PERTEMUAN KEDUA FONOLOGI SEMESTER III KELAS B 2020: KONSEP FONOLOGI

  

FONOLOGI: CABANG ILMU BAHASA  (LINGUISTIK)

 

Assalamualaikum wr. wb.

Marilah mengucapkan basmalah bersama-sama. Bismillahirrahmanirahim. Saya ucapkan semoga tetap sehat dan semangat. Walaupun dalam suasana wabah Covid-19 kita tidak boleh mengalami kemunduran dalam segala hal.

Pelihara kesehatan dan peningkatan semangat belajar yang tinggi dapat membangun kekuatan diri dalam menghadapi situasi apa pun. Kesabaran diri merupakan kekuatan hebat yang bisa membawa diri menuju sukses.

Kesempatan ini saya gunakan untuk menyajikan mengenai.

2.1 PENGANTAR

2.2 KONSEP LINGUISTIK

2.3 FONOLOGI ITU CABANG LINGUISTIK

UMPAN BALIK

 

 

Pengantar

Belajar ilmu bahasa (linguistik) pasti bertemu dengan bagian fonologi. Fonologi sangat erat dengan fonetik. Fonologi –dalam perkuliahan ini dipadankan dengan fonemik. Sudah belajar bunyi bahasa dengan mempeerhatikan fungsi bunyi bahasa.

 

Konsep linguistik

            Deskripsi bahasa Indonesia bisa dilakukan pada setiap kurun waktu. Hasil yang didapatkan sebenarnya bermanfaat bagi pemahaman penutur bahasa Indonesia, bahwa bahasa Indonesia mengalami perubahan. Perubahan yang bernuansa perkembangan sehingga untuk selanjutnya kajian berguna bagi penyusunan sejarah perkembangan bahasa Indonesia. Namun, apakah sampai sejauh itu pemikiran para peneliti bahasa.

            Secara singkat bahwa ilmu bahasa (lingiistik) merupakan ilmu yang mengkaji bahasa secara ilmiah. Kajian terhadap bahasa memenuhi prinsip kerja ilmiah. Data yang dianalisis bersifat empiris, artinya ada dalam penggunaan bahasa sehari-hri. Data bukan bersifat spekulatif, bahkan bukan pula sesuatu yang ada dalam pikiran bahasawan. Bahasa dalam hal ini sebagai realitas sosial masyarakat penutur bahasa.

Perkembangan bahasa Indonesia memerlukan bukti tertulis yang akurat sehingga tidak bersifat penafsiran belaka. Kajian fonologi sesungguhnya melengkapi bukti akurat terhadap deskripsi bahasa Indonesia.

 

Fonologi/Fonemik itu Cabang Linguistik

            Keperluan kehidupan yang semakin kompleks menuntut manusia lebih menguasai bahasa yang menjadi alat komunikasi dan alat mengidentifikasi diri.

            Linguistik secara dasariah terdiri atas fonologi, morfologi, sintaksis dan semantik. Penjelasan singkat fonologi mengkaji fonem bahasa. Morfologi mengkaji morfem beserta pembentukan kata dalam bahasa. Sintaksis mengkaji tata kalimat. Sedangkan semantik mempelajari makna (meaning).yang terkandung dalam bahasa. Sesuai dengan perkembangan dunia pengetahuan linguistik pun berkembang menyesuaikan dengan perkembangan jaman, masyarakat, dan teknologi kekinian.

            Fonologi di dalam studi bahasa (linguistik) sesuai dengan model analisis yang dilakukan terhadap bahasa. Model analisis bahasa yang sederhana menyatakan bahwa bahasa itu teriri atas bentuk dan makna. Posisi fonologi tidak jelas, sebab bentuk (form) dan makna (meaning). Keyakinan bahwa bahasa itu direalisasi dalam bentuk dan setiap bentuk yang hadir di dalam bahasa memiliki makna. Fonologi yang berobjek fonem bahasa tentu saja berfokus pada bentuk dan bentuk fonem selalu berkait dengan fungsi, walaupun dalam taraf berfungsi membedakan makna.  Analisis bahasa model ini memandang bahasa hanya terdiri atas dua tataran saja.

Perhatikan bagan berikut!

Selanjutnya model yang menganalisis bahasa terdiri atas tiga tataran yaitu pelafalan/pengucapan (pronounciatio/phonology), tata bahasa (grammar/syntax), dan makna (meaning).

Analisis model ini menampakkan bidang fonologi dengan jelas, yang dapat dikatakan bahwa fonologi itu salah satu tataran dalam bidang studi bahasa.

Perhatikan model berikut!

 

Jelaslah bahwa bidang fonologi merupakan salah satu bidang kajian terhadap bahasa, sebab berhubungan dengan analisis tentang pelafalan –hal ini masih belum terpisah dengan fonetik dan fonemik.Padahal berkatian dengan pelafalan ada kaidah yang menghendaki pelafalan bahasa sesuai dengan sistem bunyi bahasa (bidang fooemik). Sedangkan pelafalan atau tuturan yang sekadar menghasilkan bunyi bahasa dipelajari oleh fonetik.

Perkembangan selanjutnya tataran pengucapan (phonology) dipilah menjadi dua bagian yaitu fonetik dan fonologi (fonemik). Fonetik mempelajari bahasa dengan tanpa memperehatikan fungsi bunyi bahasa, sedangkan fonologi (fonemik)  mempelajari bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi bahasa sebagai pembeda makna.

Model Haliday bahwa tataran fonetik sebagai tataran isi, sedangkan tataran fonologi sebagai tataran antara. Mengapa demikian? Fonologi itu berhubungan dengan fonem dan fonem itu hanyalah sebagai satuan hasil abstraksi dari ahli bahasa (linguis). Fonologi itu bahkan sebagai piranti penafsir yang menjembatani antara strktur permukaan (surface structure) dengan bentuk fonetiknya.

Ada dua hal yang dipelajari dalam fonologi yaitu pertama, mempelajari bunyi bahasa (fonem) yang ada dalam bahasa dan mampu mengucapkan bunyi bahasa tersebut dan kedua, mempelajari fonem bahasa sebagai pengetahuan yang dibutuhkan bagi guru atau peneliti bahasa. Guru memiliki bekal pengetahuan bidang fonologi agar mampu menjadi pengajar bahasa Indonesia yang profesional.

Kemampuan berbahasa ditunjukkan dengan kompetensi seseorang menggunakan bahasa secara fungsional dalam beerkomunikasi.

Misal gambaran mengenai kedua ranah dalam mempelajari fonoogi: ranah kompetensi dan performansi. 

 

 

Tujuan fonologi dalam deskripsi linguistik yaitu menemukan karakteristik dasar sehingga dapat disusun prinsip-prinsip kesemestaan bahasa’ yang dilakukan dengan membandingkan sistem bunyi bahasa satu dengan yang lain di dunia. Melakukan segmentasi –membagi-bagi bunyi-bunyi bahasa. Mengklasifikasi atau mengelompokkan atau menggolongkan bunyi-bunyi bahasa ke dalam pola atau kelas bunyi bahasa (fonem). Menganalisis proses fonologis sehingga diperoleh penjelasan mengenai fonem dan varian-varian dalam bahasa. Mendeskripsikan atau memerikan atau menjelaskan terjadinya perubahan bunyi bahasa.

            Selanjutnya, sebelum Anda memahami lebih jauh mengenai fonologi secara spesifik. Marilah penulis ajak pembaca untuk memahami hakikat fonologi! Pandangan-pandangan yang jelas mengenai fonologi telah diberikan ahli-ahli bahasa (linguis) Indonesia.

            Pandangan pertama, Fonologi adalah subdisiplin linguistk yang mempelajari bunyi bahasa secara umum, baik yang mempelajari bunyi bahasa yang tanpa menghiraukan arti maupun yang tidak (Soeparno, 2002: 79).

Penjelasan: Maksudnya adalah fonologi mempelajari bunyi bahasa secara umum dan bukan pada bahasa tertentu saja, baik bunyi bahasa yang memperdulikan arti (fonemik), misalnya pada kata rupa dan lupa. Bunyi [l] dan [r] akan berfungsi sebagai pembeda makna. Selain itu fonologi juga membahas bunyi bahasa yang tidak memperdulikan arti (fonetik) atau dengan kata lain menyangkut tentang bagaimana bunyi bahasa itu dihasilkan melalui alat ucap manusia, serta penyampaiannya kepada pendengar.

            Pandangan kedua, Yang dimaksud fonologi oleh aliran Kontinental adalah cabang ilmu bahasa yang mempelajari bunyi-bunyi bahasa yang membedakan arti (dalam Soeparno, 2002: 79).

Penjelasan: Aliran Kontinental berpendapat bahwa fonologi merupakan cabang ilmu bahasa yang mempelajari bunyi-bunyi bahasa yang berfungsi sebagai pembeda arti atau makna saja (fonemik). Dalam hal ini aliran Kontinental menganggap bahwa dalam fonologi hanya mengkaji tentang fonemik saja.

Pandangan ketiga, Fonologi adalah ilmu yang membahas bunyi-bunyi bahasa tertentu, mempelajari fungsi bunyi untuk membedakan atau mengidentifikasikan kata-kata tertentu (Alwasilah, 2011: 110).

Penjelasan: Maksudnya adalah bahwa fonologi mempelajari fungsi bunyi untuk membedakan kata-kata tertentu. Dengan kata lain, fonologi hanya mengandung aspek fonemik saja atau mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi bahasa sebagai pembeda makna. Sebagai contoh telah disampaikan pada poin 1 diatas. Misalnya pada kata rupa dan lupa. Bunyi [l] dan [r] akan berfungsi sebagai pembeda makna. Selain itu bunyi [r] dan [l] bantar dan bantal juga berfungsi sebagai pembeda makna, dan lain sebagainya.

            Pandangan keempat, Bidang linguistik yang mempelajari, menganalisis, dan membicarakan runtunan bunyi-bunyi bahasa disebut Fonologi (Chaer, 2012: 102).

Penjelasan: Dalam fonologi mengkaji fonetik dan fonemik. Fonetik mempelajari bunyi bahasa tanpa menghiraukan apakah bunyi tersebut berfungsi sebagai pembeda makna atau tidak. Sedangkan fonemik mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan bahwa bunyi bahasa berfungsi sebagai pembeda makna. Fonetik dan fonemik sama-sama memperlajari, menganalisis, dan membicarakan runtunan bunyi-bunyi bahasa.

            Pandangan kelima, Kajian fonologi adalah kajian yang berkaitan dengan bunyi-bunyi bahasa yang dilahirkan oleh alat ucap manusia secara umum. Sementara kajian khususnya berkaitan dengan kajian fonetik dan fonemik. Keduanya merupakan bagian dari fonologi (Suhardi, 2013: 27).

Penjelasan: Bahwa fonologi merupakan ilmu yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa yang berasal dari alat ucap manusia secara umum (bahasa secara umum atau bukan pada bahasa tertentu saja). Lebih spesifik lagi, fonologi mempelajari tentang fonetik dan fonemik. Fonetik mempelajari bunyi bahasa tanpa menghiraukan apakah bunyi tersebut berfungsi sebagai pembeda makna atau tidak. Sedangkan fonemik mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan bahwa bunyi bahasa berfungsi sebagai pembeda makna.

            Mudah-mudahan dengan membaca kelima pandangan tersebut pembaca bisa menemukan hakikat fonologi masing-masing. Anda buatlah kelompok. Masing-masing kelompok terdiri tiga anggota dan laporkanlah hasil diskusi Anda, melalui blogspot dan email.

            Setelah dipahami uraian di atas, maka Anda selanjutnya memberikan umpan balik.

 

 

 

Umpan Balik

 

DISKUSIKANLAH!

BUAT KELOMPOK MASING-MASING KELOMPOK 5 (LIMA) ORANG)!

 

Persamaan dan perbedaan apakah yang terdapat dari kelima pandangan tentang fonologi yang sudah disajikan pada bagian depan?

 

Fonologi/Fonemik itu objek kajian apa? Apakah objek kajiannya dapat dikatakan bersifat empiris?

 

Mengapa bunyi bahasa (fonem) perlu dikaji dalam ilmu bahasa?

 

Semoga pembicaraan ini bisa membawa manfaat. Marilah kita mengucapkan hamdallah bersama-sama.

Wassalamualaikum wr. wb.,

 

Agus Budi Wahyudi

 

Komentar

  1. Nama: Nita Awalia Astuti Fatimah
    NIM :A310190083
    1) PERBEDAAN 5 pandangan fonologi: PANDANGAN PERTAMA, fonologi mempelajari bunyi secara umum. PANDANGAN KEDUA, fonologi merupakan aliran kontinental yang berarti mempelajari bunyi-bunyi bahasa yang berfungsi sebagai pembeda arti atau makna saja. PANDANGAN KETIGA, fonologi hanya mengandung aspek fonemik saja atau mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi bahasa sebagai pembeda makna. PANDANGAN KEEMPAT, fonologi mengkaji fonetik dan fonemik. PANDANGAN KELIMA, fonologi mengkaji bunyi-bunyi bahasa yang berasal dari alat ucap manusia secara umum (bahasa secara umum atau bukan pada bahasa)

    PERSAMAAN 5 Pandangan Fonologi:
    -Pandangan yang mempelajari bunyi bahasa
    -Sama sama mempelajari bunyi untuk membedakan makna

    2) fonologi merupakan objek kajian bahasa. Objek kajianya bersifat empiris, karena pengunaanya digunakan dalam bahasa sehari-hari

    3) fonem dikaji di dalam ilmu bahasa, karena bunyi bahasa (fonem) yang ada dalam bahasa dan mampu mengucapkan bunyi bahasa tersebut, harus mempelajari dan mengetahui bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi bahasa sebagai pembeda makna.
    mempelajari bunyi bahasa (fonem) yang ada dalam bahasa dan mampu mengucapkan bunyi bahasa tersebut dan kedua, mempelajari fonem bahasa sebagai pengetahuan yang dibutuhkan bagi guru atau peneliti bahasa. Guru memiliki bekal pengetahuan bidang fonologi agar mampu menjadi pengajar bahasa Indonesia yang profesional.

    BalasHapus
  2. Nama Kelompok:
    -Reftin Bintari W (A310190072)
    -Nita Awalia Astuti F (A310190083)
    -Hanifah Rizki A (A310190086)
    1) PERBEDAAN 5 pandangan fonologi: PANDANGAN PERTAMA, fonologi mempelajari bunyi secara umum. PANDANGAN KEDUA, fonologi merupakan aliran kontinental yang berarti mempelajari bunyi-bunyi bahasa yang berfungsi sebagai pembeda arti atau makna saja. PANDANGAN KETIGA, fonologi hanya mengandung aspek fonemik saja atau mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi bahasa sebagai pembeda makna. PANDANGAN KEEMPAT, fonologi mengkaji fonetik dan fonemik. PANDANGAN KELIMA, fonologi mengkaji bunyi-bunyi bahasa yang berasal dari alat ucap manusia secara umum (bahasa secara umum atau bukan pada bahasa)

    PERSAMAAN 5 Pandangan Fonologi:
    -Pandangan yang mempelajari bunyi bahasa
    -Sama sama mempelajari bunyi untuk membedakan makna

    2) fonologi merupakan objek kajian bahasa. Objek kajianya bersifat empiris, karena pengunaanya digunakan dalam bahasa sehari-hari

    3) fonem dikaji di dalam ilmu bahasa, karena bunyi bahasa (fonem) yang ada dalam bahasa dan mampu mengucapkan bunyi bahasa tersebut, harus mempelajari dan mengetahui bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi bahasa sebagai pembeda makna.
    mempelajari bunyi bahasa (fonem) yang ada dalam bahasa dan mampu mengucapkan bunyi bahasa tersebut dan kedua, mempelajari fonem bahasa sebagai pengetahuan yang dibutuhkan bagi guru atau peneliti bahasa. Guru memiliki bekal pengetahuan bidang fonologi agar mampu menjadi pengajar bahasa Indonesia yang profesional.

    BalasHapus
  3. Nama Kelompok :
    - Fauzan Akhmat (A310190050)
    - Ghalib Muhammad Nashr (A310190060)
    - Satria Alamsyah H (A310190068)
    - Farent Aldava (A310190071)
    - Lalu Muhammad Ilham F ( A310190078)

    1. Pandangan-pandangan mengenai fonologi telah diberikan ahli-ahli bahasa (lingui) Indonesia. Setiap pandangan seseorang berbeda-beda, maka dari itu terdapat persamaan dan perbedaan.
    - Persamaan dari lima pendapat ahli diatas mengenai fonologi ialah bahwa fonologi merupakan ilmu yang mempelajari bunyi bahasa.
    - Sedangkan perbedaan pendapat di atas ada yang mengatakan bahwa fonologi hanya mengkaji tentang fonemik saja, dan ada yang mengatakan bahwa fonologi mengkaji fonetik dan fonemik.

    2. Fonologi merupakan suatu objek kajian bahasa.Objek kajianya dapat dikatakan empiris karena jika kita lihat materi di atas menjelaskan secara singkat bahwa ilmu bahasa (linguistik) merupakan ilmu yang mengkaji bahasa secara ilmiah. Kajian terhadap bahasa memenuhi prinsip kerja ilmiah.Data yang bersifat empiris, dapat diartikan bahwa data tersebut digunakan dalam penggunaan bahasa sehari-hri. Tidak bersifat spekulatif, bukan juga sesuatu yang ada dalam pikiran bahasawan. Bahasa dalam hal ini sebagai realitas sosial masyarakat penutur bahasa.

    3. Perlunya mempelajari fonem dalam ilmu bahasa agar dapat menyelidiki, mempelajari, menganalisis, dan membicarakam runtutan bunyi-bunyi bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap manusia beserta fungsinya.

    BalasHapus
  4. Nama kelompok :
    1. Prafika Putri W A310190058
    2. Aisah Nurul Khotimah
    A310190061
    3. Elvia Nurul Rizki A310190064
    4. Devi Luluk Andriani A310190065
    5 . Shefia Agustin A310190069
    Berdasarkan hasil diskusi kelompok kami, maka kesimpulannya adalah

    Persamaan:
    Persamaan dari kelima pandangan tersebut ialah sama-sama perpendapat bahwa fonologi merupakan ilmu yang mempelajari bunyi-bunyi bahasa.
    Perbedaan :
    Pandangan 1: fonologi mempelajari bunyi bahasa secara umum dan bukan pada bahasa tertentu saja, bisa mempedulikan arti maupun tidak.
    Pandangan 2: fonologi merupakan cabang ilmu bahasa yang mempelajari bunyi-bunyi bahasa yang berfungsi sebagai pembeda arti atau makna saja.
    Pandangan 3: fonologi mempelajari fungsi bunyi untuk membedakan kata-kata tertentu. Hanya memperhatikan fonemik saja.
    Pandangan 4: fonologi mengkaji fonetik(menghiraukan apakah bunyi tsb mengandung pembeda makna/tidak) dan fonemik (memperhatikan bunyi sebagai pembeda makna)
    Pandangan 5: fonologi merupakan ilmu yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa yang berasal dari alat ucap manusia secara umum bukan pada bahasa tertentu saja.
    Kesimpulan: jadi dari tidak semua pendangan mempelajari tentang fonemik, memperdulikan dan tidak memperdulikan arti, pembeda arti dan atau makna saja.

    Fonologi/fonemik adalah objek kajian linguistik.
    Ya, bisa dikatakan empiris karena dapat diketahui dari materi di atas yang menjelaskan secara singkat bahwa ilmu bahasa (linguistik) merupakan ilmu yang mengkaji bahasa secara ilmiah. Kajian terhadap bahasa memenuhi prinsip kerja ilmiah. Data yang dianalisis bersifat empiris, artinya ada dalam penggunaan bahasa sehari-hri. Data bukan bersifat spekulatif, bahkan bukan pula sesuatu yang ada dalam pikiran bahasawan. Bahasa dalam hal ini sebagai realitas sosial masyarakat penutur bahasa.

    Karena tujuan fonologi dalam deskripsi linguistik yaitu menemukan karakteristik dasar sehingga dapat disusun prinsip-prinsip kesemestaan bahasa’ yang dilakukan dengan membandingkan sistem bunyi bahasa satu dengan yang lain di dunia. Melakukan segmentasi –membagi-bagi bunyi-bunyi bahasa. Mengklasifikasi atau mengelompokkan atau menggolongkan bunyi-bunyi bahasa ke dalam pola atau kelas bunyi bahasa (fonem). Menganalisis proses fonologis sehingga diperoleh penjelasan mengenai fonem dan varian-varian dalam bahasa. Mendeskripsikan atau memerikan atau menjelaskan terjadinya perubahan bunyi bahasa.

    BalasHapus
  5. Nama kelompok :
    Desi Ayu p_A310190063
    Yulina Puspitasari_A310190077
    Dinda Putri Nindyawati_A310190090

    Berdasarkan hasil diskusi kelompok kami, maka kesimpulannya adalah

    1. Perbedaan 5 padangan fonologi :
    -Padangan Pertama : fonologi mempelajari bunyi bahasa secara umum dan bukan pada bahasa tertentu saja, baik bunyi bahasa yang memperdulikan arti (fonemik), misalnya pada kata rupa dan lupa. 
    - Pandangan kedua : fonologi merupakan cabang ilmu bahasa yang mempelajari bunyi-bunyi bahasa yang berfungsi sebagai pembeda arti atau makna saja (fonemik). 
    - Pandangan ketiga : mempelajari fungsi bunyi untuk membedakan kata-kata tertentu.
    - Pandangan keempat : Bidang linguistik yang mempelajari, menganalisis, dan membicarakan runtunan bunyi-bunyi bahasa.
    - Pandangan kelima : Kajian fonologi adalah kajian yang berkaitan dengan bunyi-bunyi bahasa yang dilahirkan oleh alat ucap manusia secara umum. 

    *PERSAMAAN 5 Pandangan Fonologi:
    -Pandangan yang mempelajari bunyi bahasa
    -Sama sama mempelajari bunyi untuk membedakan makna.

    2.Fonologi merupakan objek kajian linguistik.Ya, bisa dikatakan empiris karena dapat diketahui dari materi di atas yang menjelaskan secara singkat bahwa ilmu bahasa (linguistik) merupakan ilmu yang mengkaji bahasa secara ilmiah. Kajian terhadap bahasa memenuhi prinsip kerja ilmiah. Data yang dianalisis bersifat empiris, artinya ada dalam penggunaan bahasa sehari-hri. Data bukan bersifat spekulatif, bahkan bukan pula sesuatu yang ada dalam pikiran bahasawan. Bahasa dalam hal ini sebagai realitas sosial masyarakat penutur bahasa.

    3.Karena tujuan fonologi dalam deskripsi linguistik yaitu menemukan karakteristik dasar sehingga dapat disusun prinsip-prinsip kesemestaan bahasa’ yang dilakukan dengan membandingkan sistem bunyi bahasa satu dengan yang lain di dunia. Melakukan segmentasi –membagi-bagi bunyi-bunyi bahasa. Mengklasifikasi atau mengelompokkan atau menggolongkan bunyi-bunyi bahasa ke dalam pola atau kelas bunyi bahasa (fonem). Menganalisis proses fonologis sehingga diperoleh penjelasan mengenai fonem dan varian-varian dalam bahasa. Mendeskripsikan atau memerikan atau menjelaskan terjadinya perubahan bunyi bahasa

    BalasHapus
  6. Nama: Demas Primada;Nim: A310190070, Nama: Hilmi An Naufal; Nim : A310190052, Nama : Dina silviani;Nim : A310190049, Nama: Tsaniyah Ila S;Nim: A310190048, Nama: Wahyu Muhammad;Nim: A310190087
    ,


    1. A. Persamaan diantara kelima pendapat ahli tersebut adalah:
    • Berbicara tentang bunyi bahasa
    • Mempelajari tentang bunyi bahasa yang berfungsi sebagai pembeda arti atau makna (fonemik)
    B. Perbedaan diantara kelima pandangan tersebut adalah:
    • Tidak semua pandangan mempelajari tentang fonetik dan fonemik

    2. Fonologi mengkaji bunyi bahasa (fon) yang disebut tata bunyi (fonetik) dan mengkaji tata fonem yang ditata fomen (fonemik). Fonologi merupakan ilmu yang mengkaji bahasa . Kajian terhadap bahasa memenuhi prinsip kerja ilmiah. Data yang dianalisis bersifat empiris, artinya ada dalam penggunaan bahasa sehari-hri. Data bukan bersifat spekulatif, bahkan bukan pula sesuatu yang ada dalam pikiran bahasawan. Bahasa dalam hal ini sebagai realitas sosial masyarakat penutur bahasa.
    3. Fonologi terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu Fonetik dan Fonemik. Fonologi berbeda dengan fonetik. Fonetik mempelajari bagaimana bunyi-bunyi fonem sebuah bahasa direalisasikan atau dilafalkan. Fonetik juga mempelajari cara kerja organ tubuh manusia, terutama yang berhubungan dengan penggunaan dan pengucapan bahasa. Dengan kata lain, fonetik adalah bagian fonologi yang mempelajari cara menghasilkan bunyi bahasa atau bagaimana suatu bunyi bahasa diproduksi oleh alat ucap manusia. Sementara itu, Fonemik adalah bagian fonologi yang mempelajari bunyi ujaran menurut fungsinya sebagai pembeda arti. Karena fonemik adalah objek kajian dari fonem. Untuk itu perlunya memahami fonem dalam kajian ilmu bahasa.

    BalasHapus
  7. Anggota Kelompok :
    1. Nabila Nur Anisa (A310190053)
    2. Alya Riska Ayu R (A310190054)
    3. Maylana Nur Latifah (A310190055)
    4. Anisa Rodhiyah (A310190057)
    5. Rahmadani Indria F (A310190088)

    1) Perbedaan 5 Pandangan Fonologi :
    Pertama : Fonologi mempelajari bunyi secara umum, dan bukan pada bahasa tertentu saja.
    Kedua : Fonologi oleh aliran kontinental yang merupakan cabang ilmu bahasa yang mempelajari bunyi-bunyi bahasa yang berfungsi sebagai pembeda arti atau makna saja (fonemik)
    Ketiga : Fonologi mempelajari fungsi-fungsi bunyi untuk membedakan kata-kata tertentu.
    Keempat : Fonologi mengkaji fonetik dan fonemik.
    Kelima : Fonologi merupakan ilmu yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa yang berasal dari alat ucap manusia.
    Persamaan 5 Pandangan Fonologi :
    a. Sama-sama mengkaji bunyi bahasa
    b. Sama untuk membedakan makna dan arti.
    c. Sama-sama mempunyai fungsi dalam bunyi bahasa.

    2) Fonologi/Fonemik adalah kajian atau analisis bunyi bahasa dengan memperhatikan statusnya sebagai pembeda makna. Bunyi bahasa yang diucapkan oleh manusia akan memiliki pembeda makna pada setiap bunyi bahasanya. Objek kajiannya dapat dikatakan empiris karena mempelajari sebuah bunyi bahasa yang direalisasikan atau dilafalkan dalam kegiatan sehari-hari.

    3) Fonem dikaji dalam ilmu bahasa, karena fonem mempelajari tentang bahasa dengan mengetahui fungsi bunyi bahasa sebagai pembeda makna dan arti.

    BalasHapus
  8. Nama Kelompok :
    1. Inka Harminliany Mauluvista (A310190056)
    2. Nadia Aprillia Kartikasari Putri
    (A310190067)
    3.Risqina Aprillia (A310190074)
    4. Niken Aprilyana (A310190089)
    5. Adis Kun Saraswati (A310190075)


    1. Persamaan dan perbedaan dari kelima pandangan tentang fonologi diatas, yang kami simpulkan adalah sebagai berikut :
    Pandangan 1: fonologi mempelajari bunyi bahasa secara umum dan bukan pada bahasa tertentu saja, bisa mempedulikan arti maupun tidak.
    Pandangan 2: fonologi merupakan cabang ilmu bahasa yang mempelajari bunyi-bunyi bahasa yang berfungsi sebagai pembeda arti atau makna saja.
    Pandangan 3. Mempelajari fungsi bunyi untuk membedakan kata-kata tertentu
    Pandangan 4. Mempelajari fonetik/fonemik yang sama-sama mempelajari , menganalisis dan membicarakan runtutan bunyi-bunyi bahasa
    Pandangan 5. Mengkaji bunyi-bunyi bahasa yang berasal dari alat ucap manusia secara umum
    Persamaan : dari kelima pendapat diatas memiliki persamaan yaitu, mereka sama sama mempelajari mengenai bunyi bahasa
    2. Objek kajian dari fonemik adalah fonem yang berfokus pada bentuk fonem yang terkait pada fungsi walaupun taraf berfungsi membedakan makna. Apakah bersifat empiris ? Iya karena fonem memiliki konsep abstrak kehadiran fonem diwakili oleh alofon yang sifatnya nyata, dapat didengar dan diamati secara empiris.
    3.Bahasa merupakan alat komunikasi antar manusia dalam berkehidupan agar terjalin hubungan sosial dalam bermasyarakat baik secara tertulis maupun lisan . Banyak suku diIndonesia maka beragam pula logat bahasa seorang individu ketika berbicara. Bahasa sendiri memiliki peranan penting bagi kehidupan baik dalam bidang ekonomi, politik, pendidikan, hiburan, dan lain sebagainya, bahasa secara tidak langsung dapat mengekspresikan diri kita dalam memenuhi kebutuhan ,maka dari itu dengan melihat banyak sekali peran bahasa dalam kehidupan sangat diperlukannya pengkajian fonem agar tidak terjadi kesalahpahaman ketika seseorang ingin menyampaikan maksud dan tujuan, selain itu kajian berguna bagi penyusunan sejarah perkembangan bahasa indonesia atau kajian terhadap bahasa untuk memenuhi prinsip kerja ilmiah.

    BalasHapus
  9. Nama :
    1. Haryani (A310190051)
    2. Dian Pratiwi (A310190059)
    3. Tutut Dewi Wulan Sari (A310190062)
    4. Fitria Wulandari (A310190084)
    5. Alfina Wulan Primastura (A310190085)

    Hasil diskusi kami

    1.Persamaan:
    Persamaan dari kelima pandangan tersebut ialah sama-sama perpendapat bahwa fonologi merupakan ilmu yang mempelajari bunyi-bunyi bahasa.
    Perbedaan :
    Pandangan 1: fonologi mempelajari bunyi bahasa secara umum dan bukan pada bahasa tertentu saja, bisa mempedulikan arti maupun tidak.
    Pandangan 2: fonologi merupakan cabang ilmu bahasa yang mempelajari bunyi-bunyi bahasa yang berfungsi sebagai pembeda arti atau makna saja.
    Pandangan 3: fonologi mempelajari fungsi bunyi untuk membedakan kata-kata tertentu. Hanya memperhatikan fonemik saja.
    Pandangan 4: fonologi mengkaji fonetik(menghiraukan apakah bunyi tsb mengandung pembeda makna/tidak) dan fonemik (memperhatikan bunyi sebagai pembeda makna)
    Pandangan 5: fonologi merupakan ilmu yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa yang berasal dari alat ucap manusia secara umum bukan pada bahasa tertentu saja.
    Kesimpulan: jadi dari tidak semua pendangan mempelajari tentang fonemik, memperdulikan dan tidak memperdulikan arti, pembeda arti dan atau makna saja.

    2.karena, termasuk objek kajian fonem bahasa.
    Data yang dianalisis bersifat empiris, artinya ada dalam penggunaan bahasa sehari-hri. Data bukan bersifat spekulatif, bahkan bukan pula sesuatu yang ada dalam pikiran bahasawan. Bahasa dalam hal ini sebagai realitas sosial masyarakat penutur bahasa.

    3.mempelajari bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi bahasa sebagai pembeda makna.

    BalasHapus
  10. Nama :
    1. Haryani (A310190051)
    2. Dian Pratiwi (A310190059)
    3. Tutut Dewi Wulan Sari (A310190062)
    4. Fitria Wulandari (A310190084)
    5. Alfina Wulan Primastura (A310190085)

    Hasil diskusi kami

    1.Persamaan:
    Persamaan dari kelima pandangan tersebut ialah sama-sama perpendapat bahwa fonologi merupakan ilmu yang mempelajari bunyi-bunyi bahasa.
    Perbedaan :
    Pandangan 1: fonologi mempelajari bunyi bahasa secara umum dan bukan pada bahasa tertentu saja, bisa mempedulikan arti maupun tidak.
    Pandangan 2: fonologi merupakan cabang ilmu bahasa yang mempelajari bunyi-bunyi bahasa yang berfungsi sebagai pembeda arti atau makna saja.
    Pandangan 3: fonologi mempelajari fungsi bunyi untuk membedakan kata-kata tertentu. Hanya memperhatikan fonemik saja.
    Pandangan 4: fonologi mengkaji fonetik(menghiraukan apakah bunyi tsb mengandung pembeda makna/tidak) dan fonemik (memperhatikan bunyi sebagai pembeda makna)
    Pandangan 5: fonologi merupakan ilmu yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa yang berasal dari alat ucap manusia secara umum bukan pada bahasa tertentu saja.
    Kesimpulan: jadi dari tidak semua pendangan mempelajari tentang fonemik, memperdulikan dan tidak memperdulikan arti, pembeda arti dan atau makna saja.

    2.karena, termasuk objek kajian fonem bahasa.
    Data yang dianalisis bersifat empiris, artinya ada dalam penggunaan bahasa sehari-hri. Data bukan bersifat spekulatif, bahkan bukan pula sesuatu yang ada dalam pikiran bahasawan. Bahasa dalam hal ini sebagai realitas sosial masyarakat penutur bahasa.

    3.mempelajari bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi bahasa sebagai pembeda makna.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

FONOLOGI II A, B, DAN C

fonologi II A, B, DAN C.