersifat nyata, dapat didengar, dan diamati.
    3. Karena fonem merupakan bagian dari bahasa. Yang mempelajari tentang bunyi bahasa (fonem) sering disebut fonetik, fonemik dan fonologi adalah cabang ilmu linguistik. Linguistik sendiri adalah ilmu yang mempelajari tentang bahasa.

    BalasHapus
  3. Nama:SekarArum AdiPutri
    Nim: A310190232

    Nama kelompok :
    1. Tyara Hastu Sekar Windanty (A310190226)
    2. SekarArum AdiPutri (A310190232)
    3. Heppy Trisdasari (A310190239)
    4. Fitria Indah Nugroho (A310190251)
    5. Fauriyah Wahidah Puji M. (A310190254)

    Hasil Diskusi

    1. - Persamaannya yaitu sama-sama mempelajari dan mengkaji bunyi-bunyi bahasa.
    - Perbedaan kelima pandangan yaitu bermacam-macam ada yang membedakan arti ada juga yang menghiraukan arti. Dan ada yang beranggapan fonologi hanya mengkaji fonemik ada juga yang beranggapan bahwa fonologi bukan hanya mengkaji fonemik tapi juga fonetik.
    2. Objek kajian fonologi (fonemik) adalah mempelajari bunyi bahasa (fonem) yang ada dalam bahasa dan mampu mengucapkan bunyi bahasa tersebut.
    obyek kajiannya dapat dikatakan empiris karena fonem merupakan konsep abstrak yang bersifat nyata, dapat didengar, dan diamati.
    3. Karena fonem merupakan bagian dari bahasa. Yang mempelajari tentang bunyi bahasa (fonem) sering disebut fonetik, fonemik dan fonologi adalah cabang ilmu linguistik. Linguistik sendiri adalah ilmu yang mempelajari tentang bahasa.

    BalasHapus
  4. Nama:Fauriyah Wahidah Puji M.
    Nim:A310190254

    Nama kelompok :
    1. Tyara Hastu Sekar Windanty (A310190226)
    2. SekarArum AdiPutri (A310190232)
    3. Heppy Trisdasari (A310190239)
    4. Fitria Indah Nugroho (A310190251)
    5. Fauriyah Wahidah Puji M. (A310190254)

    Hasil Diskusi

    1. - Persamaannya yaitu sama-sama mempelajari dan mengkaji bunyi-bunyi bahasa.
    - Perbedaan kelima pandangan yaitu bermacam-macam ada yang membedakan arti ada juga yang menghiraukan arti. Dan ada yang beranggapan fonologi hanya mengkaji fonemik ada juga yang beranggapan bahwa fonologi bukan hanya mengkaji fonemik tapi juga fonetik.
    2. Objek kajian fonologi (fonemik) adalah mempelajari bunyi bahasa (fonem) yang ada dalam bahasa dan mampu mengucapkan bunyi bahasa tersebut.
    obyek kajiannya dapat dikatakan empiris karena fonem merupakan konsep abstrak yang bersifat nyata, dapat didengar, dan diamati.
    3. Karena fonem merupakan bagian dari bahasa. Yang mempelajari tentang bunyi bahasa (fonem) sering disebut fonetik, fonemik dan fonologi adalah cabang ilmu linguistik. Linguistik sendiri adalah ilmu yang mempelajari tentang bahasa.

    BalasHapus
  5. Nama Kelompok :

    1.Sulistyanto A310150175
    2.Nissa Salecha A310160100
    3.Noviyanto Yoga A310160110
    4.Deni Damara A310160141
    5.Sopi Narollina A310190247
    6.Anjas Pratama A310160112

    Hasil Diskusi Kelompok :

    1.-PHONOLOGY
    Menurut definisinya phonology merupakan ilmu tentang suatu sistem dalam sebuah bahasa. Ilmu ini adalah salah satu dari cabang linguistik yang berhubungan dengan cara mengucapkan suatu bahasa. Phonology juga membahas sejarah sebuah bahasa. Bagaimana bahasa tersebut bisa muncul dan menghilang. Dalam mengkaji sebuah bahasa pastinya Anda akan berhadapan dengan ilmu yang satu ini karena ilmu phonology mengkaji mekanisme suatu bahasa secara jelas.
    -PHONETIC
    Phonetic adalah ilmu yang membahas bagaimana suatu suara bisa terbentuk menggunakan beberapa bagian tubuh yaitu bibir, gigi, lidah, faring dan paru-paru. Ilmu ini hanya membahas mengenai hubungan antar bagian tubuh yang menghasilkan suara. Untuk pembentukan sebuah bahasa, produksi hingga persepsi suara akan dipelajari di ilmu yang satu ini. Di dalam mempelajari ilmu phonetic, Anda akan mengenal 3 jenis phonetic di antaranya articulatory phonetic yaitu ilmu yang mempelajari jalannya suara terbentuk, auditory phonetic yaitu ilmu yang mempelajari suatu bahasa diterima oleh pendengar dan acoustic phonetic.

    2. Fonologi merupakan bagian dari ilmu bahasa yang mengkaji bunyi. Objek kajian fonologi yang pertama bunyi bahasa (fon) yang disebut tata bunyi (fonetik) dan yang kedua mengkji fonem yang disebut tata fomen (fonemik) yang dimana objek-onjek kajian fenom dalam ujaran yang diwakili oleh alofom bersifat empiris karena karena fonem bersifat nyata, dapat didengar dan diamato secara nyata secara empiris.

    3.Fonem merupakan bagian dari bahasa, dan Fonem mempelajari tentang bunyi bahasa sering disebut juga dengan Fonetik,Fonemik dan Fonologi adalah cabang ilmu Linguistik.
    Dan Linguistik sendiri adalah ilmu yang mempelajari tentang bahasa .

    BalasHapus
  6. Nama : Wulan Arroyani
    Nim : A310190228

    Nama Kelompok:
    1. Wulan Arroyani (A310190228)
    2. Novia Reza Nurazizah (A310190231)
    3. Zulfi Rosita (A310190237)
    4. Janatin Alfafa (A310190241)
    5. Hesti Afril Ningtyas (A310190243)

    a). Persamaan dan perbedaan apakah yang terdapat dari kelima pandangan tentang fonologi yang sudah disajikan pada bagian depan?
    jawaban:
    ada persamaan yang kami temui dari kelima pandangan para ahli linguis, yaitu mereka berpandangan sama bahwa fonologi ini merupakan subdisiplin ilmu dari ilmu linguistik. dan mereka sepakat bahwa fonologi ini adalah ilmu yang mempelajari dan mengkaji bunyi-bunyi bahasa.
    sedangkan untuk perbedaannya adalah terletak pada kajian dalam fonologi. mereka ada yang berpendapat bahwa fonologi itu mempelajari bunyi bahasa secara umum yaitu fonemik dan fonetik, dan ada pula yang mengatakan bahwa fonolgi itu hanya mempelajari bunyi-bunyi bahasa yang berfungsi sebagai pembeda arti atau bisa disebut fonologi itu hanya mengkaji fonemik saja.

    b). Fonologi/Fonemik itu objek kajian apa? Apakah objek kajiannya dapat dikatakan bersifat empiris?
    jawaban:
    objek kajian fonologi ada dua, yang pertama mempelajari tentang bunyi bahasa dan memperhatikan bunyi bahasa itu sebagai pembeda makna, bunyi bahasa sebagai satuan terkecil dari ujaran dengan gabungan bunyi yang membentuk suku kata. Yang kedua adalah fonetik, yang hanya mempelajari bagaimana bunyi bahasa itu dihasilkan tanpa memperhatikan bahwa bunyi bahasa itu sebagai makna.
    Iya objek kajiannya dapat dikatakan bersifat empiris, artinya ada dalam penggunaan bahasa sehari-hari. Data bukan bersifat spekulatif, bahkan bukan pula sesuatu yang ada dalam pikiran bahasawan. Bahasa dalam hal ini sebagai realitas sosial masyarakat penutur bahasa.

    c). Mengapa bunyi bahasa (fonem) perlu dikaji dalam ilmu bahasa?
    jawaban:
    karena fonem adalah bagian dari bahasa, fonem merupakan satuan bunyi bahasa terkecil yang dapat membedakan arti. dalam ilmu fonemik yaitu mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi tersebut sebagai pembeda makna. selain itu bunyi bahasa adalah ujaran yang penting untuk dipelajari guna menciptakan komunikasi yang baik antar pengguna bahasa. maka dari itu bunyi bahasa sangat perlu dikaji dalam ilmu bahasa atau linguistik.

    BalasHapus
  7. Nama: Novia Reza Nurazizah
    NIM: A310190231

    Nama Kelompok:
    1. Wulan Arroyani (A310190228)
    2. Novia Reza Nurazizah (A310190231)
    3. Zulfi Rosita (A310190237)
    4. Janatin Alfafa (A310190241)
    5. Hesti Afril Ningtyas (A310190243)

    a). Persamaan dan perbedaan apakah yang terdapat dari kelima pandangan tentang fonologi yang sudah disajikan pada bagian depan?
    jawaban:
    ada persamaan yang kami temui dari kelima pandangan para ahli linguis, yaitu mereka berpandangan sama bahwa fonologi ini merupakan subdisiplin ilmu dari ilmu linguistik. dan mereka sepakat bahwa fonologi ini adalah ilmu yang mempelajari dan mengkaji bunyi-bunyi bahasa.
    sedangkan untuk perbedaannya adalah terletak pada kajian dalam fonologi. mereka ada yang berpendapat bahwa fonologi itu mempelajari bunyi bahasa secara umum yaitu fonemik dan fonetik, dan ada pula yang mengatakan bahwa fonolgi itu hanya mempelajari bunyi-bunyi bahasa yang berfungsi sebagai pembeda arti atau bisa disebut fonologi itu hanya mengkaji fonemik saja.

    b). Fonologi/Fonemik itu objek kajian apa? Apakah objek kajiannya dapat dikatakan bersifat empiris?
    jawaban:
    objek kajian fonologi ada dua, yang pertama mempelajari tentang bunyi bahasa dan memperhatikan bunyi bahasa itu sebagai pembeda makna, bunyi bahasa sebagai satuan terkecil dari ujaran dengan gabungan bunyi yang membentuk suku kata. Yang kedua adalah fonetik, yang hanya mempelajari bagaimana bunyi bahasa itu dihasilkan tanpa memperhatikan bahwa bunyi bahasa itu sebagai makna.
    Iya objek kajiannya dapat dikatakan bersifat empiris, artinya ada dalam penggunaan bahasa sehari-hari. Data bukan bersifat spekulatif, bahkan bukan pula sesuatu yang ada dalam pikiran bahasawan. Bahasa dalam hal ini sebagai realitas sosial masyarakat penutur bahasa.

    c). Mengapa bunyi bahasa (fonem) perlu dikaji dalam ilmu bahasa?
    jawaban:
    karena fonem adalah bagian dari bahasa, fonem merupakan satuan bunyi bahasa terkecil yang dapat membedakan arti. dalam ilmu fonemik yaitu mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi tersebut sebagai pembeda makna. selain itu bunyi bahasa adalah ujaran yang penting untuk dipelajari guna menciptakan komunikasi yang baik antar pengguna bahasa. maka dari itu bunyi bahasa sangat perlu dikaji dalam ilmu bahasa atau linguistik.

    BalasHapus
  8. Nama: Janatin Alfafa
    NIM: A310190241
    Kelas: F

    Nama Kelompok:
    1. Wulan Arroyani (A310190228)
    2. Novia Reza Nurazizah (A310190231)
    3. Zulfi Rosita (A310190237)
    4. Janatin Alfafa (A310190241)
    5. Hesti Afril Ningtyas (A310190243)

    a). Persamaan dan perbedaan apakah yang terdapat dari kelima pandangan tentang fonologi yang sudah disajikan pada bagian depan?
    jawaban:
    ada persamaan yang kami temui dari kelima pandangan para ahli linguis, yaitu mereka berpandangan sama bahwa fonologi ini merupakan subdisiplin ilmu dari ilmu linguistik. dan mereka sepakat bahwa fonologi ini adalah ilmu yang mempelajari dan mengkaji bunyi-bunyi bahasa.
    sedangkan untuk perbedaannya adalah terletak pada kajian dalam fonologi. mereka ada yang berpendapat bahwa fonologi itu mempelajari bunyi bahasa secara umum yaitu fonemik dan fonetik, dan ada pula yang mengatakan bahwa fonolgi itu hanya mempelajari bunyi-bunyi bahasa yang berfungsi sebagai pembeda arti atau bisa disebut fonologi itu hanya mengkaji fonemik saja.

    b). Fonologi/Fonemik itu objek kajian apa? Apakah objek kajiannya dapat dikatakan bersifat empiris?
    jawaban:
    objek kajian fonologi ada dua, yang pertama mempelajari tentang bunyi bahasa dan memperhatikan bunyi bahasa itu sebagai pembeda makna, bunyi bahasa sebagai satuan terkecil dari ujaran dengan gabungan bunyi yang membentuk suku kata. Yang kedua adalah fonetik, yang hanya mempelajari bagaimana bunyi bahasa itu dihasilkan tanpa memperhatikan bahwa bunyi bahasa itu sebagai makna.
    Iya objek kajiannya dapat dikatakan bersifat empiris, artinya ada dalam penggunaan bahasa sehari-hari. Data bukan bersifat spekulatif, bahkan bukan pula sesuatu yang ada dalam pikiran bahasawan. Bahasa dalam hal ini sebagai realitas sosial masyarakat penutur bahasa.

    c). Mengapa bunyi bahasa (fonem) perlu dikaji dalam ilmu bahasa?
    jawaban:
    karena fonem adalah bagian dari bahasa, fonem merupakan satuan bunyi bahasa terkecil yang dapat membedakan arti. dalam ilmu fonemik yaitu mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi tersebut sebagai pembeda makna. selain itu bunyi bahasa adalah ujaran yang penting untuk dipelajari guna menciptakan komunikasi yang baik antar pengguna bahasa. maka dari itu bunyi bahasa sangat perlu dikaji dalam ilmu bahasa atau linguistik.

    BalasHapus
  9. Nama: Zulfi Rosita
    Nim: A310190237
    Kelas: F

    Nama Kelompok:
    1. Wulan Arroyani (A310190228)
    2. Novia Reza Nurazizah (A310190231)
    3. Zulfi Rosita (A310190237)
    4. Janatin Alfafa (A310190241)
    5. Hesti Afril Ningtyas (A310190243)

    a). Persamaan dan perbedaan apakah yang terdapat dari kelima pandangan tentang fonologi yang sudah disajikan pada bagian depan?
    jawaban:
    ada persamaan yang kami temui dari kelima pandangan para ahli linguis, yaitu mereka berpandangan sama bahwa fonologi ini merupakan subdisiplin ilmu dari ilmu linguistik. dan mereka sepakat bahwa fonologi ini adalah ilmu yang mempelajari dan mengkaji bunyi-bunyi bahasa.
    sedangkan untuk perbedaannya adalah terletak pada kajian dalam fonologi. mereka ada yang berpendapat bahwa fonologi itu mempelajari bunyi bahasa secara umum yaitu fonemik dan fonetik, dan ada pula yang mengatakan bahwa fonolgi itu hanya mempelajari bunyi-bunyi bahasa yang berfungsi sebagai pembeda arti atau bisa disebut fonologi itu hanya mengkaji fonemik saja.

    b). Fonologi/Fonemik itu objek kajian apa? Apakah objek kajiannya dapat dikatakan bersifat empiris?
    jawaban:
    objek kajian fonologi ada dua, yang pertama mempelajari tentang bunyi bahasa dan memperhatikan bunyi bahasa itu sebagai pembeda makna, bunyi bahasa sebagai satuan terkecil dari ujaran dengan gabungan bunyi yang membentuk suku kata. Yang kedua adalah fonetik, yang hanya mempelajari bagaimana bunyi bahasa itu dihasilkan tanpa memperhatikan bahwa bunyi bahasa itu sebagai makna.
    Iya objek kajiannya dapat dikatakan bersifat empiris, artinya ada dalam penggunaan bahasa sehari-hari. Data bukan bersifat spekulatif, bahkan bukan pula sesuatu yang ada dalam pikiran bahasawan. Bahasa dalam hal ini sebagai realitas sosial masyarakat penutur bahasa.

    c). Mengapa bunyi bahasa (fonem) perlu dikaji dalam ilmu bahasa?
    jawaban:
    karena fonem adalah bagian dari bahasa, fonem merupakan satuan bunyi bahasa terkecil yang dapat membedakan arti. dalam ilmu fonemik yaitu mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi tersebut sebagai pembeda makna. selain itu bunyi bahasa adalah ujaran yang penting untuk dipelajari guna menciptakan komunikasi yang baik antar pengguna bahasa. maka dari itu bunyi bahasa sangat perlu dikaji dalam ilmu bahasa atau linguistik.

    BalasHapus
  10. Nama : Fitria Indah Nugroho
    NIM : A310190251

    Nama kelompok :
    1. Tyara Hastu Sekar Windanty (A310190226)
    2. SekarArum AdiPutri (A310190232)
    3. Heppy Trisdasari (A310190239)
    4. Fitria Indah Nugroho (A310190251)
    5. Fauriyah Wahidah Puji M. (A310190254)

    Hasil Diskusi

    1. - Persamaannya yaitu sama-sama mempelajari dan mengkaji bunyi-bunyi bahasa.
    - Perbedaan kelima pandangan yaitu bermacam-macam ada yang membedakan arti ada juga yang menghiraukan arti. Dan ada yang beranggapan fonologi hanya mengkaji fonemik ada juga yang beranggapan bahwa fonologi bukan hanya mengkaji fonemik tapi juga fonetik.
    2. Objek kajian fonologi (fonemik) adalah mempelajari bunyi bahasa (fonem) yang ada dalam bahasa dan mampu mengucapkan bunyi bahasa tersebut.
    obyek kajiannya dapat dikatakan empiris karena fonem merupakan konsep abstrak yang bersifat nyata, dapat didengar, dan diamati.
    3. Karena fonem merupakan bagian dari bahasa. Yang mempelajari tentang bunyi bahasa (fonem) sering disebut fonetik, fonemik dan fonologi adalah cabang ilmu linguistik. Linguistik sendiri adalah ilmu yang mempelajari tentang bahasa.

    BalasHapus
  11. Nama : Nyohan aji f
    Nim : A310190244


    Waalaikumsalam Wr.Wb
    Terimakasih atas Materi serta ilmu yang Bapak berikan.
    1. Rony Saputra (A310180052)
    2. Mansyur Rohmat Aditya (A310190235)
    3. Nyohan aji febrianto (A310190244)
    4. Mentari Istighfaruri (A310190252)
    5. Anang Ariwibowo (A310190253)

    Hasil diskusi dari kelompok kami:
    1. Persamaan dan perbedaan dari 5 pandangan tentang fonologi.

    -Persamaan:
    Fonologi dimaknai sama sebagai cabang ilmu bahasa yang mempelajari dan mengkaji bunyi-bunyi bahasa yang mana memperhatikan makna bunyi bahasa tersebut. keduanya memiliki kesamaan fungsi yaitu membedakan makna. Dari beberapa pendapat ahli diatas, fonologi dikatakan sama dalam memperhatikan bunyi bahasa sebagai pembeda makna. Sama-sama ilmu yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa yang berasal dari alat ucap manusia secara umum (bahasa secara umum atau bukan pada bahasa tertentu saja). dapat disimpulkan bahwa makna bunyi bahasa juga diperhatikan dalam fonologi.
    -Perbedaan = Ada pandangan yang mengatakan bahwa fonologi adalah ilmu yang mempelajari bunyi-bunyi bahasa yang berfungsi sebagai pembeda makna saja yang sering disebut dengan fonemik.

    2. Apa Objek kajian fonologi/fonemik ? serta apakah objek kajiannya dapat dikatakan bersifat empiris ?

    - Objek kajian fonologi adalah fonem bahasa.Namun fonologi dibagi menjadi 2 yaitu fonemik berkaitan dengan bunyi-bunyi bahasa yang berfungsi sebagai pembeda makna sedangkan objek kajian fonemik adalah fonem yang artinya suatu bahasa yang berfungsi sebagai pembeda makna dan fonetik berkaitan dengan bunyi-bunyi bahasa tanpa memperhatikan apakah bunyi bahasa tersebut mempunyai sebagai pembeda makna atau tidak
    - Ya, Objek kajiannya keduanya bersifat empiris, sebab dapat dibuktikan dengan adanya penggunaan bahasa dalam kehidupan sehari-hari.

    3. Mengapa bunyi bahasa (fonem) perlu dikaji dalam ilmu bahasa?

    Sebab bunyi bahasa atau fonem yang ada dalam bahasa dan mampu mengucapkan bunyi bahasa tersebut, bunyi bahasa harus dipelajari dan dipahami dengan memperhatikan fungsinya sebagai pembeda makna. Juga satuan bunyi bahasa terkecil dalam sebuah bahasa yang masih bisa menunjukkan perbedaan makna. Apabila kita mempelajari fonem yang dikaji, maka dalam kehidupan sehari hari kita dapat menggunakan kalimat yang baik dan bener karena kita paham dalam membedakan makna suatu bahasa.

    BalasHapus
  12. Waalaikumsalam Wr.Wb
    Saya, Mansyur Rohmat Aditya (A310190235)

    Terimakasih atas Materi serta ilmu yang Bapak berikan.
    1. Rony Saputra (A310180052)
    2. Mansyur Rohmat Aditya (A310190235)
    3. Nyohan aji febrianto (A310190244)
    4. Mentari Istighfaruri (A310190252)
    5. Anang Ariwibowo (A310190253)

    Hasil diskusi dari kelompok kami:
    1. Persamaan dan perbedaan dari 5 pandangan tentang fonologi.

    -Persamaan:
    Fonologi dimaknai sama sebagai cabang ilmu bahasa yang mempelajari dan mengkaji bunyi-bunyi bahasa yang mana memperhatikan makna bunyi bahasa tersebut. keduanya memiliki kesamaan fungsi yaitu membedakan makna. Dari beberapa pendapat ahli diatas, fonologi dikatakan sama dalam memperhatikan bunyi bahasa sebagai pembeda makna. Sama-sama ilmu yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa yang berasal dari alat ucap manusia secara umum (bahasa secara umum atau bukan pada bahasa tertentu saja). dapat disimpulkan bahwa makna bunyi bahasa juga diperhatikan dalam fonologi.
    -Perbedaan = Ada pandangan yang mengatakan bahwa fonologi adalah ilmu yang mempelajari bunyi-bunyi bahasa yang berfungsi sebagai pembeda makna saja yang sering disebut dengan fonemik.

    2. Apa Objek kajian fonologi/fonemik ? serta apakah objek kajiannya dapat dikatakan bersifat empiris ?

    - Objek kajian fonologi adalah fonem bahasa.Namun fonologi dibagi menjadi 2 yaitu fonemik berkaitan dengan bunyi-bunyi bahasa yang berfungsi sebagai pembeda makna sedangkan objek kajian fonemik adalah fonem yang artinya suatu bahasa yang berfungsi sebagai pembeda makna dan fonetik berkaitan dengan bunyi-bunyi bahasa tanpa memperhatikan apakah bunyi bahasa tersebut mempunyai sebagai pembeda makna atau tidak
    - Ya, Objek kajiannya keduanya bersifat empiris, sebab dapat dibuktikan dengan adanya penggunaan bahasa dalam kehidupan sehari-hari.

    3. Mengapa bunyi bahasa (fonem) perlu dikaji dalam ilmu bahasa?

    Sebab bunyi bahasa atau fonem yang ada dalam bahasa dan mampu mengucapkan bunyi bahasa tersebut, bunyi bahasa harus dipelajari dan dipahami dengan memperhatikan fungsinya sebagai pembeda makna. Juga satuan bunyi bahasa terkecil dalam sebuah bahasa yang masih bisa menunjukkan perbedaan makna. Apabila kita mempelajari fonem yang dikaji, maka dalam kehidupan sehari hari kita dapat menggunakan kalimat yang baik dan bener karena kita paham dalam membedakan makna suatu bahasa.

    BalasHapus
  13. Nama: Rony Saputra
    NIM:A310180052


    Waalaikumsalam Wr.Wb
    Terimakasih atas Materi serta ilmu yang Bapak berikan.
    1. Rony Saputra (A310180052)
    2. Mansyur Rohmat Aditya (A310190235)
    3. Nyohan aji febrianto (A310190244)
    4. Mentari Istighfaruri (A310190252)
    5. Anang Ariwibowo (A310190253)

    Hasil diskusi dari kelompok kami:
    1. Persamaan dan perbedaan dari 5 pandangan tentang fonologi.

    -Persamaan:
    Fonologi dimaknai sama sebagai cabang ilmu bahasa yang mempelajari dan mengkaji bunyi-bunyi bahasa yang mana memperhatikan makna bunyi bahasa tersebut. keduanya memiliki kesamaan fungsi yaitu membedakan makna. Dari beberapa pendapat ahli diatas, fonologi dikatakan sama dalam memperhatikan bunyi bahasa sebagai pembeda makna. Sama-sama ilmu yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa yang berasal dari alat ucap manusia secara umum (bahasa secara umum atau bukan pada bahasa tertentu saja). dapat disimpulkan bahwa makna bunyi bahasa juga diperhatikan dalam fonologi.
    -Perbedaan = Ada pandangan yang mengatakan bahwa fonologi adalah ilmu yang mempelajari bunyi-bunyi bahasa yang berfungsi sebagai pembeda makna saja yang sering disebut dengan fonemik.

    2. Apa Objek kajian fonologi/fonemik ? serta apakah objek kajiannya dapat dikatakan bersifat empiris ?

    - Objek kajian fonologi adalah fonem bahasa.Namun fonologi dibagi menjadi 2 yaitu fonemik berkaitan dengan bunyi-bunyi bahasa yang berfungsi sebagai pembeda makna sedangkan objek kajian fonemik adalah fonem yang artinya suatu bahasa yang berfungsi sebagai pembeda makna dan fonetik berkaitan dengan bunyi-bunyi bahasa tanpa memperhatikan apakah bunyi bahasa tersebut mempunyai sebagai pembeda makna atau tidak
    - Ya, Objek kajiannya keduanya bersifat empiris, sebab dapat dibuktikan dengan adanya penggunaan bahasa dalam kehidupan sehari-hari.

    3. Mengapa bunyi bahasa (fonem) perlu dikaji dalam ilmu bahasa?

    Sebab bunyi bahasa atau fonem yang ada dalam bahasa dan mampu mengucapkan bunyi bahasa tersebut, bunyi bahasa harus dipelajari dan dipahami dengan memperhatikan fungsinya sebagai pembeda makna. Juga satuan bunyi bahasa terkecil dalam sebuah bahasa yang masih bisa menunjukkan perbedaan makna. Apabila kita mempelajari fonem yang dikaji, maka dalam kehidupan sehari hari kita dapat menggunakan kalimat yang baik dan bener karena kita paham dalam membedakan makna suatu bahasa.

    BalasHapus
  14. Nama : Hesti Afril Ningtyas
    Nim : A310190243

    Nama Kelompok:
    1. Wulan Arroyani (A310190228)
    2. Novia Reza Nurazizah (A310190231)
    3. Zulfi Rosita (A310190237)
    4. Janatin Alfafa (A310190241)
    5. Hesti Afril Ningtyas (A310190243)

    a). Persamaan dan perbedaan apakah yang terdapat dari kelima pandangan tentang fonologi yang sudah disajikan pada bagian depan?
    jawaban:
    ada persamaan yang kami temui dari kelima pandangan para ahli linguis, yaitu mereka berpandangan sama bahwa fonologi ini merupakan subdisiplin ilmu dari ilmu linguistik. dan mereka sepakat bahwa fonologi ini adalah ilmu yang mempelajari dan mengkaji bunyi-bunyi bahasa.
    sedangkan untuk perbedaannya adalah terletak pada kajian dalam fonologi. mereka ada yang berpendapat bahwa fonologi itu mempelajari bunyi bahasa secara umum yaitu fonemik dan fonetik, dan ada pula yang mengatakan bahwa fonolgi itu hanya mempelajari bunyi-bunyi bahasa yang berfungsi sebagai pembeda arti atau bisa disebut fonologi itu hanya mengkaji fonemik saja.

    b). Fonologi/Fonemik itu objek kajian apa? Apakah objek kajiannya dapat dikatakan bersifat empiris?
    jawaban:
    objek kajian fonologi ada dua, yang pertama mempelajari tentang bunyi bahasa dan memperhatikan bunyi bahasa itu sebagai pembeda makna, bunyi bahasa sebagai satuan terkecil dari ujaran dengan gabungan bunyi yang membentuk suku kata. Yang kedua adalah fonetik, yang hanya mempelajari bagaimana bunyi bahasa itu dihasilkan tanpa memperhatikan bahwa bunyi bahasa itu sebagai makna.
    Iya objek kajiannya dapat dikatakan bersifat empiris, artinya ada dalam penggunaan bahasa sehari-hari. Data bukan bersifat spekulatif, bahkan bukan pula sesuatu yang ada dalam pikiran bahasawan. Bahasa dalam hal ini sebagai realitas sosial masyarakat penutur bahasa.

    c). Mengapa bunyi bahasa (fonem) perlu dikaji dalam ilmu bahasa?
    jawaban:
    karena fonem adalah bagian dari bahasa, fonem merupakan satuan bunyi bahasa terkecil yang dapat membedakan arti. dalam ilmu fonemik yaitu mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi tersebut sebagai pembeda makna. selain itu bunyi bahasa adalah ujaran yang penting untuk dipelajari guna menciptakan komunikasi yang baik antar pengguna bahasa. maka dari itu bunyi bahasa sangat perlu dikaji dalam ilmu bahasa atau linguistik.

    BalasHapus
  15. Waalaikumsalam Wr.Wb
    Terimakasih atas Materi serta ilmu yang Bapak berikan.
    1. Rony Saputra (A310180052)
    2. Mansyur Rohmat Aditya (A310190235)
    3. Nyohan aji febrianto (A310190244)
    4. Mentari Istighfaruri (A310190252)
    5. Anang Ariwibowo (A310190253)

    Hasil diskusi dari kelompok kami:
    1. Persamaan dan perbedaan dari 5 pandangan tentang fonologi.

    -Persamaan:
    Fonologi dimaknai sama sebagai cabang ilmu bahasa yang mempelajari dan mengkaji bunyi-bunyi bahasa yang mana memperhatikan makna bunyi bahasa tersebut. keduanya memiliki kesamaan fungsi yaitu membedakan makna. Dari beberapa pendapat ahli diatas, fonologi dikatakan sama dalam memperhatikan bunyi bahasa sebagai pembeda makna. Sama-sama ilmu yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa yang berasal dari alat ucap manusia secara umum (bahasa secara umum atau bukan pada bahasa tertentu saja). dapat disimpulkan bahwa makna bunyi bahasa juga diperhatikan dalam fonologi.
    -Perbedaan = Ada pandangan yang mengatakan bahwa fonologi adalah ilmu yang mempelajari bunyi-bunyi bahasa yang berfungsi sebagai pembeda makna saja yang sering disebut dengan fonemik.

    2. Apa Objek kajian fonologi/fonemik ? serta apakah objek kajiannya dapat dikatakan bersifat empiris ?

    - Objek kajian fonologi adalah fonem bahasa.Namun fonologi dibagi menjadi 2 yaitu fonemik berkaitan dengan bunyi-bunyi bahasa yang berfungsi sebagai pembeda makna sedangkan objek kajian fonemik adalah fonem yang artinya suatu bahasa yang berfungsi sebagai pembeda makna dan fonetik berkaitan dengan bunyi-bunyi bahasa tanpa memperhatikan apakah bunyi bahasa tersebut mempunyai sebagai pembeda makna atau tidak
    - Ya, Objek kajiannya keduanya bersifat empiris, sebab dapat dibuktikan dengan adanya penggunaan bahasa dalam kehidupan sehari-hari.

    3. Mengapa bunyi bahasa (fonem) perlu dikaji dalam ilmu bahasa?

    Sebab bunyi bahasa atau fonem yang ada dalam bahasa dan mampu mengucapkan bunyi bahasa tersebut, bunyi bahasa harus dipelajari dan dipahami dengan memperhatikan fungsinya sebagai pembeda makna. Juga satuan bunyi bahasa terkecil dalam sebuah bahasa yang masih bisa menunjukkan perbedaan makna. Apabila kita mempelajari fonem yang dikaji, maka dalam kehidupan sehari hari kita dapat menggunakan kalimat yang baik dan bener karena kita paham dalam membedakan makna suatu bahasa.

    BalasHapus
  16. Berdasarkan diskusi dengan anggota:
    1. Kurnia Hannyda U. (A310190229)
    2. Miladia Rahma (A310190230)
    3. Shinta Ayu P. (A310190242)
    4. Citra Dewi Ayundhasari (A310190249)
    5. Novi Listiyani (A310190256)
    Hasilnya:
    1. Persamaan dan perbedaan:
    -Persamaan: kelima pandangan terhadap fonologi tersebut sama-sama mempelajari tentang bunyi bahasa.
    -Perbedaan: kelima pandangan tersebut memiliki fokusnya masing-masing. Pandangan pertama, fonologi mempelajari bunyi secara umum. Pandangan kedua mempelajari bunyi-bunyi bahasa yang berfungsi sebagai pembeda arti atau makna saja. Pandangan ketiga, fonologi mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi bahasa sebagai pembeda makna.
    Pandangan keempat, fonologi mengkaji fonetik dan fonemik.
    Pandangan kelima, fonologi mengkaji bunyi-bunyi bahasa yang berasal dari alat ucap.
    2. Fonemik adalah kajian terhadap bunyi bahasa atau kajian linguistik dengan memperhatikan statusnya sebagai pembeda makna. Ya, objek kajiannya dapat dikatakan bersifat empiris karena melakukan analisis berdasarkab fakta-fakta dan dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
    3. Bunyi bahasa (fonem) perlu dikaji dalam ilmu bahasa karena fonem merupakan suatu ilmu dasar yang perlu dipelajari oleh manusia untuk berkomunikasi dan sebagai penghubung antara pendidikan dengan bahasa. Fonem digunakan untuk membedakan makna tiap kata. Dengan adanya fonem kita bisa mempelajari bunyi bahasa dengan rinci.

    BalasHapus
  17. Nama: Sinta Ayu Pratiwi
    Nim: A310190242

    Berdasarkan diskusi dengan anggota:
    1. Kurnia Hannyda U. (A310190229)
    2. Miladia Rahma (A310190230)
    3. Sinta Ayu P. (A310190242)
    4. Citra Dewi Ayundhasari (A310190249)
    5. Novi Listiyani (A310190256)
    Hasilnya:
    1. Persamaan dan perbedaan:
    -Persamaan: kelima pandangan terhadap fonologi tersebut sama-sama mempelajari tentang bunyi bahasa.
    -Perbedaan: kelima pandangan tersebut memiliki fokusnya masing-masing. Pandangan pertama, fonologi mempelajari bunyi secara umum. Pandangan kedua mempelajari bunyi-bunyi bahasa yang berfungsi sebagai pembeda arti atau makna saja. Pandangan ketiga, fonologi mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi bahasa sebagai pembeda makna. 
    Pandangan keempat, fonologi mengkaji fonetik dan fonemik. 
    Pandangan kelima, fonologi mengkaji bunyi-bunyi bahasa yang berasal dari alat ucap.
    2. Fonemik adalah kajian terhadap bunyi bahasa atau kajian linguistik dengan memperhatikan statusnya sebagai pembeda makna. Ya, objek kajiannya dapat dikatakan bersifat empiris karena melakukan analisis berdasarkab fakta-fakta dan dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
    3. Bunyi bahasa (fonem) perlu dikaji dalam ilmu bahasa karena fonem merupakan suatu ilmu dasar yang perlu dipelajari oleh manusia untuk berkomunikasi dan sebagai penghubung antara pendidikan dengan bahasa. Fonem digunakan untuk membedakan makna tiap kata. Dengan adanya fonem kita bisa mempelajari bunyi bahasa dengan rinci.

    BalasHapus
  18. Nama :Novi Listiyani
    NIM:A310190256

    Berdasarkan diskusi dengan anggota:
    1. Kurnia Hannyda U. (A310190229)
    2. Miladia Rahma (A310190230)
    3. Shinta Ayu P. (A310190242)
    4. Citra Dewi Ayundhasari (A310190249)
    5. Novi Listiyani (A310190256)
    Hasilnya:
    1. Persamaan dan perbedaan:
    -Persamaan: kelima pandangan terhadap fonologi tersebut sama-sama mempelajari tentang bunyi bahasa.
    -Perbedaan: kelima pandangan tersebut memiliki fokusnya masing-masing. Pandangan pertama, fonologi mempelajari bunyi secara umum. Pandangan kedua mempelajari bunyi-bunyi bahasa yang berfungsi sebagai pembeda arti atau makna saja. Pandangan ketiga, fonologi mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi bahasa sebagai pembeda makna.
    Pandangan keempat, fonologi mengkaji fonetik dan fonemik.
    Pandangan kelima, fonologi mengkaji bunyi-bunyi bahasa yang berasal dari alat ucap.
    2. Fonemik adalah kajian terhadap bunyi bahasa atau kajian linguistik dengan memperhatikan statusnya sebagai pembeda makna. Ya, objek kajiannya dapat dikatakan bersifat empiris karena melakukan analisis berdasarkab fakta-fakta dan dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
    3. 3. Bunyi bahasa (fonem) perlu dikaji dalam ilmu bahasa karena fonem merupakan suatu ilmu dasar yang perlu dipelajari oleh manusia untuk berkomunikasi dan sebagai penghubung antara pendidikan dengan bahasa. Fonem digunakan untuk membedakan makna tiap kata. Dengan adanya fonem kita bisa mempelajari bunyi bahasa dengan rinci.

    BalasHapus
  19. Nama :Novi Listiyani
    NIM:A310190256

    Berdasarkan diskusi dengan anggota:
    1. Kurnia Hannyda U. (A310190229)
    2. Miladia Rahma (A310190230)
    3. Shinta Ayu P. (A310190242)
    4. Citra Dewi Ayundhasari (A310190249)
    5. Novi Listiyani (A310190256)
    Hasilnya:
    1. Persamaan dan perbedaan:
    -Persamaan: kelima pandangan terhadap fonologi tersebut sama-sama mempelajari tentang bunyi bahasa.
    -Perbedaan: kelima pandangan tersebut memiliki fokusnya masing-masing. Pandangan pertama, fonologi mempelajari bunyi secara umum. Pandangan kedua mempelajari bunyi-bunyi bahasa yang berfungsi sebagai pembeda arti atau makna saja. Pandangan ketiga, fonologi mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi bahasa sebagai pembeda makna.
    Pandangan keempat, fonologi mengkaji fonetik dan fonemik.
    Pandangan kelima, fonologi mengkaji bunyi-bunyi bahasa yang berasal dari alat ucap.
    2. Fonemik adalah kajian terhadap bunyi bahasa atau kajian linguistik dengan memperhatikan statusnya sebagai pembeda makna. Ya, objek kajiannya dapat dikatakan bersifat empiris karena melakukan analisis berdasarkab fakta-fakta dan dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
    3. 3. Bunyi bahasa (fonem) perlu dikaji dalam ilmu bahasa karena fonem merupakan suatu ilmu dasar yang perlu dipelajari oleh manusia untuk berkomunikasi dan sebagai penghubung antara pendidikan dengan bahasa. Fonem digunakan untuk membedakan makna tiap kata. Dengan adanya fonem kita bisa mempelajari bunyi bahasa dengan rinci.

    BalasHapus
  20. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  21. Nama : Citra Dewi Ayundhasari
    NIM : A310190249

    Berdasarkan diskusi dengan anggota:
    1. Kurnia Hannyda U. (A310190229)
    2. Miladia Rahma (A310190230)
    3. Shinta Ayu P. (A310190242)
    4. Citra Dewi Ayundhasari (A310190249)
    5. Novi Listiyani (A310190256)
    Hasilnya:
    1. Persamaan dan perbedaan:
    -Persamaan: kelima pandangan terhadap fonologi tersebut sama-sama mempelajari tentang bunyi bahasa.
    -Perbedaan: kelima pandangan tersebut memiliki fokusnya masing-masing. Pandangan pertama, fonologi mempelajari bunyi secara umum. Pandangan kedua mempelajari bunyi-bunyi bahasa yang berfungsi sebagai pembeda arti atau makna saja. Pandangan ketiga, fonologi mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi bahasa sebagai pembeda makna.
    Pandangan keempat, fonologi mengkaji fonetik dan fonemik.
    Pandangan kelima, fonologi mengkaji bunyi-bunyi bahasa yang berasal dari alat ucap.
    2. Fonemik adalah kajian terhadap bunyi bahasa atau kajian linguistik dengan memperhatikan statusnya sebagai pembeda makna. Ya, objek kajiannya dapat dikatakan bersifat empiris karena melakukan analisis berdasarkab fakta-fakta dan dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
    3. 3. Bunyi bahasa (fonem) perlu dikaji dalam ilmu bahasa karena fonem merupakan suatu ilmu dasar yang perlu dipelajari oleh manusia untuk berkomunikasi dan sebagai penghubung antara pendidikan dengan bahasa. Fonem digunakan untuk membedakan makna tiap kata. Dengan adanya fonem kita bisa mempelajari bunyi bahasa dengan rinci.

    BalasHapus
  22. Wa'alaikumussalam
    Warahmatullahi Wabarakatuh, baik pak terima kasih atas ilmunya. Berikut adalah umpan balik (hasil diskusi kelompok) kami:

    Nama : Villa Dwi Putriani
    Nim : A310190233

    Kelompok :
    1. A310170196_Tri Cahya Data Nugraha
    2. A310190233_Villa Dwi Putriani
    3. A310190234_Muhammad Nur Azis
    4. A310190240_Bagus Yudy Pratama
    4. A310190248_Al Harits

    1. Persamaan dan perbedaan apakah yang terdapat dari kelima pandangan tentang fonologi yang sudah disajikan pada bagian depan?
    Jawab:

    PERSAMAAN :
    Persamaan dari kelima pandangan tentang fonologi tersebut adalah bahwa kelima pandangan tersebut sama-sama menjelaskan fonologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bunyi-bunyi bahasa.

    PERBEDAAN :

    -Pandangan pertama : fonologi mempelajari bunyi bahasa secara umum dan bukan pada bahasa tertentu saja, baik bunyi bahasa yang memperdulikan arti _(fonemik)_, misalnya pada kata _buka_ dan _buta_.

    - Pandangan kedua : bahwa fonologi merupakan cabang ilmu bahasa yang mempelajari bunyi bunyi bahasa yang berfungsi sebagai pembeda arti atau makna saja

    -Pandangan ketiga : fonologi mempelajari fungsi bunyi untuk membedakan kata-kata tertentu. Dengan kata lain, fonologi hanya mengandung aspek fonemik saja atau mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi bahasa sebagai pembeda makna.

    -Pandangan keempat : Fonetik mempelajari bunyi bahasa tanpa menghiraukan apakah bunyi tersebut berfungsi sebagai pembeda makna atau tidak. Sedangkan fonemik mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan bahwa bunyi bahasa berfungsi sebagai pembeda makna.

    -Pandangan kelima : Bahwa fonologi merupakan ilmu yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa yang berasal dari alat ucap manusia secara umum (bahasa secara umum atau bukan pada bahasa tertentu saja).

    2. Fonologi/Fonemik itu objek kajian apa? Apakah objek kajiannya dapat dikatakan bersifat empiris?
    Jawab:

    fonologi/fonemik yaitu objek kajian yang mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi tersebut sebagai pembeda makna. Objek kajiannya fonem, yakni bunyi bahasa yang dapat atau berfungsi membedakan makna kata. Objek kajian fonemik bisa dikatakan bersifat empiris karena kajian terhadap bahasa memenuhi prinsip kerja ilmiah. Data yang dianalisis bersifat empiris, artinya ada dalam penggunaan bahasa sehari-hari. Misalnya, kata Indonesia laba dan raba. Kedua kata itu mirip benar. Masing-masing terdiri dari empat buah bunyi. Yang pertama mempunyai bunyi [l], [a], [b], dan [a]; dan yang kedua mempunyai bunyi [r]. [a], [b]. dan [a]. Jika kita bandingkan

    [l], [a]. [b], [a]

    [r], [a], [b], [a]

    Tempat perbedaannya hanya pada bunyi yang pertama, yaitu bunyi [l] dan bunyi [r]. Maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bunyi [l] dan bunyi [r] adalah dua buah fonem yang berbeda di dalam bahasa Indonesia, yaitu fonem /l/ dan fonem /r/.

    3. Mengapa bunyi bahasa (fonem) perlu dikaji dalam ilmu bahasa?
    Jawab:

    Karena bunyi bahasa (fonem) merupakan bagian dari ilmu bahasa atau linguistik. Dalam linguistik yang disebut bahasa, yang primer adalah yang diucapkan, yang dilisankan, yang keluar dari alat ucap manusia. Bahasa yang dilisankan inilah yang pertama-tama menjadi objek kajian linguistik. Selain itu bunyi bahasa (fonem) penting untuk dikaji agar seseorang mempunyai kemampuan berbahasa yang ditunjukkan dengan kompetensi seseorang menggunakan bahasa secara fungsional dalam beerkomunikasi.

    BalasHapus
  23. Wa'alaikumussalam
    Warahmatullahi Wabarakatuh, baik pak terima kasih atas ilmunya. Berikut adalah umpan balik (hasil diskusi kelompok) kami:

    Nama : Muhammad Nur Azis
    Nim : A310190234

    Kelompok :
    1. A310170196_Tri Cahya Data Nugraha
    2. A310190233_Villa Dwi Putriani
    3. A310190234_Muhammad Nur Azis
    4. A310190240_Bagus Yudy Pratama
    4. A310190248_Al Harits

    1. Persamaan dan perbedaan apakah yang terdapat dari kelima pandangan tentang fonologi yang sudah disajikan pada bagian depan?
    Jawab:

    PERSAMAAN :
    Persamaan dari kelima pandangan tentang fonologi tersebut adalah bahwa kelima pandangan tersebut sama-sama menjelaskan fonologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bunyi-bunyi bahasa.

    PERBEDAAN :

    -Pandangan pertama : fonologi mempelajari bunyi bahasa secara umum dan bukan pada bahasa tertentu saja, baik bunyi bahasa yang memperdulikan arti _(fonemik)_, misalnya pada kata _buka_ dan _buta_.

    - Pandangan kedua : bahwa fonologi merupakan cabang ilmu bahasa yang mempelajari bunyi bunyi bahasa yang berfungsi sebagai pembeda arti atau makna saja

    -Pandangan ketiga : fonologi mempelajari fungsi bunyi untuk membedakan kata-kata tertentu. Dengan kata lain, fonologi hanya mengandung aspek fonemik saja atau mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi bahasa sebagai pembeda makna.

    -Pandangan keempat : Fonetik mempelajari bunyi bahasa tanpa menghiraukan apakah bunyi tersebut berfungsi sebagai pembeda makna atau tidak. Sedangkan fonemik mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan bahwa bunyi bahasa berfungsi sebagai pembeda makna.

    -Pandangan kelima : Bahwa fonologi merupakan ilmu yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa yang berasal dari alat ucap manusia secara umum (bahasa secara umum atau bukan pada bahasa tertentu saja).

    2. Fonologi/Fonemik itu objek kajian apa? Apakah objek kajiannya dapat dikatakan bersifat empiris?
    Jawab:

    fonologi/fonemik yaitu objek kajian yang mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi tersebut sebagai pembeda makna. Objek kajiannya fonem, yakni bunyi bahasa yang dapat atau berfungsi membedakan makna kata. Objek kajian fonemik bisa dikatakan bersifat empiris karena kajian terhadap bahasa memenuhi prinsip kerja ilmiah. Data yang dianalisis bersifat empiris, artinya ada dalam penggunaan bahasa sehari-hari. Misalnya, kata Indonesia laba dan raba. Kedua kata itu mirip benar. Masing-masing terdiri dari empat buah bunyi. Yang pertama mempunyai bunyi [l], [a], [b], dan [a]; dan yang kedua mempunyai bunyi [r]. [a], [b]. dan [a]. Jika kita bandingkan

    [l], [a]. [b], [a]

    [r], [a], [b], [a]

    Tempat perbedaannya hanya pada bunyi yang pertama, yaitu bunyi [l] dan bunyi [r]. Maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bunyi [l] dan bunyi [r] adalah dua buah fonem yang berbeda di dalam bahasa Indonesia, yaitu fonem /l/ dan fonem /r/.

    3. Mengapa bunyi bahasa (fonem) perlu dikaji dalam ilmu bahasa?
    Jawab:

    Karena bunyi bahasa (fonem) merupakan bagian dari ilmu bahasa atau linguistik. Dalam linguistik yang disebut bahasa, yang primer adalah yang diucapkan, yang dilisankan, yang keluar dari alat ucap manusia. Bahasa yang dilisankan inilah yang pertama-tama menjadi objek kajian linguistik. Selain itu bunyi bahasa (fonem) penting untuk dikaji agar seseorang mempunyai kemampuan berbahasa yang ditunjukkan dengan kompetensi seseorang menggunakan bahasa secara fungsional dalam beerkomunikasi.

    BalasHapus
  24. Wa'alaikumussalam
    Warahmatullahi Wabarakatuh, baik pak terima kasih atas ilmunya. Berikut adalah umpan balik (hasil diskusi kelompok) kami:

    Nama: Bagus Yudy Pratama
    Nim: A310190240

    1. A310170196_Tri Cahya Data Nugraha
    2. A310190233_Villa Dwi Putriani
    3. A310190234_Muhammad Nur Azis
    4. A310190240_Bagus Yudy Pratama
    5. A310190248_Al Harits

    1. Persamaan dan perbedaan apakah yang terdapat dari kelima pandangan tentang fonologi yang sudah disajikan pada bagian depan?
    Jawab:

    PERSAMAAN :
    Persamaan dari kelima pandangan tentang fonologi tersebut adalah bahwa kelima pandangan tersebut sama-sama menjelaskan fonologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bunyi-bunyi bahasa.

    PERBEDAAN :

    -Pandangan pertama : fonologi mempelajari bunyi bahasa secara umum dan bukan pada bahasa tertentu saja, baik bunyi bahasa yang memperdulikan arti _(fonemik)_, misalnya pada kata _buka_ dan _buta_.

    - Pandangan kedua : bahwa fonologi merupakan cabang ilmu bahasa yang mempelajari bunyi bunyi bahasa yang berfungsi sebagai pembeda arti atau makna saja

    -Pandangan ketiga : fonologi mempelajari fungsi bunyi untuk membedakan kata-kata tertentu. Dengan kata lain, fonologi hanya mengandung aspek fonemik saja atau mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi bahasa sebagai pembeda makna.

    -Pandangan keempat : Fonetik mempelajari bunyi bahasa tanpa menghiraukan apakah bunyi tersebut berfungsi sebagai pembeda makna atau tidak. Sedangkan fonemik mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan bahwa bunyi bahasa berfungsi sebagai pembeda makna.

    -Pandangan kelima : Bahwa fonologi merupakan ilmu yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa yang berasal dari alat ucap manusia secara umum (bahasa secara umum atau bukan pada bahasa tertentu saja).

    2. Fonologi/Fonemik itu objek kajian apa? Apakah objek kajiannya dapat dikatakan bersifat empiris?
    Jawab:

    fonologi/fonemik yaitu objek kajian yang mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi tersebut sebagai pembeda makna. Objek kajiannya fonem, yakni bunyi bahasa yang dapat atau berfungsi membedakan makna kata. Objek kajian fonemik bisa dikatakan bersifat empiris karena kajian terhadap bahasa memenuhi prinsip kerja ilmiah. Data yang dianalisis bersifat empiris, artinya ada dalam penggunaan bahasa sehari-hari. Misalnya, kata Indonesia laba dan raba. Kedua kata itu mirip benar. Masing-masing terdiri dari empat buah bunyi. Yang pertama mempunyai bunyi [l], [a], [b], dan [a]; dan yang kedua mempunyai bunyi [r]. [a], [b]. dan [a]. Jika kita bandingkan

    [l], [a]. [b], [a]

    [r], [a], [b], [a]

    Tempat perbedaannya hanya pada bunyi yang pertama, yaitu bunyi [l] dan bunyi [r]. Maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bunyi [l] dan bunyi [r] adalah dua buah fonem yang berbeda di dalam bahasa Indonesia, yaitu fonem /l/ dan fonem /r/.

    3. Mengapa bunyi bahasa (fonem) perlu dikaji dalam ilmu bahasa?
    Jawab:

    Karena bunyi bahasa (fonem) merupakan bagian dari ilmu bahasa atau linguistik. Dalam linguistik yang disebut bahasa, yang primer adalah yang diucapkan, yang dilisankan, yang keluar dari alat ucap manusia. Bahasa yang dilisankan inilah yang pertama-tama menjadi objek kajian linguistik. Selain itu bunyi bahasa (fonem) penting untuk dikaji agar seseorang mempunyai kemampuan berbahasa yang ditunjukkan dengan kompetensi seseorang menggunakan bahasa secara fungsional dalam beerkomunikasi.

    BalasHapus
  25. Wa'alaikumussalam
    Warahmatullahi Wabarakatuh, baik pak terima kasih atas ilmunya. Berikut adalah umpan balik (hasil diskusi kelompok) kami:

    Nama : Al Harits
    Nim : A310190248

    Kelompok :
    1. A310170196_Tri Cahya Data Nugraha
    2. A310190233_Villa Dwi Putriani
    3. A310190234_Muhammad Nur Azis
    4. A310190240_Bagus Yudy Pratama
    4. A310190248_Al Harits

    1. Persamaan dan perbedaan apakah yang terdapat dari kelima pandangan tentang fonologi yang sudah disajikan pada bagian depan?
    Jawab:

    PERSAMAAN :
    Persamaan dari kelima pandangan tentang fonologi tersebut adalah bahwa kelima pandangan tersebut sama-sama menjelaskan fonologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bunyi-bunyi bahasa.

    PERBEDAAN :

    -Pandangan pertama : fonologi mempelajari bunyi bahasa secara umum dan bukan pada bahasa tertentu saja, baik bunyi bahasa yang memperdulikan arti _(fonemik)_, misalnya pada kata _buka_ dan _buta_.

    - Pandangan kedua : bahwa fonologi merupakan cabang ilmu bahasa yang mempelajari bunyi bunyi bahasa yang berfungsi sebagai pembeda arti atau makna saja

    -Pandangan ketiga : fonologi mempelajari fungsi bunyi untuk membedakan kata-kata tertentu. Dengan kata lain, fonologi hanya mengandung aspek fonemik saja atau mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi bahasa sebagai pembeda makna.

    -Pandangan keempat : Fonetik mempelajari bunyi bahasa tanpa menghiraukan apakah bunyi tersebut berfungsi sebagai pembeda makna atau tidak. Sedangkan fonemik mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan bahwa bunyi bahasa berfungsi sebagai pembeda makna.

    -Pandangan kelima : Bahwa fonologi merupakan ilmu yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa yang berasal dari alat ucap manusia secara umum (bahasa secara umum atau bukan pada bahasa tertentu saja).

    2. Fonologi/Fonemik itu objek kajian apa? Apakah objek kajiannya dapat dikatakan bersifat empiris?
    Jawab:

    fonologi/fonemik yaitu objek kajian yang mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi tersebut sebagai pembeda makna. Objek kajiannya fonem, yakni bunyi bahasa yang dapat atau berfungsi membedakan makna kata. Objek kajian fonemik bisa dikatakan bersifat empiris karena kajian terhadap bahasa memenuhi prinsip kerja ilmiah. Data yang dianalisis bersifat empiris, artinya ada dalam penggunaan bahasa sehari-hari. Misalnya, kata Indonesia laba dan raba. Kedua kata itu mirip benar. Masing-masing terdiri dari empat buah bunyi. Yang pertama mempunyai bunyi [l], [a], [b], dan [a]; dan yang kedua mempunyai bunyi [r]. [a], [b]. dan [a]. Jika kita bandingkan

    [l], [a]. [b], [a]

    [r], [a], [b], [a]

    Tempat perbedaannya hanya pada bunyi yang pertama, yaitu bunyi [l] dan bunyi [r]. Maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bunyi [l] dan bunyi [r] adalah dua buah fonem yang berbeda di dalam bahasa Indonesia, yaitu fonem /l/ dan fonem /r/.

    3. Mengapa bunyi bahasa (fonem) perlu dikaji dalam ilmu bahasa?
    Jawab:

    Karena bunyi bahasa (fonem) merupakan bagian dari ilmu bahasa atau linguistik. Dalam linguistik yang disebut bahasa, yang primer adalah yang diucapkan, yang dilisankan, yang keluar dari alat ucap manusia. Bahasa yang dilisankan inilah yang pertama-tama menjadi objek kajian linguistik. Selain itu bunyi bahasa (fonem) penting untuk dikaji agar seseorang mempunyai kemampuan berbahasa yang ditunjukkan dengan kompetensi seseorang menggunakan bahasa secara fungsional dalam beerkomunikasi.

    BalasHapus
  26. Wa'alaikumussalam
    Warahmatullahi Wabarakatuh, baik pak terima kasih atas ilmunya. Berikut adalah umpan balik (hasil diskusi kelompok) kami:

    Nama : Nindya Parameswara Sayoga
    Nim : A310190236

    Kelompok :
    1. A310170196_Tri Cahya Data Nugraha
    2. A310190233_Villa Dwi Putriani
    3. A310190234_Muhammad Nur Azis
    4. A310190240_Bagus Yudy Pratama
    4. A310190248_Al Harits
    5. A310190236_Nindya Parameswara Sayoga

    1. Persamaan dan perbedaan apakah yang terdapat dari kelima pandangan tentang fonologi yang sudah disajikan pada bagian depan?
    Jawab:

    PERSAMAAN :
    Persamaan dari kelima pandangan tentang fonologi tersebut adalah bahwa kelima pandangan tersebut sama-sama menjelaskan fonologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bunyi-bunyi bahasa.

    PERBEDAAN :

    -Pandangan pertama : fonologi mempelajari bunyi bahasa secara umum dan bukan pada bahasa tertentu saja, baik bunyi bahasa yang memperdulikan arti _(fonemik)_, misalnya pada kata _buka_ dan _buta_.

    - Pandangan kedua : bahwa fonologi merupakan cabang ilmu bahasa yang mempelajari bunyi bunyi bahasa yang berfungsi sebagai pembeda arti atau makna saja

    -Pandangan ketiga : fonologi mempelajari fungsi bunyi untuk membedakan kata-kata tertentu. Dengan kata lain, fonologi hanya mengandung aspek fonemik saja atau mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi bahasa sebagai pembeda makna.

    -Pandangan keempat : Fonetik mempelajari bunyi bahasa tanpa menghiraukan apakah bunyi tersebut berfungsi sebagai pembeda makna atau tidak. Sedangkan fonemik mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan bahwa bunyi bahasa berfungsi sebagai pembeda makna.

    -Pandangan kelima : Bahwa fonologi merupakan ilmu yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa yang berasal dari alat ucap manusia secara umum (bahasa secara umum atau bukan pada bahasa tertentu saja).

    2. Fonologi/Fonemik itu objek kajian apa? Apakah objek kajiannya dapat dikatakan bersifat empiris?
    Jawab:

    fonologi/fonemik yaitu objek kajian yang mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi tersebut sebagai pembeda makna. Objek kajiannya fonem, yakni bunyi bahasa yang dapat atau berfungsi membedakan makna kata. Objek kajian fonemik bisa dikatakan bersifat empiris karena kajian terhadap bahasa memenuhi prinsip kerja ilmiah. Data yang dianalisis bersifat empiris, artinya ada dalam penggunaan bahasa sehari-hari. Misalnya, kata Indonesia laba dan raba. Kedua kata itu mirip benar. Masing-masing terdiri dari empat buah bunyi. Yang pertama mempunyai bunyi [l], [a], [b], dan [a]; dan yang kedua mempunyai bunyi [r]. [a], [b]. dan [a]. Jika kita bandingkan

    [l], [a]. [b], [a]

    [r], [a], [b], [a]

    Tempat perbedaannya hanya pada bunyi yang pertama, yaitu bunyi [l] dan bunyi [r]. Maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bunyi [l] dan bunyi [r] adalah dua buah fonem yang berbeda di dalam bahasa Indonesia, yaitu fonem /l/ dan fonem /r/.

    3. Mengapa bunyi bahasa (fonem) perlu dikaji dalam ilmu bahasa?
    Jawab:

    Karena bunyi bahasa (fonem) merupakan bagian dari ilmu bahasa atau linguistik. Dalam linguistik yang disebut bahasa, yang primer adalah yang diucapkan, yang dilisankan, yang keluar dari alat ucap manusia. Bahasa yang dilisankan inilah yang pertama-tama menjadi objek kajian linguistik. Selain itu bunyi bahasa (fonem) penting untuk dikaji agar seseorang mempunyai kemampuan berbahasa yang ditunjukkan dengan kompetensi seseorang menggunakan bahasa secara fungsional dalam beerkomunikasi.

    BalasHapus
  27. Nama : Lailatul Khasanah
    Nim. : A310190245

    Wa'alaikumsalam wr.wb, terima kasih atas ilmunya pak
    Berdasarkan diskusi dengan anggota:
    1. Kurnia Hannyda U. (A310190229)
    2. Miladia Rahma (A310190230)
    3. Shinta Ayu P. (A310190242)
    4. Citra Dewi Ayundhasari (A310190249)
    5. Novi Listiyani (A310190256)
    6. Lailatul Khasanah ( A310190245)
    Hasilnya:
    1. Persamaan dan perbedaan:
    -Persamaan: kelima pandangan terhadap fonologi tersebut sama-sama mempelajari tentang bunyi bahasa.
    -Perbedaan: kelima pandangan tersebut memiliki fokusnya masing-masing. Pandangan pertama, fonologi mempelajari bunyi secara umum. Pandangan kedua mempelajari bunyi-bunyi bahasa yang berfungsi sebagai pembeda arti atau makna saja. Pandangan ketiga, fonologi mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi bahasa sebagai pembeda makna.
    Pandangan keempat, fonologi mengkaji fonetik dan fonemik.
    Pandangan kelima, fonologi mengkaji bunyi-bunyi bahasa yang berasal dari alat ucap.

    2. Fonemik adalah kajian terhadap bunyi bahasa atau kajian linguistik dengan memperhatikan statusnya sebagai pembeda makna. Ya, objek kajiannya dapat dikatakan bersifat empiris karena melakukan analisis berdasarkab fakta-fakta dan dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

    3. Bunyi bahasa (fonem) perlu dikaji dalam ilmu bahasa karena fonem merupakan suatu ilmu dasar yang perlu dipelajari oleh manusia untuk berkomunikasi dan sebagai penghubung antara pendidikan dengan bahasa. Fonem digunakan untuk membedakan makna tiap kata. Dengan adanya fonem kita bisa mempelajari bunyi bahasa dengan rinci.

    BalasHapus
  28. Nama: Mentari Istighfaruri
    Nim: A310190252

    Waalaikumsalam Wr.Wb
    Terimakasih atas Materi serta ilmu yang Bapak berikan.
    1. Rony Saputra (A310180052)
    2. Mansyur Rohmat Aditya (A310190235)
    3. Nyohan aji febrianto (A310190244)
    4. Mentari Istighfaruri (A310190252)
    5. Anang Ariwibowo (A310190253)

    Hasil diskusi dari kelompok kami:
    1. Persamaan dan perbedaan dari 5 pandangan tentang fonologi.

    -Persamaan:
    Fonologi dimaknai sama sebagai cabang ilmu bahasa yang mempelajari dan mengkaji bunyi-bunyi bahasa yang mana memperhatikan makna bunyi bahasa tersebut. keduanya memiliki kesamaan fungsi yaitu membedakan makna. Dari beberapa pendapat ahli diatas, fonologi dikatakan sama dalam memperhatikan bunyi bahasa sebagai pembeda makna. Sama-sama ilmu yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa yang berasal dari alat ucap manusia secara umum (bahasa secara umum atau bukan pada bahasa tertentu saja). dapat disimpulkan bahwa makna bunyi bahasa juga diperhatikan dalam fonologi.
    -Perbedaan:
    Ada pandangan yang mengatakan bahwa fonologi adalah ilmu yang mempelajari bunyi-bunyi bahasa yang berfungsi sebagai pembeda makna saja yang sering disebut dengan fonemik.

    2. Apa Objek kajian fonologi/fonemik ? serta apakah objek kajiannya dapat dikatakan bersifat empiris ?

    - Objek kajian fonologi adalah fonem bahasa. Namun fonologi dibagi menjadi 2 yaitu fonemik berkaitan dengan bunyi-bunyi bahasa yang berfungsi sebagai pembeda makna sedangkan objek kajian fonemik adalah fonem yang artinya suatu bahasa yang berfungsi sebagai pembeda makna dan fonetik berkaitan dengan bunyi-bunyi bahasa tanpa memperhatikan apakah bunyi bahasa tersebut mempunyai sebagai pembeda makna atau tidak
    - Ya, Objek kajiannya keduanya bersifat empiris, sebab dapat dibuktikan dengan adanya penggunaan bahasa dalam kehidupan sehari-hari.

    3. Mengapa bunyi bahasa (fonem) perlu dikaji dalam ilmu bahasa?

    Sebab bunyi bahasa atau fonem yang ada dalam bahasa dan mampu mengucapkan bunyi bahasa tersebut, bunyi bahasa harus dipelajari dan dipahami dengan memperhatikan fungsinya sebagai pembeda makna. Juga satuan bunyi bahasa terkecil dalam sebuah bahasa yang masih bisa menunjukkan perbedaan makna. Apabila kita mempelajari fonem yang dikaji, maka dalam kehidupan sehari hari kita dapat menggunakan kalimat yang baik dan bener karena kita paham dalam membedakan makna suatu bahasa.

    BalasHapus
  29. Nama: Miladia Rahma
    Nim: A310190230

    Berdasarkan diskusi dengan anggota:
    1. Kurnia Hannyda U. (A310190229)
    2. Miladia Rahma (A310190230)
    3. Shinta Ayu P. (A310190242)
    4. Citra Dewi A. (A310190249)
    5. Novi Listiyani (A310190256)
    Hasilnya:
    1. Persamaan dan perbedaan:
    -Persamaan: kelima pandangan terhadap fonologi tersebut sama-sama mempelajari tentang bunyi bahasa.
    -Perbedaan: kelima pandangan tersebut memiliki fokusnya masing-masing. Pandangan pertama, fonologi mempelajari bunyi secara umum. Pandangan kedua mempelajari bunyi-bunyi bahasa yang berfungsi sebagai pembeda arti atau makna saja. Pandangan ketiga, fonologi mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi bahasa sebagai pembeda makna.
    Pandangan keempat, fonologi mengkaji fonetik dan fonemik.
    Pandangan kelima, fonologi mengkaji bunyi-bunyi bahasa yang berasal dari alat ucap.
    2. Fonemik adalah kajian terhadap bunyi bahasa atau kajian linguistik dengan memperhatikan statusnya sebagai pembeda makna. Ya, objek kajiannya dapat dikatakan bersifat empiris karena melakukan analisis berdasarkab fakta-fakta dan dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
    3. 3. Bunyi bahasa (fonem) perlu dikaji dalam ilmu bahasa karena fonem merupakan suatu ilmu dasar yang perlu dipelajari oleh manusia untuk berkomunikasi dan sebagai penghubung antara pendidikan dengan bahasa. Fonem digunakan untuk membedakan makna tiap kata. Dengan adanya fonem kita bisa mempelajari bunyi bahasa dengan rinci.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

FONOLOGI II A, B, DAN C

fonologi II A, B, DAN C.